Buku ini sebenarnya tidak sekompleks buku-buku lain mengenai software-software analisis
struktur lain. Penulis hanya mencoba merekam apa yang selama ini diketahui mengenai
software analisis struktur yang satu ini.
STAAD PRO sendiri merupakan software yang dikembangkan oleh Research Engineers
International lalu kemudian dijual kepada Bentley.
Ini tampilan depan ketika open window program STAAD Pro ini. Kebetulan software ini STAAD
PRO V8i series 4. Selanjutnya untuk mengawali pemakaian software ini lakukan hal0hal di
bawah ini sebagai berikut :
Silahkan klik New Project.
NEW PROJECT
Gambar 1.3 Kolom Satuan Unit, Penamaan Project Dan Lokasi Penyimpanan
Sisi kiri atas terdapat tulisan SPACE, PLANE, FLOOR, TRUSS. Empat (4) hal ini merupakan tipe
struktur yang bisa kita gunakan untuk membuat model geometrik sesuai kebutuhan desain
yang akan dianalisis.
Untuk SPACE bisa digunakan untuk membuat struktur ruang, struktur portal tiga (3) dimensi.
Tipe PLANE bisa digunakan untuk membuat struktur bidang koordinat X-Y.
Model TRUSS digunakan untuk struktur bidang yang menerima gaya aksial semata tanpa terjadi
momen di dalamnya.
Tipe FLOOR untuk membuat struktur dua (2) dan tiga (3) dimensi yang meniadakan gaya
horizontal.
Sisi kanan atas terdapat jendela FILE NAME. Silahkan isi nama pekerjaan, nama struktur dan
lain sebagainya.
Di bawahnya ada jendela LOCATION. Jendela ini berfungsi untuk menempatkan file yang akan
anda buat ke folder sesuai keinginan anda. Pertama arahkan kursor anda ke tanda
, lalu kemudian klik.
Setelah anda klik akan uncul window seperti ini.
Silahkan buat folder lalu klik folder yang anda buat untuk menyimpan seluruh data mengenai
hasil analisis struktur yang akan anda buat. Hal ini dilakukan, mengingat setelah analisis struktur
dilakukan di software ini, data-datanya lumayan banyak sehingga mesti dibuatkan folder untuk
menyimpan lebih rapi dan teratur. Di bawah ini salah satu isi hasil analisis struktur yang
disimpan.
Gambar 1.5 Contoh File Setelah Tersimpan Di Folder
Gambar 1.6 Kolom Satuan Unit, Penamaan Project Dan Lokasi Penyimpanan
Kembali ke window di atas. Perhatikan tulisan/jendela LENGTH UNITS dan FORCE UNITS.
Silahkan pilih acuan perhitungan analisis anda mulai dari standar ukuran jarak dan gaya yang
nanti digunakan.
Setelah semua anda lakukan, silahkan klik NEXT. Kemudian akan muncul window seperti di
bawah ini.
Gambar 1.7 Penentuan Model Geometrik (Add Beam)
Dari windows di atas anda akan diberikan pola konfigurasi dalam membuat desain geometrik
pilihan anda.
Apabila anda memilih ADD BEAM akan muncul contoh seperti gambar di sampingnya.
Kalau anda memilih ADD PLATE akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
Gambar 1.8 Penentuan Model Geometrik (Add Plate)
Apabila anda memilih ADD SOLID akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
Setelah muncul tampilan di atas, silahkan klik FINISH. Kemudian akan muncul window seperti di
bawah ini.
Parameter ini anda bisa isi sesuai rencana desain anda. Hal ini juga berlaku dengan piliha-pilhan
model desain struktur lain. Tergantung kebutuhan desain anda.
Kembali ke window di bawah ini.
Gambar 1.13 Penentuan Model Geometrik (Open Staad Editor)
Window ini merupakan tempat melakukan edit apabila terdapat data-data yang ingin
dibenarkan, tanpa perlu masuk ke desain awal.
Kemudian bila memilih EDIT JOB INFORMATION klik FINISH maka akan muncul window seperti
di bawah ini.
SETUP
Dalam TOOLBAR GEOMETRIK ini anda bisa membuat desain TRUSS, SPACE, PLANE dll.
Setelah diklik akan muncul window seperti di bawah ini.
Gambar 1.19 Tampilan Tool Awal Setelah memilih model geometric rencana
Pada window ini silahkan input 0 (ANGKA NOL). Seperti window seperti ini.
Gambar 1.22 Tampilan Kolom Penentuan Koordinat Titik (Node)
Setelah menginput nilai 0 (ANGKA NOL), akan muncul titik.node pada area window untuk
membuat desain geometriknya.
TANDA
NODE/TITIK
Gambar 1.23 Tampilan Titik (Node) setelah diinput pada kolom koordinat
Apabila tidak kelihatan, arahkan kursor anda pada menu NODE CURSOR seperti di bawah ini.
Gambar 1.25 Tampilan Titik (Node) setelah diinput pada kolom koordinat
Setelah mengurung bidang titik tersebut akan muncul NODE/TITIK berwarna merah. Titik
merah itu menjadi titik awal anda untuk membuat desain geometrik.
Dalam tulisan ini kita coba membuat sebuah desain PORTAL SEDERHANA dengan contoh
seperti di bawah ini.
450 cm
300 cm
Sebelum membuat portal di atas, terlebih dahulu kita harus mengenal SISTEM KOODINAT pada
software STAAD.
Dalam STAAD dikenal dengan system KOORDINAT GLOBAL KOORDINAL LOKAL. Koordinat
global seperti di bawah ini.
Gambar 1.27 Koordinat Global
Kemudian untuk membuat gambar di atas pada area bidang gambar pada STAAD, pertama
berawal dari NODE yang diperlihatkan di atas, buat satu GARIS yang biasa pada STAAD di
istilahkan MEMBER.
Caranya, pertama arahkan KURSOR anda pada window di bawah ini
Gambar 1.29 Kolom Penentuan Titik Koordinat
Pada window di atas menunjukkan NODE anda baru berjumlah dengan acuan titik koordinat
(0,0,0).
Pada kolom NODE nomor dua (2) silahkan isi berdasarkan titik koordinat (0,3.5,0)
Setelah diinput akan muncul gambar dua (2) NODE/TITIK seperti di bawah ini.
2 TANDA
NODE/TITIK
Setelah jadi, dua NODE yang sudah anda buat bisa di COPY dan PASTE searah Koordinat arah
X.
Bisa pula menginput nilai koordinat pada window pada NODE nomor tiga (3) di atas dengan
nilai (4.5,0,0) dan NODE nomor empat (4) dengan nilai (4.5,3.5,0).
Maka akan muncul empat (4) NODE seperti di bawah ini.
4 TANDA
NODE/TITIK
Setelah empat (4) NODE dibuat, selanjutnya membuat BEAM dalam bentuk GARIS dalam
istilah program ini MEMBER.
Caranya, pertama arahkan kursor anda ke Toolbar ADD BEAM lalu klik.
ADD BEAM
Mungkin bisa jadi perhatian anda, ketika membuat garis sebaiknya konsisten arah menariknya.
Hal itu tentu akan mempengaruhi perhitungan gaya-gaya dalam yang dilakukan oleh program
STAAD.
Untuk mengecek bahwa anda telah konsisten mengecek silahkan arahkan kursos anda ke salah
satu MEMBER atau BEAM tanpa harus melakukan klik.
Gambar 1.35 Tampilan Warna Member Star Dan End
Perhatikan warna biru dan hijaunya. Warna tersebut memperlihatkan tanda START dan END
dari cara menggambar kita. Tanda hijau berarti anda tarikan awal anda (START) dalam
membuat MEMBER sedangkan warna biru merupakan titik akhir (END) anda dalam membuat
MEMBER.
DISPLAY NODE TO
NODE DISTANCE
Setelah di klik, arahkan kursor anda ke NODE lalu tahan dan arahkan ke NODE lain. Maka akan
muncul tampilan seperti ini.
Setelah anda sesuaikan ukuran pada bidang gambar STAAD dengan gambar yang akan dibuat,
dan sesuai. Maka tugas untuk membuat gambar Geometrik telah selesai.
