Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KULIAH

CLINICAL LEARNING AND TEACHING

Dosen Pengajar: Dr. Hermanto, dr, SpOG(K)

Oleh :
Program Studi Forensik dan Medikolegal

Fadhly Azis, dr 509231002


Gusti Lanang Bumi Agung, dr 509231003

MATA KULIAH DASAR UMUM PPDS 1


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2024
Nama : Fadhly Azis, dr
NIM 509231002
Prodi : Kedokteran Forensik dan Ilmu Medikolegal

Tugas CLT Dr. Hermanto Tri Joewono, dr.SpOG (K)

Saya bermama Fadhly Azis, anak kedua dari empat bersaudara. Saya berasal dari kota
Ternate Provinsi Maluku Utara. Saya memulai pendidikan S1 Kedokteran di Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya. Setelah lulus menjadi dokter saya pulang kembali ke tanah
kelahiran saya yaitu Kota Ternate untuk berkerja disana. Saya bekerja di salah satu Rumah
Sakit Swasta selama 4 tahun, lalu memutuskan untuk pindah ke RSUD Dr. Chasan Boesoire
dan bekerja selama 4 tahun. RSUD Dr. Chasan Boesorie adalah Rumah Sakit Umum Pronvinsi
yang terletak di kota Ternate yang menjadi pusat rujukan untuk wilayah kepulauan Maluku
Utara sehingga banyak kasus-kasus yang menarik di bidang kedokteran. Selama bekerja di
RSUD, banyak kasus-kasus mengenai dibidang Forensik contoh seperti pemeriksaan visum
jenazah/mati, pemeriksaan visum hidup, dan lain-lain. Pemeriksaan dalam jenazah (otopsi)
tidak dapat dilakukan karena di Maluku Utara SDM Dokter Specialis Forensik tidak ada. Jika
memerlukan tenaga Dokter Specialis Forensik, pihak Rumah Sakit bekerjasama dengan pihak
kepolisian memanggil Dokter Specialis Forensik dari kota lain seperti Makassar atau Surabaya.
RSUD hanya bisa memeriksa pemeriksaan luar jenazah dan pemeriksaan visum hidup jika ada
permintaan Visum Et Repertum oleh pihak kepolisian dan kami sebagai dokter umum yang
bekerja disana yang memeriksa pemeriksaan luar jenazah dan visum hidup sesuai dengan ilmu
dan kapasitas kami sebagai dokter umum. Oleh sebab itu muncul ketertarikan dan minat saya
untuk mendaftar Program Pendidikan Dokter Specialis Forensik agar nanti jika saya sudah
selesai pendidikan dokter specialis, saya pulang ke Maluku Utara untuk menerapkan ilmu
dibidang Forensik. Keluarga saya baik orang tua, sodara-sodara, istri, bahkan pemerintah
Provinsi Maluku Utara sangat mendukung langkah yang saya ambil ini.
Saya memiliki keunggulan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru, mampu
kerjasama tim, berpikir kreatif, analitis dan terbuka. Saya memiliki kelemahan terutama
kemampuan berkonsentrasi dan daya tangkap. Saya mengakui cara belajar seperti membaca
buku membuat saya tidak menyerap ilmu. Cara belajar seperti morning report, diskusi, kuliah
interaksi, membaca jurnal-jurnal sangat berguna untuk saya dalam meningkatkan penyerapan
ilmu karena belajar seperti inilah yang cocok untuk saya.
Program Pendidikan Dokter Specialis (PPDS) yang akan saya tempuh berjumlah 7
sementer dengan 106 SKS yang akan ditempung kurang lebih 1300 hari. Saat ini saya telah
melawati Semester 1 dengan Pra Pendidikan (Pradik) Rumah Sakit dan Mata Kuliah Umum
sebanyak 18 SKS. Semester 2 sampai dengan sementer 7, saya akan berhadapan langsung
dengan kegiatan dan studi di bidang Forensik contohnya seperti pemeriksaan jenazah,
membuat visum et repertum, belajar ilmu di bidang medikolegal, dan lain-lain. Saya pastikan
akan tepat waktu dengan tidak menunda mengerjakan kegiatan-kegiatan, dan syarat-syarat
yang dibutuhkan untuk lulus.
Mekanisme pembelajaran yang dapat dilakukan tentunya, diskusi langsung bersama
staff pengajar, senior dan rekan sesama PPDS. Pertukaran ilmu saat morning report, membaca
jurnal-jurnal maupun tinjau kepustakaan tentunya akan sangat bermanfaat sebagai bekal untuk
menjadi Dokter Spesialis Forensik yang handal. Tentunya dalam melaksanakan pembelajaran,
diperlukan pengaturan waktu yang baik dan realistis. Saya akan mengatur waktu sedemikian
rupa sehingga saya dapat belajar secara efektif.
Selama pendidikan spesialis yang paling utama adalah menjaga hubungan yang baik
dengan Staff, Senior PPDS, dan Rekan satu Angkatan karena saya yakin mereka adalah “guru-
guru” yang akan banyak memberikan ilmu maupun pengalaman. Tidak lupa menjaga
keharmonisan keluarga kecil saya, memberikan pengertian dengan tetap memberikan
perhatian, karena jalan yang “berat” ini saya jalani demi mereka.

Anda mungkin juga menyukai