Anda di halaman 1dari 152

PENGARUH WORK-LIFE BALANCE TERHADAP KEPUASAN KERJA

PADA GURU WANITA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA


MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Ujian Sarjana Psikologi

OLEH:

SARAS GUSVITA
161301173

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul:

“Pengaruh Work-Life Balance Terhadap Kepuasan Kerja Pada Guru Wanita


Di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan”

Adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh

gelar sarjana di suatu perguruan tinggi manapun.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penelitian ini saya kutip dari hasil

karya orang lain yang telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma,

kaidah dan citra penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kekuragan di dalam skripsi

ini, saya bersedia menerima sanksi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 22 Juni 2020

Saras Gusvita

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pengaruh Work-Life Balance Terhadap Kepuasan Kerja Pada Guru Wanita
Di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan

Saras Gusvita dan Abdhy Aulia Adnans


Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Sumber daya manusia sebagai tenaga pendidik dalam proses pengajaran


adalah guru. Guru wanita salah satunya mengalami jumlah peningkatan dari tahun
ke tahun. Banyak dari mereka telah memilih pekerjaan ini dan telah menikah
umumnya menghadapi work-life balance dalam mengatur pekerjaan dan
kehidupan pribadi. Selain itu, tuntutan pekerjaan yang lebih besar membuat
sebagian guru wanita memiliki sikap negatif terhadap pekerjaan yang timbul dari
ketidakpuasan dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
work-life balance terhadap kepuasan kerja pada guru wanita di Madrasah Aliyah
Negeri Kota Medan. Subjek penelitian ini adalah guru wanita yang telah menikah
dan berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan posisi sebagai guru tetap.
Penelitian ini menggunakan seluruh populasi yang berjumlah 130 orang.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode pengumpulan data
menggunakan metode skala likert, yaitu work-life balance yang disusun
berdasarkan dimensi oleh Fisher, Bulger dan Smith (2009) yang terdiri dari 24
aitem dan skala kepuasan kerja yang disusun berdasarkan dimensi oleh Luthans
(2011) yang terdiri dari 30 aitem. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis regresi sederhana. Hasil dari penelitian ini
ditemukan bahwa terdapat pengaruh positif work-life balance terhadap kepuasan
kerja pada guru wanita (R = 0,535). Work-life balance memberikan sumbangan
hasil sebesar 38,6% dalam meningkatkan kepuasan kerja pada guru wanita. Hasil
tersebut menunjukkan pengaruh semakin tinggi work-life balance semakin tinggi
kepuasan kerja pada guru wanita.

Kata Kunci : Work-Life Balance, Kepuasan Kerja, Guru Wanita

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


The Influence of Work Balance to Job Satisfaction on Female Teachers in
Madrasah Aliyah Negeri Medan

Saras Gusvita and Abdhy Aulia Adnans


Faculty of Psychology University of Sumatera Utara

ABSTRACT

Human resources as educator in learning process is teacher. Female


teachers are increasingly by numbers every year. Many of them who decided to
choose this job and had married mostly facing work life balance in order to
balancing the job and the personal life. Moreover, bigger job demands on female
teachers creating negative attitude toward the job, this was caused of job
dissatisfaction. This study aims to find the influence of work-life balance to job
satisfaction on female teachers in Madrasah Aliyah Negeri Medan. The subjects
of this study are female teachers who had married and in status of civil servants
which is in position as permanent teacher. This study uses 130 subjects as total
population. This study uses quantitative method and collect data by using Likert
scale method, the scales that used in this study are work-life balance scale which
construct based on Fisher, Bulger and Smith’s (2009) dimensions, consist of 24
items and job satisfaction which construct based on dimension by Luthans (2011),
and consist of 30 items. Analysis method which is used in this study is simple
linear regression. Result found that there is positive influence of work-life balance
to job satisfaction on female worker (R = 0,535). Work-life balance contribute
38,6% to increasing job satisfaction on female teachers. The result shows that
higher work-life balance, higher job satisfaction on female teachers.

Keywords : Work-Life Balance, Job Satisfaction, Female Teachers

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh Work-Life Balance Terhadap
Kepuasan Kerja Pada Guru Wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan”.
Penyusunan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera
Utara.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan penelitian ini


tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, arahan, dan dukungan dari
berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai penyusunan skripsi. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan, kesehatan, rezeki dan


pikiran kepada saya selama hidup dan menjadi tempat saya berdoa
meminta agar selalu diberi kemudahan dan kelancaran untuk
menyelesaikan skripsi saya .
2. Bapak Zulkarnain, Ph.D., Psikolog, selaku Dosen Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara beserta Bapak Eka Danta Jaya Ginting
M.A., Psikolog, Bapak Ferry Novliadi, M.Si, dan Ibu Rika Eliana
Barus, M.Psi. selaku Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas Psikologi
USU.
3. Bapak Dr. Abdhy Aulia Adnans, MM. selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan memberikan bimbingan,
arahan serta arahan yang sangat bermanfaat untuk membantu saya
dalam menyelesaikan skripsi ini hingga selesai.
4. Bang Fahmi Ananda, M.Psi, Psikolog dan Kak Sherry Hadiyani, M.Psi
selaku dosen penguji yang telah telah bersedia menjadi dosen penguji

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


saya dan telah memberikan masukan, dan juga arahan yang membuat
penulisan skipsi ini menjadi lebih baik.
5. Ibu Eka Ervika, M.Si, Psikolog selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan nasihat, arahan dan masukan kepada saya
selama masa perkuliahan.
6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Psikologi USU yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas segala ilmu,
pengarahan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
7. Kedua orang tua saya, Kak Meyva dan Fikri yang selalu mendoakan,
mendukung dan memberi semangat kepada peneliti untuk segera
menyelesaikan skripsi hingga memperoleh gelar sarjana.
8. Seluruh sahabat seperjuangan saya yaitu Opi, Anggi, Marsha, Sasa,
Dhita, Nabil, Yasmin dan Chyntia yang terus menghiasi kehidupan
perkuliahan dari maba sampai sekarang ini. Terimakasih untuk saling
memberi nasihat, masukan, mendoakan dan mendukung satu sama
lain.
9. Sahabat saya lainnya di Psikologi USU khususnya angkatan 2016 yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih telah memberikan
dukungan, nasihat, dana motivasi kepada saya.
10. Kepada Muhammad Wazir Qowi Hasibuan, yang banyak membantu,
memberikan masukan serta nasihat, dan semangat atas segala keluh
kesah saya dalam proses menyelesaikan skripsi.
11. Sahabat-sahabat MAN saya My Fantastic Four, Iftihal, Aysyah dan
Fadillah. Terimakasih telah memberikan dukungan dan bantuan
kepada saya.
12. Sahabat-sahabat MTsN saya MRCLADYSK khususnya Ainun dan
Rani, terimakasih telah memberikan dukungan dan meluangkan
waktunya untuk tetap bertemu.
13. Kepada sahabat saya, Iftihal, Reflita, Winia dan Kak Adelia Fadillah
yang bersedia membantu saya dalam pengumpulan data penelitian di

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


lapangan, memberikan semangat dan membantu saya menyelesaikan
skripsi
14. Kepada Ibu Rosmaida Siregar, Ibu Nurasmah, dan Ibu Hamidah
Siregar yang telah banyak membantu saya dan memudahkan saya
melakukan penelitian dan mengumpulkan data.
15. Pema Fakultas Psikologi USU 2018-2019 Kabinet Pejuang Muda yang
periode ini menemani perjuangan dan masa-masa saya dalam proses
menyelesaikan skripsi.
16. Departemen Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian (P3) yaitu Bang Adi,
Kak Yuli, Reflita, Renya, Reza, Rizky dan Nisa. Terimakasih untuk
segala kebersamaan dan canda tawa, kerjasama satu periode yang
sangat luar biasa. Bangga dan bahagia bisa satu tim dengan kalian.
17. Seluruh subjek penelitian yang bersedia meluangkan waktu dan pikiran
nya untuk membantu saya mengambil data penelitian di lapangan.
18. Seluruh pihak lain yang banyak membantu yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan, dukungan dan
motivasi kepada saya dalam menyeelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
juga menambah ilmu pengetahuan terutama di bidang Psikologi Industri dan
Organisasi. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penelitian ini.
Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi menciptakan penelitian ini lebih baik lagi. Akhir kata, semoga
Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan seluruh pihak yang telah
membantu saya. Aamiin.

Medan, 22 Juni 2020

Penulis

Saras Gusvita

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM ............................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1


B. Rumusan Masalah...................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 11
E. Sistematika Penulisan ................................................................ 12

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 14

A. Kepuasan Kerja.......................................................................... 14
1. Definisi Kepuasan Kerja ...................................................... 14
2. Dimensi Kepuasan Kerja ..................................................... 17
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ......... 21
B. Work-Life Balance ..................................................................... 22
1. Definisi Work-Life Balance ................................................. 22
2. Dimensi Work-Life Balance ................................................ 25
3. Manfaat Work-Life Balance................................................. 27
C. Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) ........................................... 29
D. Wanita Menikah ........................................................................ 30
E. Pengaruh Work-Life Balance Terhadap Kepuasan Kerja .......... 32
F. Hipotesis Penelitian ................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 37

A. Variabel Penelitian .................................................................... 37


B. Definisi Operasional .................................................................. 38
C. Populasi Penelitian .................................................................... 40
D. Lokasi Penelitian ....................................................................... 40
E. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 41

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


F. Uji Coba Instrumen Penelitian .................................................. 45
1. Validitas Alat Ukur .............................................................. 45
2. Reliabilitas Alat Ukur .......................................................... 46
3. Uji Daya Beda Aitem .......................................................... 47
G. Hasil Uji Coba Alat Ukur .......................................................... 47
1. Hasil Uji Coba Skala Kepuasan Kerja ................................. 47
2. Hasil Uji Coba Skala Work-Life Balance ............................ 48
H. Prosedur Penelitian .................................................................... 49
1. Persiapan Penelitian............................................................. 49
2. Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 51
3. Pengolahan Data Penelitian ................................................. 51
I. Metode Analisis Data ................................................................ 52
1. Uji Normalitas ..................................................................... 52
2. Uji Linearitas ....................................................................... 52

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 54

A. Analisis Data ............................................................................. 54


1. Gambaran Umum Subjek Penelitian ................................... 54
2. Analisis Data Deskriptif ...................................................... 62
B. Hasil Uji Asumsi Penelitian ...................................................... 70
1. Uji Normalitas ..................................................................... 70
2. Uji Linearitas ....................................................................... 71
C. Analisis Data Inferensial ........................................................... 72
D. Pembahasan ............................................................................... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 86

A. Kesimpulan ................................................................................ 86
B. Saran .......................................................................................... 87
1. Saran Metodologis ............................................................... 87
2. Saran Praktis ........................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89

LAMPIRAN .................................................................................................... 95

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM

TABEL

Tabel 3.1. Skor Favorable dan Unfavorable ................................................... 42

Tabel 3.2. Blueprint Skala Kepuasan Kerja Sebelum Uji Coba ...................... 42

Tabel 3.3. Blueprint Skala Work-Life Balance Sebelum Uji Coba ................. 44

Tabel 3.4. Distribusi Skala Kepuasan Kerja Setelah Uji Coba ....................... 48

Tabel 3.5. Distribusi Skala Work-Life Balance Setelah Uji Coba ................... 49

Tabel 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia ............................. 54

Tabel 4.2. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..... 56

Tabel 4.3. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Golongan Kerja........... 57

Tabel 4.4. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jabatan Selain Guru .... 58

Tabel 4.5. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja ASN ......... 60

Tabel 4.6. Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja di Madrasah .............. 61

Tabel 4.7. Nilai Mean Empirik dan Mean Hipotetik Kepuasan Kerja ............ 63

Tabel 4.8. Nilai Mean Empirik dan Mean Hipotetik Work-Life Balance ....... 64

Tabel 4.9. Norma Kategorisasi Kepuasan Kerja ............................................. 65

Tabel 4.10. Kategorisasi Data Penilaian Kepuasan Kerja ............................... 65

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.11. Norma Kategorisasi Work-Life Balance....................................... 66

Tabel 4.12. Kategorisasi Data Penilaian Work-Life Balance .......................... 67

Tabel 4.13. Kategorisasi Penilaian Dimensi Work Interference with Personal Life

(WIPL) Guru Wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan ...................... 68

Tabel 4.14. Kategorisasi Penilaian Dimensi Personal Life Interference with Work

(PLIW) Guru Wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan ..................... 68

Tabel 4.15. Kategorisasi Penilaian Dimensi Work Enhancement of Personal Life

(WEPL) Guru Wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan ..................... 68

Tabel 4.16. Kategorisasi Penilaian Dimensi Personal Life Enhancement of Work

(PLEW) Guru Wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan .................... 69

Tabel 4.17. Uji Normalitas .............................................................................. 70

Tabel 4.18. Uji Linearitas ................................................................................ 71

Tabel 4.19. Hasil Analisis Perhitungan Regresi .............................................. 73

Tabel 4.20. Koefisien Determinan................................................................... 74

Tabel 4.21. Koefisien Regresi Work-Life Balance dengan Kepuasan Kerja ... 75

DIAGRAM

Diagram 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia........................ 55

Diagram 4.2. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan 56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Diagram 4.3. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Golongan Kerja .... 57

Diagram 4.4. Gambaran Subjek Berdasarkan Jabatan Selain Guru ................ 59

Diagram 4.5. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja ASN ... 60

Diagram 4.6. Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja di Madrasah ........ 62

xi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Alat Ukur Penelitian

Lampiran II : Uji Reliabilitas Dan Uji Daya Beda Aitem

Lampiran III : Data Mentah Skala Uji Coba

Lampiran IV : Data Mentah Skala Penelitian

Lampiran V : Uji Asumsi Dan Hasil Penelitian

Lampiran VI : Surat Pengambilan Data

xii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam

mencapai tujuan suatu lembaga terutama lembaga pendidikan. Lembaga

pendidikan merupakan suatu institusi berlangsungnya pendidikan dimana orang

yang berada di lingkungan tersebut akan mengalami perubahan dan

perkembangan dalam dirinya. Terdapat tiga lingkungan utama, yaitu keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Sekolah memiliki tenaga pendidik ahli dalam

pengajaran dan organisatoris yaitu guru. Sebagai tenaga pendidik dan

organisatoris, guru menentukan keefektifan suatu lembaga agar dapat berjalan

dengan baik karena sumber daya manusia tersebut mempunyai pengaruh yang

sangat besar bagi kinerja lembaga (Tentama, 2015).

Tanggung jawab yang dilakukan oleh guru tercermin dalam kegiatan tugas

dan fungsi guru yang dikenal dengan istilah 5M, yakni (1) merencanakan

pembelajaran, (2) melaksanakan pembelajaran (tatap muka), (3) menilai hasil

pembelajaran, (4) membimbing dan melatih peserta didik, dan (5) melaksanakan

tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja

guru. Kelima hal tersebut harus dilakukan demi pemenuhan tugas dan tanggung

jawab yang telah diatur pemerintah dalam proses pembelajaran di sekolah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

Pemenuhan tanggung jawab tersebut berlaku bagi guru pria ataupun

wanita. Pada masa sekarang ini, profesi guru terlihat lebih didominasi oleh wanita,

hal ini dikarenakan pekerjaan sebagai guru sangat banyak dibutuhkan (Diah,

2017). Hal ini dibuktikan melalui data yang ditemukan dari sumber Pusat Data

Statistik Pendidikan (Kemendikbud, 2019) bahwa jumlah guru wanita sebagai

tenaga pendidik sebesar 65,7% yang meningkat dari tahun sebelumnya sebesar

65,2%. Sedangkan, jumlah guru laki-laki dari tahun 2019 sebesar 34,3% yang

menurun dari tahun sebelumnya sebesar 34,8%. Data Kementerian Agama

melalui Emis Dashboard Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (2019)

menyebutkan jumlah guru wanita memiliki persentase sebesar 54,5% dan laki-laki

sebesar 45,5%. Melalui data ini dapat dilihat bahwa jumlah guru wanita semakin

meningkat dari tahun ke tahun.

Umumnya, wanita yang bekerja memiliki berbagai alasan, seperti tuntutan

untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan menambah pendapatan keluarga (Reddy

et al. 2010). Perubahan yang terjadi dalam interaksi pekerjaan dan kehidupan

sehari-hari membuat para wanita yang telah menikah dan bekerja membutuhkan

waktu yang lebih untuk terlibat secara aktif dengan anak dan keluarganya.

(Paramita & Waridin, 2006).

Pada awalnya, profesi guru dianggap sebagai profesi yang memiliki

fleksibilitas waktu, tuntutan tidak terlalu tinggi, dan kesejahteraan yang memadai

sehingga lebih mudah bagi guru dalam menjalankan peran ganda. Namun, seiring

berjalannya waktu, tuntutan dan kualitas guru yang semakin tinggi menyebabkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

semakin sedikit waktu bagi guru wanita bersama keluarganya (Diah, 2017).

Tuntutan pekerjaan dengan prosedur yang lebih formal dan pencapaian tujuan

pembelajaran yang lebih tinggi terhadap siswa tidak langsung meningkatkan

tuntutan profesi guru. Kondisi ini menimbulkan tingkat stress yang berbeda-beda

setiap guru dalam menghadapi situasi dan tuntutan pekerjaan yang dilakukan.

Keberhasilan suatu pembelajaran dalam sekolah yang telah ditetapkan

sangat bergantung pada kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan

fungsi pokok mereka. Peran seorang guru menjadi hal penting dalam mencapai

tujuan pembelajaran apabila didukung oleh tenaga pendidik yang berkualitas.

Sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan mampu merespon dengan

cepat atas perubahan dalam pembelajaran dan aturan baru dalam dunia pendidikan

(Paramita & Widyastuti, 2015). Untuk mengembangkan sumber daya manusia

tersebut, maka perlu meningkatkan dari segi kinerja sumber daya manusia dalam

mencapai tugas dan fungsi pokok yang telah ditetapkan.

Hal lain yang perlu diperhatikan selain sumber daya manusia adalah aspek

pendukung sebagai pemenuhan kebutuhan dalam pekerjaan, seperti fasilitas kerja

tenaga pendidik, jaminan kesehatan, pendapatan, kesempatan mendapatkan

jabatan yang lebih tinggi, dan mengikuti program pendidikan dan pelatihan

(Sunyoto, 2012). Oleh sebab itu, untuk mengurangi tingkat stres terhadap tuntutan

profesi guru dan meningkatkan produktivitas mereka sebagai tenaga pendidik,

seorang kepala sekolah sebagai atasan harus memperhatikan kondisi guru-guru

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

sebagai bawahannya, salah satunya yang perlu diperhatikan adalah kepuasan kerja

pada bawahan.

Istilah Job Satisfaction atau kepuasan kerja merujuk pada sikap umum

seorang individu terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Robbins dan Judge

(2013) menyatakan kepuasan kerja (job satisfaction) adalah perasaan positif

tentang pekerjaan yang dihasilkan dari evaluasi karakteristik pekerjaan tersebut.

Hal tersebut juga dikatakan oleh Greenberg & Baron (2002) bahwa kepuasan

kerja merupakan sikap yang ditunjukkan secara positif atau negatif yang dimiliki

oleh seseorang dalam pekerjaannya. Seseorang dengan sikap kepuasan yang tinggi

menunjukkan sikap positif terhadap kerja, dan seseorang yang tidak puas terhadap

pekerjaannya menujukkan sikap negatif terhadap pekerjaan yang ia jalani

(Robbins, dalam Rusdiyanti, 2017).

Hasibuan (2013) menambahkan bahwa kepuasan kerja (job satisfaction)

merupakan sikap emosional individu yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannya. Sikap ini dapat ditunjukkan melalui moral kerja, prestasi kerja dan

kedisiplinan dalam bekerja. Kepuasan kerja baik secara langsung maupun tidak

langsung mempengaruhi produktivitas, sehingga kepuasan kerja sangat perlu

diperhatikan sebab pegawai dalam sebuah organisasi adalah faktor paling penting

untuk menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan organisasi. Selain itu, kepuasan

kerja sesuatu yang bersifat individual karena setiap individu memiliki tingkat

kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik individu tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

Beban kerja guru turut mempengaruhi kepuasan kerja dan menjadi

tantangan bagi seorang guru yang dapat memicu kelelahan dalam mengajar.

