BAHAN ISOLATOR DAN PENERAPANYA

PADA SISTEM KETENAGALISTRIKAN

DR. AZRIYENNI, ST, M.ENG

 PENGERTIAN ISOLATOR
ISOLATOR MERUPAKAN ALAT UNTUK MENYEKAT PENGHANTAR DI JARINGAN
LISTRIK PADA TIANG-TIANG LISTRIK. INI DIGUNAKAN UNTUK MEMISAHKAN
SECARA ELEKTRIS DUA KONDUKTOR ATAU LEBIH AGAR TIDAK TERJADI KEBOCORAN
ARUS (LEAKAGE CURRENT) ATAU LONCATAN BUNGA API (FLASH OVER),
SEHINGGA MENGAKIBATKAN TERJADINYA KERUSAKAN PADA JARINGAN TENAGA
LISTRIK.

BAHAN-BAHAN ISOLASI YANG DIGUNAKAN UNTUK ISOLATOR JARINGAN

KEBANYAKAN DARI BAHAN PADAT, SEPERTI; DARI BAHAN PORSELIN, GELAS,
MIKA, EBONIT, KERAMIK, PARAFIN, DAN LAIN SEBAGAINYA.
 SIFAT-SIFAT ISOLATOR
A. SIFAT ELEKTRIS
YAITU SUATU BAHAN YANG MEMPUNYAI TAHANAN JENIS LISTRIK YANG DAPAT MENCEGAH TERJADINYA
RAMBATAN ATAU KEBOCORAN ARUS LISTRIK ANTARA KONDUKTOR YANG BERBEDA TEGANGAN.

B. SIFAT MEKANIS
MENGINGAT SANGAT LUAS PEMAKAIAN ISOLATOR, MAKA PERLU DIPERTIMBANGKAN KEKUATAN MEKANIS
AGAR DAPAT DIBATASI HAL-HAL PENYEBAB KERUSAKAN KARENA AKIBAT SALAH PEMAKAIAN.

C. SIFAT TERMIS
PENGARUH PANAS YANG TIMBUL AKIBAT ARUS LISTRIK SANGAT BERPENGARUH KEPADA ISOLATOR.

D. SIFAT KIMIA
AKIBAT PANAS YANG CUKUP TINGGI DAPAT MENGUBAH SUSUNAN KIMIANYA, BEGITU PULA KELEMBABAN
UDARA ATAU BASAH DI SEKITARNYA.
 KLASIFIKASI ISOLATOR
1) ISOLATOR PADAT
ISOLATOR PADAT DIGUNAKAN DALAM PERALATAN SISTEM TENAGA LISTRIK SEBAGAI BAHAN ORGANIS, AN-
ORGANIS DAN POLIMER SINTETIS. CONTOH BAHAN ORGANIS; KERTAS, KAYU, DAN KARET, SEDANGKAN BAHAN
AN-ORGANIS; KERAMIK DAN MIKA, SERTA CONTOH POLIMER SINTETIS; POLYVINYL CHLORIDE DAN RESIN
EPOKSI. BAHAN ISOLASI PADAT YANG BANYAK DIGUNAKAN ADALAH MIKA, KERAMIK, DAN GELAS.
KEMAMPUAN ISOLATOR SANGAT DIPENGARUHI OLEH SIFAT BAHAN ISOLASI ITU SENDIRI DAN BESAR POLUTAN
YANG MENEMPEL PADA PERMUKAAN BAHAN ISOLATOR.

2) ISOLATOR CAIR
ISOLATOR JENIS CAIR INI PALING BANYAK DIGUNAKAN ADALAH MINYAK TRANSFORMATOR.

3) ISOLATOR GAS
ISOLATOR GAS DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI; UDARA DAN GAS, SEPERTI; NITROGEN, HIDROGEN,
CARBONDIOKSIDA (CO2), DAN LAIN-LAIN.
 JENIS BAHAN ISOLATOR
A. BAHAN TAMBANG
BAHAN YANG BERASAL DARI PENGGALIAN DALAM TANAH (SEPERTI; BESI, SENG, BATU PUALAM, BATU TULIS, DLL.)
YANG HARUS DIPROSES DAHULU UNTUK MENDAPATKAN BAHAN ISOLATOR YANG DIKEHENDAKI.

B. BAHAN BERSERAT
BAHAN BERSERAT BERASAL DARI TIGA MACAM, YAITU; TUMBUH-TUMBUHAN, BINATANG, DAN BAHAN TIRUAN
(SINTETIS). BAHAN INI KURANG BAIK SEBAGAI BAHAN ISOLATOR LISTRIK KARENA SIFATNYA SANGAT MENYERAP
CAIRAN, SEDANGKAN CAIRAN ITU DAPAT MERUSAK ISOLATOR YANG MENYEBABKAN DAYA SEKAT TERHADAP LISTRIK
MENURUN.

C. BAHAN GELAS DAN KERAMIK

GELAS MERUPAKAN ISOLATOR YANG BAIK UNTUK ARUS LISTRIK, TETAPI KEKUATAN MEKANISNYA KECIL DAN SANGAT
RAPUH TIDAK SEPERTI BAHAN KERAMIK.
KERAMIK DARI BAHAN GALIAN MELALUI PROSES PEMANASAN, KEMUDIAN DIJADIKAN KERAMIK, SEPERTI; CANGKIR
TEKO, TETAPI DALAM TEKNIK KELISTRIKAN DIGUNAKAN UNTUK ISOLATOR JENIS LOCENG DAN MANTAL.
D. BAHAN PLASTIK
PLASTIK MERUPAKAN PADUAN DARI DUA BAHAN YAITU; BAHAN PEREKAT SEPERTI DAMAR ATAU RESIN
DAN BITUMEN, DENGAN BAHAN PENGISI SERBUK BATU, SERBUK KAYU DAN KATUN. ADA BERMACAM-
MACAM BAHAN PLASTIK, DIANTARANYA; BAKELIT.
E. BAHAN KARET, EBONIT DAN BAKELIT
KARET MERUPAKAN BAHAN PENTING UNTUK ISOLATOR DALAM TEKNIK LISTRIK YANG TERBUAT DARI
GETAH. BERMACAM-MACAM POHON KARET, SALAH SATU DIANTARANYA : HEVEA BRAZILIENSIS YANG
MENGHASILKAN KARET TERBANYAK DENGAN KUALITAS TINGGI
EBONIT ADALAH KARET DAN UNTUK MENDAPATKAN KEKERASAN DICAMPUR DENGAN BELERANG DAN
BAHAN TAMBAHAN LAINNYA SEKITAR 30 SAMPAI 50 % MELALUI PROSES VULKANISASI YANG LAMA.
BAKELIT ADALAH BAHAN CAMPURAN SECARA KIMIA DARI BERMACAM -MACAM ZAT.
F. BAHAN YANG DIPADATKAN
BAHAN ISOLATOR YANG DIPADATKAN BERMAKSUD ADALAH MULA-MULA CAIR KEMUDIAN DIJADIKAN
PADAT. BAHAN INI BANYAK DIPAKAI SEBAGAI PELAPIS, PENGISI, PEMADATAN DAN PEREKAT BAHAN
ISOLATOR PADAT.
 PENGGUNAAN ISOLATOR PADA SISTEM
KELISTRIKAN TEGANGAN MENENGAH
1) ISOLATOR PASAK (PIN TYPE INSULATOR)
ISOLATOR JENIS PASAK (PIN TYPE INSULATOR), DIGUNAKAN PADA TIANG-
TIANG LURUS (TANGENT POLE) DAN TIANG SUDUT (ANGLE POLE) PADA
SUDUT 5° SAMPAI 30°. TERBUAT DARI BAHAN PORSELIN MAUPUN BAHAN
GELAS YANG DIBENTUK DALAM BENTUK KEPINGAN DAN BAGIAN
BAWAHNYA DIBERI SUATU PASAK (PIN) YANG TERBUAT DARI BAHAN BESI
ATAU BAJA TEMPAAN. TIAP KEPINGAN DIIKATKAN OLEH SUATU BAHAN
SEMEN YANG BERKUALITAS BAIK. BENTUK KEPINGAN DIBUAT MENGEMBANG
KE BAWAH SEPERTI PAYUNG, UNTUK MENGHINDARKAN AIR HUJAN YANG
MENIMPA PERMUKAAN KEPINGAN
 PENGGUNAAN ISOLATOR (LANJUTAN…)

2) ISOLATOR POS SALURAN (LINE POST TYPE INSULATOR)

ISOLATOR JENIS POS SALURAN (LINE POST TYPE INSULATOR),
DIGUNAKAN PADA TIANG-TIANG LURUS (TANGENT POLE) DAN
TIANG SUDUT (ANGLE POLE) UNTUK SUDUT 5° SAMPAI 15°.
DIBANDINGKAN DENGAN ISOLATOR JENIS PASAK, ISOLATOR
JENIS POS INI LEBIH SEDERHANA PERANCANGANNYA.
DIAMETERNYA LEBIH KECIL DAN TIDAK MENGGUNAKAN
KEPINGAN-KEPINGAN SEPERTI ISOLATOR JENIS PASAK.
TERDAPAT LEKUKAN-LEKUKAN PADA PERMUKAANNYA UNTUK
MENGURANGI HANTARAN YANG TERJADI PADA ISOLATOR.
MAKIN TINGGI TEGANGAN ISOLASINYA MAKIN BANYAK
LEKUKAN-LEKUKANNYA.
 PENGGUNAAN ISOLATOR (LANJUTAN…)
3) ISOLATOR BATANG PANJANG (LONG ROD INSULATOR)
ISOLATOR BATANG PANJANG MEMPUNYAI SEDIKIT BAGIAN
LOGAM SEHINGGA TIDAK MUDAH MENJADI RUSAK. OLEH
KARENA BENTUKNYA YANG SEDERHANA, MAKA IA MUDAH
TERCUCI OLEH HUJAN, SEHINGGA JENIS INI SESUAI SEKALI
UNTUK PENGGUNAAN PADA TEMPAT-TEMPAT YANG BANYAK
DIKOTORI GARAM DAN DEBU.
 PENGGUNAAN ISOLATOR (LANJUTAN…)

4) ISOLATOR GANTUNG (SUSPENSION TYPE INSULATOR)

ISOLATOR GANTUNG (SUSPENSION TYPE INSULATOR),
DIGUNAKAN PADA TIANG-TIANG SUDUT (ANGLE POLE)
UNTUK SUDUT 30° SAMPAI 90°, TIANG BELOKAN YANG
TAJAM, DAN TIANG UJUNG (DEADEND POLE). ISOLATOR
CLEVIS LEBIH BANYAK DIGUNAKAN KARENA LEBIH
KOKOH DAN KUAT DALAM PENGGANDENGANNYA,
SERTA TIDAK ADA KEMUNGKINAN LEPAS DARI
GANDENGANNYA, KARENA PADA UJUNGNYA
DIGUNAKAN MUR BAUT UNTUK MENGIKATNYA.
 PENGGUNAAN ISOLATOR (LANJUTAN…)

5) ISOLATOR CINCIN (SPOOL TYPE INSULATOR)

ISOLATOR CINCIN (SPOOL TYPE INSULATOR),
DIGUNAKAN PADA TIANG-TIANG LURUS (TANGENT
POLE) DENGAN SUDUT 0° SAMPAI 10°, YANG
DIPASANG SECARA HORIZONTAL MAUPUN
VERTIKAL. ISOLATOR CINCIN BENTUKNYA BULAT
BERLUBANG DITENGAHNYA SEPERTI CINCIN YANG
HANYA TERDAPAT SATU ATAU DUA LEKUKAN SAJA,
DIMANA SELURUHNYA TERBUAT DARI BAHAN
PORSELIN.
 DAFTAR PUSTAKA

1. Sumanto, 1996, Pengetahuan Bahan, Penerbit Andi Offset,

Yogyakarta.
2. www.wikipedia.com