7 Benda Tegar Dan Dinamika Rotasi

FISIKA TEKNIK 1
BENDA TEGAR DAN

DINAMIKA ROTASI
KELAS REGULER
SEMERTER 1
DOSEN PENGAMPU:
DIYAH AYU WIDAYANTI, S.T., M.Eng.
NIS. 6100741078
diyahayu@unwiku.ac.id
085726448474 FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
PENDAHULUAN
• SEBENARNYA KITA LEBIH SERING MENGAMATI GERAK BENDA YANG

BUKAN PARTIKEL SEPERTI GERAK KENDARAAN, BATU YANG
DILEMPAR, ORANG MELAKUKAN SIRKUS, DLL.
• UNTUK GERAKAN BENDA BESAR TERSEBUT, DI SAMPING ADANYA
GERAK TRANSLASI YANG MELAHIRKAN PERPINDAHAN POSISI BENDA,
JUGA KITA AMATI ADANYA GERAK PERPUTARAN (ROTASI).
• JADI GERAKAN BENDA BESAR MERUPAKAN KOMBINASI ANTARA
GERAK TRANSLASI DAN GERAK ROTASI.
• MAKA PADA PEMBAHASAN KALI INI, AKAN DIPELAJARI MENGENAI
BENDA BUKAN PARTIKEL ATAU TITIK.
FISIKA TEKNIK I – BENDA TEGAR DAN DINAMIKA ROTASI UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
BENDA TEGAR
• BENDA TEGAR ADALAH SUATU BENDA YANG TIDAK BERUBAH BENTUK BILA DIBERI GAYA
DARI LUAR (GAYA TEKAN, GAYA GESEK, GAYA ROTASI, DLL)
• WALAUPUN BENDA TEGAR DIANGGAP TIDAK MENGALAMI DEFORMASI (PERUBAHAN
BENTUK) PADA KENYATAANNYA TIDAK ADA BENDA TEGAR YANG SEMPURNA.
• KETIKA BENDA DIBERIKAN GAYA, BENDA AKAN BERUBAH BENTUK WALAU SEDIKIT.
BENDA TERSEBUT AKAN MENGEMBALIKAN PERUBAHAN BENTUK KE KEADAAN SEMULA
DENGAN MEMBERIKAN KEMBALI BESAR GAYA YANG BEKERJA DENGAN ARAH
SEBALIKNYA.
𝐹𝑎𝑘𝑠𝐼 = −𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝐼
• JADI SEBUTAN BENDA TEGAR DITUJUKAN UNTUK BENDA YANG PERUBAHAN BENTUK
DAN DIMENSI AKIBAT GAYA EKSTERNAL YANG BEKERJA SANGAT KECIL SEHINGGA DAPAT
DIABAIKAN.
• HAMPIR SEMUA BENDA PADAT TERMASUK KE DALAM BENDA TEGAR, KECUALI YANG
BERWUJUD PLASTISIN
BENDA TEGAR
• BENDA TEGAR MERUPAKAN BENDA YANG TIDAK MENGALAMI

PERUBAHAN BENTUK SETELAH DIBERIKAN GAYA ROTASI.
• SELAMA BEROTASI, PARTIKEL-PARTIKEL DI DALAM BENDA TEGAR
BEGERAK DALAM RUANG YANG MEMILIKI LINTASAN LINGKARAN
SEHINGGA POSISINYA RELATIF TETAP SATU SAMA LAIN.
• PROSES TERSEBUT MEMBUAT BENDA TEGAR TIDAK MEMILIKI ENERGI
KINETIK DALAM GERAK TRANSLASI.
DINAMIKA ROTASI
DINAMIKA
ROTASI
MOMEN MOMENTUM ENERGI KINETIK

