Notaris merupakan pejabat umum yang mempunyai tugas dan kewajiban untuk
Bantuan hukum yang dapat diberikan dari seorang notaris adalah dalam bentuk membuat
akta otentik ataupun kewenangan lainnya sebagaimana yang dimaksud dengan Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (UU Jabatan Notaris)1. Menurut
Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, kewenangan utama Pejabat
Notaris adalah membuat akta otentik22. Akta notaris merupakan alat bukti otentik yang
memiliki kekuatan pembuktian lahiriah, formal, dan materiil. Kehati-hatian dan keakuratan
dalam penyusunan dokumen adalah kunci untuk memastikan keabsahan dan kekuatan
satunya berwenang untuk membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan
ketetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau dikehendaki oleh yang
berkepentingan agar dinyatakan dalam suatu akta otentik, menjamin kepastian tanggalnya,
menyimpan aktanya dan dari pada itu memberikan grosse, salinan dan kutipannya kesemua
itu sebegitu jauh pembuatan akta itu oleh suatu peraturan umum tidak pula ditugaskan atau
Namun, terkadang dalam proses pembuatan akta notaris, notaris melakukan kelalaian yang
dapat mengakibatkan renvoi, yaitu pengacuan kembali ke hukum yang berlaku sebelum
1
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/18090/05.2 bab 2.pdf?sequence=7&isAllowed=y
2
Rositawati, D., Utama, I. M. A., & Kasih, D. P. D, Penyimpanan Protokol Notaris Secara Elektronik Dalam
Kaitan Cyber Notary, Acta Comitas,2017, hal 172
3
Komar Andasasmita, 1983, Notaris Selayang Pandang, Cet. 2, Bandung Alumni, Bandung, h. 2
1
revisi dilakukan. Dalam pembuatan akta. Kewenangan Notaris untuk melakukan
perubahan haruslah sejalan dengan peraturan-peraturan yang ada, agar akta dapat
dijadikan alat bukti sempurna, dan jika Notaris tidak menjalankannya sesuai dengan
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah;
“ Bagaimana tanggung jawab notaris atas kesalahan ketik pada minuta akta yang
mengakibatkan renvoi? ”
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penulisan ini untuk memahami dan mengetahui yang dilakukan oleh
Profesi Notaris tentang permasalahan kelalaian Notaris dalam kesalahan ketik minuta
menyelesaikannya.
D. KEGUNAAN PENELITIAN
2
Beberapa kegunaan penelitian ini dapat melibatkan aspek praktis,
lebih baik bagi semua pihak yang terlibat dalam transaksi hukum. Hal ini dapat
mencakup klien notaris, pihak yang tercantum dalam akta, dan pihak ketiga
bagaimana kelalaian ketik dalam minuta akta dapat memicu fenomena hukum
pencegahan yang lebih efektif untuk menghindari renvoi yang tidak diinginkan.
