No : 001/LI/05
Hari : Senen Waktu : 08.00 Wib
Tanggal : 09 Mei 2021 Lokasi : Lokasi Loading
Tanggal Perbaikan
No Temuan Foto Rekomendasi
Rencana Aktual
1 Kerusakan pada sentral joint pada exsavator Memperbaiki sentral join exavator 10 Mei 2022
Rekomendasi :
Dilakukannya perbaikan sentral joint pada
exsavator
Yuliandri
.......................................................
LAPORAN INSPEKSI LINGKUNGAN
No : 001/LIL/006
Hari : Selasa Waktu : 08.00 Wib
Tanggal : 12 Mei 2022 Lokasi : Lokasi Loading
Tanggal Perbaikan
No Temuan Foto Rekomendasi
Rencana Aktual
1 Belum dilakukannya Landclearing pada lahan yang Perlunya dilakukan Landclearing pada lokasi tambang 10-Mei-22
akan dilakukan penambangan sebelum dilakukannya penambangan
No Foto Temuan Temuan dan Rekomendasi Foto Perbaikan Dilakukan Oleh Tanggal Status
1 Temuan : Puji Rasul 11 Mei 2022 Selesai
Belum dilakukannya Landclearing pada
lahan yang akan dilakukan penambangan
Rekomendasi :
Perlunya dilakukan Landclearing pada
lokasi tambang sebelum dilakukannya
penambangan
Yulhendri
PERTEMUAN PERSIAPAN K3 TERENCANA
Tanggal : 14 Maret 2022
3. Melaporkan Bahaya
Topik :
Tanggal : Moderator :
Waktu : Tempat :
3 4
3
5 6
5
7 8
7
9 10
9
10
11 12
11
12
NOTULEN RAPAT
PERTEMUAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
Mulai Selesai
No Topik Uraian Penanggung jawab
Tanggal Tanggal Status Keterangan
Topik :
Tanggal : Moderator :
Waktu : Tempat :
3 4
3
5 6
5
7 8
7
9 10
9
10
11 12
11
12
TINDAK LANJUT PERTEMUAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
Tanggal
No Uraian Tindak Lanjut Penanggung Jawab Foto Status
Selesai
Topik :
Tanggal : Moderator :
Waktu : Tempat :
3 4
3
5 6
5
7 8
7
9 10
9
10
11 12
11
12
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN HAMPIR CELAKA
Nama Pelapor : Yuliandri Tanggal : 15 mei 2022 Jam : 08.00 Wib
√ Kondisi Berbahaya
Uraian Temuan :
Terdapat Area tambang yang belum dilakukan
Landclearing
Yuliandri Roberto
Halaman :
JOB SAFETY ANALYSIS
1 Memastikan sudah memakai APD lengkap sebelum 1 Kemungkinan cidera dalam kegiatan tambang sewaktu-waktu 1 Memastikan APD sudah terpasang agar tidak terjadi
memulai pekerjaan baik operator exavator maupun bisa terjadi cidera pada saat bekerja
supir dumptruck
2 Mengecek kondisi pijakan/kelembapan tanah exavator 1 Kemungkinan exavator terpuruk atau terkubur oleh tanah yang 1 Memastikan pijakan alat berada pada tempat yang
beroperasi gembur/lunak aman / tidak berada pada tanah yang lunak atau
gembur
3 Pastikan jarak dumtruck dan supirnya dengan exavator 1 Kemungkinan terserempet exavator yang sedang beroperasi 1 Memastikan jarak dumptruk dan exsavator berada
yang bekerja dalam jarak yang aman pada posisi yang aman agar tidak terserempet
exavator
2 Kemungkinan tertimpa oleh jatuhan material dari bucket exavator 2 Memastikan jarak sopir dumptruk dengan exsavator
berada pada posisi yang aman agar tidak tertimpa
oleh jatuhan material dari bucket exavator dan
pastikan juga memakai APD lengkap
Tim Penyusun
Disusun Oleh, Disetujui Oleh
No Nama Departemen Tanda Tangan
No. Dokumen : 07/SOP
CV. FATHUL JAYA PARMA
Tgl. Efektif : 15-Feb 19
LEMBAR PENGESAHAN
1. Yuliandri Pengawas
2. Roberto Pengawas
1. Alamsyahri KTT
A. TUJUAN
Memberi panduan mengenai tata cara Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan
pengendalian resiko K3 di lingkungan perusahaan.
B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk semua wilayah operasional perusahaan CV. FATHUL
JAYA PARMA
C. REFERENSI
Panduan (Manual) Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan kerja
perusahaan.
D. DEFINISI
Kemungkinan kerugian terhadap keselamatan umum,harta benda,jiwa manusia
dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi pada
pekerjaan.
E. TANGGUNGJAWAB
Sekretaris P2K3 wajib melaksanakan prosedur ini secara teliti dan mendalam
F. PROSEDUR
1. Persiapan data
1.1 sekretaris P2K3 menyiapkan data yang diperlukan untuk
identifikasi bahaya. Data data yang disiapkan dapat berupa data data
berikut ;
a. Denah / peta lokasi perusahaan
b. Kebijakan K3
c. Struktur organisasi perusahaan
d. Diagram alur proses / aktifitas perusahaan
e. Prosedur dan instruksim kerja serta daftar peralatan kerja dan APD
yang digunakan
f. Komposisi tenaga kerja
g. Data pemeriksaan Kesehatan tenaga kerja
h. Daftar fasilitas umum maupun fasilitas penunjang operasional perusahaan
i. Daftar mesin mesin tenaga dan produksi yang digunakan
j. Daftar bejana tekan dan pesawat uap yang digunakan
k. Daftar alat berat yang digunakan
No. Dokumen : 07/SOP
CV. FATHUL JAYA PARMA
Tgl. Efektif : 15-Feb 19
2. Identifikasi bahaya
2.1 sekretaris P2K3 melaksanakan identifikasi bahaya yang terdapat di
seluruh area aktifitas perusahaan meliputi ;
a. aktifitas kerja rutin dan non rutin
b. aktifitas semua pihak yang memasuki area kerja ternasuk
kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu
c. budaya manusia, kemampuan manusia dan factor manusia lainnya
d. bahaya dari lingkungan luar tempat kerja yang dapat
mengganggu keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja yang
berada di tempat kerja
e. infrastruktur, perlengkapan dan bahan / material baik yang
disediakn oleh perusahaan maupun pihak lain yang
berhubungan dengan perusahaan
f. perubahan ataupun usukan perubahan dalam perusahaan baik
perubahan aktifitas maupun bahan, material / mesin yang
digunakan
g. perubahan system management K3 termasuk perubahan
sementara dan dampaknya terhadap operasi, proses dan
aktifitas kerja
h. penerapan perundang undangan, persyaratan dan peraturan
yang berlaku
i. desain tempat kerja, proses, instalasi mesin / peralatan,
prosedur operasional, struktur organisasi termasuk
No. Dokumen : 07/SOP
CV. FATHUL JAYA PARMA
Tgl. Efektif : 15-Feb 19
3. Penilaian resiko
No. Dokumen : 07/SOP
CV. FATHUL JAYA PARMA
Tgl. Efektif : 15-Feb 19
Konsekue
nsi
Kemungkinan
1 2 3 4 5
Tidak Keci Sedan Besa Sang
signifik l g r at
an besa
r
5
11 16 20 23 2
Pasti 5
4
Kemungkinan
Besar 7 12 17 21 2
4
3
4 8 13 18 2
Mungkin 2
2
Kemungkinan
Kecil 2 5 9 14 1
9
1
Jarang 1 3 6 10 1
5
No. Dokumen : 07/SOP
CV. FATHUL JAYA PARMA
Tgl. Efektif : 15-Feb 19
LIKELIHOOD TABLE
G. Lampiran
Formulir laporan hasil identifikasi bahaya dan pengendalian resiko
SOP
INSPEKSI
STANDARD OPERATION PROCEDURE
SOP INSPEKSI
SOP 01
1. Tujuan
2. Definisi
a. Inspeksi
Pengamatan sistematis untuk mengidentifikasi kesehatan, keselamatan,
dan bahaya lingkungan kerja di tempat kerja yang mungkin terlewatkan
c. Inspeksi Umum
Inspeksi bulanan yang terencana dan sistematis yang dilaksanakan di
Terbitan : A
Perbaikan : 00 Halaman : 1
Tanggal : 05/10/2017
SOP
INSPEKSI
STANDARD OPERATION PROCEDURE
SOP INSPEKSI
SOP 01
d. Inspeksi Kepatuhan
Inspeksi bulanan Kepatuhan Lapangan adalah inspeksi terencana dan
sistematis yang dilaksanakan di seluruh areal kerja Safety Officer untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki keadaan bahaya kesehatan,
keselamatan dan lingkungan.
3. Tanggung Jawab
3.1. Karyawan
a. Melakukan pemeriksaan area kerja masing- masing sebelum mulai
bekerja.
b. Melakukan inspeksi sebelum menggunakan peralatan bergerak
(gunakan buku isian Pre-use Inspection) dan perkakas yang
digunakan untuk memastikan apakah kondisinya baik.
c. Melakukan tindakan perbaikan segera terhadap kekurangan yang
ditemukan, berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja
serta melaporkannya kepada atasan langsung.
d. Membantu menyelesaikan inspeksi kepatuhan dan inspeksi umum
dan mendukung penyelesaian tindakan perbaikan yang telah
diidentifikasi dalam proses inspeksi.
3.2. Supervisior
a. Melakukan inspeksi Pre-Shift harian di daerah tanggung jawab
masing-masing dan mencatat hasilnya pada lembar Pre-Shift
Inspection/Safety Talk.
b. Melakukan inspeksi umum bulanan terhadap area kerja masing-
masing dan mencatat hasilnya pada lembar General Inspection.
c. Bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan terhadap
keadaan bahaya yang teridentifikasi di areal kerjanya, sesuai
dengan sistem Tindakan Perbaikan yang berlaku.
Terbitan : A
Perbaikan : 00 Halaman : 2
Tanggal : 05/10/2017
SOP
INSPEKSI
STANDARD OPERATION PROCEDURE
SOP INSPEKSI
SOP 01
Terbitan : A
Perbaikan : 00 Halaman : 3
Tanggal : 05/10/2017
SOP
INSPEKSI
STANDARD OPERATION PROCEDURE
SOP INSPEKSI
SOP 01
4. Prosedur
4.1. Umum
a. Inspeksi Sebelum Shift Kerja
Inspeksi harus dilakukan oleh Supervisor langsung sebelum pekerjaan
dimulai pada Shift kerja masing-masing, kemudian dicatat pada lembar
Inspeksi Sebelum Shift Kerja.
Keadaan bahaya yang ditemukan dibahas dalam safety talk 5 menit
sebelum Shift kerja dimulai dicatat pada lembar Inspeksi Sebelum Shift
Kerja di mulai.
Formulir Inspeksi Sebelum Shift Kerja harus disimpan di Departemen yang
bersangkutan dan dapat digunakan sebagai bahan untuk audit berkala oleh
personel HSE .
Jika memungkinkan, lakukan perbaikan atas kekurangan yang ditemukan
dalam observasi. Jika kekurangan tersebut tidak dapat segera diperbaiki,
pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan perbaikan atas
keadaan bahaya yang telah teridentifikasi selanjutnya adalah Supervisor,
Superintendent dan Manajer Area
Terbitan : A
Perbaikan : 00 Halaman : 4
Tanggal : 05/10/2017
SOP
INSPEKSI
STANDARD OPERATION PROCEDURE
SOP INSPEKSI
SOP 01
c. Inspeksi Umum
Inspeksi umum dilakukan dalam setiap bulan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing Karyawan.
Panduan melakukan inspeksi umum dapat dilihat pada lampiran lembar
inspeksi umum.
Hasil inspeksi yang dilakukan dimasukkan ke dalam lembar Laporan Hasil
Inspeksi.
d. Inspeksi Kepatuhan
Inspeksi Kepatuhan dilakukan setiap bulan terhadap area dan atau fasilitas
yang memiliki tingkat resiko tinggi terkait keselamatan, kesehatan dan
lingkungan.
Tingkat resiko ditentukan dalam penilaian risiko terdahulu, pengkajian
terhadap kewajiban dan/atau kepatuhan hukum, kebijakan, standar dan
pedoman internal Perusahaan
Pada area dan atau fasilitas yang memiliki tingkat resiko menengah atau
rendah dapat dilakukan dengan interval waktu inspeksi yang lebih lama
(triwulan atau semester) berdasarkan hasil kajian managemen.
Target pencapaian tahunan seluruh area dari Inspeksi Kepatuhan ini akan
ditetapkan oleh General Manager Operation.
b. Persiapan Inspeksi
Mulai dengan sikap positif, ketahuilah apa yang harus diperhatikan, jangan
hanya melihat hal-hal yang negatif saja.
Gunakan lembar Inspeksi sesuai dengan jenis inspeksi yang akan
dilakukan.
Terbitan : A
Perbaikan : 00 Halaman : 5
Tanggal : 05/10/2017
SOP
INSPEKSI
STANDARD OPERATION PROCEDURE
SOP INSPEKSI
SOP 01
c. Pelaksanaan Inspeksi
Perhatikan benda-benda yang ada di lantai dan di luar jalur jalan, seperti,
di kabinet, di kloset, di belakang rak dll. Jangan hanya melihat barang yang
tampak.
Ambil tindakan sementara dengan segera pada aktu ditemukan keadaan
berisiko tinggi atau berbahaya dengan memperbaiki atau mengisolasikan
sumber bahaya tersebut hingga tindakan perbaikan permanen dapat
dilakukan.
Catat semua temuan bahaya dalam lembar inspeksi yang dilakukan
BAHAYA KELAS B: kondisi atau praktek yang sifatnya tidak secara langsung
mengakibatkan gangguan terhadap orang, properti, proses, atau
lingkungan, tetapi harus dikontrol selama inspeksi dan diperbaiki dalam
waktu 72 jam, dimana hal tersebut dapat dipraktekkan.
Terbitan : A
Perbaikan : 00 Halaman : 6
Tanggal : 05/10/2017
SOP
INSPEKSI
STANDARD OPERATION PROCEDURE
SOP INSPEKSI
SOP 01
5. PENUTUP
Terbitan : A
Perbaikan : 00 Halaman : 7
Tanggal : 05/10/2017
SOP
INSPEKSI
STANDARD OPERATION PROCEDURE
SOP INSPEKSI
SOP 01
Buku petunjuk ini tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan sesuai dengan
perkembangan kondisi dan situasi yang ada .
Terbitan : A
Perbaikan : 00 Halaman : 8
Tanggal : 05/10/2017
SOP JSA
STANDARD OPERATION PROCEDURE
SOP JOB SAFETY ANALYSIS
SOP 02
I. Tujuan
III. Referensi
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang SMK3
3. Permen ESDM No. 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah
Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan
Batubara
4. Kepmen ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pelaksaan
Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik
5. Kepdirjen Minerba No. 185.K/37.04/DJB/2019 Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan, Penilaian, Dan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan Mineral dan Batubara.
6. ISO 14001 : 2015, Klausul 8.1 Perencanaan dan Pengendalian
Operasional
7. ISO 45001 : 2018, Klausul 8.1 Perencanaan dan Pengendalian
Operasional
IV. Definisi
1. Bahaya (Hazard) adalah semua sumber, siatuasi ataupun aktivitas,
yang berpotensi menimbulkan cidera (kecelakaan kerja), dan atau
Penyakit Akibat Kerja, serta kerusakan pada alat kerja, mesin yang
mengakibatkan kerugian juga pencemaran terhadap area kerja.
Terbitan : A
Perbaikan : 00 Halaman : 1
Tanggal : 07/10/2017
SOP JSA
STANDARD OPERATION PROCEDURE
SOP JOB SAFETY ANALYSIS
SOP 02
V. Diagram Alir
DOKUMEN INDIKATOR
DIAGRAM ALIR PIC
PENDUKUNG PROSES
1
Membuat Tim JSA - Form JSA - Pengawas Lapangan 1. JSA melibatkan
pihak-pihak
SESUAI
Ya
Terbitan : A
Perbaikan : 00 Halaman : 3
Tanggal : 07/10/2017
SOP JSA
STANDARD OPERATION PROCEDURE
SOP JOB SAFETY ANALYSIS
SOP 02
VI. Ketentuan
2. Pembuatan JSA
Pembuatan JSA oleh tim JSA dilakukan bersama narasumber (orang yang
memahami aktivitas terkait), untuk mengindentifikasi bahaya dan menilai
risiko.
2.1. Identifikasi bahaya/aspek K3L dilakukan dengan cara membagi seluruh
kegiatan operasi/pekerja menjadi beberapa aktivitas.
2.2. Setiap potensi bahaya/aspek yang telah diidentifikasi akan dicatat
dalam form Job Safety Analysis.
2.3. Tindakan pengendalian diambil berdasarkan pertimbangan K3L dan
juga hirarki pengendalian risiko yang meliputi :
a. Eliminasi
b. Subtitusi
c. Rekayasa Engineering
d. Administratif,
e. Alat Pelindung Diri (APD), serta harus efektif dan mudah
diterapkan.
2.4. Panduan
3. Review JSA
HSE Departemen memeriksa JSA yang telah dibuat. Untuk JSA yang belum
sesuai pengisiannya dan direkomendasikan dan akan dikembalikan kepada
Tim JSA terkait untuk perbaikan dan tindak lanjut.
4. Pengesahan JSA
JSA yang sudah diriview oleh HSE Departemen akan disahkan Project
Manajer (PM) jika sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.
Terbitan : A
Perbaikan : 00 Halaman : 5
Tanggal : 07/10/2017
SOP JSA
STANDARD OPERATION PROCEDURE
SOP JOB SAFETY ANALYSIS
SOP 02
6. Pemantauan Pekerjaan
HSE Departemen beserta pengawas lapangan harus memastikan atau
memantau pekerjaan dan jika terdapat perubahan aktivitas pekerjaan, maka
JSA harus direview kembali oleh tim pembuat JSA
Terbitan : A
Perbaikan : 00 Halaman : 6
Tanggal : 07/10/2017