Teknik Pelabuhan
2
Team Presentation
LOKASI
Rompo,Langgudu,Bima
Nusa Tenggara Barat
1 3 5
2 4 6
Perencanaan Dermaga
Curah Kering
10
Perhitungan Dermaga
HASIL PRODUKSI
Tahun bara
1,000,000 f(x) = 166322.1 x + 442312.9
R² = 0.570791327875645
(ton)
500,000
1 615.668
-
2 550.687 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
3 1.319.230 TAHUN KE-
4 996.378
5 1.224.433 Grafik hasil produksi (ton)
Linear (Grafik hasil produksi (ton))
11
Perhitungan Dermaga
Produksi Batu
Tahun Bara
(ton)
1 608.635
2 774.957
3 941.279
4 1.107.601
5 1.273.923
6 1.440.245
7 1.606.567
8 1.772.889
9 1.939.211
10 2.105.533
12
Pergantian Kapal 6 Jam ??...
Maksudnya adalah :
Kapal ditambat
Kapal Rencana
Dalam perencanaan pelabuhan digunakan salah satu kapal China sebagai kapal rencana
dengan data muatan:
Spesifikasi :
Panjang (LOA) = 90,5 m
Lebar (B) = 24 m
Draft (D) = 5,5 m
DWT = 5300 ton
14
Kapal China
•Jumlah bongkar muat 1 hari = kran x Kapasitas bongkar xWaktu kerja efektif
= 1 x 1000 x 23.25
= 23.250 ton/hari
•Panjang dermaga (Lp), yaitu sama dengan panjang kapal terbesar yang menggunakan dermaga
ditambah masing-masing 10%
BOR = x 100
= Timbunan
= Galian
Find more maps at DENMAS
20
Keterangan : e : Lebar jalan
Lp : Panjang dermaga
d : Lebar dermaga
(Sumber Buku Pelabuhan Bambang Trihatmojo, hal 214-216)
21
2. Tinggi Dermaga
Diketahui data-data sebagai berikut :
HHWL = +2.171 m (tinggi pasang maksimum)
LLWL = -0.509 m (tinggi surut maksimum)
Draft kapal = 5,5 m
NB : Data HHWL dan LLWL diperoleh dari data pasang surut yang diberikan pada link.
https://drive.google.com/drive/folders/1_OzmSweI_jlm1YEXsyEpOs-Wx6uzeSRi?usp=sharing
Digunakan 2 m
23
Perhitungan Dimensi Dermaga
KONDISI HWL
Elevasi Dermaga = 2 + maksimum pasang Tinggi Dermaga (Td) = 1,1D + pasut + elv. Lantai dermaga diatas HWL
= 2 + 2.171 = (1,1 x 5,5) + (2,171 +0,509) + 2
= 4.171 m = 10,73 m
= 11 m
2,17
5,5
1,33
24
Gambar Perencanaan Dermaga
25
Gambar Perencanaan Dermaga
26
D = 271,5m
29
Sket Kolam Putar
30
DATA KAPAL :
B = 24 m
Lebar keamanan :
1.5 B = 1.5 x 24 = 36 m
Jalur Gerak
1.8 B = 1.8 x 24 = 43 m
Lebar alur pelayaran :
1.5 B + 1.5B + 1.8B = 36 + 36 + 43 = 115 m
Angka Froude, Fr
• H = Draft + Squat
= 5,5 + 1,55
= 0.494
= 7,05 m
Lpp = 0.846 x LOA ^1,0193
= 0.846 x 90,5^1,0193
= 83,518 m
B = 24 m • Sq
D = 5,5 m
Cb = 0.72 (diambil nilai Cb = 0.72) Sq m
Maka :
Menurut buku Pelabuhan, Bambang Triatmodjo hal. 149
∆ = Cb x Lpp x D x B
= 0.72 x 83,518 x 5,5 x 24
= 7937,55 m2
35
Perhitungan Kolam Putar
27 1,5m
D=
36
PERENCANAAN
FENDER
37
Loa : 90.5 m
B : 24 m
D : 5,5 m
DWT : 5300 ton
P air : 1,025 t/m3 (berat jenis air laut)
Lpp = 0,846 x Loa1,0193
= 0,846 x 90,51,0193
= 83,518 m
W = Lpp x B x D x Cb x p air
= 83,518 x 24 x 5,5 x 0,72 x 1,025
= 8135,989 ton
(Berdasarkan Buku Pelabuhan karya Bambang Tratmodjo, hlm.220)
39
Cb : koefisien blok kapal, dimana nilai Cb untuk kapal curah kering 0,72–0,85; sehingga
digunakan 0,72.
40
Perencanaan Fender
Energi benturan kapal (E)
Perencanaan Fender
Nilai Koefisien Massa (Cm)
Perencanaan Fender
Untuk perencanaan dianggap bahwa benturan maksimum
terhadap fender terjadi apabila kapal bermuatan penuh
menghantam dermaga pada sudut 10o terhadap sisi depan
dermaga.
Maka :
V = v x sin 10o
= 0,15 x sin 10o
= 0,026 m/d
= 0,242 X 90,5
= 21,901 m
Perencanaan Fender
= 0,4755 m = 0,146 tm
44
Perencanaan Fender
E yang terjadi = 0,146 tm, maka dicoba fender tipe silinder dengan data :
Jadi karena gaya yang diterima oleh fender dengan tipe Silinder 150/75 sebesar 0,18 tm sedangkan
beban yang diberikan kapal adalah sebesar 0,146 tm maka fender dengan tipe ini bisa digunakan.
Perencanaan Fender
= 14,715 buah
= 15 buah
6m
Jadi, dengan Fender Silinder 150/75 dan jarak antar Fender 6 m diperlukan 15 buah Fender
yang dipasang
48
Gambar Fender
75
150
PERENCANAAN
BOULDER
50
Perencanaan Boulder
Referensi yang digunakan :
Perencanaan Boulder
Perencanaan Boulder
Direncanakan Boulder dengan spesipikasi sebagai berikut:
Perencanaan Boulder
630 500
490
60
13
380
320
70
54
Perencanaan Boulder
1. Penempatan Boulder
Berdasarkan ketentuan Standart Design Criteria for Ports in Indonesia (1984) tabel
7.5. hal 33. Seperti yang tertera pada BAB II.
Perencanaan Boulder
2. Perencanaan Dimensi Angkur Bollard
Bollard menerima gaya cabut dari kapal dengan membentuk sudut tertentu terhadap bidang datar.
Sehingga analisa gaya tersebut diuraikan menjadi gaya-gaya vertikal dan horizontal, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut
Keterangan :
T” = Gaya vertikal dari Uraian gaya T (gaya tali kapal)
T = Gaya tali kapal
T’ = Gaya horizontal dari Uraian gaya T (gaya tali kapal)
Cc = Gaya tekan dari beton ke bollard
P = Gaya baut bollard
Cc
56
Perencanaan Boulder
Sudut yang terbentuk dari tali kapal dan bollard kondisi HWL :
Diketahui data-data sebagai berikut :
HWL = +2,17 m (tinggi pasang maksimum)
LWL = -0,51 m (tinggi surut maksimum)
Draft kapal = 5,5 m
Perencanaan Boulder
Sudut yang terbentuk dari tali kapal dan bollard kondisi LWL :
Diketahui data-data sebagai berikut :
HWL = +2,17 m (tinggi pasang maksimum)
LWL = -0,51 m (tinggi surut maksimum)
Draft kapal = 5,5 m
Perencanaan Boulder
Perhitungan gaya cabut :
Kondisi HWL :
T’ = 500 kN x Cos 32° = 424,024 kN
T’’ = 500 kN x Sin 32° = 264,959 kN
Momen horizontal
32°
T’ = 424,024 kN
Jarak = 390 mm = 0.39 m
MH = T’ x Jarak
= 424,024 x 0.39
= 165,369 kN.m
59
Perencanaan Boulder
Perhitungan gaya cabut :
Kondisi HWL :
Perencanaan Boulder
Perhitungan gaya cabut :
Kondisi LWL :
T’ = 500 kN x Cos 18° = 475,528 kN
T’’ = 500 kN x Sin 18° = 154,508 kN
18°
Momen horizontal
T’ = 475,528 kN
Jarak = 390 mm = 0.39 m
MH = T’ x Jarak
= 475,528 x 0.39
= 185,456 kN.m
61
Perencanaan Boulder
Kondisi LWL :
Perencanaan Boulder
Rekap Gaya :
Perencanaan Boulder
Perhitungan Gaya Beton ke Bollard (Cc)
Untuk penyederhanaan analisis kolom bundar dapat di transformasikan menjadi kolom segi empat ekuivalen, seperti
pada gambar di bawah:
Perencanaan Boulder
Dengan Ketentuan :
- Tebal dalam arah lentur sebesar 0.8D, dimana D adalah diameter luar lingkaran kolom bundar.
- Lebar kolom segi-empat ekuivalen diperoleh sama dengan luas bruto kolom bundar dibagi 0.8D, jadi b = Ag/(0,8D)
Diketahui D = 630 mm, maka:
- 0.8 x D = 0,8 x 630 = 504 mm
- Ag = ¼ π D² = ¼ π . 630² = 311724,53 mm ²
Perencanaan Boulder
Menghitung nilai Cc :
Cc = 0,85 x f’c x b x a
Dimana:
a = 1xc , (1 = 0,85 untuk f’c )
= 418,52 mm 420 mm
Perencanaan Boulder
Perencanaan Boulder
Menghitung Momen Vertikal:
PERENCANAAN
BREAKWATER
69
Refrensi Breakwater
70
Perencanaan Breakwater
Pemecah gelombang dibangun Dalam perencanaan ini digunakan pemecah gelombang sisi
miring dengan data-data sebagai berikut :
Perhitungan Breakwater
PENENTUAN ELEVASI PUNCAK PEMECAH GELOMBANG
Elevasi puncak pemecah gelombang dihitung berdasarkan tinggi runup, kemiringan sisi pemecah
gelombang yaitu 1 : 2.
Bilangan irribaren :
Ir =
=
= 4,857
Ru = 1,25 x H
= 1,25 x 2
= 2,5 m
Perhitungan Breakwater
W=
Perhitungan Breakwater
Perencanaan Bagian Kepala Bangunan
Perhitungan Breakwater
Perhitungan Lebar Puncak Pemecah Gelombang :
Lebar puncak pemecah gelombang untuk n=2 (minimum) :
B =n*k
= 2*
= 4,68 m
= 4,7 m
Dengan :
B = Lebar puncak (m)
n = Jumlah butir batu (minimum = 2)
k = Koefisien lapis koefisien lapis pelindung untuk batu pecah (= 1,15)
W = berat butir batu pelindung (ton)
= berat jenis batu pelindung ( = 1,45 ton/m3)
Perhitungan Breakwater
Perhitungan Tebal Lapis Lindung 1 :
Tebal lapis lindung dihitung dengan rumus berikut:
Tebal lapis lindung untuk n=2 (minimum)
t =n*k
=2*
= 4,68 m
Dengan :
t = Tebal lapis lindung (m)
k = Koefisien lapis koefisien lapis pelindung untukbatu pecah (= 1,15)
W = beratbutir batu pelindung (ton)
= beratjenis batu pelindung ( = 1,45 ton/m3)
77
Perhitungan Breakwater
Perhitungan Tebal Lapis Lindung 2 :
Tebal lapis lindung dihitung dengan rumus berikut:
Tebal lapis lindung untuk n=2 (minimum)
t =n*k
=2*
= 2,175 m
Dengan :
t = Tebal lapis lindung (m)
k = Koefisien lapis koefisien lapis pelindung untukbatu pecah (= 1,15)
W = beratbutir batu pelindung (ton)
= beratjenis batu pelindung ( = 1,45 ton/m3)
78
Perhitungan Breakwater
Dengan :
t = Tebal lapis lindung (m)
k = Koefisien lapis koefisien lapis pelindung untukbatu pecah (= 1,15)
W = beratbutir batu pelindung (ton)
= beratjenis batu pelindung ( = 1,45 ton/m3)
79
Perhitungan Breakwater
Perencanaan Lengan Bangunan
Perhitungan Breakwater
Perhitungan Breakwater
Dengan :
t = Tebal lapis lindung (m)
k = Koefisien lapis koefisien lapis pelindung untuk batu pecah (= 1,15)
W = beratbutir batu pelindung (ton)
= beratjenis batu pelindung ( = 1,45 ton/m3)
82
Perhitungan Breakwater
Perhitungan Tebal Lapis Inti:
Tebal lapis lindung dihitung dengan rumus berikut:
Tebal lapis lindung untuk n=2 (minimum)
t =n*k
=2*
= 0,711 m
Dengan :
t = Tebal lapis lindung (m)
k = Koefisien lapis koefisien lapis pelindung untuk batu pecah (= 1,15)
W = beratbutir batu pelindung (ton)
= beratjenis batu pelindung ( = 1,45 ton/m3)
83
Perhitungan Breakwater
5 m
2 71,
D=
Pot A
Pot B
84
Potongan A
85
Potongan B
86
Perspektif dermaga
87
Perspektif dermaga
88
Perspektif dermaga
89