FARMASI FISIKA

SIFAT FISIK MOLEKUL OBAT

Universitas Harapan Bangsa

 SIFAT FISIK MOLEKUL OBAT

SIFAT FISIK SUATU OBAT PERLU DIKAJI KARENA :

• SUATU SYARAT DALAM FORMULASI PRODUK SUATU OBAT
• UNTUK MEMAHAMI HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR OBAT DAN AKTIVITAS OBAT
 KEADAAN FISIKA

KEADAAN FISIK
MOLEKUL OBAT BERADA DALAM BERBAGAI KEADAAN , YAKNI:
• PADAT AMORF (KRISTAL TIDAK BERATURAN )
• PADAT KRISTAL
• PADAT HIGROSKOPIK ( MUDAH MENYERAP AIR)
• CAIR
• GAS
 TITIK LEBUR DAN TITIK DIDIH

 TITIK LEBUR ( MELTING POINT, M.P) ADALAH SUHU YG MANA SUATU PADATAN MENJADI SUATU
CAIRAN, DAN TITIK DIDIH (BOILING POINT, B.P) ADALAH SUHU YG MANA TEKANA UAP CAIRAN
SAMA DENGAN TEKANAN ATMOSFER.

 TITIK DIDIDH JUGA DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI SUHU YG DAPAT MENGUBAH BENTUK CAIR
MENJADI GAS PADA TEKANAN TERTENTU

 EX; TITK LEBUR AIR PADA TEKANAN 1 ATMOSFER ADALAH 0ºC YG DIKENAL JG SEBAGAI TITIK BEKU
DAN TITIK DIDIH AIR 100ºC
 LANJUTAN…

• TITITK LEBUR DIGUNAKAN UNTUK MNECIRIKAN (KARAKTERISTIK) SENYAWA ORGANIC DAN UNTUK
MEMASTIKAN KEMURNIANNYA.
• TITIK LEBUR SENYWA MURNI SELALU LEBIH BESAR DIBANDINGKAN TITIK LEBUR SENYWA MURNI YG
MASIH ADA PENGOTORNYA , DIMANA SEMAKIN BANYAK PENGOTOR, TITIK LEBUR SEMKIN RENDAH
 LANJUTAN…

 TITIK LEBUR AKAN MENINGKAT JIKA BERAT MOLEKUL MENINGKAT, DAN TITIK DIDIH AKAN
MENINGKAT SEIRING DENGAN MENINGKATNYA UKURAN MOLEKUL, DIMANA PENINGKATAN DLM
TITIK LEBUT KURANG TERATUR DISBANDING PENINGKATANDALAM TITIK DIDIH, KARENA KEMASAN
AKAN MEMPENGARUHI TITIK LEBUR SENYWA
 KEMASAN (PACKING ) PADAT MERUPAKAN SIFAT YG MENENTUKAN SEBRAPA BAIK MOLEKUL-
MOLEKUL DLM KEADAAN INDIVIDUAL BERADA DLM KEADAAN PADATAN BERSAMA-SAMA DLM
SUATU KISIS-KISI KRISTAL
 LANJUTAN…

• SEMAKIN SEMPIT KEADAAN KISI-KISI KRISTAL, MAKA SSEMAKIN BANYAK ENERGY YG DIBUTUHKAN
UNTUK MEMECAHNYA DAN PADA AKHIRNYA SEMAKINBESAR SUHU YG DIGUNKAN UNTUK
MELEBURNYA
• EX; ALKANA DG JML KARBON GANJIL MEMILIKI KEMASAN YG KURANG SEMPIT YG MANA AKAN
MENURUNKAN TITIK LEBUR
 POLARITAS DAN KELARUTAN

 POLARITAS DAN KELARUTAN

 POLARITAS MERUPAKAN SIFAT FISIKA SUATU SENYWA YG BERHUBUNGAN DG SIFAT FISIK YG LAIN
SEPERTI TITIK LEBUR DAN TITIK DIDIH, KE;ARUTAN DAN INTERAKSI ANTAR-MOLEKUL. ISTILAH
POLARITAS IKATAN DIGUNAKAN UNTUK MENJELASKAN PENGGUNAAN ELECTRON BERSAMA-
SAMA DIANTAR ATOM
 POLARITASNDALAM SUATU IKATAN MUNCUL DARI KEADAAN PERBEDAAN ELETRONEGATIVITAS 2
ATOM YG AMBIL BAGIAN PDA PEMBENTUKAN IKATAN
 LANJUTAN…

• SEMAKIN BESAR PERBEDAAN ELEKTRONEGATIFITAS ANTAR ATOM-ATOM YG TERIKAAT , MAKA

POLARITAS IKATAN SEMAKIN BESAR,
• KELARUTAN MERUPAKAN BANYAKNYA SOLUTE YG DAPAT DILARUTKAN PADA PELARUT TERTENTU
PADA KONDISI TERTENTU
• SENYAWA YG TERLARUT DISEBUT SOLUTE DAN CAIRAN YG MELARUTKAN DISEBUT PELARUT (
SOLVEN ), YG SECARA BERSAMA-SAMA MEMBENTUK SUATU LARUTAN
 LANJUT…

 PROSES MELARUTKAN DISEBUT DG PELARUTAN (SOLVASI ) ATAU HIDRASI JIKA PELARUT YG

DIGUNKAN ADALAH AIR
 KELARUTAN MOLEKUL DAPAT DIJLELASKAN DG MENDASARKAN PADA POLRITAS MOLEKUL ,
MOLEKUL-MOLEKUL POLAR SEPERTI AIR DAN MOLEKUL NON-POLAR EX BNEZAN TIDAK DAPT
TERCAMPUR
 SECARA UMUM, BAHAN SEJENIS AKAN MELARUTKAN SEJENIS (LIKE DISSOLVES), YAKNI BAHAN –
BAHAN DENGAN POLARITAS YANG SEJENIS AKAN SALING MELARUTKAN SATU SAMA LAIN.
 LANJUT…

• SATU LARUTAN PADA KEADAAN SETIMBANG YANG TIDAK DAPAT MELARUTKAN SOLUTE LAGI
DISEBUT DENGAN LARUTAN JENUH. KESETIMBANGAN LARUTAN TERUTAMA TERGANTUNG PADA
SUHU.
• PADA KEADAAN KESETIMBANGAN, BANYAKNYA SOLUT MAKSIMUM YANG TERLARUT PER JUMLAH
PELARUT DISEBUT DENGAN KELARUTAN SOLUT DALAM PELARUT TERSEBUT
 LANJUT…

 KELARUTAN SUATU SENYAWA YANG TERLARUT DALAM PELARUT DITENTUKAN OLEH GAYA ANTAR
MOLEKULER SOLUTE DAN PELARUT, SUHU, PERUBAHAN ENTROPI YANG MENYERTAI SOLVASI,
ADANYA SENYAWA-SENYAWA LAIN, DAN KADANG – KADANG ADANYA TEKANAN ATAU TEKANAN
SEBAGIAN GAS.
 KECEPATAN PELARUTAN ADALAH UKURAN SEBERAPA CEPAT SOLUT TERLARUT DALAM PELARUT,
DAN KECEPATAN INI TERGANTUNG PADA UKURAN PARTIKEL, PENGADUKAN, SUHU DAN
BANYAKNYA PADATAN YANG SIAP DILARUTKAN.
 SIFAT ASAM BASA DAN PH

• SECARA SEDERHANA , SPESIES YG KEKURANGAN ELECTRON YG MENERIMA SUATU PASANGAN

ELECTRON DISEBUT ASAM EX: ASAM KLORIDA DAN SPESIES YG MEMBERIKAN ELECTRON DISEBUT
BASA EX NATRIUM HIDROKSIDA . SUATU SPESIES NETRAL TIDAK MENGALAMI KEDUANYA.
KEBANYAKAN REAKSI-REAKSI ORGANIC ADALAH REAKSI ASAM-BASA ATAU MELIBATKAN KATALIS
DG ASAM ATAU BAASA PADA BEBERAPA TITIK REAKSI
 LANJUTAN…

ASAM BASA ARRCHENIUS

 SUATU ASAM ADALAH SENYWA YG DAPAT MENGHASILKAN ION HIDRONIUM DAN SUATU BASA ADALAH SENYWA
YG DAPAT MENGHASILKAN ION HIDROKSIDA DLAM LARUTAN AIR
 ASAM YG BEREAKSI DG BASA AKAN MENGHASILKAN GARAM DAN AIR
ASAM BASA BROSTEAD LOWRY
 ASAM SEBAGAI PEMBERI PROTON, DAN BASA SEBGAI PENERIMA PROTON
 SOPESIES APAPUN YG MENGANDUNGHIDROGEN BERPOTENSI UNTUK DAPAT BERFUNGSI SEBGAI SUATU ASAM
DAN SENYWA APAPUN YG MNEGANDUNG PASANGAN ELECTRON BEBAS DAPAT BEREAKSI SEBGAI BASA
ASAM BASA LEWIS
 ASAM SEBGAI PENERIMA PASANGAN ELECTRON DAN BASA, SEBAGAI PEMBERI PASANGAN ELECTRON
 SIFAT YANG DIMAKSUD :

• SIFAT ADITIF, SIFAT YANG DITURUNKAN DARI SIFAT ATOM/GUGUS FUNGSI DI DALAM MOLEKUL
CONTOH : MASSA

• SIFAT KONSTITUTIF, SIFAT YANG TERGANTUNG PADA SUSUNAN ATOM DI DALAM MOLEKUL
CONTOH : ROTASI OPTIK

• SIFAT ADITIF-KONSTITUTIF, SEPERTI BIAS MOLAR (CONTOH HAL. 230)

 RADIASI ELEKTROMAGNET/ GELOMBANG
ELEKTROMAGNET
•
 SPEKTRA ATOM

•
•
 SPEKTRA MOLEKUL

• INTERAKSI ANTARA RADIASI ELEKTROMAGNET DAN MOLEKUL MENGHASILKAN ROTASI

TRANSISI ELEKTRON, DAN VIBRASI MOLEKUL YANG TERGANTUNG BESARNYA ENERGI YANG
DIBERIKAN.

• INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN :

• SPEKTROFOTOMETER ULTRAUNGU (UV) DAN CAHAYA TAMPAK (VISIBLE), UNTUK MENENTUKAN
KADAR SUATU SAMPEL DENGAN MENGUKUR SERAPANNYA (ABSORBANSINYA)
•
• CONTOH :
• SUATU LARUTAN
MENGANDUNG 2X10-5 M
KLORDIAZEPOKSIDA YANG
DILARUTKAN DALAM 0,1 N
NAOH DITEMPATKAN
DALAM SEL DENGAN
PANJANG 1 CM.
ABSORBANSI (A) LARUTAN
INI ADALAH 0,648 PADA
PANJANG GELOMABANG
260 NM.
 SPEKTROFOTOMETER INFRAMERAH (IR ATAU FTIR)

• SPEKTROFOTOMETER INFRAMERAH (IR ATAU FTIR), UNTUK MENENTUKAN GUGUS FUNGSI

SENYAWA DALAM SAMPEL DENGAN CARA MEMBACA SPEKTRUM PADA BILANGAN
GELOMBANG TERTENTU
 SPEKTROMETER HNMR/CNMR (NUCLEAR MAGNETIK
RESONANCE)
• SPEKTROMETER HNMR/CNMR (NUCLEAR
MAGNETIK RESONANCE), UNTUK
MENENTUKAN JUMLAH DAN POSISI
HIDROGEN/KARBON DI DALAM SUATU
MOLEKUL
 SPEKTROMETER MASSA

• SPEKTROMETER MASSA, UNTUK MENENTUKAN PERBANDINGAN MASSA(M)/MUATAN

ELEKTRON(E) HASIL FRAGMENTASI SUATU SENYAWA
 FLUORESESI DAN FOSFORESENSI
(PHOTOLUMINESCENCE)
• FLUORESESI DAN FOSFORESENSI (PHOTOLUMINESCENCE), TERJADI KARENA EMISI/PANCARAN
CAHAYA UV OLEH MOLEKUL KETIKA KEMBALI KE KEADAAN DASAR. PERBEDAAN KEDUANYA
BERGANTUNG PADA MEKANISME MANA YANG DILALUI OLEH ELEKTRON KEMBALI DI KEADAAN
DASAR.
• MEKANISMENYA :
 PERBEDAAN FLUORESESI DAN FOSFORESENSI

FLUOROSENSI
• AKAN MEMENDARKAN CAHAYA SEWAKTU ADA RADIASI SINAR – X SAJA. FLUORESENSI ADALAH
PEMEDARAN SINAR PADA SAAT SUATU ZAT DIKENAI CAHAYA. HAL INI KARENA SIFAT BUTIR KRISTAL
SUATU ZAT JIKA MENDAPAT RANGSANGAN BERUPA CAHAYA AKAN LANGSUNG MEMANCARKAN
CAHAYANYA SENDIRI DAN BERHENTI MEMANCAR JIKA RANGSANGAN ITU DIHILANGKAN

FOSFORISENSI
• PEMENDARAN CAHAYA AKAN BERLANGSUNG BEBERAPA SAAT WALAUPUN RADIASI SINAR – X
SUDAH DIMATIKAN ( AFTER-GLOW).
 TETAPAN DIELEKTRIK
• PEMISAHAN MUATAN LISTRIK MELALUI INDUKSI
MEDAN LISTRIK EKSTERNAL DENGAN PELARUT
TERTENTU.
• KAPASITANSI (FARAD), C=MUATAN (COULOMB),
Q/BEDA POTENSIAL,V (VOLT)
• TETAPAN DIELEKTRIK, =CX/C0, CX ADALAH
KAPASITANSI SAMPEL, C0 ADALAH KAPASITANSI
PEMBANDING
 MOMEN DIPOL
• PEMISAHAN DAERAH YANG BERMUATAN POSITIF
DAN NEGATIF YANG PERMANEN DALAM MOLEKUL
POLAR.
• MOMEN DIPOL PERMANEN DAPAT DIKORELASIKAN
DENGAN AKTIVITAS BIOLOGI DARI MOLEKUL-
MOLEKUL TERTENTU UNTUK MEMPEROLEH
INFORMASI YANG BERNILAI TENTANG
HUBUNGAN DARI SIFAT-SIFAT FISIK DAN
PEMISAHAN MUATAN DALAM SUATU KELAS
SENYAWA OBAT.
• CONTOH : TIGA ISOMER DARI DDT
 INDEKS BIAS/REFRAKSI, N

•
 ROTASI OPTIK DAN ROTASI SPESIFIK

•
TERIMAKASIH