Dalam WINDOW GEOMETRIK selain membuat BEAM seperti yang telah kita buat, bisa
membuat beberapa pilihan geomtrik, seperti PLATE tampilannya seperti di bawah ini.
PLATE
Selain PLATE terdapat juga window untuk SOLID, SURFACE, PARAMETRIC dan COMPOSITE
DECK.
Kita coba buat kasus Portal 3 Dimensi seperti di bawah ini.
Lalu buat BEAM sambungan antara Portal yang satu dengan yang lain.
Perhatikan arah tarikan awal dan akhir anda, sebaiknya tarik secara konsisten sesuai arah
tarikan pertama. Caranya seperti di atas. Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
Gambar 1.44 Tampilan Portal Setelah Ditambahkan Member Untuk Area Plat
ADD 4-NODED
PLATE
Setelah di klik, arahkan kursornya ke empat (4) NODE portal di sisi atas kemudian tahan dan
tarik hingga membentuk persegi seperti di bawah ini
Gambar 1.46 Tampilan Proses membuat Geometrik Plat
Untuk melihat PLATE nya silahkan arahkan kursor anda pada TOOLBAR di bawah ini.
PLATE CURSOR
Klik sisi bidang persegi dengan kursor PLATE maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
Pada BAB ini, dari PORTAL 3 DIMENSI yang telah dibuat, kita akan membuat desain meliputi
membuat JENIS MATERIAL, membuat SPEK DESAIN, membuat TUMPUAN, membuat DEFINISI
BEBAN dan PENGINPUTAN BEBAN (Beban Mati, Beban Hidup, Beban Angin, Beban Gempa
Dan Lain-lain).
Membuat jenis material ini mulai dari type atau dimensi material, kemudian melakukan
ASSIGN pada geometrik yang telah dibuat.
Langkah awalnya adalah arahkan kursor anda arah ke kanan ke window PROPERTIES seperti di
bawah ini.
Semisalnya kita mau membuat material CONCRETE dengan dimensi sebagai berikut :
1. KOLOM 30x30
2. BALOK 20x40
3. PELAT LANTAI 12cm
Klik tombol DEFINE maka akan muncul window seperti di bawah ini
Gambar 2.2 Pilihan Propoerty Circle
Dan di bawah ini untuk pemodelan TAPERED I. Model di bawah ini biasa digunakan pada
pemodelan girder jembatan dan lain-lain.
Karena kasus kita ini berdasarkan arahan gambar kita buat tipe RECTANGLE dengan dua
dimensi, pertama KOLOM 30x30 lalu untuk BALOK 20x40
Dengan mengisi untuk tipe RECTANGLE
Untuk Nilai LEBAR notasi ZD dan Nilai PANJANG notasi YD kemudian ADD.
Setelah di ADD akan muncul di window seperti ini di sebelah kanan layar anda.
Gambar 2.11 Kolom Tampilan Property Setelah Diinput
Dua dimensi ini dilakukan ASSIGN atau menempelkan ke objek geometrik yang telah dibuat.
Caranya, pertama klik area atau MEMBER atau batang yang akan ditempelkan jenis
materialnya. Hingga muncul penanda merah seperti di bawah ini.
Setelah dicentang, maka klik tanda ASSIGN dan YES. Maka pada gambar akan muncul tanda
bahwa objek geometrik telah ditempelkan tipe material.
Untuk melakukan ASSIGN material PELAT LANTAI berbeda. Gunakan tombol pada windows
PROPERTIES yakni THICNESS.
Arahkan kursor anda ke layer kanan window properties dan klik maka akan muncul window
seperti di bawah ini.
Pastikan anda memilih area yang akan di ASSIGN atau ditempelkan tipe material yang dibuat.
Sebelumnya jangan lupa ganti kursor anda dengan kursor PELAT. Seperti di bawah ini. Arahkan
kursor anda ke sebelah kiri window lalu klik ikon
Arahkan kursor anda setelah mengganti kursor dengan kursor pelat, lalu klik geometrik pelat
anda, hingga muncul tampilan di bawah ini.
Gambar 2.17 Pendefinisian Material Plate
Setelah anda tandai Plat Lantai, pastikan pada WINDOW PROPERTIES dan ASSIGNMENT
METHOD.
Pastikan tercentang ASSIGN TO SELECTED PLATES seperti di bawah ini.
3D RENDERED VIEW
Untuk membuat atau memilih PROFIL BAJA silahkan klik tombol SECTION DATABASE, maka
akan muncul window seperti di bawah ini.
Gambar 2.21 Kolom Property Baja
Silahkan memilih tipe material baja berdasarkan standar baja sesuai standar yang digunakan.
Dalam STAADPRO memberikan banyak jenis dan spesifikasi untuk profil baja. Selain itu ada
COLDFORMED STEEL atau yang sering kita kenal dengan BAJA RINGAN. Ada pula TIMBER dan
ALUMINIUM.
Setelah itu kita melangkah ke jendela SPEC
SPEK
Dalam SPECIFICATIONS ini ada beberapa settingan untuk NODE, BEAM dan PLATE.
Contohnya seperti di bawah ini.
Gambar 2.24 Kolom Node Spesifikasi
Untuk OFFSET dalam melakukan offset atau menyeimbangkan atau menyesuaikan kondisi
BEAM/MEMBER. Untuk kondisi DEFAULT nya posisi member ditarik dari AS KE AS. Dengan
adanya OFFSET bisa mengkondisikan posisi MEMBER pada posisi sebenarnya. Kondisi nya bisa
seperti di bawah ini.
Gambar 2.27 Kolom Member Spesifikasi (Input Offset)
Arahkan titik LOCATION pada pilihan START dan masukkan nilai OFFSET sesuai keinginan kita.
Kemudian ADD, maka akan muncul pada window seperti di bawah ini.
Kondisi BEAM terkondisikan seperti format OFFSET yang sudah diinput. Begitu juga dengan
titik-titik yang lain.
Untuk MEMBER TRUSS adalah elemen yang hanya mampu mempunyai derajat kebebasan –
deformasi aksial dan tidak sama dengan rangka batang dengan momen release pada kedua
ujungnya.
Untuk MEMBER TENSION adalah elemen yang hanya mampu menerima gaya tarik maka
secara otomatis perintah ini menonaktifkan kondisi beban yang mengalami tekan.
Untuk MEMBER COMPRESSION adalah elemen yang hanya mampu menerima gaya tekan
maka secara otomatis perintah ini menonaktifkan kondisi beban yang dapat menyebabkan
elemen mengalami tarik.
SUPPORT ini berfungsi untuk mendefinisikan tumpuan rencana pada geometrik yang dibuat.
Contoh pada geometrik kita didefinisikan dengan tumpuan JEPIT. Maka yang dipilih adalah
FIXED, bila tumpuannya SENDI maka gunakan PINNED sedangkan tumpuan ROLL maka pilih
FIXED BUT lalu masukkan syarat untuk TUMPUAN ROLL.
Setelah dipilih silahkan di ADD dan pilih titik yang akan didefinisikan.
Sebelumnya ganti kursor anda dengan kursor NODE. Kemudian pilih titik/ NODE yang akan
dipilih.
Perhatikan pada ASSIGNMENT METHOD pastikan yang tercentang USE CURSOR TO ASSIGN,
lalu ASSIGN dan YES. Maka akan mucul seperti di bawah ini.
Gambar 2.35 Tampilan Portal Setelah Diberi Support
Kemudian kita melangkah ke tombol dan window selanjutnya yakni LOAD AND DEFINITION.
Silahkan arahkan kursor anda ke tulisan LOAD CASES DETAILS kemudian klik tombol ADD.
Maka akan muncul window seperti di bawah ini.
Untuk beban merata silahkan pilih UNIFORM FORCE. Berdasarkan gambar yang muncul,
sesuaikan posisi perletakkan BEBAN. Namun kali ini kita pasang sepanjang BEAM/MEMBER.
Tidak perlu meinginput nilai d1, d2, dan d3. Cukup masukkan nilai W senilai -100.
Pastikan nilainya MINUS sebagai penunjuk arah beban. Pastikan pula ARAH/DIRECTION nya
tercentang GY menunjukkan arah GLOBAL ARAH Y. Setelah itu di ADD.
Gambar 2.44 Kolom Load & Definitons Setelah Input Load Items
Pada window di atas sudah masuk beban sendiri dan beban merata. Selanjutnya menginput
beban-beban tersebut pada bidang geometrik.
Pertama silahkan arahkan kursor anda pada tulisan SELFWEIGHT Y-1 kemudian klik.
Lalu arahkan kursor anda ke bawah ke ASSIGNMENT METHOD.
Centang ASSIGN TO VIEW lalu klik tombol ASSIGN lalu YES.
Kemudian untuk beban merata, silahkan arahkan kursor anda pada UNI GY -100 Kg/m silahkan
klik dan arahkan kursor anda pada BALOK/MEMBER/BEAM kemudian klik semua
BALOK/MEMBER/BEAM tersebut.
Setelah itu arahkan kursor ke arah kanan bawah ASSIGNMENT METHOD.
Centang ASSIGN TO SELECTED BEAMS lalu klik tombol ASSIGN lalu YES.
Di bawah ini tampilan setelah dimasukkan beban.
Gambar 2.45 Tampilan Definisi Beban Selfweight Dan Member Load
Setelah itu kita input BEBAN HIDUP. Dengan cara yang sama dengan penginputan BEBAN
MATI tadi. Namun berbedanya, hanya pada dropdown list, silahkan klik LIVE. Maka akan
muncul seperti di bawah ini.
Cara penginputan FLOOR LOAD. Pertama input nilai beban pada kolom PRESSURE senilai -250
dengan arah atau DIRECTION GLOBAL Y.
Untuk beban lantai ini, penempatannya pada PELAT LANTAI.
Untuk menginputnya, pertama arahkan kursor NODE ke titik paling ujung atas bagian kiri.
Pada NODE/TITIK tersebut klik dua kali lalu muncul window seperti ini.
LOAD & DEFINITION
KOLOM RANGE
Cara memasukkan nilainnya sangat dipengaruhi oleh cara awal kita menarik garis member.
Karena menentukan titik awal dan titik akhirnya.
TITIK AWAL
TITIK AKHIR
Titik awal diinput pada nilai MINIMUM pada kolom RANGE. Baik dari DEFINE Y RANGE, DEFINE
X RANGE dan DEFINE Z RANGE. Pada dua titik tersebut di klik dua kali lalu masukkan nilainya.
Setelah itu ADD. Setelah itu lakukan hal yang sama pada kombinasi kedua.
Gambar 2.56 Kolom Load & Definitions Setelah Input Beban Kombinasi
Pada tampilan di atas terlihat seluruh load case ditampilkan dalam bentuk angka-angka reaksi
gaya-gaya dalam.
Setelah itu untuk melihat tampilan-tampilan lain, coba arahkan kursor anda pada toolbar
sebelah kiri layer anda seperti di bawah ini.
Gambar 3.3 Tool Post Processing
Pada toolbar tersebut terdapat 5 pilihan ikon yakni NODE, BEAM, PLATE, ANIMATION dan
REPORTS.
Tampilan NODE sendiri terdiri dari DISPLACEMENT dan REACTION seperti gambar di atas.
Untuk DISPLACEMENT berfungsi untuk menampilkan deformasi dari portal desain kita di atas.
Tampilannya seperti di bawah ini.
Gambar 3.4 Tampilan Window Post Processing (Node)
Tampilan dengan warna hijau ini sebenarnya bisa memperlihatkan adanya deformasi dari portal
struktur di atas. Untuk memperlihatkan deformasi agar bisa lebih jelas, silahkan di atur
skalanya.
Caranya dengan klik ikon
Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
Gambar 3.5 Tampilan Ikon Diagram
Arahkan kursor anda ke ikon SCALES lalu klik. Lalu akan muncul tampilan kolom Scale di bawah
ini.
Gambar di atas sudah memperlihatkan posisi portal berwarna hijau dan abu-abu menandakan
terjadi deformasi struktur.
Untuk hasil tiap-tiap load case dapat diubah dengan mengarahkan kursor anda ke kanan atas
pada ikon
Silahkan mengganti dengan load case sesuai yang tertera dalam ikon tersebut.
Untuk melihat nilai-nilai bisa melihat layer bagian kiri anda dimana tertera deformasi arah
horizontal, vertical maupun resultan serta rotasinya.
Selain itu kita juga bisa memunculkan angka pada deformasi di atas.
Caranya dengan mengarahkan kursor pada toolbar RESULTS.
Gambar 3.8 Tampilan Toolbar Result
Kemudian Klik VIEW VALUE lalu akan tampil kolom seperti di bawah ini.
Karena yang akan kita munculkan ini adalah deformasi, maka arahkan kursor anda pada ikon
NODE lalu akan tampil seperti di bawah ini.
Gambar 3.10 Tampilan Toolbar Result View Value (Node)
Lalu centang arah yang kita inginkan. Maka tampilan deformasinya akan seperti di bawah ini.
Gambar 3.11 Tampilan Window Post Processing (Node) Setelah View Value
Nilai maksimum yang digunakan bisa dilihat dari bagan table tersebut dengan ditandai angka
yang di Bold otomatis oleh software.
Tampilan BEAM yakni FORCES, STRESS, dan GRAPHS seperti di bawah ini.
Forces sendiri berfungsi untuk menampilkan gaya-gaya dalam serta momen yang terjadi pada
portal struktur.
Tampilannya seperti di bawah ini.
Gambar 3.15 Tampilan Window Post Processing Beam Forces (Bending Z)
Pada window gambar kerja terlihat diagram momen yang terjadi pada portal struktur.
Namun diagram momen ini masih se arah sumbu local Z.
Untuk mengubah ke sumbu local Y silahkan klik ikon
Setelah di klik akan tampil seperti di bawah ini.
Gambar 3.16 Tampilan Window Post Processing Beam Forces (Bending Y)
Untuk melihat nilai yang digunakan untuk mendesain balok dan kolom, bisa dengan melihat
table disamping window.
SIlahkan meng-klik member/beam yang ingin diketahui nilai gaya-gaya dalamnya.
Contoh seperti di bawah ini.
Gambar 3.17 Tampilan Window Post Processing Beam Forces (Bending Y) Value
Tanda merah akan mengarahkan kita pada nomor member/beam yang kita inginkan.
Untuk mengatahui momen maksimum dan gaya geser maksimum bisa dengan melihat table
SUMMARY. Seperti di bawah ini.
Begitu pula bila ingin memunculkan diagram torsi, gaya geser arah Z, Y dan gaya aksial.
Caranya dengan meng-Klik ikon-ikon berikut.
Untuk pilihan STRESS pada toolbar BEAM berfungsi untuk mengetahui tegangan pada
member/beam. Seperti di bawah ini.
Gambar 3.20 Tampilan Stress Pada Beam
Jika kita meng-Klik satu member, maka akan tampil penampang member tersebut seperti di
bawah ini.
Untuk memperbesar diagram momen, bisa dengan mengatur skala seperti pada penjelasan
sebelumnya.
Pada kolom diagrams ini untuk memunculkan beragam STRESS TYPE seperti di bawah ini.
Pada kolom di atas kita bisa memilih bermacam-macam tegangan pada plat.
Kita ambil contoh MAX ABSOLUTE maka akan tampil pada window seperti di bawah ini.
Gambar 3.25 Tampilan Stress Contour Plat
Dalam kolom ini kita bisa memunculkan animasi deformasi baik defleksi dan deformasi serta
bila kita memodelkan pembebanan gempa bisa dimunculkan dengan opsi pada ikon MODE.
Dan yang terakhir pada POST PROCESSING ini adalah REPORT.
Setelah meng-klik REPORT akan muncul window seperti di bawah ini.
Hal ini menandakan bahwa item-item itu akan muncul semua dalam laporan struktur.
Kemudian kita juga bisa memilih tool LOAD CASES
Gambar 3.30 Tampilan Post Processing Report Load Cases
Terlihat dalam kolom Selected dafaultnya sudah memasukkan semua LOAD CASES.
Begitu seterusnya sesuai keperluan pelaporan.
Hal yang terpenting juga yakni untuk mengganti KOP laporan silahkan klik tool NAME AND
LOGO.