MOMEN GAYA ROTASI
INERSIA SUDUT
MOMEN GAYA ATAU TORSI
• MOMEN GAYA ATAU TORSI ADALAH BESARAN YANG MENYATAKAN

BESARNYA GAYA YANG BEKERJA PADA SEBUAH BENDA SEHINGGA
MEMBUAT BENDA ITU BERGERAK MELINGKAR (BEROTASI) PADA
POROSNYA.
• DENGAN KATA LAIN, MOMEN GAYA MERUPAKAN GAYA PENYEBAB
DARI TIMBULNYA GERAK MELINGKAR.
• JIKA DIANALOGIKAN, MOMEN GAYA MIRIP DENGAN GAYA YANG
BEKERJA PADA GERAK TRANSLASI.
• PERBEDAANNYA ADALAH MOMEN GAYA

(TORSI) SEBAGAI PENYEBAB EKSTERNAL
YANG MENGAKIBATKAN BENDA BERGERAK
MELINGKAR, YANG MANA TIDAK HANYA
BERGANTUNG PADA BESARNYA GAYA, TETAPI
BERGANTUNG JUGA PADA ARAH DAN JARAK
TITIK KERJA GAYA KE POROS ATAU SUMBU.
• JARAK ANTARA TITIK KERJA GAYA KE POROS
DISEBUT LENGAN GAYA.
• UNTUK MEMBUKA PINTU MAKA KITA HARUS MEMUTAR

GAGANG YANG TERPASANG DI DAUN PINTU.
• MISALNYA, GAGANG ITU KITA BERIKAN GAYA YANG BESAR DAN
ARAHNYA SAMA. KIRA-KIRA LEBIH MUDAH YANG MANA
MEMUTAR GAGANG PINTU DI TITIK A ATAU TITIK B ?
• LEBIH MUDAH MEMUTAR GAGANG PINTU DI TITIK B.
MENGAPA ?
• KARENA TORSI DI TITIK B LEBIH BESAR DIBANDINGKAN
DENGAN TORSI DI TITIK A, MESKIPUN GAYA YANG DIBERIKAN
SAMA BESAR.
• HAL YANG MENJADI PEMBEDA ADALAH JARAK KEDUA TITIK
DENGAN TITIK POROSNYA.
• JARAK TITIK B DENGAN TITIK POROS LEBIH JAUH
DIBANDINGAN TITIK A, MAKA TORSI GAYA DI TITIK B LEBIH
BESAR.
• MOMEN GAYA ATAU TORSI TERMASUK KEDALAM BESARAN VEKTOR.

• MAKA ARAH TORSI SAMA DENGAN ARAH GAYANYA.
• SECARA MATEMATIS, TORSI MERUPAKAN HASIL PERKALIAN VEKTOR ANTARA
JARAK SEBUAH TITIK (r) TERHADAP SUATU GAYA (F) YANG MEMPENGARUHI TITIK
TERSEBUT.
𝜏 = 𝑟 .𝐹
dengan:
𝜏 : momen gaya / torsi (Nm)
r : jarak gaya dengan titik poros (m)
F : gaya (N)
• APABILA DIUBAH SUDUT ANTARA GAYA DAN PENGHUBUNG SUMBU PUTAR

DENGAN GAYA, MAKA PERSAMAANNYA DAPAT DITULIS:
𝐅 𝐬𝐢𝐧 𝛂
𝜏 = 𝑟 . 𝐹 sin 𝛼
dengan:
𝐅 𝐜𝐨𝐬 𝜶 𝜏 : momen gaya / torsi (Nm)
r : jarak gaya dengan titik poros (m)
F : gaya (N)
𝛼 : sudut yang dibentuk r dan F (o)
• APABILA TERDAPAT LEBIH DARI SATU GAYA YANG BEKERJA PADA BENDA,
MAKA MOMEN GAYA TOTAL ADALAH JUMLAH DARI MOMEN GAYA AKIBAT
MASING-MASING GAYA.
Ʃ𝜏 = 𝜏1 + 𝜏2 + 𝜏3 + . . . +𝜏𝑛
• PERLU DIPERHATIKAN JUGA ARAH MOMEN
GAYA, YANG MANA DITETAPKAN
BERDASARKAN ARAH PUTARAN JARUM JAM.
• BERIKUT INI KETENTUAN MENGENAI ARAH
MEMON GAYA:
• MOMEN GAYA (TORSI) BERNILAI POSITIF (+), JIKA
GAYA YANG BEKERJA MENYEBAB BENDA
BERGERAK ROTASI SEARAH DENGAN PUTARAN
JARUM JAM.
• MOMEN GAYA (TORSI) BERNILAI NEGATIF (-), JIKA
GAYA YANG BEKERJA MENYEBAB BENDA
BERGERAK ROTASI BERLAWANAN ARAH DENGAN
PUTARAN JARUM JAM.
• SELAIN ITU, ARAH MOMEN GAYA BISA
DITENTUKAN BERDASARKAN ATURAN
TANGAN KANAN.
CONTOH SOAL MOMEN GAYA
(TORSI)
TENTUKAN MOMEN GAYA YANG DIALAMI BENDA PADA GAMBAR DI BAWAH INI!
PENYELESAIAN:
Pada gambar di atas, arah dari momen gaya sama yaitu sama-sama searah jarum jam, sehingga total
momen gaya pada benda tersebut adalah jumlah dari semua momen gaya yang bekerja.
Ʃ𝜏 = 𝑟1 𝐹1 + 𝑟2 𝐹2 + 𝑟3 𝐹3
Ʃ𝜏 = 0,02 .10 + 0 . 4 + 0,06 . 6
Ʃ𝜏 = 0,2 + 0 + 0,36
Ʃ𝜏 = 0,56 𝑁𝑚
CONTOH SOAL MOMEN GAYA
(TORSI)
PENYELESAIAN:
Dari gambar di atas, gaya yang tegak lurus dengan benda adalah F1 dan F2y.
Dengan begitu, momen gaya totalnya adalah:
Ʃ𝜏 = 𝑟1 𝐹1 + 𝑟2𝑦 𝐹2𝑦
Ʃ𝜏 = 𝑟1 𝐹1 + 𝑟2𝑦 𝐹2 sin 30°
Ʃ𝜏 = 10 . 4 + 2 . 20 . 1Τ2
Ʃ𝜏 = 40 + 20
Ʃ𝜏 = 60 𝑁𝑚
MOMEN INERSIA
• INERSIA ADALAH KONDISI DIMANA KECENDERUNGAN SUATU BENDA

UNTUK MEMPERTAHANKAN KEADAANNYA, BAIK ITU BERGERAK ATAU
TETAP DIAM.
• DENGAN KATA LAIN, INERSIA JUGA DISEBUT DENGAN KELEMBAMAN
SUATU BENDA.
• KARENA INERSIA ADALAH SEBUAH UKURAN, MAKA MOMEN DAPAT
DIARTIKAN SEBAGAI GAYA YANG MERUPAKAN HASIL KALI ANTARA
GAYA DENGAN MOMEN LENGANNYA.
MOMEN INERSIA
• MOMEN INERSIA ADALAH UKURAN DARI BESARNYA

KECENDERUNGAN SUATU BENDA UNTUK BEROTASI TERHADAP
POROSNYA.
• BESARNYA JUMLAH MOMEN INERSIA PADA BENDA DIPENGARUHI
OLEH BEBERAPA FAKTOR, YAITU:
• MASSA BENDA
• BENTUK BENDA
• LETAK SUMBU PUTAR
• JARAK KE SUMBU PUTAR BENDA (LENGAN MOMEN)
MOMEN INERSIA
• MISALKAN ADA SEBUAH BENDA BERMASSA m

YANG DILETAKAN DI UJUNG SEBUAH TONGKAT.
MASSA TONGKAT DIANGGAP NOL. PANJANG
TONGKAT ADALAH r. SALAH SATU UJUNG
TONGKAT DIKAITKAN DENGAN POROS
SEHINGGA BENDA m DAPAT BERGERAK BEBAS
TERHADAP POROS TERSEBUT.
𝐼 = 𝑚 . 𝑟2
• JADI MOMEN INERSIA DAPAT DITUNJUKAN
DENGAN HASIL PERKALIAN MASSA BENDA
dengan:
DENGAN JARAK BENDA KUADRAT MENUJU 𝐼 : momen inersia (kg.m2)
SUMBU PUTAR. m : massa benda (kg)
r : jarak benda dengan sumbu poros (m)
MOMEN INERSIA
• UNTUK BENDA YANG TERDIRI DARI BEBERAPA PARTIKEL, MAKA

