Anda di halaman 1dari 11

DEMAND PULL INFLATION

Syifaul Husna
226020110052
Ekonomi Pembangunan
Apa itu Demand Pull Inflation?

Demand pull inflation adalah sebuah tarikan permintaan ketika permintaan melebihi
penawaran dalam jangka pendek. Tingginya permintaan dapat mengakibatkan naiknya inflasi
pada bidang perekonomian.

Umumnya, demand pull inflation terjadi saat menjelang economic boom atau ledakan
ekonomi. Jika tidak segera ditangani, hal ini akan membahayakan perekonomian nasional.
Lantas bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya berikut ini!
Inflasi tarikan permintaan atau demand pull inflation adalah fenomena ketika jumlah
permintaan konsumen telah melebihi pasokan stok yang tersedia dari total barang konsumen,
inflasi tarikan permintaan masuk, hingga memaksa peningkatan biaya hidup secara
keseluruhan.
Selain itu, demand pull inflation adalah sebuah prinsip ekonomi yang menggambarkan
dampak ketidakseimbangan dalam penawaran dan permintaan agregat. Yaitu, saat permintaan
agregat dalam suatu perekonomian jauh melampaui penawarannya, maka dampaknya harga
barang akan naik.
Faktor Penyebab Terjadinya Demand Pull Inflation

Dalam teori ekonomi, salah satu faktor yang menyebabkan demand pull inflation adalah
meningkatnya lapangan kerja. Pasalnya, dengan banyaknya permintaan oleh konsumen,
perusahaan akan mempekerjakan orang lebih banyak lagi untuk menambah jumlah
produksi.
Selain itu, pemicu terjadinya demand pull inflation adalah permintaan atau tingginya daya
tarik masyarakat terhadap suatu barang akibat likuiditas pasar, sehingga jumlah permintaan
menjadi lebih tinggi dan memicu peningkatan harga.
Faktor lainnya yang dapat menyebabkan demand pull inflation adalah meningkatnya
jumlah uang yang beredar di masyarakat, tingginya pengeluaran pemerintah, pajak rendah,
dan bunga rendah.
Umumnya, penyebab utama terjadinya demand pull inflation adalah
sebagai berikut

 Inflasi Aset
 Ekonomi yang
Tumbuh  Belanja Pemerintah
Dari sektor eksternal,
penyebab demand pull
Penyebab demand pull Kebijakan fiskal sangat
inflation adalah
inflation adalah berperan penting dalam
depresiasi nilai mata
pertumbuhan ekonomi merangsang jumlah
uang domestik.
global yang lebih cepat. permintaan. Saat
Penurunan nilai ini akan
Hal ini akan membuat pemerintah
membuat harga barang
konsumen merasa meningkatkan
domestik lebih murah
percaya diri untuk belanjanya, maka jumlah
untuk orang
membelanjakan uangnya permintaan barang dan
asing.Dengan begitu,
lebih banyak dan jasa pun akan
mereka akan terdorong
mengambil pinjaman meningkat.
untuk membeli lebih
lebih banyak juga.
banyak barang domestik.
 Lebih banyak uang
dalam sistem  Ekspetasi Inflasi

yang memicu terjadinya Salah satu penyebab


demand pull inflation lainnya dari demand pull
adalah meningkatnya inflation adalah
pasokan uang. Dengan membaiknya ekspektasi
perluasan jumlah uang bisnis. Perusahaan dapat
beredar di masyarakat menaikkan harga barang
tersebut akan atau jasa yang ditawarkan
mengakibatkan dengan ekspektasi akan
persediaan barang terjadi inflasi dalam
berkurang dan membuat jangka waktu dekat.
harganya semakin mahal.
Cara Mengatasi Demand Pull Inflation

1. Kebijakan Moneter:

- Bank sentral dapat menaikkan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi akan membuat pinjaman lebih
mahal, mengurangi belanja konsumen dan investasi, dan mengurangi permintaan agregat.

- Bank sentral juga dapat menjalankan kebijakan pengurangan likuiditas untuk mengurangi jumlah uang yang
tersedia di pasar.

2. Kebijakan Fiskal:

- Pemerintah dapat mengurangi pengeluaran publik untuk mengurangi permintaan agregat. Ini dapat dilakukan
dengan mengurangi anggaran belanja pemerintah atau menaikkan pajak.

- Pemerintah juga dapat menggunakan kebijakan pengendalian harga untuk mencegah kenaikan harga yang
tajam.
3. Meningkatkan Produksi:

- Meningkatkan produksi barang dan jasa dapat membantu memenuhi permintaan yang meningkat dan
mengurangi tekanan inflasi.

- Mendorong investasi dalam produksi dan produktivitas dapat membantu mengimbangi peningkatan
permintaan.

4. Pengawasan Inflasi:

- Memantau indeks harga konsumen (IHK) dan indikator inflasi lainnya secara teratur untuk
mendeteksi gejala inflasi yang berpotensi.

- Mengambil tindakan segera jika inflasi mulai meningkat secara signifikan.

5. Intervensi Mata Uang:

- Intervensi dalam pasar mata uang untuk mengendalikan nilai tukar dapat mempengaruhi harga impor
dan ekspor, yang dapat mempengaruhi inflasi.
Contoh Demand Pull Inflation

Saat terjadi economic boom, suku bunga pun menjadi lebih rendah. Dengan begitu, Pemerintah
berusaha untuk meningkatkan jumlah mobil yang menghabiskan bahan bakar di jalan, selain itu juga
menawarkan kredit pajak khusus untuk calon pembeli mobil hemat bahan bakar.
Tentunya, dengan kondisi seperti ini membuat para perusahaan mobil besar sangat senang. Pasalnya,
permintaan untuk mobil meningkat drastis. Namun, pabrik produksi tidak dapat memenuhi
permintaan masyarakat dengan cepat.

Harga mobil dengan model paling populer akan semakin mahal, dan proses tawar-menawar semakin
jarang terjadi. Akibatnya, harga rata-rata mobil baru menjadi meningkat. Tak hanya itu. bahkan
belanja konsumen atas barang tersebut telah melebihi persediaan.
KURVA DEMAND PULL INFLATION

Dari kurva tersebut bahwa saat


permintan pertama (D0), dan
penawaran (S) maka keseimbangan
harga berada di titik E0. Kemudian
permintaan bertambah menjadi D1
sementara penawaran (S) tetap maka
titik keseimbangan berubah di titik
E1. Dapat dilihat bahwa titik E0
menjadi titik E1, harga keseimbangan
naik. Harga keseimbangan naik ini
yang disebut demand pull inflation.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai