Veknkrenvlkr
Veknkrenvlkr
“ SKIZOFRENIA PARANOID ”
Disusun oleh :
Okasyati Lestari P/30101700137
Pembimbing Klinik :
dr. Elly Noerhidajati, Sp.KJ
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2023
A. PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRI
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Tn. S
Umur : 56 Tahun
Tempat, tanggal lahir : Semarang , 11 November 1967
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Sumbersari, Mijen Kota Semarang
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Tanggal pemeriksaan : 01/12/2023
Nomor rekam medis : 0008xxxxx
2. Keluhan Utama
a. Autoanamnesis : Marah-marah, menyerang anaknya (ingin
memukul anaknya memakai kursi)
3. Riwayat Penyakit Sekarang
2 tahun SMRS , Pasien kerja sebagai tukang batu di sragen , pasien
bekerja dari jumat dan Kembali jumat minggu depannya. Pasien bertempat
tinggal di Semarang jadi pasien sering ke luar kota untuk bekerja sebagai
tukang batu. Dikarenakan perekonomian kurang pasien sering menginap di
masjid untuk tidur sehari-hari. Dari alloanamnesis ke keluarga pasien.
Pasien pernah dikira warga sekitar masjid seorang teroris dikarenakan
sering menginap di masjid. Pasien sampai diusir dengan warga untuk
segera meninggalkan masjid dikarenakan sangat mengganggu warga
sekitar dan membuat tidak nyaman ketika warga berjamaah ketika subuh.
Setelah diusir warga , pasien pulang ke Semarang, namun setelah kejadian
itu pasien sering duduk melamun. Hubungan pasien dengan keluarga,
tetangga berjalan baik, Pasien dapat berkomunikasi kepada keluarga dan
tetangga. Waktu luang digunakan pasien untuk berdiam diri. (GAF 70)
1 tahun SMRS, Pasien sering banyak bicara ke istri anaknya
seingga membuat istri pasien merasa terganggu selain itu pasien sering
marah marah kepada anaknya , pasien sering bilang apabila istrinya itu
ibunya padahal ibunya sudah meninggal. Sehingga pasien dibawa ke Poli
Jiwa di RS Jiwa dr. Amino Gondohutomo dan mendapatkan obat. Fungsi
peran pasien menjadi terganggu, pasien menjadi sulit untuk melakukan
aktifitas dan kerja. Waktu luang digunakan pasien untuk berdiam diri.
Fungsi perawatan diri seperti makan dan minum serta mandi dilakukan
pasien secara mandiri. Tidak mau makan 1 minggu dan mandi 2x sehari.
Waktu luang digunakan berkomunikasi dengan keluarga. (GAF=50)
5 bulan SMRS, Pasien berhenti minum obat karena pasien merasa
sudah sembuh dan pasien merasa sering ngantuk, sering lupa, sulit
konsentrasi bekerja, pasien bekerja sebagai tukang batu di rumahnya.
Namun selama sebulan keluarga pasien mengeluhkan bahwa pasien sering
marah-marah, berbicara kacau, memberontak dan ingin memukul anaknya.
Pasien merasa ada Fungsi peran pasien menjadi terganggu, pasien menjadi
sulit untuk melakukan aktifitas dan bekerja. Pasien merasa ada bisikan
jelas untuk selalu bersabar dalam menghadapi setiap ujian dan pasien
merasa sering ada yang menyentuh seperti menepuk dibagian pundaknya
dan bilang untuk selalu bersabar. Waktu luang diusahakan pasien untuk
berbicara sendiri. Fungsi perawatan diri seperti makanan dan minuman
serta mandi tidak dilakukan pasien dan selalu dipaksa oleh keluarga.
Makan dan minum 3x sehari dan mandi 2x sehari perlu diingatkan
keluarga. Komunikasi dengan keluarga pasien kurang baik karena pasien
sering marah-marah, pasien dapat berkomunikasi dengan keluarga namun
pembicaraannya kacau. (GAF=30)
Pada tanggal 30 November 2023, pasien dibawa istrinya ke RS
Jiwa dr. Amino Gondohutomo Semarang pada pagi hari dan dilakukan
rawat inap. Pasien mengamuk dan ingin memukul anaknya dengan kursi
karena anaknya bilang ke pasien untuk tidak banyak berbicara . selain itu
Pasien mendengar bisikan jelas untuk selalu bersabar dalam menghadapi
setiap ujian dan pasien merasa sering ada yang menyentuh seperti
menepuk dibagian pundaknya dan bilang untuk selalu bersabar.. Pasien
merasa bisa berbicara dengan Allah dan bergurau Bersama dengan Allah.
Pasien merasa dirinya dikendalikan. Fungsi peran pasien menjadi
terganggu, pasien menjadi sulit untuk melakukan aktifitas, dan mulai tidak
pernah bekerja. Waktu luang digunakan pasien untuk berbicara sendiri.
Fungsi perawatan diri, seperti makan dan minum serta mandi tidak
dilakukan pasien perlu dipaksa oleh perawat. Makan dan minum 3x sehari
dan mandi 2x sehari perlu diingatkan. Komunikasi dengan keluarga
pasien kurang baik karena pasien marah-marah saat dibawa ke RS, pasien
dapat berkomunikasi dengan keluarga namun pembicaraannya kacau.
(GAF=20)
Saat dilakukan pemeriksaan di bangsal (1 Desember 2023),
pasien mengatakan bahwa pasien sudah merasa lebih tenang, pasien bisa
tidur nyenyak pada malam hari. Pasien mengatakan suara bisikan itu masih
ada dan masih merasa sering dipegang pundaknya oleh seseorang. Suara
bisikan diperingan ketika pasien berkomunikasi dengan orang-orang dan
diperberat ketika pasien sendiri dan berdiam diri terutama saat malam hari.
Fungsi peran pasien baik, pasien bisa melakukan aktifitas Waktu luang
pasien digunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang. Ketika psien
sendiri pasien masih merasa bisa berbicara dengan Allah. Fungsi
perawatan diri seperti makan dan minum serta mandi dilakukan pasien
secara mandiri. Makan dan minum 3x sehari dan mandi 2x sehari.
Komunikasi dengan keluarga pasien baik, pasien dapat berkomunikasi
dengan keluarga. (GAF=30)
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat psikiatri: Pasien pernah mengalami penyakit serupa, dan
belum pernah berobat di RSJ sebelumnya.
b. Riwayat medis umum
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat trauma kepala : disangkal
Riwayat kejang : disangkal
Riwayat penurunan kesadaran : disangkal
Riwayat gangguan penglihatan : disangkal
Riwayat bedah/operasi : disangkal
Riwayat penyakit lainnya : disangkal
GAF
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2 tahun SMRS 1 tahun SMRS 5 bulan SMRS 30-Nov-23 Saat pemeriksaan
( 1 Desember 23)
GAF 2 Tahun SMRS (GAF 70) Pasien kerja sebagai tukang batu di
sragen , pasien bekerja dari jumat dan Kembali jumat minggu depannya.
Pasien bertempat tinggal di Semarang jadi pasien sering ke luar kota
untuk bekerja sebagai tukang batu. Dikarenakan perekonomian kurang
pasien sering menginap di masjid untuk tidur sehari-hari. Dari
alloanamnesis ke keluarga pasien. Pasien pernah dikira warga sekitar
masjid seorang teroris dikarenakan sering menginap di masjid. Pasien
sampai diusir dengan warga untuk segera meninggalkan masjid
dikarenakan sangat mengganggu warga sekitar dan membuat tidak
nyaman ketika warga berjamaah ketika subuh. Setelah diusir warga ,
pasien pulang ke Semarang, namun setelah kejadian itu pasien sering
duduk melamun. Hubungan pasien dengan keluarga, tetangga berjalan
baik, Pasien dapat berkomunikasi kepada keluarga dan tetangga. Waktu
luang digunakan pasien untuk berdiam diri.
GAF 5 Bulan SMRS (GAF 20) Pasien berhenti minum obat karena
pasien merasa sudah sembuh dan pasien merasa sering ngantuk, sering
lupa, sulit konsentrasi bekerja, pasien bekerja sebagai tukang batu di
rumahnya. Namun selama sebulan keluarga pasien mengeluhkan bahwa
pasien sering marah-marah, berbicara kacau, memberontak dan ingin
memukul anaknya. Pasien merasa ada Fungsi peran pasien menjadi
terganggu, pasien menjadi sulit untuk melakukan aktifitas dan bekerja.
Pasien merasa ada bisikan jelas untuk selalu bersabar dalam menghadapi
setiap ujian dan pasien merasa sering ada yang menyentuh seperti
menepuk dibagian pundaknya dan bilang untuk selalu bersabar. Waktu
luang diusahakan pasien untuk berbicara sendiri. Fungsi perawatan diri
seperti makanan dan minuman serta mandi tidak dilakukan pasien dan
selalu dipaksa oleh keluarga. Makan dan minum 3x sehari dan mandi 2x
sehari perlu diingatkan keluarga. Komunikasi dengan keluarga pasien
kurang baik karena pasien sering marah-marah, pasien dapat
berkomunikasi dengan keluarga namun pembicaraannya kacau.
Meninggal
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Tinggal 1 rumah
2) Sikap
Apatis - Berubah-ubah -
Kooperatif ✓ Tenang -
Negativisme - Pasif -
Dependent - Aktif -
Infantil - Bermusuhan -
Rigid - Katalepsi -
Indifferent - Flexibilitas Serea -
Curiga -
b. Halusinasi
e. Isi pikir
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Kesadaran : composmentis
b. Keadaan umum : Baik
c. Tanda vital :
Nadi : 98x/menit, reguler, kuat angkat
TD : 110/75 mmHg
Laju napas : 20 x/menit
Suhu : 36,6 oC
d. Kulit : sikatrik (-) tanda peradangan (-)
e. Kepala : mesosefal, nyeri tekan (-), massa (-)
f. Mata : refleks cahaya (+/+), diameter pupil
(3mm/3mm), isokor.
l. Thorax-cor :
Inspeksi : ictus cordis (-)
Palpasi : ictus cordis (+) tidak kuat angkat
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I > BJ II normal, regular, suara tambahan
(-)
m. Thorax-pulmo :
Inspeksi : ICS normal, gerakan dada simetris, retraksi
(-)
Palpasi : ICS normal, hemithorax dextra et sinistra
simetris
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler, wheezing (-), hantaran
(-), ronkhi (-)
n. Abdomen :
Inspeksi : permukaan datar, warna sama seperti sekitar
Auskultasi : bising usus (+) normal, frekuensi
12 kali per menit, suara tambahan (-)
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi : nyeri tekan (-), pembesaran organ (-), turgor
baik
o. Urogenital : BAK (+) normal, warna kuning jernih,
kuantitas cukup
p. Ekstremitas atas : CRT<2 detik, ptekie (-), edem (-)
q. Ekstremitas bawah : CRT<2 detik, ptekie (-), edem (-)
2. Pemeriksaan Neurologis
a. GCS : E4M6V5 GCS15
b. Motorik : 5/5/5 - 5/5/5 superior et inferior
c. Sensorik : +/+ superior et inferior
d. Tanda-tanda dan efek samping ekstrapiramidal
tremor (-)
akatisia (-)
bradikinesia (-)
cara berjalan (-)
keseimbangan (-)
rigiditas (-)
e. Refleks fisiologis : biceps (+), triceps (+), radialis (+),
patella (+), dorsum pedis (+), achilles (+)
f. Refleks patologis : -/- superior et inferior
g. Rangsang radikuler : tidak dilakukan
h. Rangsang meningeal : (-)
D. FORMULASI DIAGNOSIS
1. Axis I
Pasien bernama Tn. S, seorang laki laki berusia 56 tahun,
beralamat di Semarang. Pasien beragama Islam, bersuku Jawa, sudah
menikah, pendidikan terakhir SD, Kebersihan dan kerapihan cukup.
Kesan penampilan tampak sesuai usia dan sesuai jenis kelamin.
Berdasarkan anamnesis, pasien dibawa ke IGD RSJD dr.
Amino Gondohutomo pada 30 November 2023 dengan keluhan
mengamuk marah dan ingin memukul anaknya dengan kursi karena
anaknya bilang ke pasien untuk tidak banyak berbicara. Pasien
mendengar bisikan jelas untuk selalu bersabar dalam menghadapi
setiap ujian dan pasien merasa sering ada yang menyentuh seperti
menepuk dibagian pundaknya dan bilang untuk selalu bersabar.
Pasien merasa bisa berbicara dengan Allah dan bergurau Bersama
dengan Allah. Pasien merasa dirinya dikendalikan. Pasien melihat
istrinya sebagai ibunya yang sudah meninggal .Fungsi peran pasien
menjadi terganggu, pasien menjadi sulit untuk melakukan aktifitas,
dan mulai tidak pernah bekerja. Waktu luang digunakan pasien
untuk berbicara sendiri. Fungsi perawatan diri, seperti makan dan
minum serta mandi tidak dilakukan pasien perlu dipaksa oleh
perawat. Makan dan minum 3x sehari dan mandi 2x sehari perlu
diingatkan. Komunikasi dengan keluarga pasien kurang baik karena
pasien marah-marah saat dibawa ke RS, pasien dapat berkomunikasi
dengan keluarga namun pembicaraannya kacau. Pasien belum pernah
mengalami keluhan ini sebelumnya. Keluarga pasien tidak ada yang
mengalami gangguan psikiatri atau gangguan serupa.
2. Axis II
Berdasarkan anamnesis riwayat premorbid dan pribadi, tidak
ditemukan gangguan tumbuh kembang dan pasien bisa bergaul serta
berinteraksi dengan baik sehingga gangguan kepribadian. Ciri
kepribadian maupun retardasi dapat disingkirkan .
3. Axis III
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan
penunjang tidak didapatkan gangguan medik umum selain gangguan
jiwa .
4. Axis IV
Masalah dengan lingkungan sekitar warga mengira pasien
seorang teroris
5. Axis V
GAF Terendah ( saat masuk RS) = 20
GAF Tertinggi ( 2 tahun SMRS ) = 70
GAF Mutakhir = 30
E. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
F. TATALAKSANA
1. Farmakologi
RSJD Amino Ghondohutomo
Semarang
JL. Brigjen Sudiarto No.347
KHUSUS RAWAT INAP
Tanggal : 01/12/2023
Nama Dokter : dr. Okasyati Lestari P
R/ Clozapin Tab 100mg No. XIV
S2 dd tab ½
R/ Fluoxetin Tab 10mg No. XXX
S 1 dd tab 1
Pro : Tn. S
Umur : 52 tahun
Alamat : Semarang
2. Nonfarmokologi
a. Psikoterapi Suportif
Terapi suportif merupakan psikoterapi yang ditujukan untuk klien baik secara individu
maupun secara kelompok yang ingin mengevaluasi diri, melihat kembali cara menjalani
hidup, mengeksplorasi pilihan-pilihan yang tersedia bagi individu maupun kelompok dan
bertanya kepada diri sendiri hal yang diingini di masa depan. Terapi suportif merupakan jenis
terapi psikologis yang bertujuan untuk membantu klien agar dapat berfungsi lebih baik
dengan memberikan dukungan secara pribadi. Memberikan terapi untuk meredam amarah/
emosi.
b. Terapi Okupasional
Terapi okupasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesembuhan pasien. Terapi
okupasi membantu menstimulasi pasien melalui kativitas yang disenengi pasien, salah
satunya adalah aktivitas mengisi waktu luang. Aktivitas mengisi waktu luang yang diberikan
dapat berupa aktivitas sehari-hari, yaitu seperti menyapu, membersihkan tempat tidur,
menyiram tanaman. Aktivitas waktu luang dapat membantu pasien mencegah terjadinya
stimula panca indra tanpa adanya rangsang dari luar, dan membantu pasien untuk
berhubungan dengan orang lain dan lingkungannya.
G. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam prognosis
harapan hidup pasien dapat baik.
Quo ad functionam : dubia ad bonam pasien
masih ada harapan untuk mengalami
pengembalian fungsi kehidupannya seperti
sebelum sakit
Quo ad sanationam : dubia ad bonam pasien
masih ada harapan untuk sembuh dari
penyakitnya
A. PROGRESS NOTE
Jumat , 01/11/2023
S Pasien mengatakan bahwa pasien terkadang gelisah dan cemas, namun
tidak diketahui sebabnya, pasien belum bisa tidur nyenyak pada malam hari.
Pasien mengatakan suara bisikan itu masih ada dan masih merasa sering
dipegang pundaknya oleh seseorang. Suara bisikan diperingan ketika pasien
berkomunikasi dengan orang-orang dan diperberat ketika pasien sendiri dan
berdiam diri terutama saat malam hari. Fungsi peran pasien baik, pasien bisa
melakukan aktifitas Waktu luang pasien digunakan untuk berkomunikasi
dengan orang-orang. Ketika psien sendiri pasien masih merasa bisa berbicara
dengan Allah. Fungsi perawatan diri seperti makan dan minum serta mandi
dilakukan pasien secara mandiri. Makan dan minum 3x sehari dan mandi 1x
sehari. Komunikasi dengan keluarga pasien baik, pasien dapat berkomunikasi
dengan keluarga.
O Tampak baik, TD 110/80 mmHg, RR 21x/menit, N 88x/menit regular-kuat
angkat, 36,5 0C
Penampilan : rapi, cukup bersih
Kesadaran : jernih, composmentis
Perilaku : normoaktif
Sikap : kooperatif
Kontak : (+) wajar, dapat dipertahankan
Mood : dysforik
Afek : serasi
Kualitas : volume normal, intonasi datar, artikulasi jelas, kefasihan
cukup, irama spontan
Kuantitas : cukup
Gangguan persepsi : (+) halusinasi auditorik namun sudah berkurang
intensitasnya, halusinasi taktil (+) intensitas masih sama, ilusi visual (+)
intensitas masih sama
Bentuk pikir : realistik
Arus pikir : koheren
Isi pikir : delution of control (+) waham magic mistik (+)
Orientasi : baik
Daya ingat : baik
Konsentrasi : baik
Perhatian : normovigilitas
Baca tulis : baik
Visuospasial : baik
Pengendalian impuls : baik
Nilai abstrak : baik
Tilikan : 4
A Axis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid
Axis II : Tidak ada
Axis III : Tidak ada
Axis IV : Masalah ekonomi
Axis V : GAF 30
P Clozapin 2x50mg
Fluoxetin 1x10mg
Observasi KU dan TTV
Sabtu, 02/11/2023
S Pasien mengatakan bahwa pasien sudah merasa lebih tenang, pasien bisa
tidur nyenyak pada malam hari. Pasien mengatakan suara bisikan itu masih
ada dan masih merasa sering dipegang pundaknya oleh seseorang. Suara
bisikan diperingan ketika pasien berkomunikasi dengan orang-orang dan
diperberat ketika pasien sendiri dan berdiam diri terutama saat malam hari.
