Anda di halaman 1dari 39

MID ANALISA STRUKTUR II

TUTORIAL MEMBANGUN DAN MERENDER GEDUNG 5


LANTAI DI SAP2000

NAMA : RIZALDI WAHAB DHARMAWAN

NIM : 202110045

KLS : A

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
T.A 2023
Data Perencanaan :

1. Ukuran masing-masing bentang :


X1 : 4 Y1 : 5 h3 : 3,5
X2 : 4 Y2 : 5 h4 : 3,5
X3 : 4 Y3 : 5 h5 : 3
X4 : 4 h1 : 4,5
X5 : 4 h2 : 4,5
2. Nilai masing-masing tegangan :
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 240 Mpa
3. Dimensi balok menggunakan 1/12 dari bentang :
B1 = 20/40
B2 = 20/35
4. Karena struktur gedung 5 lantai digunakan jenis kolom tipikal :
KS = 50 x 50
5. Dimensi Sloof dimodelkan :
SF = 25/50
6. Tebal plat direncanakan sebagai berikut :
PL = 12 cm
PA = 10 cm
7. Pembebanan :
Beban mati Plat sudah terdefinisikan dalam SAP
Beban hidup 4 lantai : 2,5 KN/m2 (PPPURG 1987)
Beban hidup lantai atap : 1 KN/m2 (PPPURG 1987)
Beban dinding : 2,5 KN/m2 x Elevasi/Lantai
Lantai 1 & 2 : 4,5 x 2,5 = 11,25 KN/m2
Lantai 3 & 4 : 3,5 x 2,5 = 8,75 KN/m2
Lantai 5 : 3 x 2,5 = 7,5 KN/m2
8. Kombinasi pembebanan : (SNI 1726 2019)
1. 1,4 DL
2. 1,2 D + 1,6 L
3. 1,2 D + Eqy + Eqx + L
4. 0,9 D – EGy + Eqy + L
1. Langkah pertama buka ter lebihdahulu aplikasi sap2000 lalu akan muncul tampilan seperti
gambar di bawah ini

2. Selanjutnya pilih menu file lalu tekan new model untuk memulai gambar
3. Lalu akan muncul pilihan beberapa opsi seperti gambar di bawah ini

Setelah muncul opsi new model maka yang harus di perhatikan yaitu satuan sebelum
mendesain gambar. Umtuk model satuannya bisa di lihat pada gambar di bawah

Satuan dipilih sesuai dengan kebutuhan saat menngambar desain tersebut.


4. Setelah melewati ketiga tahap tadi maka selanjutnya langsung saja mulai menggambar dengan
memilih opsi dari new model tadi dengan memilih opsi bagian “Blank”

Saat menekan blank maka akan muncul seperti gambar di bawah ini lalu klik kanan pada layar
dan akan memunculkan opsi seperti opsi yang ditunjukkan oleh anak panah lalu klik kanan.

Lalu akan muncul “Coordinate/Grid System pada gambar di bawah ini


Setelah itu tekan Modify/Show System seperti gambar di atas.

5. Lalu muncul menu untuk mengatur suatu ukuran pada desain seperti gambar di bawah ini

Pada display grids as kita memilih opsi “ Spacing” setelah itu kita masukkan nilai-nilai ukuran yang
sudah di tentukan dari data perencanaan lalu klik “OK”.
6. Muncul tampilan 3D dari ukuran-ukuran yang telah dimasukkan dari data perencanaan

Klik menu “Define” untuk membuat material pada sketsa 3D lalu klik Add New Material dan akan
seperti gambar di bawah.

Pada opsi “material type” di situ kita akan memilih “concrete” . karena kita membuat material beton
maka pada menu standar kita memilih opsi “User” lalu klik oke.
7. Muncul tampilan seperti gambar di bawah

Pada bagian nama material kita ganti menjadi Beton agar lebih mudah dipahami. Lalu untuk berat jenis
ganti menjadi 2400, untuk bagian modulusnya kita ubah satuannya menjadi 4700 x 30^0,5 dan untuk
Fc nya 30.

Untuk bagian material tulangan kita memilih lagi opsi yang sama yaitu add new materials pada menu
Material Type kita memilih “Rebar” dan masukkan nilai-nilainya seperti gambar di bawah ini
Ketika semua material telah di setting maka akan muncul nama-nama material yang telah di atur tadi
seperti gambar di bawah ini.

Dari gambar di atas telah muncul opsi Beton, BJ 37 dll, lalu klik ok

8. Setelah melalui tahap di atas sekarang kita akan mengatur sloof, kolom, balok, serta plat lantai
dengan memilih menu define lalu klik section properties dan Frame sections seperti gambar
di bawah.

Setelah menekan opsi dari gambar di atas maka akan muncul tampilan berikut
Tekan “add new property” dan muncul opsi seperti gambar di bawah dimana telah di atur pada
Frame section property type kita klik concrete (beton) lalu pilih rectangular.

Setelah menekan arahan dari opsi di atas maka akan muncul beberapa opsi-opsi yang harus di ubah
nama serta ukuran-ukurannya baik itu dari dimensi ukuran serta pada menu material pilih opsi beton
seperti gambar di bawah ini
Setelah muncul seperti gambar di atas lalu kita klik pada opsi Concrete reinforcement dan pada
design type kita klik opsi Beam lalu klik oke seperti gambar di bawah

Setelah mengklik oke, kembali ke tampilan frame section dan menekan add copy of property untuk
pengaturan selanjutnya
Setelah itu lakukan hal yang sama dari langkah sebelumnya, namun harus di perhatikan saat
pemberian nama seperti “B1” pada gambar di atas serta nilai-nilai untuk menunjukkan identitas dari
material tersebut.

9. Lalu kita akan membuat kolom dengan ukuran yang telah ditentukan nilai-nilainya. Sama
seperti cara di langkah sebelumnya namun pada bagian kolom harus diatur pula melalui
Concrete reinforcement seperti gambar di bawah.
10. Untuk selanjutnya pembuatan plat lantai, tekan define lalu klik section properties lalu klik
area sections seperti gambar di bawah.

Akan muncul tampilan area section di mana kita mengklik add new section dan muncul tampilan
seperti di bawah.

Setelah pemberian nama dan memasukkan nilai dimensi kolom sesuai nilai yang telah ditetap kan
serta material name diubah menjadi beton lalu klik oke.
Untuk mempermudah langkah selanjutnya, kita menekan add copy of section lalu lakukan hal yang
sama dengan nama opsi berbeda seperti nama plat atap dan ukurannya di sesuaikan dengan data
yang telah di tentukan. Seperti gambar di bawah lalu klik oke.

11. Setelah langkah-langkah di atas telah di lakukan. Selanjutnya kita menggambar bagian portal
“X“

Pertama, mulai dari sloof dengan menekan opsi draw frame/cable dan muncul seperti
gambar di bawah
Lakukan penggambaran pada sloof seperti gambar di bawah

Setelah itu pindah ke B1 unutk melanjutkan penggambaran sampai terisi semua karena portal X
menggunak an B1.
Untuk pada bagian kolom, kita tinggal memilih opsi kolom untuk melanjutkan penggambaran seperti
gambar di bawah ini di mana gambar tersebut sudah terisi semua untuk bagian portal X

12. Setelah penggambaran portal X selasai unutk mempercepat maka menggunakan shortcut
replicate untuk mengcopy yang lainnya seperti gambar di bawah

Setelah memblok kita menekan Ctrl + R dan muncul beberapa opsi dan masukkan jarak sesuai yang
diinginkan untuk portal X tersebut.
Setelah itu memasukkan nilai-nilai tersebut maka klik oke dan semua sumbu portal X telah terisi
seperti gambar di bawah.
13. Setelah itu lanjut pada portal “ Y “ seperti gambar di bawah

Di karenakan bagian kolom telah selesai jadi, masukkan saja sloof dan balok. Untuk baloknya
menggunakan opsi B2.

Lalu setelah selesai maka lakukan seperti langkah saat mempercepat penggambaran pada portal X
terhadap portal Y. namun memperhatikan juga nilai jarak agar tidak terjadi kesalahan. Dan hasilnya
dapat dilihat pada gambar berikut.
14. Setelah itu kita memasukkan joint pondasinya lalu select semuanya seperti gambar di bawah

Setelah itu klik Assign klik joint lalu klik restrains seperti pada gambar berikut
Setelah itu muncul opsi beberapa sendi dimana kita harus memilih sendi jepit klik ok seperti gambar
di bawah
15. Setelah selesai kita gambar pada bagian plat dimulai dari plat lantai dua lalu klik Quick Draw
Area maka akan muncul seperti gambar di berikut

Untuk plat lantai 2 sampai lantai 5 kita klik pada bagian tengah setiap kotak secara berurutan agar
tidak terjadi kesalahan. Lakukan langkah tersebut sampai pada lantai 5, dan hasilnya seperti gambar
berikut
16. Sebelum melakukan pembebanan kita ke menu Define lalu klik patterns seperti gambar di
bawah

Sete lah itu kita atur pembebanannya dari beban mati, beban hidup, beban gempa seperti gambar
berikut

Setelah itu masukkan beban hidup di perlantainya


17. Memasukkan beban hidup dari beberapa lantai seperti gambar di bawah

Untuk beban hidup pada lantai 2 sampai 4 masukkan beban hidup 2,5 KN/m2 dengan cara tekan
Assign lalu klik area loads setalah itu klik uniform to frame (shell) seperti gambar di bawah

Load pattern diganti jadi LIVE dan load distribution diganti menjadi two way lalu masukkan nilai
beban tadi sebesar 2,5KN/m2. Jangan lupa pilij add to existing loads lalu oke tampilannya seperti
gambar berikut.
Lakukan langkah yang sama juga pada lantai berikutnya. Untuk plat atap digunakan beban hidup 1
KN/m lakukan seperti langkah sebelumnya.

18. Setelah selesai beban hidup perlantai, selanjutnya beban diniding. Untuk lantai 1 dan 2
digunakan beban dinding sebesar 11,25 KN/m dikarenakan elevasinya sama

Cara memasukkanya sama dengan menekan Assign lalu klik frame loads dan klik Distributed
Setelah mengklik opsi tersebut maka akan muncul beberapa opsi pada gambar di bawah, dimana pada
options pilih add to existing loads dan uniform load masukkan nilai beban yang telah ditetapkan
tersebut lalu klik oke. Lalu untuk lantai dua lakukan dengan hal yang sama

Pada lantai 3 dan 4 nilai beban dindingnya yaitu 8,75 KN/m. Cara memasukkannya dengan
menggunakan cara yang sama seperti langkah sebelumnya.

Sedangkan untuk lantai ke 5, beban dindingnya sebesar 7,5 dikarenakan tingginya hanya 3 m
19. Setelah beban hidup dan beban dinding sudah dimasukkan, maka selanjutnya akan kita
masukkan beban gempa.

Untuk memasukkan beban gempa tekan define lalu klik functions setelah itu klik response
spectrum yang di ambil melalui web resmi rsa.

Pada gambar di atas, pemberian nama pada function name lalu klik bagian browser lalu cari filenya.
Setelah ditemukan maka langsung masukkan saja file tersebut. Pada bagian values are kita memilih
opsi period vs value. Tidak lupa juga kita mengklik display graph maka beban gempa sudah terinput.
Gambar di atas menunjukkan letak spektral percepatan data koordinat kota Kendari berdasarkan
garis bujur dan lintangnya
20. Setelah itu untuk load case jangan lupa untuk mengganti beban gempa dari linear static ke
response spectrum seperti gambar berikut.

Selanjutnya kita akan memasukkan beban kombinasi di mana nilai-nilai beban telah
ditentukan pada soal awal perencanaan.

untuk nama COMB1 seperti gambar di bawah, di mana pada pembebanan pilih beban mati
dan scala faktor 1,4
Untuk kombinasi 2 tekan add copy of combo beri nama COMB2 lalu pada pembebanan tetap pada
beban mati dengan scala factor 1,2 dan tambahkan beban hidup dengan scala factor 1,6 lalu klik ok.
Seperti gambar di bawah.

Untuk COMB3 beban terdapat ada 4 yaitu beban mati scala faktornya 1,2, beban hidup scala
faktornya 1, beban gempa arah X scala faktornya 1 dan beban gempa arah Y scala faktornya 1.
Terlihat pada gambar di bawah.
Dan untuk COMB4 terdapat beban hidup 1, beban mati 0,9, beban gempa arah x 1, dsn beban
gempah arah y -1.

21. Sebelumnya di ranah analisis, maka kita harus memblok terlebih dahulu semua struktur
dengan menekan ctrl + A. setelah itu klik assign lalu frame dan klik output stations. Maka
akan muncul gambar berikut
Pada gambar di atas minimum number of stations untuk menghindari agar tidak terjadinya banyak
momen maka kita hanya menggunakan 3 lalu klik apply dan oke. Maka gambarnya akan seperti
berikut.

22. Selanjutnya ke Analyze lalu klik set analysis options seperti gambar di bawah

Lalu setelah mengklik opsi tersebut maka kita pilih untuk analysis optionsnya yaitu space
frame lalu klik ok seperti gambar di berikut
Sebelum benturan kita harus mensave file tersebut agar biasa di run analysis. Setelah disave, klik
Analyze lalu pilih menu run analysis maka akan muncul tampilan berikut

Untuk bagian modal, kita tidak perlu not run tinggal ubah saja pada click to dan tekan Run now.
Setelah menekan run now maka akan muncul tampilan berikut
Akan tampil deformed shape atau perubahan gaya-gaya dalam yang terjadi. Kita juga dapat melihat
bagaimana gaya-gaya atau arahnya denga mengklik start animation dan berikut bentuk-bentuk gaya
yang terbentuk.
23. Kita ke view/revise preferences dan muncul tampilan berikut

Pada bagian ini untuk tension controlled kita gantinyang tadinya 0,9 menjadi 0,8 lalu klik ok.
Selanjutnya klik select design lalu muncul tampilan berikut.

Pada gambar di atas semua COMB1,2,3,4 di masukkan ke dalam design load combinations lalu pada
automatic design load combinations hilangkan centangnya dan klik ok.
Setelah itu pada design load combinations kita klik menu start design dan akan muncul seperti
gambar di bawah

Pada bagian-bagian struktur tersebut terdapat warna-warna yang menandakan bahwa jika struktur
tersebut berwarnah merah artinya kita harus mendesain ulang.

Untuk melihat hasil analisis ke menu select lalu pilih properties dan klik frame section. Semisal yang
mau dianalisi B1 maka kita klik select. Setelah itu kita ke display lalu klik show tables.

Untuk Analysis Result klik pada bagian element out put klik + lalu klik frame out put klik elemen
forces dan klik ok.
Maka pada gambar di atas akan memuncul kan momen gaya aksial yang terjadi pada B1. Misalkan
jika ingin melihat lebih detail lagi maka klik file lalu ke export all tables to excel.

Pada tabel M3 terdapat tanda mines dan positif yang artinya menandakan bahwa momen ini
terdapat pada tumpuan atau lapangan. Maka untuk mengetahui itu harus di cek pada SAPnya
Pada gambar di atas kita klik frame forces, misal pada COMB2 lalu component pada moment 3-3 kita
klik apply maka akan muncul gambar berikut.
Misal klik satu frame lalu klik kanan maka akan muncul tampilan seperti gambar berikut.

Pada gambar di atas dijelaskan bahwa pada momen tumouan negativ dan momen lapangan positif.
Bisa juga untuk gaya aksial pada gambar di bawah.

Setelah selesai kita klik done dan ok.

Anda mungkin juga menyukai