Anda di halaman 1dari 6

Tugas Mata Kuliah

METODE PENELITIAN ILMU HUKUM

Disusun Oleh :
DELILA SANDRIVA
18/433267/PHK/10340
KELAS A

MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2019
“PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM MENERAPKAN
KODE ETIK PROFESI NOTARIS TERKAIT PENGGUNAAN MEDIA
JEJARING SOSIAL”.

Variabel : Pertanggung Jawaban


A. Latar Belakang Masalah
Notaris dalam menjalankan profesinya sebagai pejabat umum
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
khususnya Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
Notaris adalah perpanjangan tangan dari pemerintah dalam hal ini
negara, dimana negara telah memberikan kepercayaan kepada notaris untuk
menjalankan sebagian urusan atau tugas negara, khususnya dalam bidang
hukum perdata.
Sehingga Notaris dalam melaksanakan Jabatannya harus mengacu
terhadap Undang - undang Jabatan Notaris dan harus mengacu kepada Etika
Jabatanya yang tertuang secara formil kedalam Kode Etik Notaris.
Agar pengawasan Notaris dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang
ada, maka sangat diperlukan adanya suatu badan yang berwenang melakukan
pengawasan terhadap Notaris. Badan yang memiliki kewenangan untuk
melakukan pengawasan terhadap Notaris ialah Majelis Pengawas Notaris dan
Dewan Kehormatan Notaris.
Notaris dalam menjalankan jabatannya wajib menjunjung tinggi
martabat jabatannya, karena itu notaris sebagai pejabat umum dalam
menjalankan jabatannya mempunyai tanggungjawab yang besar untuk menjaga
nama baik jabatannya di dalam masyarakat. Ini berarti notaris harus selalu
menjaga agar tindak tanduknya, segala sikapnya dan segala perbuatannya tidak
merendahkan martabat dan kewibawaannya sebagai notaris baik dilakukan
dalam jabatannya maupun dalam kehidupan sehari-harinya yang dapat
diartikan melalaikan martabat jabatannya, sudah dapat dimasukkan dalam
pelanggaran kode etik Notaris.
Salah satu contoh konkrit yang penulis temukan di dalam komentar
yang termuat di salah satu media jejaring sosial yang ditulis oleh seorang
notaris dalam mengomentari rekan seprofesinya yang sangat tidak bijak dan
tidak mencerminkan dirinya adalah seorang pejabat umum. Komentar yang
ditulis sangat tidak menjunjung tinggi harkat dan martabat dirinya sebagai
seorang yang mempunyai jabatan sebagai pejabat umum.
Bab III Pasal 3 Kode Etik Notaris mengatur mengenai kewajiban yang
harus dilakukan oleh Notaris dan orang lain yang memangku dan menjalankan
jabatan Notaris, kewajiban tersebut adalah:
1. Memiliki moral,akhlak serta kepribadian yang baik;
2. Menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan martabat Jabatan Notaris,
menjaga dan membela kehormatan Perkumpulan;
3. Menjaga dan membela kehormatan perkumpulan.
4. Berperilaku jujur, mandiri, tidak berpihak, penuh rasa tanggung jawab,
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi sumpah jabatan Notaris.
5. Meningkatkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki tidak terbatas pada
ilmu pengetahuan hukum dan kenotariatan;
6. Mengutamakan pengabdian kepada kepentingan masyarakat dan Negara;
7. Memberikan jasa pembuatan akta dan jasa kenotariatan lainnya untuk
masyarakat yang tidak mampu tanpa memungut honarium;
8. Menetapkan 1 (satu) kantor di tempat kedudukan dan kantor tersebut
merupakan satu-satunya kantor bagi Notaris yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugas jabatan sehari-hari;
9. Memasang 1 (satu) buah papan nama di depan/di lingkungan kantornya
dengan pilihan ukuran yaitu 100 cm x 40 cm, 150 cm x 60 cm atau 200 cm
x 80 cm yang memuat:
a. Nama lengkap dan gelar yang sah;
b. Tanggal dan nomor Surat Keputusan pengangkatan yang terakhir sebagai
Notaris;
c. Tempat kedudukan;
d. Alamat kantor dan nomor telepon/fax.
Dasar papan berwarna putih dengan huruf berwarna hitam dan tulisan di
papan nama harus jelas dan mudah dibaca. Kecuali di lingkungan kantor
tersebut tidak memungkinkan untuk pemasangan papan nama dimaksud.
10.Hadir, mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang
diselenggarakan oleh Perkumpulan;
11.Menghormati, mematuhi, melaksanakan setiap dan seluruh keputusan
Perkumpulan.
12. Membayar uang iuran Perkumpulan secara tertib;
13.Membayar uang duka untuk membantu ahli waris teman sejawat yang
meninggal dunia;
14.Melaksanakan dan mematuhi semua ketentuan tentang honorarium
ditetapkan Perkumpulan;
15. Menjalankan jabatan Notaris terutama dalam pembuatan, pembacaan dan
penandatanganan akta dilakukan di kantornya, kecuali karena alasan-alasan
yang tertentu;
16. Menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan dalam melaksanakan
tugas jabatan dan kegiatan sehari-hari serta saling memperlakukan rekan
sejawat secara baik, saling menghormati, saling menghargai, saling
membantu serta selalu berusaha menjalin komunikasi dan tali silaturahmi;
17. Memperlakukan setiap klien yang datang dengan baik, tidak membedakan
status ekonomi dan/atau status sosialnya;
18. Membuat akta dalam jumlah kewajaran untuk menjalankan peraturan
perundang-undangan, khususnya Undang-undang tentang Jabatan Notaris
dan Kode Etik.
Sehubungan dengan penjelasan-penjelasan tersebut diatas, maka
menarik untuk mengangkat suatu permasalahan yang terkait dengan kode etik
notaris dalam menggunakan media jejaring sosial dengan judul :
“PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM MENERAPKAN
KODE ETIK PROFESI NOTARIS TERKAIT PENGGUNAAN MEDIA
JEJARING SOSIAL”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas agar penelitian ini ruang lingkupnya
tidak terlalu luas maka dibatasi dengan beberapa pokok permasalahan yang
sesuai dengan usulan penelitian ini, adapun pokok-pokok permasalahan yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Tanggung Jawab Notaris dalam menerapkan Kode Etik Profesi
Notaris terkait Penggunaan Media Jejaring Sosial?
2. Apa Peran Dewan Kehormatan Notaris dalam hal Pelanggaran Kode Etik
Notaris terkait Penggunaan Media Jejaring Sosial?

C. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan seperti yang telah dirumuskan
sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tanggung jawab Notaris dalam menerapkan kode etik
profesi Notaris terkait penggunaan media jejaring sosial.
2. Untuk mengetahui peran Dewan Kehormatan Notaris terhadap pelanggaran
kode etik profesi notaris terkait penggunaan media jejaring sosial.

D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mempunyai harapan bahwa hasil penelitian
yang dilakukan bermanfaat antara lain :
1. Secara teoritis, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar
dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu hukum
khususnya mengenai Kode Etik Profesi Notaris.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi memberikan
tambahan wawasan atau pengetahuan khususnya bagi Notaris yang
menggunakan media jejaring sosial

E. Kerangka Konseptual
Tanggung Jawab mempunyai arti keadaan di mana seseorang mempuyai
kewajiban menanggung segala sesuatunya dari apa yang mereka lakukan dalam
hal ini dapat dituntut, dipersalahkan, diperkarakan.

F. Kerangka Operasional
Tanggung Jawab, dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu kewajiban
seseorang untuk menanggung akibat yang timbul dari pelanggaran yang
dilakukan yang dapat merugikan orang lain. Pelanggaran yang dimaksud ialah
terkait dengan notaris sebagai pejabat umum dalam penggunaan media sosial.
Daftar Kebutuhan Data

Permasalahan Variabel & Data Yang Diperlukan Dari Siapa/Apa Alat & Cara
Parameter Memperoleh
Kode etik Wawancara
Tanggung Jawab Primer dan sekunder Narasumber dan
Notaris dan Penelitian
Notaris dalam Dokumen
Kepustakaan
menerapkan Kode
Etik Profesi Notaris Wawancara
Pertanggung Primer dan sekunder Narasumber dan
terkait Penggunaan dan Penelitian
Jawaban Notaris Dokumen
Media Jejaring Sosial Kepustakaan

Tindak Lanjut Dewan


Kehormatan Notaris
Wawancara
dalam hal Tindak Lanjut Primer dan sekunder Narasumber dan
dan Penelitian
Pelanggaran Kode Pelanggaran Dokumen
Kepustakaan
Etik Notaris terkait
Penggunaan Media
Jejaring Sosial

Anda mungkin juga menyukai