6(1):47-55
65
* Corresponding author: Isnenia, 1Program Studi D III Farmasi, Poltekkes Tanjungkarang, Bandar Lampung, Indonesiaisnenia@poltekkes-tjk.ac.id
Isnenia et al: Penggunaan Non Steroid Antiinflamatorry Drug dan Potensi Interaksi Obatnya pada Pasien Muskuloskletal .................................................. 48
1. Pendahuluan 2. Metode
Penyakit pada sistem muskuloskeletal meliputi Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif-
bagian tulang, sendi, otot, tulang belakang, dan jaringan analitik yang bersifat cross-sectional. Data yang diambil
lain seperti tendon dan ligamen. Penyakit pada sistem bersifat retrospektif pada tahun 2017. Sampel yang
muskuloskeletal mulai dari yang bersifat akut, seperti patah digunakan penelitian ini adalah rekam medik pasien rawat
tulang, keseleo dan ketegangan otot serta yang bersifat jalan yang didiagnosa lima besar penyakit muskuloskeletal
kronis yaitu nyeri dan kecacatan yang berlangsung lama. pada sebuah rumah sakit di Kota Bandar Lampung. Sampel
Penyakit muskuloskeletal yang paling umum dengan dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dengan taraf
tingkat disabilitas yang tinggi adalah osteoarthritis, nyeri siginifikansi sebesar 10%. Populasi pada tahun 2017
punggung dan leher, patah tulang yang berhubungan
diketahui sebanyak 3000 pasien sehingga diperoleh sampel
dengan kerapuhan tulang, cedera dan kondisi peradangan
sebesar 100 pasien. Setiap diagnosa diambil 20 pasien.
sistemik seperti rheumatoid arthritis1. Penyakit
Sampel diambil secara kuota sampling.
muskuloskeletal yang bersifat degeneratif dan terdapat
inflamasi berkaitan dengan rasa nyeri. Hal ini yang
menyebabkan banyak orang mencari fasilitas pelayanan Pengumpulan Data
kesehatan sebagai pasien rawat jalan (20%) dan 12% Pengumpulan data dilakukan dengan memilih
mendapatkan resep2. rekam medik pasien dan mencatat data yang diperlukan
Lini pertama dalam mengatasi rasa nyeri adalah pada lembar pengumpul data. Data tersebut yaitu umur,
asetaminofen dan NSAID 2. Penggunaan topikal NSAID jenis kelamin, jumlah obat, jenis obat yang digunakan,
sama efektifnya dengan NSAID oral, tetapi hanya jenis diagnosa.
digunakan untuk nyeri pada struktur tubuh superficial saja.
Tramadol atau obat-obatan opioid dapat digunakan jika Analisis Data
obat lini pertama dikontraindikasikan, tidak dapat Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara
ditoleransi, atau tidak efektif untuk nyeri akut3. Obat lain deskriptif untuk menggambarkan masing-masing variabel
yang dapat diberikan meliputi relaksan otot rangka, umur, jenis kelamin, jumlah obat, jenis NSAID, jenis obat
bifosfonat (alendronat, risedronat, ibandronat, asam non NSAID yang digunakan, dan potensi interaksi obat.
zoledronat), hormon peptida (teriparatid dan calcitonin), Potensi interaksi obat diperoleh dengan bantuan mesin
estrogen dan raloxifene untuk wanita postmenopause, pencarian drug interaction checker Medscape.
suplemen kalsium, vitamin D, antidepresan, benzodiazepin, Analisis secara bivariat dilakukan terhadap potensi
analgesik opioid, asam hialuronat, nutraseutikal interaksi obat dengan masing-masing variable. Analisis
(glukosamin, kondroitin)3,4. bivariat dengan menggunakan Chi-Square. Jika p < 0,05
Interaksi obat-obat merupakan penyebab paling maka terdapat hubungan bermakna antara variabel dengan
umum dari medication error di negara-negara berkembang. potensi interaksi obat.
Interaksi ini dapat dikarenakan perubahan dalam absorpsi,
distribusi, metabolisme,ekskresi, dan farmakodinamik5,6.
Sebuah studi yang dilakukan di Kroasia, dilaporkan 3. Hasil dan Diskusi
sebanyak 27,07% terjadi reaksi yang tidak diinginkan
dikarenakan interaksi obat. Reaksi ini menjadi salah satu Karakteristik sampel dalam penelitian ini seperti
penyebab kematian dan morbiditas yang akhirnya terlihat dalam tabel 1. Prevalensi nyeri muskuloskeletal
berdampak luas pada timbulnya komplikasi dan lama rawat secara signifikan lebih sering terjadi pada wanita
inap meningkat, serta menjadi penyebab masuk rumah dibandingkan laki-laki. Peningkatan umur meningkatkan
sakit6,7. prevalensi pada kedua kelompok tersebut9,10.
Interaksi antara NSAID (anti-inflamasi nonsteroid) Prevalensi penyakit muskuloskeletal lebih banyak
dengan obat lain terjadi lebih sering dikarenakan NSAID pada orang tua. Penyakit ini merupakan penyebab nyeri
adalah salah satu obat yang paling banyak digunakan. hebat dalam jangka waktu yang lama dan menyerang
Interaksi ini ada yang berdampak tidak signifikan pada ratusan ribu orang dari jutaan orang di muka bumi 10. Studi
outcome klinik, tetapi ada juga yang memberikan dampak yang dilakukan di Finlandia, 35% penduduk menderita
serius/membahayakan nyawa, khususnya pada obat-obat nyeri kornis dan 40%-nya mencari pengobatan ke
dengan jendela terapi sempit pada penyakit dengan tingkat pelayanan kesehatan pertama akibat nyeri. Rasa nyeri ini
keseriusan tinggi, seperti oral antikoagulan, glikosida, dapat berlangsung hingga 4 tahun. Pada negara
antiaritmia, antikonvulsan, dan sitotoksik7. Potensi berkembang, 1 dari 4 orang menderita nyeri
interaksi dapat muncul pada usia berapa pun, tetapi muskuloskeletal11.
frekuensi terjadinya pada kondisi polifarmasi dan usia yang
lebih tua dengan prevalensi 20-40%6,7. Tabel 1. Karakteristik Sosiodemografi dan Klinis
Karakteristik %
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan
antara potensi interaksi obat NSAID dengan variable usia,
jenis kelamin, jenis NSAID, dan jenis diagnosa
muskuloskeletal.
Isnenia et al: Penggunaan Non Steroid Antiinflamatorry Drug dan Potensi Interaksi Obatnya pada Pasien Muskuloskletal .................................................. 49
menurunkan toksisitas saluran pencernaan (dyspepsia, bersifat poten dan menghambat sekresi asam lambung
perdarahan, dan ulcer) adalah penggunaan NSAID dengan dalam jangka waktu yang lama15. Pemakaian PPI selama 6-
misoprostol, H2-Blocker atau PPI dan/atau penggunaan 13 bulan dapat menurunkan angka kekambuhan hinga 1/10
NSAID selektif (COX-2 selektif inhibitor) 2,20,22. . dibandingkan placebo 26. Penggunaan PPI jangka panjang
Penggunaan NSAID bersama dengan obat gastroprotektif dapat menimbulkan efek samping diare akibat Clostridium-
sangat bermanfaat dalam mencegah efek samping pada difficile, community-acquired pneumonia, osteoporosis,
saluran pencernaan terutama pada pasien lanjut usia24. dan fraktur jika dibandingkan dengan H2-blocker2,28.
Faktor resiko yang dapat memperparah efek Perpanjangan durasi pemakaian dan peningkatan dosis
samping tersebut adalah usia lebih dari 65 tahun, memperparah efek samping tersebut 2.
mempunyai riwayat peptic ulcer disease, penyakit jantung, H2-blocker mengurangi sekresi asam lambung
penggunaan bersamaan obat antiplatelet, antikoagulan, dan dengan cara memblok reseptor histamine tipe 2 secara
kortikosteroid15,19,21,22. Kejadian ini dapat terjadi hingga kompetitif pada sel parietal. H2-blocker dapat menekan
30% dari pemakaian NSAID secara kronis25. Hal ini produksi asam lambung 37-68% selama 24 jam. H2-
dikarenakan NSAID yang bersifat non selektif blocker secara signifikan efektif mencegah dan mengobati
menghambat kerja COX1, suatu enzim yang berperan ulcer usus dan lambung jika digunakan pada dosis tinggi.
dalam menghasilkan prostaglandin sebagai proteksi alami Akan tetapi, jika digunakan pada dosis lazim hanya efektif
lambung. Penghambatan jangka panjang sekresi asam terhadap ulcer usus2.
lambung diperlukan dalam upaya pencegahan ulcer Obat yang diperlukan untuk mengurangi efek
gastroduodenal selama penggunaan aspirin atau NSAID samping NSAID tidak hanya bekerja menekan/mengurangi
lainnya26. sekresi asam lambung, tetapi juga ada yang bersifat sebagai
Faktor resiko juga muncul dari sifat keasaman proteksi mukosa lambung (cytoprotective). Sukralfat, suatu
NSAID (nilai pKa)15. Semakin rendah nilai pKa dapat garam alumunium dari sulfated-polysaccharide, bersifat
meningkatkan permeabilitas saluran cerna yang akan cytoprotective yang bekerja dengan meningkatkan jumlah
berakibat terjadinya inflamasi. Peningkatan permeabilitas mucus dan melindungi mukosa lambung. Sukralfat terbukti
berakibat kehilangan fungsi barrier saluran cerna. Hal ini efektif dalam mengurangi lesi pada mukosa lambung23.
menyebabkan bakteri dan zat di luar saluran pencernaan Sukralfat bekerja berbeda dari obat penetral asam lambung
dapat masuk ke dalam mukosa 27. dan antisekretori asam lambung. Sukralfat bekerja dengan
Menurut The American College of cara meningkatkan sekresi PGE2 dari mukosa lambung,
Gastroenterology, pasien dengan resiko tinggi terjadinya faktor pertumbuhan epidermal dan reseptornya. Sukralfat
efek samping saluran pencernaan direkomendasikan untuk mampu melindungi luka dari asam lambung dan pepsin.
dilakukan kombinasi dengan selektif COX2-inhibitor Sukralfat secara signifikan mampu mengurangi jumlah lesi
dan/atau misoprostol atau dosis tinggi PPI. Hal yang serupa pada mukosa lambung dibandingkan placebo, tetapi tidak
dalam penelitian lain bahwa dari hasil endoskopi signifikan pada mukosa usus dan gejala gastropati29.
menunjukkan misoprostol, PPI, dan dosis tinggi H2- Sebaliknya, sukraflat dan placebo tidak berbeda secara
blocker efektif dalam mencegah ulcer usus dan lambung signifikan dalam menyembuhkan lesi lambung30.
yang diakibatkan NSAID2. Penggunaan bersamaan NSAID Sukralfat 1 gram digunakan 4 kali sehari
dengan obat gastoprotektif terbukti bersifat cost-effective dibandingkan ranitidine 150 mg dua kali sehari
dibandingkan monoterapi NSAID. Kombinasi NSAID-PPI menunjukkan tingkat penyembuhan yang mirip (83% vs
terbukti paling cost-effective dibandingkan gastroprotektif 84%). Omeprazol 20 mg sekali sehari memiliki keefektifan
lainnya22. yang lebih tinggi di bandingkan sukralfat 1 gram dua kali
sehari dalam mengurangi lesi dan gejala ulkus baik
Tabel 3. Perbandingan nilai pKa NSAID15 lambung maupun usus30.
Jenis NSAID Nilai pKa Antasida merupakan obat yang bekerja
Valdecoxib 9.8 mengalkalinisasi asam lambung. Antasida mencapai 87,3%
Celecoxib 9.7 diresepkan bersamaan dengan NSAID. Peresepan ini
Nimesulide 6.4 terbanyak pada bagian ortopedi. Peresepan juga dilakukan
Ibuprofen 5.2 oleh bagian penyakit dalam dengan frekuensi yan glebih
Lumiracoxib 4.7 tinggi ketika digunakan juga kortikosteroid atau adanya
Etoricoxib 4.5 diagnose penyakit pada bagian esophagus, lambung, usus.
Indomethacin 4.5 Antasida juga secara signifikan diresepkan dengan NSAID
Naproxen (enteric-coated) 4.2 ketika antitukak lain juga digunakan. Antasida tidak
Diclofenac 4.0 terbukti efektif dalam emcegah efek samping dari NSAID.
ASA (enteric-coated) 3.5 Bahkan beberapa studi menyatakan penggunaan bersama
antasida dan NSAID mempertinggi resiko komplikasi
Proton Pump Inhibitor (PPI) bekerja menurunkan gangguan saluran cerna bagian atas 19.
sekresi asam lambung dengan menghambat pompa H +/K+- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 22%
ATPase. PPI lebih efektif dibandingkan H2-blocker dan pasien berpotensi mengalami interaksi antara NSAID yang
menjadi terapi lini pertama dalam pencegahan ulcer digunakan dengan obat lain yang digunakan bersamaan.
gastroduodenal akibat pemakaian NSAID2,17,21,26,28. PPI Jenis interaksi NSAID dengan obat lainnya dapat dilihat
Isnenia et al: Penggunaan Non Steroid Antiinflamatorry Drug dan Potensi Interaksi Obatnya pada Pasien Muskuloskletal .................................................. 51
radiculopathy lumbar dan nyeri punggung bagian bawah, baclofen (agonis GABA-B), dan benzodizepin31. Golongan
menjadikan pengobatan ini berpotensi untuk digunakan. benzodiazepine paling banyak diresepkan di Australia
NSAID efektif pada nyeri punggung bawah akut dan ini dibandingkan dengan di Amerika. Sedangkan carisoprodol
digunakan akhirnya digunakan juga untuk nyeri leher dan cyclobenzaprin paling banyak digunakan. Diazepam
radiculopathy yang menjalar ke lengan. Beberapa pasien baik di Australia dan Amerika Serikat merupakan golongan
memperoleh manfaat dengan penambahan analgetika benzodiazepine yang paling umum digunakan. Akan tetapi,
narkotik, relaksan otot, antidepresan dan antikonvulsan. efikasi relaksan otot dalam terapi nyeri punggung bawah
Pengobatan efektif bagi pasien radiculopathy kronik yang masih perlu dibuktikan kembali48.
gagal dari pembedahan atau masih tetap merasakan nyeri
setelah pembedahan. Hasil sistematik review menyatakan 4. Daftar Pustaka
bahwa antidepresan trisiklik dan venlafaxine menunjukkan
pengurangan rasa nyeri hingga tingkat sedang pada nyeri 1. WHO. Musculosceletal conditions (fact sheets).
