Anda di halaman 1dari 12

SIDANG PROPOSAL TESIS

MAKNA FRASE PENGHADAP


HARUS DIKENAL OLEH
NOTARIS DALAM
PELAKSANAAN TUGAS
JABATAN YANG DIATUR
DALAM UNDANG-UNDANG
JABATAN NOTARIS

Kade Suwartawa
2082411005
Latar Belakang

• Notaris adalah pejabat umum yang berwenang


untuk membuat akta autentik dan memiliki
kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini atau berdasarkan
undang-undang lainnya ( Pasal 1 UUJN-P )

• Dalam menjalankan jabatannya, Notaris wajib


bertindak amanah, jujur, saksama, mandiri,
tidak berpihak, dan menjaga kepentingan pihak
yang terkait dalam perbuatan hukum ( Pasal 16
Ayat (1) huruf a )

• Seorang notaris perlu melakukan pengenalan


terhadap para penghadap atau pihak-pihak
yang terlibat dalam pembuatan akta tersebut
(Melalui dokumen identitas resmi, Wawancara,
Saksi )
• Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau
diperkenalkan kepadanya oleh 2 (dua) orang
saksi pengenal yang berumur paling rendah 18
(delapan belas) tahun atau telah menikah dan
cakap melakukan perbuatan hukum atau
diperkenalkan oleh 2 (dua) penghadap lainnya.
( Pasal 39 Ayat (2) UUNJP )

• Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah


kata “kenal” diartikan sebagai “tahu dan
teringat kembali” yang dapat dipahami bahwa
sebelumnya sudah pernah ada ingatan atau
memori tentang suatu hal.

• Dalam arti Yuridis, kenal artinya ada kesesuaian


antara nama dan alamat yang disebutkan oleh
para penghadap dihadapan notaris dan juga
dengan dokumen-dokumen identitas penghadap
yang diperlihatkan kepada notaris. ( dalam
buku Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia )
• Pengenalan notaris terhadap para penghadap
tidak hanya terbatas pengenalan melalui
identitas, namun juga perlu memastikan para
penghadap memiliki kewenangan untuk
melakukan tindakan hukum yang akan
disebutkan dalam akta.

• Ketidakjelasan dan ketidaksesuaian dokumen


identitas penghadap dapat menjadi kendala oleh
Notaris dalam melakukan proses pengenalan
(foto KTP tidak sesuai dengan penghadap
secara fisik, Berhijab/bercadar namun di KTP
tidak )

• Penghadap dan saksi-saksi harus dikenal oleh


notaris berdasarkan identitasnya dan hadir
secara fisik pada tempat yang sama yaitu
kantor notaris ( Pasal 40 ayat (3) dan (4)
UUJNP)
• Pasal 39 Ayat (2) tersebut tidak memberikan
Penjelasan ataupun batasan yang jelas mengenai
seperti apa yang bisa dilakukan oleh Notaris agar
penghadap sebagai para pihak benar-benar dikenal
oleh Notaris

• Disisi lain ada Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi


Manusia Nomor 9 Tahun 2017 tentang Penerapan Prinsip
Mengenali Pengguna Jasa Bagi Notaris pada Pasal 2 ayat (1)
dan (2) menyatakan:
1) Notaris wajib menerapkan prinsip mengenali
Pengguna Jasa.
2) Prinsip mengenali Pengguna Jasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. identifikasi Pengguna Jasa;
b. verifikasi Pengguna Jasa; dan
c. pemantauan Transaksi Pengguna Jasa.
• Tidak adanya pengaturan yang jelas pada Pasal
39 Ayat (2) UUJNP menurut peneliti
menimbulkan adanya kekaburan norma atau
vague van normen dan multi tafsir dalam
pelaksanaan tugas jabatan Notaris.
Rumusan Masalah

1. Apakah makna frase “Penghadap harus


dikenal oleh Notaris” dalam pelaksanaan
tugas jabatan yang diatur dalam undang-
undang jabatan notaris ?
2. Bagaimanakah bentuk pengaturan yang
jelas terkait penghadap harus dikenal
oleh notaris dalam melaksanakan tugas
jabatannya yang diatur pada undang-
undang jabatan notaris ?
Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
1) Untuk pengembangan dan penguasaan ilmu dibidang
hukum umum dan hukum di bidang kenotariatan.
2) Penelitian hukum ini merupakan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada
Program Studi Magister (S2) Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Udayana Denpasar.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui dan memahami aspek hukum
kenotariatan terutama dalam hal pemahaman
terhadap frase “penghadap harus dikenal oleh Notaris”
yang terdapat pada Pasal 39 Ayat (2) UUJN/UUJN-P.
2. Untuk mengetahui dan memahami bentuk pengaturan
yang jelas terkait penghadap harus dikenal oleh
Notaris dalam pelaksanaan tugas jabatan yang diatur
dalam Undang-undang Jabatan Notaris UUJN/UUJN-P
Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
1) Diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis yaitu
berupa sumbangan akademis dalam pengembangan
ilmu hukum khususnya dalam bidang kenotariatan
2) Sebagai salah satu referensi yang dapat digunakan
bagi penelitian-penelitian yang sejenis khususnya
mengenai proses pengenalan para penghadap oleh
Notaris dalam pelaksanaan tugas jabatan.
2. Manfaat Praktis
1. Sebagai salah satu referensi dalam menyelesaikan
permasalahan hukum yang berkaitan dengan proses
pengenalan Notaris terhadap para penghadap.
2. Bagi mahasiswa hukum sebagai referensi untuk
meningkatkan keterampilan meneliti, keterampilan
menulis dan kontribusi pemikiran dalam
menyelesaikan masalah hukum, atau bahkan hanya
sebagai bahan bacaan tambahan untuk penelitian ilmu
hukum.
Kerangka Teoritik

- Asas Legalitas
1) Apakah makna frase “Penghadap harus
dikenal oleh Notaris” dalam pelaksanaan
tugas jabatan yang diatur dalam undang-
undang jabatan notaris ? -Teori Kepastian Hukum

2) Bagaimanakah bentuk pengaturan yang


jelas terkait penghadap harus dikenal oleh
- Teori Perlindungan Hukum
notaris dalam melaksanakan tugas
jabatannya yang diatur pada undang-
undang jabatan notaris ?
- Prinsip Kehati-hatian
Metode Penelitian

Penelitian
Jenis Hukum
Penelitian Normatif

Pendekatan
Pendekatan
Jenis Doktrinal
Undang-
Pendekatan (Doctrinal
Undang
Approach)

Sumber Bahan Bahan Bahan


Bahan Hukum Hukum Hukum
Hukum Primer Sekunder Tersier

Teknik
Studi
Pengumpulan
Kepustakaan
Bahan Hukum

Teknik
Teknik Teknik
Analisis
Deskriptif Interpretasi
Bahan Hukum
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai