Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

BANK DAN LEMBAGA NON BANK


LETTER OF CREDIT, WALI AMANAT, KRILING

PENYUSUN:
NURSYAIDA AKDAH ( 2023755766 )

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 7C


POLITEKNIK NEGERI KUPANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha esa atas segala rahmatnya yang
sangat besar sehingga saya bias menyelesaikan makalah Bank dan Non bank.
Tidak lupa juga kmi mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari phak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan materi maupun pikirannya. Semoga makalah yang
saya susun ini turut memperkarya lmu serta bias menambah pengetahuan dan pengalaman para
pembaca,
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Saya juga
menyadari bahwa makalah ini jua masih banyak kekurangan. Maka dari itu saya mengharapkan
saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan makalah ini lebih baik lagi.

Penulis

Nursyaida Akdah

Puji dan syukur kami panjatkan


ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala
rahmatnya yang sangat besar
sehingga kami pada akhirnya
bisa menyelesaikan
makalah Bank dan Lembaga
Keuangan terakit “Lembaga
Keuangan Bank dan
Bukan Bank.”
Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi
dengan memberikan
sumbangan materi maupun
pikirannya.Semoga makalah
yang telah kami susun ini turut
memperkaya ilmu
serta bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman
para pembaca.
Selayaknya kalimat yang
menyatakan bahwa tidak
ada sesuatu yang
sempurna. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini
juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu
kami mengharapkan saran
serta masukan dari para
pembaca sekalian demi
penyusunan makalah ini lebih
baik lagi
Puji dan syukur kami panjatkan
ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala
rahmatnya yang sangat besar
sehingga kami pada akhirnya
bisa menyelesaikan
makalah Bank dan Lembaga
Keuangan terakit “Lembaga
Keuangan Bank dan
Bukan Bank.”
Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi
dengan memberikan
sumbangan materi maupun
pikirannya.Semoga makalah
yang telah kami susun ini turut
memperkaya ilmu
serta bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman
para pembaca.
Selayaknya kalimat yang
menyatakan bahwa tidak
ada sesuatu yang
sempurna. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini
juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu
kami mengharapkan saran
serta masukan dari para
pembaca sekalian demi
penyusunan makalah ini lebih
baik lagi
Puji dan syukur kami panjatkan
ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala
rahmatnya yang sangat besar
sehingga kami pada akhirnya
bisa menyelesaikan
makalah Bank dan Lembaga
Keuangan terakit “Lembaga
Keuangan Bank dan
Bukan Bank.”
Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi
dengan memberikan
sumbangan materi maupun
pikirannya.Semoga makalah
yang telah kami susun ini turut
memperkaya ilmu
serta bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman
para pembaca.
Selayaknya kalimat yang
menyatakan bahwa tidak
ada sesuatu yang
sempurna. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini
juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu
kami mengharapkan saran
serta masukan dari para
pembaca sekalian demi
penyusunan makalah ini lebih
baik lagi
uji dan syukur kami panjatkan
ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala
rahmatnya yang sangat besar
sehingga kami pada akhirnya
bisa menyelesaikan
makalah Bank dan Lembaga
Keuangan terakit “Lembaga
Keuangan Bank dan
Bukan Bank.”
Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi
dengan memberikan
sumbangan materi maupun
pikirannya.Semoga makalah
yang telah kami susun ini turut
memperkaya ilmu
serta bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman
para pembaca.
Selayaknya kalimat yang
menyatakan bahwa tidak
ada sesuatu yang
sempurna. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini
juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu
kami mengharapkan saran
serta masukan dari para
pembaca sekalian demi
penyusunan makalah ini lebih
baik lagi
uji dan syukur kami panjatkan
ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala
rahmatnya yang sangat besar
sehingga kami pada akhirnya
bisa menyelesaikan
makalah Bank dan Lembaga
Keuangan terakit “Lembaga
Keuangan Bank dan
Bukan Bank.”
Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi
dengan memberikan
sumbangan materi maupun
pikirannya.Semoga makalah
yang telah kami susun ini turut
memperkaya ilmu
serta bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman
para pembaca.
Selayaknya kalimat yang
menyatakan bahwa tidak
ada sesuatu yang
sempurna. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini
juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu
kami mengharapkan saran
serta masukan dari para
pembaca sekalian demi
penyusunan makalah ini lebih
baik l
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. LC atau letter of credit adalah cara pembayaran internasional tanpa harus menunggu
berita dari luar. LC atau Letter of Credit adalah salah satu metode pembayaran yang
umum digunakan dalam perdagangan berskala internasional yaitu ekspor impor. Dengan
demikian, LC akan menjembatani berbagai perbedaan jarak, budaya, maupun bahasa
yang mungkin dapat membatasi kelancaran aktivitas perniagaan di antara kedua belah
pihak.
2. Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek yang bersifat
utang (biasanya dalam bentuk Obligasi).
Wali Amanat memiliki peranan yang penting bagi para kreditur (pemilik piutang) karena
akan memberikan informasi yang terkini mengenai kondisi dan perkembangan Emiten
terkait.
3. Kliring adalah bentuk penyelesaian transaksi dengan cara memindahkan sejumlah saldo
kepada pihak yang berhak menerimanya.
Pengertian kliring adalah salah satu dari tiga fasilitas perbankan yang mungkin sudah
sering Sobat OCBC temui ketika melakukan kegiatan transaksi di bank. Sama halnya
dengan RTGS, tujuan kliring yaitu mempermudah transaksi pembayaran yang aman,
serta memperlancar lalu lintas perbankan.
Sehingga dengan adanya metode ini memudahkan para nasabah yang ingin melakukan
perhitungan utang-piutang.

1.2 Tujuan
1. Tujuan LC adalah menjadi penjamin atas pembayaran penjual kepada penerima, memiliki
fasilitas atas pembayaran di muka atau tenggang waktu tertentu.
2. Tujuan Wali Amanat adalah memberikan informasi yang terkini mengenai kondisi dan
perkembangan Emiten terkait.
3. Tujuan Kriling adalah memajukan dan memperlancar pembayaran uang giral dan
dilaksanakan secara mudah, aman dan efisien dan untuk menyakinkan suatu kepercayaan
setiap nasabah.

1.3 Manfaat
1. memberikan jaminan pembayaran kepada eksportir melalui bank penerbit.
2. penyampaian laporan dan keterbukaan informasi, penyelenggaran Rapat Umum
Pemegang Obligasi (RUPO), serta pelaksanaan keputusan RUPO.
3. Memudahkan nasabah untuk mengirim dana kepada penerima dana di bank lain.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Letter Of Credit

LC atau letter of credit adalah teknik pembayaran perdagangan internasional yang bertujuan agar
eksportir memperoleh langsung uang pembayaran dari importir tanpa menunggu konfirmasi dari
negara pengimpor. Dalam hal ini, letter of credit adalah pembayaran yang diterima ketika barang
dan berkas dokumen telah dikirim ke pemesan atau pengimpor.

Apa saja isi Letter of Credit?


Saat seorang eksportir menggunakan cara LC, ada beberapa hal yang perlu disiapkan terlebih
dahulu. Seperti siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ini serta dokumen apa saja yang
diperlukan. Lebih jelasnya, isi letter of credit adalah:

1. Pihak yang terlibat


 Pemohon (Applicant)
 Bank Penerbit (Issuing Bank)
 Penerima (Beneficiary)
 Bank Penerus (Advising Bank)
 Bank yang Ditunjuk (Nominated Bank)
 Bank Negosiasi (Negotiating Bank)
 Bank Pengkonfirmasi (Confirming Bank)
 Dokumen syarat
 Bill of Lading
 Commercial invoice (faktur perdagangan)
 Packing List
 Weight Note
 Measurement List
 Insurance Certificate
 Consular Invoice
 Brochure/Leaflet
 Surveyor Report
 Manufacturer's Certificate
 Certificate of Origin
 Processing Licence
 Instruction Manual

