Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI KODE ETIK NOTARIS

UNTUK MENJAGA KUALITAS PELAYANAN DALAM JABATAN NOTARIS

Oleh :
Nama : Rofiq Jauhari, S.H
Nim : 21302000069

PROGRAM MAGISTER (S2) KENOTARIATAN


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021

1
IMPLEMENTASI KODE ETIK NOTARIS
UNTUK MENJAGA KUALITAS PELAYANAN DALAM JABATAN NOTARIS

A. Latar Belakang
Notaris merupakan pejabat pembuat akta otentik sebagaimana disebutkan dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 atas perubahan Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2004 tentang Jabatan Notaris. Tugas dan kewenangan notaris sebagai pembuat akta
otentik mempunyai peranan yang sangat besar dalam mewujudkan kepastian hukum dan
perlindungan masyarakat. Hal ini mengingat akta otentik merupakan alat bukti yang
sempurna terhadap suatu perbuatan dan atau peristiwa hukum tertentu.
Kode etik notaris merupakan kaidah moral yang ditentukan oleh perkumpulan
Ikatan Notaris Indonesia (INI) berdasarkan keputusan kongres perkumpulan dan/atau
yang ditentukan dan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang kode etik profesi notaris, harus ditaati oleh setiap anggota yang terikat dengan
perkumpulan itu.
Akhir-akhir ini,banyak notaris yang diajukan ke pengadilan akibat kesalahan
dalam pembuatan akta notaris karena mengabaikan kode etik yang bertentangan dengan
nilai-nilai moral dan etika yang dijadikan ukuran berlakunya etika profesi notaris. Kode
etik yang seharusnya menjadi dasar profesionalisme seorang Notaris diabaikan begitu
saja demi mendapatkan klien sehingga menempuh cara kurang etis untuk menjalankan
profesinya sebagai notaris.
Dengan adanya kode etik tersebut, diharapkan seorang notaris dapat menjaga
kualitas pelayanannya kepada masyarakat yang membutuhkan jasanya. Kualitas
pelayanan itu tidak hanya dinilai dari kepatuhan pada Notaris untuk mentaati sekaligus
menegakkan peraturan dan kode etik yang berlaku, akan tetapi yang paling penting di sini
adalah kemampuan yang profesional yang dimiliki oleh seorang Notaris.

B. Perumusan Masalah
1. Apa peran kode etik notaris untuk menjaga kualitas pelayanan dalam jabatan
Notaris ?
2. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam menjaga kualitas pelayanan
dalam jabatan Notaris ?

2
C. Kerangka Teori

1. Teori Kewenangan
Pengertian wewenang secara yuridis adalah kemampuan yang diberikan oleh
peraturan perundang-undangan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum. Pengertian
wewenang menurut H.D. Stoud adalah wewenang dapat dijelaskan sebagai
keseluruhan aturan-aturan yang berkenaandengan perolehan dan penggunaan
wewenang pemerintah oleh subjek hukum publik dalam hukum public.
2. Teori Tanggung Jawab Hukum
Teori tanggung jawab hukum merupakan teori yang menganalisis tentang
tanggung jawab subyek hukum atau pelaku yang telah melakukan perbuatan melawan
hukum atau perbuatan pidana sehingga menimbulkan kerugian atau cacat, atau
matinya orang lain.
3. Teori Perlindungan Hukum
Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subyek
hukum ke dalam bentuk perangkat baik yang bersifat preventif maupun yang bersifat
represif, baik yang lisan maupun yang tertulis.

D. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah yuridis
normatif

3
4

Anda mungkin juga menyukai