3
4. Peningkatan Etika Profesional:
etika profesional dalam praktik notaris. Hal ini dapat menciptakan lingkungan
E. KERANGKA TEORI
4
pertanggungjawaban tersebut tidak hanya berdasarkan moral tetapi juga
berdasarkan hukum. Hal demikian ini berangkat dari pemikiran bahwa segala
perilaku penegak hukum sebagai wujud penegakan hukum yang baik sekaligus
keadilan, dan mampu melihat dan menempatkan nilai-nilai obyektif dalam suatu
perkara yang ditangani, serta memiliki integritas dan moral yang baik 5. Notaris
harus bekerja secara profesional, tidak memihak, independen, dan memiliki sikap,
perilaku, dan moral yang baik demi menjaga martabat profesi jabatannya. penting
bagi notaris untuk memahami dan menerapkan hukum notarial dan etika profesi
notaris serta menjaga etika profesi dan tanggung jawab moral dalam menjalankan
tugas notaris. Notaris harus mematuhi aturan hukum notarial dan etika profesi
umumnya6
5
Teori kesalahan dalam akta hukum membahas pemberian kesalahan atau
kesalahan dalam akta notaris yang dibuat oleh notaris. Renvoi merupakan solusi
yang paling tepat dalam mengatasi kesalahan dalam akta notaris, baik sebelum
dilakukan sebelum akta ditandatangani, dan hal ini diatur dalam Pasal 48–50
memperbaiki kesalahan tulis atau kesalahan ketik yang terdapat dalam minuta
ditemukan pada Minuta Akta tetapi juga pada Salinan Akta. Renvoi pada salinan
akta yang telah keluar tetap dapat dilakukan akan tetapi yang direnvoi merupakan
kesalahan penulisan atau sering dikenal dengan istilah misstyping yang lazim
dialami oleh setiap Notaris8. Kesalahan dalam penulisan komparisi pada akta
notaris dapat mempengaruhi nilai kekuatan akta notaril. Kesalahan yang terjadi
dalam pembuatan akta notaris. Kesalahan dan kekeliruan dalam pembuatan akta
notaris dapat berakibat terhadap nilai kekuatan akta notariil. Oleh karena itu,
notaris harus berhati-hati dan akurat dalam pembuatan akta notaris serta
7
https://id.scribd.com/document/583592034/Renvoi-Akta
8
Deborah, Kajian Hukum Mengenai Renvoi Yang Baru Dilakukan Setelah Dikeluarkan Salinan Akta
9
Budiawan CS, Kekuatan Pembuktian Akta Notaris yang Mengandung Kesalahan dalam Penulisan Komparisi,
Universitas Narotama Surabaya, Vol. 20, No. 2, Desember 201, hlm 440
6
memahami dan menerapkan teori kesalahan dan renvoi untuk menghindari
kemudian hari serta tidak menimbulkan kerugian kepada para pihak yang
F. METODE PENELITIAN
dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-
dengan penelitian ini. Pendekatan ini dikenal pula dengan pendekatan kepustakaan,
lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Pendekatan yuridis normatif mengkaji
teori dari kaidah-kaidah atau norma-norma dan aturan-aturan melalui studi kepustakaan
yaitu dengan cara membaca, mengutip, menyalin, dan menelaah teori yang berkaitan
10
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum Pendekatan Kontemporer, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2010),
hlm. 16
7
G. PEMBAHASAN
materiil akta yang dibuatnya, termasuk dalam hal kesalahan ketik. Hal ini berarti
bahwa notaris harus memastikan bahwa isi akta yang dibuatnya benar dan akurat, dan
jika terdapat kesalahan ketik, notaris harus memperbaikinya agar akta tersebut sesuai
dengan kebenaran materiilnya4. Notaris harus memastikan bahwa isi akta yang
dibuatnya benar dan sesuai dengan fakta yang ada. Mereka juga harus dapat
membuktikan bahwa mereka telah diminta untuk membuat akta tersebut 11. Meskipun
notaris tidak diwajibkan untuk menyelidiki kebenaran isi materiil dari akta otentik,
notaris harus bersikap netral dan tidak memihak pada salah satu pihak yang membuat
akta. Tanggung jawab terhadap kebenaran materiil akta. Notaris juga Bertanggung
jawab secara pidana dapat dikenakan sanksi pidana jika melakukan tindakan pidana
dalam kapasitasnya sebagai pejabat umum yang berwenang membuat akta, seperti
pemalsuan surat12. Notaris juga bertanggung jawab secara administrasi terhadap akta
Undang No. 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 30 Tahun
8
dua istilah yang perlu dipahami, yaitu renvoi dan pembetulan. Renvoi adalah perubahan
yang dilakukan setelah akta ditandatangan. Renvoi : Perubahan dalam akta notaris
sebelum ditandatangani oleh para pihak dapat dilakukan dengan renvoi. Dalam hal ini,
perubahan tersebut harus diketahui dan ditandatangani atau diparaf oleh para pihak
yang terlibat, yaitu penghadap, saksi, dan notaris. Jika penghadap sudah tidak ada di
hadapan notaris, notaris harus menghubungi para penghadap lagi untuk membuat
maka akta hanya memiliki kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan dan
dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian untuk menuntut penggantian
biaya, ganti rugi, dan bunga kepada notaris15. Namun, jika akta sudah ditandatangani
oleh pihak penghadap, maka Notaris harus membuat Berita Acara dan mencatatkan
perubahan pada Minuta. Ketentuan mengenai renvoi dan pembetulan Akta notaris
diatur dalam Undang- Undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
Salinannya
memberikan kepastian hukum. Beberapa langkah yang dapat diambil dalam situasi
14
https://bizlaw.co.id/renvoi-akta-apa-itu/, June 1, 2021
15
Letezia Tobing, S.H., M.Kn., Prosedur Jika Terdapat Kesalahan Dalam Akta Notaris. 31 Juli 2013
16
https://bizlaw.co.id/renvoi-akta-apa-itu/, June 1, 2021
9
ini antara lain :
(i) Perbaikan pada akta: Notaris dapat melakukan perbaikan pada akta dengan
diketahui oleh para penghadap dan saksi-saksi. Hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa isi akta sesuai dengan yang sebenarnya diinginkan oleh
(ii) Pemanggilan kembali para pihak: Jika terjadi kesalahan ketik pada minuta
akta yang telah keluar salinannya, notaris wajib memanggil kembali para
pihak yang terlibat untuk melakukan perbaikan akta18. Hal ini penting agar
semua pihak yang terlibat dapat mengetahui dan menyetujui perbaikan yang
dilakukan.
penyelesaian yang dilakukan notaris atas kesalahan ketik pada akta dan
tanggung jawab notaris atas kesalahan ketik akta yang sudah keluar salinan
aktanya19.
akta yang sudah keluar salinan akta. Perbaikan dapat dilakukan dengan
17
Ali Marzuki, M. (2018). Tanggung Jawab Notaris Atas Kesalahan Ketik Pada Minuta Akta Yang Sudah Keluar
Salinan Akta. Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 4(2) 2018, hal 128
18
Shitavadhani Devi., SH., M.Kn., MH, Upaya Perbaikan Kesalahan Ketik Dalam Minuta Akta Yang Salinannya
Telah Dikeluarkan Pada Notaris Dan Ppat, Jombang 2019, Hal 22
19
Ali Marzuki, M. (2018). Tanggung Jawab Notaris Atas Kesalahan Ketik Pada Minuta Akta Yang Sudah Keluar
Salinan Akta. Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 4(2) 2018, hal 134
10
diketahui oleh para penghadap dan saksi-saksi. Jika terjadi kesalahan ketik
pada minuta akta yang sudah keluar salinannya, notaris wajib memanggil
atau non-substantif
yang bersifat substansial dan non-substantif. Kesalahan ketik pada minuta akta
notaris dapat bersifat substantif atau non-substantif. Kesalahan ketik yang bersifat
akta, seperti kesalahan dalam ejaan. Sedangkan kesalahan ketik yang bersifat
di dalam substansi akta, sehingga substansi akta menjadi tidak sesuai dengan yang
sebenarnya ingin dituangkan dalam akta tersebut oleh para penghadap atau oleh
notaris.
Jika kesalahan ketik tersebut terdapat pada minuta akta yang telah
yang dapat dilakukan hanya pembetulan kesalahan tulis dan/ atau kesalahan ketik
yang tidak bersifat substansial21. Jika kesalahan ketik tersebut bersifat substansial,
maka tidak dapat dilakukan pembetulan setelah minuta akta ditandatangani 16. Hal ini
Notaris bertanggung jawab untuk membuat akta otentik dan memiliki kewenangan
20
Mochamat Dika Febriyan, Tanggung Jawab Dan Akibat Hukum Notaris Terkait Kesalahan Pengetikan Dalam
Akta Notaris Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, Jember, Hal 20
21
Letezia Tobing, S.H., M.Kn., Prosedur Jika Terdapat Kesalahan Dalam Akta Notaris. 31 Juli 2013
11
untuk membuat perubahan pada akta tersebut jika terdapat kesalahan22
dengan membuat Akta Berita Acara Pembetulan dan salinannya wajib disampaikan
kepada para pihak. Akta Berita Acara tersebut harus mencantumkan tanggal dan
nomor dari berita acara perbaikan dari akta tersebut. Pembetulan ini dilakukan di
hadapan penghadap, saksi, dan Notaris yang dituangkan dalam berita acara dan
memberikan catatan tentang hal tersebut pada Minuta Akta asli dengan menyebutkan
tanggal dan nomor Akta berita acara pembetulan. Salinan Akta berita acaranya wajib
notaris dapat memastikan bahwa perbaikan yang dilakukan pada minuta akta yang
mengakibatkan renvoi telah sesuai dengan ketentuan hukum dan dapat memberikan
kepastian hukum bagi para pihak yang terlibat dalam akta tersebut.
berikut :
(a) Akta hanya memiliki kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan: Jika
tangan23
(b) Dapat dibatalkan atau batal demi hukum: Jika akta notaris mengandung cacat
22
Made Ciria Angga Mahendra, Akibat Hukum Terhadap Kesalahan Ketik pada Akta yang Dibuat Notaris, Vol. 4
No. 2 Agustus 2019, Hal 229
23
Letezia Tobing, S.H., M.Kn., Prosedur Jika Terdapat Kesalahan Dalam Akta Notaris. 31 Juli 2013
12
undangan, baik Undang-Undang Jabatan Notaris maupun Kitab Undang-
(c) Ketidakpastian hukum bagi pihak yang datang ke hadapan notaris: Praktik
yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum, seperti mengabaikan UUJN, dapat
ini tidak hanya melanggar sumpah jabatan notaris 25, tetapi juga dapat
dikategorikan sebagai notaris yang tidak beritikad baik yang mengacu kepada
(d) Dapat dibatalkan atau batal demi hukum: Jika akta notaris mengandung cacat
Undang Hukum Perdata, akta tersebut dapat dibatalkan atau batal demi
hukum.26. Dalam hal ini, notaris bertanggung jawab secara pidana, perdata,
dan administrasi
H. PENUTUP
(1) Kesimpulan
13
jika terjadi kesalahan ketik pada minuta akta yang telah keluar salinannya 27.
Notaris bertanggung jawab secara perdata atas akta yang dibuatnya, termasuk
kesalahan ketik pada minuta akta. Jika terjadi kerugian akibat kesalahan ketik
pada akta, notaris dapat dituntut secara perdata untuk memberikan ganti rugi,
biaya, dan bunga28. Notaris yang melakukan kesalahan ketik pada minuta akta
jabatannya sebagai notaris. Jika kesalahan ketik pada minuta akta mengakibatkan
cacat hukum pada akta, akta tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum.
kesalahan yang dilakukannya. Oleh karena itu, notaris harus berhati- hati dan teliti
dalam melakukan tugasnya agar tidak terjadi kesalahan yang dapat merugikan
pihak-pihak yang terlibat dalam akta tersebut 29. Jika terjadi kesalahan, notaris
(2) Saran
Notaris harus selalu berhati-hati dan teliti dalam melakukan tugasnya agar
tidak terjadi kesalahan ketik pada minuta akta yang dapat mengakibatkan renvoi 30.
Notaris harus memastikan kebenaran materiil akta dan melakukan perbaikan jika
terjadi kesalahan dan juga harus memanggil kembali para pihak untuk melakukan
perbaikan akta, jika terjadi kesalahan ketik pada minuta akta yang telah keluar
27
Shitavadhani Devi., SH., M.Kn., MH, Upaya Perbaikan Kesalahan Ketik Dalam Minuta Akta Yang Salinannya
Telah Dikeluarkan Pada Notaris Dan Ppat, Jombang 2019, Hal 24
28
Arum Kurnia Sari, Peranan Dan Tanggung Jawab Notaris Terhadap Hilangnya Minuta akta Akibat Klelaian
Notaris Dikota Semarang, UniVersitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang, hal 114
29
Arum Kurnia Sari, Peranan Dan Tanggung Jawab Notaris Terhadap Hilangnya Minuta akta Akibat Klelaian
Notaris Dikota Semarang, UniVersitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang, hal 131
30
Mariam Daruz Badrulzaman, K.U.H.Perdata Buku III Hukum Perikatan Denan Penjelasan, Penerbit Alumni,
cetakan kedua,Bandung: Penerbit Alumni, 1993, hlm. 147-148
14
salinannya. Notaris harus memahami dan mematuhi peraturan jabatan notaris,
akan membantu notaris dalam menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai
kesalahan ketik pada minuta akta yang mengakibatkan renvoi, termasuk sanksi
Notaris harus selalu berkomunikasi dengan para pihak yang terlibat dalam akta
ketik pada minuta akta. notaris dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan
mengakibatkan renvoi.
I. Daftar Pustaka
Ali Marzuki, M. (2018). Tanggung Jawab Notaris Atas Kesalahan Ketik Pada
Minuta Akta Yang Sudah Keluar Salinan Akta. Jurnal Komunikasi Hukum
31
Muchammad Ali Marzuki, Tanggung Jawab Notaris Atas Kesalahan Ketik Pada Minuta Akta Yang Sudah Keluar
Salinan Akta, Archives / Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Komunikasi Hukum
32
Arum Kurnia Sari, Peranan Dan Tanggung Jawab Notaris Terhadap Hilangnya Minuta akta Akibat Klelaian
Notaris Dikota Semarang, UniVersitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang, hal 131
15
Anugrah Yustica Cs, Peran Etika Profesi Notaris Sebagai Upaya Penegakan Hukum,
Arum Kurnia Sari, Peranan Dan Tanggung Jawab Notaris Terhadap Hilangnya
Cipto Soenaryo, Peran Dan Tanggung Jawab Notaris dalam Pelayanan kepada
Publik Sesuai dengan Moral Etika Profesi dan Undang-Undang, hlm 12-13
sequence=7&isAllowed=y
https://id.scribd.com/document/583592034/Renvoi-Akta
Indri Caroline, Upaya Pencegahan Terhadap Renvoi Dalam Akta Notaris Yang
16
Komar Andasasmita, 1983, Notaris Selayang Pandang, Cet. 2, Bandung Alumni,
Bandung, h. 2
Kunni Afifah, Tanggung Jawab dan Perlindungan Hukum bagi Notaris secara
Letezia Tobing, S.H., M.Kn., Prosedur Jika Terdapat Kesalahan Dalam Akta Notaris.
31 Juli 2013
Made Ciria Angga Mahendra, Akibat Hukum Terhadap Kesalahan Ketik pada Akta
hlm. 147-148
Mochamat Dika Febriyan, Tanggung Jawab Dan Akibat Hukum Notaris Terkait
Muchammad Ali Marzuki, Tanggung Jawab Notaris Atas Kesalahan Ketik Pada
Minuta Akta Yang Sudah Keluar Salinan Akta, Archives / Vol. 4 No. 2 (2018):
17
Nico, Tanggungjawab Notaris Selaku Pejabat Umum, Center for Documentation and
Nuneng Marlina, Renvoi Terhadap Akta Notaris Tanpa Pengesahan Para Pihak Dan
Nurul Ikhsan, Tanggung Jawab Notaris Terhadap Akta Yang Dibuatnya Setelah
Prof.Dr. Abdul Ghofur, SH.,MH, CS, Tanggung Jawab Notaris terhadap Kebenaran
Secara Elektronik Dalam Kaitan Cyber Notary, Acta Comitas,2017, hal 172
Shitavadhani Devi., SH., M.Kn., MH, Upaya Perbaikan Kesalahan Ketik Dalam
Minuta Akta Yang Salinannya Telah Dikeluarkan Pada Notaris Dan Ppat,
18