TESIS
OLEH :
KENDY WISANTAMA
167007023
MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA MEDAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Nama
Kendy Wisantama
NIM
167007023
Menyetujui
Kumisi Pembiinbing
ABSTRAK
MEDAN ABSTRACT
The research was done at Methodist Charles Wesley School which has national
standard. It was established with SMK (Vocational School) in 2009, SMP (Junior
High School) in 2012, and SMA (Senior High School) in 2017. The objective of
the research was find out whether some factors of service quality of
administration, teachers, and facility and infrastructure had significant influence
on students’ satisfaction at SMP Methodist Charles Wesley, Medan. The variables
were service quality of administration, teachers, and facility and infrastructure.
The research used quantitative survey method. The population was 145 students
at SMP Methodist Charles Wesley, and 108 of them were used as the samples.
The data were analyzed by using questionnaires, using an SPSS version 20.
The result of the research showed that the variable of service quality of
administration, the quality of teachers, and the quality of facility and
infrastructure had significant influence on students’ satisfaction at SMP
Methodist Charles Wesley, Medan.
Adalah benar merupakan hasil kaqa tufts saya sendiri dan belum pernah
dipublikasikan Semua sumber dan data informasi yang digunakan telah
dinyatakan dengan jelas.
4AAFF812 78598
KendyWisantama
167007023
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
E-mail : kendy.wi@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
KendyWisantama
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus atas berkat dan
menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis ini dengan baik. Penelitian ini
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Judul penelitian pada tesis ini
Wesley Medan”.
Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S., selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana
3. Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., selaku Ketua Program Studi Magister
6. Prof. Dr. Amrin Fauzi, Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., dan Dr. Miswar
Budi Mulya, M.Si., selaku komisi pembanding atas saran dan masukan
7. Orang tua dan kakak penulis yang sangat mendukung, mendoakan, dan
penelitian.
Peneliti menyadari tesis ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna, namun harapannya semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi setiap
yang membacanya.
Kendy Wisantama
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
ABSTRAK.......................................................................................................iii
ABSTRACT.....................................................................................................iv
LEMBARAN PERNYATAAN......................................................................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................vi
KATA PENGANTAR.....................................................................................vii
DAFTAR ISI...................................................................................................ix
DAFTAR TABEL............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................5
1.3 Tujuan Penelitian................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................6
1.5 Pembatasan Masalah...........................................................7
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................8
2.1 Tinjauan Pustaka.................................................................8
2.1.1 Pemasaran Jasa.......................................................8
2.1.2 Kualitas Pelayanan..................................................9
2.1.3 Kualitas Guru..........................................................11
2.1.4 Sarana dan Prasarana..............................................12
2.1.5 Kepuasan Pelanggan...............................................14
2.2 Penelitian Terdahulu...........................................................16
2.3 Kerangka Konseptual..........................................................20
2.4 Hipotesis.............................................................................20
2.5 Definisi Operasional...........................................................21
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................22
3.1 Tipe Penelitian....................................................................22
3.2 Lokasi Penelitian.................................................................22
3.3 Populasi dan Sampel...........................................................22
3.4 Metode Pengumpulan Data.................................................23
3.5 Metode Analisis Data..........................................................24
3.5.1 Uji Validitas............................................................24
3.5.2 Uji Reliabilitas........................................................25
3.5.3 Uji Asumsi Klasik...................................................26
3.5.4 Uji Regresi Linier Berganda...................................26
3.5.5 Uji Hipotesis...........................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................60
LAMPIRAN....................................................................................................62
DAFTAR TABEL
PENDAHULUA
manusia baik itu formal ataupun non formal. Bukan hanya pendidikan di dalam
Salah satu faktor untuk memajukan sumber daya manusia yaitu dengan
pendidikan menjadi hal yang perlu dan penting. Karena hal itulah maka kualitas
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Sistem pendidikan ini paling banyak diadopsi oleh sekolah negeri dan swasta di
Saat ini siswa yang telah lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP)
perguruan tinggi, siswa SMK dipersiapkan untuk dapat langsung memasuki dunia
kerja, dan Madrasah Aliyah (MA) pada dasarnya sama dengan sekolah menengah
yang berdiri sejak tahun 2009 dimulai dari tingkat SMK, tingkat SMP dimulai
pada tahun 2012, dan tingkat SMA dimulai pada tahun 2017. SMK di sekolah
gedung serbaguna Gereja di Jalan Putri Merak Jingga No.5 Medan. Namun karena
CBD Polonia Blok CC No.108, Jalan Padang Golf (dalam) – Medan, Sumatera
Utara dan pada tahun pelajaran 2016/2017 sekolah Methodist Charles Wesley
menggunakan gedung baru tersebut dengan fasilitas yang lebih lengkap dan
yang dimiliki sekolah yaitu sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan
belajar mengajar dan kualitas tenaga pendidik. Menurut Sanjaya (2010), Sarana
pembelajaran. Sarana dan prasarana belajar sekolah sangat penting dalam proses
sangat mementingkan masa depan anaknya, sehingga konsumen tidak ingin salah
biologi/kimia dan lab. fisika, serta beberapa fasilitas yang sangat mendukung di
bidang musik, seperti: studio alat musik tradisional, gitar, piano, biola serta
memiliki sebuah Recital Hall yang digunakan untuk kebaktian ada acara konser di
sekolah.
pengembangan diri siswa. Di bidang olahraga terdiri dari tenis meja, seni tari
(dance), catur, futsal, basket, badminton, dan kenci. Di bidang seni musik terdiri
dari biola, gitar, piano, vokal, ensemble biola, ensemble gitar, dan paduan suara.
Di bidang bahasa terdiri dari bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan bahasa Jepang.
perpustakaan juga masih terbatas dan proses pendataan buku yang belum
memadai. Pembayaran uang sekolah masih dilakukan secara tunai oleh orangtua
ke bagian kasir sekolah membuat beberapa orangtua murid merasa takut karena
harus membawa uang yang sangat banyak ke sekolah hanya untuk membayarkan
Wesley adalah lulusan S1 atau S2 didalam ataupun diluar negeri yang memiliki
beberapa prestasi yang membanggakan. Dari hasil survey terhadap 145 murid
tingkat SMP tentang tenaga pendidik dalam menjelaskan materi pembelajaran, 42
pendidik aktif, dan 54 murid menyatakan tenaga pendidik sangat aktif. Tenaga
dalam menjelaskan dan mengajar di kelas. Menurut Imran (2010), guru adalah
jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus dalam tugas utamanya
menengah.
dalam melayani murid, orangtua murid, serta guru. Pegawai harus memiliki
kesopanan, dan komunikasi yang baik. Berdasarkan hasil survey terhadap 145
siswa SMP, pelayanan pegawai masih kurang dalam melayani murid. Sebanyak
mengalami kenaikan dan penurunan jumlah murid baru yang mendaftar. Berikut
Tabel 1.1 Jumlah Murid Baru Sekolah Methodist Charles Wesley Medan
Tahun Pelajaran SMP SMK SMA
2014/2015 16 5 -
2015/2016 33 10 -
2016/2017 66 15 -
2017/2018 45 6 30
2018/2019 52 8 46
baru yang mendaftar pada tahun 2014 sampai 2016, namun terjadi penurunan
pada tahun 2017. Berdasarkan latar belakang diatas, maka faktor-faktor berupa
kualitas pelayanan admimistrasi, guru, dan sarana prasarana akan dianalisis untuk
beberapa pertanyaan yang perlu dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Sekolah
Sekolah untuk menjadi salah satu rujukan dalam pemecahan masalah ini.
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Peneliti
Sehubungan dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dari
LANDASAN TEORI
saja, tetapi pemasaran juga memiliki aktivitas penting dalam menganalisis dan
keadaan pasar.
Menurut Kotler (2005) jasa adalah setiap tindakan atau keinginan yang
dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, pada dasarnya jasa tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Di dalam jasa selalu ada
aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak
yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa
adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud.
Menurut Kotler dan Keller (2009), jasa mempunyai empat karakteristik berbeda
(intangibility), tak seperti produk fisik, produk jasa tidak dapat dilihat, dirasakan,
diraba, didengar, atau dibaui sebelum jasa itu dibeli. 2) Tak terpisahkan
8
didistribusikan melalui berbagai perantara, dan dikonsumsi sekaligus. 3)
menyediakannya, kapan dan dimana, dan kepada siapa, jasa sangat bervariasi. 4)
Dapat musnah (perishability), jasa tidak dapat disimpan, jadi dapat musnahnya
lingkungan.
yaitu bahan baku untuk menghasilkan jasa adalah orang, yang memiliki ciri khas
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini mendasari bahwa pelayanan jasa
yang sangat dipengaruhi oleh siapa (who), kapan (when), dan dimana (where) jasa
sangat tergantung pada siapa, kapan, dan dimana proses tersebut terlaksana.
semakin tinggi kualitas dari penyampai pendidikan maka akan semakin tinggi
pula kualitas proses pendidikan tersebut. Kapan yaitu menunjukkan waktu yang
proses pendidikan yang dirasakan oleh seluruh pelajar dan tenaga pendidik yang
1. Reliabilitas (reliability)
tepat waktu dengan jadwal yang telah dijanjikan kepada konsumen tanpa
melakukan kesalahan.
3. Jaminan (assurance)
pengguna jasa.
4. Empati (empathy)
fungsi, dan kedudukan yang sangat strategis, juga sebagai salah satu komponen
keberhasilan pembelajaran.
dimiliki peserta didik. Tanpa adanya seorang guru, mustahil seorang peserta didik
Menurut Imran (2010), guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Sosial
4. Kompetensi Profesional
secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup penguasaan
keilmuan.
belajar sekolah yang tersedia dan pemanfaatan yang dapat menunjang kegiatan
bagi pelajar dalam mencapai tujuan belajar melalui kegiatan belajar dalam bentuk
dalam proses belajar mengajar, baik bergerak maupun tidak bergerak agar tujuan
pendidikan dapat tercapai, berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien. Kegiatan
belajar mengajar merupakan komunikasi dua arah antara tenaga pendidik dan
prasarana seperi media, ruangan kelas, dan buku sumber. Proses pendidikan
peserta didik, materi pelajaran, sarana dan prasarana belajar, dan yang lainnya.
memberikan kemudahan bagi pelajar untuk menuju lantai atas, ruang olahraga
sebagai prasarana bagi pelajar untuk berolahraga dan fasilitas-fasilitas lainnya
pendidikan, BAB VII standar sarana dan prasarana, pasal 42 menegaskan : (1)
setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (2) setiap satuan pendidikan wajib
memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi
daya dan jasa, tempat olahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
Setiap kegiatan belajar selalu menggunakan sarana dan prasarana atau alat
penunjang kelancaran kegiatan belajar. Menyadari akan hal ini, setiap sekolah
sudah pasti harus memiliki sarana dan prasarana belajar yang memadai agar
Kotler dan Keller (2009) kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah perasaan
persepsi atau kesannya terhadap hasil kinerja suatu produk dan harapannya.
Menurut Kotler dalam Tjiptono (1997) aspek-aspek kepuasan pelanggan
Pelayanan yang baik ditunjukan dengan adanya rasa aman dan nyaman
tersebut.
Informasi yang lengkap dan jelas merupakan salah satu faktor yang dapat
satunya terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh para pegawai atau
yang terlihat pada Tabel 2.1. Penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati (2015)
dengan judul penelitian “Studi Kajian Tingkat Kepuasan Siswa Program Studi
pembelajaran. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari sarana prasarana dan proses pembelajaran terhadap kepuasan siswa
Penelitian yang dilakukan oleh Elfachmi dan Amida (2016) dengan judul
Kepuasan Peserta Didik Studi Pada MAN Insan Cendekia Serpong Tangerang
yang paling berpengaruh positif terhadap kepuasan peserta didik di MAN Insan
Cendekia Serpong.
Penelitian yang dilakukan oleh Sofiati dan Sumarni (2016) dengan judul
penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merasa puas dengan
kualitas layanan yang ditawarkan, serta memiliki dampak positif dan signifikan
Penelitian dengan judul “The Effect of Brand Image, Product Quality, and
Sjafar, dan Djamaluddin (2017). Hasil penelitian ini adalah citra merek, kualitas
Administrasi (X1), Kualitas Guru (X2), dan Kualitas Sarana Prasarana (X3) serta
administrasi suatu jasa sangat dipengaruhi oleh siapa, kapan, dan dimana jasa
2.4 Hipotesis
hipotesis penelitian:
1. Kualitas Pelayanan Administrasi berpengaruh positif dan signifikan
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional Indikator
Ukur
1. Kualitas Kemampuan pegawai untuk 1. Reliability Skala
Pelayanan memberikan pelayanan yang 2. Assurance Likert
Administrasi terbaik kepada pelajar di 3. Tangibles
(X1) sekolah SMP Methodist 4. Empathy
Charles Wesley. 5. Responsiveness
2. Kualitas Guru Kompetensi guru untuk 1. Kompetensi Pedagogik Skala
(X2) mendidik dan mengajar murid 2. Kompetensi Kepribadian Likert
di sekolah SMP Methodist 3. Kompetensi Sosial
Charles Wesley. 4. Kompetensi Profesional
3. Kualitas Kelengkapan sarana dan 1. Fasilitas pendidikan Skala
Sarana prasarana yang mendukung 2. Media pendidikan Likert
Prasarana (X3) kegiatan belajar mengajar di 3. Buku dan sumber belajar
sekolah SMP Methodist 4. Ruang belajar
Charles Wesley.
4. Kepuasan Perasaan yang dimiliki 1. Pelayanan yang Skala
Pelajar pelajar setelah menggunakan memberikan rasa aman dan Likert
(Y) jasa, yang akan dibandingkan nyaman.
dengan ekspetasi yang 2. Penerimaan informasi
diharapkannya. yang jelas dan lengkap.
3. Kepuasan terhadap pelayanan.
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan pengamatan pada objek yang diteliti untuk mendapatkan data yang
diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik
Polonia Jalan Padang Golf (dalam) Blok CC No.108, Medan – Sumatera Utara.
Adapun populasi penelitian pada penelitian ini yaitu seluruh pelajar SMP
adalah dengan metode simple random sampling yaitu metode penarikan dari
sebagai berikut:
22
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
Dengan populasi sebanyak 145 orang dan tingkat kesalahan () sebesar
Maka sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 108 pelajar di sekolah
dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang
beberapa pertanyaan dan wawancara. Data sekunder adalah data yang didapatkan
1. Studi Pustaka
sekolah.
3. Angket (Kuesioner)
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang
5 = sangat setuju
4 = setuju
3 = netral
2 = tidak setuju
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu
suatu derajat ketepatan alat ukur peneliti tentang isi atau arti sebenarnya yang
diukur. Dasar analisis yang digunakan untuk pengujian validitas adalah sebagai
berikut :
Berikut ini adalah rumus pearson roduct momen untuk pengujian validitas data :
√ ∑ ∑∑ ∑
Keterangan :
Dalam penelitian ini, sampel uji validitas adalah 40 pelajar di sekolah SMP
dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama
menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda
menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua
[ ][ ∑
]
Keterangan :
R = Reliabilitas instrumen
k = Jumlah pertanyaan
Dalam penelitian ini, sampel uji reliabilitas adalah 40 pelajar di sekolah SMP
hipotesis. Oleh karena itu, diperlukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri
dari :
a. Uji normalitas, merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji
pengamatan lain.
Keterangan :
Y = Kepuasan pelajar
a = Konstanta
1. Uji F
a. Jika p-value > α (0,05), maka H0 tidak berhasil ditolak yang berarti secara
b. Jika p-value < α (0,05), maka H0 ditolak yang berarti secara simultan
⁄
Rumus :
⁄
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel
n = Jumlah sampel
2. Uji t
variabel independen.
a. Jika p-value > α (0,05), maka H0 tidak berhasil ditolak yang berarti secara
b. Jika p-value < α (0,05), maka H0 ditolak yang berarti secara parsial
Keterangan :
n = Banyak sampel
Rumus :
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
dinyatakan oleh besarnya kuadrat koefisien parsial atau dengan kata lain r2 =
untuk variabel kualitas guru, 8 butir pertanyaan untuk variabel kualitas sarana
prasarana, dan 5 butir pertanyaan untuk variabel kepuasan pelajar. Penelitian ini
Wesley Medan.
USIA
7% 20%
< 12
35% 13
38% 14
> 15
Dari Gambar 4.1, dapat dilihat bahwa sampel yang paling banyak adalah
usia 13 tahun dengan jumlah 41 orang (38%). Usia 14 tahun dengan jumlah 38
30
orang (35%), usia 12 tahun kebawah dengan jumlah 21 orang (20%) dan usia 12
JENIS KELAMIN
42% LAKI-LAKI
58%
PEREMPUAN
Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa responden perempuan dalam sampel
mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Menurut Santoso (2011), validitas
dalam penelitian diartikan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur peneliti
tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas pada penelitian ini
dilakukan kepada 40 pelajar yang dilakukan selama 5 hari. Pengoperasian uji
Moment.
Pearson
No Pertanyaan Sig. 2 tailed Validitas
Correlation
Pelayanan yang diberikan pegawai
1. sekolah SMP Methodist Charles 0.001 0.525 Valid
Wesley terpercaya.
Pegawai sekolah SMP Methodist
Charles Wesley memberikan solusi
2. 0.027 0.350 Valid
yang cepat dalam menyelesaikan
masalah .
Pegawai sekolah SMP Methodist
3. Charles Wesley memiliki 0.010 0.403 Valid
kemampuan sosial yang baik.
Pegawai sekolah SMP Methodist
Charles Wesley memiliki
4. 0.000 0.581 Valid
pengetahuan yang baik tentang
administrasi sekolah.
Lokasi sekolah SMP Methodist
5. Charles Wesley strategis. 0.002 0.479 Valid
Apabila nilai Sig. 2 tailed lebih besar daripada Pearson Correlation, maka
Hasil uji validitas pada variabel kualitas guru ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Pearson
No Pertanyaan Sig. 2 tailed Validitas
Correlation
Guru sekolah SMP Methodist Charles
1. Wesley memahami kemampuan pelajar 0.016 0.380 Valid
dalam menerima materi pelajaran.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
2. Wesley mampu mengembangkan 0.083 0.277 Valid
potensi yang dimiliki pelajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
3. Wesley memiliki kepribadian yang 0.000 0.638 Valid
santun.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
4. Wesley dapat menjadi contoh bagi 0.010 0.403 Valid
pelajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
5. Wesley taat pada peraturan sekolah 0.000 0.711 Valid
dan disiplin dalam mengajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
6. Wesley mampu berinteraksi dengan 0.000 0.540 Valid
pelajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
7. Wesley memiliki kemampuan untuk 0.004 0.447 Valid
berkomunikasi dengan pelajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
8. Wesley menguasai bahan pelajaran 0.000 0.575 Valid
yang diajarkan.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
9. Wesley memiliki penampilan yang 0.000 0.549 Valid
sopan.
Sumber: Hasil Uji Validitas (diolah), 2018
Berdasarkan teknik Pearson Product Moment pada SPSS versi 20, jika
Apabila nilai pada Sig. 2 tailed lebih besar daripada Pearson Correlation,
maka pertanyaan tersebut „Tidak Valid‟ dan tidak dapat dilanjutkan pada
penelitian. Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel kualitas guru (X2),
Hasil uji validitas pada variabel kualitas sarana prasarana ditunjukkan pada
Pearson
No Pertanyaan Sig. 2 tailed Validitas
Correlation
Apabila nilai Sig. 2 tailed lebih besar daripada Pearson Correlation, maka
Hasil uji validitas pada variabel kepuasan pelajar ditunjukkan pada Tabel
4.4 berikut:
Berdasarkan teknik Pearson Product Moment pada SPSS versi 20, jika
Apabila nilai Sig. 2 tailed lebih besar daripada Pearson Correlation, maka
dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama
menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda
menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua
menunjukan data yang tidak berbeda. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan
menggunakan program SPSS versi 20. Jumlah sampel yang dipakai dalam uji ini
Berikut ini hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada penelitian ini yang
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada Variabel
X1, X2, X3, dan Y diatas nilai 0,60. Hal ini menyatakan bahwa seluruh variabel
dalam penelitian ini reliabilitas. Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan teknik
item tersebut tidak konsisten atau tidak reliabel. Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih
besar dari nilai minimum, maka item-item tersebut konsisten atau reliabel.
Dalam penelitian ini terdapat tiga uji asumsi klasik yang dilakukan, yaitu
yang digunakan dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji
normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan dua teknik yaitu metode grafik
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
2) Jika data menyebar jauh dari arah garis atau tidak mengikuti diagonal, data
Dari Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa data pada penelitian ini terdistribusi
normal dengan tersebarnya data di sekitar garis diagonal dan tidak ada data
b. Histogram
dan distribusi data tersebut tidak menyebar ke sisi lainnya, maka data
dapat dikatakan normal. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.4.
diatas 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal, dan jika nilainya di
bawah 0,05 maka data dinyatakan tidak normal. Berikut ini adalah Tabel
Pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar
0,711 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,005 maka data penelitian ini
persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi
korelasi, maka terdapat masalah multikolinearitas. Uji multikolinearitas
dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance
pada output SPSS. Apabila nilai Tolerance lebih kecil dari 0.10 atau nilai VIF
lebih besar dari 10.00, maka terjadi multikolinearitas. Apabila nilai Tolerance
lebih besar dari 0.10, atau nilai VIF lebih kecil dari 10.00, maka tidak terjadi
Dari hasil Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa data pada penelitian ini tidak
terjadi multikolinearitas karena setiap nilai variabel pada Tolerance diatas nilai
0.10 dan nilai setiap variabel pada VIF lebih kecil dari nilai 10.00.
a. Scatterplot
data terjadi heterokedastisitas. Apabila tidak ada pola dan menjauhi garis
b. Glejser
Glejser. Berikut ini adalah Tabel 4.8 dari hasil output SPSS Uji Glejser:
nilai Sig. dibawah 0,05 maka terjadi heterokedastisitas. Dari Tabel 4.8,
Adapun hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, hasilnya dapat dilihat
Dari Tabel 4.8, dapat dilihat nilai Sig. untuk pengaruh Kualitas Pelayanan
Administrasi (X1) terhadap Kepuasan Pelajar (Y) adalah sebesar 0.003, lebih
kecil dari 0.05 sedangkan nilai t hitung 3.085 dan ttabel 1.98304, maka dapat
Kepuasan Pelajar (Y) adalah sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05 dan nilai thitung
4.806 dengan ttabel 1.98304, maka dapat disimpulkan bahwa variabel „Kualitas
Kepuasan Pelajar (Y) adalah sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05 dan nilai thitung
4.292 dengan ttabel 1.98304, maka dapat disimpulkan bahwa variabel, „Kualitas
determinasi (Adjusted R2) dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini :
Berdasarkan hasil Tabel 4.10 diketahui nilai R-Square sebesar 0,713 atau
71,3%, hal ini berarti bahwa Kualitas Pelayanan Administrasi (X1), Kualitas Guru
(X2), dan Kualitas Sarana Prasarana (X3) berpengaruh terhadap Kepuasan Pelajar
1. Hipotesis
2. Taraf Signifikansi
3. Nilai F hitung
Dari Tabel 4.11, nilai Fhitung yang diperoleh adalah 89,754 dengan
4. Nilai F tabel
Dengan menggunakan Ftabel, maka diperoleh Ftabel yaitu 3.08 yang diperoleh
dengan :
5. Kriteria Pengujian
Kriteria pengujian pada uji F adalah hipotesis diterima apabila Fhitung lebih
Dari Tabel 4.11, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung 89,754 > Ftabel 3.08,
menentukan nilai ttabel perlu derajat bebas (Degree of Freedom) dengan rumus
sebagai berikut : Df = n – k
arah pada tingkat signifikansi 5% atau 0.05, dengan derajat kebebasan (Df) = n-k
atau 108-3 = 105. Dari rumus diatas maka didapat ttabel = 1.982
Berikut ini adalah hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
thitung > ttabel (3.085 > 1.984), dengan nilai signifikan 0.003 < 0.05, sehingga
2. Kualitas guru memiliki nilai thitung 4.806 dan nilai ttabel 1.982 maka thitung >
ttabel (4.806 > 1.984), dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05, sehingga dapat
3. Kualitas sarana prasarana memiliki nilai thitung 4.292 dan nilai ttabel 1.982
maka thitung > ttabel (4.292 > 1.984), dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05,
dengan variabel bebas (X). Model analisis regresi linier berganda adalah:
Keterangan :
Y = Kepuasan pelajar
a = Konstanta
menggunakan program SPSS 20. Berikut ini adalah penjelasan dan hasil
Dari Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa terdapat tiga variabel independen yang
a. Konstanta (a)
Angka konstanta yang dihasilkan adalah 2.179, yang artinya jika variabel
Koefisien regresi kualitas guru sebesar 0.264 yang artinya adalah setiap
pelajar sebesar 0,264 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari
kepuasan pelajar sebesar 0,245 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang
4.6 Pembahasan
Pelajar
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa variabel
kepuasan pelajar SMP Methodist Charles Wesley Medan. Hal ini dilihat dari hasil
sejumlah pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.12 dimana nilai thitung > ttabel .
deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.14. Dari Tabel 4.14, total nilai tengah atau
mean dari setiap butir pernyataan dalam variabel kualitas pelayanan administrasi
adalah 2,9. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa pelajar masih netral atau
NO. PERNYATAAN 1 2 3 4 5
TOTAL MEAN
f % f % f % f % f %
Pelayanan yang
diberikan pegawai
1 sekolah SMP 3 2,8 39 36,1 41 38,0 22 20,4 3 2,8 108 2,8
Methodist Charles
Wesley terpercaya.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
Wesley memberikan
2 5 4,6 39 36,1 38 35,2 24 22,2 2 1,9 108 2,8
solusi yang cepat
dalam menyelesaikan
masalah .
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
3 Wesley memiliki 7 6,5 20 18,5 48 44,4 30 27,8 3 2,8 108 3,0
kemampuan sosial
yang baik.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
Wesley memiliki
4 6 5,6 20 18,5 45 41,7 33 30,6 4 3,7 108 3,1
pengetahuan yang baik
tentang administrasi
sekolah.
Lokasi sekolah SMP
5 Methodist Charles 3 2,8 58 53,7 26 24,1 15 13,9 6 5,6 108 2,7
Wesley strategis.
Penampilan pegawai
sekolah SMP
6 2 1,9 3 2,8 17 15,7 44 40,7 42 38,9 108 4,1
Methodist Charles
Wesley rapi.
Ruang tunggu yang
12,
7 disediakan sangat 13 25 23,1 50 46,3 13 12,0 7 6,5 108 2,8
0
nyaman.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
10,
8 Wesley memperhatikan 11 44 40,7 33 30,6 14 13,0 6 5,6 108 2,6
2
keluhan-keluhan
pelajar.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
9 8 7,4 27 25,0 48 44,4 19 17,6 6 5,6 108 2,9
Wesley peduli terhadap
permasalahan pelajar.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
10 Wesley sangat menjaga 7 6,5 49 45,4 23 21,3 23 21,3 6 5,6 108 2,7
hubungan baik dengan
pelajar.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
10,
11 Wesley melayani 11 38 35,2 35 32,4 20 18,5 4 3,7 108 2,7
2
keluhan pelajar secara
cepat dan tepat.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
12 Wesley tepat waktu 8 7,4 43 39,8 33 30,6 21 19,4 3 2,8 108 2,7
dalam melayani
kebutuhan pelajar.
juga mendukung hasil dari penelitian, yaitu kurangnya perhatian pegawai terhadap
kebersamaan antar pelajar. Selain itu beberapa responden juga menyatakan bahwa
mereka memiliki hubungan yang kurang baik dengan pegawai. Pada hakikatnya,
setiap pegawainya.
reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik. Dari hasil penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa pegawai di SMP Methodist Charles Wesley masih
kurang dalam bagian reliabilitas, empati, dan daya tanggap. Seperti memberikan
solusi yang cepat dan terbaik dalam menyelesaikan permasalahan, peduli dan
kebutuhan pelajar.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa variabel
kualitas guru (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelajar SMP
Methodist Charles Wesley Medan. Hal ini dilihat dari hasil sejumlah pengujian
yang ditunjukkan pada Tabel 4.15 dimana nilai thitung > ttabel .
KUALITAS GURU
NO
PERNYATAAN 1 2 3 4 5
.
TOTAL MEAN
f % f % f % f % f %
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
1 memahami kemampuan 0 0,0 2 1,9 25 23,1 42 38,9 39 36,1 108 4,1
pelajar dalam menerima
materi pelajaran.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
2 mampu mengembangkan 4 3,7 38 35,2 26 24,1 38 35,2 2 1,9 108 3,0
potensi yang dimiliki
pelajar.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
3 0 0,0 7 6,5 36 33,3 29 26,9 36 33,3 108 3,9
memiliki kepribadian
yang santun.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
4 0 0,0 28 25,9 45 41,7 29 26,9 6 5,6 108 3,1
dapat menjadi contoh bagi
pelajar.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
5 taat pada peraturan 0 0,0 25 23,1 41 38,0 39 36,1 3 2,8 108 3,2
sekolah dan disiplin
dalam mengajar.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
6 0 0,0 33 30,6 47 43,5 23 21,3 5 4,6 108 3,0
mampu berinteraksi
dengan pelajar.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
7 memiliki kemampuan 1 0,9 32 29,6 48 44,4 23 21,3 4 3,7 108 3,0
untuk berkomunikasi
dengan pelajar.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
8 0 0,0 22 20,4 41 38,0 37 34,3 8 7,4 108 3,3
menguasai bahan
pelajaran yang diajarkan.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
9 0 0,0 12 11,1 41 38,0 52 48,1 3 2,8 108 3,4
memiliki penampilan
yang sopan.
Dari Tabel 4.15, total nilai tengah atau mean dari setiap butir pernyataan
dalam variabel kualitas guru adalah 3,3. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan
bahwa pelajar cukup puas terhadap kualitas guru di SMP Methodist Charles
Wesley.
Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai mean dari kemampuan
terdapat empat jenis kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu
profesional.
Dari hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa tenaga pendidik di SMP
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, orang
Pada Tabel 4.15 dilihat pula nilai mean dari kemampuan guru unruk
nilai mean tertinggi. Dari hasil wawancara singkat, beberapa pelajar menyatakan
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Ratnawati (2015) dengan judul penelitian “Studi Kajian Tingkat Kepuasan Siswa
kepuasan siswa.
4.6.3 Pengaruh Kualitas Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Pelajar
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa variabel
pelajar SMP Methodist Charles Wesley Medan. Hal ini dilihat dari hasil sejumlah
pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.16 dimana nilai thitung > ttabel .
bagi pelajar dalam mencapai tujuan belajar melalui kegiatan belajar dalam bentuk
masalah yang dipelajari. Dari Tabel 4.16, dapat dilihat bahwa nilai mean terendah
dari kualitas sarana prasarana adalah bagian fasilitas sekolah yaitu 2,6. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa SMP Methodist Charles Wesley masih perlu
dalam proses belajar mengajar, agar tujuan pendidikan dapat tercapai, berjalan
lancar, teratur, efektif dan efisien. Dari hasil wawancara singkat, beberapa
harus dipinjam dari kantor administrasi, dan larangan penggunaan fasilitas umum
proses belajar mengajar dapat tercapai. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Elfachmi dan Amida (2016) dengan judul
Kepuasan Peserta Didik Studi Pada MAN Insan Cendekia Serpong Tangerang
menjadi lebih baik lagi, sehingga dapat meningkatkan jumlah pelajar yang
5.1 Kesimpulan
masih kurang, seperti: proyektor, bahan dan alat laboratorium, serta buku –
buku dalam perpustakaan. Pihak sekolah juga perlu bekerja sama dengan
5.2 Saran
56
1. Sehubungan dengan ketidakpuasan pelajar terhadap mutu pelayanan
2. Faktor komunikasi guru yang tidak efektif dalam melakukan proses belajar
Alma, B. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfa Beta.
Elfachmi, Amin K., dan Amida, Fatri. 2016. Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Peserta Didik Studi
Pada MAN Insan Cendekia Serpong Tangerang Selatan. Eduka Jurnal,
Vol.1 No. 1.
Farahmandian, Sepideh. et. all. 2013. Perceived Service Quality and Student
Satisfaction in Higher Education. IOSR Journal of Business and
Management (IOSR-JBM) Vol.12, Issue 4 (Jul – Aug 2013). PP 65-74
Kotler, P. dan L.K. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1.
Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Pinia, Nyoman. 2012. Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Citra Merek Terhadap
Minat Mendaftar Pada SMP Pamardi Yuwana Bhakti Jati Makmur Pondok
Gede Bekasi. Jurnal Tesis Universitas Diponegoro. Semarang.
Ratnawati, Anista Y. 2015. Studi Kajian Tingkat Kepuasan Siswa Program Studi
Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Pembangunan Nasional Sukoharjo
Terhadap Sarana Prasarana, Kinerja Guru Karyawan dan Proses
Pembelajaran. Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN :
2355-7918 Vol. 1 Nomor 2 Desember Tahun 2015
Sofiati, Nunung A. dan Sumarni, Dewi. 2016. Pengaruh Kualitas Layanan dan
Kinerja Guru Terhadap Kepuasan Peserta Didik di SMK Angkasa Lanud
Husein Sastranegara Kota Bandung. Jurnal Indonesia Membangun Vol.2
No.1. Mei – Agustus 2016.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensido Offset.
Umar, H. 2001. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Umar, H. 2005. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN 1
KUISIONER PENELITIAN
Data Responden
Nama : .........................................................
Umur : <12 tahun 12-15 tahun > 15 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Petunjuk Pengisian:
Mohon berikan tanda () pada jawaban yang anda pilih, dan pilihlah hanya satu
jawaban dari masing-masing kategori yang disediakan.
A. RELIABILITY
Pelayanan yang diberikan pegawai sekolah SMP
1.
Methodist Charles Wesley terpercaya.
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2. memberikan solusi yang cepat dalam menyelesaikan
masalah .
B. ASSURANCE
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
memiliki kemampuan sosial yang baik.
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2. memiliki pengetahuan yang baik tentang
administrasi sekolah.
C. TANGIBLE
1. Lokasi sekolah SMP Methodist Charles Wesley strategis.
Penampilan pegawai sekolah SMP Methodist
2.
Charles Wesley rapi.
3. Ruang tunggu yang disediakan sangat nyaman.
D. EMPHATHY
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
memperhatikan keluhan-keluhan pelajar.
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2.
peduli terhadap permasalahan pelajar.
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
3.
sangat menjaga hubungan baik dengan pelajar.
E. RESPONSIVENESS
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
melayani keluhan pelajar secara cepat dan tepat.
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2.
tepat waktu dalam melayani kebutuhan pelajar.
A. KOMPETENSI PEDAGOGIK
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1. memahami kemampuan pelajar dalam menerima
materi pelajaran.
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2. mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
pelajar.
No Pernyataan STS TS N S SS
B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
memiliki kepribadian yang santun.
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley dapat
2.
menjadi contoh bagi pelajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley taat
3.
pada peraturan sekolah dan disiplin dalam mengajar.
C. KOMPETENSI SOSIAL
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
mampu berinteraksi dengan pelajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley memiliki
2.
kemampuan untuk berkomunikasi dengan pelajar.
D. KOMPETENSI PROFESIONAL
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
menguasai bahan pelajaran yang diajarkan.
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2.
memiliki penampilan yang sopan.
A. FASILITAS PENDIDIKAN
Fasilitas sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
lengkap.
Sekolah SMP Methodist Charles Wesley memiliki
2.
fasilitas yang menunjang minat pelajar.
B. MEDIA PENDIDIKAN
Peralatan pendidikan sekolah SMP Methodist
1.
Charles Wesley masih berfungsi dengan baik.
Peralatan sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2.
memudahkan penyampaian materi pelajaran.
C. BUKU DAN SUMBER BELAJAR
Buku yang digunakan sekolah SMP Methodist
1.
Charles Wesley berkualitas.
Buku yang dimiliki sekolah SMP Methodist Charles
2.
Wesley lengkap.
D. RUANG BELAJAR
Sekolah SMP Methodist Charles Wesley memiliki
1. ruang belajar yang nyaman.
Ruang belajar sekolah SMP Methodist Charles
2. Wesley memiliki pencahayaan dan suasana yang
baik.
No Pernyataan STS TS N S SS