Dilansir pada laman Kemdikbud.go.id (14/7), peraturan ini telah berlaku sejak

tahun 2018 sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Permendikbud)

Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah bahwa guru sudah diwajibkan

memenuhi ketentuan beban kerja selama 40 jam dalam satu minggu. Hal ini

berdasarkan hasil survei pada tahun 2015 (Anonim, 2017) yang menunjukkan

ketidaksetujuan guru, kepala sekolah dan pengawas terkait beban kerja guru

sebesar 45%.

Terjadinya perubahan beban kerja yang sebelumnya 24 jam kerja tatap

muka di sekolah induk, terikat dengan ketentuan minimal jam mengajar, dan

melaksanakan pembelajaran serta penilaian yang sebelumnya dapat dilakukan di

rumah, kini harus dilakukan disaat jam kerja di sekolah. Beban kerja guru tidak

lagi 24 jam tatap muka melainkan perhitungan dengan 7,5 jam selama 5 hari kerja

atau 6,25 jam dalam 6 hari kerja. Beban kerja (jam tatap muka) termasuk dalam

bagian hitungan jam kerja saat ini menjadi 40 jam kerja dengan rincian 37,5 jam

kerja dengan 2,5 jam istirahat. Bagi mereka yang tidak mampu memenuhi 37,5

jam kerja terutama dalam jam tatap muka dalam pengajaran, maka harus

memenuhi untuk mengajar di sekolah lain.

Selain beban kerja, promosi jabatan di suatu sekolah juga menjadi hal

penting untuk mendapatkan kesempatan bekerja yang lebih baik, mendapatkan

kesempatan mengikuti pelatihan dari instansi, dan kenyamanan dalam bekerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

seperti ruang kerja, keadaan ruangan, maupun kebersihan sekolah. Rekan kerja

turut penting dalam pekerjaan, karena memudahkan mereka dalam mengisi

kebutuhan dan interaksi sosial (Paramita & Widyastuti, 2015).

Salah satu sekolah yang menerapkan aturan baru dalam jam kerja seperti

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan aturan kerja bagi

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sekolah Madrasah. Sekolah Madrasah

merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama terdiri

atas Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Secara

khusus sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) secara langsung dibawah unsur

pelaksana Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

di Kota Medan sendiri memiliki 3 sekolah, yakni MAN 1 Medan, MAN 2 Model

Medan, dan MAN 3 Medan.

Sejak dikeluarkannya peraturan terbaru jam kerja bagi guru ASN oleh

Kemendikbud, Kementerian Agama mulai melakukan penerapan aturan dengan

mengeluarkan peraturan dibawah Kementerian Agama Republik Indonesia

melalui Direktur Jenderal Pendidikan Islam. Penerapan aturan tersebut terkait

aturan kedisiplinan para guru ASN di Lingkungan Madrasah berdasarkan Nomor

1 Tahun 2013 bahwa seluruh jam kerja termasuk didalamnya beban kerja

pengajaran di kelas berjumlah 37,5 jam per minggu. Peraturan ini sangat

memperhatikan kehadiran guru di lingkungan Madrasah mulai pukul 07.15 pagi

dan berakhir pukul 15.00 melalui sistem finger print. Bagi tingkatan Madrasah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

Aliyah, tentu jam pengajaran kelas di sekolah memiliki waktu yang lebih lama

dibandingkan dengan Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah.

Banyaknya tugas pokok dan fungsi kerja guru saat ini mempengaruhi

kepuasan kerja pada seorang guru. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh

instansi adalah menyeimbangkan kehidupan kerja bagi pegawai nya atau dikenal

dengan istilah work-life balance (Lazar et. al, dalam Mariati, 2013). Selanjutnya,

dalam penelitian Lazar menyebutkan bahwa “the benefit of work life balance:

increased job satisfaction, greater sence of job security, enhanched control over

work life environment, reduce job stress levels, better physical and mental health”

yang berarti work-life balance memiliki manfaat bagi individu yaitu

meningkatnya kepuasan kerja, semakin tinggi rasa keamanan kerja (job security),

meningkatkan kontrol terhadap work-life balance environment, mengurangi

tingkat stres kerja, dan lebih meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Work-life balance didefinisikan sebagai keadaan ketika seseorang

mengalami keterikatan dan kepuasan yang seimbang dalam perannya sebagai

pekerja dan di dalam keluarga (Greenhaus, Collins, & Shaw 2003). Lebih lanjut,

Delecta (2011) mengatakan work-life balance merupakan kemampuan individu

mencukupi pekerjaan dan komitmen keluarga, maupun tanggung jawab lainnya

selain pekerjaan dan kegiatan lainnya.

Lazar, Osoian dan Ratiu (2010) mengatakan bahwa ketika work-life

balance terbentuk, maka suatu organisasi atau lembaga akan mendapatkan

keuntungan yang positif seperti menurunnya absensi, mengurangi keterlambatan,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

meningkatkan produktivitas pembelajaran. Alianto dan Anindita (2018)

menjelaskan salah satu faktor penunjang kepuasan kerja pegawai yaitu work-life

balance dalam sebuah perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Yusnani dan Prasetio (2018) yang memberikan hasil pengaruh

work-life balance terhadap kepuasan kerja sebesar 57,9%. Kemudian penelitian

oleh Zaheer, Islam, dan Darakhshan (2016) yang menunjukkan hasil tingkat stres

pada pekerjaan terhadap work-life imbalance adalah hubungan positif yang kuat

dengan nilai korelasi sebesar 0,73.

Work-life balance menjadi hal penting bagi seorang guru wanita yang telah

berkeluarga. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Petare (2013) menyebutkan

adanya peran wanita dalam rumah tangga sebagai ibu dan mengurus rumah tangga

dan juga bekerja menjadi suatu tantangan terbesar dalam keseimbangan kehidupan

kerja. Beban kerja guru tidak hanya menuntut waktu wanita di institusi tetapi juga

mencakup kehidupan pribadi mereka untuk menyelesaikan pekerjaan dirumah dan

juga di sekolah. Beberapa faktor keseimbangan kehidupan kerja yang dapat

membantu mereka seperti jam kerja fleksibel, kerjasama pasangan dan keluarga,

atasan yang kooperatif.

Hasil data awal yang ditemukan oleh peneliti di lokasi penelitian

menyebutkan dalam kepuasan kerja adanya promosi jabatan yang jarang

dilakukan. Ini diperkuat oleh subjek bahwa sekolah jarang mengganti wakil

kepala madrasah, kepala bidang mata pelajaran ataupun staf mereka. Perputaran

jabatan juga terjadi pada beberapa orang saja yang sudah berada di posisi saat itu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

tanpa melihat guru lain yang berpotensi mendapatkan jabatan yang lebih tinggi.

Hal ini terkait aspek kepuasan kerja salah satunya adalah promosi (promotions)

yang berhubungan dengan perputaran jabatan ataupun mendapat jabatan yang

lebih tinggi.

Keluhan lain terkait aspek kepuasan kerja yang lain yaitu kondisi kerja

(working conditions) dimana juga ditemukan jumlah guru yang sangat banyak

tidak didukung oleh kapasitas ruang kerja yang nyaman, sirkulasi udara dan

pencahayaan yang masih kurang, dan ruang gerak yang kurang bebas. Ini dilihat

ketika seluruh guru melakukan rapat dan harus berkumpul di ruang yang kurang

memadai maka kebebasan gerak dan sirkulasi udara juga terbatas sehingga diluar

jam kerja banyak guru memilih untuk istirahat di ruangan lain apalagi bagi

beberapa guru yang memiliki jabatan tambahan disekolah dan memiliki ruangan

kerja sendiri, salah satunya adalah kepala laboratorium. Ini tentu bagi mereka

akan lebih memilih ruang kerja sendiri saat jam kosong tanpa harus berkumpul

dengan semua guru saat jam istirahat. Selain itu terkait aspek kepuasan kerja yaitu

rekan kerja (coworkers) juga ditemukan masalah rekan kerja yang kurang

kooperatif dalam urusan kerja yang menimbulkan masalah sendiri bagi beberapa

guru dan tidak sedikit memiliki masalah yang sama terhadap rekan kerja mereka.

Masalah-masalah tersebut menggambarkan keadaan yang terjado terhadap

kepuasan kerja di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan.

Selain itu, ditemukan juga masalah yang berhubungan dengan work-life

balance. Masalah tersebut yaitu jam kerja guru yang sudah ditentukan oleh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

sekolah membuat para guru harus lebih cepat berangkat dari rumah terutama

mereka yang memiliki jarak rumah cukup jauh. Adanya sistem finger print yang

diterapkan pihak Madrasah sebagai absen digital para guru membuat jam kerja

lebih disiplin dan terarah, karena guru harus melakukan absen di waktu yang telah

ditentukan baik saat masuk maupun pulang sekolah.

Bagi guru yang memiliki jarak rumah yang dekat dengan lokasi kerja,

terkadang waktu luang saat tidak mengajar digunakan oleh mereka untuk pulang

dan melakukan aktivitas dirumah, sementara mereka yang memiliki jarak rumah

cukup jauh dan sudah menyelesaikan tatap muka pembelajaran harus menunggu

sesuai waktu jam kerja. Hal ini cukup menjadi keluhan untuk mereka yang hanya

bisa melakukan pekerjaan rumah sore hingga malam hari dan melakukan aktivitas

bersama keluarga dengan waktu terbatas. Mereka juga mengatakan semua

kebutuhan keluarga harus dipersiapkan sangat pagi juga pekerjaan lainnya agar

menuju tempat kerja lebih cepat dan bisa melakukan finger print tepat waktu.

Berdasarkan pemaparan dan fenomena diatas, perlu adanya keseimbangan

kehidupan dan pekerjaan sehingga menghasilkan kepuasan kerja di masa beban

kerja yang meningkat bagi para guru wanita yang menikah dan berkeluarga. Oleh

karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh work-life balance terhadap kepuasan kerja pada guru wanita

di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

B. RUMUSAN MASALAH

Peneliti melihat perlunya dilakukan penelitian terhadap pengaruh work life

balance terhadap kepuasan kerja pada guru Aparatur Sipil Negara (ASN) wanita

yang menikah. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

peneliti merumuskan masalah dalam penelitian: “Apakah terdapat pengaruh work-

life balance terhadap kepuasan kerja pada guru wanita di Madrasah Aliyah Negeri

Kota Medan?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh work-life balance terhadap kepuasan kerja pada guru wanita di

Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari segi teoritis maupun

dari segi praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu

Psikologi terutama dalam bidang Industri dan Organisasi mengenai

pengaruh work-life balance dengan kepuasan kerja pada guru wanita.

b. Hasil penelitian ini juga diharapkan akan dapat memperkaya sumber

kepustakaan penelitian sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi

penunjang untuk bahan penelitian lebih lanjut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Instansi

Madrasah Aliyah Negeri di Kota Medan mengenai ada tidaknya

pengaruh work-life balance dan kepuasan kerja pada guru wanita

sebagai kemudahan dalam pengelolaan tenaga pendidik (guru) melalui

peraturan yang mendukung work-life balance dan mendukung

pemenuhan pekerjaan sehingga tercapai kepuasan kerja.

b. Bagi Guru diharapkan melalui penelitian ini dapat membantu mereka

menyampaikan informasi mengenai pengaruh work-life balance dan

kepuasan kerja kepada pihak keluarga dan pasangan untuk membantu

mereka dalam mencapai keseimbangan kehidupan kerja dan kepuasan

kerja.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan penelitian ini adalah:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini berisikan teori mengenai Kepuasan Kerja dan Work-Life Balance.

Pada landasan teori Kepuasan Kerja mencakup definisi teori, dimensi

Kepuasan Kerja serta faktor Kepuasan Kerja. Pembahasan teori Work-Life

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

Balance mencakup pembahasan seperti definisi teori, dimensi Work-Life

Balance, dan manfaat Work-Life Balance. Kemudian penjelasan mengenai

Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Wanita Menikah. Bagian akhir

tinjauan pustaka terdapat dinamika kedua variabel penelitian, yaitu

Kepuasan Kerja dan Work-Life Balance serta hipotesis penelitian.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini berisikan mengenai metode penelitian yaitu jenis penelitian,

identifikasi variabel penelitian, definisi operasional kedua variabel dalam

penelitian, populasi penelitian, lokasi penelitian, metode pengumpulan

data, uji coba instrumen penelitian, prosedur penelitian dan metode

analisis data.

Bab IV : Hasil Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang gambaran subjek penelitian, memaparkan

hasil pengukuran berupa uji klasik sampai uji hipotesis. Selain itu pada

bab ini dipaparkan juga mengenai kategorisasi skor penelitian. Di akhir

bab adalah bagian pembahasan yang mengaitkan hasil pengukuran dengan

pembuktian hipotesis.

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Pada Bab ini dipaparkan poin-poin kesimpulan dari penelitian yang telah

dilaksanakan dan juga saran yang dapat menjadi masukan untuk ke

depannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

LANDASAN TEORI

A. KEPUASAN KERJA

1. Definisi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah perasaan prestasi dan

keberhasilan seseorang dalam pekerjaan. Locke (dalam Luthans, 2011)

mendefinisikan kepuasan kerja (job satisfaction) adalah suatu tingkat emosi

bernilai positif dan menyenangkan yang akan dilalui oleh seseorang terhadap

pengalaman kerjanya. Dengan kata lain, kepuasan kerja menjadi suatu hasil

perkiraan individu terhadap penilaian pekerjaan dan pengalaman positif dalam diri

pegawai. Pengalaman tersebut berkaitan dengan perasaan yang dialami oleh

pegawai yang berhubungan dengan kepuasan atau ketidakpuasan kerja pada waktu

sekarang dan masa lalu daripada harapan-harapan untuk masa yang akan datang.

Robbins dan Judge (2013) juga menyatakan kepuasan kerja (job satisfaction)

adalah perasaan positif tentang pekerjaan yang dihasilkan dari evaluasi

karakteristik pekerjaan tersebut.

Kepuasan kerja juga dikatakan oleh Greenberg & Baron (2002) bahwa

sikap yang ditunjukkan secara positif atau negatif yang dimiliki oleh seseorang

dalam pekerjaannya. Seseorang dengan sikap kepuasan yang tinggi menunjukkan

sikap positif terhadap kerja dan berpengaruh positif bagi organisasi seperti

efisiensi dan produktivitas perusahaan (Kanwar, Singh & Kodwani. 2009) dan

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

seseorang yang tidak puas terhadap pekerjaannya menunjukkan sikap negatif

terhadap pekerjaan yang dilakukannya (Robbins, dalam Rusdiyanti, 2017).

Sikap secara positif dan negatif seseorang terhadap pekerjaannya

menggambarkan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan

itu sendiri. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, diluar pekerjaan dan

kombinasi keduanya. Kombinasi kepuasan kerja oleh keduanya juga dicerminkan

dari sikap emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan

pekerjaan yang adil dan layak diterima oleh pegawai (Hasibuan, 2013).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh pada

kinerja pegawai dan memiliki dampak positif bagi perusahaan. Seorang pegawai

yang puas terhadap pekerjaannya akan berpengaruh positif pada organisasi seperti

memiliki kinerja yang tinggi dan loyal terhadap organisasi. Sebaliknya, pegawai

yang memiliki kepuasan rendah (tidak puas) akan menciptakan turnover

(Shabrina & Ratnaningsih, 2019). Ketika seorang pegawai mencapai kepuasan

dalam kerja maka ia akan bekerja secara maksimal begitu juga sebaliknya ketika

pegawai dalam bekerja tidak mencapai kepuasan, maka pekerjaan yang dilakukan

tidak akan maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku pegawai, seperti

terlambat hadir, melanggar kewajiban, dsb. (Sihombing, 2017).

Menurut Hoppock (dalam Aziri, 2011) job satisfaction merupakan

kombinasi antara kondisi psikologis, fisiologis dan lingkungan yang akan

menyebabkan seseorang secara jujur mengatakan dirinya bahwa “saya puas

dengan pekerjaan saya”. Menurut pendekatan dikemukakan oleh Hoppock,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

meskipun kepuasan kerja berada di bawah pengaruh banyak faktor eksternal,

tetapi ada faktor internal yang turut berkaitan bagaimana perasaan pegawai dalam

pekerjaannya, yaitu kepuasan kerja menyebabkan perasaan puas akan pekerjaan

tersebut. Kepuasan kerja adalah sesuatu yang bersifat individual karena setiap

individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan

karakteristik individu tersebut.

McCormick dan Ilgen (dalam Wijono, 2010) selanjutnya menyatakan

kepuasan kerja sebagai suatu rangkaian sikap khusus yang dimiliki oleh setiap

anggota-anggota organisasi dalam hal ini adalah pekerjaan yang dikerjakan oleh

orang lain. Secara tidak langsung, kepuasan kerja berkaitan langsung dengan

produktivitas serta kesejahteraan pribadi individu. Dalam hal ini, kepuasan kerja

menyiratkan bahwa pekerjaan tersebut dinikmati oleh seseorang, melakukannya

dengan baik dan diberi imbalan atas upaya seseorang sehingga akan tercipta

adanya rasa antusias dan kebahagiaan dengan pekerjaan seseorang (Kaliski,

2007).

Kepuasan kerja menjadi hal penting bagi organisasi dan menjadi tujuan

organisasi untuk mencapai hal tersebut. Ketika kepuasan kerja pegawai

meningkat, maka akan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak kepada

organisasi. Ketidakpuasan kerja pegawai juga berdampak buruk bagi perusahaan

dalam hal efisiensi dan efektivitas organisasi (Lai Wan, dalam Javed, Balouch, &

Hassan, 2014). Dalam hal ini, seorang pemimpin organisasi membentuk hubungan

baik dengan para pegawai menunjukkan adanya kepuasan kerja di antara para

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

pegawai, kemudian sikap dan tanggung jawab dalam tugas yang diberikan dan

organisasi merasa puas terhadap hasil yang dilakukan oleh pegawai.

Melalui pengertian kepuasan kerja diatas dapat disimpulkan bahwa

kepuasan kerja adalah suatu ungkapan sikap emosional baik secara positif atau

menyenangkan dan negatif atau ketidakpuasan sebagai hasil penilaian atas

pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi segala aspek

kehidupan pribadi individu dan juga perusahaan tempat ia bekerja.

2. Dimensi Kepuasan Kerja

Luthans (2011) mengemukakan terdapat beberapa dimensi kepuasan kerja,

yaitu.

a. The Work It Self (Pekerjaan itu Sendiri)

Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri merupakan sejauh mana

pekerjaan memberi individu tugas yang menarik, peluang untuk belajar, dan

kesempatan untuk menerima tanggung jawab serta evaluasi individu terhadap

kesulitan yang harus dihadapi oleh dirinya ketika menyelesaikan tugas dari

pekerjaannya. Indikator dari pekerjaan itu sendiri terkait dengan pekerjaan yang

sesuai kemampuan, dan menantang. Pekerjaan yang menarik dan menantang

merupakan tugas-tugas yang memotivasi pegawai dalam pekerjaannya. Penelitian

menemukan bahwa karakteristik pekerjaan dan kompleksitas pekerjaan

menghubungkan antara kepribadian dan kepuasan kerja, dan apabila pekerjaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

terpenuhi sesuai kreatif pegawai, maka pegawai akan cenderung puas terhadap

pekerjaannya.

b. Pay (Gaji)

Gaji dikatakan sebagai faktor multidimensi dalam kepuasan kerja dan

merupakan sejumlah upah yang diterima oleh pegawai yang dipandang sebagai

hal yang dapat dibandingkan dengan orang lain dalam satu organisasi ataupun

organisasi lain. Gaji menjadi suatu hal yang penting bagi seseorang yang bekerja

dalam sebuah perusahaan/institusi dan dapat membantu setiap pegawai untuk

mencapai kebutuhan dasar dan juga berperan dalam menyediakan kepuasan akan

kebutuhan dalam tingkatan yang lebih tinggi. Gaji atau imbalan juga dipandang

sebagai alat peningkatan kerja pegawai. Pegawai melihat gaji yang mereka terima

sebagai cerminan bagaimana institusi/perusahaan memandang kinerja dan

kotribusi mereka kepada institusi/perusahaan. Imbalan/gaji dapat menjadi

motivasi dan peningkatan kepuasan kerja untuk bekerja lebih efektif,

meningkatkan kinerja dan produktivitas pegawai dalam organisasi.

c. Promotions (Promosi)

Promosi merupakan peluang pegawai untuk berkesempatan mendapatkan

kemajuan promosi ataupun jabatan dalam organisasi. Promosi merujuk pada

kemajuan posisi dengan tantangan yang lebih besar, lebih banyak tanggung jawab

serta lebih banyak wewenang daripada pekerjaan yang diberikan sebelumnya dan

juga didalamnya termasuk kenaikan gaji (Noe, 2008). Kesempatan mendapatkan

promosi memiliki pengaruh yang berbeda pada kepuasan kerja. Hal ini karena

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

promosi didapatkan dalam bentuk yang berbeda dan memiliki penghargaan,

seperti promosi atas dasar senioritas dalam lingkungan pekerjaan atau berdasarkan

kinerja dan juga promosi kenaikan gaji.

Jenjang promosi dapat meningkatkan semangat pegawai dalam bekerja,

sehingga pegawai akan bekerja dengan penuh motivasi dan memberikan yang

terbaik bagi organisasi dan berusaha mendapatkan promosi dalam karirnya.

Pegawai yang mendapatkan kenaikan jabatan ataupun gaji dari hasil promosi

pekerjaan akan menciptakan rasa kepuasan kerja pada individu dari sebelumnya.

Lingkungan kerja yang juga positif dan memberi kesempatan untuk berkembang

secara intelektual dan memperluas keterampilan dasar juga menjadi hal lebih

penting daripada peluang promosi.

d. Supervision (Pengawasan)

Supervision merupakan kemampuan yang diberikan kepada pengawas

untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan kepada organisasi. Supervisor

atau pengawas menjadi salah satu kepuasan kerja yang cukup penting. Peran ini

terkait bagaimana seseorang mempunyai kekuasaan untuk mengeluarkan perintah

kepada rekan kerja bawahannya. Peran kerja supervisor terpusat pada pegawai

yang diwujudkan dari sejauh mana atasan mengambil minat pribadi dan peduli

terhadap pegawai. Hal ini dilihat dari perilaku atasan memeriksa seberapa baik

pegawai melakukan pekerjaan mereka, memberikan nasihat dan bantuan kepada

individu, berkomunikasi dengan pegawai secara pribadi maupun resmi. Selain itu,

atasan memberikan kesempatan bagi bawahan mereka untuk berpartisipasi dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

memberi dan mengambil keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka

sendiri. Dalam sebuah kasus, hal ini mengarah pada kepuasan kerja yang lebih

tinggi.

e. Coworkers (Rekan Kerja)

Rekan kerja merupakan sejauh mana sesama pekerja secara bersama-sama

membantu dan mendukung secara sosial. Ini menjadi evaluasi hubungan sesama

rekan kerja, baik yang sama maupun berbeda jenis pekerjannnya. Rekan kerja

menjadi hal penting terhadap kebahagiaan rekan di tempat bekerja. Sifat

kelompok kerja akan berpengaruh pada kepuasan kerja. Rekan kerja yang ramah

dan kooperatif adalah sumber kepuasan kerja yang sederhana bagi pegawai

individu. Bagi kelompok kerja berbentuk tim yang memiliki jenis pekerjaan yang

sama sangat berfungsi sebagai sumber dukungan, kenyamanan, saran dan bantuan

bagi anggota individu. Hubungan dengan rekan kerja harus berjalan dengan baik

bertujuan untuk tercipta hubungan kerjasama yang baik pula.

Penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang membutuhkan saling

ketergantungan yang cukup besar di antara anggota untuk menyelesaikan

pekerjaan akan memiliki kepuasan yang lebih tinggi. Kelompok kerja yang baik

atau tim yang efektif membuat pekerjaan lebih menyenangkan. Saling

menghormati dan menghargai diantara rekan kerja menjadi hal penting dan

menciptakan semangat dalam bekerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

f. Working Conditions (Kondisi Kerja)

Kondisi kerja memiliki efek sederhana pada kepuasan kerja. Jika kondisi

kerjanya baik, seperti lingkungan yang bersih dan menarik, individu akan merasa

lebih mudah untuk melaksanakan pekerjaannya. Jika kondisi kerja buruk, seperti

lingkungan yang panas dan berisik, individu akan merasa lebih sulit untuk

menyelesaikan pekerjaan. Dengan kata lain, pengaruh kondisi kerja pada

kepuasan kerja serupa dengan yang ada pada kelompok kerja.

3. Faktor Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja memiliki beberapa faktor yang dikemukakan oleh Gilmer

(1996), Churiyah (2007) dan Burt (dalam As’ad, 2004) sebagai berikut.

a. Faktor hubungan antar pegawai: Faktor ini meliputi hubungan antara

pimpinan dengan pegawai, hubungan sosial diantara pegawai, kondisi fisik

dan situasi kerja, dukungan dari teman kerja.

b. Faktor individual: Faktor ini meliputi sikap orang terhadap pekerjaannya,

umur orang saat bekerja, jenis kelamin

c. Faktor luar (external): Faktor ini meliputi keadaan keluaga pegawai,

rekreasi dan pendidikan (training, up grading, sebagainya).

d. Faktor kondisi kerja: Terkait tempat kerja, ventilasi, penyinaran, kantin

dan tempat parkir

e. Faktor kesempatan untuk maju: Dalam hal ini menunjukkan ada tidaknya

kesempatan yang didapatkan untuk memperoleh pengalaman dan

peningkatan kemampuan selama bekerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

f. Faktor manajemen kerja: Manajemen kerja yang baik akan memberikan

situasi dan kondisi kerja yang stabil, sehingga pegawai dapat bekerja

dengan nyaman.

g. Faktor rendahnya konflik peran dalam pekerjaan dan kepentingan lainnya.

B. WORK-LIFE BALANCE

1. Definisi Work- Life Balance

Sebelum mengetahui definisi work-life balance, penting untuk mengetahui

beberapa istilah yang memiliki makna yang sama terhadap work-life balance,

yaitu work/family, work/family conflict, work-familly balance, work-family

culture, dan work-life programs (Kanwar, Sigh & Kodwani, 2009). Keseluruhan

istilah tersebut memiliki makna yang sama dalam mengkonsepkan keseimbangan

kehidupan dan pekerjaan.

Work-life balance merupakan kemampuan individu untuk memenuhi

komitmen pekerjaan dan keluarga mereka, serta tanggung jawab dan aktivitas

diluar pekerjaan lainnya (Parkes & Langford, 2008). Fisher et al. (dalam Wenno,

2018) mendefinisikan work-life balance adalah hal yang dilakukan oleh seseorang

dalam membagi waktu antara tempat kerja dan aktivitas lain diluar pekerjaan yang

didalamnya terdapat individual behavior dimana hal ini menjadi sumber konflik

pribadi dan menjadi sumber energi bagi diri sendiri. Hal ini menjadi tuntutan

seorang pegawai untuk menyeimbangkan tuntutan keluarga dan pekerjaan sebagai

perbandingan oleh pegawai untuk membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan

(Soomro, Breitenecker, & Shah, 2018).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

Lazar, Codruta, & Patricia (dalam Novelia, Sukhirman, Hartana, 2013)

menjelaskan keseimbangan pekerjaan dan kehidupan adalah tingkat kepuasan

seseorang atas keterlibatan dirinya untuk “fit” dengan peran ganda yang

dimilikinya dalam kehidupan. Ketika seseorang tidak “fit” dan menunjukkan

ketidakseimbangan dalam kehidupan dan pekerjaan maka akan berdampak

produktivitas yang rendah dan kinerja yang buruk di tempat kerja serta

memunculkan konflik dalam keluarga dengan sedikit waktu yang tersedia bagi

keluarga.

Menurut Abendroth dan Dulk (2011) keseimbangan pekerjaan dan

kehidupan mengarah pada antarmuka suatu yang harmonis antara berbagai bidang

kehidupan. Lebih lanjut Daipuria dan Kakar (dalam Johari, Tan & Zulkarnain,

2017) menyebutkan bahwa keseimbangan pekerjaan dan kehidupan (work-life

balance) sebagai mencari keseimbangan antara pekerjaan dari kehidupan dan

merasa nyaman dengan komitmen kerja dan keluarga.

Konsep keseimbangan pekerjaan dan kehidupan adalah gagasan bahwa

kehidupan kerja dan kehidupan pribadi saling melengkapi satu sama lain dalam

menghadirkan kesempurnaan dalam kehidupan seseorang. Ketika seseorang dapat

mencapai keseimbangan kerja dan keluarga terutama pada wanita, maka akan

menguntungkan banyak pihak, seperti dari sisi pegawai yang menunjukkan

kontribusi pada kesejahteraan individu, kesehatan yang baik, mampu berfungsi

dengan baik di lingkungan masyarakat, sedangkan dari sisi organisasi ditunjukkan

dari komitmen kerja, produktivitas kerja, tingginya organizational citizenship

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

behavior, dan kepuasan kerja. Selain sisi individu sebagai pegawai dan organisasi,

work-life balance juga dilihat dari sisi keluarga yang menunjukkan adanya

kepuasan keluarga, kepuasan dalam pernikahan, kesejahteraan keluarga, dan

kepuasan terhadap kesejahteraan anak (Handayani, 2013).

Handayani, Afiati & Adiyanti (2015) menyatakan work-life balance

adalah keadaan ketika seseorang merasakan adanya keterlibatan dan kepuasan

peran yang sama dalam lingkup kerja dan keluarga, dengan munculnya konflik

yang minimal karena kemampuannya dalam mengatur berbagai tanggung jawab

dan menentukan skala prioritas. Hal ini menujukkan bagaimana cara seseorang

menyeimbangkan dan menyusun skala prioritas dengan tepat antara kehidupan

kerja yang meliputi pekerjaan, karir, ambisi dan pencapaian target serta gaya

hidup dan kehidupan pribadi yang meliputi waktu luang, kesenangan pribadi,

kesehatan, kebahagiaan, keluarga, dan pengembangan spiritual (Purohit, 2013)

sehingga kehidupan akan dijalani dengan kenyamanan (Monika & Kaur, Amin &

Malik, dalam Yusnani & Prasetio, 2018). Sejalan dengan diatas, Delecta (2011)

menyebutkan work-life balance menunjukkan suatu kemampuan individu

mencukupi pekerjaan dan komitmen keluarga, maupun tanggung jawab lainnya

selain pekerjaan dan kegiatan lainnya. Selain itu, prinsip dimana harus ada

keseimbangan antara pekerjaan individu dengan kehidupannya di luar pekerjaan

dan keseimbangan yang tercipta harus menyehatkan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa work-life

balance adalah suatu hal yang dilakukan oleh seseorang dalam menyeimbangkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

dan tanggung jawab dalam pekerjaan, kehidupan keluarga, kehidupan pribadi

serta aktivitas di luar pekerjaan sebagai tuntutan yang harus dipenuhi sehingga

akan mengarah pada kehidupan yang harmonis, seimbang, dan kepuasan peran

yang sama di setiap elemen kehidupan serta mengurangi konflik yang mengarah

pada ketidakseimbangan tanggung jawab.

2. Dimensi Work-Life Balance

Fisher, Bulger dan Smith (2009) mengidentifikasi work-life balance

memiliki empat dimensi dan juga dikembangkan oleh Novelia, Sukhirman,

Hartana, (2013) dalam penelitiannya yaitu.

a. WIPL (Work Interference With Personal Life)

Dimensi ini mencerminkan sejauh mana pekerjaan yang dimiliki individu

dapat mengganggu kehidupan pribadinya (Novelia, 2013). Misalnya, bekerja

dapat membuat seseorang sulit mengatur waktu untuk kehidupan pribadinya.

Contohnya, bagi seorang pegawai yang harus lembur menyelesaikan pekerjaan

untuk mencapai target yang belum terpenuhi, maka pegawai akan menghabiskan

waktu yang lama dalam pekerjaan dan mengurangi aktivitas kehidupan pribadi.

b. PLIW (Personal Life Interference with Work)

Dimensi ini mengacu pada sejauh mana kehidupan pribadi individu

mengganggu kehidupan pekerjaannya (Novelia, Sukhirman, Hartana, 2013),

seperti apabila individu yang memiliki masalah dalam kehidupan pribadi atau

keluarga, maka hal ini akan mengganggu kinerja individu pada saat bekerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

Contoh yang dapat ditemukan adalah dalam sebuah keluarga, pasangan suami istri

yang memiliki masalah belum terselesaikan akan membuat pekerja tidak

semangat dan mengurangi konsentrasi dalam bekerja. Ini menimbulkan

permasalahan baru dimana pekerja tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai

target dan waktu yang ditentukan.

c. WEPL (Work Enhancement of Personal Life)

Dimensi ini mencerminkan bagaimana pekerjaan individu dapat

meningkatkan kualitas kehidupan pribadi individu (Novelia, Sukhirman, Hartana,

2013). Contohnya, keterampilan yang diperoleh individu mengikuti pelatihan dari

tempat kerja, akan membuat individu memanfaatkan keterampilan tersebut baik

untuk pribadi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam dunia bekerja.

d. PLEW (Personal Life Enhancement of Work)

Dimensi ini mengacu pada sejauh mana kehidupan pribadi seseorang dapat

meningkatkan performa individu dalam dunia kerja (Novelia, Sukhirman,

Hartana, 2013). Misalnya, individu yang memiliki mood yang baik pada saat

bekerja baik dari kehidupan pribadi atau keluaga memungkinkan bagi ia untuk

bekerja dengan baik dan bekerja menjadi menyenangkan. Hal ini juga akan

memacu individu untuk mencapai target dan tujuan sesuai yang ia harapkan.

Selain itu, hubungan dari dalam diri pegawai dengan lingkungan kerja juga

dibutuhkan untuk mendukung ia dalam bekerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

3. Manfaat Work-Life Balance

Kodz, Harper & Dench (2002) dalam bukunya Work-Life Balance Beyond

the Theoritic, mengemukakan terdapat manfaat work-life balance dari segi bagi

pemimpin atau pemilik perusahaan dan dari segi individu sebagai pekerja, yaitu.

1. Manfaat dari Segi Pemimpin/Pemilik Perusahaan

a. Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Pekerjaan

Pegawai yang bekerja dengan jam kerja yang lebih fleksibel akan lebih

produktif dalam bekerja dan keuntungan ini berkaitan dengan kualitas kerja

pegawai. Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pegawai akan lebih produktif

di tempat jika mereka dapat menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan secara

efektif. Hal ini dapat dilihat dari nilai atau produktivitas yang dihasilkan oleh

pegawai lebih besar ketika mereka mampu menyeimbangkan dengan baik, mampu

memilah masalah pekerjaan dan kehidupan sehingga tidak membawa masalah

baik di tempat kerja atau kehidupan pribadi.

b. Komitmen dan Moral Pegawai yang Meningkat

Penelitian menyebutkan ada peningkatan komitmen dan moral ketika

pemimpin perusahaan membentuk ikatan kekeluargaan antara pegawai dengan

tanggung jawab kepedulian di tempat kerja. Ini juga berkaitan dengan pegawai

yang diberikan jam kerja fleksibel sesuai dengan kebutuhan mereka.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

c. Mengurangi Pergantian Pegawai

Studi menyebutkan pengurangan pergantian pegawai menunjukkan

manfaat yang nyata dan mudah diukur terkait dengan keseimbangan pekerjaan

dan kehidupan pribadi pegawai. Selain itu, adanya perpanjangan masa kerja

pegawai dan kesempatan memiliki jam kerja fleksibel/mengambil cuti oleh

pegawai memungkinkan pengurangan pergantian pegawai dan manfaat dari

keseimbangan pekerjaan dan kehidupan yang diterapkan oleh perusahaan.

d. Mengurangi Absen Pegawai

Penelitian yang dilakukan oleh Bevan (dalam Kodz, Harper & Dench,

2002) menyebutkan mengurangi ketidakhadiran pegawai karena sakit, kecelakaan

kerja dapat berkurang ketika perusahaan menciptakan keseimbangan pekerjaan

dan kehidupan pribadi. Individu yang bekerja merasa lebih jujur menyampaikan

keadaan kepada atasan dan tidak mengurangi produktivitas perusahaan dalam

waktu yang lebih lama.

e. Peningkatan Daya Tarik bagi Pegawai Baru

Bagi sebuah instansi atau perusahaan dalam proses rekrutmen pegawai

baru yang menerapkan program keseimbangan pekerjaan dan kehidupan akan

memberikan ketertarikan bagi calon pekerja untuk memilih bekerja di

perusahaan/institusi tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

2. Manfaat bagi Pegawai secara Individu

Ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan individu ketika tempat kerja

menerapkan keseimbangan pekerjaan dan kehidupan pribadi serta fleksibiltas

dalam pekerjaan mereka, yaitu.

a. Kemampuan untuk terus bekerja dan memiliki waktu untuk keluarga

mereka.

b. Dapat mengambil waktu cuti mendadak jika sangat diperlukan, seperti

cuti kerja karena anak sakit atau suatu kegiatan/acara yang tidak dapat

ditinggalkan.

c. Kemampuan untuk mengejar karir dan memiliki keluarga.

d. Umumnya merasa lebih bahagia dalam diri individu sendiri.

C. GURU APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, mengajar kemudian melatih, menilai

peserta didik serta mengevaluasi dalam jalur pendidikan anak usia dini melalui

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (Undang-

Undang Guru dan Dosen, 2005). Guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk

meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi

untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Berdasarkan aturan perundang-undangan, guru dalam jabatan dibagi atas

dua, yaitu Guru Pegawai Negeri Sipil dan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil

(Peraturan Pemerintah, 2017). Pegawai Negeri Sipil merupakan pegawai Aparatur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

Sipil Negara yang disingkat ASN yang memiliki arti yaitu profesi bagi pegawai

negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada

instansi pemerintah (Undang-Undang Aparatur Sipil Negara, 2014). Melalui

penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Guru Aparatur Sipil Negara (ASN)

adalah guru profesional yang diangkat oleh pemerintah atau pemerintah daerah

yang sudah mengajar pada satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan

pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang sudah mempunyai perjanjian kerja

atau kesepakatan bersama.

D. WANITA MENIKAH

Salah satu tugas perkembangan bagi masa perkembangan dewasa awal

adalah memasuki tahap pernikahan. Usia dewasa awal dimulai dari usia 20 sampai

40 tahun dan di masa usia perkembangan ini, salah satunya adalah wanita akan

mengambil pilihan dalam hidupnya yaitu hidup melajang atau menikah (Santrock,

2013). Usia menikah yang ideal dan disarankan juga beragam, seperti secara

psikologis usia menikah ideal adalah usia 25 tahun bagi wanita dan usia 27 tahun

bagi pria (DeGenova, 2008), kemudian menurut Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merekomendasikan usia menikah secara

ideal adalah 21 tahun bagi wanita dan usia 25 tahun bagi pria (Anonim, 2017).

Ketika wanita memilih untuk menikah, maka berbagai kesiapan terkait menikah

sangat diperhatikan oleh wanita, seperti kesiapan emosi, kesiapan sosial, kesiapan

akan peran dan tanggung jawab sebagai ibu dan istri, kesiapan usia, dan kesiapan

finansial (Blood, 1978). Terdapat hasil penelitian oleh Sari & Sunarti (2013)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

menunjukkan bahwa wanita yang menikah harus mampu memiliki kesiapan

dalam hal psikologis, mental atau emosi. Selain itu, hasil ini juga menunjukkan

menikah bagi wanita juga berkaitan dengan kesiapan peran, bertanggung jawab

dalam keluarga, dan memiliki pengetahuan agama.

Hasil penelitian ini juga menyebutkan bahwa wanita sebagai subjek

penelitian memiliki pendapat usia menikah yang ideal bagi mereka adalah

dimulai usia 24 tahun atau dalam rentang usia 20-27 tahun. Lebih lanjut, bagi

wanita yang menikah, adanya kesiapan peran lebih penting sebagai tanggung

jawab dalam tugas perkembangan wanita dalam menikah karena berhubungan

dengan tugas istri yang berhubungan dalam sektor domestik, seperti melakukan

pekerjaan rumah tangga, mendampingi suami dan mengasuh anak.

Saat ini, banyak dewasa muda yang merupakan mahasiswa memiliki

pendidikan semakin tinggi, tidak terkecuali adalah wanita. Wanita yang

berpendidikan tinggi akan membuka peluang untuk mengejar karir sebelum

menikah. Setelah wanita memilih untuk menikah, secara simultan akan

mengambil peran sebagai istri, ibu, dan pekerja dibandingkan dari masa terdahulu.

Mayoritas wanita yang bekerja dan sudah menikah tidak terbebas dari tanggung

jawab rumah tangga. Seorang istri yang bekerja masih akan memiliki rasa

tanggung jawab atas tugas rumah tangga dibanding pria, seperti memasak dan

membersihkan rumah. Berbeda dengan laki-laki yang secara tradisional mengikuti

aturan terdahulu bahwa laki-laki sebagai suami memandang dirinya bertanggung

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

jawab atas pekerjaan rumah tertentu yang berhubungan dengan teknis ataupun

kerusakan dan membersihkan halaman.

Wanita yang menikah dengan karir ganda yaitu istri dan pekerja akan

memiliki keuntungan dan kerugian bagi individu. Keuntungan pokok yang

dirasakan adalah dari segi keuangan dimana wanita dapat berkontribusi pada

keuangan dan membantu perekonomian rumah tangga, di satu sisi adanya

hubungan yang lebih setara antara suami dan istri dan juga meningkatkan rasa

harga diri perempuan sebagai wanita karir. Sedangkan kerugian dengan peran

ganda adalah tuntutan adanya waktu dan tenaga tambahan, konflik antara peran

pekerjaan dan peran keluarga, persaingan kompetitif diantara suami dan istri, serta

pemenuhan kebutuhan anak (Santrock, 2002). Sehingga wanita menikah dan juga

bekerja harus bisa membagi waktu dengan baik antara urusan peran rumah tangga

dan peran dalam pekerjaan.

E. PENGARUH WORK-LIFE BALANCE TERHADAP KEPUASAN

KERJA

Kepuasan kerja merupakan hal penting sebagai hasil perkiraan individu

terhadap pekerjaan atau pengalaman positif dan menyenangkan dalam diri

pegawai (Locke, dalam Wijono, 2010). Melalui penelitian yang dilakukan oleh

Alianto dan Anindita (2018) menyatakan salah satu faktor penunjang kepuasan

kerja pegawai yaitu adanya sistem work-life balance yang baik didalam

perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

Penelitian terdahulu oleh Kanwar, Sigh, & Kodwani (2009) menyebutkan

work-life balance secara positif terkait kepuasan kerja yang menyiratkan ketika

pegawai mampu memberikan perhatian yang sama untuk kehidupan pribadi dan

pekerjaan, maka mereka akan menyukai pekerjaan tersebut. Kepuasan kerja lebih

dipengaruhi oleh work-life balance, sehingga perspektif pengembangan organisasi

perlu lebih fokus terhadap work-life balance.

Selanjutnya penelitian oleh Tarigan & Ratnaningsih (2018) terhadap work-

life balance dan kepuasan kerja memberikan hasil secara efektif sebesar 37,2%

dimana adanya kondisi work-family balance yang baik di tenaga pendidikan

mampu menyeimbangkan perannya di pekerjaan dan keluarga, menekan

timbulnya konflik peran yang ada sehingga membuat individu merasa dan

bersikap positif terhadap pekerjaan yang akan menimbulkan kepuasan kerja pada

tenaga pendidikan.

Penelitian lain oleh Rondonuwu, Rumawas & Asaloei (2018) berjudul

Pengaruh Work-Life Balance terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Hotel

Sintesa Peninsula Manado menunjukkan hasil terdapat hubungan positif antara

work-life balance dengan kepuasan kerja. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa

work-life balance menjadikan karyawan merasa bebas dalam menyeimbangkan

antara pekerjaan dan komitmen lain diluar pekerjaan, seperti keluarga, hobi,

pendidikan, selain berfokus pada pekerjaan. Work-life balance membantu

mengarahkan pegawai pada aktivitas yang sehat yang akan memuaskan pegawai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

dan ini memiliki kaitan terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja dapat tercapai

ketika organisasi mendukung terciptanya work-life balance.

Menurut Burt (dalam As’ad, 2004), Churiyah (2007) dan Gilmer (1996)

terdapat beberapa faktor kepuasan kerja, yaitu faktor hubungan antar pegawai,

faktor individual, faktor luar, faktor kesempatan untuk maju, faktor kondisi kerja,

faktor manajemen kerja, dan faktor rendahnya konflik peran.

Faktor kepuasan kerja seperti hubungan antar pegawai adalah gambaran

pimpinan dengan pegawai, kondisi fisik, dan dukungan teman kerja. Faktor

individual merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaannya, kemudian faktor

luar yang menggambarkan keadaan keluarga pegawai, waktu liburan dan tingkat

pendidikan pegawai. Faktor kesempatan untuk maju menunjukkan ada tidaknya

kesempatan yang didapatkan pegawai untuk memperoleh pengalaman dan

meningkatkan kemampuan selama bekerja, faktor kondisi kerja meliputi tempat

kerja, ventilasi dan penyinaran, dan faktor manajemen kerja akan memberikan

pengaruh bagi kenyamanan kerja pegawai.

Dari beberapa faktor kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Burt (dalam

As’ad, 2004) dan Gilmer (1996) terdapat faktor kesempatan untuk maju memiliki

arti bahwa pegawai memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan

selama bekerja. Senada dengan hal tersebut, Evelyn (2018) mengemukakan salah

satu indikator dari dimensi work-life balance yaitu work enhancement of personal

life adalah tempat kerja memberikan kesempatan bagi pegawai untuk mengikuti

training (pendidikan dan pelatihan) sebagai peningkatan performa dalam bekerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

Dari hal ini menujukkan jika organisasi memberikan kesempatan pada individu

untuk memenuhi skill mereka maka akan meningkatkan produktivitas kerja

pegawai.

Produktivitas pegawai menunjukkan hasil bahwa pegawai puas terhadap

pekerjaannya dan memberikan pengaruh positif (Kanwar, Sigh, & Kodwani,

2009) yang dilihat mampu menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan secara

efektif dan akan mengarah pada kepuasan kerja. Rekan kerja turut memiliki andil

dalam work-life balance dan kepuasan kerja. Ketika hubungan individu dengan

lingkungan kerja mendukung satu sama lain, maka membuat individu dapat

meningkatkan performa dalam pekerjaannya dan menyelesaikan pekerjaannya. Ini

menunjukkan keseimbangan kepuasan diri sendiri seorang pekerja yang dilihat

dari kondisi keluarga, hubungan dengan rekan kerja, dan kuantitas pekerjaan yang

dilakukan.

Work-life balance juga melihat rendahnya konflik peran yang terjadi pada

individu yang mengarah pada kepuasan kerja. Hal ini menjadi penting bagi

individu dalam memiliki peran ganda, yaitu selain sebagai pekerja juga memiliki

peran dalam keluarga, lingkungan, dan sebagainya. Hal ini berdasarkan penelitian

Churiyah (2007) menyebutkan konflik peran berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan kerja.

F. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis yang di ajukan adalah

terdapat pengaruh yang positif antara work-life balance terhadap kepuasan kerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

pada guru wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan. Semakin tinggi work-

life balance subjek, maka semakin tinggi kepuasan kerja pada subjek, demikian

pula sebaliknya semakin rendah work-life balance subjek, maka semakin rendah

kepuasan kerja subjek.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

penelitian kuantitatif. Menurut Azwar (2017), penelitian dengan pendekatan

kuantitatif menekankan analisis pada data-data kuantitatif yaitu numerical (angka)

yang dikumpulkan melalui prosedur pengukuran dan diolah dengan metode

statistika. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki apakah terdapat pengaruh

antara work-life balance dan kepuasan kerja pada guru wanita. Desain penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional

kuantitatif yaitu penelitian yang menghubungkan antara dua variabel atau lebih

dan untuk menyelidiki ada tidaknya pengaruh work-life balance terhadap

kepuasan kerja pada guru wanita di Madrasah Aliyah Negeri di Kota Medan.

A. VARIABEL PENELITIAN

1. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian merupakan atribut mengenai kelompok objek

yang akan diteliti yang memiliki variasi antara satu objek dengan objek lain dalam

kelompok tertentu (Sugiyono, 2007). Terdapat dua variabel dalam penelitian ini,

yaitu.

a. Variabel terikat (dependent variable)

Sugiyono (2007) menyebutkan bahwa variabel tergantung merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

bebas. Variabel tergantung disebut juga sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam penelitian ini, variabel tergantung yang digunakan adalah

Kepuasan Kerja.

b. Variabel bebas (independent variable)

Menurut Sugiyono (2007), variabel bebas disebut sebagai variabel

stimulus, predictor, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah

Work-Life Balance.

B. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah definisi mengenai variabel yang dirumuskan

berdasarkan ciri atau karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Berikut

ini definisi operasional dari masing-masing variabel.

1. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan perasaan atau tingkat emosi secara positif dan

menyenangkan atas keberhasilan serta pengalaman individu yang dihasilkan dari

penilaian individu terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Kepuasan kerja akan

diukur menggunakan skala penelitian melalui dimensi-dimensi dikemukakan oleh

Luthans (2011). Adapun dimensi-dimensi tersebut, yaitu the work it self, pay,

promotions, supervision, coworkers, dan working conditions. Semakin tinggi skor

kepuasan kerja yang dimiliki seseorang, semakin tinggi tingkat kepuasan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

kerjanya. Sebaliknya, semakin rendah skor pada skala kepuasan kerja seseorang,

maka menggambarkan semakin rendah terhaap kepuasan kerja.

2. Work-Life Balance

Work-Life Balance adalah suatu hal yang dilakukan seseorang dalam

menyeimbangkan dan berfungsi dengan baik antara kehidupan pekerjaan dan

kehidupan pribadi yang didalamnya termasuk tanggung jawab dan aktivitas

seimbang terhadap keluarga dan masyarakat, sehingga individu merasa puas

terhadap keduanya dan mampu mengurangi konflik yang mungkin akan muncul

dalam kehidupan pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Adapun Work-Life Balance dalam penelitian ini mengacu pada dimensi-

dimensi yang dikemukakan oleh Fisher, Bulger, dan Smith (2009), yaitu work

interference with personal life, personal life interference with work, work

enhancement of personal life, dan personal life enhancement of work. Semakin

tinggi skor yang diperoleh individu terhadap work-life balance maka semakin

menggambarkan individu mampu menyeimbangkan kehidupan pekerjaan dan

kehidupan pribadi. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh individu

individu terhadap work-life balance maka semakin menggambarkan individu sulit

menyeimbangkan kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

C. POPULASI PENELITIAN

1. Populasi

Populasi penelitian merupakan kelompok subjek yang akan dikenai

generalisasi hasil penelitian. Sebagai suatu populasi, kelompok subjek tersebut

harus memiliki beberapa ciri atau karakteristik bersama yang membedakan dari

kelompok subjek lainnya (Azwar, 2017). Peneliti telah menentukan karakteristik

populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu.

a. Guru Wanita

b. Berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)

c. Bekerja sebagai guru tetap di MAN Kota Medan

d. Sudah menikah/berkeluarga

Total populasi dalam penelitian ini berjumlah 130 orang dengan rincian

MAN 1 sebanyak 49 orang, MAN 2 Model sebanyak 50 orang, dan MAN 3

sebanyak 31 orang. Penelitian ini menggunakan seluruh bagian dari populasi

penelitian yaitu berjumlah 130 orang, maka penelitian ini dapat dikatakan sebagai

penelitian populasi.

D. LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi Madrasah Aliyah Negeri di Kota

Medan, yaitu Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan, Madrasah Aliyah Negeri 2

Model Medan, dan Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan. Ketiga Madrasah Aliyah

Negeri tersebut berada di lingkungan Kota Medan dan dibawah Kementerian

Agama Kota Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala. Skala

yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk likert. Azwar (2017)

menjelaskan skala likert digunakan untuk mengungkapkan sikap pro dan kontra,

positif dan negatif, atau setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek sosial. Skala

likert atau skala sikap berisi pernyataan-pernyataan sikap (attitude statements),

yaitu pernyataan mengenai objek sikap. Terdapat dua skala dalam penelitian ini,

yaitu skala kepuasan kerja dan work-life balance.

Skala terdiri aitem instrumen yang diuraikan dalam berupa pernyataan

favorable dan unfavorable dengan empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju

(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Setiap

respon yang diberikan akan diberi skor berdasarkan kategori aitem favorable dan

unfavorable. Skor aitem favorable jika memilih respon Sangat Setuju adalah 4,

Setuju adalah 3, Tidak Setuju adalah 2, dan Sangat Tidak Setuju adalah 1.

Sedangkan aitem unfavorable apabila memilih jawaban Sangat Setuju skor

adalah 1, Setuju adalah 2, Tidak Setuju adalah 3, dan Sangat Tidak Setuju adalah

4. Alasan memilih 4 pilihan jawaban sesuai dengan penjelasan Arikunto (2010)

bahwa ada kelemahan dengan lima alternatif jawaban karena responden

cenderung memilih alternatif yang ada di tengah dan merasa pilihan jawaban

tersebut aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir, sehingga

disarankan alternatif pilihan hanya empat saja. Secara ringkas dapat dilihat

melalui tabel.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

Tabel 3.1. Skor Favorable dan Unfavorable

Favorable Unfavorable

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1

Setuju 3 Setuju 2

Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4

1. Skala Kepuasan Kerja

Tabel blueprint skala yang akan digunakan untuk melihat kepuasan kerja

disusun berdasarkan dimensi-dimensi kepuasan kerja menurut Luthans (2011),

yaitu the work it self, pay, promotions, supervision, coworkers, dan working

conditions. Aitem-aitem dalam skala Kepuasan Kerja merupakan pernyataan yang

terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Tabel 3.2. Blueprint Skala Kepuasan Kerja sebelum Uji Coba

Aitem Jumlah
Dimensi Indikator
Favorable Unfavorable Aitem

The Work It  Pekerjaan menarik 1, 4, 5, 2 3 5

Self  Pekerjaan sesuai kemampuan

 Bertanggung jawab atas tugas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

yang diberikan

Pay  Gaji sesuai besarnya beban 10, 7, 8, 6, 9 5

kerja

 Peningkatan kepuasan hidup

dalam bekerja

 Motivasi dalam bekerja

Promotions  Mendapat jabatan lebih tinggi 11, 14, 13 15, 12 5

 Objektivitas pemilihan dalam

promosi

 Kesempatan pengembangan

karir

Supervision  Dukungan atasan terhadap 16, 20, 17, 18 19 5

pekerjaan

 Atasan membantu karyawan

 Atasan melakukan

pengawasan dalam bekerja

Coworkers  Rekan kerja kooperatif 23, 21, 24, 22, - 5

 Hubungan formal/ informal 25

antar rekan kerja

Working  Tempat kerja yang nyaman 30, 27, 31 26, 28, 29 6

Conditions dan bersih

 Suasana kerja kondusif

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

 Ketersediaan fasilitas kerja

TOTAL 23 8 31

2. Skala Work-Life Balance

Tabel blueprint skala yang akan digunakan untuk melihat work-life

balance (WLB) disusun berdasarkan dimensi–dimensi WLB menurut Fisher,

Bulger, dan Smith (2009), yaitu work interference with personal life, personal life

interference with work, work enhancement of personal life, dan personal life

enhancement of work. Aitem-aitem dalam skala WLB merupakan pernyataan

yang terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Tabel 3.3. Blueprint Skala Work-Life Balance sebelum Uji Coba

Aitem Jumlah
Dimensi Indikator
Favorable Unfavorable Aitem

Work Interference  Waktu bekerja 1, 4, 6, 2 3, 5, 7 7

With Personal Life  Waktu bersama keluarga

 Waktu kehidupan pribadi

 Pola beban kerja

Personal Life  Tingkat konsentrasi dan 8, 9, 11 10, 12, 13 6

Interference With pengambilan keputusan

Work  Tanggung jawab terhadap

keluarga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

 Tepat waktu dalam

menyelesaikan tugas

Work Enhancement  Kepuasan hidup karena 15, 19, 16, 14, 18 6

Of Personal Life bekerja 17

 Peningkatan skill/performa

kerja

Personal Life  Kehidupan pribadi dengan 20, 24, 22 23, 21 5

Enhancement Of tugas kerja

Work.  Hubungan dengan

atasan/rekan kerja

 Kehidupan sosial diluar

pekerjaan

TOTAL 14 10 24

F. UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

1. Validitas Alat Ukur Penelitian

Azwar (2016) menyatakan validitas adalah untuk mengetahui apakah skala

yang akan digunakan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan

ukurnya. Pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila hasil

penelitian terdapat kesamaan antara data yang diperoleh dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Sebaliknya, validitas dikatakan

rendah apabila data yang diperoleh tidak sesuai dengan tujuan ukurnya. Instrumen

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

(content validity). Validitas isi merupakan validitas yang merujuk pada apakah

aitem atau isi skala mampu mendukung konstrak teoritik yang diukur (Azwar,

2016). Untuk menguji validitas skala yang akan digunakan dalam penelitian,

peneliti meminta bantuan dalam melakukan kesepakatan penilaian aitem melalui

pendapat ahli yang kompeten (professional judgement) seperti dosen pembimbing

untuk menilai instrumen atau skala yang telah dibuat oleh peneliti berdasarkan

dimensi-dimensi dari para tokoh. Setelah skala pengukuran yang akan digunakan

disetujui oleh ahli, peneliti melaksanakan uji coba instrumen penelitian.

2. Reliabilitas Alat Ukur Penelitian

Salah satu ciri instrumen ukur yang memiliki kualitas baik adalah reliabel

(reliable), yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran

kecil dan bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama maka

akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas memiliki arti bahwa

keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur yang mengandung makna seberapa

tinggi kecermatan pengukuran (Azwar, 2016). Hasil penelitian dikatakan reliabel

apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2016). Uji

reliabilitas skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan koefisien

reliabilitas Alpha Cronbach, yang akan diuji melalui program SPSS 20.0 for

Windows.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

3. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem adalah seberapa jauh aitem mampu membedakan

antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut maupun yang tidak

memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2016). Pengujian daya diskriminasi aitem

dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor aitem

dengan distribusi skor skala itu sendiri. Penelitian ini menggunakan perhitungan

statistika yaitu koefisien korelasi Pearson Product Moment yang akan diuji

melalui program SPSS 20.0 for Windows dan Microsoft Office Excel 2010. Aitem-

aitem yang memiliki koefisien korelasi lebih tinggi atau sama dengan 0.30, maka

koefisien korelasi memilki daya beda aitem yang baik atau dianggap memuaskan,

sebaliknya jika aitem memiliki koefisien korelasi dibawah 0.30 maka

diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah (Azwar, 2016).

G. HASIL UJI COBA ALAT ALAT UKUR

1. Hasil Uji Coba Skala Kepuasan Kerja

Jumlah aitem yang tidak gugur pada tahap profesional judgement

sebanyak 31 aitem dari jumlah total awal blueprint sebanyak 54 aitem. 31 aitem

diujicobakan dan terdapat satu aitem tidak memenuhi indeks diskriminasi rxy ≥

0,3. Menurut Azwar (2010) dalam proses pemilihan aitem berdasarkan korelasi

aitem total biasanya digunakan batasan rxy ≥ 0,3 semua aitem yang mencapai

korelasi minimal 0,3 daya pembedanya dianggap memuaskan. Sehingga aitem

yang berhasil diujicobakan memenuhi indeks diskriminasi aitem rxy ≥ 0,3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

berjumlah 30 aitem. Aitem-aitem yang telah diujicobakan memiliki daya beda

tinggi bergerak dari rxy = 0,376 sampai dengan rxy = 0,682.

Tabel 3.4. Distribusi Skala Kepuasan Kerja Setelah Uji Coba

Aitem Jumlah
Variabel Dimensi
Favorable Unfavorable aitem

The Work It Self 1, 4, 5, 2 3 5

Pay 10, 7, 8, 6, 9 5

Promotions 11, 14, 13 12 4


Kepuasan
Supervision 16, 20, 17, 18 19 5
Kerja
Coworkers 23, 21, 24, 22, 25 - 5

Working Conditions 30, 27, 31 26, 28, 29 6

TOTAL 23 7 30

2. Hasil Uji Coba Skala Work-Life Balance

Jumlah aitem yang tidak gugur pada tahap profesional judgement

sebanyak 24 aitem dari jumlah total awal blueprint sebanyak 36 aitem. 24 aitem

diujicobakan dan seluruh aitem memenuhi indeks diskriminasi aitem rxy ≥ 0,3.

Menurut Azwar (2010) dalam proses pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem

total biasanya digunakan batasan rxy ≥ 0,3 semua aitem yang mencapai korelasi

minimal 0,3 daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem-aitem yang telah

diujicobakan memiliki daya beda tinggi bergerak dari rxy = 0,369 sampai dengan

rxy = 0,848.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

Tabel 3.5. Distribusi Skala Work-Life Balance Setelah Uji Coba

Aitem Jumlah
Variabel Dimensi
Favorable Unfavorable Aitem

Work Interference 1, 4, 6, 2 3, 5, 7 7

With Personal Life

Personal Life 8, 9, 11 10, 12, 13 6

Interference With

Work
Work-Life
Work Enhancement 15, 19, 16, 14, 18 6
Balance
Of Personal Life 17

Personal Life 20, 24, 22 23, 21 5

Enhancement Of

Work.

TOTAL 14 10 24

H. PROSEDUR PENELITIAN

Adapun prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Mencari dan Menggali Informasi

Proses ini dilakukan untuk mencari dan menemukan lebih dalam

fenomena yang terjadi di lapangan sesuai keadaan yang hendak diteliti. Langkah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

awal peneliti mencari informasi yang banyak beredar di antara guru ASN terutama

wanita di lingkungan Madrasah. Penemuan fenomena yang hendak diteliti

selanjutnya melalui proses observasi dan wawancara dengan narasumber yaitu

guru ASN wanita yang telah menikah sebagai pengajar Madrasah Aliyah Negeri

di Kota Medan. Dalam melakukan wawancara dan observasi, peneliti terlebih

dahulu meminta izin kepada Sekolah untuk mengambil data dan selanjutnya hasil

data awal digunakan sebagai latar belakang masalah penelitian. Setelah itu,

peneliti menyusun latar belakang masalah penelitian berdasarkan fenomena dan

data awal yang diperoleh, didukung oleh teori-teori yang relevan sesuai keadaan

dan menyusun rancangan blueprint yang akan digunakan untuk membuat alat

ukur penelitian.

b. Pembuatan Alat Ukur Penelitian

Alat ukur dalam penelitian ini dirancang berdasarkan dimensi work-life

balance dan kepuasan kerja Skala kepuasan kerja disusun sendiri oleh peneliti

berdasarkan dimensi Luthans (2011) dan skala yang diadaptasi yaitu skala work-

life balance berdasarkan dimensi Fisher, Bulger, dan Smith (2009). Peneliti

melakukan penyesuaian bahasa dan kalimat untuk alat ukur agar mudah dipahami

oleh subjek. Skala yang dibuat dalam model likert dengan bentuk kuesioner

dengan empat alternatif pilihan jawaban.

Setelah skala selesai dibuat, peneliti meminta bantuan professional

judgement untuk menganalisis aitem-aitem yang telah dibuat dan melakukan try

out di lokasi penelitian untuk menguji analisa reliabilitas dan uji daya beda aitem

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

menggunakan program SPSS 20.0 for Windows. Aitem-aitem yang tidak sesuai

koefisien korelasi, peneliti akan menggugurkan aitem-aitem tersebut dan

memperoleh aitem-aitem yang digunakan dalam penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah diuji kelayakan aitem-aitem penelitian dan telah diperbaiki,

peneliti melaksanakan tahap penelitian. Pada tahap ini, peneliti sudah melakukan

pengurusan surat melalui fakultas dan meminta izin dari lokasi penelitian yaitu

Madrasah Aliyah Negeri di Kota Medan untuk melakukan pengambilan data

penelitian. Peneliti kemudian memberikan skala kepada sampel penelitian yang

sesuai dengan kriteria penelitian, yaitu sebanyak 130 orang di 3 lokasi sekolah

yang berbeda. Pengambilan sampel dilakukan di MAN 1, MAN 2 Model, dan

MAN 3 di Kota Medan.

3. Tahap Pengolahan Data

Setelah data diperoleh melalui pemberian skala, maka peneliti melakukan

pengolahan dan analisis data dengan menggunakan Uji Regresi Linier Sederhana

melalui program SPSS 20.0 for Windows dengan menggunakan persamaan regresi

sebagai berikut.

Y = a + b (X)

Dimana:

a = Konstanta Y = Variabel Tergantung (kepuasan kerja)

b = Koefisien Regresi X = Variabel Bebas (work-life balance)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

I. METODE ANALISIS DATA

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui program SPSS

20.0 for Windows. Sebelum data-data terkumpul dianalisa lebih lanjut, maka

terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi:

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan pengujian tentang kenormalan distribusi data

dengan tujuan untuk membuktikan bahwa skor-skor yang diperoleh dari aitem-

aitem setiap variabel dapat tersebar secara normal sehingga dapat

digeneralisasikan pada populasi secara normal. Penggunaan Statistik Parametris

dalam uji normalitas mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan

dianalisis harus berdistribusi normal, oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis

dilakukan, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data. Uji

normalitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teknik One-Sample

Kolmogorov Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal jika koefisien bernilai

p > 0.05 (Azwar, 2010).

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua

variabel, yaitu variabel bebas (Work-Life Balance) dan variabel terikat (Kepuasan

Kerja) mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji

linearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Test for

Linearity dengan taraf signifikansi 0.05 melalui program SPSS 20.0 for Windows.

Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dinyatakan linear apabila p <

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

0.05, sebaliknya apabila nilai p > 0.05, maka hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat dinyatakan tidak linear.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan uraian mengenai analisa dari hasil penelitian yang telah

diperoleh dan disertai dengan pembahasan. Uraian bab ini akan dimulai dengan

pemaparan mengenai gambaran umum subjek, analisa data hasil penelitian, serta

pembahasan hasil berdasarkan data penelitian.

A. ANALISIS DATA

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

a. Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Penyebaran subjek penelitian dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

dewasa awal dan dewasa madya. Menurut Santrock (2013), rentang usia 20 tahun

hingga 39 tahun disebut dengan dewasa awal, sedangkan usia 40 tahun hingga 60

tahun disebut dengan dewasa madya. Gambaran tersebut dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Tingkat Usia Jumlah Persentase (%)

Dewasa Awal 40 30,8

Dewasa Madya 90 69,2

Total Keseluruhan 130 100

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

Diagram 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Tabel dan diagram diatas mengenai gambaran subjek penelitian

berdasarkan usia dapat dilihat bahwa subjek dalam penelitian ini yang berada pada

usia dewasa awal sebanyak 40 orang dengan rentang usia 20 tahun hingga 39

tahun dengan persentase sebesar 30,8%, sedangkan subjek penelitian pada rentang

usia dewasa madya yaitu 40 tahun hingga 60 tahun sebesar 90 orang dengan

jumlah persentase sebesar 69,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas

subjek penelitian berada pada rentang usia dewasa madya yaitu 90 orang.

b. Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Gambaran subjek penelitian berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.2. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

S1 91 70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

S2 39 30

Total Keseluruhan 130 100

Diagram 4.2. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel dan diagram diatas mengenai gambaran subjek penelitian

berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat bahwa subjek penelitian dengan

jumlah 91 orang memiliki tingkat pendidikan Strata-1 (S-1) dengan persentase

sebesar 70%. Untuk tingkat pendidikan Strata-2 (S-2) jumlah subjek penelitian

sebesar 39 orang dengan persentase sebesar 30%. Berdasarkan hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa mayoritas subjek penelitian memiliki tingkat pendidikan pada

gelar Strata-1 (S-1).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

c. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Golongan Kerja

Gambaran subjek penelitian berdasarkan tingkat golongan kerja adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.3. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Golongan Kerja

Tingkat Golongan Kerja Jumlah Persentase (%)

IIIA 31 23,8

IIIB 7 5,4

IIIC 4 3,1

IIID 10 7,7

IVA 77 59,2

IVB 1 0,8

Total Keseluruhan 130 100

Diagram 4.3. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Golongan Kerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

Tabel dan diagram gambaran subjek penelitian berdasarkan tingkat

golongan kerja dapat dilihat bahwa golongan kerja terendah dalam penelitian ini

adalah III A dengan jumlah 31 orang memiliki persentase sebesar 23,8%.

Kemudian golongan kerja III B sebanyak 7 orang dengan persentase 5,4%.

Golongan kerja III C berjumlah 4 orang dengan persentase 3,1%. Golongan kerja

III D sebanyak 10 orang dengan persentase 7,7% Golongan kerja IV A sebanyak

77 orang memiliki persentase sebesar 59,2%. Terakhir golongan kerja IV B

dengan jumlah 1 orang memiliki persentase 0,8%. Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas gambaran subjek penelitian berdasarkan golongan kerja didominasi

oleh golongan kerja IV A.

d. Gambaran Subjek Berdasarkan Jabatan (Selain Sebagai Guru)

Tabel berikut menggambarkan jabatan yang dimiliki subjek penelitian

selain profesi utama sebagai guru sebagai berikut:

Tabel 4.4. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jabatan Selain Guru

Jabatan Selain Guru Jumlah Persentase (%)

Hanya Guru 37 28,5

Kepala Perpustakaan 2 1,5

Pembina Ekstrakurikuler 3 2,3

Penanggung Jawab Laboratorium 4 3,1

Penanggung Jawab Lingkungan 2 1,5

Wali Kelas 75 57,7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

Wakil Kepala Madrasah 7 5,4

Total Keseluruhan 130 100

Diagram 4.4. Gambaran Subjek Berdasarkan Jabatan Selain Guru

Tabel dan diagram diatas gambaran subjek penelitian berdasarkan jabatan

selain guru dapat dilihat bahwa sebanyak sebanyak 37 orang dengan persentase

28,5% mengakui tidak memiliki jabatan lain selain guru pengajar di madrasah.

Kepala perpustakaan dan juga sebagai guru sebanyak 2 orang dengan persentase

1,5%. Pembina ekstrakurikuler sebanyak 3 orang dengan persentase 2,3%.

Penanggung jawab laboratorium madrasah sebanyak 4 orang dengan persentase

3,1%. Penanggung jawab lingkungan madrasah sebanyak 2 orang dengan

persentase 1,5%. Wali kelas sebanyak 75 orang dengan persentase sebesar 57,7%

dan Wakil kepala madrasah (WKM) sebanyak 7 orang dengan persentase 5,4%.

Melalui penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas subjek penelitian

berdasarkan jabatan selain guru adalah wali kelas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

e. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja ASN

Tulus (1992) mengelompokkan pembagian masa kerja berdasarkan tiga


kategori, yaitu:

a. Masa Kerja Baru : < 6 tahun


b. Masa Kerja Sedang : 6 – 10 tahun
c. Masa Kerja Lama : > 10 tahun

Berdasarkan pengelompokkan masa kerja diatas, maka pengelompokan masa


kerja ASN guru wanita MAN Kota Medan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja ASN

Masa Kerja ASN (Tahun) Jumlah Persentase (%)

<6 30 23,1
6-10 9 6,9
>10 91 70,0
Total Keseluruhan 130 100

Diagram 4.5. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja ASN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

Tabel dan diagram gambaran subjek penelitian berdasarkan masa kerja

ASN dapat dilihat bahwa masa kerja < 6 tahun berjumlah 30 orang dengan

persentase 23,1%. Masa kerja 6 sampai 10 tahun berjumlah 9 orang dengan

persentase 6,9%. Masa kerja > 10 tahun sebanyak 91 orang dengan persentase

sebesar 70,0%. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas subjek penelitian

berdasarkan masa kerja pns adalah bekerja selama > 10 tahun yaitu 91 orang.

f. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja di Madrasah

Tulus (1992) mengelompokkan pembagian masa kerja berdasarkan tiga


kategori, yaitu:

a. Masa Kerja Baru : < 6 tahun


b. Masa Kerja Sedang : 6 – 10 tahun
c. Masa Kerja Lama : > 10 tahun

Berdasarkan pengelompokkan masa kerja diatas, maka pengelompokan masa


kerja guru wanita di MAN Kota Medan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6. Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja di Madrasah

Masa Kerja di Madrasah


Jumlah Persentase (%)
(Tahun)
<6 41 31,5
6-10 25 19,2
>10 64 49,2
Total Keseluruhan 130 100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

Diagram 4.6. Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja di Madrasah

Tabel dan diagram gambaran subjek penelitian berdasarkan masa kerja di

madrasah dapat dilihat bahwa masa kerja di madrasah selama <6 tahun berjumlah

41 orang dengan persentase 31,5%. Masa kerja di madrasah selama 6 - 10 tahun

berjumlah 25 orang dengan persentase 19,2%. Masa kerja di madrasah selama

>10 tahun berjumlah 64 orang dengan persentase 49,2%. Maka dapat disimpulkan

bahwa mayoritas subjek penelitian berdasarkan masa kerja di madrasah adalah

mereka yang bekerja di madrasah tersebut selama >10 tahun yaitu 64 orang.

2. Analisis Data Deskriptif

a. Deskripsi Gambaran Umum Skor Kepuasan Kerja dan Work-Life

Balance

Analisa deskriptif dilakukan untuk memberikan deskripsi mengenai data

dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek penelitian. Analisis deskriptif

dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan uji hipotesis agar peneliti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

mengetahui dan memahami realitas data dari variabel yang terlibat secara empirik

(Azwar, 2013).

Tabel 4.7. Nilai Mean Empirik dan Mean Hipotetik Kepuasan Kerja

Variabel Data Empirik Data Hipotetik

Kepuasan Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Kerja 74 114 93.22 7.535 30 120 75 15

Setelah melakukan uji reliabilitas alat ukur kepuasan kerja maka jumlah

aitem yang layak digunakan sebanyak 30 aitem. Model skala penelitian ini

menggunakan skala Likert dengan rentang skor 1 sampai 4, sehingga skor

minimum yang diperoleh untuk skala kepuasan kerja adalah 30 dan skor

maksimalnya adalah 120. Mean hipotetik kepuasan kerja yang diperoleh adalah

75 dan standar deviasi sebesar 15.

Pada skala kepuasan kerja berjumlah 30 aitem dengan rentang skor

penilaian 1 sampai 4, diperoleh mean empirik berdasarkan data hasil jawaban

subjek adalah 93,22 dan standar deviasi adalah 7,535. Sehingga perbandingan

antara mean hipotetik dan mean empirik pada variabel kepuasan kerja dapat

disimpulkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (93,22 > 75).

Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja para guru wanita di Madrasah Aliyah

Negeri Kota Medan termasuk tinggi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


64

Tabel 4.8. Nilai Mean Empirik dan Mean Hipotetik Work-Life Balance

Variabel Data Empirik Data Hipotetik

Work-Life Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Balance 66 96 74.52 5.610 24 96 60 12

Setelah melakukan uji reliabilitas alat ukur work-life balance maka jumlah

aitem yang layak digunakan sebanyak 24 aitem. Model skala penelitian ini

menggunakan skala Likert dengan rentang skor 1 sampai 4, sehingga skor

minimum yang diperoleh untuk skala work-life balance adalah 24 dan skor

maksimalnya adalah 96. Mean hipotetik work-life balance yang diperoleh adalah

60 dan standar deviasi sebesar 12.

Pada skala work-life balance berjumlah 24 aitem dengan rentang skor

penilaian 1 sampai 4, diperoleh mean empirik berdasarkan data hasil jawaban

subjek adalah 74,52 dan standar deviasi adalah 5,610. Sehingga perbandingan

antara mean hipotetik dan mean empirik pada variabel work-life balance dapat

disimpulkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (74,52 > 60).

Hal ini menunjukkan bahwa work-life balance yang dilakukan oleh para guru

wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan termasuk tinggi.

b. Kategorisasi Data Penelitian

Kategorisasi dilakukan bertujuan untuk menempatkan subjek kedalam

kelompok-kelompok yang posisinya berjenjang menurut kontinum berdasarkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


65

atribut yang diukur (Azwar, 2010). Kategorisasi kontinum jenjang pada variabel

kepuasan kerja, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kategorisasi kontinum jenjang

pada variabel work-life balance adalah tinggi, sedang, dan rendah.

Tabel 4.9. Norma Kategorisasi Kepuasan Kerja

Kategorisasi Rentang Nilai

Rendah X < (μ -1.0 SD)

Sedang (μ -1.0 SD) ≤ X < (μ +1.0 SD)

Tinggi X (μ +1.0 SD)

Berdasarkan mean hipotetik kepuasan kerja dengan nilai 75 dan standar

deviasi adalah 15 maka kategorisasi yang dihasilkan adalah:

Tabel 4.10. Kategorisasi Data Penilaian Kepuasan Kerja

Nilai Hipotetik

Rentang Nilai Kategorisasi Frek (N) (%)

X < 60 Rendah 0 0

60 ≤ X < 90 Sedang 40 30,8

X 90 Tinggi 90 69,2

130 100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


66

Berdasarkan tabel 4.10. kepuasan kerja pada Guru Wanita di Madrasah

Aliyah Negeri Kota Medan pada hasil kategorisasi berdasaarkan mean hipotetik

dapat dilihat bahwa tidak terdapat guru wanita di lingkungan MAN Kota Medan

yang memiliki kepuasan kerja yang rendah (0%). Sementara itu kategori kedua

terdapat 40 orang (30,8%) yang memiliki kepuasan kerja sedang, dan sisanya

berjumlah 90 orang (69,2%) menilai subjek memiliki kepuasan kerja pada

kategori tinggi.

Kesimpulan hasil hipotetik tersebut menunjukkan bahwa subjek penelitian

termasuk kategori yang memiliki kepuasan kerja tinggi, yaitu 69,2%. Artinya

kepuasan kerja yang dimiliki oleh guru wanita MAN Kota Medan sudah tergolong

tinggi.

Tabel 4.11. Norma Kategorisasi Work-Life Balance

Kategorisasi Rentang Nilai

Rendah X < (μ -1.0 SD)

Sedang (μ -1.0 SD) ≤ X < (μ +1.0 SD)

Tinggi X (μ +1.0 SD)

Berdasarkan mean hipotetik work-life balance dengan nilai 60 dan standar

deviasi 12, maka kategorisasi yang dihasilkan adalah:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


67

Tabel 4.12. Kategorisasi Data Penilaian Work-Life Balance

Nilai Hipotetik

Rentang Nilai Kategorisasi Frek (N) (%)

X < 48 Rendah 0 0

48 ≤ X < 72 Sedang 43 33,1

X 72 Tinggi 87 66,9

130 100

Berdasarkan tabel 4.12. kategorisasi data work-life balance pada Guru

Wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan pada hasil hipotetik berdasarkan

mean hipotetik dapat dilihat bahwa tidak terdapat guru wanita di lingkungan

MAN Kota Medan yang memiliki work-life balance yang rendah (0%). Sementara

itu kategori kedua yaitu sedang terdapat 43 orang (33,1%) memiliki work-life

balance dalam mengatur pekerjaan dan keluarga, dan sisanya berjumlah 87 orang

(66,9%) menilai bahwa mereka memiliki work-life balance yang tinggi dalam

mengatur pekerjaan dan keluarga mereka.

Kesimpulan hasil hipotetik tersebut menunjukkan bahwa subjek penelitian

termasuk kategori yang memiliki work-life balance tinggi, yaitu 66,9%. Artinya

work-life balance yang dimiliki oleh guru wanita MAN Kota Medan sudah

tergolong tinggi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


68

Tabel 4.13. Kategorisasi Penilaian Dimensi Work Interference with Personal

Life (WIPL) Guru Wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan

Rentang Nilai Kategorisasi WIPL Persentase (%)

X < 14 Rendah 0 0

14 ≤ X < 21 Sedang 69 53,1

X 21 Tinggi 61 46,9

TOTAL 130 100

Tabel 4.14. Kategorisasi Penilaian Dimensi Personal Life Interference with

Work (PLIW) Guru Wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan

Rentang Nilai Kategorisasi PLIW Persentase (%)

X < 12 Rendah 0 0

12 ≤ X < 18 Sedang 27 20,8

X 18 Tinggi 103 79,2

TOTAL 130 100

Tabel 4.15. Kategorisasi Penilaian Dimensi Work Enhancement of Personal

Life (WEPL) Guru Wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan

Rentang Nilai Kategorisasi WEPL Persentase (%)

X < 12 Rendah 0 0

12 ≤ X < 18 Sedang 20 15,4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


69

X 18 Tinggi 110 84,6

TOTAL 130 100

Tabel 4.16. Kategorisasi Penilaian Dimensi Personal Life Enhancement of

Work (PLEW) Guru Wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan

Rentang Nilai Kategorisasi PLEW Persentase (%)

X < 10 Rendah 0 0

10 ≤ X < 15 Sedang 8 6,2

X 15 Tinggi 122 93,8

TOTAL 130 100

Berdasarkan tabel kategorisasi diatas, jika dilihat dari masing-masing

dimensi work-life balance didapatkan hasil bahwa pada dimensi work interference

with personal life (pekerjaan mengganggu kehidupan pribadi), 69 orang (53,1%)

berada di kategori sedang, 61 orang (46,9%) berada di kategori tinggi. Dimensi

kedua yaitu personal life interference with work (kehidupan pribadi mengganggu

pekerjaan), 27 orang (20,8%) berada di kategori sedang dalam mengatur

pekerjaan dan keluarga dan 103 orang (79,2%) berada di kategori tinggi.

Dimensi ketiga work enhancement of personal life (pekerjaan

meningkatkan kualitas kehidupan pribadi), terdapat 20 orang (15,4%) di posisi

kategori sedang, dan 110 orang (84,6%) berada di kategori tinggi dalam urusan

pekerjaan dan keluarga. Terakhir, berdasarkan dimensi keempat personal life

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70

enhancement of work (kehidupan pribadi meningkatkan performa kerja) sebanyak

8 orang (6,2%) subjek berada kategori sedang, dan 122 orang (93,8%) subjek

berada di kategori tinggi. Dalam penelitian ini di setiap dimensi tidak ada subjek

berada di kategori rendah atau dikatakan 0 persen.

B. HASIL UJI ASUMSI PENELITIAN

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian tentang kenormalan distribusi data

dengan tujuan untuk membuktikan bahwa data dari skor-skor yang diperoleh dari

aitem-aitem setiap variabel sudah terdistribusi dengan normal. Uji normalitas

dilakukan menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov Smirnov dengan

bantuan aplikasi SPSS 20.0 for Windows. Data dikatakan berdistribusi normal

jika koefisien bernilai p > 0.05 (Azwar, 2010). Hasil uji normalitas ditunjukkan

pada tabel berikut.

Tabel 4.17. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 130
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std.
6,36839505
Deviation
Absolute ,058
Most Extreme Differences
Positive ,032

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


71

Negative -,058
Kolmogorov-Smirnov Z ,661
Asymp. Sig. (2-tailed) ,774
a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil pengujian diatas, dilihat bahwa uji normalitas One-

Sample Kolmogorov-Smirnov Test terhadap variabel kepuasan kerja

menghasilkan Asymtotic Significance nilai p = 0,774 > p = 0,05. Oleh karena itu,

dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian terdistribusi normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua variabel, yaitu

variabel bebas (Work-Life Balance) dan variabel terikat (Kepuasan Kerja)

mempunyai hubungan yang linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan

teknik Test for Linearity dengan taraf signifikansi p > 0.05 pada deviation from

linearity atau p < 0.05 pada linearity melalui program SPSS 20.0 for Windows

(Azwar, 2010). Hasil uji linearitas ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.18. Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of Df Mean F Sig.

Squares Square

Kepuasan Between (Combined) 3069,419 23 133,453 3,324 ,000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


72

Kerja * Work- Groups Linearity 2092,748 1 2092,748 52,133 ,000

Life Balance Deviation

from 976,671 22 44,394 1,106 ,353

Linearity

4255,112 106 40,143


Within Groups
7324,531 129
Total

Berdasarkan tabel uji linearitas diatas diketahui bahwa nilai signifikansi

(deviation from linearity) mendapatkan hasil 0,353, sehingga nilai p > 0.05. oleh

karena itu, disimpulkan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan linear dengan

work-life balance (WLB).

C. ANALISIS DATA INFERENSIAL

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat pengaruh variabel work-

life balance terhadap kepuasan kerja guru wanita. Hipotesis yang terdapat dalam

penelitian ini adalah ada pengaruh positif work-life balance terhadap kepuasan

kerja pada guru wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan. Penelitian ini

menggunakan metode analisis data regresi linier sederhana dengan bantuan

program SPSS 20.0 for Windows. Kedua variabel yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan apabila nilai

signifikansi p < dari 0,05

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


73

Tabel 4.19. Hasil Analisis Perhitungan Regresi

ANOVAa

Model Sum of Df Mean F Sig.

Squares Square

Regression 2092,748 1 2092,748 51,201 ,000b

1 Residual 5231,783 128 40,873

Total 7324,531 129

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

b. Predictors: (Constant), Work-Life Balance

Tabel uji signifikan diatas digunakan untuk menentukan taraf signifikansi

atau linearitas dari regresi. Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil

perhitungan mendapatkan nilai p < 0,05, yaitu sebesar 0,000. Dengan demikian,

melihat hasil tersebut model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah

signifikan. Dapat disimpulkan bahwa work-life balance memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan kerja guru wanita. Sehingga hipotesis utama pada

penelitian ini diterima, yaitu ada pengaruh positif work-life balance terhadap

kepuasan kerja pada guru wanita. Semakin tinggi work-life balance guru wanita

di MAN Kota Medan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja pada guru

wanita tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


74

Tabel 4.20. Koefisien Determinan

Model R R Square Adjusted R Std. Error of

Square the Estimate

1 ,535a ,386 ,380 6,393

a. Predictors: (Constant), Work-Life Balance

Pada tabel diatas, diperoleh nilai koefisien korelasi adalah 0,535, nilai

tersebut dapat di interpretasikan bahwa ada pengaruh positif yang tergolong kuat

antara kedua variabel tersebut. Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan

antara kedua variabel dapat dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi

perhitungan yang dihasilkan melalui nilai r, yaitu (Rochaety, Tresnati & Latief,

2007):

0 :Tidak ada korelasi >0,5 – 0,75 :Korelasi kuat

>0 – 0,25 :Korelasi sangat lemah >0,75 – 0,99 :Korelasi sangat kuat

>0,25 - 0,5 :Korelasi cukup 1 :Sempurna

Catatan:

 Tanda (+) atau (-) hanya menunjukkan arah hubungan.

 r = +1  menunjukkan hubungan positif sempurna, dan r = -1

menunjukkan hubungan negatif sempurna.

Tabel diatas juga menunjukkan nilai determinan R Square (R2) yang

memiliki nilai 0,386 maka diketahui besarnya pengaruh work-life balance

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


75

terhadap kepuasan kerja guru wanita di MAN Kota Medan secara umum adalah

38,6%. Adapun sisanya sebesar 61,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata

lain, besar variabilitas kepuasan kerja guru wanita yang dapat diterangkan dengan

menggunakan dimensi work-life balance memiliki nilai sebesar 38,6% sedangkan

61,4% variabilitas kepuasan kerja guru wanita di MAN Kota Medan dapat

diteranngkan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

Tabel 4.21. Koefisien Regresi Work-Life Balance dengan Kepuasan Kerja

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.

Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 39,728 7,497 5,299 ,000


1
Work-Life Balance ,718 ,100 ,535 7,155 ,000

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Persamaan garis linier sederhana adalah Y = a+bX, dengan keterangan Y

adalah kepuasan kerja, X adalah work-life balance, a adalah konstanta, dan b

adalah koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel

dependen karena ada perubahan pada variabel dependen. Berdasarkan tabel diatas,

dapat dilihat bahwa persamaan garis regresi yang dihasilkan, yaitu Y = 39,728 +

0,718 X. Sehingga, berdasarkan garis persamaan regresi dapat disimpulkan bahwa

jika nilai work-life balance bertambah satu satuan, maka nilai kepuasan kerja akan

mengalami kenaikan sebesar 0,718. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


76

work-life balance yang dimiliki guru wanita maka semakin tinggi tingkat

kepuasan kerja guru wanita MAN Kota Medan.

D. PEMBAHASAN

Menurut Locke (dalam Luthans, 2011) kepuasan kerja adalah adalah suatu

tingkat emosi bernilai positif dan menyenangkan yang akan dilalui oleh seseorang

terhadap pengalaman kerjanya. Kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai

umumnya ditunjukkan melalui penilaian pekerjaan dan pengalaman positif

terhadap pekerjaan pada masa lalu dan masa sekarang dalam pekerjaan yang

dilakukan.

Kepuasan kerja dapat tercipta karena dipengaruhi oleh berbagai faktor,

seperti faktor hubungan antar pegawai meliputi hubungan antar pimpinan dan

pegawai, dan hubungan sesama pegawai itu sendiri; faktor individual terkait sikap

individu terhadap pekerjannya; faktor luar terkait keluarga, pendidikan/training;

faktor kondisi lingkungan kerja; faktor kesempatan untuk maju terkait kesempatan

dalam promosi jabatan; faktor manajemen kerja; dan faktor rendahnya konflik

peran. Pada penelitian ini telah dilakukan analisa mengenai pengaruh work-life

balance terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah ada pengaruh work-life balance terhadap kepuasan kerja pada guru wanita

di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan. Hipotesis penelitian yang diajukan

adalah ada pengaruh positif work-life balance terhadap kepuasan kerja pada guru

wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


77

Pada penelitian ini diperoleh hasil gambaran umum subjek penelitian yang

dikelompokkan berdasarkan usia, yaitu usia dewasa awal (20-39 tahun) sebanyak

40 orang (30,8%) dan dewasa madya (40-60 tahun) sebanyak 90 orang (69,2%).

Secara umum pada masa usia dewasa awal di rentang usia 20-39 tahun adalah usia

menikah dan secara ideal usia menikah bagi wanita adalah 25 tahun, di Indonesia

sendiri menurut BKKBN usia wanita untuk menikah ideal nya berada di usia 21

tahun. Meski demikian usia ideal menikah di rentang dalam 21 hingga 25 tahun,

mayoritas usia subjek penelitian berada di rentang dewasa madya yaitu 40-60

tahun dan dipastikan subjek penelitian sudah menikah karena sesuai karakteristik

penelitian adalah wanita yang telah menikah/berkeluarga.

Selanjutnya, diperoleh hasil penelitian terdapat masa kerja yang dibagi

dalam dua kategori, yaitu berdasarkan lamanya masa kerja sebagai ASN dan masa

kerja di MAN Kota Medan. Pada masa kerja sebagai ASN ditemukan hasil

lapangan bahwa sebanyak 91 orang dengan persentase 70,0% memiliki lama masa

kerja selama >10 tahun. Sedangkan masa kerja di MAN Kota Medan juga

didominasi oleh masa kerja selama >10 tahun yaitu sebanyak 64 orang (49,2%)

dan jumlah terbanyak selanjutnya masa kerja <6 tahun sebanyak 41 orang. Hal ini

dikarenakan data lapangan menunjukkan sebagian besar guru tersebut merupakan

pindahan dari berbagai Madrasah Aliyah Negeri baik di Kota Medan ataupun

diluar Kota Medan.

Alasan mereka berpindah seperti pasangan berpindah tugas sehingga

mereka mengurus pindah bekerja di MAN Kota Medan bagi mereka yang berasal

dari MAN luar Kota Medan, selain itu adanya jumlah guru bidang studi mata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


78

pelajaran tertentu yang belum terpenuhi di salah satu Madrasah maka guru

diperbolehkan untuk mengurus perpindahan bekerja dengan syarat tertentu. Jarak

rumah dengan tempat bekerja juga turut menjadi alasan untuk mempermudah

perjalanan dan jam bekerja mereka.

Terdapat penelitian yang dilakukan Shafira dan Listiara (2017)

menunjukkan hasil bahwa dalam usia kerja tidak ada perbedaan dalam kepuasan

kerja baik usia lebih muda maupun usia lebih tua. Meskipun teori yang

dikemukakan oleh Mangkunegara (2013) dan Wijono (2014) menyebutkan bahwa

karyawan dengan usia lebih tua akan memperoleh kesempatan pemenuhan dan

aktualisasi diri serta merasa lebih puas terhadap pekerjaannya dibandingkan

dengan usia muda.

Lebih lanjut, penelitian tersebut memberikan hasil bahwa terdapat

perbedaan kepuasan kerja berdasarkan masa kerja dimana berdasarkan teori

Robbins & Judge (2013) dan Lestari (2007) menyebutkan semakin lama pegawai

berada dalam satu pekerjaan atau dengan masa kerja yang lama, maka pegawai

memiliki kemungkinan yang kecil untuk mengundurkan diri, memiliki

kemampuan yang lebih banyak dibandingkan pegawai dengan masa kerja yang

baru.

Selanjutnya, gambaran umum subjek berdasarkan tingkat pendidikan,

diperoleh hasil bahwa jumlah guru untuk tingkat S-1 sebanyak 91 orang dan

tingkat S-2 sebanyak 39 orang. Mayoritas dalam penelitian ini subjek berada di

tingkat S-1. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi tingkat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


79

kepuasan kerja. Hal ini didukung oleh penelitian Alfian (2015) yang menyatakan

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pendidikan dan kepuasan kerja

pegawai dengan nilai pengaruh sebesar 0,151 dengan signifikan 0,033<0,05.

Sehingga menunjukkan adanya tingkat pendidikan yang tinggi dimiliki pegawai,

maka pegawai semakin puas terhadap pekerjaan yang dilakukan. Meski mayoritas

subjek berada di S-1, subjek dengan tingkat pendidikan S-2 tidak menutup

kemungkinan akan lebih mampu meningkatkan kepuasan kerja mereka. Hal ini

dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan pegawai maka akan

mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dan hal tersebut dapat

membantu mereka dalam meringankan beban kerja, seperti perencanaan,

pengetahuan dan penyesuaian terhadap teknologi baru, dan pengambilan

keputusan dalam pekerjaan (Hidayat, 2013).

Penelitian ini juga menggambarkan hasil umum subjek penelitian

berdasarkan jabatan lain yang dimiliki guru selain tugas pokok sebagai guru.

Dalam penelitian ini, mayoritas subjek yang memiliki jabatan struktural selain

tugas utama sebagai guru yaitu wali kelas sebanyak 75 orang (57,7%). Selain itu

terdapat beberapa jabatan yang dipimpin beberapa guru seperti kepala

laboratorium, kepala perpustakaan, wakil kepala madrasah. Tentu jumlah ini tidak

sebanyak jumlah wali kelas yang ada di setiap sekolah.

Melihat beberapa guru yang memiliki jabatan struktural selain tanggung

jawab sebagai guru pengajar, tentu mereka juga memiliki ruangan kerja sendiri

yang berbeda dengan wali kelas dan mereka yang murni hanya sebagai guru. Hal

ini terkait dengan latar belakang yang sudah dijelaskan bahwa bagi guru yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


80

memiliki ruang kerja tersendiri akan lebih nyaman ketika beristirahat dan bekerja,

ini tentu menjadi salah satu dari kepuasan kerja yaitu faktor kondisi kerja yang

berhubungan dengan ruang kerja, penyinaran ruang kerja dan ventilasi udara.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa tinggi atau rendahnya work-life

balance akan berpengaruh terhadap banyak hal. Menurut Handayani (2013) work-

life balance yang diterapkan oleh suatu perusahaan/organisasi akan memiliki

dampak. Salah satu dampak dari work-life balance dalam perusahaan/organisasi

adalah kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai atau para bawahan sebagai

salah satu keuntungan organisasi. Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Tarigan & Ratnaningsih (2018) yang menunjukkan bahwa

work-life balance berpengaruh terhadap kepuasan kerja dengan memberikan hasil

secara efektif sebesar 37,2%. Penelitian lain juga dilakukan oleh Yusnani &

Prasetio (2018) menunjukkan bahwa variabel work-life balance dalam penelitian

ini memberikan kontribusi/pengaruh 57,9% terhadap variabel kepuasan kerja,

sedangkan sisanya yaitu 42,1% dijelaskan pengaruh dari variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian tersebut.

Hal ini sesuai dengan hasil analisis data yang dilakukan pada penelitian ini

yang mendapatkan hasil bahwa hipotesis diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh positif work-life balance terhadap kepuasan kerja pada guru

wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan. Semakin tinggi tingkat work-life

balance yang diterapkan maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang

dirasakan oleh guru wanita di madrasah ia bekerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


81

Berdasarkan hasil perhitungan regresi dengan total subjek 130 orang

melalui karakteristik yang ditentukan diketahui bahwa work-life balance

mempengaruhi kepuasan kerja guru wanita sebesar 38,6%, yang berarti bahwa

work-life balance yang tinggi memberikan sumbangan sebesar 38,6% dalam

meningkatkan kepuasan kerja pada guru wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota

Medan. Sedangkan sisanya 61,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor lain

tersebut terkait kepuasan kerja, seperti organizational citizenship behavior (OCB),

komitmen organisasi, dan kinerja karyawan. Variabel-variabel tersebut

menjelaskan dengan baik pengaruh positif ketiga variabel tersebut terhadap

kepuasan kerja. Selanjutnya, persamaan garis linier yang dihasilkan melalui

analisis regresi linier sederhana adalah Y = 39,728 + 0,718 X, sehingga dapat

disimpulkan bahwa jika nilai work-life balance bertambah satu satuan, maka nilai

kepuasan kerja akan mengalami kenaikan sebesar 0,718.

Hoppock (dalam Aziri, 2011) menyatakan kepuasan kerja adalah

kombinasi antara kondisi psikologis, fisiologis, dan lingkungan yang dirasakan

oleh pegawai. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dan

juga bersifat individual bagi setiap pegawai karena memiliki tingkat kepuasan

yang berbeda-beda sesuai karakteristik individu tersebut. Kepuasan kerja menjadi

hal penting bagi organisasi karena apabila kepuasan kerja pegawai meningkat

akan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak terhadap organisasi, sebaliknya

pegawai yang merasakan ketidakpuasan kerja akan berdampak buruk bagi

organisasi dalam hal efisiensi dan efektivitas organisasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


82

Berdasarkan hasil analisis data deskriptif dapat disimpulkan bahwa tingkat

kepuasan kerja pada guru wanita di MAN Kota Medan dinilai tinggi. Hal ini dapat

dilihat melalui hasil dari mean empirik kepuasan kerja lebih besar dari mean

hipotetik kepuasan kerja yaitu 93,22 > 75. Kemudian dibuktikan melalui hasil

kategorisasi yang didasarkan pada perhitungan dari mean hipotetik kepuasan kerja

sebesar 75 dan standar deviasi adalah 15. Melalui hasil ini dapat dilihat bahwa

kepuasan kerja hanya berada di dua kategori berdasarkan mean hipotetik. Untuk

kategori sedang berjumlah 40 orang guru wanita ASN dengan persentase sebesar

30,8%, dan untuk kategori kepuasan kerja tinggi sebanyak 90 orang dengan

persentase 69,2%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata guru wanita ASN

di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan memiliki tingkat kepuasan kerja yang

tinggi.

