Sebagaimana dipahami bahwa berkat Rahmat Tuhan yang Maha Esa dan sebagai
perwujudan hasil perjuangan Bangsa Indonesia yang tak kenal kompromi terhadap
penjajahan, maka pada tanggal 17 Agustus 1945 dapat diproklamirkan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Untuk itu pejuang Siliwangi Indonesia yang lahir dengan nama PS/Partisan Siliwangi
Indonesia pada tanggal 2 Juli 1922 atas prakarsa seorang tokoh karismatik yaitu
Raden Ama Poeradiredja (alm), perlu terus menjaga sikap mental pejuang yang
bertaqwa, berbudi pekerti, luhur dan jujur serta memeiliki kesadaran dan disiplin
nasional yang tinggi.
Pada masa penjajahan Jepang, organisasi ini dikenal sebagai perguruan pencak
silat, usaha ini dilakukan agar tidak dicurigai oleh yang berkuasa (penjajah),
bahwa sebenarnya organisasi ini adalah perkumpulan dari Pejuang Bangsa yang
anti penjajah.
Pada zaman revolusi physik sebagai organisasi kelaskaran yang mendampingi
Tentara Resmi/Tentara Nasional Indonesia dan turut berjuang disemua sektor
dalam perjuangan total, yakni bidang pengiriman perbekalan, intelegensia,
mengkoordinasikan Tentara dengan Rakyat kurir, penyerbuan dan lain
sebagainya.
Pada tahun 1952 organisasi ini menjadi perintis transimigrasi kewilayah Lampung,
Sumatera Selatan. Dalam melaksanakan program Dewan Rekonstruksi Nasional
(DRN) dan Biro Rekonstruksi Nasional (BRN) yang diatur oleh Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor ; 12 tahun 1951 dibawah naungan inter
Departemental untuk didaerah Lampung, kemudian dibentuk Badan Pelaksana
Urusan Rekonstruksi (BPUR) yang diketuai oleh Residen Lampung.
Untuk tahap pertama pada tahun 1952 sampai dengan tahun 1956 telah dikirim
sebanyak 6.244 KK (+ 20.000 Orang) yang berasal dari daerah Jawa Barat, yang
terdiri dari unsur masyarakat serta ex pejuang bersenjata Jawa Barat (Siliwangi).
Dewan Rekonstruksi Nasional (DRN) pada waktu itu dipimpin oleh Bapak R. DIDI
KARTASASMITA (May.Jend TNI PURN).
Pada masa Orde Baru PS/Pejuang Siliwangi Indonesia tidak ada aktifitas yang
menonjol, sehingga tidak tampak kegiatannya. Harapan kita dimasa REFORMASI ini
PS/Pejuang Siliwangi Indonesia harus lebih berani mengaktualkan diri dengan
berbenah, melaksanakan konsolidasi organisasi dan penyegaran Visi, Misi sejalan
dengan era saat ini, namun tidak meninggalkan jiwa PS 1922 " Hidup manusia harus
merdeka, merdeka politik, merdeka ekonomi, merdeka sosial budaya, dengan sikap
pejuang, berbudi luhur, jujur, memiliki kesadaran dan disiplin tinggi yang dilandasi
Iman dan Taqwa kehadirat Allah SWT " disamping PS 1922, ada motto juang PS/
Pejuang Siliwangi Indonesia " Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh, Siliwangi"
PENDAHULUAN
Pejuang Siliwangi Indonesia terlahir pada tanggal 2 Juli 1922 bernama " Partisan
Siliwangi ", didirikan atau dibentuk dilandasi oleh sikap mental untuk memupuk rasa
kebangsaan. Kemudian pada tanggal 3 Oktober 1967 Pejuang Siliwangi Indonesia
ditetapkan sebagai organisasi kemasyarakatan. Kemudian pada Munas IV tahun 1996
di Jakarta nama Partisan Siliwangi Indonesia berubah nama menjadi Pejuang
Siliwangi Indonesia, karena kata-kata Partisan dianggap sebagai kata-kata untuk
Ormas yang kekiri-kirian.
A. KONDISI INTERNAL
1. ANGGOTA
- Perbedaan cara pandang anggota dalam mensikapi keberadaan organisasi.
- Kurang tanggap dalam mengantisipasi kinerja pengurus dan
perkembangan organisasi.
2. ORGANISASI
B. KONDISI EXTERNAL
1. HUKUM
2. POLITIK
3. EKONOMI
4. SOSIAL KEMASYARAKATAN
VISI :
MISI :
- Memantapkan konsolidasi Pejuang Siliwangi Indonesia Propinsi Lampung,
sehingga benar-benar menjadi Organisasi kemasyarakatan yang tangguh,
bersatu padu, mandiri dalam mensukseskan Keutuhan Nasional.
Secara umum sasaran yang hendak dicapai oleh Pejuang Siliwangi Indonesia
kabupaten Waykanan, adalah mewujudkan dan menanamkan tujuan pokok
organisasi kepada anggota. Antara lain :
PROGRAM KERJA
Bahwa selanjutnya terjadi perkembangan dan perubahan diberbagai Bidang baik itu
Ekonomi, Sosial Budaya, Hukum, Tehnologi dan Politik memberikan pengaruh yang
sangat besar dan mendasar bagi kehidupan masyarakat luas, hal ini terjadi juga
dalam kehidupan warga Pejuang Siliwangi Indonesia kabupaten Waykanan. Dasar
kondisi tersebut maka disusunlah Program Umum Pejuang Siliwangi Indonesia
kabupaten Waykanan periode 2013-2018 dengan mengacu pada garis-garis program
umum Pejuang Siliwangi Indonesia hasil MUNAS V Tahun 2008 yang meliputi :
I. ORGANISASI
B. PEMBINAAN
- Menjalankan konsep dan pelaksanaan hubungan
organisasional disetiap jenjang kepengurusan dengan melakukan
registrasi keanggotaan, Pembentukan pusat layanan informasi dan
peningkatan kesekretariatan.
- Membangun dan mempertahan citra Organisasi Pejuang
Siliwangi Indonesia melalui pengembangan lembaga-lembaga pendukung
organisasi, untuk menggali potensi anggota sesuai dengan bidang dan
keahliannya.
- Menyusun modul pertemuan untuk Membelajarkan anggota
akan arti pentingnya sebuah organisasi sebagai modal dalam menyikapi
perkembangan sosial politik negeri ini.
- Menertibkan administrasi keanggotaan Pejuang Siliwangi
Indonesia kabupaten Waykanan melalui DPC-DPC dengan melakukan
pendataan ulang dan memperbaharui Kartu Tanda Anggota, untuk
menyiapkan data riil Anggota.
b. Mengupayakan penggalian dana dari usaha lain yang tidak mengikat dan
tidak bertentangan dengan perangkat aturan organisasi.
Menata dan mengelola harta kekayaan organisasi baik berupa benda bergerak
ataupun benda tidak bergerak, disertai dengan aturan hak dan kewajiban
pemakaianya.
V. SOSIAL MASYARAKAT
VII. PENUTUP.
Program Kerja Pejuang Siliwangi Indonesia kabupaten Waykanan masa bhakti 2013 -
2018 disusun untuk dijadikan pedoman bagi segenap Dewan Pimpinan Daerah dan
anggota Pejuang Siliwangi Indonesia di kabupaten Waykanan dalam melaksanakan
kegiatan ditengah-tengah masyarakat, agar berdaya guna dan berhasil guna
sehingga mampu mencapai tujuan dan kemajuan Organisasi Pejuang Siliwangi
Indonesia kabupaten Waykanan.