MOMEN INERSIANYA MERUPAKAN JUMLAH DARI SEMUA MOMEN
INERSIA MASING-MASING PARTIKEL.
𝐼 = Ʃ𝑚𝑛 . 𝑟𝑛2
• SECARA MATEMATIS, PERSAMAANYA DAPAT DIJABARKAN SEBAGAI
BERIKUT:
𝐼 = 𝑚1 . 𝑟12 + 𝑚2 . 𝑟22 + ⋯ + 𝑚𝑛 . 𝑟𝑛2
MOMEN INERSIA
• MOMEN INERSIA TIDAK HANYA

BERGANTUNG DENGAN MASSA BENDA
SERTA JARAK PADA TITIK PUSATNYA.
AKAN TETAPI JUGA SANGAT
BERGANTUNG DENGAN BENTUK
BENDANYA.
• UNTUK BERBAGAI BENDA DENGAN
BENTUK YANG TERATUR SUDAH
DIKETAHUI RUMUS MOMEN INERSIANYA.
CONTOH SOAL MOMEN INERSIA
SEBUAH BENDA BEROTASI DENGAN JARI-JARI 0,2 m MENGELILINGI SUMBU. JIKA MASSA BENDA
TERSEBUT 3 kg, BERAPAKAH MOMEN INERSIANYA?
DIKETAHUI:
r = 0,2 m
m = 3 kg
DITANYA:
I=…?
PENYELESAIAN:
𝐼 = 𝑚 . 𝑟2
𝐼 = 3 . 0,22
𝐼 = 0,12 𝑘𝑔𝑚2
EMPAT BUAH PARTIKEL DIHUBUNGKAN OLEH SEBUAH BATANG YANG

MASSANYA DIABAKAN. DITUNJUKKAN SEPERTI GAMBAR DI BAWAH INI.
TENTUKAN MOMEN INERSIA SISTEM PARTIKEL BILA:
A. DIPUTAR TERHADAP POROS A
B. DIPUTAR TERHADAP POROS B
PENYELESAIAN:
a. Diputar terhadap poros A
𝐼 = Ʃ𝑚 . 𝑟 2
𝐼 = 2𝑚(0)2 + 4𝑚(𝑟)2 +𝑚(2𝑟)2 +2𝑚(3𝑟)2
𝐼 = 0 + 4𝑚𝑟 2 + 4𝑚𝑟 2 + 18𝑚𝑟 2
𝐼 = 26𝑚𝑟 2
b. Diputar terhadap poros B
𝐼 = Ʃ𝑚 . 𝑟 2
𝐼 = 2𝑚(2𝑟)2 + 4𝑚(𝑟)2 +𝑚(0)2 +2𝑚(𝑟)2
𝐼 = 8𝑚𝑟 2 + 4𝑚𝑟 2 + 0 + 2𝑚𝑟 2
𝐼 = 14𝑚𝑟 2
SEBUAH BOLA PEJAL BERMASSA 2 kg BERPUTAR DENGAN SUMBU PUTAR TEPAT MELALUI TENGAHNYA.
JIKA DIAMETER BOLA TERSEBUT ADALAH 30 cm. HITUNGLAH MOMEN INERSIA BOLA TERSEBUT!
DIKETAHUI:
m = 2 kg
d = 30 cm → r = 15 cm = 0,15 m
DITANYA:
I=…?
PENYELESAIAN:
2
𝐼 = 𝑚 . 𝑟2
5
2
𝐼 = . 2 . 0,152
5
𝐼 = 18 × 10−3 𝑘𝑔𝑚2
𝐼 = 0,018 𝑘𝑔𝑚2
MOMENTUM SUDUT
• JIKA MOMENTUM LINIER ATAU MOMETUM ADALAH MOMENTUM YANG

DIMILIKI OLEH BENDA-BENDA YANG BERGERAK PADA LINTASAN LURUS,
MAKA MOMENTUM SUDUT MERUPAKAN MOMENTUM YANG DIMILIKI
OLEH BENDA-BENDA YANG MELAKUKAN GERAK ROTASI.
• DIKATAKAN SUDUT, KARENA KETIKA MELAKUKAN GERAK ROTASI, SETIAP
BENDA MENGITARI SUDUT TERTENTU. DENGAN KATA LAIN, BENDA
BERPUTAR TERHADAP POROS ALIAS SUMBU PUTAR.
• PERSAMAAN MOMENTUM SUDUT MIRIP DENGAN PERSAMAAN
MOMENTUM LINIER. HANYA PERLU MENGGANTI BESARAN-BESARAN
LINIER (BESARAN GERAK LURUS) PADA PERSAMAAN MOMENTUM DENGAN
BESARAN-BESARAN SUDUT (BESARAN GERAK ROTASI).
MOMENTUM SUDUT
• UNTUK SEBUAH BENDA YANG BERGERAK DALAM LINGKARAN YANG BERJARI-JARI r DENGAN
KECEPATAN SUDUT 𝜔, MOMENTUM SUDUT (L) TERHADAP PUSAT LINGKARAN DIDEFINISIKAN
SEBAGAI HASIL KALI BESARNYA MOMENTUM LINIER (p = mv) DAN JARI-JARI (r).
𝐿 = 𝑝 .𝑟
𝐿 = 𝑚 .𝑣 .𝑟
• BENDA YANG BERGERAK ROTASI PASTI MEMILIKI KECEPATAN, AKAN TETAPI KECEPATANNYA
BERUPA KECEPATAN SUDUT. PERSAMAAN KECEPATAN TRANSLASI TERHADAP KECEPATAN SUDUT
ADALAH :
𝑣
𝑣 = 𝜔. 𝑟 → 𝜔 =
𝑟
• BERDASARKAN PERSAMAAN KECEPATAN DI ATAS, MAKA PERSAMAAN MOMENTUM SUDUT
BERUBAH MENJADI:
𝐿 = 𝑚 . 𝜔 .𝑟 .𝑟 dengan:
2 2 L : momentum sudut (kg.m2/s)
𝐿 = 𝑚 .𝑟 .𝜔 → 𝐼 = 𝑚 .𝑟 𝐼 : momen inersia (kg.m2)
𝐿 = 𝐼. 𝜔 m : massa benda (kg)
r : jarak benda dengan sumbu poros (m)
𝜔 : kecepatan sudut (rad/s)
MOMENTUM SUDUT
• UNTUK BENDA YANG TERDIRI DARI BEBERAPA PARTIKEL, MAKA

MOMENTUM SUDUT TOTAL MERUPAKAN JUMLAH DARI
MOMENTUM-MOMENTUM SUDUT MASING-MASING PARTIKEL.
𝐿𝑡𝑜𝑡 = ෍ 𝐿𝑛 = 𝐿1 + 𝐿2 + ⋯ + 𝐿𝑛
𝑛
CONTOH SOAL MOMENTUM SUDUT
SEBUAH RODA MEMPUNYAI MASSA 40 kg DENGAN DIAMETER 120 cm, BERPUTAR DENGAN KECEPATAN
SUDUT 5 rad/s. TENTUKAN BESAR MOMENTUM SUDUTNYA.
DIKETAHUI:
m = 40 kg
d = 120 cm → r = 60 cm = 0,6 m
𝜔 = 5 rad/s
DITANYA:
L=…?
PENYELESAIAN:
Menentukan Momen Inersia Roda Menentukan Momentum Sudut
𝐼 = 𝑚 . 𝑟2 𝐿 = 𝐼 .𝜔
𝐼 = 40 . 0,62 𝐿 = 14,4 . 5
𝐼 = 14,4 𝑘𝑔𝑚2 𝐿 = 72 𝑘𝑔𝑚2 Τ𝑠
O
GAMBAR DI ATAS MENUNJUKKAN POSISI SESAAT DARI BENDA P DAN Q