neuropati. Begitu juga dengan penggunaan tramadol. 2018. [Updated 2019 November 26, cited 2020
Kortikosteroid oral digunakan secara luas dalam nyeri akut Oktober 10] Available from :
radiculopathy walaupun bukti kemanjuran belum https://www.who.int/news-room/fact-
mencukupi. Pemberikan suntikan steroid melalui leher sheets/detail/musculoskeletal-conditions
sebagai pilihan dalam penanganan radiculopathy leher 42. 2. Tuskey A, Peura, D. The use of H2 antagonists in
Nyeri punggung bawah merupakan penyakit treating and preventing NSAID-induced mucosal
umum yang diderita manusia dewasa, mencapai 84% dan damage. Arthritis Research and Therapy. 2013;
hampir 50% nya mengalami kejadian lebih dari sekali. 15(Supl 3):1-7
Terapi dengan NSAID telah terbukti untuk mengatasi nyeri 3. Loveless M S, Fry, AL. Pharmacologic Therapies in
akut nyeri punggung bawah dibandingkan plasebo. Enam Musculoskeletal Conditions. Medical Clinics of North
puluh sembilan persen pasien di Amerika Serikat yang America. 2016; 100(4): 869–890.
mengunjungi dokter pertama kali dengan keluhan nyeri 4. Qaseem A, Wilt TJ, McLean RM, Forciea MA.
punggung bawah diresepkan NSAID dan 4% parasetamol. Noninvasive treatments for acute, subacute, and
Penelitian yang dilakukan di Belanda menunjukkan bahwa chronic low back pain: A clinical practice guideline
dokter umum meresepkan NSAID terhadap 45% seluruh from the American College of Physicians. Annals of
keluhan pasien. Opiod kerja sedang mempunyai efektivitas Internal Medicine. 2017; 166(7): 514–530.
yang sama. Selain itu, antidepresan golongan trisiklik 5. Farooqui R,Hoor T ,Karim N, Muneer M. Potential
mempunyai manfaat pada pasien ini dibandingkan Drug-Drug Interactions among patient’s
golongan SSRI. Mekanisme kerjanya diduga karena nyeri prescriptions collected from Medicine out-patient
punggung bawah kronik sebagai manifestasi dari depresi, setting. Pakistan Journal of Medical Sciences. 2018;
antidepresan mempunya efek sedatif, dan antidepresan 34(1):144-148
mempunyai sifat intrinsik analgesia. Sebuah survey 6. Cascorbi, I. Drug Interactions—Principles, Examples
menunjukkan 91% dokter umum pada fasilitas kesehatan and Clinical Consequences. Deutsches Arzteblatt
tingkat pertama meresepkan relaksan otot, berbeda halnya International. 2012; 109(33–34): 546–556.
dengan survey lain yang mencapai 35-64% untuk 7. Skvrce MN, Šarinić MV, Mucalo I, Krnić D, Božina
mengatasi akut nyeri punggung bawah selama 7-14 hari. N, Tomić S. Adverse drug reactions caused by drug-
Sebuah sistematik review yang dilakukan, relaksan otot drug interactions reported to Croatian Agency for
(benzodiazepine, non benzodiazepine, antispastik ) lebih Medicinal Products and Medical Devices: a
efektif dibandingkan plasebo untuk nyeri singkat pada akut retrospective observational study. Croatian Medical
dan kronis nyeri punggung bawah. Banyak guideline Journal. 2011; 52(5): 604–614
menjadikan relaksan otot sebagai lini kedua jika 8. Palleria C, Di Paola A, Galelli L. Pharmacokinetic
analgesia/NSAID tidak efektif. Hal ini dikarenakan dengan drug-drug interaction and their implication in clinical
efek samping dan ketergantungan. 69% pasien management. J Res Med Sci. 2013;18(7):601-610.
memeperoleh manfaat yang signifikan dengan kombinasi 9. Bihari V, Kesavachandran C, Pangtey B S, Srivastava
NSAID/analgesia dan relaksan otot 43. AK, Mathur N. Musculoskeletal pain and its
Relaksan otot merupakan kelas dari obat-obat associated risk factors in residents of national capital
yang secara struktur kimia tidak mirip, yang region. Indian Journal of Occupational and
dikelompokkan karena kesamaan indikasi48. Golongan ini Environmental Medicine. 2011; 15(2): 59–63
dikategorikan menjadi 2, yakni agen antispastik dan agen 10. Woolf AD, Pfleger B. Burden of major
antispasmodik. Agen antispastik bekerja melalui korda musculoskeletal conditions . Bulletin of the World
spinalis atau otot rangka secara langsung untuk Health Organization. 2003; 81(9): 646–656.
meningkatkan hipertonisitas otot dan spasme involunter, 11. Nakua EK, Otupiri E, Dzomeku VM, Owusu-dabo E,
sedangkan agen antispasmodik bekerja dengan mengurangi Agyei-baffour P, Yawson AE, Folson G, Hewlett S.
spasme otot melalui perubahan konduksi sistem saraf Gender disparities of chronic musculoskeletal
pusat. Contoh obat golongan ini antara lain eperisone, disorder burden in the elderly Ghanaian population :
tizanidine (agonis α-2), orphenadrine (antagonis kolinergik study on global ageing and adult health (SAGE
muskarinik, antihistamin), carisoprodol (GABA-ergic),
Isnenia et al: Penggunaan Non Steroid Antiinflamatorry Drug dan Potensi Interaksi Obatnya pada Pasien Muskuloskletal .................................................. 54
WAVE 1). BMC Musculoskeletal Disorders. 2015; patients taking nonsteroidal anti-inflammatory drugs:
16(204): 1–10 A systematic review of observational studies. Clinical
12. Cavallari JM, Ahuja M, Dugan AG, Meyer JD, Gastroenterology and Hepatology. 2013; 11(10):
Simcox N, Sciences OH, et al. Differences in the 1259-1269
prevalence of musculoskeletal symptoms among 25. Wehling M. Non-steroidal anti-inflammatory drug
female and male custodians. Am J Ind Med. 2017; use in chronic pain conditions with special emphasis
59(10): 841–852 on the elderly and patients with relevant
13. Wolf JM, Cannada L, Heest AEV, Connor MIO, Ladd comorbidities : management and mitigation of risks
AL. Male and Female Differences in Musculosceletal and adverse effects. Eur J Clin Pharmacol. 2014; 70:
Disease. Journal of the American Academy of 1159–1172
Orthopaedic Surgeons. 2015; 23(6): 339–347. 26. Kinoshita Y, Ishimura N, Ishihara S. Advantages and
14. Pelletier J, Martel-pelletier J, Rannou F, Cooper, C. disadvantages of long-term proton pump inhibitor
Efficacy and safety of oral NSAIDs and analgesics in use. Journal of Neurogastroenterology and Motility.
the management of osteoarthritis : Evidence from 2018; 24(2): 182–196
real-life setting trials and surveys. Seminars in 27. Chamoun-Emanuelli AM, Bryan LK, Cohen ND,
Arthritis and Rheumatism. 2016;45(4): 22–27 Tetrault TL, Szule JA, Barhoumi R, Whitfield-
15. Gwee KA, Goh V, Lima G, Setia S. Coprescribing Cargile CM. NSAIDs disrupt intestinal homeostasis
proton-pump inhibitors with nonsteroidal anti- by suppressing macroautophagy in intestinal
inflammatory drugs: Risks versus benefits. Journal of epithelial cells. Scientific Reports. 2019; 9(1): 1–15.
Pain Research. 2018; 11: 361–374 28. Mo C, Sun G, Wang YZ, Lu ML, Yang, YS. PPI
16. Kołodziejska J, Kołodziejczyk M. Diclofenac in the versus histamine H2 receptor antagonists for
treatment of pain in patients with rheumatic diseases. prevention of upper gastrointestinal injury associated
Reumatologia .2018; 56(3): 174–183 with low-dose aspirin: Systematic review and meta-
17. Ong C, Lirk P, Tan C H, Seymour, RA. An Evidence- analysis. PLoS ONE. 2015; 10(7): 1–13.
Based Update on Nonsteroidal Anti-Inflammatory 29. Malagelada JR, Rodríguez de La Serna A, Dammann
Drugs. Clinical Medicine & Research. 2007; 5(1): HG, Pons M, Armas C, Sala M, et al. Sucralfate
19–34 therapy in NSAID bleeding gastropathy. Clinical
18. Hodgson, E. The effects of corticosteroids and Gastroenterology and Hepatology. 2003; 1(1): 51–56.
nonsteroidal anti-inflammatory drugs, including 30. Bianchi Porro G, Lazzaroni M , Manzionna G ,
aspirin, on coagulation. South African Family Petrillo M. Omeprazole and sucralfate in the
Practice. 2015; 57(5): 9–12 treatment of NSAID-induced gastric and duodenal
19. Liu JY,Chen TJ, Hwang SJ. Concomitant prescription ulcer. Alimentary Pharmacology and Therapeutics.
of non-steroidal anti-inflammatory drugs and 1998; 12(4): 355–360
antacids in the outpatient setting of a medical center 31. Rizki MM, Saftarina F. Tatalaksana Medikamentosa
in Taiwan: A prescription database study. European pada Low Back Pain Kronis. Majority. 2020; 9 (1):
Journal of Clinical Pharmacology. 2001; 57(5–6): 1–7.
505–508 32. Amrulloh FM, Utami N. Hubungan Konsumsi
20. Wongrakpanich S, Wongrakpanich A, Melhado K, OAINS terhadap Gastritis. Majority,. 2016; 5: 18–21.
Rangaswami J. A Comprehensive Review of Non- 33. Medscape.Drug Interaction Checker.
Steroidal Anti- Inflammatory Drug Use in The https://reference.medscape.com/drug-
Elderly. Aging and Disease. 2018; 9(1): 143-150 interactionchecker
21. Drini M. Peptic ulcer disease and non-steroidal anti ‑ 34. Shibata K, Akagi Y, Nozawa N, Shimomura H,
inflammatory drugs. Australian Prescriber. 2017; Aoyama T. Influence of nonsteroidal anti-
40(3): 91–93 inflammatory drugs on aspirin’s antiplatelet effects
22. De Groot NL, Spiegel BMR, Van Haalen HGM, De and suggestion of the most suitable time for
Wit NJ, Siersema PD, Van Oijen MGH. administration of both agents without resulting in
Gastroprotective strategies in chronic NSAID users: interaction. Journal of Pharmaceutical Health Care
A cost-effectiveness analysis comparing single-tablet and Sciences. 2017; 3(1): 1–10
formulations with individual components. Value in 35. Frishman WH. Effects of nonsteroidal anti-
Health. 2013; 16(5): 769–777 inflammatory drug therapy on blood pressure and
23. Caldwell JR, Roth SH, Wu WC, Semble EL, Castell peripheral edema. American Journal of Cardiology.
DO, Heller MD, Marsh WH. Sucralfate treatment of 2002; 89(6 SUPPL 1): 18–25.
nonsteroidal anti-inflammatory drug-induced 36. Floor-Schreudering A, De Smet PA, Buurma H,
gastrointestinal symptoms and mucosal damage. The Kramers C, Tromp PC, Belitser SV, Bouvy, ML.
American Journal of Medicine. 1987; 83(3 SUPPL. NSAID-antihypertensive drug interactions: Which
2): 74–82 outpatients are at risk for a rise in systolic blood
24. Medlock S, Eslami S, Askari M, Taherzadeh Z, pressure?. European Journal of Preventive
Opondo D, de Rooij SE, et al. Co-prescription of Cardiology. 2015; 22(1): 91–99.
gastroprotective agents and their efficacy in elderly
Isnenia et al: Penggunaan Non Steroid Antiinflamatorry Drug dan Potensi Interaksi Obatnya pada Pasien Muskuloskletal .................................................. 55