2. Fungsi Letter of Credit


Pada dasarnya, fungsi letter of credit adalah untuk memperlancar proses pembayaran dalam
kegiatan perdagangan global atau biasa disebut ekspor-impor barang. Selain itu, fungsi lain
dari letter of credit adalah bank menjamin pihak eksportir untuk menerima pembayaran yang
sesuai seperti kesepakatan di awal dengan pihak importir.
Jaminan kredit dari bank tersebut juga dapat membantu importir dalam menentukan waktu
pembayaran. Misalnya importir ingin membayar langsung atau ditangguhkan terlebih dulu dalam
waktu tertentu. Di sisi lain, letter of credit adalah sebagai bentuk keamanan dalam bertransaksi
perdagangan internasional terutama bagi eksportir.
Oleh sebab itu, memperdagangkan barang antar mancanegara memiliki kesulitan yang cukup
tinggi, ditambah lagi banyak risiko yang harus dihadapi. Namun, dengan adanya LC pembayaran
akan dijamin aman karena telah diotorisasi oleh pihak bank. Pembayaran tersebut juga akan cair
jika hanya pihak eksportir dan importir sudah bersama-sama menyepakatinya.

3. Jenis-Jenis Letter of Credit


 Revocable LC
Revocable letter of credit adalah LC yang bisa dibatalkan atau diubah secara sepihak
sewaktu-waktu oleh bank penerbit tanpa ada konfirmasi kepada pihak importir.

 Irrevocable LC
Kebalikannya dari revocable LC, surat kredit irrevocable ini tidak bisa dibatalkan secara
sepihak oleh pihak siapapun selama periode kontrak masih valid. Jika ada yang
membatalkannya maka akan terkena sanksi.
 Irrevocable and confirmed LC
Irrevocable and confirmed LC ini adalah yang paling aman khususnya bagi eksportir
karena pembayarannya dijamin secara penuh oleh bank penerbit maupun bank penerus.
 Clean LC
Clean letter of credit adalah pembayaran kredit ekspor-impor yang tidak perlu dilengkapi
syarat-syarat atau dokumen lainnya.
 Documentary LC
Kebalikan dari Clean LC, pembayaran kredit ekspor-impor ini harus dilengkapi oleh
dokumen-dokumen lain seperti yang dijelaskan pada dokumen syarat LC.
 Back to back LC
Dalam jenis LC ini, importir bukanlah pembeli asli, namun adalah perantara. Artinya,
importir akan mendistribusikan barang yang dipesan ke pembeli sebenarnya.
 Revolving LC
Surat kredit revolving bisa digunakan secara berulang oleh pihak importir dan eksportir.
Maksudnya, kedua pihak bisa memakai kembali LC yang sama untuk transaksi berbeda.
 Unrestricted LC
Pada jenis LC satu ini, pihak importir dan eksportir diberi kemudahan yaitu mereka tidak
dibatasi ketika melakukan negosiasi di bank manapun..
 Sight LC
Sight letter of credit adalah pembayaran dan penerimaan dokumen langsung oleh pihak
bank. Artinya, saat seluruh dokumen telah dicek dan dinyatakan valid, maka importir
harus langsung melakukan pembayaran
 Usance LC
Kebalikan dari sight LC, usance letter of credit adalah ketika eksportir memberikan
jangka waktu atau masa jatuh tempo kepada importir untuk melakukan pembayaran
kredit.

