Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SD NEGERI 1 SRI PENDOWO


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pelajaran : 10
Tema : Senangnya Meneladani Para Nabi dan Ashabul Kahfi
Sub tema : Kisah Keteladanan Nabi Yunus a.s.
Kelas/Semester : VI/2
Alokasi Waktu : 4X 35 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang
jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.6 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
4.8 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6.1 Siswa mampu mengetahui kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
4.8.1 Siswa mampu menceritakan kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Melalui pembiasaan peserta didik terbiasa membaca Al-Quran dan meyakini bahwa
agama mewajibkan umatnya untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah serta
berbuat kebaikan
2. Melalui diskusi, membaca berbagai sumber informasi terkait, peserta didik dapat
menelaah kisah keteladanan Nabi Yunus a.s
3. Melalui pendekatan saintifik, membaca berbagai sumber informasi, metode diskusi,
tanya jawab, dan presentasi peserta didik mampu mengidentifikasi kisah
keteladanan Nabi Yunus a.s.
4. Melalui pendekatan saintifik dan metode demontrasi serta tanya jawab peserta didik
mampu Menceritakan kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.

E. Materi Pembelajaran
Kisah Keteladanan Nabi Yunus a.s.
Nabi Yunus adalah nabi yang diutus untuk kaum Bani Israil.
Pada masa Nabi Yunus a.s menjadi nabi Allah swt, keadaan orang-orang Bani Israil
sangat memprihatinkan tingkah laku, moral dan akhlaknya.Untuk memperbaiki
kerusakan-kerusakan kaum Bani Israil tersebut, siang malam Nabi Yunus a.s
menyampaikan syariat-syariat Allah. Mereka sulit menerima seruan Nabi Yunus a.s.
sebaliknya mereka malah mengolok-olok Nabi Yunus a.s. Sudah 30 tahun lamanya
dengan penuh ketabahan dan kegigihan Nabi Yunus a.s. berdakwah. Namun selama
itu pula Nabi Yunus hanya mendapat pengikut 2 orang saja. Sudah habis kesabaran
Nabi Yunus a.s, kemudian beliau berdoa kepada Allah swt agar diturunkan siksa pada
kaumnya tersebut. Namun sebelum dapat izin dari Allah swt Nabi Yunus sudah
meninggalkan kaumnya. Ketika Allah menurunkan siksa kepada kaumnya berupa awan
yang menghitam, mereka semua memanggil Nabi Yunus a.s dan menyatakan ingin
beriman kepada Allah. Tetapi Nabi Yunus a.s. sudah pergi menaiki sebuah perahu
yang penuh muatan. Tiba-tiba kapal yang dinaiki beliau oleng terombang ambing
dasyatnya gelombang.Para penumpang memutuskan untuk mengurangi barang-barang
bawaan dan melemparkannya ke laut. Ternyata itu saja tak cukup untuk mengurangi
beban. Nahkoda kapal bertanya apakah ada pelarian dalam kapalnya karena kapalnya
tidak pernah seperti ini sebelumnya. Tetapi tidak ada yang menjawab. Kemudian
mereka memutuskan untuk membuat undian. Setelah dilakukan undian, maka nama
Nabi Yunus yang keluar. Para penumpang tak enak hati apabila harus melihat Nabi
Yunus yang harus melemparkan diri ke laut. Akhirnya mereka mengundi lagi, akan
tetapi nama Nabi Yunus keluar lagi hingga tiga kali berturut-turut. Akhirnya Nabi Yunus
a.s pun diturunkan dari kapal. Allah telah mengirimkan ikan paus dan mengilhamkan
kepada ikan tersebut agar menelan Nabi Yunus tanpa merobek dan melukainya.
Akhirnya ikan paus tersebut benar-benar menelan Nabi Yunus tanpa merobek
dagingnya dan mematahkan tulangnya.
Saat berada di dalam perut ikan, Nabi Yunus hanya melihat kegelapan dan tak ada
makanan yang dapat dikonsumsi. Nabi Yunus akhirnya menyadari bahwa hal ini
merupakan buah dari tidak sabar dalam menghadapi kaumnya. Sehingga beliau berdoa
dan memohon ampun kepada Allah AWT.
Doa Nabi Yunus a.s saat berada di perut ikan besar ada di dalam Al-Qur'an surah Al-
Anbiya' ayat 87.
’ÎoΤÎ) šoΨ≈ysö6ß™ |MΡr& HωÎ) tµ≈s9Î) Hω βr& ÏM≈yϑè=—à9$# ’Îû 3“yŠ$oΨsù ϵø‹n=tã u‘ωø)¯Ρ ©9 βr& £sàsù $Y6ÅÒ≈tóãΒ |=yδ©Œ ŒÎ) Èβθ‘Ζ9$# #sŒuρ

∩∇∠∪ šÏϑÎ=≈©à9$# zÏΒ àMΖà2

Artinya: dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam Keadaan marah,
lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka
ia menyeru dalam Keadaan yang sangat gelap[967]: "Bahwa tidak ada Tuhan selain
Engkau. Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang
zalim."
[967] Yang dimaksud dengan Keadaan yang sangat gelap ialah didalam perut ikan, di
dalam laut dan di malam hari.
Nabi Yunus a.s. dijuluki dengan panggilan Zun Nun karena berada di dalam perut ikan
besar dalam keadaan gelap gulita berhari-hari. Setelah Nabi Yunus a.s. menghadapi
cobaan berada di dalam perut ikan berhari-hari, ia dikeluarkan di daerah yang amat
gersang dalam keadaan yang sakit tidak berdaya. Allah kemudian menumbuhkan
sejenis labu untuk makanan sehari-hari. Setelah itu ia diutus kembali pulang ke
kampung halamannya menemui kaumnya. Sampailah Nabi Yunus a.s kepada kaumnya
yang berjumlah seratus ribu lebih dan alhamdulillah atas rahmat Allah swt. kemudian
mereka beriman semuanya.

F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Sientifik
2. Metode :
a) Observasi
b) Diskusi
c) Presentasi
d) Demonstrasi
e) PBL

G. Media Pembelajaran
 Laptop dan LCD Projector
 Power point materi ajar
 LKPD
 White board
 Spidol
 Penghapus
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6.2 Siswa mampu mengetahui kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
4.8.2 Siswa mampu menceritakan kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.

No. Kegiatan Waktu


1. Pendahuluan
1. Guru Membuka pembelajaran dengan membaca Basmallah 10
dilanjutkan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah menit
seorang peserta didik dengan penuh khidmat do’a mecari ilmu:
“Robbizidnii ‘ilman Warzuqnii Fahmaa”.
“Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berilah aku
pengertian yang baik. (Religius, Integritas)
2. Guru Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah
pendek pilihan surah Al Fatihah. (Religius)
3. Guru mengarahkan kesiapan diri peserta didik dan kehadiran
peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran.
4. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap
saat dan menfaatnya bagi tercapainya cita-cita. (Integritas)
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara
selama 15-20 menit materi non pelajaran seperti satu tokoh
dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat , cerita
inspirasi dan motivasi . Setelah membaca guru menjelaskan
tujuan kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Apa judul bacaan
 Apa yang tergambar pada isi bacaan.
 Pernahkan kamu bacaan seperti ini
 Apa manfaatnya bacaan tersebut
6. Mengulas sedikit materi yang telah disampaikan hari sebelumnya
7. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan
dengan tema belajar Kisah Keteladanan Nabi Yunus a.s.
8. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan
dicapai;
9. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan
mengamati, menyimak,menanya, berdialog, mengkomunikasikan
dengan menyampaian, menanggapi dan membuat kesimpulan
hasil pembelajaran

2. Kegiatan Inti
Tahap 1 120
Orientasi siswa pada masalah menit
 Mengamati
1. Peserta didik mengamati gambar/ilustrasi yang terdapat dalam
buku teks.
2. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok
mencermati cerita singkat tentang Nabi Yunus a.s.
sebagaimana terdapat dalam buku teks.
Tahap 2:
Mengorganisasi siswa untuk belajar
 Mengamati dan Menanya
1. Guru membentuk kelompok secara heterogen
2. Siswa duduk dalam kelompok masing-masing, tiap kelompok
4-5 orang secara heterogen
3. Siswa berbagi peran dalam menyelesaikan masalah
(mengum-pulkan informasi melalui buku cetak atau internet
atau media yang lainnya;
4. Guru membagikan LKPD 2 tentang kisah nabi Yunus as
kepada siswa
5. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang LKPD
dan hal yang telah diamatinya, apabila mengalami kesulitan
guru memberikan bimbingan dan panduan (stimulus) agar
peserta didik mencari tahu dengan cara menanya.
6. Pertanyaan peserta didik yang diharapkan tidak saja apa atau
siapa, tetapi mengapa dan bagaimana.
7. Pertanyaan peserta didik diinventarisir guru.
8. Dari hasil menyimak kisah tersebut, peserta didik diberikan
kesempatan untuk bertanya baik secara individu maupun
secara berkelompok.

Tahap 3:
Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
 Mengeksplorasi
a. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok
mencermati cerita singkat tentang Nabi Yunus a.s.
sebagaimana terdapat dalam buku teks.
b. Setiap kelompok mendiskusikan hasil pencermatannya.
c. Guru memberi kesempatan kembali kepada setiap kelompok
untuk mengidentifikasi sifat-sifat keteladanan Nabi Yunus a.s.
dan merumuskan beberapa pertanyaan.
d. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan
kelompok lain ikut menyimak serta mengajukan berbagai
pertanyaan atau tanggapan.
e. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta
didik dan kemudian menjelaskan kembali sifat-sifat
keteladanan Nabi Yunus a.s. berdasarkan buku teks atau
sumber lain seperti internet
Tahap 4:
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
 Mengekplorasi/menalar.
a. Masing-masing kelompok melengkapi LKPD 1 untuk
merumuskan hasil diskusi yang berkaitan dengan kisah nabi
Yunus as
b. Peserta didik diberi penjelasan oleh guru sebagai tambahan
dan penguatan tentang LKPD 1
c. Peserta didik memyimak penjelasan guru.
d. Setiap kelompok mendiskusikan hasil pencermatannya.
e. Guru memberi kesempatan kembali kepada setiap kelompok
untuk mengidentifkasi sifat-sifat keteladan Nabi Yunus a.s.
dan merumuskan beberapa pertanyaan atau tanggapan
tentang kisah keteladanan nabi yunus.
f. Kelompok siswa yang lain memberikan tanggapan dari
pertanyaan temannya sebelum guru memberi jawaban
g. Guru memberikan tambahan jawaban dan penguatan
terhadap hasil diskusi peserta didik dan kemudian
menjelaskan kembali sifat-sifat keteladan Nabi Yunus a.s.
berdasarkan buku teks atau sumber lain yang relevan.
(Communication)

 Mengasosiasi/ mencoba
1. Selanjutnya secara individu maupun berkelompok diadakan
diskusi untuk menanggapi dan menjawab beberapa
pertanyaan.
2. Peserta didik atau kelompok lain menanggapi.

 Komunikasi/demonstrasi/networking
1. Proses mendapatkan tanggapan dan jawaban atau
pelaksanaan diskusi difasilitasi oleh guru sehingga berjalan
dengan baik.
2. Salah satu peserta didik atau perwakilan kelompok diminta
untuk menyimpullkan hasil diskusi.
3. Guru merangsang pengaitan gambar/ilustrasi dengan topik
yang akan dipelajari.
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan
kelompok lain ikut menyimak serta mengajukan berbagai
pertanyaan yang relevan.
5. Pada bagian “Sikap Kebiasaanku,” guru memotivasi peserta
didik agar selalu sabar dan terus berdoa untuk mendapatkan
keinginan yang dicita-citakan sebagai refeksi
dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Yunus a.s..
(Communication)

Tahap 5.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Mengasosiasi/Menalar:
i. Setelah selesai kegiatan presentasi, semua kelompok
mencermati dan mendiskusikan kembali hasil presentasi (baik
tanggapan kelompok lain maupun arahan guru);
ii. Masing-masing kelompok memperbaiki hasil kerja
kelompoknya sesuai dengan masukan kelompok lain dan
arahan guru
iii. Guru berkeliling memantau hasil diskusi untuk memperbaiki
kembali hasil kerja kelompok.
iv. Guru memberikan penguatan atas hasil kerja masing-masing
kelompok
v. Guru memberikan apresiasi terhadap kerja kelompok
 Mengkomunikasi:
a. Setelah selesai memperbaiki dan menyempurnakan hasil kerja
kelompoknya berdasarkan presentasi, semua kelompok
memajang hasil kerja kelompok di dinding kelas yang sudah
ditentukan
b. guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja tiap kelompok
dengan memberikan penilaian secara umum.
c. Salah seorang siswa mendemontrasikan cerita tentang kisah
nabi Yunus as
Siswa lain memberikan komentar seperlunya
3.  Penutup
1. Guru melaksanakan penilaian dan refleksi dengan 10
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari Menit
kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan
untuk perbaikan langkah selanjutnya;
2. Tugas, guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom
“insya Allah aku bisa” dalam buku teks kepada orang tuanya
dengan memberikan komentar dan paraf. (Mandiri)
3. Kegiatan ini dapat juga dilakukan dengan menggunakan buku
penghubung guru dan orang tua atau komunikasi langsung
dengan orang tua untuk mengamati perkembangan
kemampuan peserta didik dalam penguasaan bacaan,
hafalan, dan tulisan Kisah Keteladanan Nabi Yunus a.s. di
rumah.
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
5. Membaca do’a penutupan majelis taklim (Subhaanaka
Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta
astaghfiruka wa-atuubu ilaik)

Artinya:
Maha suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji Mu, aku
bersaksi bahwa tiada Illah kecuali Engkau, aku mohon ampun
dan bertaubat kepadaMu. (Religius)
I. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik.Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.

1. Penilaian
Diskusi kelompok
Guru dapat memberikan penilaian terhadap kegiatan diskusi yang dilakukan oleh
peserta didik melalui rubrik berikut.

Rubrik Penilaian Diskusi

Aspek dan rubrik penilaian:

Perhitungan Perolehan Nilai


Nilai akhir yang diperoleh setiap kelompok merupakan akumulasi perolehan nilai
untuk setiap aspek yang dinilai.
Contoh:
Jika Kelompok tertentu pada:
• aspek pertama memperoleh nilai 30;
• aspek kedua memperoleh nilai 20; dan
• aspek ketiga memperoleh nilai 30.
Maka total perolehan nilainya adalah 80. Selanjutnya, nilai 80 tersebut
dikonversikan ke skala 4 (yang telah ditetapkan berdasarkan Permendikbuk No.104
Tahun 2014 tentang Penilaian), yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Perolehan nilai tersebut menunjukkan bahwa peserta didik telah mencapai


ketuntasan belajar karena sudah diatas 2,67 yang merupakan nilai minimal untuk
ketuntasan belajar sebagaimana ditetapkan dalam Permendikbud No.104 Tahun
2014 tentang Penilaian.

Rangkuman
Pada kolom rangkuman, guru meminta salah satu kelompok untuk menyampaikan
secara singkat poin-poin apa saja yang dapat diambil dari pembahasan tentang
“Senangnya Meneladani Para Nabi dan Ashabul Kahfi ". Selanjutnya, guru
memberikan penguatan terhadap poin-poin penting yang telah dipelajari.

J. Pengayaan dan Remedial


 Pengayaan
Guru memberikan pengayaan bagi peserta didik yang telah mencapai kompetensi
sebelum waktu yang telah ditetapkan dengan memberikan beberapa kegiatan,
misalnya: mengidentifkasi perilaku terpuji teman-temannya yang meneladani sifat-
sifat keteladan para nabi dan Ashabul Kahfi (Guru mencatat dan memberikan
tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
 Remedial
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan
belajar pada kurun waktu yang telah ditentukan), guru terlebih dahulu
mengidentifkasi hal-hal yang belum dikuasai. Berdasarkan hasil identifkasi, peserta
didik kembalin mempelajari hal-hal yang belum dikuasai dengan bimbingan guru,
dan melakukan penilaian kembali sebagaimana terdapat pada poin 5. Pelaksanaan
remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan, misalnya 30
menit setelah jam pulang.

K. SUMBER DAN MEDIA


1. Buku Pedoman Guru PAdBP Kelas 6 dan Buku Siswa PAdBP Kelas 6 (Buku
PAdBP Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017).
2. Buku Sekolahnya Manusia, Munif Chatib.
3. Media pembelajaran SD/MI untuk kelas 6 dari SCI Media.
4. Video/slide dari media ajar guru Indonesia SCI Media.
5. Al-Quran dan terjemahannya.
6. Lingkungan sekitar.

Catatan Guru

1. Masalah :……….

2. Ide Baru :………..


3. Momen Spesial :………….

Mengetahui, Sri Pendowo 16 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Mapel PAI & Budi Pekerti

WAGINI, S.Pd.SD ANIS WATUN MUNAWAROH,S.Pd.I


NIP. 19630605 198705 2 001 NIP.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD-1) SIKLUS PERTAMA

Satuan Pendidikan : SDN 1 Sri Pendowo


Mata Pelajaran : PAI
Kelas/ Semester : VI / Genap
Materi : Kisah Keteladanan nabi Yunus as

I. Identitas
Nama Siswa : ..........................................................
Kelompok : ..........................................................
II. Tujuan
1. Menetukan aturan yang berlaku pada suatu pola bilangan
2. Menentukan suku berikutnya dari suatu pola bilangan

III. Alat dan Bahan


1. Spidol 2. Kertas plano
2. Post it note 4. HVS warna

IV. Petunjuk
1. Tulislah nama pada tempat yang telah disediakan
2. Gunakan semua peralatan dengan baik dan tertib
3. Bekerjalah dengan gembira, penuh perhatian, teliti, percaya diri serta saling
menghargai.

Lakukan Kegiatan Berikut!


a. Bacalah Doa sebelum memulai pekerjaan
b. Bacalah lembar kerja dengan teliti kemudian selesaikan secara mandiri
c. Diskusikan cara menyelesaikan masalah yang ada di kelompokmu secara
berpasangan
d. Hasil diskusi secara berpasangan diskusikan kembali dengan pasangan lain dalam
kelompokmu
e. Tuliskan proses penyelesaian yang telah dirumuskan secara individu dalam
kelompok
f. Diskusikan hasil kerjamu secara berpasangan dalam kelompok
g. Tuliskan revisi hasil diskusi secara berpasangan
h. Diskusikan kembali hasil revisi secara berpasangan dengan pasangan lain dalam
kelompok.

Silahkan Kerjakan soal berikut ini:

NO Istilah Penjelasannya

1 Nabi Yunus di telan ikan


Paus

2 Nabi Yunus a.s. dijuluki


dengan panggilan Zun
Nun

3 Nabi Yunus as
mengalami kehidupan
dalam 3 kegelapan
4 Apa yang terkandung
dalam QS Al Anbiya ayat
87

Anda mungkin juga menyukai