Anda di halaman 1dari 15

Assalamualaikum Wr Wb, gimana nich kabar rekan-rekan sobat kampuz, saya doakan baik baik aja ya

dan sukses selalu, dan saya berharap semoga perjalanan kita dalam menuntut ilmu senantiasa diridhoi
oleh ALLAH SWT, pemilik singgasana arsy yang maha agung, yang menggenggam seluruh ilmu diseluruh
penjuru alam semesta….. amin! oh ya, untuk posting kali ini, saya akan membahas tentang perencanaan
ruko dua lantai dengan program bantu STAAD Pro 2004. Kenapa kok saya sebut dengan program bantu?,
yaitu karena STAAD hanya kita posisikan sebagai alat bantu hitung saja, sedangkan verifikasi hasil desain
dan pengambil keputusan (judgement) tetap ditentukan oleh kita sebagai aktor utama (main aktor) dari
perencanaan ruko ini, Jadi STAAD ya STAAD, dia sebatas alat bantu program, bukan alat bantu yang
memprogram kita. segala keputusan tetap kembali kepada kita Nah...agar segala keputusan yang kita
ambil tetap pada kendali kita, maka pengetahuan dasar yang cukup terhadap program dan mekanika
teknik dirasa sangat penting sekali, karena pada dasarnya program aplikasi rekayasa teknik dituntut
pengetahuan dasar yang mencukupi dari pengguna agar dapat memvalidasi dan memverifikasi hasil
perhitungan berdasarkan ilmu mekanika teknik. Gunanya agar kita dapat mempertanggungjawabkan
hasil analisa dalam aplikasi dibidang rekayasa teknik, baik dalam lingkup akademik ataupun profesional.
Mengapa saya mengatakan ini?…. Setidaknya ini adalah salah satu hal yang menyebabkan saya
mengatakan ini….

Silahkan pernyataan dari vendor penyedia program STAAD diatas dipahami baik-baik… Ok! sekarang kita
akan masuk ke inti bahasan kita. Yaitu perencanaan ruko dua lantai

Tampak Depan
Denah LT 1
Denah LT 2
Rencana Balok LT 2
Rencana Balok Atap

Untuk menjaga agar postingan tidak terlalu memanjang kebawah. Pembahasan perencanaan ruko dua
lantai dengan program bantu STAAD Pro 2004, saya bagi menjadi empat bagian, sebagai berikut :
Perencanaan ruko dua lantai dengan program bantu STAAD Pro 2004

(Part 1) – membahas cara memodel struktur Perencanaan ruko dua lantai dengan program bantu STAAD
Pro 2004
(Part 2) – membahas cara mendefiniskan material dan profil penampang Perencanaan ruko dua lantai
dengan program bantu STAAD Pro 2004

(Part 3) – membahas cara mendefinisikan beban dan assign pembebanan Perencanaan ruko dua lantai
dengan program bantu STAAD Pro 2004

(Part 4) – membahas analisa struktur, design struktur dan verifikasi desain

Cara memodel Struktur : Menyiapkan Main Window Buka program STAAD, maka akan muncul kotak
dialog New, atau jika kotak dialog New tidak keluar, Klik File > New. Maka kotak dialog New akan muncul
seperti gambar dibawah ini.

1. Tentukan tipe struktur yang akan dianalisa dengan mengklik radio button space,

2. Tentukan nama file di kotak form file name

3. Tentukan lokasi file dimana file tersebut akan disimpan dengan cara mengklik tombol kecil disamping
kotak text box Location.

4. Tentukan unit yang akan dipakai, yaitu dengan mengklik meter pada frame length units

5. klik kilogram pada frame force units

6. Klik Next untuk melanjutkan


7 Kotak dialog selanjutnya akan muncul, dimana STAAD akan menanyakan apa yang akan anda lakukan
selanjutnya. Apakah akan membuat model struktur ataukah mengedit informasi dari pekerjaan anda.
Disini anda akan menggambar portal 3D dengan cara memodifikasi portal 2D (di alih modif). Karena itu
kliklah radio botton Add Beams. lalu klik Finish

8. Tampilan STAAD akan seperti gambar dibawah.

9. Secara default tampilan / display dari page view ketika dibuka adalah bermodus isometri, oleh karena
itu untuk lebih mudah dalam memodel / menggambar struktur, rubah dulu display ke modus view from
Z+ . Untuk itu pada bagian menu toolbar rotate (disebelah kiri atas) klik ikon view from Z+ (lihat tool yang
saya lingkari pakai warna merah pada gambar dibawah ini)

10. Setelah anda mengklik tombol view from Z+, tampilan page view akan menjadi seperti dibawah ini
11. Sekarang perhatikan kotak dialog Snap node Beam yang terletak disebelah kanan dari kotak page
view. Atur parameter grid dari kotak dialog Snap Node/Beam tersebut seperti gambar dibawah ini

Perhatikan pada frame Construction Lines (Yang saya lingkari No. 3). Karena bangunan kita lebarnya
adalah 6 meter dan tinggi bangunannya adalah 7.70 meter, maka gridnya bisa kita isi X = 6, dan Y = 8,
kemudian spasinya kita isi 1. Ini artinya tiap garis grid arah X dan Y, antara grid satu dengan grid yang
lainnya berjarak 1 meter.
12. Setelah anda atur parameter diatas, maka modus view gridnya akan jadi seperti ini

13. Nah…setelah grid sudah tertata dengan benar seperti diatas, maka sekarang kita akan memulai
penggambaran. Pastikan snap node beams dalam kondisi terselect (lihat langkah no 11, perhatikan tool
yang saya tandai dengan lingkaran warna merah dan angka 4).

Catatan : fungsi tombol snap node beams itu sama seperti fungsi end point pada AutoCAD, yaitu untuk
membantu menangkap ujung batang atau titik (joint) secara akurat.

Sekarang buat portal seperti gambar dibawah ini. Caranya : klik dititik (0,0), klik dititik (0,4), klik dititik
(6,4), kemudian klik dititik (6,0), tekan Esc di keyboard. Kemudian secara berlanjut klik dititik (0,4), (0,8),
(6,8), dan (6,4), tekan Esc. Jika benar maka jadinya seperti dibawah ini.
14. Tinggi lantai dua dari bangunan kita adalah + 3.80 m, dan top atapnya adalah + 7.40 (lihat gambar
tampak depan). Disekeliling atap dipasang bata setinggi 30 cm (untuk menjaga tampias air), sehingga
tinggi total bangunan = +7.70 m. Nah…oleh karena portal kita sekarang tingginya 8 m, maka kita harus
edit dulu ketinggian dari portal diatas dengan cara menurunkannya sejauh 0.6 m, supaya level top
atapnya menjadi 7.40 m.

15. Klik beams cursor


16. Seleksi frame batang sebelah atas (atap) dari portal yang sudah kita buat sebelumnya, lihat ilustrasi
dibawah ini :

Garis yang anda seleksi tadi akan menjadi berwarna merah, ini mengindikasikan bahwa joint dan
framenya telah terselesi sempurna dan tinggal menunggu perintah selanjutnya.

17. Tekan F2 di keyboard, maka akan muncul kotak dialog move seperti gambar dibawah ini.

Karena yang kita edit adalah ketinggiannya, maka hubungannya adalah dengan koordinat Y, oleh karena
itu di kotak move beams selection (arah Y) isi dengan –0.6. Artinya batang dan nodes dipindah 0.6 meter
kebawah. Lihat gbr dibawah ini

18. Nah, dengan cara yang sama lakukan juga untuk yang lantai dua ( turunkan nodes dan batang nya
sejauh 4m – 3.80 m = 0.2 m), sehingga secara keseluruhan bentuk portalnya akan menjadi seperti ini,
yaitu : Elevasi Lantai 2 = + 3.80 Elevasi Atap = + 7.40
19. Selanjutnya kita akan menduplikat portal diatas sebanyak 5 kali atau istilah teknik sipilnya adalah
generasi batang. Caranya pilih semua batang dengan cara dari menu pulldown klik Select > By All >
Beams
20. Lihat hasilnya pada portal anda. Semua telah terseleksi sempurna (warnanya berubah jadi merah). -
Ubah display dalam modus isometri, klik tool yang dilingkari pakai warna merah

21. Kemudian dari menu toolbar generate klik icon translational repeat (lihat yang saya lingkari pakai
warna merah)

akan keluar kotak dialog 3D repeat. isi sesuai gambar dibawah ini, lalu klik OK

Anda mungkin juga menyukai