Anda di halaman 1dari 3

________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________
UAS / UTS : UTS
________________________________________________________________________________________________________
Nama : Rizal Firmansyah
INSTITUT
________________________________________________________________________________________________________
NPM : 09.2021.1.90196
TEKNOLOGI
ADHI TAMA
________________________________________________________________________________________________________
Jurusan/Thp : Teknik Lingkungan
SURABAYA
Mata Ujian : Desain Instalasi Pengolahan Air Limbah
________________________________________________________________________________________________________
JL. Arief Rahman Hakim Hari/Tgl : Selasa / 04 Juli 2023
________________________________________________________________________________________________________
No.100, Klampis
Ngasem, Kec. Sukolilo, Tanda Tangan : ……………………………………………….
________________________________________________________________________________________________________
Kota SBY, Jawa Timur,
60117
CODE :V
________________________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________

1. Soal : jelaskan permaslahan yang terjadi pada proses pengolahan biologis-Activated Sludge, jelaskan
pula penyebab dan cara mengatasi.
a. Rising sludge dan non filamentus bulking (ganjil)
b. Filamentus bulking dan terbentuknya foam serta scum (genap)
Jawab :
- Pada proses Filamentus Bulking merupakan perlambatan pengendapan dan tidak seiramanya padatan
yang terdapat di clarifier dikarenakan kelebihan mikroorganisme filamentous seperti Thiothrix SP
- Sedangkan terbentuknya foam serta scum itu sendiri merupakan kondisi dimana tidak terurainya
surfactant serta adanya mikroorganisme Nocardia SP dan kadang-kadang juga disebabkan oleh adanya
microthrix parvicella

2. A. Hitung volume lumpur campuran dan dimensi bak sludge thickener dengan data berikut?
• Lumpur dari bak pengendap I :
Debit lumpur = 96 m3 /hari
Berat lumpur = 100 kg/hr
Konsentrasi lumpur = 5 % dari volume total

• Lumpur dari bak pengendap II :


Debit lumpur (Qw) = 96 m3 /hari
Berat lumpur = 400 kg/hari
Konsentrasi lumpur = 2 % dari volume total

• Dari hasil uji laboratorium diperoleh td = 1 jam


• ρair = 1 kg/L
• Ss = 1,2
• Massa solid =1820 kg
• Solid loading (SL) = 30 kg/m2 hr

Jawab :
- Presentase konsentrasi solid gabungan :
5 % QBPI + 2% QBPII
% Solid Gabungan =
QBPI +QBPII
5 % x 1 m3 /hr +2 % x 1 m3 /hr
= 3 3
1 m /hr+ 1m /hr
= 0,035
= 3,5%
- Nilai Ssl Campuran
3 % Ss +97 % x Rho air
Ssl Campuran =
3 % +97 %
3 % Ss +97 % x 1 Kg /L
=
3 % +97 %
= 1,006
- Volume Lumpur Campuran
Massa Solid
V Lumpur Campuran =
% Solid+ Rho Air x Ssl
1820 Kg
= Kg
3 ,5 % +1 x 1,006
L
= 51690 L = 51,7 m3
- Dimensi Bak Sludge Thickener
Kedalaman = 3 m
Berat Lumpur BPI + Berat Lumpur BPII
A =
SL
Kg 400 kg
100 +
= hr hr
3
3 0 kg /m hr
= 16,7 m2

[ ]
1
4xA
D = /2
pHI
1
4+16,7
=[ ] /2
3 , 14
= 4,6 m
B. Hitung debit resapan dan dimensi Bak SDB dengan data berikut?
• Tebal lapisan kerikil (h kerikil)= 25 cm
• Tebal lapisan pasir (h pasir)= 23 cm
• Tebal lapisan lumpur (h lumpur) = 30 cm
• Waktu pengeringan lumpur = 10 hari (td)
• Diasumsikan setelah proses pengeringan 70% air yang hilang dan 30% meresap ke media
Jawab :
- Debit Resapan
Air yang meresap : 0,3 x 70,8 m3 = 21,23 m3
Peresapan terjadi selama 10 hari, jika diasumsikan dari 10 hari tersebut hanya 8 hari terjadi resapan,
maka debit resapan :

Qresapan = [
Vol Air yang meresap
Waktu Resapan ]
= [ 21,24 m3
8 hari x 86400 ]
= 3,1 x 10-5 m3/dt
- Dimensi SDB
Asdb = [
Vol Lumpur
h lumpur ]
= [
70,8 m3
0,3 ]
= 236 m2
Direncanakan P : L = 2 : 1
Asdb = 2 L2
236 m2 = 2 L2
L = 10,9 m
P = 2L = 2 x 10,9
= 21,2 m
Freeboard rencana = 0,3 m
Kedalaman bak = h lumpur + h pasir + h krikil + freeboard
= 0,3m + 2,3m + 2,5m + 0,3m
= 5,4 m

3. Jelaskan perbedaan karakteristik lumpur tinja dan lumpur domestik perkotaan!


Jawab :
- Tinja merupakan salah satu bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia melalui anus dan
merupakan sisa dari proses pencernaan makanan di sepanjang sistem saluran pencernaan (tractus
digestifus) sedangkan untuk lumpur tinja sendiri yaitu endapan lumpur yang terdapat dalam tangki
septik, jadi tidak termasuk lumpur yang berasal dari cubluk. Biasanya lumpur tinja ditandai dengan
kandungan pasir dan lemak dalam jumlah besar, bau yang menusuk hidung, mudah terbentuk busa
ketika pengadukan, sulit pengendap, serta kandungan zat padat dan zat organiknya tinggi. Lumpur tinja
mempunyai nutrien dalam konsentrasi yang cukup tinggi dibandingkan dengan yang terdapat dalam
kandungan air limbah. Lumpur tinja merupakan hasil proses penguraian tinja manusia ke dalam tangki
septik. Proses pengolahan yang biasa digunakan yaitu Penyisihan padatan tersuspensi, pencernaan
lumpur dan skum, stabilisasi cairan, pertumbuhan mikroorganisme. Material yang terkandung dalam
lumpur tinja merupakan padatan zat-zat organik, lemak/minyak, pasir (grit) dan berpotensi sebagai
tempat tumbuh berbagai virus penyakit, bakteri dan parasit.
- Sedangkan untuk lumpur domestik perkotaan merupakan gabungan dari beberapa limbah seperti kakus
(black water) maupun non kakus (grey water) yang menjadi endapan yang dikelola secara khusus
dengan pengolahan biologis dan skala komunal.

Anda mungkin juga menyukai