YANG SEDANG BEROTASI DENGAN KECEPATAN KONSTAN MASING-
MASING 1 m/s DAN 3 m/s TERHADAP TITIK O DALAM ARAH YANG
BERLAWANAN. TENTUKAN MOMENTUM SUDUT TOTAL P DAN Q
TERHADAP O.
DIKETAHUI: O
𝑚𝑃 = 3 𝑘𝑔 𝑣𝑃 = 1 𝑚Τ𝑠 𝑟𝑃 = 5 𝑚
𝑚𝑄 = 2 𝑘𝑔 𝑣𝑄 = 3 𝑚Τ𝑠 𝑟𝑄 = 4 𝑚
DITANYA:
LO = … ?
PENYELESAIAN:
𝐿𝑂 = 𝐿𝑃 + 𝐿𝑄
𝐿𝑂 = −(𝑚𝑃 𝑣𝑃 𝑟𝑃 ) + 𝑚𝑄 𝑣𝑄 𝑟𝑄
𝐿𝑂 = −(3.1.5) + 2.3.4
𝐿𝑂 = −15 + 24
𝐿𝑂 = 9 𝑘𝑔𝑚2 Τ𝑠
HUBUNGAN MOMEN GAYA DAN
MOMENTUM SUDUT
• BERDASARKAN HUBUNGAN IMPULS DENGAN MOMENTUM, DIKATAKAN BAHWA
IMPULS SAMA DENGAN PERUBAHAN MOMENTUM.
𝐼 = ∆𝑝
𝐹. ∆𝑡 = ∆𝑝
∆𝑝
𝐹= ---------> Gaya pada GERAK TRANSLASI
∆𝑡
• Gaya pada GERAK ROTASI
∆𝐿 ∆(𝐼 . 𝜔) TORSI EKSTERNAL YANG BEKERJA PADA SEBUAH BENDA SAMA
𝜏= →𝜏= ---------> DENGAN LAJU PERUBAHAN MOMENTUM SUDUT.
∆𝑡 ∆𝑡
• UNTUK BENDA TEGAR, MOMEN INERSIA ADALAH KONSTAN , MAKA
PERSAMAANNYA MENJADI:
∆(𝐼 . 𝜔) ∆𝜔
𝜏= =𝐼 → 𝝉 = 𝑰𝜶
∆𝑡 ∆𝑡
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
SUDUT
• JIKA TORSI (τ) PADA BENDA BERNILAI • JADI, JIKA TIDAK ADA MOMEN GAYA
∆𝐿 (TORSI) DARI LUAR YANG BEKERJA MAKA
NOL, MAKA : 𝜏 = = 0. DENGAN
∆𝑡
MOMENTUM SUDUT BERSIFAT KEKAL.
MAKSUD BAHWA TIDAK ADA
MOMENTUM SUDUT AKHIR SAMA
PERUBAHAN MOMENTUM SUDUT YANG
DENGAN MOMENTUM SUDUT AWAL.
TERJADI PADA BENDA.
• MAKA BUNYI DARI HUKUM KEKEKALAN
• BERDASARKAN HUBUNGAN DI ATAS
MOMENTUM:
MENYATAKAN BAHWA MOMENTUM
“MOMENTUM SUDUT TOTAL PADA
SUDUT BUKAN MERUPAKAN FUNGSI
BENDA YANG BEROTASI TETAP KONSTAN
WAKTU. ARTINYA MOMENTUM SUDUT
JIKA TORSI TOTAL YANG BEKERJA PADA
BERSIFAT KEKAL.
BENDA SAMA DENGAN NOL”
𝑳 𝟏 = 𝑳𝟐
𝑰𝟏 𝝎𝟏 = 𝑰𝟏 𝝎𝟏 = 𝑲𝑶𝑵𝑺𝑻𝑨𝑵
CONTOH SOAL HUKUM KEKEKALAN
MOMENTUM SUDUT
SEORANG PENARI BALET MEMILIKI
MOMEN INERSIA SEBESAR 4 kgm2
KETIKA LENGANNYA MERAPAT KE
TUBUHNYA DAN 16 kgm2 KETIKA
LENGANNYA TERENTANG. PADA SAAT
KEDUA LENGANNYA DIRAPATKAN KE
TUBUHNYA, KELAJUAN PUTARAN PENARI
SEBESAR 12 putaran/s. JIKA KEMUDIAN
KEDUA LENGANNYA DIRENTANGKAN,
BERAPA KELAJUAN PUTARANNYA
MENJADI?
CONTOH SOAL KEKEKALAN
MOMENTUM SUDUT
DIKETAHUI:
𝐼 = 16 𝑘𝑔𝑚2 ------> momen inersia saat lengan direntangkan
𝐼′ = 4 𝑘𝑔𝑚2 𝜔′ = 12 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛Τ𝑠 ------> saat lengan dirapatkan
DITANYA:
𝜔=…?
PENYELESAIAN:
Hukum Kekekalan Momentum Sudut
𝐿 = 𝐿′
𝐼 . 𝜔 = 𝐼′ . 𝜔′
16 . 𝜔 = 4 . 12
16𝜔 = 48
𝜔 = 3 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛/𝑠
Jadi kelajuan putaran pada saat lengan direntangkan sebesar 3 putaran/s
ENERGI KINETIK ROTASI
• ENERGI KINETIK ROTASI ADALAH ENERGI YANG DIMILIKI OLEH BENDA YANG SEDANG BERGERAK
ROTASI.
• SUATU BENDA YANG BERGERAK ROTASI PASTI MEMILIKI KECEPATAN SUDUT (𝝎). UNTUK
PERSAMAAN KECEPATAN TRANSLASI TERHADAP KECEPATAN SUDUT, SEBAGAI BERIKUT: 𝒗 = 𝝎𝒓
• SEHINGGA PERSAMAAN ENERGI KINETIK ROTASI DAPAT DITURUNKAN DARI PERSAMAAN ENERGI
KINETIK TRANSLASI, SEBAGAI BERIKUT:
1
𝐸𝑘𝑟𝑜𝑡 = 𝑚𝑣 2 → 𝒗 = 𝝎𝒓
2
1
𝐸𝑘𝑟𝑜𝑡 = 𝑚(𝜔𝑟)2
2
1
𝐸𝑘𝑟𝑜𝑡 = 𝑚𝑟 2 𝜔2
2
𝟏
𝑬𝒌𝒓𝒐𝒕 = 𝑰𝝎𝟐 -------> PERSAMAAN ENERGI KINETIK ROTASI
𝟐
ENERGI KINETIK ROTASI
• GERAKAN BENDA TEGAR PADA UMUMNYA MERUPAKAN KOMBINASI DARI

GERAK TRANSLASI PUSAT MASSA DAN GERAK ROTASI TERHADAP PUSAT
MASSA.
• AKIBATNYA, ENERGI KINETIK YANG DIMILIKI OLEH BENDA TEGAR YANG
SEDANG BERGERAK MERUPAKAN GABUNGAN DARI KEDUA ENERGI KINETIK
TERSEBUT, YAITU ENERGI KINETIK TRANSLASI DAN ENERGI KINETIK
ROTASI.
• DENGAN DEMIKIAN ENERGI KINETIK TOTAL PADA BENDA TEGAR YANG
SEDANG BERGERAK ADALAH:
𝐸𝑘𝑡𝑜𝑡 = 𝐸𝑘𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠 + 𝐸𝑘𝑟𝑜𝑡
𝟏 𝟐
𝟏 𝟐
𝑬𝒌𝒕𝒐𝒕 = 𝒎𝒗 + 𝑰𝝎
𝟐 𝟐
CONTOH SOAL ENERGI KINETIK
ROTASI
SEBUAH RODA BERBENTUK SILINDER PEJAL BERJARI-JARI 10 cm DAN BERMASSA 5 kg. JIKA RODA TERSEBUT
DIPUTAR PADA SUMBUNYA DENGAN KECEPATAN SUDUT 5 rad/s. TENTUKAN ENERGI KINETIKNYA.
DIKETAHUI: DITANYA:
m = 5 kg Ek = … ?
r = 10 cm = 0,1 m
𝜔 = 5 rad/s
PENYELESAIAN:
Menentukan Momen Inersia Roda Silinder Pejal Menentukan Energi Kinetik Rotasi
1 1
𝐼 = 2 𝑚 . 𝑟2 𝐸𝑘 = 2 𝐼 . 𝜔2
1 1
𝐼 = 2 . 5 . 0,12 𝐸𝑘 = 2 . 0,025 . 52
𝐼 = 0,025 𝑘𝑔𝑚2 𝐸𝑘 = 0,3125 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
CONTOH SOAL ENERGI KINETIK
ROTASI
SEBUAH SILINDER PEJAL (𝐼 = 1Τ2 𝑚𝑟 2 ) BERMASSA 8 kg MENGGELINDING TANPA
SELIP PADA SUATU BIDANG DATAR DENGAN KECEPATAN 15 m/s. TENTUKAN ENERGI
KINETIK TOTAL SILINDER TERSEBUT.
DIKETAHUI: PENYELESAIAN:
1 1 2
m = 8 kg 2
𝐸𝑘𝑡𝑜𝑡 = 𝑚𝑣 + 𝐼𝜔
2 2
𝑣 = 15 m/s 1 1 1 𝑣 2
2
𝐸𝑘𝑡𝑜𝑡 = 𝑚𝑣 + ൗ2 𝑚𝑟 2
2 2 𝑟
1 1
DITANYA: 𝐸𝑘𝑡𝑜𝑡 = 𝑚𝑣 2 + 𝑚𝑣 2
2 4
Ektot = … ? 3
𝐸𝑘𝑡𝑜𝑡 = 𝑚𝑣 2
4
3
𝐸𝑘𝑡𝑜𝑡 = . 8 . 152
4
𝐸𝑘𝑡𝑜𝑡 = 1350 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
HUBUNGAN GERAK TRANSLASI DAN
GERAK ROTASI

7 Benda Tegar Dan Dinamika Rotasi

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

7 Benda Tegar Dan Dinamika Rotasi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

FISIKA TEKNIK 1

BENDA TEGAR DAN

085726448474 FAKULTAS TEKNIK

• SEBENARNYA KITA LEBIH SERING MENGAMATI GERAK BENDA YANG

• BENDA TEGAR MERUPAKAN BENDA YANG TIDAK MENGALAMI

MOMEN MOMENTUM ENERGI KINETIK

• MOMEN GAYA ATAU TORSI ADALAH BESARAN YANG MENYATAKAN

• PERBEDAANNYA ADALAH MOMEN GAYA

• UNTUK MEMBUKA PINTU MAKA KITA HARUS MEMUTAR

• MOMEN GAYA ATAU TORSI TERMASUK KEDALAM BESARAN VEKTOR.

• APABILA DIUBAH SUDUT ANTARA GAYA DAN PENGHUBUNG SUMBU PUTAR

• INERSIA ADALAH KONDISI DIMANA KECENDERUNGAN SUATU BENDA

• MOMEN INERSIA ADALAH UKURAN DARI BESARNYA

• MISALKAN ADA SEBUAH BENDA BERMASSA m

• UNTUK BENDA YANG TERDIRI DARI BEBERAPA PARTIKEL, MAKA

• MOMEN INERSIA TIDAK HANYA

EMPAT BUAH PARTIKEL DIHUBUNGKAN OLEH SEBUAH BATANG YANG

• JIKA MOMENTUM LINIER ATAU MOMETUM ADALAH MOMENTUM YANG

• UNTUK BENDA YANG TERDIRI DARI BEBERAPA PARTIKEL, MAKA

GAMBAR DI ATAS MENUNJUKKAN POSISI SESAAT DARI BENDA P DAN Q

• GERAKAN BENDA TEGAR PADA UMUMNYA MERUPAKAN KOMBINASI DARI

Anda mungkin juga menyukai