Fiter Hargen 1), Stephanus Wahyu Agusto 2), Susi Sartika3), Gita Desyana4) Kristina Yunita5)
1,2,3,4,5
Universitas Tanjungpura, Indonesia
Abstrak
Jenis dan penyajian akun keuangan nirlaba merupakan perbedaan utama antara PSAK No. 45 dengan ISAK No.
35. Pelaporan keuangan berdasarkan ISAK 35 Meliputi laporan penghasilan komprehensif, laporan perubahan
aset neto atau aktiva bersih, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Tujuan dari Penelitian ini
adalah untuk memastikan bagaimana Penggunaan ISAK 35 dalam laporan keuangan Gereja GKRI Shalom.
Kata “Gereja” berasal dari dari Bahasa protugis: igreja, yang berasal dari bahasa Yunani: ekklesia yang
berarti dipanggil keluar (ek = keluar; klesia dari kata kaleo = memanggil). Pada penelitian ini dilakukan di
Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Shalom, kubu raya yang merupakan salah satu Gereja Kristen
Protestan yang didirikan pada tanggal 15 oktober 2016. Metodologi penelitian kualitatif deskriptif digunakan
dalam riset ini. Penyajian laporan keuangan entitasnirlaba yaitu pada GKRI Shalom penyajian laporan
keuangan yang disusun belum berdasarkan ISAK No. 35 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Berorientasi
Nonlaba. Di GKRI Shalom, laporan keuangan masih disajikan secara manual dan dan Tata Kelola
Perbendaharaan GMIM. Untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan udah dipahami dan sesuai
dengan ISAK 35 makaG KRI Shalom harus melakukan penyesuaian.
105
Publish by Jurusan Akuntansi FEB UNTAN
Prosiding Konferensi Akuntansi Khatulistiwa 2022
e-ISSN: 2988-3563 p-ISSN:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/prosidingKAK/index
Hal: 105-115
PENDAHULUAN
Laporan keuangan untuk organisasi bisnis, baik yang bertujuan mencari keuntungan
ataupun nonlaba laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting. Entitas akanmerasa
lebih mudah untuk menyajikan informasi keuangan pada periode tertentu dengan
menggunakan Laporan keuangan (Turangan et al., 2022).Entitas bisnis dan entitas nonlaba
memiliki perbedaan yang mendasar, yakni pada entitas bisnis fokus utama atau tujuan
utamanya adalah mencari keuntungan sedangkan entitas nonlaba fokus utamanya bukanlah
mencari keuntungan atau laba. Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntansi Indonesia (DSAK IAI) perbedaan utama antara organisasi bisnis laba dan nonlaba
dapat dilihat dengan bagaimana cara mendapatkan sumber daya yang mereka butuhkan untuk
kegiatan operasional mereka.
Jenis dan penyajian akun keuangan nirlaba adalah perbedaan utama antara PSAK No.
45 dan ISAK No. 35. Laporan posisi keuangan, laporan penghasilan komprehensif, laporan
perubahan aset neto, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan adalah 5 bentuk
laporan keuangan yang termasuk dalam ISAK 35. Nantinya, laporan ini akan digunakan
untuk menunjukkan akuntabilitas entitas kepada pihak yang berkepentingan. Meskipun
organisasi nonlaba tidak berfokus pada mencari keuntungan tetapi, entitas nonlaba
berkewajiban melaporkan laporan pertanggungjawaban kepda para pemangku kepentingan
yang berupa laporan keuangan entitas. Akuntabilitas dan transparansi pelaporan keuangan
entitas nonlaba sangat penting untuk diterapkan. Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI),
di kubu merupakan lokasi dalam penelitian ini. GKRI merupakan salah satu Gereja Kristen
Protestan yang berdiri pada tanggal 15 oktober 2016. Penerapan ISAK 35 dalam penyajian
laporan keuangan Gereja GKRI dapat menjadi bentuk akuntabilitas dan transparansi gereja
dalam pelaporan keuangannya.
Penelitian yang dilakukan oleh (Turangan et al., 2022) penyusunan Laporan Keuangan
pada GMIM Bethseda Tatelu masih disusun berdasarkan buku pedoman Pengawasan dan Tata
Kelola Perbendaharaan GMIM menunjukan bahwa GMIM belum menggunakan ISAK 35
untuk menghasilkaan laporan keuangan atau bisa dikatakan belum menerapakan ISAK 35.
Selain itu riset yang dilakukan oleh (Purba et al., 2022) mengungkapkan Gereja HKBP
Pangaribuan masih menggunakan pendekatan dasar dan belum mengadopsi ISAK 35 dalam
penyusunan laporan keuangannya.
Lokasi pada studi ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Menurut informasi latar
belakang, permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Gereja GKRI Kubu Raya
nenyusun laporan Keuangan dengan menggunakan ISAK 35 untuk pelaporan keuangannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan menerapkan ISAK 35 pada laporan keuangan
Gereja GKRI. Selain itu, untuk memastikan alasan mengapa gereja tidak dapat membuat
laporan keuangannya menggunakan ISAK 35.
106
Publish by Jurusan Akuntansi FEB UNTAN
Prosiding Konferensi Akuntansi Khatulistiwa 2022
e-ISSN: 2988-3563 p-ISSN:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/prosidingKAK/index
Hal: 105-115
LANDASAN TEORI
Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan sekelompok orang yang saling bekerjasama dan memfokuskan
upaya mereka bersama-sama dengan maksud dan tujuan tertentu (Timotius Duha, 2014).
Pengertian Organisasi Nonlaba
Organisasi yang membeli sumber daya dari pemasok sumber daya ranpa
mengharapkan pembayaran atau imbalam finansial sebagai imbalan atas sumber daya yang
disediakan dikenal sebagai organisasi nirlaba (ISAK 35).
Ciri-ciri Organisasi Nonlaba
Ciri organisasi nirlaba adalah tidak berorientasi pada keuntungan atau mengejar
keuntungan dalam kegiatan operasionalnya. Hal ini mempengaruhi struktur, visi dan misi
organisasi nirlaba. Menurut ISAK No. 35, organisasi nirlaba dicirikan berikut:
a. Dana untuk organisasi nirlaba berasal dari donor yang tidak menggantisipasi menerima
penggantian atau imbalan finansial lainnya yang setara dengan kontribusi mereka.
b. Menghasilkan barang atau jasa tanpa menharapkan untuk menghasilkan keuntungan;
jika mereka melakukannya, pendiri atau pemilik organisasi nirlaba tidak menerima uang
apapun.
c. Tidak ada kepentingan utama dalam organisasi nirlaba dalam arti bahwa kepemilikan
tidak dapat dijual, ditransfer, atau ditebus oleh organisasi nirlaba dan tidak mewakili
saham dalam bagaimana sumber dayanya didistribusikan.
107
Publish by Jurusan Akuntansi FEB UNTAN
Prosiding Konferensi Akuntansi Khatulistiwa 2022
e-ISSN: 2988-3563 p-ISSN:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/prosidingKAK/index
Hal: 105-115
Gereja
Kata "gereja" berasal dari Portugis:igreja, yang berasal dari bahasa Yunani:ekklesia
artinya dipanggil (ek = keluar; klesia dari kaleo = memanggil); sekelompok orang yang
dipanggil keluar dari dunia memiliki beberapa arti:
1. Adalah "rakyat" atau lebih tepatnya "komunitas" umat Kristiani. Makna tersebut
diterima sebagai makna pertama umat Kristiani. Jadi gereja pada dasarnya bukanlah
sebuah bangunan.
2. Adalah pertemuan atau perkumpulan ibadah umat Kristiani. Dapat ditempatkan di
rumah, lapangan, kamar hotel atau tempat hiburan.
3. Adalah mazhab (sekte) atau sekte dalam agama Kristen. Gereja Katolik, Gereja Injili
dan lain-lain.
4. Adalah makna institusional (administratif) dari sekte Kristen.
5. Adalah "rumah ibadah" Kristen, di mana orang bisa berdoa atau beribadah.
108
Publish by Jurusan Akuntansi FEB UNTAN
Prosiding Konferensi Akuntansi Khatulistiwa 2022
e-ISSN: 2988-3563 p-ISSN:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/prosidingKAK/index
Hal: 105-115
METODE
Riset ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2022 di Gereja Kristus Rahmani
Indonesia (GKRI) Shalom Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian dengan
kualitatif deskriptif adalah penelitian yang digunakan. Laporan keuangan gereja GKRI shalom
digunakan sebagai sumber data penelitian. Metode pengambilan data dalam penelitian
dilakukan dengan metode observasi, dokumentasi, dan studi lapangan dengan melakukan
pengumpulan data berupa laporan keuangan Gereja GKRI Shalom. Instrument pada penelitian
ini menggunakan hummant instrument atau peneliti itu sendiri untuk menganalisis penerapan
ISAK 35 pada Gereja GKRI Shalom.
109
Publish by Jurusan Akuntansi FEB UNTAN
Prosiding Konferensi Akuntansi Khatulistiwa 2022
e-ISSN: 2988-3563 p-ISSN:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/prosidingKAK/index
Hal: 105-115
110
Publish by Jurusan Akuntansi FEB UNTAN
Prosiding Konferensi Akuntansi Khatulistiwa 2022
e-ISSN: 2988-3563 p-ISSN:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/prosidingKAK/index
Hal: 105-115
111
Publish by Jurusan Akuntansi FEB UNTAN
Prosiding Konferensi Akuntansi Khatulistiwa 2022
e-ISSN: 2988-3563 p-ISSN:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/prosidingKAK/index
Hal: 105-115
112
Publish by Jurusan Akuntansi FEB UNTAN
Prosiding Konferensi Akuntansi Khatulistiwa 2022
e-ISSN: 2988-3563 p-ISSN:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/prosidingKAK/index
Hal: 105-115
Pembahasan
Penyajian Laporan Keuangan GKRI Shalom
113
Publish by Jurusan Akuntansi FEB UNTAN
Prosiding Konferensi Akuntansi Khatulistiwa 2022
e-ISSN: 2988-3563 p-ISSN:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/prosidingKAK/index
Hal: 105-115
d. Transportasi berupa BBM, Pajak Kendaraan, dan Biaya Perjalanan Kegiatan Rohani
e. Biaya Kelengkapan Ibadah berupa Roti dan Anggur
f. Bantuan Bencana Alam dan Duka
DAFTAR PUSTAKA
Purba, S., Tobing, D., Tambunan, H., Siagian, L., & Elmawati, R. (2022). Penyajian Laporan
Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba Berdasarkan ISAK 35 Di Gereja HKBP
Pangaribuan. ABDIKAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan
Teknologi, 1(1), 01-09.
Warastuti, Y., Susilawati, C., Butar-Butar, S., & Murniati, M. P. (2022). Studi Kualitatif
Persepsi Pengurus Gereja Terhadap Pelaporan Keuangan Berbasis Isak 35. Jurnal
Ekonomi, Manajemen Akuntansi dan Perpajakan (Jemap), 5(1), 88-108.
Mamesah, M. (2013). Penerapan PSAK no. 45 pada GMIM Efrata Sentrum Sonder Kaitannya
dengan Kualitas Informasi Laporan Keuangan. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4).
Damanik, L. S., Situmeang, K. S., & Sembiring, Y. C. B. (2022, October). ANALISIS
PENERAPAN ISAK 35 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
ENTITAS BERORIENTASI NONLABA PADA RUMAH SAKIT X. In Seminar
Nasional Manajemen Dan Akuntansi (Vol. 1, No. 1, Pp. 132-140).
Purba, S., Elisabeth, D. M., Tobing, D., Elmawati, R., Siagian, L., Tambunan, H., ... &
Nadeak, A. (2022). Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Non
Laba Berdasarkan ISAK 35 Pada Panti Asuhan Gelora Kasih Sibolangit. Dinamisia:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(2), 531-539.
Turangan, G. J., Putong, I. H., & Tangon, J. N. (2022). Implementasi ISAK No. 35 Atas
Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba (Studi Kasus pada GMIM
Bethesda Tatelu). Jurnal Kewarganegaraan, 6(2), 3753-3762.
115
Publish by Jurusan Akuntansi FEB UNTAN