Anda di halaman 1dari 5

Program K3

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

A. Latar Belakang
Jasa Konstruksi adalah industri yang mempunyai peranan sangat penting dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi, dengan menghasilkan bangunan baik berupa sarana maupun prasarana. Salah
satu masalah yang paling sering terjadi dalam industri konstruksi adalah kecelakaan kerja. Berdasarkan
data dari Organisasi Buuh Dunia (ILO), konstruksi merupakan insustri yang paling rentan akan
kecelakaan kerja. Hal ini disebabkan karena usaha jasa konstruksi membutuhkan pengetahuan,
pemahaman, perencanaan, persiapan serta koordinasi kerja yang terintegrasi dengan baik mulai dari
material, peralatan dan tenaga kerja selama masa pelaksanaan konstruksi.
Kecelakaan-kecelakaan yang sering terjadi dapat dihindari atau dikurangi, jika peraturan keselamatan
dan kesehatan kerja benar-benar diterapkan pada lingkungan kerja. Meningat gangguan kesehatan
dan kecelakaan kerja bukan hanya menimbulkan kerugian materi yang besar namun lebih dari itu dapat
menimbulkan korban jiwa yang merupakan sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi
apapun.

B. Pengertian
Berdasarkan definisinya, keselamatan berarti suatu keadaan dimana seseorang terbebas dari peristiwa
celaka dan nyaris celaka, sedangkan kesehatan memiliki arti tidak hanya terbebas dari penyakit namun
juga sehat atau sejahtera secara fisik, mental serta social.

C. Tujuan
Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ditempat kerja adalah :
1. Menciptakan sistim kerja yang aman
2. Menjamin tercapainya kesejahteraan pada pekerja, property dan lingkungan dalam
melaksanakan pekerjaannya.

D. Penyebab Kecelakaan Kerja


Berdasarkan data dari Organisasi Buruh Dunia (ILO), sebab dari kecelakaan kerja Yaitu :
1. Tindakan tidak aman (80 %)
Bisa berasal dari tingkah laku/sikap yang tidak aman, kelelahan, kurangnya
pengetahuan/keterampilan, cacat tubuh yang tidak terlihat.
2. Kondisi yang tidak aman (20 %)
Bisa berasal dari perlatan, lingkungan, proses, metode, kebijakan perusahaan.
Ada beberapa kecelakaan yang sering terjadi pada pekerjaan konstruksi.
Kecelakaan kerja tersebut, disebabkan oleh :
1. Kecelakaan karena pengangkutan alat yang bergerak lalu lintas (30 %).
Kecelakaan ini biasanya disebabkan oleh :
a. penempatan bahan dan alat yang kurang baik
b. didiplin yang kurang dari para operator dalam mengangkut bahan dan alat
c. pengoperasian alat oleh tenaga yang belum terampil

d. terlalu banyak muatan


e. tidak ada atau kurang memadainya rambu/tanda lalu lintas atau pengaman

2. Kecelakaan karena kejatuhan benda (20 %)


kecelakaan ini biasanya disebabkan oleh :
a. kurang baik atau tidak tepatnya pemasangan dan penggunaan bahan atau alat kerja
b. tidak terdapatnya pengamanan terhadap benda-benda yang jatuh
c. mengangkat bahan atau alat ketempat yang tinggi secara tidak benar, terlalu banyak atau
terlalu berat
d. tidak mengenakan topi pelindung / helm kepala
3. Kecelakaan karena tergelincir, terpukul, terkena benda tajam/keras (26 %)
kecelakaan ini bisanya terjadi oleh :
a. jalan yang dilalui licin, berjalan atau berdiri pada tempat yang tidak seharusnya dilalui
b. terkena benda tajam karena dibiarkan
c. kecelakaan karena terpukul

4. Kecelakaan karena jatuh dari tempat yang tinggi (10 %)


Kecelakaan ini biasanya disebabkan oleh :
a. bekerja pada ketinggian
b. perkerjaan dinding/turap yang menggunakan perancah
c. tangga yang tidak kokoh
d. jatuh dari lubang
e. pelataran yang tidak utuh
5. Kecelakaan karena terkena aliran listrik, kebakaran dan ledakan (5 %)
Kecelakaan ini biasanya disebabkan oleh :
a. pekerja menyentuh kabel listrik dan panel yang rusak
b. terjadinya kebakaran diproyek. Kebakaran ini dimungkinkan terjadi karena arus pendek,
bahan kimia yang peka gesekan dan panas tidak ditempatkan pada tempat semestinya
sesuai petunjuk pabrik
c. kurangnya pengamanan seperti lingkungan kerja yang tidak rapi dan kesalahan
penempatan bahan-bahan yang memiliki kepekaan yang tinggi menyebabkan terjadinya
ledakan

E. Penyebab Penyakit Akibat Kerja


Penyebab penyakit akibat kerja berasal dari berbagai hal antara lain penyebab factor fisik, kimia,
biologis, mental-psikologi dan fisiologi.
1. Faktor fisik, yaitu :
a. suara bising atau gaduh yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran
b. suhu yang tinggi atau terlalu rendah
c. getaran yang dapat mengganggu sirkulasi darah dan saraf
d. penerangan yang kurang atau terlalu kuat, sinar infra merah yang dapat merusak mata,
sinar ultra fiolet yang dapat menimbulkan peradangan
e. radiasi sinar radio aktif dapat menyebabkan sakit tumor atau kanker
2. Faktor kimia, yaitu :
a. Gas yang berbahaya seperti amoniak, Co, H2S
b. Uap logam yang dapat menimbulkan penyakit kulit
c. Semen yang menyebabkan sakit kulit
d. Cat dapat menimbulkan sakit dada
e. Debu yang dapat menyebabkan Ca paru atau asma
3. Faktor Biologis, yaitu :
a. Cacing, serangga
b. Bakteri, virus
c. Jamur menimbulkan penyakit kulit (panu)
d. Getah, tumbuhan memnyebabkan penyakit kulit
4. Faktor mentar-psikologis, yaitu :
a. Ketegangan kerja karena pekerjaan yang tidak sesuai bakat/pendidikan
b. Stres akibat beban kerja atau tanggung jawab yang terlalu berat
c. Tidak mampu bekerja sama dengan teman sekerja
5. Faktor Fisiologi, yaitu :
a. Mengangkat barang yang terlalu berat
b. Cara kerja yang tidak benar
c. Kelelahan fisik karena kesalahan konstruksi/mesin/peralatan
d. Kerja dengan berdiri terus menerus menyebabkan varises

E. Pencegahan Kecelakaan Kerja


E.1. Perencanaan K3
Perencanaan K3 adalah hal yang harus dilakukan agar tercipta lingkungan kerja yang aman serta
terciptanya kesejahteraan dalam bekerja. Hal ini Meliputi :
1.Pemilihan sistim dan peralatan :
a.Metode kerja
b.Penggunaan peralatan berat (Crane, Exavator, Shovel,dll)
2.Perhitungan kekuatan dan stabilitas dari sarana kerja seperti :
a.Platform
b.Jaring pengaman
c. Tangga darurat
d.Penutup lubang
3.Menentukan prosedur kerja
4.Penempatan prasarana kerja baik bahan maupun peralatan
5.Mengidentifikasi potensi bahaya dengan mengantisipasinya :
a.Terjatuhnya dari ketinggian
b.Kebakaran
c. Peledakan akibat mesin atau listrik
d.Benda yang jatuh dari atas
e.Merencanakan biaya yang diperlukan

E.2. Pencegahan
Kunci utama yang harus dilakukan pekerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja yaitu
disiplin dalam bekerja serta selalu menjaga tempat kerjanya tetap bersih, rapid an tertata dengan
baik. Selain itu hal lain yang harus dilakukan untuk terus menumbuhkan kesadaran pekerja adalah :
1.Mengadakan kampanye dan penyuluhan K3 untuk menumbuhkan kesadaran mengenai arti
penting K3
2.Mengadakan latihan dan demonstrasi K3 bagi para pekerja maupun staf kontraktor
3.Melakukan pemeriksaan secara berkala
4.Memasang poster dan tanda K3 pada tempat-tempat yang strategis
5.Pemberian saknsi bagi para pekerja yang tidak disiplin menjalankan K3 dan memberikan
penghargaan kepada mereka yang mematuhinya
6.Mengadakan diskusi antar pekerja maupun staf mengenai K3 secara berkala
Pencegahan pada kecelakaan kerja terbanyak, yaitu :
a.Pencegahan kecelakaan akibat angkutan, penggunaan alat dan lalu lintas
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan ini, diperlukan adanya pengaturan lalu lintas, pengangkutan
dan penggunaan bahan dan alat secara tepat.
b.Pencegahan kecelakaan yang disebabkan oleh kejatuhan benda
Yaitu :
1.pemasangan jarring/jala untuk menghindari benda yang jatuh
2.tidak diperbolehkan membuang benda yang sudah tidak terpakai kebawah
3.bila memindahkan benda yang berat dengan menggunakan alat pengaman
4.penggunaan helm/topi pelindung oleh pekerja.
c. Kecelakaan yang disebabkan tergelincir, terpukul, terkena benda tajam/keras
1. Jalan ditempat kerja serta injakan kaki harus bersih dan tidak licin
2. bekerja dengan posisi dan sikap kerja yang benar
3. menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya
4. bekerja dengan menggunakan sepatu kerja, sarung tangan kerja dan helm kerja.
d.Pencegahan kecelakaan karena jatuh dari tempat yang tinggi
Kecelakaan ini sering terjadi pada pekerjaan atap, langit-langit, pembuatan dinding yang tinggi
dan lain-lain.
Adapun pencegahannya :
1.perancah harus dibuat kokoh dan baik
2.perancah harus terkait pada bangunan sehingga tidak roboh
3.perancah tidak boleh dimuati melampaui kekuatannya.
4.papan untuk injakan dibuat dari papan yanh kuat dan harus lebih dari satu papan. Papan
tersebut diberi tanda maximum kemampuan serta lantainya diberi pegangan
5.lantai perancah harus bersih dan tidak licin
6.bekerja dengan menggunakan sabuk dan tali pengaman.
e.pencegahan akibat terkena aliran listrik, kebakaran dan ledakan
1.tempat-tempat yang ada aliran/kabel harus diberi tanda yang jelas dan pemasangannya
harus ditangani oleh tenaga ahli.
2.penempatan bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti minyak, kayu harus jauh dari
sumber api dan diberi tanda larangan untuk merokok
3.bagian pada proyek yang perlu dilakukan peledakan perlu mendapat ijin dan harus
mengikuti prosedur yang ditetapkan, dan pada area yang akan diledakan perlu diberi
tanda dilarang masukdan dilakukan penjagaan untuk menghindari kecalakaan kerja.

E.3. Alat Pelindung / Pencegah Kecelakaan


Bagian tubuh yang sering mendapat kecelakaan adalah kepala, tangan dan kaki. Sesuai dengan sifat
pekerjaan yang dilakukan, alat perlindungan bagian tubuh tersebut adalah sebagai berikut :
a. Helm
helm ini berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras yang terjatuh

b. Sepatu
Sepatu ini berguna untuk melindungi kaki dari benda yang jatuh, benda tajam atau luka akibat
terjepit
c. Sarung Tangan
Sarung tangan ini melindungi tangan dari batuan yang tajam, serpihan besi atau cairan semen
d. Pelindung Pernafasan/Masker
berguna untuk melindungi Pernafasan dari debu atau bahan baku yang mengandung zat kimia
e. Kaca Mata/Goggles
berguna untuk melindungi mata dari pekerjaan seperti mengelas,menggerinda, memecah batu
f. Penutup Telinga
berguna untuk melindiungi telinga dari suara biasing akibat pekerjaan konstruksi
g. Sabuk pengaman
berguna pada saat mengerjakan pekerjaan konstruksi diketinggian khususnya pekerjaan yang
dilakukan lebih 3 meter
h. Pakaian Las (Welding Apron)
berguna untuk melindungi tubuh dari percikan api akibat las.

F. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja


Penyakit akibat kerja dan atau berhubungan dengan pekerjaan dapat disebabkan oleh pemajanan
dilingkungan kerja. Hal ini tentu dapat menghambat produktivitas kerja. Untuk itu perlu adanya pengnalan
terhadap lingkungan kerja, evaluasi lingkungan kerja serta pengendalian lingkungan kerja. Dengan cara :
a. Substansi
b. Isolasi
c. Ventilasi
d. Alat Pelindung Diri
e. Pemeriksaan Kesehatan sebelum kerja
f. Pendidikan K3
g. pada saar kerja dianjurkan agar semua pekerja diberi waktu untuk istirahat lebih kurang 10 menit
secara serentak

G. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


Meskipun pengaplikasian K3 telah diterapkan dalam bekerja, namu kemungkinan untuk terjadinya
kecelakaan tetap ada. Untuk mengatasi hal ini perlu adanya pertolongan pertama dalam setiap pekerjaan,
yang meliputi :
1. Tersedia daftar orang yang mampu melakukan P3K
2. tersedianya Alat dan bahan seperti Kotak P3K yang lengkap.
3. adanya daftar nama, alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi seperti klinik
4. Petunjuk berupa poster yang mengingatkan pekerja agar dalam bekerja harus berhati-hati
5. Pertolongan Pertama yang harus dilakukan pada saat terjadinya kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai