Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PELAKSANAAN

Disusun Oleh :
RIZKIYANI
2311515041

FAKULTAS KESEHATAN PRODI NERS


UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
TAHUN 2023
(STRATEGI PELAKSANAAN PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
- Pasien mengeluh lemah

DO :
- Konjungtiva anemis
- Klien Nampak lemas

- TD: 110/70 mmHg, N: 88x/mnt, RR: 20x/mnt, S: 36,5 0C


- Hb: 6,5 g/dl

2. Diagnosa Keperawatan :
Perfusi jaringann tidak efektif berhubungan dengan anemia

3. Tujuan Khusus :
Setelah diberikan Tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan kadar Hb
meningkat menjadi ≥ 10 g/dl sesuai dengan program dokter

4. Intervensi Tindakan keperawatan :


Melaksanakan Tindakan delegtif pemberian transfuse darah PRC 1 kolf/hari sampai
Hb ≥ 10 g/dl

B. Strategi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Perawat : “ Assalamualaikum, Selamat pagi pak. R”
Pasien : “Wa’alaikumsalam, Selamat pagi suster”
Perawat : “Nama saya kia, saya mahasiswa keperawatan dari
UMITRA. Apakah benar nama bapak R?”
b. Evaluasi/Validasi
Perawat : “Pak, sekarang saya akan memberikan transfuse darah kepada
bapak. Bagaimana perasaan bapak hari ini, Apakah masih lemas?”
Pasien : “Iya, saya masih merasa lemas”

c. Kontrak topik, waktu dan tempat


Topik : Pemberian transfuse darah
Perawat : “Pemberian transfuse ini akan diberikan sampai Hb bapak
mencapai lebih atau sama dengan 10 g/dl. Kemungkinan sekitar 3
kantong. Setiap harinyya darah akan dimasukkan 1 kantong.
Apakah bapak setuju?”
Pasien : “Iya saya setuju”
Waktu : Jam 10.00 – 12.00 WITA
Tempat :

2. Kerja
a. Mencuci tangan
b. Mempersiapkan alat :

- Cairan infus NaCL 0,9 % - Plester


- Transfusi set - Gunting
- Abocath nomor 18 - Bangkok
- Kapas injeksi dalam - Darah PRC yang sudah
tempatnya dicocokkan dengan
sampel darah pasien
- Kasa steril - Plester

c. Mengecek tanda-tanda vital pasien sebelum transfuse diberikan terutama suhu


badan
d. Memasang dan memberikan cairan infus menggunakan transfuse set dengan
NaCL 0,9% sebagai spooling sebelum darah dimasukkan ke tubuh pasien
e. Mencocokkan darah yang akan diberikan pada pasien sesuai dengan label dan
golongan darah pasien
f. Memasukkan darah dan mengatur tetesan yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan pasien
g. Mengobservasi reaksi pasien selama transfuse diberikan
h. Memonitor tanda-tanda vital selama dan sesudah transfuse
i. Setelah darah masuk pasang kembali cairan infus NaCL 0,9% untuk spooling

3. Terminasi
a. Evaluasi subyektif : pasien masih mengeluh badannya lemas
b. Evluasi obyektif : darah sudah dimasukkan 1 kantong, reaksi
alergi (-)
c. Rencana tindak lanjut :
Perawat : “Baiklah pak, transfuse darah sudah dimasukkan 1 kantong ya
pak, terimakasih atas kerja samanya, pesan saya selain melalui
pemberian transfuse agar kadar Hb bapak cepat naik, bapak juga
perlu makan-makanan bergizi ya”
Pasien : “Iya suster”
d. Kontrak yang akan datang
Perawat : “Baiklah pak, saya akan dating lagi untuk mengecek keadaan
bapak setengah jam lagi. Kalau Hb nya belum naik, kemungkinan
bapak akan diberikan transfusi lagi. Bila bapak perlu bantuan
bapak bisa menghubungi perawat dengan menekan bel.
Terimakasih atas perhatiannya pak”
Pasien : “Baiklah suster, Terimakasih”
Perawat : “Sama-sama pak”

(STRATEGI PELAKSANAAN INJEKSI OBAT INTRAVENA IV)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ny. S usia 38 tahun dengan diagnose soft tissue tumor regio femus. Klien memiliki
TB : 158 cm, BB : 70 kg
2. Diagnosa Keperawatan :
Nyeri akut berhubungan dengan prosedur bedah
3. Tujuan Khusus :
Mengurangi tingkatan nyeri, dari skala 4 menjadi skala 2
4. Intervensi Tindakan keperawatan :
Kolaborasi pemberian obat via intravena

B. Strategi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Perawat : “ Assalamualaikum, Selamat pagi buu”
Pasien : “Wa’alaikumsalam, Selamat pagi suster”
Perawat : “Nama saya kia, saya mahasiswa keperawatan dari
UMITRA. Apakah benar nama Ibu?”
b. Evaluasi/Validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu saat ini ?”
c. Kontrak topik, waktu dan tempat
Perawat : “Baik bu saat ini saya berencana memberikan obat anti nyeri ya
bu, namanya ketorolac 30 mg. Tujuannya supaya ibu tidak terlalu
merasakan sakit, dan ada obat asam traneksamat juga untuk
mengurangi perdarahan ibu pasca operasi..”
Waktu : “untuk waktunya 10 menit ya buu”
Tempat : “baiklah, saya akan mulai beri obat disini, bagaimana buu?”

2. Kerja
a. Melakukan komunikasi terapeutik dan jelaskan prosedur pemberian obat
b. Mengecek terapi medikasi di buku
c. Mengkaji dan pastikan 7 benar pemberian obat
d. Mencuci tangan
e. Mempersiapkan alat dan mendekatkan alat ke pasien, pasang sampiran
f. Atur klien pada posisi yang nyaman
g. Gunaka handskun
h. Klem infus
i. Buka jalur triway pemberian obat
j. Buka jarum dan masukan obat secara perlahan kedalam triway
k. Jika pasien mengeluh nyeri perlambat pendorongan obat ke jalur triway dan beri
klien rasa nyaman
l. Setelah obat masuk, tutup kembali triway dan alirkan kembali infus sesuai dengan
kebutuhan cairan pasien
m. Kaji kenyamanan klien
n. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam nierbeken
o. Cuci tangan
p. Dokumentasi

3. Terminasi
a. Evaluasi subyektif : “Bagaimana perasaannya bu setelah diberi
obat?
b. Evluasi obyektif :-
c. Rencana tindak lanjut :
Perawat : “Baiklah bu, ibu kan baru selesai di operasi jadi terapi obatnya
masih berlanjut dan nanti akan dihentikan dan diganti oleh obat
oral jika ibu sudah tidak merasakan nyeri di daerah operasinya ,
ya"
d. Kontrak yang akan dating
1) Topik :“ Baiklah bu, nanti saya yang beri obat lagi ibu ya”
2) Tempat :“ Disini ya bu”
3) Waktu :“nanti malam jam 19.00 saya akan beri ibu obat lagi, kalau begitu
saya kembali ke ruangan dulu yah bu. Permisi bu”
(STRATEGI PELAKSANAAN AFF INFUS)

A. Proses Keperawatan
1. Klien
DS :
- Terpasang infus selama 4 hari - Bengkak pada area terpasang infus
DO :
- Klien mengatakan sakit pada area terpasang infus
2. Diagnosa Keperawatan :
3. Tujuan Khusus :
Mencegah infeksi pada area yang terpasang infus
4. Intervensi Tindakan keperawatan :
Melepaskan infus pasien

B. Strategi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Perawat : “ Assalamulaikum Selamat pagi Ibu, nama saya perawat kia, saya
mahasiswa perawat yang akan merawat ibu mulai pukul 14.00-
21.00 malam nanti. Namanya siapa bu?”
Pasien : “Wa’alaikumsalam, Selamat pagi suster”
b. Evaluasi/Validasi
Perawat :“Bagaimana tidurnya semalam Ibu? Bagaimana perasaannya ibu
sekarang ? Ada yang dirasakan sakit atau dikeluhkan?”
c. Kontrak topik, waktu dan tempat
Perawat : “Jadi Ibu saya akan melepaskan infus ibu karena sudah 4 hari
terpasang, nanti akan pasang lagi imfus di tangan kanan dan
waktunya sekitar 15 menit. Tujuannya untuk menghidari infeksi
dan pembengkakan pada tangannya ibu yang dipasang infus”

2. Kerja
a. Tujuan Tindakan
Mencegah infeksi pada area yang terpasang infus
b. Prinsip Tindakan
Dilakukan dengan prinsip aseptic misalnya mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan, memakai handscoon untuk menghindari infeksi nasokomial
c. Prosdur Kerja
1. Mengecek rekam medik
2. Mengucapkan salam terapeutik
3. Melakukan evaluasi/validasi
4. Melakukan kontrak (waktu,tempat,topik)
5. Menjelaskan Langkah-langkah tindakan
6. Mencucui tangan
7. Mempersiapkan alat
8. Memakai handscone
9. Klem aliran infus
10. Usap kapas alcohol pada daerah yang menggunakan hypafix
11. Lepaskan hypafix
12. Lepaskan IV kateter dan tekan pada area dengan menggunakan kapas
kemudian diberikan hypafix
13. Merapihkan dan membersihkan alat
14. Mencucui tangan
15. Mengevaluasi respon pasien
16. Merencanakan tindak lanjut
17. Melakukan kontrak yang akan dating (waktu,tempat,topik)
18. Melakukan dokumentasi tindakan hasil

3. Terminasi
a. Evaluasi subyektif : “ibu sudah saya lepas yaaa, bagaimana
perasaannya sekarang?”
b. Evluasi obyektif : pasien merasa nyaman pada saat infus telah
dilepas
c. Rencana tindak lanjut
Memasang infus kembali pada area lain
d. Kontrak yang akan dating

Ibu, nanti saya akan kembali lagi ke ruangan baibu untuk melihat kembali kondisi
baibu. Saya kembali sekitar pukul 18.00 siang nanti ya ibu, untuk memberikan
terapi selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai