Anda di halaman 1dari 12

PUBLICATION MANUSCRIPT

NASKAH PUBLIKASI
THE CORRELATION OF WORKLOAD ON TEACHING FATIGUE TO
ELEMENTARY SCHOOL TEACHERSAT ELEMENTARY SCHOOL 009
MARGASARI SUBDISTRICT IN WEST BALIKPAPAN
HUBUNGAN BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN MENGAJAR
PADA GURU SEKOLAH DASAR NEGRI 009 KELURAHAN MARGASARI
BALIKPAPAN BARAT

Khairunnisa1, ErniWingkiSusanti2, Sri Sunarti3

DIAJUKAN OLEH
KHAIRUNNISA
1011308240050

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES MUHAMMADIYAHSAMARINDA
2017
HUBUNGAN BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN MENGAJAR PADA GURU
SEKOLAH DASAR NEGRI 009 KELURAHAN MARGASARI BALIKPAPAN BARAT

Khairunnisa1, Erni Wingki Susanti2, Sri Sunarti3

INTISARI

Latarbelakang: Kelelahan bagi setiap orang memiliki arti tersendiri dan bersifat subyektif.
Kelelahan merupakan mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh menghindari kerusakan
lebih lanjut, sehingga dengan demikian terjadilah pemulihan (Suma`mur, 1996). Dari hasil
studi pendahuluan melalui wawancara dan survey oleh peneliti pada Guru Sekolah Dasar
Negri 009 Balikpapan Barat mengalami kelelahan mengajar pada 2 guru. Hal ini disebabkan
karena adanya beban kerja pada saat mengajar di kelas.
Tujuan: Penelitian ini adalah menganalisa hubungan beban kerja terhadap kelelahan
mengajar pada guru sekolah dasar negri 009 kelurahan margasari Balikpapan barat
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode studi korelasi
pendekatan cross sectional, menggunakan 40 responden. Pemilihan sampel mengggunakan
metode simple random sampling. Pada penelitian ini menggunakan uji statistic rank
sperman.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil analisa univariat untuk beban kerja sebagian besar
Guru mengalami beban kerja berat dengan frekuensi 57,5%. Dan untuk kelelahan mengajar
pada Guru Sekolah Dasar Negri 009 Balikpapan Barat frekuensi sangat ringan 60,0%.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai P value adalah 0,070 (lebih besar
dari nilai alfa 0,05) dan keputusan penelitian hipotesa nol (Ho) ditolak.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna beban kerja terhadap kelelahan mengajar
pada Guru Sekolah Dasar Negri 009 Kelurahan margasari Balikpapan Barat.

Kata kunci: Beban Kerja, Kelelahan Mengajar

1 Mahasiswa Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES Muhammadiyah Samarinda


2Dosen Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES Muhammadiyah Samarinda
3Dosen Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES Muhammadiyah Samarinda
THE CORRELATION OF WORKLOAD ON TEACHING FATIGUE TO ELEMENTARY
SCHOOL TEACHERS AT ELEMENTARY SCHOOL NEGERI 009 MARGASARI
SUBDISTRICT IN WEST BALIKPAPAN

Khairunnisa1, Erni Wingki Susanti2, Sri Sunarti3

ABSTRACT

Background: Fatigue for everyone has its own meaning and is subjective. Fatigue is the
body's protective mechanism for the body to avoid further damages, thereby it is restoring
(Suma`m, 1996). From the preliminary study results through interviews and surveys by
researcher to teachers at Elementary School 009 West Balikpapan, there are 2 teachers who
are experiencing teaching fatigue. This is due to the workload at the time of teaching in the
classroom.

Objective: This research was to analyze the relationship of workload on teaching fatigue to
elementary school teachers at Elementary School 009 Margasari subdistrict in West
Balikpapan.

Method: This research was a quantitative research with correlation study method of cross
sectional approach, used 40 respondents. Sample selection used simple random sampling
method. In this research used spearman rank statistic test.

Results: Based on the univariate analysis for the workload, most of the teachers have heavy
workload with frequency 57,5%. And for the exhaustion of teaching on teachers at
Elementary School 009 West Balikpapan, the frequency was very light 60.0%. Based on the
results of this study showed that the value of P value was 0.070 (greater than alpha value
0.05) and the research decision of the null hypothesis (Ho) was rejected.

Conclusion: There is no significant correlation between workload on teaching fatigue to the


elementary school teachers at Elementary School 009 Margasari subdistrict in West
Balikpapan.

Keywords: Workload, Teaching Fatigue


1Student of Public Health Undergraduate Study Program at STIKES Muhammadiyah

Samarinda
2Lecturer of Public Health Undergraduate Study Program at STIKES Muhammadiyah

Samarinda
3Lecturer of Public Health Undergraduate Study Program at STIKES Muhammadiyah

Samarinda
THE CORRELATION OF WORKLOAD ON TEACHING FATIGUE TO ELEMENTARY
SCHOOL TEACHERS AT ELEMENTARY SCHOOL 009 MARGASARI SUBDISTRICT IN
WEST BALIKPAPAN

Khairunnisa1, Erni Wingki Susanti2, Sri Sunarti3

ABSTRACT

Background: Fatigue for everyone has its own meaning and is subjective. Fatigue is the
body's protective mechanism for the body to avoid further damages, thereby it is restoring .
From the preliminary study results through interviews and surveys by researcher to teachers
at elementary school 009 West Balikpapan, there are 2 teachers who are experiencing
teaching fatigue. This is due to the workload at the time of teaching in the classroom.

Objective: This research was to analyze the relationship of workload on teaching fatigue to
elementary school teachers at elementary school 009 Margasari subdistrict in West
Balikpapan.

Method: This research was a quantitative research with correlation study method of cross
sectional approach, used 40 respondents. Sample selection used simple random sampling
method. In this research used spearman rank statistic test.

Results: Based on the univariate analysis for the workload, most of the teachers have heavy
workload with frequency 57,5%. And for the exhaustion of teaching on teachers at SDN 009
West Balikpapan, the frequency was very light 60.0%. Based on the results of this study
showed that the value of P value was 0.070 (greater than alpha value 0.05) and the research
decision of the null hypothesis (Ho) was rejected.

Conclusion: There is no significant correlation between workload on teaching fatigue to the


elementary school teachers at elementary school 009 Margasari subdistrict in West
Balikpapan.

Keywords: Workload, Teaching Fatigue


1Undergraduate Student of Public Health Collage of at STIKES Muhammadiyah Samarinda
2Lecturer, Collage of Health Science Muhammadiyah Samarinda
3Lecturer, Collage of science STIKES Muhammadiyah Samarinda

PENDAHULUAN oleh faktor pekerjaan, lingkungan kerja


Kesehatan kerja merupakan salah serta penyakit umum. Kesehatan kerja
satu bidang kesehatan masyarakat yang dapat dicapai secara optimal jika tiga
memfokuskan perhatian pada masyarakat komponen kerja berupa kapasitas kerja,
pekerja baik yang berada di sektor formal beban kerja, dan lingkungan kerja dapat
maupun yang berada di sektor informal berinteraksi secara baik dan serasi
(Depkes RI, 2003). Kesehatan kerja (Suma`mur,2009).
bertujuan agar pekerja memperoleh Menurut peraturan Menteri Negara
derajat kesehatan setinggi- tingginya baik Pemberdayaan Aparatur (Menneg PAN),
fisik, mental, maupun sosial. Tujuan seorang Guru PNS maksimal mengajar 24
tersebut dapat dicapai dengan usaha- jam seminggu. Aturan ini berlaku untuk
usaha preventif, kuratif, dan rehabilitatif semua guru, tidak terkecuali Guru Sekolah
terhadap penyakit- penyakit atau Dasar. Namun pada praktiknya guru- guru
gangguan kesehatan yang diakibatkan sekolah dasar mengajar 28 jam pelajaran
seminggu dan bisa kelebihan mengajar 28 lebih dari 24 jam seminggu, tidak sesuai
jam pelajaran seminggu menjadi 56 jam dengan ketentuan Menteri Negara
pelajaran seminggu karena seorang guru Pemberdayaan Aparatur (Menneg PAN).
harus mengajar 2 kelas sekaligus karena Pada Sekolah Dasar Negeri 009 guru
sekolahnya kekurangan guru sekolah mengajar sebanyak 32 jam dalam
(Adiartanto,2003). Akibatnya seorang guru seminggu. Pada Sekolah Dasar Negeri
dapat mengalami kelelahan fisik (seperti 009 Balikpapan Barat juga mengalami
sakit kepala, tegang pada otot, leher, dll) penggabungan tiga sekolah. sehingga
serta kelelahan emosional (seperti rasa tuntutan mengajar Guru Sekolah Dasar
bosan, tidak peduli dengan siswa dan 009 mengalami penambahan tugas dan
mudah marah), yang akan membawa efek jam mengajar. Sekolah Dasar Negeri 009
psikologis yang buruk terhadap rendahnya memiliki 32 kelas yang terdiri dari kelas 1
aspek moral seperti membolos, telat kerja, sebanyak 6 kelas, kelas 2 sebanyak 6
mudah tersinggung dan keinginan untuk kelas,kelas 3 sebanyak 5 kelas, kelas 4
pindah. Sikap diri dan sikap negatif sebanyak 5 kelas, kelas 5 sebanyak 5
muncul akibatnya perhatian dan perasaan kelas, dan kelas 6 sebanyak 5
terhadap orang lain menjadi tumpul kelas.Sedangkan Jumlah murid di Sekolah
(Firdaus,2006). Dasar Negeri 009 sebanyak 1148 siswa
Guru Sekolah Dasar sebagai guru dari banyaknya jumlah kelas dan jumlah
kelas mengeluh karena harus siap murid yang ada maka Guru Sekolah
mengajar semua bidang studi di SD, Dasar 009 mengaku mengalami kelelahan
disamping juga harus membuat persiapan dalam mengajar.
mengajar tertulis untuk semua bidang kompetisi dari suatu sumber daya
studi tersebut. Tugas guru yang lain mental yang terbatas. Salah satu
adalah memberi bimbingan konseling penyebab menurunnya performa dari
kepada siswa antara lain memelihara beban kerja adalah keharusan untuk
disiplin, menilai kemajuan siswa, membuat mengambil dua atau lebih tugas yang
laporan kepada orang tua murid, tanggung harus di kerjakan secara bersamaan.
jawab kurikuler, tanggung jawab Semakin banyaknya permintaan untuk
profesional, penilaian terhadap diri sendiri melaksanakan tugas-tugas tersebut maka
dan hubungan terhadap personil sekolah semakin berkurangnya performa dalam
lainnya. bekerja.
Dalam penelitian Kusyanto (2008) Sedangkan Tarwaka (2010), bahwa
menyatakan bahwa 23,6% atau 13 orang beban kerja merupakan sesuatu yang
dari sample yang dipilih mengalami beban muncul dari interaksi antara tuntutan tugas
kerja mengajar yang berat dan 67,4% atau – tugas, lingkungan kerja dimana
32 orang lainnya mengalami beban kerja digunakan sebagai tempat kerja,
mengajar ringan. Sedangkan pada ketrampilan, perilaku dan persepsi dari
penelitian yang dilakukan oleh Partajaya pekerja. Beban kerja juga didefinisikan
(2006) menyatakan bahwa Guru sekolah secara opersional pada berbagai faktor
Dasar mengalami kelelahan dalam seperti tuntutan tugas atau upaya – upaya
mengajar. Hasil dari penelitian yang yang dilakukan untuk melakukan
dilakukan Tjok Rai Partaya (2006) yaitu pekerjaan. Oleh karena itu, tidak hanya
35% kelelahan Guru Sekolah Dasar mempertimbangkan beban kerja dari satu
tergolong sangat berat,25 % ter tergolong aspek saja, selama faktor – faktor yang
sedang, 7% tergolong ringan dan 3% lain mempunyai interelasi pada cara- cara
tergolong sangat ringan. yang komplek.
Dalam penelitian ini, peneliti Munandar (2001) menambahkan bahwa
melakukan studi pendahuluan. Dimana beban kerja lebih dan beban kerja sedikit
pada sekolah Dasar Negeri 009 timbul sebagai akibat dari tugas-tugas
Balikpapan Barat memiliki jam mengajajar yang terlalu banyak atau sedikit diberikan
kepada tenaga kerja untuk diselesaikan METODE PENELITIAN
dalam waktu tertentu.
Kelelahan bagi setiap orang memiliki Rancangan penelitian yang digunakan
arti tersendiri dan bersifat subyektif. Lelah dalam penelitian ini adalah metode
adalah aneka keadaan yang disertai penelitian Survei Analitik dengan
penurunan efisiensi dan ketahanan dalam rancangan cross sectional merupakan
bekerja.Kelelahan merupakan mekanisme suatu variabel sebab akibat yang terjadi
perlindungan tubuh agar tubuh pada objek penelitian yang diukur atau
menghindari kerusakan lebih lanjut, dikumpulkan dalam waktu yang
sehingga dengan demikian terjadilah bersamaan dan dilakukan pada situasi
pemulihan (Suma’mur, 2009). saat yang sama (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini dimaksudkan untuk
Kelelahan kerja ditandai oleh adanya mengetahui hubungan beban kerja
perasaan lelah, output menurun, dan terhadap kelelahan mengajar pada Guru
kondisi fisiologis yang dihasilkan dari Sekolah Dasar Negeri 009 Balikpapan
aktivitas terus-menerus.Kelelahan akibat Barat.
kerja sering kali diartikan sebagai Populasi pada penelitian ini adalah
menurunnya efisiensi, performans kerja seluruh jumlah guru yang ada yang ada di
dan berkurangnya kekuatan / ketahanan Sekolah Dasar Negeri 009 Balikpapan
fisik tubuh untuk terus melanjutkan yang Barat yang berjumlah 44 guru.
harus dilakukan (Wignjosoebroto, 2000). Instrumen yang dilakukan penelitian
Berdasarkan uraaian diatas maka peneliti ini adalah “
tertarik untuk melakukan penelitian yang 1. Menggunakan Kuesioner yang akan
berjudul hubungan beban kerja terhadap di uji validitas untuk mengetahui
kelelahan mengajar pada Guru Sekolah beban mengajar.
Dasar 009 Balikpapan barat. 2. Menggunakan pengukuran denyut
nadi untuk mengetahui kelelahan
yang dialami Guru Sekolah Dasar
TUJUAN PENELITIAN 009 Balikpapan Barat dengan
1. Tujuan umum ketentuan
Mengetahui hubungan antara beban
kerja dengan kelelahan kerja mengajar No Hasil ukur kategori
pada Guru Sekolah Dasar Negri 009
Balikpapan Barat. 1 60-75 Sangat ringan
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui beban kerja pada 2 75-100 Ringan
Guru Sekolah Dasar Negeri 009
Balikpapan Barat 3 100-125 Agak berat
b. Mengetahui tingkat kelelahan
kerja mengajar pada Guru 4 125-150 Berat
Sekolah Dasar Negeri 009
5 150-175 Sangat berat
Balikpapan Barat
c. Menganalisis hubungan antara 6 >175 Luar biasa berat
beban kerja dan kelelahan kerja
mengajar pada Guru Sekolah
Dasar Negeri 009 Balikpapan HASIL PENELITIAN
Barat
Sekolah Dasar Negeri 009 terletak di
Kelurahan Margasari Kecamatan
Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.
Sekolah Dasar Negeri 009 didirikan pada
tahun 1953. Sekolah Dasar Negeri 009 Berdasarkan tabel penyilangan diatas,
memiliki jumlah siswa terbanyak di kota dapat dilihat bahwa beban kerja berat
Balikpapan, sebanyak 1148 siswa. dengan kategori kelelahan mengajar
Sarana dan prasarana merupakan sangat ringan berjumlah 11 responden,
factor pendukung efektifitas kegiatan dan 12 responden mengalami kategori
pembelajaran di sekolah. Berdasarkan kelelahan mengajar ringan. Sedangkan
data yang diperoleh, SDN 009 memiliki responden yang mengalami beban kerja
sarana dan prasarana yang cukup baik, ringan yang berkategori kelelahan sangat
semua fasilitas ini tidak lain untuk ringan berjumlah 13 responden, dan yang
menunjang optimalisasi kegiatan belajar mengalami beban kerja ringan dengan
mengajar di SDN 009 Balikpapan. kategori kelelahan mengajar ringan
berjumlah 4 responden
1. Analisis Univariat Dari Variabel
Independen dan Variabel Dependen
Tabel 4.6 distribusi crosstabulation
Tabel 4.3 Disistribusi beban kerja pada hubungan beban kerja terhadap
Guru Sekolah Dasar Negri 009 kelelahan mengajar Guru Sekolah
Balikpapan Barat Dasar Negri 009 Balikpapan Barat
N0 Beban Freque Percent No kelelaha frequen Percent
kerja ncy n cy
1 Beban 23 57.5 1 Sangat 24 60.0
mengaja ringan
r berat 2 Ringan 16 40.0
2 Beban 17 42.5 Total 40 100.0
mengaja
r ringan Sumber : Data Primer
Total 40 100.0
Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat
bahwa dari 40 responden sebanyak 24
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat responden (60.0%) mengalami kelelahan
bahwa dari 23 responden (57.5%) mengajar sangat ringan sedangkan 16
mengalami beban mengajar berat, dan 17 responden (40.0%) mengalami kelelahan
responden (42.5%) mengalami beban mengajar ringan.
mengajar ringan.
Tabel 4.5 Hubungan beban kerja
Tabel 4.4 Distribusi kelelahan mengajar dengan kelelahan mengajar pada Guru
pada Guru Sekolah Dasar Negri Sekolah Dasar Negri 009 Balikpapan
Balikpapan Barat Barat Tahun 2016
koefisensi Signifikasi
No Kelelahan mengajar Total
Sangat Ringan
ringan Nilai -289 .070
koefisie
1 Beban 11 12 23 n
kerja
berat Total 40
2 Beban 13 4 17 sampel
kerja
ringan Sumber : Data Primer
Total 24 16 40

Sumber : Data Primer


Berdasarkan tabel di atas menunjukan (2006) yang menyatakan bahwa ada
bahwa hasil analisa hubungan hubungan antara beban kerja dan
menggunakan spearman rank diperoleh kelelahan mengajar pada guru, yang
nilai coefficient yaitu 0,-289. disebabkan oleh beberapa faktor
Sedangkan berdasarkan kriteria kedua penyebab kelelahan seperti adanya
variabel tidak signifikan karena angka kecemasan dalam mengajar pada guru,
signifikan sebesar 0,070>0,05. Menurut guru merasa memiliki tanggung jawab
hasil uji yang dilakukan dapat disimpulkan yang besar karena selain mengajar guru
bahwa tidak ada hubungan beban kerja juga harus mendidik karakter siswa
terhadap kelelahan mengajar pada Guru menjadi lebih baik, dan terkadang memiliki
Sekolah Dasar Negri 009 Balikpapan konflik antar guru dengan siswa dikelas,
Barat. hal ini yang menyebabkan terjadinya
kelelahan pada guru Sekolah Dasar Negri
PEMBAHASAN di kecamatan Gabus Kabupaten
Grobogan Tahun 2006.
Berdasarkan hasil penelitian yang Pada penelitian ini dilakukan tabel
telah dilakukan kepada Guru Sekolah penyilangan (crosstabs)untuk mengetahui
Dasar Negeri 009 Balikpapan sebanyak hubungan antara beban kerja terhadap
40 responden, didapatkan bahwa guru kelelahan mengajar dengan lebih jelas
yang mengalami kelelahan mengajar lagi.Hasil yang diperoleh dalam
ringan sebanyak 16 responden dengan perhitungan tabel penyilangan ialah guru
rata- rata denyut nadi 60-75 /menit, dalam yang mengalami beban kerja berat namun
penelitian ini guru mengalami beban kerja mengalami kelelahan sangat ringan
berat sebesar 23 responden, namun sebanyak 11 responden.Dan guru yang
beban kerja berat yang dialami guru mengalami beban kerja kemudian
didalam kelas ternyata tidak mengalami kelelahan mengajar ringan
mempengaruhi jumlah denyut nadi atau berjumlah 12 responden.Sedangkan guru
kelelahan mengajar pada guru, hal ini yang mengalami beban kerja ringan
dikarenakan apabila jumlah denyut nadi namun mengalami kelelahan mengajar
dibawah 100nadi/menit, maka akan sangat ringan sebanyak 13
kembali normal jika responden beristirahat responden.Sedangkan guru yang
selama 5 menit. mengalami beban kerja berat dan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang mengalami kelelahan mengajar ringan
dilakukan Nugroho (2009) bahwa tidak sebanyak 4 responden. Pada penilitian ini
ada hubungan antara beban kerja dengan strategi yang dapat dilakukan ialah
kelelahan kerja di Desa Curut Kecamatan dengan melakukan adanya pendidikan
penawangankabupaten Grobogan.Dengan kesehatan agar para Guru dapat lebih
analisa data menggunakan Rank memperhatikan kesehatannya dengan
Spearmen.Pengumpulan data dilakukan meminimalisir beban yang berat, dengan
dengan pengumpulan denyut nadi dengan cara beristirahat diwaktu istirahat, dan
menggunakan jari dan pengukuran tidak mengerjakan tugasnya pada jam
kelelahan dengan menggunakan reaction istirahat. Terutama kepada Guru yang
timer. Dengan rata- rata waktu reaksi memiliki jumlah jam kerja tambahan dapat
81/milidetik sehingga dikategorikan mengerjakan tugasnya pada saat jam
kelelahan sangan ringan berdasarkan uji kerja saja dan tidak menggunakan jam
rank spearmen yang dilakukan, istirahat untuk menyelesaikan tugasnya.
memperoleh hasil tidak ada hubungan Hasil dari penelitian ini ialah beban kerja
antara beban kerja dengan tingkat berat namun guru mengalami kelelah
kelelahan kerja. yang ringan, hal ini didapatkan beberapa
Hal ini bertentangan dengan penelitian faktor yang membuat guru merasa beban
yang telah dilakukan oleh Oktaviana kerja yang berat tidak menjadikan mereka
mengalami kelelahan yang berat yang cukup pada jam istirahat dan
diakrenakan guru merasa nyaman atas menyelesaikan tugas pada saat jam
profesinya sebagai pengajar, sehingga kerja saja.
psikis yang ada pada guru tidak terganggu 2. Bagi Sekolah Dasar Negri 009
,sehingga beban yang berat tidak memicu Balikpapan Barat
terjadinya kelelahan mengajar yang berat. Diharapkan dapat memberikan
Pada lingkungan tempat guru mengajar pendidikan kesehatan berupa
juga tidak terdapat banyak faktor pentingnya menjaga kesehatan kerja
kelelahan .karena pada lingkungan bagi pengajar , karena kesehatan
mereka mengajar sudah memiliki fasilitas pengajar sangat berperan penting
yang baik. Sedangkan pada faktor biologis bagi proses pembelajaran
mereka tidak memiliki riwayat penyakit 3. Bagi Pihak STIKES Muhammadiyah
yang dapat mengganggu kinerja kerja Samarinda
para guru. a. Diharapkan agar dapat
menambah referensi atau jurnal
KESIMPULAN DAN SARAN penelitian kesehatan baik nasional
maupun internasional.
a. Kesimpulan 4. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan agar peneliti
Berdasarkan hasil penelitian selanjutnya dapat mengembangkan
mengenai hubungan beban kerja penelitian dengan metode penelitian
terhadap kelelahan mengajar pada Guru yang lainnya dan juga dapat
Sekolah Dasar Negri 009 Balikpapan mengembangkan sampel penelitian
Barat tahun 2016 diperoleh kesimpulan yang lebih banyak.
sebagai berikut
1. Guru Sekolah Dasar Negeri 009 DAFTAR PUSTAKA
Balikpapan Barat kelurahan Ardiantarto. 2003. Hubungan beban kerja
Margasari memiliki beban kerja berat terhadap kelelahan terhadap
sebesar 57.5% dan yang mengalami pegawai PT. Buma Jawa
beban kerja ringan 42.5% Timur. Diakses pada tanggal
2. Guru Sekolah Dasar Negeri 009 29 Mei 2015
Balikpapan Barat kelurahan Depkes RI. 2013 . Riskesdas 2013
Margasari mengalami kelelahan Jakarta : Depkes RI
mengajar ringan sebesar 60% Firdaus.2006. Pengaruh beban kerja
sedangkan yang mengalami terhadap psikologi dan aspek
kelelahan mengajar sangat ringan moral terhadap pegawai Rumah
sebesar 40% Sakit Umum Kota Gorontalo.
3. Tidak adanya hubungan yang Diakses pada tanggal 12 maret
signifikan antara beban kerja guru 2015
dikelas dengan kelelahan mengajar Koesyanto, Herry 2008. Hubungan antara
pada guru Sekolah Dasar Negeri 009 beban kerja dengan kelelahan
Balikpapan Barat. mengajar pada Guru Sekolah
Dasar Sekecamatan Semarang
b. Saran Barat. Diakses pada tanggal 29
April 2015
1. Bagi guru Sekolah Dasar Negeri 009
Balikpapan Barat Munandar 2001. Hubungan beban kerja
Diharapkan guru Sekolah Dasar dengan stress kerja perawat di
Negri 009 Balikpapan Barat dapat Instalasi Gawat Darurat RSUD
tetap menjaga kesehatan diri yang Kabupaten Semarang
sudah ada, dengan cara beristirahat
Notoadmojo, Soekidjo.2012. Prinsip-prinsip
dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Rineka
Cipta
Nugroho Adi 2009. Hubungan beban Kerja
Terhadap Kelelahan Kerja Di
Desa Curut Kecamatan
Penawangan Kabupaten
Grobogan.
Oktaviana Anita 2006. Hubungan beban
kerja terhadap kelelahan kerja
Guru Sekolah Dasar Negri di
Kecamatan Gabus Kabupaten
Grobogan
Partajaya, Tjok Rai. 2006. Pengaruh
beban kerja mengajar pada Guru
Sekolah Dasar 005 Riau.
Diakses pada tanggal 12 juni
2015
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Aparatur. Diakses 2015
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Jakarta : Penerbit Alfabeta
Suma’mur, P.K. 2009. Higiene
Perusahaan dan Kesehatan
Kerja (Hiperkes). Jakarta :
Sagung Seto
Tarwaka.2010 Dasar- dasar Pengetahuan
Ergonomi Dan Aplikasi Di
Tempat Kerja. (Solo : Harapan
Press Solo)
Wignjosoebroto,2000. Ergonomi, Studi
Gerak dan Waktu Teknik
Analisis untuk peningkatan
Produktivitas Kerja. Edisi 1
cetakan kedua, penerbitAndi
Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai