Anda di halaman 1dari 6

Anggota : - Dhea Oktarina (05011182126008)

- Marcella Putri Jayanti (05011282126132)


- M. Haris Husien (05011282126088)
- Muhammad Khadafi (05011282126110)
- Muhammad Rizky (05011182126028)
Kelompok : 06
Kelas : Agribisnis A Indralaya
Mata Kuliah : Ekonometrika

Tugas 1
EKONOMETRIKA

Penggunaan Metode Ekonometrika untuk menganalisis persoalan ekonomi secara


rinci meliputi 7 tahap, yaitu:

1. Pernyataan teori: merupakan uraian teori ekonomi yang akan digunakan untuk
memecahkan permasalahan ekonomi
 Teori ekonomi adalah bagian dari ilmu ekonomi dan menjelaskan mekanisme
dari kegiatan ekonomi dan terbagi menjadi dua jenis, yaitu teori
mikroekonomi dan teori makroekonomi. Mikroekonomi adalah bidang yang
sering disebutkan dalam ilmu ekonomi, tetapi jika Anda baru mengenal ilmu
ekonomi, mungkin sulit untuk memahami dengan tepat apa itu ekonomi
mikro.
 Dalam teori konsumsinya Keynes ia mengemukakan dua pandangan utama,
yaitu:
 Pengeluaran konsumsi tergantung besarnya pendapatan
Keynes mengemukakan bahwa pengeluaran tergantung pada
besarannya pendapatan, dimana konsumsi akan cenderung lebih kecil
dari pendapatan.
Keynes juga menyatakan bahwa ada konsumsi yang tetap dipenuhi
seperti kebutuhan pokok, kebutuhan tersebut dinamakan dengan
konsumsi otonomus yang tetap harus dipenudi walaupun pendapatan
yang dimiliki sama dengan nol
 Pengeluaran konsumsi tidak ada hubungannya dengan
pendapatan
Keynes juga menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi tidak memiliki
hubungan yang proporsional dengan pendapatan, keynes percaya
dengan prinsip effective demand / permintaan efektif.

Marilyn Cohn dalam jurnal The Economics pf John Maynard Keynes


(1949) menyebutkan dasar prinsip effective demand adalah jika
pendapatan riil meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat tetapi
lebih kecil dari peningkatan pendapatan.

Karena disaat pendapatan naik, jumlah pendapatan yang akan


ditabung juga akan naik atau lebih besar dari sebelumnya. Sehingga
kecenderungan konsumsi rata-rata akan turun. Orang yang
mempunyai pendapatan lebih cenderung akan menabung dalam
jumlah besar karena memperhitungkan jumlah suku bunga yang akan
didapatkan.

2. Spesifikasi model: berisi spesifikasi model matematika dan model ekonometrika


dari teori ekonomi yang akan digunakan untuk memecahkan permasalahan
ekonomi.

model matematika konsumsi didasarkan pada asumsi bahwa konsumsi rumah


tangga dipengaruhi oleh pendapatan. Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi
tingkat konsumsi. Namun, peningkatan konsumsi tidak sebanding dengan
peningkatan pendapatan. Kecondongan konsumsi marginal, yaitu tambahan
konsumsi yang dilakukan untuk setiap tambahan pendapatan, biasanya lebih kecil
dari 1.

Rumus matematika konsumsi menurut keynes yaitu :

C = a + bY

Dimana :
C = tingkat konsumsi
a = konsumsi pada saat pendapatan 0
b = pendapatan

Teori model ekonometrik dari konsumsi adalah representasi matematis dari


hubungan antara konsumsi rumah tangga dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Model ini digunakan untuk memprediksi tingkat konsumsi
rumah tangga dalam perekonomian.

Rumus ekonometrika konsumsi yaitu :

C = a + bY + d

Dimana :

C = tingkat konsumsi
a = konsumsi pada saat pendapatan 0
b = pendapatan
d=

Apabila terdapat tambahan konsumsi yang dilakukan untuk setiap tambahan


pendapatan. Maka rumus yang digunakan yaitu Marginal Propensity to Consume
(MPC) denga rumus :

∆C
MPC =
∆Y

Dimana :
MPC = kecondongan konsumsi marginal.
∆C = perubahan konsumsi.
∆Y = perubahan pendapatan.
3. Pengumpulan data: adalah kegiatan pengumpulan data dari variabel yang ada
dalam model ekonometrika.
C=konsumsi rumah tangga ($/minggu)
Y=pendapatan rumah tangga ($/minggu)

C Y
($/minggu) ($/minggu)
70 80
65 100
90 120
95 140
110 160
115 180
120 200
140 220
155 240
150 260

Variabel Dependen (Y) : Konsumsi Rumah Tangga


Variabel Independen (X) : Pendapatan Rumah Tangga

4. Estimasi model: perhitungan untuk mendapatkan nilai parameter/koefisien.

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 24,455 6,414 3,813 ,005

Pendapatan Rumah Tangga ,509 ,036 ,981 14,243 ,000

a. Dependent Variable: Konsumsi Rumah Tangga

Didapatkan persamaan Regresi Linear Sederhana :


Y = β0 + β 1 X

Y =24,455+0,509 X

Kesimpulan :
 Konstanta sebesar 24,455 mengandung arti bahwa nilai konsisten dari
variabel Konsumsi Rumah Tangga ialah sebesar 24,455
 Koefisien regresi X sebesar 0,509 menyatakan bahwa setiap kenaikan
pendapatan rumah tangga sebesar 1$ per minggu akan meningkatkan
konsumsi sebanyak 0,509 $ per minggu. Dapat dikatakan pengaruh variabel X
dan Y positif.

5. Evaluasi model: perhitungan dan interpretasi uji F, uji t, dan koefisien


determinasi (R2).

 Koefisen Determinasi (R2)


Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


a. Predictors: (Constant), Pendapatan Rumah Tangga
Model R R Square Square Estimate

1 ,981a ,962 ,957 6,493

Kesimpulan :
Berdasarkan analisis data bahwa variabel independen (Pendapatan Rumah
Tangga) mempengaruhi terhadap variabel dependen (Konsumsi Rumah
Tangga) sebesar 96,2%

 Uji t

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 24,455 6,414 3,813 ,005

Pendapatan Rumah Tangga ,509 ,036 ,981 14,243 ,000

a. Dependent Variable: Konsumsi Rumah Tangga

Kesimpulan :
Berdasarkan analisis data didapatkan nilai sig. kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05)
dan nilai t hitung 3,813 > 2,306, bahwa variabel independen (Pendapatan
Rumah Tangga) berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen
(Konsumsi Rumah Tangga).

 Uji F
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8552,727 1 8552,727 202,868 ,000b

Residual 337,273 8 42,159

Total 8890,000 9

a. Dependent Variable: Konsumsi Rumah Tangga

b. Predictors: (Constant), Pendapatan Rumah Tangga

Kesimpulan :

Berdasarkan analisis data di atas didapatkan nilai sig. kurang dari 0,05 (0,00 <
0,05) dan nilai F hitung 202,868 > F tabel 5,32 bahwa variabel independen
(Pendapatan Rumah Tangga) berpengaruh secara nyata secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Konsumsi Rumah Tangga).

6. Uji hipotesis: pengujian apakah hasil estimasi sesuai dengan teori? Apakah
berlaku di tingkat populasi?
H0 : Pendapatan rumah tangga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
konsumsi rumah tangga
H1 : Pendapatan rumah tangga berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi
rumah tangga

Tingkat kepercayaan 95% = 0,05


Hipotesis menyatakan untuk menolak Ho yang berarti pendapatan rumah tangga
berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi rumah tangga, dari uji yang
telah dilakukan bahwa hasil estimasi sesuai dengan teori yang sekaligus dapat
berlaku di tingkat populasi juga.

7. Aplikasi model: penerapan hasil estimasi untuk pendugaan (forecasting) dan


untuk kebijakan (policy making).
Pendapatan :
Y = β0 + β 1 X
Y =24,455+0,509 X
Y = 24,455 + 0,509(80)
Y = 65,175$
 Pendugaan (forecasting):
Dari hasil hipotesis didapatkan kesimpulan bahwa pendapatan rumah tangga
berpengaruh secara nyata terhadap konsumsi rumah tangga, besar kecilnya
pendapatan rumah tangga adalah salah satu faktor ekonomi yang menentukan
tingkat konsumsi nasional karena semakin tinggi pendapatan maka akan semakin
besar dana yang dikeluarkan untuk konsumsi.

 Kebijakan (policy making):


Konsumsi rumah tangga memiliki pengaruh sig. terhadap penyerapan tenaga
kerja. Dengan demikian semakin tinggi konsumsi rumah tangga maka tingkat
pengangguran (unemployment rate) akan semakin rendah. Misalkan, konsumsi
rumah tangga sebesar 65,165$ dapat menekan unemployment rate sekitar 5,45 %,
maka dibutuhkan tingkat pendapatan sebesar Y = 24,455 + 0,509X 65,175 =
24,455 + 0,509X X = 80$ Dengan demikian ketika pendapatan sekitar 80$ dan
MPC bernilai 0,509 diperkirakan konsumsi 65,175$ dan unemployment rate
5,45%.

Anda mungkin juga menyukai