Alianto dan Anindita (2018) menyebutkan salah satu faktor penunjang

terbentuknya kepuasan kerja pada pegawai adalah adanya sistem work-life

balance dalam pekerjaan. Work-life balance akan menentukan apakah seseorang

dapat menyeimbangkan antara tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaan dan

kehidupan pribadi, terutama bagi wanita ketika mereka telah memiliki dua peran,

yaitu sebagai ibu dan pekerja yaitu guru. Lazar, Osoian & Ratiu (2010) juga

mengatakan bahwa apabila work-life balance terbentuk, maka organisasi akan

merasakan keuntungan yang tinggi dari kepuasan kerja pegawai, seperti absensi

yang rendah, dan produktivitas yang meningkat dalam bekerja.

Work-life balance yang tinggi menunjukkan faktor rendahnya konflik

peran bagi individu. Adanya keterlibatan dan kepuasan peran yang sama dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


83

lingkup kerja dan keluarga akan meminimalkan munculnya konflik karena

mampu mengatur tugas dan tanggung jawab (Handayani, Afiati & Adiyanti,

2015). Work-life balance ditentukan oleh perusahaan dalam memberikan

kesempatan bagi pegawai untuk membagi waktu dalam pekerjaan dan aktivitas

diluar pekerjaan dimana hal itu menjadi sumber konflik bagi individu (Fisher et.

al, dalam Wenno, 2018).

Berdasarkan analisis data deskriptif juga dihasilkan bahwa work-life

balance guru wanita di Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan sudah tinggi. Hal ini

dapat dilihat melalui hasil dari mean empirik work-life balance lebih besar dari

mean hipotetik work-life balance yaitu 74,52 > 60. Kemudian dibuktikan melalui

hasil kategorisasi yang berdasarkan mean hipotetik sebesar 60 dan standar deviasi

sebesar 12. Melalui data tersebut dapat dilihat bahwa kategorisasi work-life

balance hanya terbagi menjadi dua kategori berdasarkan mean hipotetik, yaitu

kategori sedang sebanyak 43 orang dengan persentase sebesar 33,1% dan kategori

tinggi sebanyak 81 orang dengan persentase sebesar 66,9%. Untuk kategori

rendah dalam penelitian ini tidak ditemukan atau dikatakan hasil sebesar 0%.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan masing-masing dimensi didapatkan

hasil pada dimensi pertama, work interference with personal life (WIPL) yaitu

pekerjaan yang dimiliki individu dapat mengganggu kehidupan pribadinya,

melihat bahwa mayoritas subjek penelitian berada di kategori sedang sebanyak

69 orang (53,1%) menilai pekerjaan cukup mengganggu kehidupan pribadi.

Dimensi kedua, personal life interference with work (PLIW) yaitu kehidupan

pribadi individu mengganggu kehidupan pekerjaannya, melihat mayoritas subjek

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


84

berada di kategorisasi tinggi sebanyak 103 orang (79,2%) ang menilai kehidupan

pribadi sangat menganggu pekerjaan mereka. Dimensi ketiga yaitu work

enhancement of personal life (WEPL) mencerminkan pekerjaan individu dapat

meningkatkan kualitas kehidupan pribadi. Dapat dilihat mayoritas subjek berada

di kategori tinggi sebanyak 110 orang (84,6) yang menggambarkan bahwa

pekerjaan yang mereka lakukan dapat meningkatkan kualitas kehidupan pribadi.

Dimensi keempat yaitu personal life enhancement of work (PLEW)

mencerminkan sejauh mana kehidupan pribadi seseorang dapat meningkatkan

performa individu dalam bekerja. Terlihat bahwa mayoritas subjek penelitian

berada di kategori tinggi sebanyak 122 orang (93,8%) yang menggambarkan

kehidupan pribadi mereka memberikan pengaruh dalam meningkatkan performa

pekerjaan mereka.

Jika melihat konsep dimensi work-life balance, dimensi pertama yaitu

work interference with personal life (WIPL) dan dimensi kedua personal life

interference with work (PLIW) memiliki konsep teori yang sama atau dikatakan

sebanding yang melihat work-life balance dari sisi negatif yang keduanya

menggunakan kata menggaggu baik dari segi pekerjaan maupun kehidupan

pribadi. Sehingga hasil work-life balance berdasarkan konsep dan alat ukur yang

digunakan memiliki hasil pada kategori yang tinggi yang mencerminkan

keduanya mengganggu individu baik dari pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Sedangkan dimensi ketiga, yaitu work enhancement of personal life (WEPL) dan

dimensi keempat, personal life enhancement of work (PLEW) memiliki teori

work-life balance yang berbanding terbalik dengan dimensi pertama dan kedua,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


85

dimana pada dimensi ketiga dan keempat mengarah pada sisi positif yang dilihat

kedua dimensi menggunakan kata meningkatkan baik dari pekerjaan maupun

kehidupan pribadi. Sehingga hasil penelitian jika dilihat dari teoritis dimensi

ketiga dan keempat serta alat ukur yang diberikan menunjukkan hasil yang sesuai

yaitu pada kategori tinggi yang menggambarkan bahwa work-life balance

memberikan keseimbangan baik dari segi pekerjaan maupun kehidupan pribadi

dan keluarga.

Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa work-life

balance pada guru wanita di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Medan sudah

dalam kategori tinggi. Sehingga, hal ini membuat tingkat kepuasan kerja guru

wanita di MAN Kota Medan juga tergolong tinggi. Meskipun terdapat faktor lain

yang mempengaruhi kepuasan kerja guru wanita dan latar belakang penelitian

yang sedikit memiliki perbedaan dengan hasil skala di lapangan karena latar

belakang penelitian mengarah hasil jawaban secara individu sedangkan hasil

jawaban skala merupakan interpretasi hasil individu dalam kelompok secara

keseluruhan menunjukkan hasil total jawaban subjek mengarah pada hasil tinggi,

tetapi secara umum ada pengaruh positif dan kategori tinggi work-life balance

terhadap kepuasan kerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran-saran yang

berhubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pada bagian pertama

akan dijabarkan kesimpulan dari penelitian ini dan pada bagian berikutnya akan

dikemukakan saran-saran yang mungkin dapat digunakan bagi para pihak terkait.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh, maka kesimpulan yang

dapat diambil adalah:

1. Ada pengaruh positif work-life balance terhadap kepuasan kerja guru

wanita di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Medan. Semakin tinggi

work-life balance maka semakin tinggi kepuasan kerja guru wanita.

2. Pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Medan, work-life balance

yang tinggi memberikan sumbangan sebesar 38,6% dalam meningkatkan

kepuasan kerja pada guru wanita di MAN Kota Medan, sedangkan sisanya

yaitu 61,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

3. Berdasarkan hasil kategorisasi yang dilihat dari mean hipotetik dapat

disimpulkan bahwa tingkat kepuasan kerja guru wanita di Madrasah

Aliyah Negeri Kota Medan tergolong tinggi.

86

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


87

4. Berdasarkan hasil kategorisasi yang dilihat dari mean hipotetik dapat

disimpulkan bahwa tingkat work-life balance guru wanita di Madrasah

Aliyah Negeri Kota Medan tergolong tinggi.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang telah

dijabarkan, maka ada beberapa saran yang diusulkan oleh peneliti. Saran tersebut

dibedakan menjadi dua, yaitu saran metodologis dan saran praktis.

1. Saran Metodologis

a. Kontribusi work-life balance terhadap kepuasan kerja guru wanita di

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Medan sebesar 38,6% dan

sisanya 61,4% kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini. Disarankan kepada peneliti

selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor

lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pada guru wanita.

b. Penelitian ini hanya dilakukan di lingkup Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) di Kota Medan. Maka disarankan bagi peneliti selanjutnya

agar dapat melakukan penelitian di lingkup Madrasah Aliyah Swasta

(MAS) untuk memperluas populasi penelitian dan masih dibawah

lingkup naungan sekolah Madrasah Aliyah Negeri di Kota Medan.

c. Penggunaan kuesioner sebagai alat penyebar skala penelitian cukup

mengalami kendala karena dalam pengisian kuesioner, peneliti tidak

bisa mengontrol subjek penelitian dengan alasan pekerjaan dan urusan

lainnya, sehingga skala yang diberikan lupa diisi dan hilang, dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


88

peneliti harus meminta subjek kembali mengisi skala. Diharapkan

untuk penelitian selanjutnya dapat memastikan kuesioner telah

sepenuhnya diisi oleh subjek dan mendata subjek saat penyebaran

skala berlangsung baik saat diberikan kuesioner maupun pengembalian

kuesioner.

2. Saran Praktis

Saran yang dapat diajukan berdasarkan manfaat penelitian ini adalah.

a. Saran untuk instansi MAN Kota Medan

Hasil dari kategorisasi work-life balance guru wanita di MAN Kota

Medan menunjukkan bahwa subjek termasuk kategori tinggi. Maka

dari itu, instansi Madrasah Aliyah Negeri Kota Medan dapat

mempertahankan tingkat work-life balance dan kepuasan kerja yang

sudah tergolong tinggi dan terus menata dengan baik peraturan yang

sudah mendukung work-life balance dan pemenuhan kepuasan kerja

yang sudah ada.

b. Saran untuk Guru Wanita MAN Kota Medan

Pada penelitian ini work-life balance memiliki pengaruh positif

terhadap kepuasan kerja pada guru wanita MAN Kota Medan.

Disarankan bagi guru wanita untuk terus menjaga dengan baik dan

menerapkan work-life balance dalam menghadapi tuntutan kerja dan

kehidupan pribadi/keluarga dan juga melakukan komunikasi yang baik

dengan pasangan agar saling membantu dan memahami peran

keduanya masing-masing.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Abendroth, A.K. and Dulk, L. (2011). Support for The Work-Life Balance in
Europe: The Impact of State, Workplace and Family Support on Work-
Life Balance Satisfaction. Journal Work, Employment and Society, 25(2),
234-256.

Alfian, R. (2015). Pengaruh Keahlian Pendidikan dan Pengalaman Kerja


Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Pendidikan
Kabupaten Aceh Tengah. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.
Diunduh dari: repository.ut.ac.id

Alianto, A. & Anindita, R. (2018). Pengaruh Kompensasi Dan Work-Life Balance


Terhadap Kepuasan Kerja Dimediasi Stres Kerja. Diunduh dari:
digilib.esaunggul.ac.id

Anonim. (2017). Tahun Pelajaran 2017/2018, Guru Wajib di Sekolah 40 Jam per
Minggu. Diunduh dari: www.kemendikbud.go.id
Anonim. (2017). Beban Kerja Guru Tidak Sama Dengan Beban Kerja Pegawai
Kantor. Diunduh dari: pgri-jateng.info
Anonim. (2017). BKKBN: Usia Pernikahan Ideal 21-25 Tahun. Diunduh dari:
bkkbn.go.id
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi
Revisi). Jakarta: PT. RinekaCipta
As’ad, M. (2004). Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri. Edisi
Keempat. Yogyakarta: Liberty.
Aziri, B. (2011). Job Satisfaction: A Literature Review. Management Research
and Practice, 3(4), 77-86.
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2013). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2016). Penyusunan Skala Psikologi Edisi II. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, S. (2017). Metode Penelitian Psikologi Edisi II. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Blood, M. B. (1978). Marriage (3ed). New York, US: Harper and Row Publisher.

89

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


90

Churiyah, M. (2007). Pengaruh Konflik Peran (Role Conflict) Terhadap Kepuasan


Kerja Perawat Serta Komitmen Pada Organisasi. Jurnal Modernisasi, 3(1),
43-53.
DeGenova, M. K. (2008). Intimate Relationship, Marriages & Families (7th ed).
New York: McGraw-Hill Companies.
Delecta, P. (2011). Work Life Balance. Inernational Journal of Current Research,
3(4), 186-189.
Diah, F. (2017). Peran Ganda Wanita Yang Berprofesi Sebagai Guru Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga (Studi kasus di Desa Tampo
Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi). Diunduh dari:
http//repository.unej.ac.id
Evelyn. (2018). Pengaruh Antara Work-Life Balance dengan Komitmen
Organisasi pada Wanita Menikah yang Memiliki Anak. Diunduh dari:
http//repositori.usu.ac.id
Fisher, G. G., Bulger, C. A., Smith, C. S. (2009). Beyond Work and Family: A
Measure of Work/Nonwork Interference and Enhancement. Journal of
Occupational Health Psychology, 14(4), 441-456.
Gilmer, V. H. (1996). Industrial Psychology. USA: McGraw Hill Book Company
Inc.
Greenberg, J & Baron, R. A. (2002). Behavior In Organization: Understanding
and Managing the Human Side of Work (6th ed), Saddle River, NJ:
Printice Hall
Greenhaus, J. H., Collins, K. M., & Shaw, J. D. (2003). The Relationship Between
Work-Family Balance and Quality of Life. Journal of Vocational
Behaviour, 63, 510-531.
Handayani, A. (2013). Keseimbangan Kerja Keluarga pada Perempuan Bekerja:
Tinjauan Teori Border. Buletin Psikologi, 21(2), 90-101.
Handayani, A., Afiati, T., & Adiyanti, M.G. (2015). Studi Eksplorasi Makna
Keseimbangan Kerja Keluarga pada Ibu Bekerja, Seminar Psikologi &
Kemanusiaan.
Hasibuan, M. S. P. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayat, W. (2013). Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Dan Motivasi
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta Dengan Gender Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Bisnis
Teori dan Implementasi, 4(1), 106-119.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


91

Javed, M., Balouch, R., Hassan, F. (2014). Determinants of Job Satisfaction and
its Impact on Employee Performance and Turnover Intentions.
International Journal of Learning & Development, 4(2). 121-140.
Johari, J., Tan, F. Y., Zulkarnain, Z. I. T. (2017). Autonomy, Workload, Work-
Life Balance and Job Performance Among Teachers. International Journal
of Educational Management, 32(1), 107-230.
Kaliski, B.S. (2007). Encyclopedia of Business and Finance. (2ed). Thompson
Gale, Detroit, 246.
Kanwar, Y. P. S., Singh, A. K., Kodwani, A. (2009). Work-Life Balance and
Burnout as Predictors of Job Satisfaction in The IT-ITES Industry. Journal
of Business Perspective, 13(2). 1-12.
Kodz, J., Harper, H., & Dench, S. (2002). Work-Life Balance: Beyond the
Theoritic. UK: The Institute For Employment Studies.
Lazar, I., Osoian, C., & Ratiu, P. (2010). The Role of Work-Life Balance
Practices in Order to Improve Organizational Performance. European
Research Studies, 13(1), 201-214.
Lestari, L. (2007). Perbedaan Kepuasan Kerja Ditinjau dari Masa Kerja. Skripsi.
Program Sarjana Fakultas Psikologi dan Ilmu Budaya Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta.
Luthans, F. (2011). Organizational Behavior: An Evidence-Based Approach 12th
edition. New York: McGraw-Hill.
Malik, Imran, M., Farida, S., Mehboob, A. (2010). Work-Life Balance and Job
Satisfaction Among Doctors in Pakistan. South Asian Journal of
Management, 17(2).
Mangkunegara, A. P. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mariati. (2013). Pengaruh Work Life Balance & Burnout Terhadap Kepuasan
Kerja. Diunduh dari: e-journal.uajy.ac.id
Noe, R. A. (2008). Employee Training & Development, 4th edition. New York:
McGraw-Hill Education International.
Novelia, P., Sukhirman, I., & Hartana, G. (2013). Hubungan antara Work-Life
Balance dan Komitmen Organisasi pada Pegawai Perempuan. Diunduh
dari: http://lib.ui.ac.id
Paramita, P. & Waridin. (2006). Analisis Pengaruh Work-Family Balance Dan
Program Family Friendly Terhadap Kepuasan Kerja. Studi Kasus pada
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang. Jurnal Benefit, 1(1), 1-10.
Diunduh dari: journals.ums.ac.id

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


92

Paramita, W. & Widyastuti, U. (2015). Pengaruh Work-Life Balance dan Stres


Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada Tenaga Pendidik (Dosen) Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Bidang Kajian: Manajemen Sumber
Daya Manusia. Diunduh dari: sipeg.unj.ac.id

Parkes, L.P. & Langford, P. H. (2008). Work-Life Balance or Work-Life


Alignment: A test of The Importance of Work-Life Balance for Employee
Engagement and Intention to Stay in Organisations. Journal of
Management & Organization, 14(3), 267-284.
Petare, P. A. (2013). A Study of Work-Life Balance of Women Working in
Teaching Profession at Kolhapur. Online International Interdiciplinary
Research Journal, 3(4), 199-204.
Purohit, M. (2013). A Comparative Study Of Work Life Balance In Various
Industrial Sectors In Pune Region. International Journal of Marketing,
Financial Services & Management Research, 2(3), 198-206.
Reddy, N. K., Vranda, M. N., Ahmed, A., Nirmala, B. P., Siddaramu, B. (2010).
Work-Life Balance among Married Women Employees. Indian Journal of
Psychological Medicine, 32(2), 112-118.
Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Diunduh dari: luk.staff.ugm.ac.id
Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Diunduh dari: luk.staff.ugm.ac.id
Republik Indonesia. (2017). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomo 19
Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 Tentang Guru. Diunduh dari: www.bpkp.go.id
Republik Indonesia. (2019). Emis Dashboard Sekretariat Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam. Kementerian Agama Republik Indonesia. Diunduh dari:
emispendis.kemenag.go.id
Republik Indonesia. (2019). Pusat Data dan Statistik Pendidikan. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diunduh dari:
statistik.data kemendikbud.go.id
Robbins, S. P. & Judge, T. A. (2012). Perilaku Organisasi, ed – 12. Jakarta: PT.
Salemba Empat.
Robbins, S. P. & Judge, T. A. (2013). Organizational Behavior (15th ed). USA:
Pearson Education Prentice Hall.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


93

Rochaety, E., Tresnati, R., Latief, A. M. (2007). Metode Penelitian Bisnis dengan
Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media
Rondonuwu, F. A., Rumawas, W., Asaloei, S. (2018). Pengaruh Work-life
Balance Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Hotel Sintesa
Peninsula Manado. Jurnal Administrasi Bisnis, 7(2), 30-38.
Rusdiyanti (2017). Kepuasan Kerja Guru Terhadap Prestasi Kerja Guru Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan di Madrasah. STUDIA DIDAKTIKA:
Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan, 11 (1), 43-52.
Santrock, J. W. (2002). Life Span Development. New York: McGraw-Hill
Education.
Santrock, J. W. (2013). Life Span Development. New York: McGraw-Hill
Education.
Sari, F. & Sunarti, E. (2013). Kesiapan Menikah Pada Dewasa Muda Dan
Pengaruhnya Terhadap Usia Menikah. Jurnal Ilmiah Keluarga dan
Konsumen, 6(3), 143-153.
Shabrina, D. & Ratnaningsih, I. K.(2019). Hubungan Antara Work Life Balance
Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan PT. PERTANI (Persero). Jurnal
Empati, 8(1), 27-32.
Shafira & Listiara, A. (2017). Perbedaan Kepuasan Kerja Pada Karyawan
Berdasarkan Usia dan Masa Kerja. Jurnal Empati, 6(1), 396-400.
Sihombing, E. R. J. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational
Citizenship Behavior pada Karyawan PT. X. Diuduh dari:
http://repositori.usu.ac.id
Soomro, A. A., Breitencecker, R. J., & Shah, S. A. M. (2018). Relation of Work-
Life Balance, Work-Family Conflict, and Family-Work Conflict with The
Employee Performance-Moderating Role of Job Satisfaction. South Asian
Journal of Business Studies, 7(1), 129-146.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit CV Alfabeta.
Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit CV Alfabeta.
Sunyoto, D. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS.
Tarigan, C. F. & Ratnaningsih, I. Z. (2018). Hubungan Antara Work-Family
Balance Dengan Kepuasan Kerja Pada Tenaga Kependidikan di
Universitas X. Jurnal Empati, 7(3), 244-251.
Tentama, F. (2015). Peran Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pada Guru Pegawai
Negeri Sipil (PNS) Di Yogyakarta. Jurnal Psikologi Undip, 14 (1), 1-8.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


94

Tulus, M. A. (1992). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia


Pustaka Utama.
Wenno, M. W. (2018). Hubungan antara Work-Life Balance dan Kepuasan Kerja
pada Karyawan di PT PLN Persero Area Ambon. Jurnal Maneksi, 7(1).
47-54.
Wijono, S. (2010). Psikologi Industri dan Organisasi: Dalam Suatu Bidang Gerak
Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wijono, S. (2014). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Yusnani, E. & Prasetio, A. P. (2018). Kontribusi Work-Life Balance terhadap Job
Satisfaction pada Karyawan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil. Jurnal
Penelitian Pendidikan. Diunduh dari: https://ejournal.upi.edu.
Zaheer, A., Islam, J. U., & Darakhshan, N. (2016). Occupational Stress and Work-
Life Balance: A Study of Female Faculties of Central Universities in
Delhi, India. Journal of Human Resource Management, 4(1), 1-5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN

95

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN I

ALAT UKUR PENELITIAN

96

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


97

RAHASIA

SKALA PENELITIAN

No .......

SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


98

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi tugas akhir di Fakultas Psikologi Universitas


Sumatera Utara, saya Saras Gusvita membutuhkan sejumlah data yang dapat saya
peroleh dengan adanya kerja sama dari Ibu.

Saya berharap kesedian Ibu meluangkan waktu sejenak untuk mengisi


skala yang saya berikan. Ibu diharapkan memberikan jawaban yang sesuai dengan
apa yang Ibu rasakan/pikirkan. Dalam pengisian skala ini, tidak ada jawaban yang
salah. Semua jawaban adalah benar selama jawaban tersebut adalah jawaban
yang sesuai dengan diri Ibu. Cara menjawab skala ini dijelaskan di dalam
petunjuk pengisian skala.

Kesediaan Ibu dalam menjawab skala ini dengan sebenarnya akan sangat
membantu bagi keberhasilan penelitian ini. Atas kerja sama Ibu, saya
mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 27 Februari 2020

Saras Gusvita

161301173

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


99

Sebelum Ibu mengisi skala, mohon untuk melengkapi data-data


dibawah ini.

IDENTITAS
Nama/inisial
Usia
Pendidikan □S1 □S2 □S3
Golongan Kerja
Jabatan lain di Madrasah (selain (isi jika ada)
guru)
Masa Kerja sebagai PNS Tahun
Masa Kerja di Madrasah ini Tahun

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang terkait dengan


Kepuasan dalam Bekerja dan Keseimbangan Kehidupan dan Kerja
pada Ibu yang telah menikah/berkeluarga. Ibu diharapkan menilai
kesesuaian setiap pernyataan tersebut dengan keadaan, perasaan dan
pikiran Ibu yang sebenarnya, dengan cara memilih :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


100

Contoh :

PILIHAN JAWABAN
NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya mendapat pekerjaan sesuai X


kemampuan

Pada contoh di atas, pilihan jawaban SS (sangat setuju) dipilih bila Ibu
merasa sudah bekerja sesuai dengan kemampuan yang Ibu miliki.

Apabila Ibu merasa pekerjaan yang dilakukan dirasa kurang sesuai


kemampuan, kemudian ingin mengubah pilihan jawaban tersebut, maka coretlah
jawaban sebelumnya dan berilah tanda silang pada pilihan jawaban S (setuju)
menurut Ibu lebih tepat.

Contoh :

PILIHAN JAWABAN
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya mendapat pekerjaan sesuai X X
kemampuan

Periksalah kembali jawaban Ibu, pastikan jangan sampai ada nomor yang
terlewatkan. Semua jawaban maupun identitas Ibu akan dijaga
kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.

= SELAMAT MENGERJAKAN =

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


101

SKALA 1
No Pernyataan SS S TS STS

Dimensi: Work it self (Pekerjaan itu sendiri)

1 Pekerjaan yang diberikan sudah sesuai dan


membuat saya semangat menyelesaikannya dengan
baik

2 Saya menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas


3 Saya bosan dengan pekerjaan saya

4 Saya menyukai pekerjaan saya sebagai guru

5 Materi pengajaran yang saya ajarkan di sekolah


sesuai dengan latar pendidikan dan pengalaman
saya

Dimensi: Pay (Gaji)

6 Gaji pokok yang saya terima tidak sesuai dengan


beban kerja.

7 Besarnya gaji yang saya dapatkan sesuai dengan


jabatan dan golongan kerja

8 Gaji yang saya terima cukup untuk kebutuhan


hidup saya dan keluarga

9 Saya tidak puas akan gaji yang diterima sehingga


semangat saya dalam mengajar tidak lebih dari
rekan kerja saya

No Pernyataan SS S TS STS
10 Saya mendapat gaji tambahan atas pekerjaan saya
yang lain

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


102

Dimensi: Promotion (Kenaikan Jabatan)

11 Menurut saya, semua guru mendapat kesempatan


yang sama atas kenaikan jabatan

12 Menurut saya, pemilihan individu untuk jabatan


tertentu tidak objektif.

13 Lingkungan kerja mendukung saya mendapatkan


kenaikan posisis di madrasah

14 Atasan saya objektif dalam memilih orang-orang


yang berhak mendapat jabatan lebih tinggi

15 Perputaran jabatan hanya dilakukan pada orang


tertentu atau tidak berganti pada orang lain

Dimensi: Supervision (Pengawasan oleh Pimpinan)

16 Kepala madrasah mendukung segala kegiatan yang


dilakukan oleh sekolah

17 Jika ada pekerjaan yang sulit, atasan saya bersedia


memberikan bantuan

18 Kepala madrasah melakukan pemeriksaan rutin


dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah

19 Pimpinan tempat saya bekerja kurang


memperhatikan apa yang dikerjakan oleh para guru

20 Guru mendapat kesempatan mengambil keputusan


terkait pekerjaan mereka

Dimensi: Coworkers (Rekan Kerja)

21 Rekan kerja saya mudah dimintai tolong jika saya


sulit menyelesaikan pekerjaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


103

No Pernyataan SS S TS STS
22 Saya mendapat dukungan, nasihat, dan solusi dari
rekan kerja atas masalah kerja saya

23 Tugas kerja yang diberikan oleh sekolah


diselesaikan secara tim

24 Saya memiliki hubungan dekat dengan rekan kerja

25 Saya mendapat dukungan, nasihat, dan solusi dari


rekan kerja atas masalah pribadi saya

Dimensi: Working conditions (Kondisi Kerja)

26 Kondisi ruang kerja terasa panas dan ventilasi


udara yang kurang

27 Tempat kerja yang tersedia sudah kondusif bagi


saya menyelesaikan pekerjaan di madrasah

28 Suara ribut sering terjadi ketika saya melakukan


pekerjaan

29 Fasilitas belum tersedia secara maksimal sehingga


proses belajar mengajar belum berjalan dengan
baik
30 Menurut saya, kondisi ruang kerja tertata rapi dan
bersih

31 Fasilitas yang saya butuhkan dalam bekerja dan


mengajar tersedia di madrasah

LANJUTKAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


104

SKALA 2
No Pernyataan SS S TS STS

Dimensi: WIPL (Pekerjaan mengganggu kehidupan pribadi)

1 Pekerjaan yang saya lakukan sudah sesuai dengan


jam kerja yang ditentukan
2 Beban kerja yang saya lakukan cukup normal
3 Pekerjaan akan saya lanjutkan di rumah jika tidak
selesai di sekolah
4 Saya tetap memiliki quality time bersama keluarga
sesibuk apapun pekerjaan saya
5 Saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk
pekerjaan sekolah dibanding bersama keluarga
6 Saya dapat berkumpul dengan teman dan menjalani
hobi saya
7 Saya jarang berkumpul bersama teman di luar
pekerjaan

Dimensi: PLIW (Kehidupan pribadi mengganggu pekerjaan)

8 Meskipun memiliki masalah, saya masih tetap


fokus dalam bekerja secara maksimal
9 Saya menyelesaikan semua pekerjaan rumah secara
mandiri meskipun pekerjaan sekolah cukup banyak
10 Masalah pribadi/keluarga saya membuat saya tidak
fokus dalam menyelesaikan pekerjaan
11 Saya menyelesaikan tugas dari atasan tepat waktu
12 Peran sebagai Ibu menghambat karir dan pekerjaan
saya di madrasah
13 Saya jarang menyelesaikan tugas sesuai waktu
yang ditentukan karena masalah pribadi/keluarga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


105

Dimensi: WEPL(Pekerjaan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi)

14 Saya ingin mengganti pekerjaan


15 Pekerjaan yang saya lakukan sesuai impian saya
16 Kemampuan yang saya dapatkan dari pekerjaan
dapat meningkatkan kehidupan pribadi saya

17 Saya sering mengikuti pelatihan (diklat) yang


ditugaskan dari sekolah
18 Skill yang saya dapatkan tidak bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari

19 Saya puas akan pekerjaan saya saat ini

No Pernyataan SS S TS STS

Dimensi: PLEW (Kehidupan pribadi meningkatkan performa kerja)

20 Keluarga/pasangan mendukung pekerjaan saya saat


ini
21 Saya kurang bergaul dengan rekan kerja saya
22 Saya memiliki teman di luar rekan kerja yang dapat
memberikan bantuan/solusi atas pekerjaan saya
23 Pasangan tidak membantu pekerjaan rumah,
sehingga pekerjaan sekolah terkadang tidak selesai
24 Saya mempunyai hubungan yang baik dengan
atasan saya

TERIMA KASIH 

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN II

UJI RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA AITEM

SKALA WORK-LIFE BALANCE DAN KEPUASAN KERJA

106

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


107

1. Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem Skala Work-Life Balance

Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's N of Items


Alpha Alpha Based on
Standardized
Items

,931 ,940 24

Uji Daya Beda Aitem

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

VAR00001 71,70 51,459 ,383 ,931


VAR00002 72,03 51,068 ,609 ,928
VAR00003 72,27 50,409 ,369 ,933
VAR00004 72,17 51,661 ,597 ,928
VAR00005 72,13 50,878 ,535 ,929
VAR00006 72,13 50,051 ,669 ,927
VAR00007 72,07 50,409 ,533 ,929
VAR00008 72,10 49,748 ,668 ,927
VAR00009 72,27 50,409 ,369 ,933
VAR00010 71,97 49,206 ,848 ,924
VAR00011 72,17 51,661 ,597 ,928
VAR00012 72,13 50,878 ,535 ,929
VAR00013 72,13 50,051 ,669 ,927
VAR00014 72,10 48,852 ,700 ,926
VAR00015 72,07 49,237 ,835 ,924
VAR00016 72,07 50,409 ,533 ,929
VAR00017 72,07 49,582 ,512 ,930
VAR00018 72,10 49,748 ,668 ,927
VAR00019 71,97 49,206 ,848 ,924
VAR00020 71,70 51,459 ,383 ,931
VAR00021 72,10 48,852 ,700 ,926
VAR00022 72,03 51,068 ,609 ,928

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


108

VAR00023 72,07 49,237 ,835 ,924


VAR00024 72,07 49,582 ,512 ,930

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


109

2. Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem Skala Kepuasan Kerja

Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,920 31

Uji Daya Beda Aitem

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

VAR00001 92,37 63,826 ,594 ,917


VAR00002 91,87 67,775 ,406 ,919
VAR00003 92,43 67,771 ,564 ,917
VAR00004 92,73 67,582 ,417 ,919
VAR00005 92,47 67,154 ,485 ,918
VAR00006 92,37 63,826 ,594 ,917
VAR00007 92,27 66,340 ,572 ,917
VAR00008 92,43 67,771 ,564 ,917
VAR00009 92,37 66,861 ,503 ,918
VAR00010 92,30 66,907 ,524 ,917
VAR00011 92,20 65,338 ,655 ,915
VAR00012 92,73 67,582 ,417 ,919
VAR00013 92,53 67,982 ,460 ,918
VAR00014 92,47 67,568 ,522 ,918
VAR00015 92,77 69,082 ,269 ,921
VAR00016 92,30 66,907 ,524 ,917
VAR00017 92,33 68,230 ,466 ,918
VAR00018 92,43 67,357 ,506 ,918
VAR00019 92,53 64,878 ,682 ,915
VAR00020 92,43 67,978 ,528 ,918
VAR00021 92,43 67,357 ,506 ,918
VAR00022 92,53 64,878 ,682 ,915
VAR00023 92,27 67,375 ,529 ,917
VAR00024 92,17 67,730 ,422 ,919
VAR00025 92,43 67,978 ,528 ,918

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


110

VAR00026 92,27 67,375 ,529 ,917


VAR00027 92,47 67,154 ,485 ,918
VAR00028 92,80 64,510 ,558 ,917
VAR00029 92,17 67,730 ,422 ,919
VAR00030 92,57 67,357 ,376 ,920
VAR00031 92,57 67,151 ,398 ,919

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN III

DATA MENTAH SKALA UJI COBA

111

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Data Mentah Uji Coba Skala Work-Life Balance

NO A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24
1 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4
5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
7 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
14 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
15 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
16 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
17 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
18 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
20 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

112

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


113

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 4 3 3 3 1
26 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2
27 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3
28 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3
29 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4
30 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


114

Data Mentah Uji Coba Skala Kepuasan Kerja

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4
2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
9 2 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
10 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
13 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
14 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
16 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
17 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


115

18 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3
19 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3
20 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3
21 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 1 4 2 2
24 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4
25 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 4 4
26 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2
27 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2
28 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 2 2
29 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
30 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 1 4 2 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN IV

DATA MENTAH SKALA

116

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Data Mentah Skala Work-Life Balance

NO A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24
1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4
5 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 3 3 1 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
7 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
11 4 4 2 4 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3
12 4 4 2 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3
13 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4
14 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
15 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4
16 4 3 1 4 3 3 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
17 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3

117

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


118

19 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3
20 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
22 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
23 4 4 2 4 4 2 2 4 1 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4
24 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3
25 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
26 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4
27 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3
28 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 4 4 1 4 1 2 1 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4
30 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3
31 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
32 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3
33 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3
34 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4
35 3 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4
36 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
37 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
38 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


119

39 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
40 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
41 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
42 3 3 2 3 3 4 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
43 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
44 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
45 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3
46 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
47 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3
48 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
49 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
52 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
53 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
54 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
55 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
56 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
57 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


120

59 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
60 2 2 2 3 1 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3
61 2 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
62 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2
63 3 3 2 4 1 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
64 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
65 4 4 2 4 2 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3
66 4 4 2 4 2 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3
67 4 4 2 4 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4
68 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3
69 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3
70 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4
71 3 3 1 3 2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
72 4 4 2 4 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4
73 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4
74 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
75 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
76 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 1 4 3 3 4 3 3 3
77 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
78 4 4 1 4 2 3 1 4 3 1 3 1 1 1 3 4 4 1 4 4 3 4 2 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


121

79 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 1 3 3 3 3 2 3 4
80 4 2 3 4 2 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
81 4 4 1 4 1 4 1 4 4 3 4 1 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4
82 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
83 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3
84 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
85 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
86 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
87 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3
88 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
89 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3
90 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
91 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 3
92 3 3 2 4 1 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3
93 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
94 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3
95 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
96 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
97 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3
98 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


122

99 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4
100 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
101 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
102 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3
103 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
104 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 4 3 3 3 1
105 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2
106 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3
107 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3
108 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4
109 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3
110 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 2 3 3 3 1 4 2 4 3 4 4 4 2 4
111 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3
112 4 4 1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
113 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4
114 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 4 4 3 3 4 3
115 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
116 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
117 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 1 4 4 4 3 3 4
118 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 1 4 4 4 3 3 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


123

119 3 3 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4
120 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3
121 3 3 1 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
122 3 3 3 4 4 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4
123 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3
124 3 3 1 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
125 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4
126 3 3 1 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
127 4 4 2 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4
128 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3
129 3 3 2 2 3 1 1 3 1 2 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 4
130 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


124

Data Mentah Skala Kepuasan Kerja

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4
2
3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
9 2 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
10 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2
11 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
13 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
14 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
15
3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 2 1 1 1 1
17 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
18 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


125

19 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
20
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
21 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
22 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
23 4 3 4 4 4 1 4 3 4 4 3 1 4 2 2 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 3 2 2 1
24 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
25 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
26 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4
27 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
29 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4
30
4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4
31
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32
4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3
33
4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3
34
4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3
35
4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
36
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
37
4 4 4 4 3 4 3 3 4 1 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
38
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


126

39
3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
40
3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
41
3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
42
3 3 2 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3
43
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3
44
3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
45
3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3
46
3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
47
3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
48
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
49
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
50
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
51
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
52
3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
53
3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
54
3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
55
4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
56
3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3
57
4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3
58
2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


127

59
4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3
60
4 4 3 4 4 2 1 1 2 4 4 1 3 1 2 1 1 1 4 4 4 2 4 3 4 1 2 2 3 2
61
3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3
62
4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 1 3 4 4 4 4 4 3 3 1 1 2 2
63
4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2
64
4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
65
3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 2
66
3 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2
67
4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2
68
4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3
69
2 4 4 3 3 3 2 2 3 2 1 3 4 1 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2
70
3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 1 3 2 2 2 4 1 2 3 3 3 4 3 1 3 3 1 3 3
71
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3
72
4 4 3 4 4 1 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4
73
4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4
74
4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3
75
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3
76
4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
77
4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
78
3 4 2 4 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 1 4 1 2 3 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


128

79
3 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3
80
4 4 4 4 4 2 3 3 1 4 4 1 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 3
81
4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 1 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 4
82
4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3
83
4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 4 4 4 2 2 4 3
84
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3
85
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
86
3 4 3 4 4 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3
87
3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3
88
4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
89
4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3
90
4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3
91
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
92
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3
93
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3
94
3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
95
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3
96
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
97
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2
98
3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


129

99
4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
100
2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
101
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
102
2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 1 4 2 2
103
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4
104
3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 4 4
105
3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2
106
2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2
107
3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 2 2
108
4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
109
2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 1 4 2 2
110
4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2
111
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 1 2 2 1 2 2
112
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3
113
3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 4
114
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 4 2 4 4 3 2 1 3 3 4 3 2 2
115
4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 1 2 1 2 2 2
116
4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2
117
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3
118
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


130

119
3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
120
4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 2 2
121
3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2
122
3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 3 1 2 2
123
4 3 4 4 3 1 4 4 4 1 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3
124
3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3
125
4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 2 2 4 3 4 3 4 1 4 4 3 2 1 2 3 2 1 2
126
4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 1 3 2 2 1 3
127
3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 1 3 1 2 1
128
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
129
4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 1 2 1 2 2
130
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN V

UJI ASUMSI DAN HASIL PENELITIAN

131

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


132

UJI ASUMSI DAN HASIL PENELITIAN

1. UJI ASUMSI
a. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 130

a,b
Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation 6,36839505
Absolute ,058
Most Extreme Differences Positive ,032
Negative -,058
Kolmogorov-Smirnov Z ,661
Asymp. Sig. (2-tailed) ,774
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


133

b. Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of df Mean F Sig.


Squares Square

(Combined) 3069,419 23 133,453 3,324 ,000

Between Linearity 2092,748 1 2092,748 52,133 ,000

Kepuasan Kerja * Groups Deviation from


976,671 22 44,394 1,106 ,353
Work-Life Balance Linearity

Within Groups 4255,112 106 40,143

Total 7324,531 129

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


134

2. HASIL PENELITIAN
a. Regresi Linier Sederhana

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 ,535 ,386 ,380 6,393

a. Predictors: (Constant), Work-Life Balance

a
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


b
Regression 2092,748 1 2092,748 51,201 ,000

1 Residual 5231,783 128 40,873

Total 7324,531 129

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja


b. Predictors: (Constant), Work-Life Balance

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) 39,728 7,497 5,299 ,000
1
Work-Life Balance ,718 ,100 ,535 7,155 ,000

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


135

LAMPIRAN VI

SURAT PENGAMBILAN DATA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


136

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


137

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


138

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai