Anda di halaman 1dari 2

Berikut masing-masing penjelasannya:

1. Negosiasi formal

Negosiasi formal adalah negosiasi yang hanya dapat diselesaikan dengan cara yang formal atau ada
hitam di atas putih.

Pada negosiasi jenis ini, untuk mendapatkan kesepakatan yang adil, maka kedua belah pihak harus
menyelesaikannya melalui jalur hukum yang sah.

Biasanya negosiasi formal dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar yang tidak ingin mengalami
kerugian saat bernegosiasi.

2. Negosiasi informal

Berbanding terbalik dengan negosiasi formal yang harus diselesaikan dengan jalur hukum, negosiasi
informal dapat diselesaikan di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Jadi, negosiasi informal
adalah negosiasi yang dilakukan tanpa mengenal waktu, tempat, dan orang dengan tujuan untuk
mendapatkan kesepakatan.

3. Negosiasi dengan pihak penengah

Negosiasi dengan pihak menengah dapat dikatakan sebagai negosiasi yang dilakukan oleh negosiator
yang berjumlah dua orang atau lebih, sehingga untuk mendapatkan kesepakatan yang adil dan sesuai
dibutuhkan seorang pihak ketiga atau mediator. Seorang mediator harus bersifat netral atau tidak
memihak salah satu negosiator. Mediator bertugas untuk membuat keputusan akhir yang adil dari
negosiasi yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih. Misalnya, negosiasi yang diselesaikan
melalui jalur hukum.

4. Negosiasi tanpa pihak penengah

Negosiasi tanpa pihak menengah adalah negosiasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih
untuk mendapatkan kesepakatan, tetapi tanpa bantuan pihak ketiga.

Dengan kata lain, kesepakatan yang diperoleh dari negosiasi ditentukan oleh pihak-pihak yang
bernegosiasi. Negosiasi jenis ini bisa kamu lihat ketika perwakilan lembaga atau perusahaan dengan
sponsor untuk mendapatkan kesepakatan yang pas.

5. Negosiasi kolaborasi

Negosiasi kolaborasi adalah kesepakatan yang diperoleh berkat semua pihak dapat berkolaborasi.
Dalam hal ini, kolaborasi itu berupa semua pihak yang melakukan negosiasi dapat menyampaikan
pendapat dan keinginannya. Maka dari itu, negosiasi kolaborasi dapat disebut sebagai negosiasi win-win
karena semua pihak selalu mendapatkan kesepakatan yang terbaik.
6. Negosiasi dominasi

Negosiasi dominasi adalah negosiasi yang hasil kesepakatannya tidak seimbang atau hanya berpihak
kepada satu pihak saja, pihak lainnya hanya mendapatkan kerugian. Singkatnya, negosiasi dominasi
hanya menguntungkan salah satu pihak saja.

Oleh karena itu, hanya sebagian pihak saja yang ingin melakukan negosiasi dominasi ini. Dengan
demikian, negosiasi dominasi dapat dikatakan sebagai negosiasi win-lose.

7. Negosiasi akomodasi

Negosiasi akomodasi negosiasi yang bisa memberikan lawan keuntungan yang lebih banyak dan pihak
yang melakukan negosiasi keuntungannya lebih sedikit atau daripada pihak lawan atau bahkan
mengalami kerugian. Oleh sebab itu, negosiasi akomodasi disebut juga dengan negosiasi lose-win. Ketika
melakukan negosiasi ini, sebaiknya pihak negosiasi tetap berusaha untuk tetap mendapatkan
keuntungan karena jika sampai merugi pihak negosiasi akan sulit untuk menggantikan kerugian itu.

8. Negosiasi menghindari konflik

Sama seperti namanya, maka dilakukannya negosiasi ini dengan tujuan tidak melanjutkan konflik atau
tidak membuat konflik baru. Oleh karena itu, untuk mendapatkan ketika melakukan negosiasi ini, maka
semua pihak akan menyelesaikannya dengan kepala dingin. Negosiasi ini biasa dikenal dengan negosiasi
lose-lose atau bisa diartikan sebagai negosiasi yang sama-sama mengalah demi kepentingan bersama.

Anda mungkin juga menyukai