Anda di halaman 1dari 10

PETUNJUK PRAKTIS IBADAH UMROH

1. MOTIVASI
﴾‫ةﺮﻘﺒﻟا‬: ١٩٦ ﴿ ɍِْ‫ﱠﺞ ْﳊ ا ﱠِ َةﺮﻤ‬
َ َ
‫ُْﻌﻟاو‬ ‫و‬ ‫أ‬ َِ‫اﻮﱡﲤ‬
َ َ
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah”
(QS. Al-Baqarah: 196)

‫ﱃ ِإ ُةﺮْﻤ ﺎﻤ ُﻬ َـﻨـﻴَْـﺑ ﺎﻤ ِﻟ ﻴَﻟ روْﱪ ﻤ ْﻟا ﱡﺞ َﻪﻟ ﱠﺔﻨَْﳉ ا ﻻِﱠإٌءاَﺰَﺟ‬


َ ‫ةِﺮْﻤ ُﻌْﻟا‬
ُ ُ ْ َ ُ ُ َ َ َ َ
‫ْﳊ او ﺲ‬ ‫ٌةَر ﺎﻔﱠ َﻛ‬ ‫ُﻌْﻟا‬
َ َ َ
﴾‫ر‬. ‫﴿ﻢﻠﺴﻣو يرﺎﺨﺒﻟا‬

“Umroh yang satu ke umroh berikutnya jadi penghapus dosa yang ada di antara keduanya, dan
haji yang mabrur tidak ada balasan kecuali surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. KRITERIA MABRUR

a. Niat Yang Ikhlas

﴾‫ﺮﻣﺰﻟا ﴿ ﻦ ﻳﺮِ ﺳِ َﺎْﳋ ا‬: ٦٥ َ‫ﻛْﺮْﺷ َأ ْﻦ َﻴﻟ ﻠﻤَ َﻋ ﱠﻦُ ﱠﻦ َﻧﻮُﻜ ََﺘﻟو‬
َ َ َ
ِ‫ﻦ ﻣ‬ ‫ﻚ‬
َ ‫َِﺌﻟ ﺖَ ََﻄﺒﺤ‬
َ ْ
“Jika kamu mempersekutukan Allah niscaya hancur pahala amalmu dan tentulah kamu termasuk
orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65)

b. Benar Kaifiyat Ibadahnya

﴾ ‫رﻮﻨﻟا﴿ ﻢ ﻴِﻟَأ‬:٦٣ ُ‫ﻴْﻠَـ ﻦ ﻳﺬِ ﱠﻟا رِ ﺗ ْن َأ ِﻩﺮِ ﻣَْأ ْﻦ َﻋ َن ﻳ وَْأٌَﺔﻨـْﺘِﻓ ﻢ ﻬُ اﺬَ َﻋ ﻢ ﻬ‬


ٌ ْ ُ ْ ُ ََ
‫ب‬ ِ‫ـﺒﻴﺼ‬ ِ‫ـﺒﻴﺼ‬ ِ ‫ﻓ‬
ٌ َ َ ُ‫ﻮﻔُﻟَﺎﳜ‬ ْ‫ﺬَ ﺤ‬
“Maka takutlah orang-orang yang menyalahi perintahnya, akan ditimpa cobaan, atau adzab
yang pedih.” (QS. An-Nur: 63)

3. DOA NAIK KENDARAAN

Do’a ini diucapkan ketika berada di atas kendaraan


‫( ‪1. Membaca Takbir‬‬ ‫‪ ) sebanyak 3 (tiga) kali‬ﱪﻛأ ﷲ‬
‫‪2. Membaca:‬‬
‫ِ ِ‬
‫)‪ (١٣‬ﱠ‪ ʭ‬ﱃَ ِإ َن ﻮُﺒِﻠَﻘ ـﻨْﻤ َﻟ )‪(١٤‬‬ ‫ﺎَﻨﻟ ﺮﺨﱠ اﺬَ ﺎﻣو َﻪﻟ ﻧﺮ‬ ‫ﺒ يﺬِ ﱠﻟا َن‬
‫ُ‬ ‫ََ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬
‫َﺎّﻨِﺑر‬ ‫ﲔ ِإو‬ ‫َ‬ ‫ﱠﺎﻨﻛُ ْﻘ ﻣ‬
‫ُ‬
‫ﺳ َﻫ‬ ‫ﺎﺤ‬
‫َ‬ ‫ﺳ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
SUBHA AL-LADHI SAKHKHARA LAN A H AD HA WA MA KUNN A LAHU MUQRININ. WA
N "INN A
"ILA RABBIN A LA-MUNQALIB UN.

"Mahasuci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak
mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami.”

(QS. Az Zukhruf: 13-14)

3. Berdo’a, yakni:
ʭَ‫ﻰﺿَ ﺮَـﺗَﺎﻨـﻴَﻠﻋ ْن ﻮِ ﺮﻔ‬، ‫ِﻞ ﻤ ْﻌﻟا ﻦ ﻢﱠ ﻬ ﱠﻠﻟا‬، ‫ ﱠﱪِْﻟا اﺬَ ىﻮ ْﻘ‬ʭَ ِ‫ ﻟَﺄﺴ َﻧ ﰲِ ﺮ‬ʭ‫ﱠ ِإ ﻢﱠ‬
َ ّ َْ ْ ُ َ ََ َ ُ ْ
‫ﻫ َﺳ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬ ‫و‬ ِ‫ﻣ‬ ‫ﻫ ﱠـﺘﻟاو‬ ‫ﻚ َﻔ َﺳ‬ ‫ﱠ‬
َ َ َ َ َ َ ‫ﻬُ ﻠﻟا‬
‫ِﻞ ْﻫ َﻷا ﰲِ ُﺔَﻔ‬، ‫ﻚ ِﺑ ُذﻮَُﻋأ ﱐِّإ ﻢﱠ ﻬُ ﱠﻠﻟا‬ ، ِ‫ﻩﺪ ﻌ ﻟا ِﺣ ﺮِ َﻔ ﺴﱠ ﻟا ﰲ‬، ‫ ﻮِ َﻧأ ﻢﱠ ﻬ ﱠﻠﻟا‬،‫اﺬَ ﻫ‬
َ ْْ َ ُ ُ َ
‫ﻴَِﻠْﳋ او‬ ‫ﺐ‬ ‫ُـﺑ ﱠﺎﻨَﻋ ﺖَ ﺎﺼﱠ‬ ‫ﻃاو‬
َ ُ َ ْ
‫ﺮَِْﻈﻨﻤ ْﻟا ﻠَﻘ ـﻨْﻤ ْﻟا َ ِل ﺎﻤ ْﻟا ﰲِ ِﻞ ْﻫ َﻷاو‬ ِ‫ﻦ ﻣِ ﻟا ءِ ﺮ‬
َ َ ُ َ ْ
ِ‫ﺐ‬ ‫ءِﻮُﺳ و‬ ‫ِﺔَﺑﺂﻛَو‬ ‫َﺎﺜَﻋوَ َﻔ ﺴﱠ‬
َ َ
ALLAHUMMA "INN A NAS'ALUKA FI SAFARIN A HADHAL-BIRRA WAT-TAQWA, WA-
MINAL-
'AMALI MA TAR D A, ALLAHUMMA HAWWIN 'ALAYN A SAFARAN A H AD H A WAT WI
'ANN A BU'DAHU, ALLAHUMMA "ANTAS-S AH IBU FIS-SAFARI, WAL-K H ALIFATU
FIL-"AHLI, ALLAHUMMA "INNI "A' U DH U BIKA MIN WA' T SA"IS-SAFARI, WA K A'A BATIL-
MAN Z ARI, WA SU"IL-MUNQALABI FIL-MA LI WAL"AHLI.

Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan dan ketakwaan dan amal yang
Engkau ridhoi pada perjalanan kami ini. Ya Allah, ringankanlah perjalanan kami ini dan
dekatkanlah jaraknya yang jauh. Ya Allah, Engkaulah kawan (yang melindungi) perjalanan dan
wakil (yang menjaga) keluarga kami. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada -Mu
dari kelelahan perjalanan dan keburukan pemandangan dan kejelekan di saat kembali, pada
harta
dan keluarga.

4. Ketika mau pulang dilanjutkan membaca do’a:

ِ ِ ِ ِِ
‫َﺎّﻨِﺑﺮﻟ َن وْ ﺪُ َن وْ ﺪُ ﻣِ ﺎَﺣ‬ ‫نﻮ‬ ‫ﱠﻦ ﻬْﻴﻓ َد‬: ‫اَذ ِإو ﱠﻦ ُﳍَ َﺎﻗ ﻊ َن ﻮ ُـﺒﻳآ‬
َ ْ َ ْ َ َ
‫ِﺑﺎَﻋ‬ ‫ﺒﺋ‬ʫ
‫َ ُـ‬ ‫ازو‬ ‫ﺟر‬
ََ ََ
' AAYIB UNA, T A"IB UNA, 'ABIDUNA, LIRABBIN A H AMIDUN.

Apabila kembali, doa di atas dibaca, dan ditambah: “Kami kembali dengan bertaubat, tetap
beribadah dan selalu memuji kepada Rabb kami
4. KAIFIYAT UMROH

Ibadah umrah meliputi ihram, thawaf qudum, shalat di maqam Ibrahim, sa’i, dan tahallul.

1. Persiapan Ihrom
a. Mandi
b. Memakai wangi-wangian
c. Memakai kain ihram (bagi laki-laki), sedangkan bagi wanita memakai pakaian seperti
pakaian sehari-hari
2. Pelaksanaan Ihram di Miqat Makani
a. Tidak ada shalat sunat ihram
b. Bila sampai di miqat makani (as-Sail al Kabir/Qarnul Manazil atau lainnya), kita mulai
ihlal ihram umrah, yaitu dengan mengucapkan:

ً‫ﻚ‬
َ ‫ﻴﱠـَﺒﻟْ ةَﺮﻤْ ُﻋ‬
LABBAIKA ‘UMRATAN
(Kami memenuhi panggilan-Mu untuk Umrah)

Setelah mengucapkan ihlal ihram ini berlakulah larangan-larangan ihram, yaitu:

¾ Pria memakai pakaian yang bertangkup/nyarung, sepatu yang menutup mata kaki
dan topi/kopiah/penutup kepala lainnya.
¾ Wanita memakai penutup muka/cadar dan kaus tangan.
¾ Memakai parfum/wangi-wangian, kecuali yang dipakai sebelum ihram
¾ Memotong rambut, sebab itu adalah pekerjaan tahallul yang membatalkan ihram
¾ Berburu
¾ Mengganggu tanaman di Makkah/Madinah; kulitnya, durinya, apalagi
mematahkannya
¾ Bersenggama, berkata kotor, bohong, dan atau berbantah-bantah/berkelahi.
¾ Menikah, menikahkan dan meminang

c. Selesai ihlal ihram umrah dilanjutkan membaca talbiyah berulang -ulang


dengan suara nyaring.

‫ﻚ‬ ِ
َ ‫ﻚ ﻴْﱠـَﺒﻟ‬
َ َ ‫ْ ﻳﺮ َﺷْ ﻟ‬, ‫ﻴْﱠـَﺒﻟ ﻴﱠـَﺒﻟ ﻢﱠ ﻬُْ ﻴﱠـَﺒﻟ‬
‫ﻚ‬ ‫ﱠ‬
َ ‫ﻚ‬َ ‫ﻚ َﻻ‬ َ ‫ﻚ‬
َ ‫ﻠﻟَا‬
ِ
‫ﻚ‬
َ ‫ﻚ َﻟ‬ َ ْ‫ﺪَ ﻤْ َْﳊا ﻟ َﺔﻤَ ْﻌَ ﻠْﳌاو ْ ﻳﺮ َﺷ َﻻ‬
‫ﻚ‬ , ‫ﻚ‬
َ َ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ﻨﻟ‬ِ ‫ﱠن ِا‬
َ ُ َ
LABBAIKAL-LLALLAHUMMA LABBAIK,
LABBAIKA LA SYARIKA LAKA LABBAIK,
INNAL-HAMDA WAN-NI’MATA LAKA WAL-MULK LA SYARIKA LAK
Kami memenuhi panggilan-Mu wahai Allah. kami memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu
bagi-Mu; Kami memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan segala nikmat hanya
milik-Mu, demikian juga kekuasaan. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Talbiyah dihentikan jika sampai di hajar aswad untuk memulai thawaf


qudum

3. Thawaf Qudum
a. Bagi laki-laki disunatkan berpakaian ihram dengan idltiba’ (kain ihram
diselendangkan, dengan pundak sebelah kanan tidak tertutup kain ihram)
b. Sebelum masuk Masjid Haram dianjurkan berwudlu
c. Masuk Masjid Haram melalui pintu Bani Syaibah atau lainnya yang lebih mudah.
d. Saat pertama kali melihat Ka’bah berdo’a (tanpa mengangkat tangan), yaitu:

‫َﻪﻓ ﻪﻣﱠﺮ ﻦ ﱠﳑِ ﻪﺠﱠ َﺣ‬ ‫ﻢﱠ ﻬُ ْدز ﺬَ ﻴَْـﺒْﻟاا ﺎًﻔْـﻳﺮِ ﺸْ َﺗ ﺎﻤ ﻴْ ِﻈ ْﻌ ْﺎﳝﺮِ َﺔﺑﺎﻬَ ْدزِو ْﻦ‬
ُ ْ َُ ُ َ ً ً ً
‫ﺮ ﺷ ﻛو‬
ََ َ ‫ﱠ‬
‫َﻣ‬ ‫ﻣو‬
َ َ َ‫َـﺗوَ ْﻜ َﺗو‬ َ‫ﺖ‬
‫َﻫ‬ ‫ﱠﻠﻟَا‬
‫اﺮ‬čِ‫ﺎًﻔْـﻳﺮِ ﺸْ َﺗ ُﻩﺮﻤِﺎﻤ ْﻴِﻈ ْﻌ ﺑو ًْﺎﳝﺮِ ْﻜ َﺗو‬
َ َ ً َ
‫ـﺗو‬ ‫َﺘْﻋ اوَِا‬
ََ
ALLAHUMMA ZID HADZAL-BAITA TASYRIFAN WA TA’ZHIMAN WA TAKRIMAN WA
MAHABATAN, WA DIZ MAN SYARRAFAHU WA KARRAMAHU MIMMAN HAJJAHU
AWI’TAMARAHU TASYRIFAN WA TA’ZHIMAN WA TAKRIMAN WA BIRRAN
“Ya Allah ! tambahkanlah untuk baitullah ini kemuliaan, kehormatan dan kehebatan,
Tambahkanlah pula untuk orang yang memuliakan dan menghormatinya, yaitu orang-orang
yang berhaji dan umrah, kemuliaan, keagungan, kehormatan dan kebaikan”.
Atau:
ِ ِ‫ﻧا ﻢ ﻬ ﻟا مﻼ ﻨﻣ‬
‫ﻟا َمﻼﺴﱠ‬ʪ َ‫َﺎّﻨِﻴﺤَ َﻓ َﺎﱠﻨـﺑر‬ ‫ﻟا‬
ْ ُ َ ُْ ‫َ ﱠ‬
‫ﻚ‬ ‫ﱠ‬
‫َُمﻼﺴﱠ‬ َ َ‫ﻠﻟَا ﺖَ ﺴﱠ و‬
ALLAHUMMA ANTAS-SALAM WA MINKAS-SALAM FAHAYYINA RABBANA BIS-SALAM

“Ya Allah ! Engkaulah yang Mahaselamat, dan dari Engkaulah semua keselamatan, maka
hidupkanlah kami, wahai Rabb kami, dengan keselamatan”

e. Kemudian menuju arah rukun hajar aswad. Setelah sampai di hajar aswad atau garis
lurusnya, kemudian menghadap ke hajar aswad, untuk mengerjakan salah satu
pekerjaan berikut ini:
x Taqbil (mengecup hajar aswad)
x Istilam (meraba/mengusap) dan taqbil
x Istilam (meraba/megusap dengan alat, tongkat, atau alat lainnya, kemudian
mengecup tangan, tongkat atau alat tersebut)
x Isyarat pada hajar aswad dengan tangan atau sesuatu tanpa taqbil
Mengerjakan salah satu pekerjaan di atas sambil mengucapkan:
ِ ِ
‫ﱪَ ﻛْ َا‬ ‫ﷲ ﻢﺴ‬
BISMIL-LLAH WAL-LLAHU AKBAR ُ ْ
“Dengan nama Allah, dan Allah Mahabesar”
‫ﷲو‬ ‫ِﺑ‬
a. Kemudian menghadap ke kanan (Ka’bah ada di sebelah kiri) َ ُ
b. Kemudian mengelilingi Ka’bah tujuh putaran (diawali dan diakhiri di hajar aswad)
c. Bagi laki-laki, tiga putaran dengan raml/berlari-lari (dari hajar Aswad sampai hajar
Aswad atau dari Hajar Aswad ke Ruknul Yamani). Bila raml dilakukan dari Hajar
Aswad sampai Ruknul Yamani, maka dari Ruknul Yamani sampai Hajar Aswad
berjalan biasa, dan selanjutnya putaran ke empat sampai selesai (dari Hajar Aswad
berjalan seperti biasa)
d. Bagi wanita tidak ada raml.
e. Setiap sampai di Ruknul Yamani, disunnahkan istilam (meraba) tanpa ada bacaan
apapun, bila tidak memungkinkan istilam maka dilewat saja tanpa melakukan apapun.
f. Dari ruknul-yamani sampai hajar aswad berjalan biasa sambil membaca:

‫ب‬ ‫ﻟا‬ ‫ﻨ‬ ‫ﱠ‬


‫ﺎ‬ ِ‫ﺎﻨِﺗا ﺎﱠﻨـﺑرﺎﻴْـﻧﺪﱡ ﻟا ﰱِ ﺔﻨﺴ ةﺮِﺧ َْﻻا ِ ﺔﻨﺴ اﺬَ ﻋ ر‬
َ َ ًَ َ َ ًَ َ ََ َ َ
‫َﺣ َﺎﻨِﻗو‬ ‫ﰱِو‬ ‫ﺣ‬
َ
َ َ
RABBANA ATINA FID-DUN-YA HASANAH WA FIL-AKHIRATI HASANAH WA QINA ADZABAN-NAR

“Wahai Rabb kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah kami
dari siksa neraka”.

g. Sampai di hajar aswad kembali mengerjakan seperti di permulaan


h. Setelah selesai tujuh putaran kemudian menuju maqam Ibrahim

4. Shalat di Maqam Ibrahim


a. Sampai di sekitar maqam Ibrahim, membaca

‫اوﺬُ ﲣﱠِ ﻦ ﻣِ ﻣ ﻢ ﻴﻫِ اﺮـﺑِا ﻰﱠﻠ‬


WAT-TAKHIDZU MIM-MAQAMI IBRAHIM MUSHALLA
َْ ْ َ ُ ْ
َ‫ﺼ‬ ‫او‬
“Dan jadikanlah maqam Ibrahim sebagai tempat shalat”. ‫مِﺎَﻘ َﻣ‬ َ

b. Kemudian shalat dua raka’at menghadap Ka’bah. Caranya:


¾ Maqam Ibrahim ada antara kita dan Ka’bah
¾ Dilakukan dengan munfarid (tidak berjamaah)
¾ Rakaat pertama membaca surat al-Fatihah dan surat al-Kafirun, rakaat kedua
surat al-Fatihah dan surat al-Ikhlas dengan dijaharkan (dikeraskan)

c. Selesai shalat, kembali ke hajar aswad, kemudian istilam/isyarat, sambil membaca.


ِ
‫ﱪَ ﻛْ َا‬ ‫ﷲ ﻢِ ﺴ‬
ْ
BISMIL-LLAH WAL-LLAHU AKBAR ُ
‫ﷲو‬ ‫ِﺑ‬
“Dengan nama Allah, dan Allah Mahabesar” َ ُ
d. Kemudian menuju Shafa untuk melaksanakan sa’i.

5. Sa’i antara Shafa dan Marwah

a. Ketika pertama kali sampai di bukit Shafa, membaca:

ِ ِ ِ
‫ﻟا نﱠ ِا ﺎَﻔ ةوَﺮَ ْﻦ ﻣ ﷲﺮﺋﺎَﻌ‬
INNAS-SHAFA WAL-MARWATA MIN SYA’AIRIL-LLAH
‫َﺷ‬ ‫ﺼﱠ ﳌاو‬
“Sesungguhnya Shofa dan Marwah termasuk syi’ar Allah”. َْ

b. Kemudian menghadap Ka’bah sambil mengangkat tangan, membaca:


‫ﻚ‬ ‫ﻟ‬‫ﻪ‬ ‫ا‬ ‫ﻛ‬ ‫ﱪ‬ ، ‫ﻻ‬ ‫ا‬ِ‫ ﻳﺮِ ﺷ ﻻ ﻩﺪ ﺣ و ﷲ ﱠﻻِا ﻪﻟ‬ƅ‫ﱪ ﻛ ا‬, ‫ ا‬ƅ , ‫ا‬
َ َ ْ َ َ َ ََ ْ َ
َُ ْ َ ُ َ َُ ْ َ ُ َ ُ َ ُ ُ ُ
‫ ﱪَ ﻛْ َا‬ƅَ‫ا‬
ُ
‫ُﳌا َﻪﻟ ﺪُ ﻤْ َْﳊا َُﻪﻟو َﻰَﻠﻋ ﻮ ﻫُو ِﻞ ﺮْـﻳﺪِ َﻗ ٍﺊ ْﻴَﺷ‬
ْ ‫ْﻠ‬
ٌ ّ َ َ َ ُ
ُ‫ﻛ‬ ‫ﻚ‬
ُ
‫ب‬ ‫اَﺰْﺣ َْﻻا ﻩﺪَ ْﺣ و‬ ِ
‫َﺰﳒَْا ُﻩﺪَ ْﺣ و ﷲ ﱠﻻا ﻩﺪَ ﻧ ﺮ ﻩﺪ‬
ُ َ َ َ
ُ َ َ ُ َُ
‫مﺰ ﻫ و‬ ‫ََﻪﻟاَﻻ ْﻋ و و ﺼَ ﺒَْﻋ‬ ِ
َ َ ََ َ َ
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR,
LA ILAHA ILLAL-LLAHU WAHDAH LA SYARIKA LAH, LAHUL-MULKU WA LAHUL-HAMDU WA
HUWA ‘ALA KULLI SYAI-IN QADIR. LA ILAHA ILLA-LLAHU WAHDAH, ANJAZA WA’DAH, WA
NASHARA ‘ABDAH, WA HAZAMAL-AHZABA WAHDAH

“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tidak
ada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Nyalah segala kerajaan dan puijan. Dia maha Berkuasa atas
segala perkara. Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Esa, yang menunaikan janji-Nya, menolong
hamba-Nya dan menumpas pasukan musuh dengan hanya oleh-Nya sendirian)

c. Setelah selesai, dilanjutkan dengan do’a sesuai dengan keperluan kita (pekerjaan ini
dilakukan tiga kali)
d. Kemudian menuju bukit Marwah. Ketika sampai pada lampu hijau hingga lampu
hijau berikutnya, bagi laki-laki dianjurkan berlari-lari kecil
e. Di bukit Marwah melakukan pekerjaan seperti di bukit Shafa, tanpa membaca “innas-
Shafa wal-Marwata min sya’airil-llah”
f. Pekerjaan ini dilakukan sebanyak tujuh kali ( dari Shofa ke Marwah dihitung satu kali,
demikian pula dari Marwah ke Shafa). Jadi dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di
Marwah.

Keterangan:
Bagi wanita yang haidl, pelaksanaan thawaf dan sa'inya setelah bersih.

6. Tahallul

Tahallul merupakan akhir dari pekerjaan umrah,yaitu dengan cara menggunting beberapa helai
rambut (taqshir) atau dicukur gundul (tahliq).

Setelah tahallul, selesailah pekerjaan umrah. Jamaah diperbolehkan berganti pakain dengan
pakaian biasa dan bebas dari seluruh larangan ihram, termasuk hubungan suami istri.

maka se/esai/ah kita melaksanakan umrah.

Anda mungkin juga menyukai