Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER

TRANSPORTASI REGIONAL ANGKUTAN BARANG

Disusun Oleh :
SYARIMSAH SEPTYAS SAGUNI
202110034

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2023
1. Berdasarkan factor geografis Transportasi darat dipengaruhi oleh jarak tempuh
dan medan yang dilalui, Jelaskan apa yang dimaksud dipengaruhi oleh jarak dan
medan, berikan contoh
2. Suatu Pelabuhan peti kemas memiliki total panjang dermaga 342 m dan
tambatan 4 bh, memiliki waktu pelayanan 20 jam per hari, dengan waktu tidak
ada layanan akibat libur 12 hari, cuaca buruk 12 hari (waktu non efektif), melayani
kunjungan kapal 322 (tiga ratus dua puluh dua) unit per tahun dengan jumlah peti
kemas yg 32.322 (tiga puluh dua ribu tiga ratus dua puluh dua) boks.
Hitunglah nilai BOR dan BTP nya..
3. Berdasarkan jumlah peti kemas soal no.2 hitunglah kebutuhan Lapangan untuk
penumpukan peti kemas tersebut, jika waktu tinggal barang paling lama 5 hr, sf
=0,92, tumpukan maksimal 4 lapis, volume yg hilang 5%.
4. Buat ilustrasi/gambaran manajemen rantai pasok (supply chain management)
bahan baku suatu pekerjaan pembuatan pagar.
beri gambaran apa yang mempengaruhi penyelesaian pekerjaan
JAWABAN

1. Transportasi darat dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu jarak tempuh dan
medan yang dilalui. berikut adalah penjelasan singkat dan contoh untuk masing-
masing faktor tersebut:
a. Jarak
Tempuh:
● Penjelasan: Jarak tempuh merujuk pada panjang perjalanan yang
harus ditempuh dari titik awal ke tujuan. jarak tempuh
mempengaruhi berbagai aspek transportasi, termasuk waktu
perjalanan, konsumsi bahan bakar dan biaya operasional.
● Contoh:
a. Perjalanan antara kota-kota yang berdekatan biasanya
memakan waktu lebih singkat dan membutuhkan lebih sedikit
bahan bakar daripada perjalanan antara kota-kota yang jauh
b. Biaya pengoperasian kendaraan seperti bus atau truk
dapat meningkat secara proporsional dengan jarak tempuh
karena pemakaian bahan bakar dan penggunaan sumber
daya lainnya

b. Medan yang dilalui:

Penjelasan: Medan yang dilalui mencakup kondisi fisik


permukaan jalan atau jalur transportasi, seperti kemiringan,
keadaan jalan, dan jenis tanah. Medan yang berbeda dapat
mempengaruhi performa dan keselamatan perjalanan
contoh:
a. Daerah berbukit atau pegunungan mungkin memiliki
medan yang sulit dilalui, yang dapat menghambat
kendaraan dan meningkatkan konsumsi bahan bakar
b. jalan yang rusak atau berlubang dapat menyebabkan
kerusakan pada kendaraan dan memperlambat
kecepatan perjalanan
c. daerah dengan iklim ekstrim, seperti salju atau gurun,
dapat menimbulkan tantangan tersendiri bagi
transportasi darat
2. Berdasarkan informasi yang diberikan, kita dapat menghitung nilai BOR
(Berat Operasional Rata-rata) dan BTP (Bobot Tingkat Pelayanan) dengan
rumus berikut:

HITUNGAN NILAI BOR

N0. Item Volume Satuan


1 Panjang Dermaga 344 Meter
2 Kunjungan Arus Kapal Rata-Rata Pertahun 334 Unit/Tahun
3 Jumlah Tambatan 4 Bh
4 Waktu pelayanan pelabuhan perhari ( Jam ) 17-20 Jam/Hari
5 Waktu Pelayan rata-rata pelabuhan perhari ( Jam ) 19 Jam/Hari
6 Waktu Tidak Ada pelayanan akibat libur 16 Hari
7 Cuaca Buruk 16 Hari
8 1 tahun (Dalam Jumlah Hari Kalender) 365 Hari
9 Waktu pelayanan pelabuhan perhari ( Jam ) dalam 1 tahun 6.753 Jam/Hari
Waktu tidak ada pelayanan pelabuhan perhari ( Jam ) Akibat
10 Libur 592 Jam/Hari
11 Waktu pelayanan pelabuhan perhari ( Jam ) dalam 1 tahun
dikurangi Waktu tidak ada pelayanan pelabuhan perhari ( Jam ) 6.161 Jam/Hari
12 Akibat Libur

Vs = 334,0 Unit Pertahun


St = 18,5 Jam/Hari
Et = 6.161 Jam/Hari
n = 4,0 Bh

Vs x St
BOR =
x
Et n

334,0 x 18,5
BOR =
x
6.161 4

6179
BOR =
24644

BOR = 25,07 %
HITUNGAN NILAI BTP

N0. Item Volume Satuan


Panjang
1 Dermaga 344 Meter
2 BOR (Tingkat Pemakaian Dermaga Pertahun) 25,07 %
Jumlah Petik
3 kemas 32.334 Box/tahun
4 Kunjungan Arus Kapal Rata-Rata Pertahun 316 Unit/Tahun
Jumlah
5 Tambatan 4 Bh
6 Waktu pelayanan pelabuhan perhari ( Jam ) 17-20 Jam/Hari
Waktu Pelayan rata-rata pelabuhan perhari (
7 Jam ) 19 Jam/Hari
8 Waktu Tidak Ada pelayanan akibat libur 16 Hari
9 Cuaca Buruk 16 Hari
10 1 tahun (Dalam Jumlah Hari Kalender) 365 Hari
Waktu pelayanan pelabuhan perhari ( Jam )
11 dalam 1 tahun 6.753 Jam/Hari
Waktu tidak ada pelayanan pelabuhan perhari
12 ( Jam ) Akibat Libur 592 Jam/Hari
13 Waktu pelayanan pelabuhan perhari ( Jam )
dalam 1 tahun dikurangi Waktu tidak ada
6.161 Jam/Hari
pelayanan pelabuhan perhari ( Jam ) Akibat
14 Libur

∑ Box = 32.334 Box

BOR = 25,1 %

Lp = 344 Meter

n = 4,0 Bh

∑ Box x BOR
BTP
= Lp x n

x
BTP 32.334 25,1
= 344 x 4

810.712
BTP
= 1.376

BTP = 58.918 %
3. Kebutuhan lapangan untuk penumpukan peti kemas dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut:

HITUNGAN KEBUTUHAN LUAS LAPANGAN

N0. Item Volume Satuan


1 Jumlah Arus Rata-rata Petik kemas 32.334 Box/tahun
Waktu Tinggal
2 barang 5 Hari
3 Faktor Penyimpanan 1 M3/Ton
4 Banyak Tumpukan atau tinggi susunan 4 Lapis
5 Volume Penyimpanan Yang Hilang 5 %
1 tahun (Dalam Jumlah Hari
6 Kalender) 365 Hari

∑ TEUs
= 32.334 Box/tahun

Dt = 5,0 Hari

Sf = 0,96 M3/Ton

Sth = 4,0 Lapis

Bs = 5,0 %

10% ∑ TEUs x Dt x Sf
A
= 365 x Sth x (-Bs)

x x
3.233 5,0 0,96
A
= 365 x x
4,0 5,00 %

15520
A
= 73

A = M2
213

4. Ilustrasi manajemen rantai pasok (supply chain management) dalam


pembangunan pagar:
A. Pemilihan Bahan Baku
- Tahap awal dalam manajemen rantai pasok adalah pemilihan
bahan baku. dalam pembangunan pagar, bahan baku yang
umumnya digunakan adalah beton, besi, atau kayu
- Keputusan ini dipengaruhi oleh ketersediaan bahan di pasar, harga,
kualitas, serta kebutuhan teknis dan estetika pekerjaan
B. Pemasok
- Pemasok bahan baku memainkan peran kunci. hubungan yang baik
dengan pemasok dapat memastikan pasokan yang stabil dan
berkualitas
- faktor seperti lokasi pemasok, kapasitas produksi, keandalan, dan
kebijakan harga dapat mempengaruhi pemilihan pemasok
C. Transportasi
- Sistem transportasi yang efisien diperlukan untuk mengirimkan
bahan baku dari pemasok ke lokasi proyek. kendaraan yang
digunakan harus sesuai dengan jenis bahan dan jarak tempuh
- faktor cuaca, kondisi jalan, dan peraturan transportasi dapat
mempengaruhi waktu dan biaya pengiriman
D. Penyimpanan dan Manajemen Persediaan
- Pemilihan tempat penyimpanan yang tepat untuk bahan baku
penting untuk menjaga kualitasnya. persediaan yang efisien dapat
menghindari keterlambatan pekerjaan
- sistem manajemen persediaan yang baik membantu dalam
mengoptimalkan stok, mencegah kekurangan atau kelebihan
persediaan
E. Proses Produksi
- Proses produksi untuk menghasilkan elemen-elemen pagar perlu
diatur dengan baik. ini melibatkan pemotongan, pengelasan, atau
pengolahan lainnya tergantung pada jenis bahan.
- pengelolaan tenaga kerja dan mesin-mesin produksi memainkan
peran dalam menentukan efisiensi proses
F. Pemantauan dan Koordinasi
- Pemantauan yang terus menerus terhadap semua tahapan dalam
rantai pasok diperlukan. ini mencakup pemantauan ketersediaan
bahan, kemajuan produksi, dan distribusi.
- koordinasi antara semua pihak terlibat, termasuk pemasok,
produsen, dan pihak distribusi, sangat penting untuk memastikan
kelancaran rantai pasok
G. Risiko dan Krisis:
- identifikasi dan penanganan risiko adalah bagian krusial dari
manajemen rantai pasok. faktor seperti bencana alam,
ketidakstabilan pasar, atau masalah produksi dapat mempengaruhi
pekerjaan.

Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, manajemen rantai pasok dapat


membantu memastikan bahwa pembangunan pagar dapat berjalan dengan lancar,
efisien dan sesuai dengan standar yang ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai