Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL WAWANCARA

“Pengluaran Zakat Maal/Zakat


Wara’ Perusahaan Wisata Umbul
Pule dan Perusahaan Air SARIQUA”

Moh. Abdul Azis ( 2021395500171)

FAKULTAS SYARIAH
HUKUM KELUARGA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM
IBRAHIMY GENTENG
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Artikel ini berisi laporan tentang hasil wawancara dengan Plt. Direktur Wisata
Umbul Pule dan Perusahaan Air SARIQUA di Dusun Gunungsari Desa
Sumbergondo Kecamatan Glenmore. Artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Antropologi Hukum. Selain itu kegiatan ini juga dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman kami yang pastinya akan berguna suatu saat nanti.

2. Tujuan
 Memenuhi tugas mata kuiah Antropologi Hukum.
 Memperoleh informasi dari narasumber.
 Mendapat pengalaman mewawancarai.

3. Metode
Metode yang kami gunakan dalam wawancara ialah dengan mendatangi narasumber
ketempat yang yang telah di janjikan sebelumnya lalu mewawancarainya secara
langsung.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Waktu dan Tempat Kegiatan


Wawancara ini dilaksanakan pada:
 Hari/Tanggal : Ahad, 18 Juni 2023
 Pukul : 8.30 WIB – Selesai
 Tempat : Rumah Birriyatul Isnaini, Dusun Gunungsari, Sumbergondo,
Glenmore.
 Pendapatan : Kurang Lebih Rp. 250.000.000,- per bulan.

2. Laporan Hasil Wawancara


 Narasumber : Birriyatul Isnaini, Plt. Dirut Wisata Umbul Pule
 Pewawancara : Moh. Abdul Azis

3. Hasil Laporan
a. Pertanyaan: :
“Riwayat Pendidikan Kakak?”
Jawaban:

 SD Negeri 1 Sumbergondo
 SMP dan SMA di Pondok Pesantren Darussalam Gontor.
 S1 di Universitas Yogyakarta.
b. Pertanyaan:
“Setelah ayah kakak meninggal, kakak yang diberi tanggung jawab
mengelola umbul pule, bagaimana perasaan kakak?”

Jawaban:
“ Terima kasih, meninggalnya ayah cukup membuat saya terpukul, apalagi
dengan jatuhnya tanggung jawab pengelolaan wisata kepada saya, saya merasa
belum mampu, tapi demi ayah saya harus melakukan yang terbaik semempu
saya”
c. Pertanyaan:
“Sebelumnya mohon maaf kak, saya mendapat tugas dari kampus untuk
mewawancarai orang yang rutin menunaikan zakat maal atau zakat wara’,
apakah kakak berkenan untuk saya wawancarai tentang hal tersebut?”

Jawaban:
“Monggo... saya cukup paham tentang bagaimana, kemana dan berapa zakat yang
ayah saya keluarkan dari hasil yang didapat dari wisata Umbul Pule, tapi yang
dikeluarkan adalah zakat dari harta pendapatan total bukan hanya dari wisata,
tetapi juga dari perusahaan air”

d. Pertanyaan:
“Berapa pendapatan rata-rata yang didapatkan dari wisata umbul pule dan
perusahaan air yang kakak kelola?”

Jawaban:
“Alhamdulillah, hampir semua orang tau kalau umbul pule adalah satu-satunya
wisata air waterboom yang memiliki kualitas air terbaik di Banyuwangi, dari
faktor itu, umbul pule dapat terus eksis selama ini, ditambah lagi adanya kolam
renang standar nasional yang sering dibuat event perlombaan, jadi untuk
pendapatan kotor per bulannya dari dua usaha tersebut kurang lebih sampai di
angka Rp. 200.000.000,- sampai Rp. 250.000.000,-”

e. Pertanyaan:
“Apakah p e n d a p a t a n i t u s u d a h m u r n i p e n d a p a t a n b e r s i h
atau masih kotor?”

Jawaban:
“Itu masih pendapatan kotor, dari situ masih kita ambil untuk gaji karyawan, kita
ambil lagi untuk dana pembenahan fasilitas, servis dan pajak truk air”

f. Pertanyaan:
“Kendala Apa saja yang mungkin bisa terjadi yang bisa menghambat
jalannya perusahaan sehingga juga menghambat atau mengurangi
pendapatan rata-rata?”
Jawaban:

“untuk kendala pasti ada, tetapi secara universal tidak terlalu mengganggu siklus
pendapatan, biasanya kendala hanya dari segi kendala fisik kendaraan untuk
mendistribusikan air, entah itu rusak ditengah jalan atau terjadi kecelakaan, untuk
kendala di wisata hampir tidak ada, biasanya untuk wisata air itu kendalanya di
airnya, tapi alhamdulillah untuk umbul pule ini airnya langsung dari sumber yang
ada di tengah-tengah tempat wisata dan selama ini sumber tersebut belum pernah
mati...selalu dan terus mengalir”
g. Pertanyaan :
“setelah pendapatan kotor tadi sudah terpangkas untuk semua kebutuhan
pengeluaran, berapa pendapatan bersih yang didapat dari dua perusahaan
tersebut kak?”

Jawaban :
“ Naah...setelah semua pengeluaran diselesaikan, pendapatan bersih yang
didapatkan dari perusahaan sekitar kurang lebih Rp. 175.000.000,-“

h. Pertanyaan :
“Dari pendapatan tersebut, berapa persen zakat yang dikeluarkan?”

Jawaban :
“ Dari pendapatan itu, saya mengeluarkan zakatnya sesuai ketentuan syara’ yaitu
2,5%, tapi itu kami buat minimal, alhamdulillah selama ini zakat yang kami
keluarkan lebih dari itu, yang jelas minimal 2,5% dari keseluruhan pendapatan
bersih perusahaan kami.”

i. Pertanyaan :
“Zakat tersebut kakak keluarkan kepada perseorangan atau lembaga sosial
kemasyarakatan?”

Jawaban :
“Selama ini, kami lebih sering mengeluarkan zakat kami kepada masjid-masjid
sekitar dusun gunungsari, terkadang zakat kami serahkan kepada Lembaga Amil
Zakat Muhammadiyah, karena memang keluarga kami Muhammadiyah, tapi untuk
tashorruf ke masjid, hampir setiap bulan kami mentashorrufkan kepada masjid-
masjid Nahdlatul Ulama’”

j. Pertanyaan :
“Apa motivasi kakak mengeluarkan zakat setiap bulannya?”

Jawaban :
“ Yang jelas yang pertama karena itu kewajiban, agama mewajibkan kita
mengeluarkan zakat ketika harta kita mencapai satu nishab, bahkan ketika belum
mencapai satu nishab pun kita tetap dianjurkan untuk mengeluarkan zakatnya,
karena zakat kan kotoran dari keseluruhan utuh harta kita, sedangkan kotoran harta
itu pasti ada tanpa menunggu satu nishab, meskipun belum mencapai satu nishab,
harta kita sudah mengandung kotoran yang harus kita keluarkan sebagian dalam
bentuk zakat.”

k. “Apakah ayah kakak juga salah satu motivasi kakak untuk berzakat? Karena
yang saya tau semasa hidup beliau tidak pernah libur mengeluarkan zakat
setiap bulannya, bahkan terkadang lebih dari satu kali dalam satu bulan?!”

Jawaban :
“pasti...ayah adalah salah satu sosok teladan terbaik bagi saya, terutama dalam hal
kebiasaan mengeluarkan zakat setiap bulannya, pokoknya semua hal tentang
perusahaan dan tentang hasil perusahaan sebisa mungkin saya meniru jejak beliau,
beliau insya Allah orang baik, kami orang Muhammadiyah yang hidup
dilingkungan Nahdliyyin, dan kami merasa begitu nyaman, bahkan ketika ayah
meninggal pun ayah di tahlili selama tujuh hari, 40 dan 100 harinya pun
diperingati, itu bentuk imbal balik dan toleransi yang sangat ampuh untuk
mencapai kebahagiaan bersama.”

l. Pertanyaan :
“terimakasih untuk waktunya kak, mumgkin hanya itu yang saya tanyakan,
mumgkin ada pesan yang ingin kakak sampaikan?”

Jawaban :
“sama-sama mas...untuk pesan... apa ya hehe...yang jelas, karena masnya
mahasiswa, tolong terus semangat belajar, jangan lelah untuk terus berusaha,
usahakan yang terbaik agar masa depannya juga masa depan terbaik, ndak usah
cinta-cinta an dulu...ndak apa-apa cintanya gagal sekarang, yang penting fokus
belajar dan belajar, karena kesuksesan akan memberi sampean cinta yang
berkualitas.
KESIMPULAN

Dari wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa keluarga mbak Birriyatul Isnaini
selalu rutin mengeluarkan zakat dari hasil pendapatan perusahaannya, dengan
memperhatikan qadar minimal 2,5% zakat wajib yang harus dikeluarkan, dan beliau
melaksanakan hal itu karena meneruskan apa yang sudah menjadi kebiasaan mendiang
Ayah beliau, Ir. H. Aly Mukhtar Baihaqi, pendiri dan pemilik pertama Wisata Umbul Pule
dan perusahaan Air Minum SARIQUA, dari wawancara tersebut, kita tau bahwa
sebenarnya masih banyak hartawan yang sadar betul akan kewajiban mengeluarkan zakat
atas harta yang didapatkan dan yang dimiliki, bahkan banyak pula yang mengerti

Anda mungkin juga menyukai