Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA

TUGAS KELOMPOK
PENERAPAN TUGAS DAN FUNGSI APARATUR SIPIL NEGARA
DI TEMPAT KERJA

STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN AKTUALISASI NILAI-NILAI


BERAKHLAK dan 5 NILAI BUDAYA KERJA KEMENTERIAN AGAMA
1. Diskusikan dengan anggota kelompok tentang nilai-nilai BERAKHLAK yang ada kaitannya
salah satu dari 5 nilai budaya kerja Kementerian Agama dalam 1 kelompok membahas 1
nilai).
Jawaban:
Keteladanan sebagai salah satu dari 5 Nilai Budaya Kerja menyadarkan kita sebagai ASN
Kementerian Agama harus menjadi teladan di lingkungan kerja masing-masing sehingga
terbentuknya nilai dasar atau core values ASN Ber-AKHLAK.
a. Berorientasi Pelayanan, seorang ASN harus bisa menjadi teladan dalam melayani
masyarakat yang membutuhkan pelayanan dengan ramah, cekatan, solutif, berlaku adil
tanpa membedakan ras, golongan, suku, agama, jabatan.
b. Akuntabel, seorang ASN harus menjadi teladan dalam melaksanakan kewenangan
jabatannya, tidak boleh memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi
c. Kompeten, dalam melaksanakan tugasnya, seorang ASN harus memiliki kemampuan
yang memadai sesuai bidangnya sehingga bisa menjadi rujukan pengetahuan dan
wawasan bagi orang lain
d. Harmonis, seorang ASN harus bisa menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan
kerja yang kondusif sehingga orang lain merasa nyaman dan tidak terganggu dalam
bekerja
e. Loyal, seorang ASN harus menjadi teladan dalam menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan instansi, dan negara agar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
terjaga.
f. Adaptif, seorang ASN harus dapat menjadi teladan dalam menjalankan tugasnya
dengan tidak mengeluh, selalu berpikir ke depan, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
berpikiran terbuka terhadap perubahan.
g. Kolaboratif, seorang ASN harus menjadi teladan sehingga terbangun kepercayaan
dengan stakeholder mitra kolaborasi.
2. Deskripsikan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan terkait Aktualisasi Nilai-Nilai
Berakhlak oleh ASN pada umumnya. Kaitkan dengan tugas fungsi peserta sebagai Guru atau
penyuluh atau pegawai dll di satker bpk / ibu di Kementerian Agama
Jawaban:
Kondisi saat ini, nilai-nilai Ber-AKHLAK ASN belum sepenuhnya terealisasi dan ada
beberapa hal belum mencerminkan keteladanan.

PENYULUH
a. Berorientasi Pelayanan
Sebagai seorang Penyuluh Agama Islam harus selalu siap memberikan pelayanan prima
terhadap masyarakat. Dalam hal ini bisa kita buktikan dengan melayani masyarakat
sebagai jama’ah dengan memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada mereka dengan
hati tanpa ada paksaan, ratas kesadaran untuk mengikuti pengajian, ramah terhadap
semua jamaah, cekatan dan solutif terhadap semua problem jama’ah yang berbeda-beda,
dan dapat diandalkan dalam segala hal, dan melakukan perbaikan tiada henti. Realitanya
terkadang dari jama’ah Bapak-bapaknya yang terkendala waktu untukikut pengajian
ketika diadakan waktu pagi dan siang.
b. Akuntabel
Sebagai seorang Penyuluh Agama Islam, harus melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi menggunakan barang dan
kekayaan milik negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien, Tidak
menyalahgunakan kewenangan jabatan. Realitanya masih ada kondisi fasilitas yang
kurang memadai untuk melaksanakan tugas pembinaan dan penyuluhan pada jama’ah.
c. Kompeten
Sebagai seorang Penyuluh Agama Islam, harus meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar, melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik. Realitanya, ada beberapa jama’ah yang umur lansia tidak
bisa mengikuti materi dengan cepat seperti contoh, pemberantasan buta aksara Al-Qur’an
yang kebanyakan jama’ah kami yang mayoritas ibu-ibu lansia yang ketika belajar dasar
membaca Al-Qur’an mengalami kesusahan dan sering lupa.
d. Harmonis
Sebagai seorang Penyuluh Agama Islam, harus menghormati setiap jama’ah apapun latar
belakangnya, suka menolong orang lain ketika ada masalah entah itu keluarga, ekonomi,
maupun sosial, membangun kerja sama yang baik antara masyarakat, tokoh Agama,
tokoh masyarakat,dan lintas sektoral seperti Pemerintah Desa, Kecamatan, Kepolisisan,
dan TNI serta pihak Dinas Kesehatan. Realitanya, adasebagian yang terkendala dengan
program masyarakat yang belum terealisasikan. Sebagai contoh, kita kerjasama dengan
pihak Kelurahan/Desa dalam hal pelaksanaan perawatan jenazah, yang sampai saat ini
belum terlaksana.
e. Loyal
Sebagai seorang Penyuluh Agama Islam, harus memegang teguh ideologi Pancasila,
UUD 1945, NKRI serta pemerintah yang sah, menjaga nama baik ASN, pimpinan,
instansi, dan negara, Menjaga rahasia jabatan dan negara. Realitanya, ada perintah dari
atasan untuk menjalankan suatu tugas tetapi bukan menjadi tupoksi dari Penyuluh Agama
Islam itu sendiri.
f. Adaptif
Sebagai seorang Penyuluh Agama Islam, harus terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan serta menghadapi perubahan seperti : cepat menyesuaikan diri dalam
menghadapi tantangan zaman, terus berinovasi mengembangakan kreativitas, bertindak
proaktif. Realitanya, ada beberapa Penyuluh Agama Islam ada yang tidak mau
mengembangkan diri dengan belajar teknologi IT.
g. Kolaboratif
Sebagai seorang Penyuluh Agama Islam, harus membangun kerja sama yang sinergis.
Dalam hal ini dapat kita buktikan dengan perilaku sebagai berikut: a) Memberi
kesempatan kepada jama’ah untuk bertanya dalam hal agama atau yang lainnya; b)
Membangun kekeluargaan antara Penyuluh dengan jama’ah serta jama’ah dengan
jama’ah untuksaling mengingatkan satu sama lain; c) Dalam penyampaian
penyuluhan,Penyuluh Agama Islam dalam memberikan materi tidak monoton.
Realitanya, masih ada sebagian kecil Penyuluh Agama Islam dalam memberikan
penyuluhan bersifat monoton.

3. Tentukan (Rekomendasikan) langkah-langkah strategis dan sistematis untuk meningkatkan


kemampuan Aktualisasi Nilai-Nilai Berakhlak yang mencakup kode etik dan 5 nilai budaya
kerja oleh ASN Kemenag dan tolong distabilo spt apa menurut bpk ibu sehingga sesuai
harapan widyaiswara dan tolong memanfaatkan konsep, teori dan/atau regulasi yang bpk ibu
fahami.
Jawaban:
Sebagai upaya untuk mendukung reformasi birokrasi dan mengarahkan cita-cita Good
Governance, maka Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut senantiasa mampu
mengembangkan nilai-nilai dasar ASN yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun
2014.
Berikut langkah-langkah strategis dan sistematis untuk meningkatkan kemampuan
Aktualisasi Nilai-Nilai Berakhlak yang mencakup kode etik dan 5 nilai budaya kerja oleh
ASN Kemenag:
1. Berorientasi Pelayanan
Dalam UU pelayanan Publik terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan public
khususnya dalam konteks ASN, yaitu (1) Penyelenggara pelayanan publik yaitu
ASN/Birokrasi, (2) Penerima layanan yaitu masyarakat, stake holders, atau sektor privat,
dan (3) Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan. panduan
perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN
dalam pelaksanaan tugas, yaitu Penyuluh Agama Islam ASN harus ramah, cekatan,
solutif dan dapat diandalkan, dan melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang
sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku
Penyuluh Agama Islam ASN harus memiliki kemampuan melaksanakan tugas
dengan jujur, cermat, disiplin, bertanggung jawab, berintegrasi tinggi
3. Kompeten
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat Edaran
Menteri PAN RB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain disebutkan bahwa
panduan perilaku (kode etik) kompeten, Penyuluh Agama Islam ASN harus
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik sesuai bidangnya.
4. Harmonis
Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja nyaman
dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah membuat tempat kerja yang berenergi,
memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi, dan berbagi
kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi. Penerapan sikap perilaku beretika yang
menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis tidak hanya saja berlaku untuk sesama 14 ASN
(lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini bisa
antar lain : a) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya (toleransi). b)
Suka membantu orang lain. c) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai
bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara
dengan panduan perilaku Penyuluh Agama Islam ASN harus Menjaga nama baik
sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara.
6. Adaptif
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan baik
individu maupun organisasi dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan membangun atau
mewujudkan individua dan organisasi adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility,
Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Hadapi Volatility dengan Vision, hadapi
uncertainty dengan understanding, hadapi complexity dengan clarity, dan hadapi
ambiguity dengan agility. Dalam melaksanakan tugas, Penyuluh Agama Islam ASN
harus Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas terutama dalam bidang
teknologi
7. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas sebagai aparatur sipil negara, kolaborasi di antara setiap
aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat
pencapaian suatu visi dan cita-cita. Penyuluh Agama Islam ASN harus Menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

Anda mungkin juga menyukai