Nama : Meria latifatun Nisa Azira

NIM : 2300103911683012
Prodi : PPG Prajab – Pekerjaan Sosial

Mindset apa yang perlu ditanamkan untuk menjadi seorang wirausaha?

Intepreneur muda menjadi trend saat ini, namun banyak pengusaha muda juga yang
tidak memiliki bekal cukup dan akhirnya memilih untuk menyerah pada awal perjalanan atau
kegagalan yang dirasakan, hal ini dikerenakan kebanyakan pengusaha muda tidak memiliki 7
mindset dasar yang harus dimiliki oleh pengusaha muda. Mindset pertama yakni visi dan misi
yang jelas, point ini menjadi pilar utama yang berguna untuk menguatkan pondasi bisnis yang
sedang/ akan dilakukan oleh pelaku usaha. Dengan visi dan misi yang jelas pelaku usaha
dapat memetakan bagaimana gambaran umum mengenai segala aspek penting dalam proses
membangun serta menjalankan usahanya. Mindset kedua yaitu dapat bekerja sama dengan
tim, hal ini merujuk pada suatu simtem yang harus dibangun melalui pemilik usaha untuk
dapat menciptakan sebuah pengoranisasian dalam kinerja bisnisnya.setelah pembagian tugas
sudah berjalan maka pemilik usaha dapat melakukan penguatan system atau pengembangan
bisnis yang dimiliki agar terus berkembang dengan baik.

Seorang pengusaha juga harus memiliki tekad yang tinggi serta berani mengambil
resiko serta harus selalu siap menghadapinya kapanpun terjadi serta memiliki opsi-opsi untuk
keluar dari dari permasalahan yang mungkin terjadi. Seorang pengusaha juga harus memiliki
potensi atau kemampuan dalam mengoptimalkan penjualan, tidak hanya itu pemasaran
produk/jasa juga membutuhkan target pasar yang jelas serta branding yang terus dibangung
agar semakin dikenal. Setelah branding penguatan kelompok dan bramding sudah
dikembangkan, seorang pemilik usaha tidak boleh terpaku pada satu zona nyaman saja
sehingga seorang pelaku usaha juga diharuskan memiliki keinginan untuk berkembang dan
menjadi lebih baik lagi setiap saat serta cenderung memiliki sifat yang tidak pernah puas
dengan suatu pencapaian, selalu ada target yang meningkat, dan hal ini dapat memberikan
implikasi yang baik bagi berkembangnya usaha.

Melalui penjelasan beberapa mindset yang harus dimiliki oleh pengusaha, kita dapat
merefleksikan bahwa seorang pengusaha harus selalu maksimal dalam setiap langkah
berjalannya sebuah usahanya, oleh karena itu dibutuhkan juga rasa cinta terhadap pekerjaan /
usaha yang dimilikinya. Rasa cinta kepada usaha, dapat dicerminkan pada perilaku
pengusaha yang tidak pernah takut akan kegagalan dan cenderung akan selalu mengupayakan
keberlangsungan usahannnya meskipun pada titik terendah sekalipun. Dengan rasa cinta itu
pula yang membuat para palaku/ pemilik usaha akan selalu memberikan segala upaya dengan
sungguh-sungguh dan cenderung sellau ingin melakukan pembelajaran serta pengembangan
baik dalam segi produk, kinerja maupun branding yang dimiliki. Hal ini sangat penting untuk
menjadikan sebuah usaha dapat mencapai tujuan dan target yang di inginkan dengan
maksimal.

Bagaimana mengubah mindset terkait wirausaha?

Sehingga mengapa memperbaiki mindset dan memperbaiki pola pikir yang terencana
menjadi hal yang sangat penting karena akan memberi implikasi besar pada bagimana
pertimbangan serta tanggung jawab yang jelas sebagai pelaku usaha. Banyak perencanaan
yang tidak didasari dengan rasa tanggung jawab dan mindset yang kuat pada akhirnya akan
berujung pada rendahnya keseiapan para pelaku usaha dalam menghadapi kemungkinan
terburuk yakni kegagalan/kerugian. Pada era teknologi yang sangat maju ini , kita dihadapkan
pada isu social “trend media” yang mana segala sesuatu dapat diakses dengan mudah dan
booming di media social seperti halnya twitter,tiktok, Instagram dan youtube. Trend ini sudah
merambah kedalam berbagai sudut kehidupan social baik budaya, Pendidikan , ekonomi dan
bahkan politik.

Bagaimana menumbuhkan kembangkan mindset agar berdampak positif bagi seseorang ?

Untuk menumbuh kembangkan mindset pada seseorang kita harus memiliki

pengetahuan terlebih dahulu potensi serta minat yang dimiliki oleh seorang individu yang
ingin kita kembangkan. Sebagai seorang individu kita juga harus bias memposisikan diri kita
jika berada pada posisi / situasi dimana dia berada. Hal ini memberikan