Fungsi peran pasien baik, pasien bisa melakukan aktifitas Waktu luang pasien
digunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang. Ketika psien sendiri
pasien masih merasa bisa berbicara dengan Allah. Fungsi perawatan diri
seperti makan dan minum serta mandi dilakukan pasien secara mandiri.
Makan dan minum 3x sehari dan mandi 2x sehari. Komunikasi dengan
keluarga pasien baik, pasien dapat berkomunikasi dengan keluarga.
O Kesadaran : jernih, composmentis
Perilaku : normoaktif
Sikap : kooperatif
Kontak : (+) wajar, dapat dipertahankan
Mood : dysforik
Afek : serasi
Kualitas : volume normal, intonasi datar, artikulasi jelas, kefasihan
cukup, irama spontan
Kuantitas : cukup
Gangguan persepsi : (+) halusinasi auditorik namun sudah berkurang
intensitasnya, halusinasi taktil (+) intensitas masih sama, ilusi visual (+)
intensitas masih sama
Bentuk pikir : realistik
Arus pikir : koheren
Isi pikir : delution of control (+) waham magic mistik (+)
Orientasi : baik
Daya ingat : baik
Konsentrasi : baik
Perhatian : normovigilitas
Baca tulis : baik
Visuospasial : baik
Pengendalian impuls : baik
Nilai abstrak : baik
Tilikan : 4
A Axis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid
Axis II : Tidak ada
Axis III : Tidak ada
Axis IV : Masalah ekonomi
Axis V : GAF 30
P Clozapin 2x50mg
Fluoxetin 1x10mg
Observasi KU dan TTV
Senin , 04/11/2023
S Pasien mengatakan bahwa pasien sudah merasa lebih tenang. Pasien
mengatakan suara bisikan itu masih ada,masih merasa sering dipegang
pundaknya oleh seseorang, dan baru baru ini mulai mncium bau bau busuk.
Suara bisikan diperingan ketika pasien berkomunikasi dengan orang-orang
dan diperberat ketika pasien sendiri dan berdiam diri terutama saat malam
hari. Fungsi peran pasien baik, pasien bisa melakukan aktifitas Waktu luang
pasien digunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang. Ketika psien
sendiri pasien masih merasa bisa berbicara dengan Allah. Fungsi perawatan
diri seperti makan dan minum serta mandi dilakukan pasien secara mandiri.
Makan dan minum 3x sehari dan mandi 2x sehari. Komunikasi dengan
keluarga pasien baik, pasien dapat berkomunikasi dengan keluarga.
O Tampak baik, TD 120/85 mmHg, RR 21x/menit, N 90x/menit regular-kuat
angkat, 36,5 0C
Penampilan : rapi, cukup bersih
Kesadaran : jernih, composmentis
Perilaku : normoaktif
Sikap : kooperatif
Kontak : (+) wajar, dapat dipertahankan
Mood : euthymi
Afek : serasi
Kualitas : volume normal, intonasi datar, artikulasi jelas, kefasihan
cukup, irama spontan
Kuantitas : cukup
Gangguan persepsi : (+) halusinasi auditorik namun sudah berkurang
intensitasnya, halusinasi taktil (+) intensitas masih sama, ilusi visual (+)
intensitas masih sama, halusinasi olfaktorik (+)
Bentuk pikir : realistik
Arus pikir : koheren
Isi pikir : delution of control (+) waham magic mistik (+)
Orientasi : baik
Daya ingat : baik
Konsentrasi : baik
Perhatian : normovigilitas
Baca tulis : baik
Visuospasial : baik
Pengendalian impuls : baik
Nilai abstrak : baik
Tilikan : 4
A Axis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid
Axis II : Tidak ada
Axis III : Tidak ada
Axis IV : Masalah ekonomi
Axis V : GAF 30
P Clozapin 2x50mg
Fluoxetin 1x10mg
Observasi KU dan TTV