 Red clause LC
Red clause LC adalah LC yang ditulis oleh bank menggunakan klausa khusus yang isinya
terkait bank penerus diberikan kuasa oleh bank penerbit untuk membayar DP kredit
kepada eksportir.
 Transferable LC
Jenis surat kredit satu ini adalah eksportir berhak meminta kepada bank yang untuk
memberikan hak atas kredit seutuhnya atau sebagian kepada pihak ketiga.
 Stand by LC
Lalu, jenis LC terakhir adalah stand by LC, yaitu eksportir atau pihak bank atas nama
importir menggunakan sebuah jaminan khusus. Artinya, bila importir gagal untuk
memenuhi pembayaran pinjamannya, bank terkait akan membayar kepada eksportir
dengan memberikan satu lembar sight draft dan surat pernyataan gagal bayar.

.
4. Kelebihan dan Kekurangan Letter of Credit
Selanjutnya, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan letter of credit, beberapa
diantaranya adalah:

a. Kelebihan
 Eksportir dijamin untuk menerima pembayaran atas barang yang telah diekspor ke luar
negeri.
 Importir juga dijamin bahwa barang yang diimpor akan diterima.
 Pembayaran yang dilakukan oleh importir tentu diserahkan kepada eksportir sesuai
dengan syarat kesepakatan dalam Letter of Credit.
 Terdapat pilihan pembayaran kredit dari bank bagi eksportir dan importir.
 Importir berhak tidak melakukan pembayaran jika eksportir tidak mampu memenuhi
kewajibannya sesuai yang tertulis pada LC.
 Importir bisa menerima pembayaran secara lanjut dengan memakai hak kepemilikan yang
tertera pada LC.
 Baik eksportir maupun importir akan terbebas dari fluktuasi valuta asing.

b. Kekurangan
 Importir wajib menanggung biaya tambahan di luar harga barang yang diimpor.
 Membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk mengurus dokumen persyaratan.
 Bank tidak akan bertanggungjawab atas ketidaksesuaian atau kerusakan barang yang
dikirim oleh eksportir.
5. Mekanisme Letter of Credit
Terdapat mekanisme cukup panjang jika seorang importir ingin mengajukan surat kredit
untuk membayar barang yang dibeli dari luar negeri. Adapun mekanisme letter of
credit adalah:
 Eksportir atau importir harus melaksanakan kesepakatan kegiatan transaksi dengan bukti
pembuatan kontrak jual-beli.
 Importir mengajukan LC ke bank, kemudian bank tersebut akan menerbitkan LC yang
diajukan.
 Bank penerbit akan menyampaikan LC tersebut kepada bank penerus dibarengi dengan
dokumen-dokumen persyaratannya.
 Bank penerus akan menyerahkan LC kepada eksportir.
 Lalu eksportir bisa mulai mengirimkan barang yang dipesan kepada importir dan
diperoleh bukti pengiriman.
 Bukti pengiriman tersebut lalu diserahkan kembali ke bank penerus agar eksportir bisa
menerima pembayarannya.
 Bank penerus akan membayarkannya kepada eksportir, apabila dokumen telah valid dan
sesuai syarat.
 Setelah pembayaran selesai, bank penerus menyerahkan bukti pembayaran kepada bank
penerbit LC. Sehingga bank penerus akan menerima dana pengganti setelah tadi
membayar ke eksportir.
 Bank penerbit lalu memberitahu importir terkait bukti pembayaran LC.
 Tahap terakhir, importir membayar uang kepada bank penerbit sesuai dengan
kesepakatan di surat kredit.

6. Contoh Letter of Credit


Contoh letter of credit adalah sebagai berikut. Pihak X berperan sebagai importir suku
cadang mobil yang berasal dari Indonesia. Pihak X hendak membeli suku cadang mobil
dari pihak Y yang berasal dari Jepang. Pihak Y mendapat pesanan dari pihak X yang
merupakan importir baru. Agar transaksi ini berjalan aman dan mudah, pihak Y
menawarkan untuk menggunakan letter of credit sebagai cara pembayarannya.
Jika setuju, maka pihak X harus mengajukan dirinya ke bank sebagai pembayar letter of
credit. Kemudian bank akan memproses keseluruhan mekanisme transaksi pembayaran
menggunakan surat kredit ini sesuai dengan apa yang disepakati oleh kedua belah pihak

2.2 Wali Amanat

Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek yang bersifat utang
(biasanya dalam bentuk Obligasi).
Wali Amanat memiliki peranan yang penting bagi para kreditur (pemilik piutang) karena akan
memberikan informasi yang terkini mengenai kondisi dan perkembangan Emiten terkait.
Kegiatan usaha sebagai Wali Amanat dapat dilakukan oleh Bank Umum dan Pihak lain yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Apa itu wali amanat?


Wali amanat dalam pasar modal dijelaskan definisinya pada Pasal 1 angka 30 UU Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan
pemegang efek yang bersifat utang.
Istilah “efek” dalam pernyataan di atas merujuk pada surat berharga meliputi saham, surat utang
atau obligasi, tanda bukti uang, kontrak berjangka atas efek, dan instrumen derivatif efek.
Kegiatan majelis wali amanat adalah memastikan emiten melakukan kewajibannya,
menyampaikan laporan, menyusun kontrak perwaliamanatan, serta berkontribusi dalam
terselenggaranya Rapat Umum Pemegang Obligasi.

Pihak yang Bertugas sebagai Wali Amanat


Menurut Pasal 50 ayat 2 Undang-Undang Pasar Modal, pihak yang melaksanakan tugas wali
amanat adalah:
1. Bank Umum
2. Pihak lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Sedangkan permohonan bank umum menjadi wali amanat meliputi syarat berikut ini.
 Anggaran dasar
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
 Izin usaha sebagai Bank Umum
 Laporan keuangan tahun terakhir atas pemeriksaan akuntan terdaftar di Bapepam
 Rekomendasi Bank Indonesia
 Buku pedoman operasional mencakup kegiatan perwaliamanatan
 Pernyataan direksi memuat keterangan mengenai administrasi kegiatan wali amanat yang
terpisah dari kegiatan bank lainnya
 Daftar nama direktur dan komisaris dilengkapi daftar riwayat hidup serta Kartu Tanda
Penduduk
 Daftar pejabat penanggung jawab dan tenaga ahli di bidang perwaliamanatan dengan
persyaratan:
a. Daftar riwayat hidup
b. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
c. Bukti kewarganegaraan bagi warga negara asing
d. Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA) bagi warga negara asing
e. jazah pendidikan formal terakhir
 Pertimbangan yang bersifat teknis berupa kesiapan tenaga ahli perwaliamanatan.

1. Tugas dan Tanggung Jawab Wali Amanat


 Tugas wali amanat adalah mewakili kepentingan pemegang surat berharga di dalam
maupun di luar pengadilan sesuai dengan kontrak perwaliamanatan, peraturan OJK
mengenai kontrak perwaliamanatan efek, dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Mengikatkan diri untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sejak
menandatangani kontrak perwaliamanatan dengan emiten.
 Melaksanakan ketentuan berdasarkan kontrak perwaliamanatan dan dokumen terkait
lainnya.
 Memberikan keterangan atau informasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas
perwaliamanatan kepada OJK.
2. Kewajiban Bank Umum sebagai Wali Amanat
Sedangkan kewajiban bank umum sebagai wali amanat adalah sebagai berikut.
 Melaksanakan tugas dengan itikad baik, cermat, dan penuh kehati-hatian sesuai dengan
kontrak perwaliamanatan, peraturan OJK mengenai kontrak perwaliamanatan efek
bersifat utang dan/atau sukuk, dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Kewajiban wali amanat adalah menaati pedoman operasional kegiatan
perwaliamanatannya.
 Kewajiban wali amanat (trustee) adalah menyampaikan laporan kegiatan kepada OJK
meliputi Laporan tengah tahunan mengenai kegiatan bank umum yang melakukan
kegiatan sebagai wali amanat paling lambat 30 hari setelah periode pelaporan dan laporan
tahunan mengenai kegiatan bank umum yang melakukan kegiatan sebagai wali amanat
paling lambat 60 hari setelah periode pelaporan, sesuai dengan format tercantum dalam
Lampiran POJK 19/2020.
 Kewajiban wali amanat adalah menyampaikan laporan tentang peristiwa penting terkait
kegiatan perwaliamanatan kepada OJK paling lambat dua hari kerja setelah terjadinya
peristiwa atau sejak diketahuinya peristiwa tersebut.
 Menyampaikan laporan penggantian wali amanat kepada OJK maksimum dua hari kerja
setelah diangkatnya wali amanat baru yang paling sedikit memuat alasan penggantian dan
nama wali amanat baru.
 Menyampaikan kepada OJK seluruh kewajiban penyampaian laporan yang terkait dalam
kontrak perwaliamanatan.
 Memberikan informasi kepada OJK setiap perubahan yang berkenaan dengan data dan
informasi bank umum yang melakukan kegiatan sebagai wali amanat, paling lambat 14
hari setelah terjadinya perubahan disertai dengan dokumen pendukung.
 Mengadministrasikan, menyimpan, dan memelihara catatan, pembukuan, data, dan
keterangan tertulis terkait dengan emiten yang menggunakan jasa bank umum yang
melakukan kegiatan sebagai wali amanat paling singkat untuk jangka waktu lima tahun
sejak seluruh kewajiban emiten terhadap pemegang efek bersifat utang dan/atau sukuk
telah dipenuhi.

3. Contoh Wali Amanat


Salah satu contoh wali amanat di Indonesia adalah Bank OCBC NISP. Bank dengan nama
lengkap PT. Bank OCBC NISP Tbk ini mulai menyediakan layanan trustee (wali amanat) untuk
individu pada tahun 2016.
Instrumen pengelolaan dana saat itu masih sangat minim untuk penggunaan perorangan,
sehingga OCBC merilis layanan trustee guna menjawab permintaan pasar. Nasabah dapat
memilih untuk menginvestasikan dananya dalam bentuk dolar AS atau rupiah.
Bank OCBC menyediakan instrumen deposito dolar AS, obligasi korporasi serta obligasi
pemerintah.

4. Syarat dan Ketentuan


Guna melaksanakan kegiatan usaha wali amanat, ada banyak ketentuan yang harus dipenuhi.
Langkah pertama adalah bank umum mengajukan permohonan sesuai peraturan berlaku.
Bank umum harus mendapatkan rekomendasi pengawas sektor perbankan OJK yang menyatakan
kemampuannya dalam menjalankan peran wali amanat dalam pasar modal.
Selain itu, kepemilikan buku pedoman operasional sifatnya wajib bagi pemohon. Muatan dalam
buku tersebut adalah penjelasan mengenai struktur organisasi dan pembagian kerja di bank
umum.
Di samping itu, bank umum sebagai majelis wali amanat adalah pihak yang berkewajiban
melaporkan transaksi antara investor dan emiten.

2.3 Kliring
kliring adalah bentuk penyelesaian transaksi dan juga pembukuan dengan cara memindahkan
sejumlah saldo kepada pihak yang berhak menerimanya.
Tapi, secara umum kliring bank adalah sebagai salah satu sarana perhitungan utang-piutang
dalam bentuk surat berharga maupun surat dagang dari bank milik nasabah yang sudah digelar
oleh Bank Indonesia atau pihak resmi lainnya.

1. Manfaat Kliring
Kliring bank adalah salah satu fasilitas perbankan yang memberikan beragam manfaat kepada
penggunanya, di antaranya:
 Meningkatkan efisiensi terhadap sistem pembayaran nasional
 Memberikan layanan transfer dana yang lebih aman dan cepat
 Mengakomodasi kebutuhan nasabah saat melakukan transaksi keuangan dalam jumlah
besar, baik itu oleh perusahaan maupun individu

2. Jenis-Jenis Kliring
Dalam kliring terdapat tiga jenis metode yang wajib Anda ketahui. Jenis metode dalam kliring
bank adalah sebagai berikut.
 Kliring Umum
Jenis pertama pada kliring adalah kliring umum. Ini merupakan sarana perhitungan
warkat antar bank dimana dalam prosesnya akan diawasi dan menggunakan sistem yang
sudah diatur oleh Bank Indonesia.
 Kliring Lokal
Kliring lokal adalah sarana perhitungan warkat antar bank dalam satu wilayah sama.
Adapun ketentuannya sudah diatur dalam wilayah tersebut sebelumnya.
 Kliring Antar Cabang
Terakhir, kliring antar cabang adalah sarana perhitungan warkat yang khusus dilakukan
antar bank dalam satu wilayah tertentu. Sesuai namanya, cara pelaksanaan kliring bank
adalah dengan mengumpulkan seluruh perhitungan dari kantor cabang.

3. Sistem Kliring Bank Nasional Indonesia (SKBNI)


Sistem Kliring Bank Nasional Indonesia (SKBNI) adalah dua jenis kliring berjangka Indonesia
yang digunakan oleh Bank Indonesia dalam penyelenggaraan transfer dana melalui kliring.
 Kliring Debit
Pertama adalah sistem kliring debit. Volume debit kliring adalah jumlah frekuensi debit
Data Keuangan Elektronik pada penyerahan yang diproses melalui SKNBI untuk periode
waktu tertentu. Sedangkan nilai debit pada kliring adalah nilai transaksi debit dalam
satuan mata uang Rupiah dari DKE pada penyerahan yang diproses SKNBI pada periode
waktu tertentu.
 Kliring Kredit
Kedua adalah sistem kliring kredit. Volume kredit kliring adalah jumlah aktivitas Data
Keuangan Elektronik pada penyerahan yang diproses dalam SKNBI selama periode
waktu tertentu. Sedangkan nilai kredit kliring adalah nominal transaksi kredit dalam
satuan mata uang Rupiah dari DKE pada penyerahan yang diproses melalui SKNBI untuk
periode waktu tertentu.

4. Mekanisme Kliring
Terdapat dua mekanisme kliring yang harus diikuti oleh nasabah pengguna kliring, yaitu kliring
penyerahan dan kliring pengembalian. Dalam menyelesaikan kliring berjangka Indonesia, kedua
tahapan tersebut harus dilalui. Berikut penjelasan selengkapnya.

 Kliring Penyerahan
Mekanisme kliring berjangka Indonesia yang pertama adalah mekanisme kliring
penyerahan. Mekanisme ini meliputi berbagai kegiatan yang dilakukan di tempat
penyelenggaraan dan juga kantor peserta. Warkat yang diberikan adalah warkat kredit
keluar atau warkat debit keluar.
Warkat kredit keluar adalah warkat yang bebannya disalurkan ke rekening nasabah
yang mengirimkan untuk kepentingan nasabah lainnya. Sedangkan warkat debit
keluar adalah warkat yang diserahkan oleh nasabah untuk keuntungan dari rekening
nasabah tersebut.
 Kliring Pengembalian
Mekanisme kliring berjangka Indonesia berikutnya adalah mekanisme kliring
pengembalian. Warkat kliring yang diterima oleh nasabah lain adalah warkat debit
masuk maupun warkat kredit masuk.
Warkat debit masuk adalah warkat yang dikumpulkan nasabah atas beban nasabah
yang menerima warkat tersebut. Sedangkan warkat kredit masuk adalah warkat yang
diserahkan oleh nasabah lain untuk kepentingan nasabah dari bank yang menerima
warkat.

5. Sistem yang Terdapat dalam Warkat Kliring


Seiring dengan perkembangannya, kini sistem kliring berjangka Indonesia tidak hanya dapat
dikerjakan secara manual melainkan juga bisa dikerjakan secara otomatis maupun melalui media
elektronik tertentu.
 Sistem Manual
Secara sederhana, pengertian kliring adalah metode transfer uang dari rekening yang
satu ke rekening lainnya. Dalam metode manual, proses pelaksanaan itu dilakukan
secara manual oleh nasabah mulai dari pemilihan warkat kliring atau membuat bilyet
saldo kliring.
 Sistem Semi Otomasi
Berikutnya adalah sistem kliring semi otomasi, dimana memberikan kemudahan
dalam penyelenggaraan untuk kliring lokal. Namun, untuk penyusunan dan
perhitungan bilyet saldo kliring tetap dilakukan manual oleh nasabah.
 Sistem Otomasi
Sistem kliring otomasi adalah pelaksanaan kliring lokal pada berbagai macam
pemilihan warkat dan perhitungan pembuatan saldo kliring.
 Sistem Kliring Elektronik
 Sistem kliring elektronik adalah sistem yang seluruh perhitungannya nanti akan
disesuaikan dengan perhitungan elektronik. Pada sistem ini, pelaksanaannya meliputi
pembuatan serta perhitungan bilyet saldo kliring.

6. Contoh Kliring
Setelah memahami apa itu kliring, kini OCBC akan mengenalkan Anda pada beberapa contoh
kliring. Transfer uang ke rekening lain melalui mekanisme kliring sering disebut sebagai warkat
debit atau warkat kliring.
Warkat debit atau warkat kliring adalah pembayaran non tunai yang diperhitungkan atas beban
pengguna atau nasabah melalui mekanisme kliring. Yang termasuk contoh kliring adalah:
 Wesel
 Cek
 Bilyet Giro
 Nota Debit
 Warkat lain yang disetujui oleh Bank Indonesia
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Letter of Credit atau LC, adalah salah satu metode pembayaran yang digunakan
dalam perdagangan internasional. Dengan metode ini, pihak eksportir dapat
menerima pembayaran langsung tanpa menunggu berita dari luar negeri.
2. Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek yang
bersifat utang (biasanya dalam bentuk Obligasi). Wali Amanat memiliki peranan
yang penting bagi para kreditur (pemilik piutang) karena akan memberikan
informasi yang terkini mengenai kondisi dan perkembangan Emiten terkait.
3. Kliring adalah perhitungan utang piutang antara para peserta secara terpusat di
satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat
dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan dengan mudah dan
aman, serta untuk memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
DAFTAR PUSTAKA
Letter of Credit Page 16

Daftar Pustaka

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktek. Jakarata: Grama
Insani Press. Emery, Douglas R & Finnerty. 1998. Corporate Financial Management. Prentice
Hall Inc. USA. Husein, Umar. 2001. Research Methods in Finance and Banking. Jakarta:
Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Kasmir. 2002. Lembaga Dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Edisi Keenam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kusumawaardani, Deni dkk. 2008.
Tingkat Kesehatan dan Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur. Penerbit: Majalah
Ekonomi. Machmud, Amir dan Rukmana. 2010. Bank Syariah Dari Teori, Kebijakan dan Studi
Empiris di Indonesia. Jakarta: ERLANGGA. Makhijani, Neresh dan James Creelman. 2012.
Menciptakan Balanced Scorecard untuk Organisasi Jasa Keuangan. Terjemahan: Gina Gania.
Jakarta: Esensi Erlangga Group. Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syari’ah. Yogyakarta:
DPP AMP YKPN. Munawir, S. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen Edisi I. Yogyakarta:
BPFE. Nastiti, Ridiyana. 2013. Analisis Resiko Keuangan Pada PT. Bank Mandiri Tbk Dengan
Menggunakan Metode Altman Z-Score. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Sholahuddin, M. 2006. Lembaga Ekonomi Dan Keuangan Islam. Surakarta: MUP-
UMS.

Anda mungkin juga menyukai