Anda di halaman 1dari 77

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI, GURU, DAN

SARANA PRASARANA TERHADAP KEPUASAN PELAJAR DI


SEKOLAH SMP METHODIST CHARLES WESLEY MEDAN

TESIS

OLEH :

KENDY WISANTAMA
167007023

MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA MEDAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tesis ANALYSIS KUALITAS PELAYANAN ADM1NISTRASI, GURU,


DAN SARANA PHASAHANA TERHADAP KEPUASAN
PELAJAR DI SEKOLAH SMP METHODIST CHARLES
W'ESLEY MEDAN

Nama
Kendy Wisantama
NIM
167007023

Program Studi : Magister Manajemen

Menyetujui

Kumisi Pembiinbing

Dr.Uh sFxwzee*Sem iño

Direhtur leholah Pascaaarjaus

. D . Robert Sibazaoi M.S.


Dr. lsfenti Sama. S.E.
Tanggal Lulus18 Januari 2019
Tanggal Lulus : 18 Januari 2019

Telah di uji pada

Tanggal : 18 Januari 2019

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M. Eng.

Anggota : 1. Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, S.E., M.M.

2. Prof. Dr. Amrin Fauzi

3. Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E.

4. Dr. Miswar Budi Mulya, M.Si.


ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI, GURU, DAN
SARANA PRASARANA TERHADAP KEPUASAN PELAJAR DI
SEKOLAH SMP METHODIST CHARLES WESLEY MEDAN

ABSTRAK

Penelitian ini telah dilakukan di sekolah Methodist Charles Wesley yang


merupakan sekolah berstandar nasional yang berdiri sejak tahun 2009 dimulai dari
tingkat SMK, tingkat SMP dimulai pada tahun 2012, dan tingkat SMA dimulai
pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor – faktor
berupa kualitas pelayanan admimistrasi, guru, dan sarana prasarana berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelajar di sekolah SMP Methodist Charles Wesley
Medan. Variabel yang digunakan adalah variable kualitas pelayanan admimistrasi,
kualitas guru, dan kualitas sarana prasarana.
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data, dengan populasi sebanyak 145 pelajar,
maka sampel penelitian ini adalah 108 pelajar di sekolah SMP Methodist Charles
Wesley. Analisis data kuisioner dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan administrasi,
kualitas guru, dan kualitas sarana prasarana berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pelajar di SMP Methodist Charles Wesley Medan.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelajar, Sekolah


ANALYSIS ON THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY OF
ADMINISTRATION, TEACHERS, AND FACILITY ON
STUDENTS’ SATISFACTION AT SMP METHODIST
CHARLES WESLEY,

MEDAN ABSTRACT

The research was done at Methodist Charles Wesley School which has national
standard. It was established with SMK (Vocational School) in 2009, SMP (Junior
High School) in 2012, and SMA (Senior High School) in 2017. The objective of
the research was find out whether some factors of service quality of
administration, teachers, and facility and infrastructure had significant influence
on students’ satisfaction at SMP Methodist Charles Wesley, Medan. The variables
were service quality of administration, teachers, and facility and infrastructure.
The research used quantitative survey method. The population was 145 students
at SMP Methodist Charles Wesley, and 108 of them were used as the samples.
The data were analyzed by using questionnaires, using an SPSS version 20.
The result of the research showed that the variable of service quality of
administration, the quality of teachers, and the quality of facility and
infrastructure had significant influence on students’ satisfaction at SMP
Methodist Charles Wesley, Medan.

Keywords: Service Quality, Students’ Satisfaction, School


LEMBAR PEICNYATAAA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul:

"ANALISIS KUALI FAS PELAYANAN ADHINISTRASI, GH RU, UAN


SARANA PRASAiL4NA TERHADAP KEPUASAN PELAJAR DI
SEKOLAH SMP METHODIS F CHARLES WESLEY MEDAN”

Adalah benar merupakan hasil kaqa tufts saya sendiri dan belum pernah
dipublikasikan Semua sumber dan data informasi yang digunakan telah
dinyatakan dengan jelas.

Medart. 18 Januari 2018

4AAFF812 78598

KendyWisantama
167007023
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Kendy Wisantama

Tempat, tanggal lahir : Medan, 21 September 1993

Jenis Kelamin : Laki – laki

E-mail : kendy.wi@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

1999 – 2005 : SD Sutomo 2 Medan

2005 – 2008 : SMP Sutomo 2 Medan

2008 – 2011 : SMA Sutomo 2 Medan

2011 – 2015 : S-1 Teknologi Informasi

Universitas Sumatera Utara

2016 – 2019 : S-2 Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara

Medan, 18 Januari 2018


Penulis,

KendyWisantama
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus atas berkat dan

rencana-Nya yang indah dalam hidup peneliti, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis ini dengan baik. Penelitian ini

merupakan persyaratan untuk menyelesaikan program studi Magister Manajemen

Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Judul penelitian pada tesis ini

adalah “Analisis Kualitas Pelayanan Administrasi, Guru, dan Sarana

Prasarana Terhadap Kepuasan Pelajar di Sekolah SMP Methodist Charles

Wesley Medan”.

Peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada semua pihak yang mendukung, membantu, dan memberikan

sumbangannya kepada peneliti baik secara moril maupun materil selama

penelitian ini dilakukan, saya ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum, selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S., selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana

Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., selaku Ketua Program Studi Magister

Manajemen Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.

4. Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M. Eng., selaku Ketua Komisi

Pembimbing yang telah banyak banyak membimbing dan membantu

peneliti dalam menyelesaikan penelitian tesis ini.


5. Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, S.E., M.M., selaku dosen

pembimbing II yang telah banyak membantu dan mengarahkan penulis

dalam menyelesaikan penelitian tesis ini.

6. Prof. Dr. Amrin Fauzi, Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., dan Dr. Miswar

Budi Mulya, M.Si., selaku komisi pembanding atas saran dan masukan

yang diberikan kepada peneliti.

7. Orang tua dan kakak penulis yang sangat mendukung, mendoakan, dan

memberikan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.

8. Kepala sekolah, guru-guru, dan pegawai sekolah Methodist Charles

Wesley Medan yang telah mengijinkan penulis untuk dapat melakukan

penelitian.

9. Dosen-dosen dan seluruh pegawai Magister Manajemen Universitas

Sumatera Utara yang telah membimbing dan membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini.

10. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 40 Magister Manajemen Universitas

Sumatera Utara atas kerjasama dan dukungannya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

Peneliti menyadari tesis ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh

dari sempurna, namun harapannya semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi setiap

yang membacanya.

Medan, 18 Januari 2018


Penulis,

Kendy Wisantama
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
ABSTRAK.......................................................................................................iii
ABSTRACT.....................................................................................................iv
LEMBARAN PERNYATAAN......................................................................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................vi
KATA PENGANTAR.....................................................................................vii
DAFTAR ISI...................................................................................................ix
DAFTAR TABEL............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................5
1.3 Tujuan Penelitian................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................6
1.5 Pembatasan Masalah...........................................................7
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................8
2.1 Tinjauan Pustaka.................................................................8
2.1.1 Pemasaran Jasa.......................................................8
2.1.2 Kualitas Pelayanan..................................................9
2.1.3 Kualitas Guru..........................................................11
2.1.4 Sarana dan Prasarana..............................................12
2.1.5 Kepuasan Pelanggan...............................................14
2.2 Penelitian Terdahulu...........................................................16
2.3 Kerangka Konseptual..........................................................20
2.4 Hipotesis.............................................................................20
2.5 Definisi Operasional...........................................................21
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................22
3.1 Tipe Penelitian....................................................................22
3.2 Lokasi Penelitian.................................................................22
3.3 Populasi dan Sampel...........................................................22
3.4 Metode Pengumpulan Data.................................................23
3.5 Metode Analisis Data..........................................................24
3.5.1 Uji Validitas............................................................24
3.5.2 Uji Reliabilitas........................................................25
3.5.3 Uji Asumsi Klasik...................................................26
3.5.4 Uji Regresi Linier Berganda...................................26
3.5.5 Uji Hipotesis...........................................................27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 30


4.1 Karakteristik Responden ............................................... 30
4.1.1 Karakteristik Berdasarkan Usia......................... 30
4.1.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 31
4.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian............................................31
4.2.1 Uji Validitas............................................................31
4.2.2 Uji Reliabilitas........................................................36
4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik.....................................................37
4.3.1 Uji Normalitas.........................................................37
4.3.2 Uji Multikolinearitas...............................................39
4.3.3 Uji Heterokedastisitas.............................................40
4.4 Hasil Uji Hipotesis..............................................................42
4.4.1 Pengujian Hipotesis................................................42
4.4.2 Koefisien Determinasi............................................43
4.4.3 Hasil Uji F...............................................................43
4.4.4 Hasil Uji t................................................................45
4.5 Hasil Analisis Linier Berganda...........................................46
4.6 Pembahasan........................................................................48
4.6.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Administrasi
Terhadap Kepuasan Pelajar....................................48
4.6.2 Pengaruh Kualitas Guru
Terhadap Kepuasan Pelajar....................................50
4.6.3 Pengaruh Kualitas Sarana Prasarana
Terhadap Kepuasan Pelajar....................................53
4.7 Implikasi Manajerial...........................................................54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................56


5.1 Kesimpulan.........................................................................56
5.2 Saran...................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................60
LAMPIRAN....................................................................................................62
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jumlah Murid Baru Sekolah Methodist Charles Weseley..................4


2.1 Penelitian Terdahulu...........................................................................18
2.2 Definisi Operasional Penelitian..........................................................21
4.1 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan Administrasi.........................32
4.2 Hasil Uji Validitas Kualitas Guru.......................................................33
4.3 Hasil Uji Validitas Kualitas Sarana Prasarana...................................34
4.4 Hasil Uji Validitas Kepuasan Pelajar.................................................35
4.5 Hasil Uji Validitas Variabel...............................................................36
4.6 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov......................................39
4.7 Hasil Uji Multikolinearitas.................................................................40
4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas Glejser...................................................41
4.9 Hasil Uji Hipotesis.............................................................................42
4.10 Hasil Nilai R-Square...........................................................................43
4.11 Hasil Uji F..........................................................................................44
4.12 Hasil Uji t............................................................................................45
4.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda.............................................47
4.14 Tabulasi Data Kualitas Pelayanan Administrasi................................49
4.15 Tabulasi Data Kualitas Guru..............................................................51
4.16 Tabulasi Data Kualitas Sarana Prasarana...........................................53
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual Penelitian........................................................20


4.1 Karakteristik Berdasarkan Usia..........................................................30
4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin...........................................31
4.3 Uji Normalitas P-Plot.........................................................................37
4.4 Uji Normalitas Histogram..................................................................38
4.5 Uji Heterokedastisitas Scatterplot......................................................41
BAB I

PENDAHULUA

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan modal masa depan yang memiliki peranan penting

dalam kehidupan manusia. Sejak lahir, pendidikan telah diberikan kepada

manusia baik itu formal ataupun non formal. Bukan hanya pendidikan di dalam

keluarga saja, tetapi pendidikan di Sekolah juga diperlukan oleh manusia.

Salah satu faktor untuk memajukan sumber daya manusia yaitu dengan

cara meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan memiliki tugas dalam

menyiapkan pembangunan suatu Negara untuk menjadi lebih baik. Pembangunan

terus berjalan seiring dengan perkembangan zaman sehingga manusia sulit

beradaptasi dengan perubahan. Perkembangan zaman yang terus membuat

pendidikan menjadi hal yang perlu dan penting. Karena hal itulah maka kualitas

pendidikan diharapkan semakin maju.

Salah satu sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia adalah Sistem

pendidikan nasional yang terbagi dalam 4 jenjang pendidikan, yaitu pendidikan

anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Sistem pendidikan ini paling banyak diadopsi oleh sekolah negeri dan swasta di

Indonesia. Sistem pendidikan nasional ini berupaya untuk memberikan

pengetahuan akademis, mengasah keterampilan, dan membina sikap positif setiap

murid sejak sekolah dasar.

Saat ini siswa yang telah lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP)

memiliki beberapa pilihan untuk melanjutkan pendidikan, antara lain: Sekolah


1
Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah

Aliyah (MA). Siswa SMA dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikannya di

perguruan tinggi, siswa SMK dipersiapkan untuk dapat langsung memasuki dunia

kerja, dan Madrasah Aliyah (MA) pada dasarnya sama dengan sekolah menengah

atas, tetapi porsi kurikulum keagamaannya yang lebih.

Sekolah Methodist Charles Wesley merupakan sekolah berstandar nasional

yang berdiri sejak tahun 2009 dimulai dari tingkat SMK, tingkat SMP dimulai

pada tahun 2012, dan tingkat SMA dimulai pada tahun 2017. SMK di sekolah

Methodist Charles Wesley hanya memiliki 1 kompetensi keahlian yaitu Seni

Musik Klasik. Sekolah Methodist Charles Wesley pada awalnya menggunakan

gedung serbaguna Gereja di Jalan Putri Merak Jingga No.5 Medan. Namun karena

keterbatasan ruangan dan fasilitas, maka didirikanlah gedung sekolah di Komplek

CBD Polonia Blok CC No.108, Jalan Padang Golf (dalam) – Medan, Sumatera

Utara dan pada tahun pelajaran 2016/2017 sekolah Methodist Charles Wesley

menggunakan gedung baru tersebut dengan fasilitas yang lebih lengkap dan

nyaman untuk lingkungan belajar.

Dalam memilih jasa pendidikan, konsumen lebih mendahulukan produk

yang dimiliki sekolah yaitu sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan

belajar mengajar dan kualitas tenaga pendidik. Menurut Sanjaya (2010), Sarana

belajar adalah segala sesuatu yang mendukung terhadap kelancaran proses

pembelajaran. Sarana dan prasarana belajar sekolah sangat penting dalam proses

pembelajaran untuk mendukung jalannya proses pembelajaran. Orang tua murid

sangat mementingkan masa depan anaknya, sehingga konsumen tidak ingin salah

memilih jasa pendidikan.


Sekolah Methodist Charles Wesley memiliki beberapa fasilitas yang

mendukung proses belajar mengajar seperti: perpustakaan, lab. multimedia, lab.

biologi/kimia dan lab. fisika, serta beberapa fasilitas yang sangat mendukung di

bidang musik, seperti: studio alat musik tradisional, gitar, piano, biola serta

memiliki sebuah Recital Hall yang digunakan untuk kebaktian ada acara konser di

sekolah.

Selain fasilitas, sekolah ini juga memiliki kegiatan ekstrakurikuler untuk

pengembangan diri siswa. Di bidang olahraga terdiri dari tenis meja, seni tari

(dance), catur, futsal, basket, badminton, dan kenci. Di bidang seni musik terdiri

dari biola, gitar, piano, vokal, ensemble biola, ensemble gitar, dan paduan suara.

Di bidang bahasa terdiri dari bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan bahasa Jepang.

Namun, tidak semua kegiatan ekstrakurikuler berlangsung didalam lingkungan

sekolah. Olahraga futsal, basket, dan badminton dilaksanakan diluar lingkungan

sekolah karena tidak adanya fasilitas yang mampu untuk melaksanakan

ekstrakulikuler tersebut. Berdasarkan hasil survey di lapangan, masih terdapat

kekurangan di peralatan dan bahan-bahan praktikum serta buku-buku di dalam

perpustakaan juga masih terbatas dan proses pendataan buku yang belum

memadai. Pembayaran uang sekolah masih dilakukan secara tunai oleh orangtua

ke bagian kasir sekolah membuat beberapa orangtua murid merasa takut karena

harus membawa uang yang sangat banyak ke sekolah hanya untuk membayarkan

uang sekolah anaknya.

Tenaga pendidik yang mengajar di sekolah Swasta Methodist Charles

Wesley adalah lulusan S1 atau S2 didalam ataupun diluar negeri yang memiliki

beberapa prestasi yang membanggakan. Dari hasil survey terhadap 145 murid
tingkat SMP tentang tenaga pendidik dalam menjelaskan materi pembelajaran, 42

murid menyatakan tenaga pendidik kurang aktif, 49 murid menyatakan tenaga

pendidik aktif, dan 54 murid menyatakan tenaga pendidik sangat aktif. Tenaga

pendidik memerlukan pelatihan-pelatihan yang dapat membuat lebih terampil

dalam menjelaskan dan mengajar di kelas. Menurut Imran (2010), guru adalah

jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus dalam tugas utamanya

seperti mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi pelajar pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

menengah.

Selain itu, pelayanan pegawai (staff) merupakan bagian yang terpenting

dalam melayani murid, orangtua murid, serta guru. Pegawai harus memiliki

pelayanan yang baik, dipercayai tanpa melakukan kesalahan, pengetahuan,

kesopanan, dan komunikasi yang baik. Berdasarkan hasil survey terhadap 145

siswa SMP, pelayanan pegawai masih kurang dalam melayani murid. Sebanyak

76 murid menyatakan kurang puas, 45 murid menyatakan puas, dan 24 murid

menyatakan sangat puas.

Selama lima tahun terakhir ini, sekolah Methodist Charles Wesley

mengalami kenaikan dan penurunan jumlah murid baru yang mendaftar. Berikut

adalah jumlah murid baru dari tahun 2014 hingga 2018:

Tabel 1.1 Jumlah Murid Baru Sekolah Methodist Charles Wesley Medan
Tahun Pelajaran SMP SMK SMA
2014/2015 16 5 -
2015/2016 33 10 -
2016/2017 66 15 -
2017/2018 45 6 30
2018/2019 52 8 46

Sumber: Bagian Administrasi Sekolah Methodist Charles Wesley tahun 2018


Dari Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa terjadinya kenaikan jumlah murid

baru yang mendaftar pada tahun 2014 sampai 2016, namun terjadi penurunan

pada tahun 2017. Berdasarkan latar belakang diatas, maka faktor-faktor berupa

kualitas pelayanan admimistrasi, guru, dan sarana prasarana akan dianalisis untuk

mengetahui faktor apa yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelajar di

sekolah SMP Methodist Charles Wesley Medan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka pokok permasalahan yang akan dicari

penyelesaian dalam penelitian ini adalah menurunnya jumlah pelajar yang

mendaftar selama 2 tahun terakhir. Sehubungan dengan hal tersebut maka

beberapa pertanyaan yang perlu dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kualitas pelayanan administrasi berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pelajar di sekolah SMP Methodist Charles Wesley Medan?

2. Apakah kualitas guru berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelajar di

sekolah SMP Methodist Charles Wesley Medan?

3. Apakah kualitas sarana prasarana berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pelajar di sekolah SMP Methodist Charles Wesley Medan?

4. Apakah kualitas pelayanan administrasi, guru, dan sarana prasarana secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelajar di sekolah

SMP Methodist Charles Wesley Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Merujuk pada rumusan masalah penelitian di atas maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan administrasi terhadap

kepuasan pelajar di sekolah SMP Methodist Charles Wesley Medan.

2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas guru terhadap kepuasan pelajar di

sekolah SMP Methodist Charles Wesley Medan.

3. Untuk menganalisis pengaruh kualitas sarana prasarana terhadap kepuasan

pelajar di sekolah SMP Methodist Charles Wesley Medan.

4. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan administrasi, kualitas

guru, dan kualitas sarana prasarana terhadap kepuasan pelajar di SMP

Methodist Charles Wesley Medan.

5. Untuk merumuskan kebijakan yang efektif dan dapat diimplementasikan

sehingga meningkatkan jumlah pelajar yang mendaftar di SMP Methodist

Charles Wesley Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa

pihak antara lain:

1. Bagi Sekolah

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

Sekolah untuk menjadi salah satu rujukan dalam pemecahan masalah ini.

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan literatur

ilmiah yang mendukung pada pengembangan khasanah ilmu pengetahuan.

3. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan pengalaman dan

keterampilan berharga dalam pemecahan nyata secara ilmiah.


1.5 Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini, ruang lingkup analisis yang akan dilakukan meliputi :

1. Penelitian dilakukan pada murid SMP Sekolah Methodist Charles Wesley

tahun pelajaran 2018/2019.

2. Variabel yang digunakan adalah kualitas pelayanan administrasi, kualitas

guru, dan kualitas sarana prasarana.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pemasaran Jasa

Pemasaran sering diartikan sebagai kegiatan dalam memasarkan suatu

produk yang diperjualbelikan oleh perusahaan dan ditujukan kepada para

konsumen. Namun sebenarnya, pemasaran bukan hanya sekedar menjual produk

saja, tetapi pemasaran juga memiliki aktivitas penting dalam menganalisis dan

mengevaluasi segala kebutuhan serta keinginan dari konsumen.

Menurut Lupoyoadi dan Hamdani (2006), strategi pemasaran diperlukan

untuk meningkatkan volume penggunaan jasa tersebut. Pemasaran jasa harus

dapat menafsirkan kebutuhan konsumen dan mengkombinasikan serta melihat

keadaan pasar.

Menurut Kotler (2005) jasa adalah setiap tindakan atau keinginan yang

dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, pada dasarnya jasa tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Di dalam jasa selalu ada

aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak

yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa

adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud.

Menurut Kotler dan Keller (2009), jasa mempunyai empat karakteristik berbeda

yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran, yaitu: 1) Tak berwujud

(intangibility), tak seperti produk fisik, produk jasa tidak dapat dilihat, dirasakan,

diraba, didengar, atau dibaui sebelum jasa itu dibeli. 2) Tak terpisahkan

(inseparability), sementara barang fisik dibuat, dimasukkan dalam persediaan,

8
didistribusikan melalui berbagai perantara, dan dikonsumsi sekaligus. 3)

Bervariasi (variability), karena kualitas jasa bergantung pada siapa yang

menyediakannya, kapan dan dimana, dan kepada siapa, jasa sangat bervariasi. 4)

Dapat musnah (perishability), jasa tidak dapat disimpan, jadi dapat musnahnya

jasa bisa menjadi masalah ketika permintaan berfluktuasi.

2.1.2 Kualitas Pelayanan

Menurut Wijaya (2012), jasa pendidikan mempunyai karakteristik lebih

bersifat tidak berwujud daripada berwujud, produksi dan konsumsi bersamaan

waktu, dan kurang memiliki standar dan keseragaman.

Menurut Kotler dan Keller (2009) menyebutkan bahwa perilaku konsumen

berupa rangsangan dan tanggapan yang dilakukan untuk mengetahui reaksi

konsumen terhadap berbagai bentuk rangsangan yang dilakukan oleh perusahaan.

Rangsangan-rangsangan tersebut adalah rangsangan pemasaran dan rangsangan

lingkungan.

Steinhoff (1979) mengemukakan “the raw material of services is people”,

yaitu bahan baku untuk menghasilkan jasa adalah orang, yang memiliki ciri khas

berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini mendasari bahwa pelayanan jasa

dalam pendidikan berbeda dengan lainnya.

Jasa pendidikan diterima setelah melakukan interaksi dengan penghubung

yang sangat dipengaruhi oleh siapa (who), kapan (when), dan dimana (where) jasa

tersebut di produksi. Hal ini menjelaskan bahwa keberhasilan pendidikan akan

sangat tergantung pada siapa, kapan, dan dimana proses tersebut terlaksana.

Siapa yang menunjukkan tenaga pendidik dan kependidikan, yaitu

semakin tinggi kualitas dari penyampai pendidikan maka akan semakin tinggi
pula kualitas proses pendidikan tersebut. Kapan yaitu menunjukkan waktu yang

paling tepat dilaksanakan proses pendidikan sehingga proses tersebut berkualitas.

Dimana yaitu merupakan lokasi jasa pendidikan tersebut disampaikan.

Lingkungan yang nyaman dan kondusif akan mempengaruhi tingginya kualitas

proses pendidikan yang dirasakan oleh seluruh pelajar dan tenaga pendidik yang

mengajar pada lokasi tersebut.

Parasuraman (1988) menemukan bahwa ada lima penentu kualitas jasa

sesuai dengan tingkat kepentingan pelanggan sebagai berikut:

1. Reliabilitas (reliability)

Kemampuan lembaga pendidikan untuk melaksanakan layanan yang

dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Terutama memberikan jasa secara

tepat waktu dengan jadwal yang telah dijanjikan kepada konsumen tanpa

melakukan kesalahan.

2. Daya Tanggap (responsiveness)

Berkenan dengan kesediaan dan kemampuan untuk membantu pengguna

jasa dan merespon yang dibutuhkannya dengan cepat. Tidak membiarkan

konsumen menunggu, yang akan menimbulkan kesan negatif, sehingga

konsumen memiliki pengalaman yang indah.

3. Jaminan (assurance)

Jaminan mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat yang

dapat dipercaya. Jaminan juga bebas dari bahaya dan menghilangkan

kesan keragu-raguan konsumen. Pengetahuan dan kesopanan pegawai

serta kemampuan mereka untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan

pengguna jasa.
4. Empati (empathy)

Berarti bahwa lembaga pendidikan bersedia untuk peduli dan memberi

perhatian pribadi kepada konsumen. Pegawai harus memahami kebutuhan

ataupun kesulitan konsumen, memiliki komunikasi yang baik dan

kemudahan dalam berkomunikasi.

5. Bukti Fisik (tangibles)

Berhubungan dengan penampilan fasilitas fisik, penampilan pegawai,

perlengkapan dan sarana komunikasi.

2.1.3 Kualitas Guru

Di sekolah, mutu tenaga pendidik atau guru mempunyai peranan dan

kunci dalam keseluruhan proses pendidikan. Tenaga pendidik memiliki peran,

fungsi, dan kedudukan yang sangat strategis, juga sebagai salah satu komponen

dalam kegiatan belajar mengajar memiliki posisi yang sangat menentukan

keberhasilan pembelajaran.

Peserta didik memerlukan peran seorang guru untuk membantunya dalam

proses perkembangan diri dan pengoptimalan bakat serta kemampuan yang

dimiliki peserta didik. Tanpa adanya seorang guru, mustahil seorang peserta didik

dapat mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.

Menurut Imran (2010), guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan

keahlian khusus dalam tugas utamanya seperti mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi pelajar pada jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan menengah.

Kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis

kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah


No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu:

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru meliputi pemahaman

guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian bagi guru merupakan kemampuan personal

mencerminkan kepribadian yang baik, stabil, dewasa, arif berakhlak mulia

dan berwibawa, dan dapat menjadi teladan bagi siswa.

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik,

tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa, dan masyarakat sekitar.

4. Kompetensi Profesional

Kompetensi professional merupakan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup penguasaan

materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan subtansi kelimuan yang

menaungi materi, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi

keilmuan.

2.1.4 Sarana dan Prasarana

Menurut Sanjaya (2010), sarana belajar adalah segala sesuatu yang

mendukung terhadap kelancaran proses pembelajaran. Sarana dan prasarana

belajar sekolah sangat penting dalam proses pembelajaran untuk mendukung


jalannya proses pembelajaran. Dengan berbagai macam sarana dan prasarana

belajar sekolah yang tersedia dan pemanfaatan yang dapat menunjang kegiatan

belajar, tentunya akan membantu pelajar dalam belajar di sekolah.

Sarana dan prasarana belajar merupakan suatu fasilitas yang diperlukan

bagi pelajar dalam mencapai tujuan belajar melalui kegiatan belajar dalam bentuk

penyelidikan dan penemuan untuk mendapatkan pemahaman tentang masalah-

masalah yang dipelajari.

Menurut Nana (2009), fasilitas belajar merupakan semua yang diperlukan

dalam proses belajar mengajar, baik bergerak maupun tidak bergerak agar tujuan

pendidikan dapat tercapai, berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien. Kegiatan

belajar mengajar merupakan komunikasi dua arah antara tenaga pendidik dan

pelajar. Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar diperlukan sarana dan

prasarana seperi media, ruangan kelas, dan buku sumber. Proses pendidikan

memiliki beberapa unsur yang saling mempengaruhi yaitu tenaga pendidik,

peserta didik, materi pelajaran, sarana dan prasarana belajar, dan yang lainnya.

Sedangkan pengertian prasarana pendidikan adalah alat tidak langsung

untuk mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, prasarana yang digunakan

misalnya bangunan sekolah, lapangan olahraga dan sebagainya. Menurut Bafadal

(2003), prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang

secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.

Prasarana pendidikan memberikan kontribusi yang secara tidak langsung

dalam menunjang proses pendidikan, seperti elevator merupakan prasarana yang

memberikan kemudahan bagi pelajar untuk menuju lantai atas, ruang olahraga
sebagai prasarana bagi pelajar untuk berolahraga dan fasilitas-fasilitas lainnya

yang menunjang proses pendidikan.

Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional

pendidikan, BAB VII standar sarana dan prasarana, pasal 42 menegaskan : (1)

setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis

pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (2) setiap satuan pendidikan wajib

memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan

pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang

laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi

daya dan jasa, tempat olahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat

berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Setiap kegiatan belajar selalu menggunakan sarana dan prasarana atau alat

penunjang kelancaran kegiatan belajar. Menyadari akan hal ini, setiap sekolah

sudah pasti harus memiliki sarana dan prasarana belajar yang memadai agar

kelancaran dalam belajar mengajar dapat tercapai.

2.1.5 Kepuasan Pelanggan

Dalam pemilihan suatu produk atau jasa terdapat proses keputusan

pembeliandari awal proses hingga proses terakhir dalam pembelian. Menurut

Kotler dan Keller (2009) kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah perasaan

senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara

persepsi atau kesannya terhadap hasil kinerja suatu produk dan harapannya.
Menurut Kotler dalam Tjiptono (1997) aspek-aspek kepuasan pelanggan

yang dapat dijadikan untuk mengukur pelayanan yang diberikan perusahaan

adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan yang memberikan rasa aman dan nyaman

Pelayanan yang baik ditunjukan dengan adanya rasa aman dan nyaman

bagi pelanggan. Pelanggan yang merasakan nyaman dalam menggunakan

layanan suatu perusahaan akan cenderung merasa puas dengan pelayanan

tersebut.

2. Penerimaan informasi yang lengkap dan jelas

Informasi yang lengkap dan jelas merupakan salah satu faktor yang dapat

memberikan rasa puas bagi pelanggan. Informasi yang jelas tersebut

menyangkut banyak hal, seperti jam pelayanan, informasi mengenai

produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Apabila perusahaan

memberikan informasi yang jelas dan lengkap, maka pelanggan akan

merasa puas. Sebaliknya, informasi yang kurang jelas dapat membuat

pelanggan merasa bingung dan membuatnya menjadi kurang puas atas

pelayanan yang diberikan perusahaan.

3. Kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan pegawai

Kepuasan pelanggan merupakan akumulasi pengalaman pembelian dan

konsumsi pelanggan. Kepuasan pelanggan telah menjadi indikator penting

kualitas dan revenue mendatang. Kepuasan pelanggan tersebut salah

satunya terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh para pegawai atau

staf perusahaan kepada para pelangganya.


2.2 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang pernah dianalisis sebelumnya seperti

yang terlihat pada Tabel 2.1. Penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati (2015)

dengan judul penelitian “Studi Kajian Tingkat Kepuasan Siswa Program Studi

Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Pembangunan Nasional Sukoharjo

Terhadap Sarana Prasarana, Kinerja Guru Karyawan dan Proses Pembelajaran”

dengan variabel sarana prasarana, kinerja guru, karyawan dan proses

pembelajaran. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari sarana prasarana dan proses pembelajaran terhadap kepuasan siswa

di SMK Pembangunan Nasional Sukoharjo.

Penelitian dengan judul “Analisis Kepuasan Peserta Didik Terhadap

Layanan Administrasi di Madrasah Aliyah Negeri Majene” yang dilakukan oleh

Ratnawati (2017) menganalisis variabel kualitas pelayanan. Hasil dari penelitian

ini adalah variabel kualitas pelayanan sangat berpengaruh positif terhadap

kepuasan peserta didik.

Penelitian yang dilakukan oleh Elfachmi dan Amida (2016) dengan judul

penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Sarana Prasarana Terhadap

Kepuasan Peserta Didik Studi Pada MAN Insan Cendekia Serpong Tangerang

Selatan” menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan dan sarana prasarana

yang paling berpengaruh positif terhadap kepuasan peserta didik di MAN Insan

Cendekia Serpong.

Penelitian yang dilakukan oleh Sofiati dan Sumarni (2016) dengan judul

penelitian “Pengaruh Kualitas Layanan dan Kinerja Guru Terhadap Kepuasan

Peserta Didik di SMK Angkasa Lanud Husein Sastranegara Kota Bandung”


menunjukkan bahwa kualitas layanan dan kinerja guru berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan peserta didik di SMK Angkasa Lanud Husein

Sastranegara kota Bandung.

Penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara” oleh Gultom, Ginting,

Sembiring (2014) menganalisis variabel bauran pemasaran jasa dan variabel

kualitas pelayanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bauran

pemasaran jasa dan variabel kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan

mahasiswa program studi manajemen fakultas ekonomi Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara.

Penelitian dengan judul “Perceived Service Quality and Student

Satisfaction in Higher Education” oleh Farahmandian, Minavand, dan Afshardost

(2013) menganalisis variabel service quality dan student satisfaction. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merasa puas dengan

kualitas layanan yang ditawarkan, serta memiliki dampak positif dan signifikan

terhadap kepuasan siswa.

Penelitian dengan judul “The Effect of Brand Image, Product Quality, and

Relationship Marketing on Customer Satisfaction and Loyalty” oleh Djumarno,

Sjafar, dan Djamaluddin (2017). Hasil penelitian ini adalah citra merek, kualitas

produk, dan hubungan pemasaran secara individual mempengaruhi kepuasan

pelanggan dan loyalitas pelanggan. Citra merek, kualitas produk, hubungan

pemasaran mempengaruhi kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan.

Rangkuman penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.1.


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Variabel Alat Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Analisis


Analisis Analisis
1 Studi Kajian Tingkat Kepuasan Sarana Regresi Variabel sarana Variabel Penelitian ini menggunakan
Siswa Program Studi Teknik Prasarana (X1), Linear prasarana dan proses sarana variabel proses
Kendaraan Ringan (TKR) SMK Kinerja Guru Berganda pembelajaran prasarana pembelajaran, sedangkan
Pembangunan Nasional Sukoharjo Karyawan (X2), berpengaruh positif dan peneliti menggunakan
Terhadap Sarana Prasarana, Kinerja Proses signifikan dari terhadap variabel kualitas
Guru Karyawan dan Proses Pembelajaran kepuasan siswa administrasi dan variabel
Pembelajaran, Ratnawati (2015) (X3), Kepuasan kualitas guru.
Siswa (Y)
2 Analisis Kepuasan Peserta Didik Kualitas Regresi Variabel kualitas Kualitas Penelitian ini hanya
Terhadap Layanan Administrasi di Pelayanan (X), Linear pelayanan berpengaruh pelayanan menggunakan variabel
Madrasah Aliyah Negeri Majene, Kepuasan Berganda positif terhadap dan kepuasan kualitas pelayanan dan
Ratnawiati (2017) Peserta Didik kepuasan peserta didik. pelajar kepuasan pelajar sedangkan
(Y) peneliti menggunakan
variabel kualitas guru dan
variabel sarana prasarana.
3 Analisis Pengaruh Kualitas Kualitas Regresi Variabel kualitas Variabel Penelitian ini menggunakan
Pelayanan dan Sarana Prasarana Pelayanan (X1), Linear pelayanan dan sarana Kualitas variabel kualitas pelayanan
Terhadap Kepuasan Peserta Didik Sarana Berganda prasarana secara Pelayanan dan sarana prasarana
Studi Pada MAN Insan Cendekia Prasarana (X2), simultan dan parsial dan sedangkan peneliti
Serpong Tangerang Selatan, Kepuasan berpengaruh positif Kepuasan menggunakan variabel
Elfachmi dan Amida (2016) Peserta Didik terhadap kepuasan Pelanggan produk, kualitas pelayanan,
(Y) peserta didik. dan citra merek.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No Judul Penelitian Variabel Alat Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Analisis


Analisis Analisis
4 Pengaruh Kualitas Layanan dan Kualitas Regresi Variabel kualitas Variabel Penelitian ini menggunakan
Kinerja Guru Terhadap Kepuasan Layanan (X1), Linear layanan dan kinerja guru Kualitas variabel layanan dan
Peserta Didik di SMK Angkasa Kinerja Guru Berganda berpengaruh positif dan Pelayanan kinerja guru sedangkan
Lanud Husein Sastranegara Kota (X2), Kepuasan signifikan terhadap dan peneliti menggunakan
Bandung, Pelanggan (Y) kepuasan peserta didik Kepuasan variabel produk, kualitas
Sofiati dan Sumarni (2016) di SMK Angkasa Lanud Pelanggan pelayanan, dan citra merek.
Husein Sastranegara
kota Bandung.
5 Perceived Service Quality Service Regresi Variable kualitas Variabel Penelitian ini tidak
and Student Satisfaction in Quality (X1), Linear pelayanan memiliki Kualitas menggunakan variabel
Higher Education, Student Berganda dampak positif dan Pelayanan produk dan citra merek.
Farahmandian, Minavand, dan Satisfaction signifikan terhadap dan
Afshardost (2013) (Y) kepuasan siswa. Kepuasan
Pelanggan
6 The Effect of Brand Image, Product Brand Image Regresi Variabel citra merek, Variabel citra Penelitian ini tidak
Quality, and Relationship Marketing (X1), Linear kualitas produk, dan merek, menggunakan variabel
on Customer Satisfaction and Berganda hubungan pemasaran produk, dan kualitas pelayanan
Loyalty, Product Quality secara simultan dan kepuasan sedangkan peneliti tidak
Djumarno, Sjafar, dan Djamaluddin parsial mempengaruhi pelanggan menggunakan variabel
(2017). (X2), kepuasan pelanggan dan hubungan pemasaran.
Relationship loyalitas pelanggan.
Marketing (X3),
Customer
Satisfaction
and
Loyalty (Y)
2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan bentuk konversi teori yang digunakan

dalam melakukan penelitian dalam model skematik (diagram) dengan

memperlihatkan keterkaitan variable bebas dan variable terikat yang akan

dihubungkan secara teoritis melalui kerangka konseptual.

Penelitian ini memiliki tiga variabel bebas, yaitu Kualitas Pelayanan

Administrasi (X1), Kualitas Guru (X2), dan Kualitas Sarana Prasarana (X3) serta

satu variabel terikatnya adalah Kepuasan Pelajar (Y). Kualitas pelayanan

administrasi suatu jasa sangat dipengaruhi oleh siapa, kapan, dan dimana jasa

tersebut diproduksi. Sedangkan, kualitas guru serta kualitas sarana prasarana

sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Ketiga variabel ini sangat

mempengaruhi kepuasan pelajar di SMP Methodist Charles Wesley.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangka konseptual pada penelitian

ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut :

Kualitas Pelayanan Administrasi (X1)

Kualitas Guru (X2) Kepuasan Pelajar (Y)

Kualitas Sarana Prasarana (X3)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

2.4 Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka konseptual maka dirumuskan

hipotesis penelitian:
1. Kualitas Pelayanan Administrasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan pelajar di sekolah SMP Methodist Charles Wesley.

2. Kualitas Guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelajar di sekolah SMP Methodist Charles Wesley Medan.

3. Kualitas Sarana Prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelajar di sekolah SMP Methodist Charles Wesley Medan.

4. Kualitas Pelayanan Administrasi, Kualitas Guru, dan Kualitas Sarana

Prasarana secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelajar di sekolah SMP Methodist Charles Wesley.

2.5 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan atas masing-masing variabel

yang digunakan dan indikator-indikator yang membentuknya. Definisi operasional

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut:

Tabel 2.2 Definisi Operasional

Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional Indikator
Ukur
1. Kualitas Kemampuan pegawai untuk 1. Reliability Skala
Pelayanan memberikan pelayanan yang 2. Assurance Likert
Administrasi terbaik kepada pelajar di 3. Tangibles
(X1) sekolah SMP Methodist 4. Empathy
Charles Wesley. 5. Responsiveness
2. Kualitas Guru Kompetensi guru untuk 1. Kompetensi Pedagogik Skala
(X2) mendidik dan mengajar murid 2. Kompetensi Kepribadian Likert
di sekolah SMP Methodist 3. Kompetensi Sosial
Charles Wesley. 4. Kompetensi Profesional
3. Kualitas Kelengkapan sarana dan 1. Fasilitas pendidikan Skala
Sarana prasarana yang mendukung 2. Media pendidikan Likert
Prasarana (X3) kegiatan belajar mengajar di 3. Buku dan sumber belajar
sekolah SMP Methodist 4. Ruang belajar
Charles Wesley.
4. Kepuasan Perasaan yang dimiliki 1. Pelayanan yang Skala
Pelajar pelajar setelah menggunakan memberikan rasa aman dan Likert
(Y) jasa, yang akan dibandingkan nyaman.
dengan ekspetasi yang 2. Penerimaan informasi
diharapkannya. yang jelas dan lengkap.
3. Kepuasan terhadap pelayanan.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Untuk mendapatkan hasil dalam penelitian ini, tipe penelitian yang

digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan

dengan pengamatan pada objek yang diteliti untuk mendapatkan data yang

diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik

yang kemudian diinterprestasikan. Penelitian ini mengambil sampel dari populasi

dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Peneliti

membagikan kuesioner yang selanjutnya akan diolah untuk menghasilkan data

dan akan diuji secara kuantitatif.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah di sekolah

SMP Methodist Charles Wesley Medan, yang beralamat di Komplek CBD

Polonia Jalan Padang Golf (dalam) Blok CC No.108, Medan – Sumatera Utara.

3.3 Populasi dan Sampel

Adapun populasi penelitian pada penelitian ini yaitu seluruh pelajar SMP

Methodist Charles Wesley. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah dengan metode simple random sampling yaitu metode penarikan dari

sejumlah populasi dengan cara tertentu sehingga setiap anggota populasi

mendapatkan peluang yang sama untuk terpilih.

Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin

sebagai berikut:

22
Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

 = persen kelonggaran dalam pengambilan sampel (5%)

Dengan populasi sebanyak 145 orang dan tingkat kesalahan () sebesar

5%, maka sampel dalam penelitian ini adalah:

Maka sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 108 pelajar di sekolah

SMP Methodist Charles Wesley.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang

dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dengan mengajukan

beberapa pertanyaan dan wawancara. Data sekunder adalah data yang didapatkan

secara tidak langsung dari objek atau subjek penelitian.

Metode yang digunakan dalam teknik pengumpulan data yaitu:

1. Studi Pustaka

Referensi serta literatur yang digunakan sebagai landasan teori dalam

penelitian yang dilakukan dalam mengukur kualitas pelayanan

administrasi, kualitas guru, dan kualitas sarana prasarana. Peneliti

memperoleh data penelitian melalui dokumen yang diperoleh.


2. Wawancara

Wawancara langsung dengan pelanggan, pegawai (staff), serta kepala

sekolah dalam mengumpulkan informasi terkait dengan penelitian di

sekolah.

3. Angket (Kuesioner)

Kuesioner berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada pelajar

sebagai pengguna jasa pendidikan di sekolah SMP Methodist Charles

Wesley Medan. Peneliti menggunakan skala Likert untuk mengetahui

tingkat kepuasan pengguna jasa pendidikan dengan menentukan skor pada

setiap pertanyaan. Untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau kelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang

terjadi, dapat menggunakan skala Likert (Sugiono, 2013). Penelitian ini

menggunakan sejumlah pernyataan dengan skala 5 yang dimulai dari

sangat tidak setuju hingga sangat setuju terhadap pernyataan tersebut.

5 = sangat setuju

4 = setuju

3 = netral

2 = tidak setuju

1 = sangat tidak setuju

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Menurut


Santoso (2011) menyatakan bahwa validitas dalam penelitian diartikan sebagai

suatu derajat ketepatan alat ukur peneliti tentang isi atau arti sebenarnya yang

diukur. Dasar analisis yang digunakan untuk pengujian validitas adalah sebagai

berikut :

- Jika Signifikansi maka variabel tersebut tidak valid;

- Jika Signifikansi maka variabel tersebut valid.

Berikut ini adalah rumus pearson roduct momen untuk pengujian validitas data :

√ ∑ ∑∑ ∑

Keterangan :

rxy = Nilai koefisien korelasi antara Xi dan Yi

Xi = Skor dari masing – masing variabel

Yi = Skor dari seluruh variabel

n = Banyaknya variabel sampel

Dalam penelitian ini, sampel uji validitas adalah 40 pelajar di sekolah SMP

Methodist Charles Wesley Medan.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau

temuan. Menurut Sugiyono (2011), dalam penelitian kuantitatif, suatu data

dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama

menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda

menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua

menunjukan data yang tidak berbeda.

Kuisioner dikatakan reliable apabila mempunyai koefisien alpha berkisar

0 – 1. Rumus yang digunakan adalah :

[ ][ ∑
]
Keterangan :

R = Reliabilitas instrumen

k = Jumlah pertanyaan

Σσb2 = Jumlah varian butir

σt2 = Varian total

Dalam penelitian ini, sampel uji reliabilitas adalah 40 pelajar di sekolah SMP

Methodist Charles Wesley Medan.

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda untuk menguji

hipotesis. Oleh karena itu, diperlukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri

dari :

a. Uji normalitas, merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji

apakah dari variabel – variabel yang digunakan dalam model regresi

mempunyai distribusi normal atau tidak.

b. Uji multikolinieritas, bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

c. Uji heteroskedastisitas, dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari pengamatan ke

pengamatan lain.

3.5.4 Uji Regresi Linier Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini akan

digunakan analisis regresi linier berganda (Multiple Regresion). Hubungan antara

variabel – variabel yang menggambarkan fungsi y = f(x) , yang menghubungkan


antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X). Model analisis regresi linier

berganda adalah sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Kepuasan pelajar

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel independen

X1 = Variabel Kualitas Pelayanan

X2 = Variabel Kualitas Guru

X3 = Variabel Kualitas Sarana Prasarana

ei = Standart error (5%)

3.5.5 Uji Hipotesis

1. Uji F

Uji F pada dasarnya menunjukkan semua variabel bebas yang dimasukkan

dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

terikat (Ghozali, 2005).

Kriteria pengujian dengan tingkat signifikan α = 5%, yaitu :

a. Jika p-value > α (0,05), maka H0 tidak berhasil ditolak yang berarti secara

simultan variabel bebas tidak berpengaruh pada variabel terikat.

b. Jika p-value < α (0,05), maka H0 ditolak yang berarti secara simultan

variabel bebas berpengaruh pada variabel terikat.


Rumus :

Keterangan :

F = Fhitung yang akan dibandingkan dengan Ftabel

R2 = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel

n = Jumlah sampel

2. Uji t

Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2005). Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antar

variabel independen.

Kriteria pengujiam dengan tingkat signifikan α = 5%, yaitu :

a. Jika p-value > α (0,05), maka H0 tidak berhasil ditolak yang berarti secara

parsial variabel bebas tidak berpengaruh pada variabel terikat.

b. Jika p-value < α (0,05), maka H0 ditolak yang berarti secara parsial

variabel bebas berpengaruh pada variabel terikat.

Keterangan :

t = thitung yang akan dibandingkan dengan ttabel

r = Koefisien korelasi antar dua variable

n = Banyak sampel

3. Uji Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Uji koefisien determinasi merupakan pengujian data yang dilakukan untuk

menentukan pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap

variabel terikat. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya


pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

Rumus :

Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi

ESS = Jumlah kuadrat yang dijelaskan

TSS = Jumlah kuadrat total

4. Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi dari

masing-masing variabel bebas secara individu (parsial). Dimana analisis ini

dinyatakan oleh besarnya kuadrat koefisien parsial atau dengan kata lain r2 =

koefisien determinasi parsial (Sugiyono, 2008). Nilai r2 yang sangat besar

menunjukkan variabel bebas (Xi) tersebut memiliki kontribusi besarnya pengaruh

(dominan) terhadap perubahan variabel terikat (Y).


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah daftar pertanyaan

(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 34 butir, yakni 12 butir

pertanyaan untuk variabel kualitas pelayanan administrasi, 9 butir pertanyaan

untuk variabel kualitas guru, 8 butir pertanyaan untuk variabel kualitas sarana

prasarana, dan 5 butir pertanyaan untuk variabel kepuasan pelajar. Penelitian ini

menggunakan 108 sampel yang merupakan pelajar SMP Methodist Charles

Wesley Medan.

4.1.1 Karakteristik Berdasarkan Usia

Karakteristik berdasarkan usia akan dideskripsikan dalam penjelasan dan

digambarkan pada Gambar 4.1 di bawah ini:

USIA

7% 20%
< 12
35% 13

38% 14
> 15

Gambar 4.1 Karakteristik Berdasarkan Usia

Dari Gambar 4.1, dapat dilihat bahwa sampel yang paling banyak adalah

usia 13 tahun dengan jumlah 41 orang (38%). Usia 14 tahun dengan jumlah 38

30
orang (35%), usia 12 tahun kebawah dengan jumlah 21 orang (20%) dan usia 12

tahun kebawah dengan jumlah 21 orang (20%).

4.1.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik berdasarkan jenis kelamin akan dijelaskan dan digambarkan

pada Gambar 4.2 di bawah ini:

JENIS KELAMIN

42% LAKI-LAKI

58%
PEREMPUAN

Gambar 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa responden perempuan dalam sampel

yang digunakan lebih banyak responden perempuan, yaitu sejumlah 63 orang

(58%), sedangkan responden laki-laki berjumlah 45 orang (42%).

4.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas pada instrumen penelitian berfungsi untuk digunakan untuk

mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Menurut Santoso (2011), validitas

dalam penelitian diartikan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur peneliti

tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas pada penelitian ini
dilakukan kepada 40 pelajar yang dilakukan selama 5 hari. Pengoperasian uji

validitas dilakukan menggunakan SPSS versi 20 dengan teknik Pearson Product

Moment.

1. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Administrasi (X1)

Hasil uji validitas pada variabel kualitas pelayanan administrasi

ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel


Kualitas Pelayanan Administrasi

Pearson
No Pertanyaan Sig. 2 tailed Validitas
Correlation
Pelayanan yang diberikan pegawai
1. sekolah SMP Methodist Charles 0.001 0.525 Valid
Wesley terpercaya.
Pegawai sekolah SMP Methodist
Charles Wesley memberikan solusi
2. 0.027 0.350 Valid
yang cepat dalam menyelesaikan
masalah .
Pegawai sekolah SMP Methodist
3. Charles Wesley memiliki 0.010 0.403 Valid
kemampuan sosial yang baik.
Pegawai sekolah SMP Methodist
Charles Wesley memiliki
4. 0.000 0.581 Valid
pengetahuan yang baik tentang
administrasi sekolah.
Lokasi sekolah SMP Methodist
5. Charles Wesley strategis. 0.002 0.479 Valid

Penampilan pegawai sekolah SMP


6. Methodist Charles Wesley rapi. 0.001 0.498 Valid

Ruang tunggu yang disediakan sangat


7. nyaman. 0.000 0.721 Valid
Pegawai sekolah SMP Methodist
8. Charles Wesley memperhatikan 0.000 0.588 Valid
keluhan-keluhan pelajar.
Pegawai sekolah SMP Methodist
9. Charles Wesley peduli terhadap 0.014 0.384 Valid
permasalahan pelajar.
Pegawai sekolah SMP Methodist
10. Charles Wesley sangat menjaga 0.008 0.415 Valid
hubungan baik dengan pelajar.
Pegawai sekolah SMP Methodist
11. Charles Wesley melayani keluhan 0.000 0.657 Valid
pelajar secara cepat dan tepat.
Pegawai sekolah SMP Methodist
12. Charles Wesley tepat waktu dalam 0.000 0.585 Valid
melayani kebutuhan pelajar.
Sumber: Hasil Uji Validitas (diolah), 2018
Berdasarkan teknik Pearson Product Moment pada SPSS versi 20, jika

nilai Sig. 2 tailed lebih kecil daripada Pearson Correlation, maka

pertanyaan tersebut „Valid‟ dan dapat dilanjutkan dalam penelitian.

Apabila nilai Sig. 2 tailed lebih besar daripada Pearson Correlation, maka

pertanyaan tersebut „Tidak Valid‟ dan tidak dapat dilanjutkan pada

penelitian. Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel kualitas pelayanan

administrasi (X1), semua pertanyaan dinyatakan valid. Maka, pertanyaan

yang akan digunakan pada variabel ini berjumlah 12 pertanyaan.

2. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Guru

Hasil uji validitas pada variabel kualitas guru ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Guru

Pearson
No Pertanyaan Sig. 2 tailed Validitas
Correlation
Guru sekolah SMP Methodist Charles
1. Wesley memahami kemampuan pelajar 0.016 0.380 Valid
dalam menerima materi pelajaran.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
2. Wesley mampu mengembangkan 0.083 0.277 Valid
potensi yang dimiliki pelajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
3. Wesley memiliki kepribadian yang 0.000 0.638 Valid
santun.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
4. Wesley dapat menjadi contoh bagi 0.010 0.403 Valid
pelajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
5. Wesley taat pada peraturan sekolah 0.000 0.711 Valid
dan disiplin dalam mengajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
6. Wesley mampu berinteraksi dengan 0.000 0.540 Valid
pelajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
7. Wesley memiliki kemampuan untuk 0.004 0.447 Valid
berkomunikasi dengan pelajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
8. Wesley menguasai bahan pelajaran 0.000 0.575 Valid
yang diajarkan.
Guru sekolah SMP Methodist Charles
9. Wesley memiliki penampilan yang 0.000 0.549 Valid
sopan.
Sumber: Hasil Uji Validitas (diolah), 2018
Berdasarkan teknik Pearson Product Moment pada SPSS versi 20, jika

nilai Sig. 2 tailed lebih kecil daripada Pearson Correlation, maka

pertanyaan tersebut „Valid‟ dan dapat dilanjutkan dalam penelitian.

Apabila nilai pada Sig. 2 tailed lebih besar daripada Pearson Correlation,

maka pertanyaan tersebut „Tidak Valid‟ dan tidak dapat dilanjutkan pada

penelitian. Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel kualitas guru (X2),

semua pertanyaan dinyatakan valid. Maka, pertanyaan yang akan

digunakan pada variabel kualitas guru berjumlah 9 pertanyaan yang akan

digunakan dalam penelitian.

3. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Sarana Prasarana

Hasil uji validitas pada variabel kualitas sarana prasarana ditunjukkan pada

Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Sarana Prasarana

Pearson
No Pertanyaan Sig. 2 tailed Validitas
Correlation

Fasilitas sekolah SMP Methodist


1. Charles Wesley lengkap. 0.000 0.635 Valid
Sekolah SMP Methodist Charles
2. Wesley memiliki fasilitas yang 0.001 0.512 Valid
menunjang minat pelajar.
Peralatan pendidikan sekolah SMP
3. Methodist Charles Wesley masih 0.000 0.654 Valid
berfungsi dengan baik.
Peralatan sekolah SMP Methodist
4. Charles Wesley memudahkan 0.000 0.698 Valid
penyampaian materi pelajaran.
Buku yang digunakan sekolah SMP
5. Methodist Charles Wesley berkualitas. 0.000 0.681 Valid

Buku yang dimiliki sekolah SMP


6. Methodist Charles Wesley lengkap. 0.000 0.645 Valid

Sekolah SMP Methodist Charles


7. Wesley memiliki ruang belajar yang 0.000 0.563 Valid
nyaman.
Ruang belajar sekolah SMP Methodist
8. Charles Wesley memiliki pencahayaan 0.000 0.673 Valid
dan suasana yang baik.
Sumber: Hasil Uji Validitas (diolah), 2018
Berdasarkan teknik Pearson Product Moment pada SPSS versi 20, jika

nilai Sig. 2 tailed lebih kecil daripada Pearson Correlation, maka

pertanyaan tersebut „Valid‟ dan dapat dilanjutkan dalam penelitian.

Apabila nilai Sig. 2 tailed lebih besar daripada Pearson Correlation, maka

pertanyaan tersebut „Tidak Valid‟ dan tidak dapat dilanjutkan pada

penelitian. Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel kualitas sarana

prasarana (X3), semua pertanyaan dinyatakan valid. Maka, pertanyaan

yang akan digunakan pada variabel ini berjumlah 8 pertanyaan.

4. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelajar (Y)

Hasil uji validitas pada variabel kepuasan pelajar ditunjukkan pada Tabel

4.4 berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelajar


Pearson
No Pertanyaan Sig. 2 tailed Validitas
Correlation
Pelayanan yang diberikan sekolah
1. SMP Methodist Charles Wesley 0.000 0.820 Valid
memberikan rasa aman dan nyaman.
Sekolah SMP Methodist Charles
2. Wesley selalu memberikan pelayanan 0.000 0.696 Valid
yang sangat baik.
Informasi akademik yang disampaikan
3. sangat jelas dan lengkap. 0.000 0.644 Valid
Lulusan SMP Methodist Charles
4. Wesley memiliki kepribadian yang 0.000 0.752 Valid
baik.
Pelajar puas terhadap pelayanan
5. sekolah SMP Methodist Charles 0.000 0.668 Valid
Wesley.
Sumber: Hasil Uji Validitas (diolah), 2018

Berdasarkan teknik Pearson Product Moment pada SPSS versi 20, jika

nilai Sig. 2 tailed lebih kecil daripada Pearson Correlation, maka

pertanyaan tersebut „Valid‟ dan dapat dilanjutkan dalam penelitian.

Apabila nilai Sig. 2 tailed lebih besar daripada Pearson Correlation, maka

pertanyaan tersebut „Tidak Valid‟ dan tidak dapat dilanjutkan pada


penelitian. Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel kepuasan pelajar

(Y), semua pertanyaan dinyatakan valid. Maka, pertanyaan yang akan

digunakan pada variabel ini berjumlah 5 pertanyaan.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau

temuan. Menurut Sugiyono (2011), dalam penelitian kuantitatif, suatu data

dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama

menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda

menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua

menunjukan data yang tidak berbeda. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan

guna mendapatkan kuesioner yang konsisten dan andal. Prosesnya dilakukan

menggunakan program SPSS versi 20. Jumlah sampel yang dipakai dalam uji ini

adalah 40 responden pelajar SMP Methodist Charles Wesley Medan.

Berikut ini hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada penelitian ini yang

ditunjukan pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel


Cronbach’s
Variabel N of Items Keterangan
Alpha
Kualitas Pelayanan Administrasi (X1) 0.844 12 Reliabel
Kualitas Guru (X2) 0.811 9 Reliabel
Kualitas Sarana Prasarana (X3) 0.855 8 Reliabel
Kepuasan Pelajar (Y) 0.860 5 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian Output SPSS, 2018

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada Variabel

X1, X2, X3, dan Y diatas nilai 0,60. Hal ini menyatakan bahwa seluruh variabel

dalam penelitian ini reliabilitas. Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan teknik

Cronbach yang mempunyai ketentuan nilai minimum Cronbach’s Alpha sebesar


0,60. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari nilai minimum, maka item-

item tersebut tidak konsisten atau tidak reliabel. Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih

besar dari nilai minimum, maka item-item tersebut konsisten atau reliabel.

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini terdapat tiga uji asumsi klasik yang dilakukan, yaitu

uji Normalitas, Heterokedastisitas, dan Multikolinearitas. Masing-masing hasil

penguji akan dibahas pada penjelasan dan tabel-tabel berikutnya.

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dari variabel – variabel

yang digunakan dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji

normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan dua teknik yaitu metode grafik

(Probability Plot dan Histogram) dan metode statistik (Kolmogorov-Smirnov).

Berikut hasil penelitiannya :

1. Uji menggunakan metode grafik

a. Probability Plot (P-Plot)

Hasil pengujian normalitas P-Plot dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Gambar 4.3 Uji Normalitas P-Plot


Probability Plot pada SPSS memiliki ketentuan, yaitu:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, data dapat dikatakan berdistribusi normal.

2) Jika data menyebar jauh dari arah garis atau tidak mengikuti diagonal, data

dapat dikatakan tidak berdistribusi normal.

Dari Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa data pada penelitian ini terdistribusi

normal dengan tersebarnya data di sekitar garis diagonal dan tidak ada data

yang letaknya jauh dari garis diagonal tersebut.

b. Histogram

Kriteria grafik histogram adalah apabila data menyebar hingga

membentuk sebuah kurva terbalik atau berbentuk seperti sebuah lonceng

dan distribusi data tersebut tidak menyebar ke sisi lainnya, maka data

dapat dikatakan normal. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Gambar 4.4 Uji Normalitas Histogram


Pada Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa data menyebar hingga membentuk

sebuah lonceng dan distribusi data tersebut tidak melenceng ke kanan

ataupun ke kiri, maka pengujian data ini dinyatakan berdistribusi normal.

2. Uji menggunakan metode statistik Kolmogorov-Smirnov

Analisi normalitas dapat juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov

dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal. Ketentuan dari

teknik Kolmogorov-Smirnov adalah jika nilai pada Asymp. Sig (2-tailed)

diatas 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal, dan jika nilainya di

bawah 0,05 maka data dinyatakan tidak normal. Berikut ini adalah Tabel

4.6 hasil uji Kolmogorov-Smirnov:

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 108
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,82637991
Most Extreme Absolute ,067
Differences Positive ,067
Negative -,060
Kolmogorov-Smirnov Z ,700
Asymp. Sig. (2-tailed) ,711
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Diolah SPSS,
2018

Pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar

0,711 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,005 maka data penelitian ini

dinyatakan terdistribusi normal.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi
korelasi, maka terdapat masalah multikolinearitas. Uji multikolinearitas

dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance

pada output SPSS. Apabila nilai Tolerance lebih kecil dari 0.10 atau nilai VIF

lebih besar dari 10.00, maka terjadi multikolinearitas. Apabila nilai Tolerance

lebih besar dari 0.10, atau nilai VIF lebih kecil dari 10.00, maka tidak terjadi

multikolinearitas. Berikut ini adalah Tabel 4.7 hasil uji multikolinearitas:

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Pelayanan Pegawai ,502 1,994
Kualitas Guru ,438 2,283
Sarana Prasana ,399 2,509
a. Dependent Variable: Kepuasan

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Dari hasil Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa data pada penelitian ini tidak

terjadi multikolinearitas karena setiap nilai variabel pada Tolerance diatas nilai

0.10 dan nilai setiap variabel pada VIF lebih kecil dari nilai 10.00.

4.3.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari pengamatan ke pengamatan

lain. Uji heterokedastisitas dilakukan dalam 2 teknik yaitu :

a. Scatterplot

Apabila terdapat penyebaran data dengan pola teratur, seperti

bergelombang (melebar kemudian menyempit), maka dapat disimpulkan

data terjadi heterokedastisitas. Apabila tidak ada pola dan menjauhi garis

0, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas.


Dari hasil yang dilihat dari Gambar 4.5 dapat disimpulkan bahwa data

tidak terjadi heterokedastisitas karena tidak berpola tertentu dan terdapat

titik-titik yang menyebar.

Berikut ini adalah gambar dari hasil uji heterokedastisitas :

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Gambar 4.5 Uji Heterokedastisitas Scatterplot

b. Glejser

Pengambilan keputusan atas indikasi heterokedastisitas pada teknik

Glejser. Berikut ini adalah Tabel 4.8 dari hasil output SPSS Uji Glejser:

Tabel 4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas Glejser


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,035 ,707 2,879 ,005
Pelayanan Pegawai ,0,41 ,022 -,245 -1,844 ,068
Kualitas Guru ,266 ,034 ,273 1,915 ,058
Sarana Prasana -,048 ,036 -,199 -1,336 ,184
a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018


Jika nilai Sig. diatas 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas, apabila

nilai Sig. dibawah 0,05 maka terjadi heterokedastisitas. Dari Tabel 4.8,

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas karena Sig. dari

semua variabel memiliki nilai diatas 0.05.

4.4 Hasil Uji Hipotesis

4.4.1 Pengujian Hipotesis

Adapun hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, hasilnya dapat dilihat

pada Tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,179 1,130 1,928 ,057
Pelayanan Pegawai ,110 ,036 ,225 3,085 ,003
Kualitas Guru ,264 ,055 ,376 4,806 ,000
Sarana Prasana ,245 ,057 ,352 4,292 ,000
a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Dari Tabel 4.8, dapat dilihat nilai Sig. untuk pengaruh Kualitas Pelayanan

Administrasi (X1) terhadap Kepuasan Pelajar (Y) adalah sebesar 0.003, lebih

kecil dari 0.05 sedangkan nilai t hitung 3.085 dan ttabel 1.98304, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh X1 terhadap Y yaitu, „Kualitas Pelayanan

Administrasi‟ berpengaruh terhadap „Kepuasan Pelajar‟.

Selanjutnya, nilai Sig. untuk pengaruh Kualitas Guru (X2) terhadap

Kepuasan Pelajar (Y) adalah sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05 dan nilai thitung

4.806 dengan ttabel 1.98304, maka dapat disimpulkan bahwa variabel „Kualitas

Guru‟ berpengaruh terhadap „Kepuasan Pelajar‟.


Setelah itu, perhitungan variabel Kualitas Sarana Prasarana (X3) terhadap

Kepuasan Pelajar (Y) adalah sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05 dan nilai thitung

4.292 dengan ttabel 1.98304, maka dapat disimpulkan bahwa variabel, „Kualitas

Sarana Prasarana‟ berpengaruh terhadap „Kepuasan Pelajar‟.

4.4.2 Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)

Koefisien determinasi (Adjusted R2) berfungsi untuk mengetahui seberapa

besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Hasil koefisien

determinasi (Adjusted R2) dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.10 Hasil Nilai R-Square


Model Summaryb
Adjusted
Model R R Square R Std. Error of the Estimate
Square
1 ,849a ,721 ,713 1,853
a. Predictors: (Constant), Sarana Prasana, Pelayanan Pegawai, Kualitas Guru
b. Dependent Variable:

Kepuasan Sumber: Data Diolah


SPSS, 2018

Berdasarkan hasil Tabel 4.10 diketahui nilai R-Square sebesar 0,713 atau

71,3%, hal ini berarti bahwa Kualitas Pelayanan Administrasi (X1), Kualitas Guru

(X2), dan Kualitas Sarana Prasarana (X3) berpengaruh terhadap Kepuasan Pelajar

(Y) adalah sebesar 71,3%.

4.4.3 Hasil Uji F (Simultan)

Menurut Ghozali (2005) uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua

variabel bebas (independen) dalam model regresi mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen).


Tabel 4.11 Hasil Uji F
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 924,075 3 308,025 89,754 ,000b
Residual 356,916 104 3,432
Total 1280,991 107
a. Dependent Variable: Kepuasan
b. Predictors: (Constant), Sarana Prasana, Pelayanan Pegawai, Kualitas Guru
Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Berdasarkan hasil Tabel 4.11 diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hipotesis

Kualitas Pelayanan Administrasi (X1), Kualitas Guru (X2), dan Kualitas

Sarana Prasarana (X3) secara bersama – sama berpengaruh terhadap

Kepuasan Pelajar (Y).

2. Taraf Signifikansi

Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% (0.05).

3. Nilai F hitung

Dari Tabel 4.11, nilai Fhitung yang diperoleh adalah 89,754 dengan

probabilitas Sig. yaitu 0,000.

4. Nilai F tabel

Dengan menggunakan Ftabel, maka diperoleh Ftabel yaitu 3.08 yang diperoleh

dengan :

1) Derajat kebebasan 95% (0.05)

2) df untuk pembilang = k – 1; 3 -1 yaitu 2.

3) df untuk penyebut = n – k; 108 – 3 yaitu 105.

5. Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian pada uji F adalah hipotesis diterima apabila Fhitung lebih

besar daripada Ftabel.


6. Membandingkan F hitung dengan F tabel

Dari Tabel 4.11, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung 89,754 > Ftabel 3.08,

sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan administrasi,

kualitas guru, dan kualitas sarana prasarana secara bersama - sama

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelajar di SMP Methodist

Charles Wesley Medan.

4.4.4 Hasil Uji t (Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas

(independen) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (dependen). Dalam

menentukan nilai ttabel perlu derajat bebas (Degree of Freedom) dengan rumus

sebagai berikut : Df = n – k

Keterangan : n = jumlah sampel

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Probabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian dua

arah pada tingkat signifikansi 5% atau 0.05, dengan derajat kebebasan (Df) = n-k

atau 108-3 = 105. Dari rumus diatas maka didapat ttabel = 1.982

Berikut ini adalah hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12 Hasil Uji t


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,179 1,130 1,928 ,057
Pelayanan Pegawai ,110 ,036 ,225 3,085 ,003
Kualitas Guru ,264 ,055 ,376 4,806 ,000
Sarana Prasana ,245 ,057 ,352 4,292 ,000
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Kualitas pelayanan memiliki nilai thitung 3.085 dan nilai ttabel 1.982 maka

thitung > ttabel (3.085 > 1.984), dengan nilai signifikan 0.003 < 0.05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan (X1) secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelajar (Y).

2. Kualitas guru memiliki nilai thitung 4.806 dan nilai ttabel 1.982 maka thitung >

ttabel (4.806 > 1.984), dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa kualitas guru (X2) secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kepuasan pelajar (Y).

3. Kualitas sarana prasarana memiliki nilai thitung 4.292 dan nilai ttabel 1.982

maka thitung > ttabel (4.292 > 1.984), dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas sarana prasarana (X2) secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelajar (Y).

4.5 Hasil Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda adalah hubungan antara variabel – variabel yang

menggambarkan fungsi y = f(x), yang menghubungkan antara variabel terikat (Y)

dengan variabel bebas (X). Model analisis regresi linier berganda adalah:

Keterangan :

Y = Kepuasan pelajar

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel independen

X1= Variabel Kualitas Pelayanan

X2= Variabel Kualitas Guru

X3= Variabel Kualitas Sarana Prasarana


ei = Standart error (5%)

Di dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda dihitung

menggunakan program SPSS 20. Berikut ini adalah penjelasan dan hasil

perhitungan analisis pada Tabel 4.13:

Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,179 1,130 1,928 ,057
Pelayanan Pegawai ,110 ,036 ,225 3,085 ,003
Kualitas Guru ,264 ,055 ,376 4,806 ,000
Sarana Prasana ,245 ,057 ,352 4,292 ,000
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data Diolah SPSS, 2018

Dari Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa terdapat tiga variabel independen yang

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu variabel kualitas

pelayanan pegawai, kualitas guru, dan kualitas sarana prasarana. Apabila

dimasukkan ke dalam sebuah persamaan analisis linier berganda, maka akan

dirumuskan sebagai berikut :

Y‟ = 2.179 + 0.110 (X1) + 0.264 (X2) + 0.245 (X3)

Dari perumusan tersebut, diperolehlah pengertiannya, sebagai berikut:

a. Konstanta (a)

Angka konstanta yang dihasilkan adalah 2.179, yang artinya jika variabel

independen dianggap tetap (konstan), maka skor variabel kepuasan pelajar

akan turun sebesar 2.179.

b. Kualitas Pelayanan Administrasi (X1) terhadap beta (Y)

Koefisien regresi kualitas pelayanan administrasi sebesar 0.110 yang

artinya adalah setiap peningkatan kompensasi sebanyak 1 skor akan


meningkatkan kepuasan pelajar sebesar 0,110 dengan asumsi bahwa

variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

c. Kualitas Guru (X2) terhadap beta (Y)

Koefisien regresi kualitas guru sebesar 0.264 yang artinya adalah setiap

peningkatan kompensasi sebanyak 1 skor akan meningkatkan kepuasan

pelajar sebesar 0,264 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari

model regresi adalah tetap.

d. Kualitas Sarana Prasarana (X3) terhadap beta (Y)

Koefisien regresi kualitas sarana prasarana sebesar 0.245 yang artinya

adalah setiap peningkatan kompensasi sebanyak 1 skor akan meningkatkan

kepuasan pelajar sebesar 0,245 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang

lain dari model regresi adalah tetap.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Administrasi Terhadap Kepuasan

Pelajar

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa variabel

kualitas pelayanan administrasi (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap

kepuasan pelajar SMP Methodist Charles Wesley Medan. Hal ini dilihat dari hasil

sejumlah pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.12 dimana nilai thitung > ttabel .

Hasil tabulasi data kualitas pelayanan administrasi yang diolah secara

deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.14. Dari Tabel 4.14, total nilai tengah atau

mean dari setiap butir pernyataan dalam variabel kualitas pelayanan administrasi

adalah 2,9. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa pelajar masih netral atau

cukup puas terhadap kualitas pelayanan administrasi di SMP Methodist Charles


Wesley. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai mean dari rasa

kepedulian pegawai terhadap masalah pelajar merupakan yang terendah.

Tabel 4.14 Tabulasi Data Kualitas Pelayanan Administrasi

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI

NO. PERNYATAAN 1 2 3 4 5
TOTAL MEAN
f % f % f % f % f %
Pelayanan yang
diberikan pegawai
1 sekolah SMP 3 2,8 39 36,1 41 38,0 22 20,4 3 2,8 108 2,8
Methodist Charles
Wesley terpercaya.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
Wesley memberikan
2 5 4,6 39 36,1 38 35,2 24 22,2 2 1,9 108 2,8
solusi yang cepat
dalam menyelesaikan
masalah .
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
3 Wesley memiliki 7 6,5 20 18,5 48 44,4 30 27,8 3 2,8 108 3,0
kemampuan sosial
yang baik.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
Wesley memiliki
4 6 5,6 20 18,5 45 41,7 33 30,6 4 3,7 108 3,1
pengetahuan yang baik
tentang administrasi
sekolah.
Lokasi sekolah SMP
5 Methodist Charles 3 2,8 58 53,7 26 24,1 15 13,9 6 5,6 108 2,7
Wesley strategis.
Penampilan pegawai
sekolah SMP
6 2 1,9 3 2,8 17 15,7 44 40,7 42 38,9 108 4,1
Methodist Charles
Wesley rapi.
Ruang tunggu yang
12,
7 disediakan sangat 13 25 23,1 50 46,3 13 12,0 7 6,5 108 2,8
0
nyaman.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
10,
8 Wesley memperhatikan 11 44 40,7 33 30,6 14 13,0 6 5,6 108 2,6
2
keluhan-keluhan
pelajar.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
9 8 7,4 27 25,0 48 44,4 19 17,6 6 5,6 108 2,9
Wesley peduli terhadap
permasalahan pelajar.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
10 Wesley sangat menjaga 7 6,5 49 45,4 23 21,3 23 21,3 6 5,6 108 2,7
hubungan baik dengan
pelajar.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
10,
11 Wesley melayani 11 38 35,2 35 32,4 20 18,5 4 3,7 108 2,7
2
keluhan pelajar secara
cepat dan tepat.
Pegawai sekolah SMP
Methodist Charles
12 Wesley tepat waktu 8 7,4 43 39,8 33 30,6 21 19,4 3 2,8 108 2,7
dalam melayani
kebutuhan pelajar.

Rata - Rata 2,9

Sumber: Hasil Olahan Data, 2018


Selain dari hasil kuesioner, penelitian juga dilakukan dengan metode

wawancara singkat kepada beberapa responden. Jawaban dari beberapa responden

juga mendukung hasil dari penelitian, yaitu kurangnya perhatian pegawai terhadap

keluhan-keluhan pelajar yang mengharapkan adanya kegiatan atau aktivitas

kebersamaan antar pelajar. Selain itu beberapa responden juga menyatakan bahwa

mereka memiliki hubungan yang kurang baik dengan pegawai. Pada hakikatnya,

setiap pegawai merupakan bagian yang terpenting dalam suatu instansi

pendidikan, sehingga sudah seharusnya pihak yayasan sekolah memperhatikan

setiap pegawainya.

Menurut Parasuraman (1988), terdapat lima penentu kualitas jasa, yaitu

reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik. Dari hasil penelitian

ini dapat disimpulkan bahwa pegawai di SMP Methodist Charles Wesley masih

kurang dalam bagian reliabilitas, empati, dan daya tanggap. Seperti memberikan

solusi yang cepat dan terbaik dalam menyelesaikan permasalahan, peduli dan

memperhatikan keluhan-keluhan pelajar, serta tepat waktu dalam melayani

kebutuhan pelajar.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Ratnawiati (2017) dengan judul penelitian “Analisis Kepuasan Peserta Didik

Terhadap Layanan Administrasi di Madrasah Aliyah Negeri Majene” yang

menyatakan layanan administrasi berpengaruh terhadap kepuasan peserta didik.

4.6.2 Pengaruh Kualitas Guru Terhadap Kepuasan Pelajar

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa variabel

kualitas guru (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelajar SMP
Methodist Charles Wesley Medan. Hal ini dilihat dari hasil sejumlah pengujian

yang ditunjukkan pada Tabel 4.15 dimana nilai thitung > ttabel .

Tabel 4.15 Tabulasi Data Kualitas Guru

KUALITAS GURU

NO
PERNYATAAN 1 2 3 4 5
.
TOTAL MEAN
f % f % f % f % f %
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
1 memahami kemampuan 0 0,0 2 1,9 25 23,1 42 38,9 39 36,1 108 4,1
pelajar dalam menerima
materi pelajaran.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
2 mampu mengembangkan 4 3,7 38 35,2 26 24,1 38 35,2 2 1,9 108 3,0
potensi yang dimiliki
pelajar.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
3 0 0,0 7 6,5 36 33,3 29 26,9 36 33,3 108 3,9
memiliki kepribadian
yang santun.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
4 0 0,0 28 25,9 45 41,7 29 26,9 6 5,6 108 3,1
dapat menjadi contoh bagi
pelajar.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
5 taat pada peraturan 0 0,0 25 23,1 41 38,0 39 36,1 3 2,8 108 3,2
sekolah dan disiplin
dalam mengajar.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
6 0 0,0 33 30,6 47 43,5 23 21,3 5 4,6 108 3,0
mampu berinteraksi
dengan pelajar.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
7 memiliki kemampuan 1 0,9 32 29,6 48 44,4 23 21,3 4 3,7 108 3,0
untuk berkomunikasi
dengan pelajar.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
8 0 0,0 22 20,4 41 38,0 37 34,3 8 7,4 108 3,3
menguasai bahan
pelajaran yang diajarkan.
Guru sekolah SMP
Methodist Charles Wesley
9 0 0,0 12 11,1 41 38,0 52 48,1 3 2,8 108 3,4
memiliki penampilan
yang sopan.

Rata - Rata 3,3

Sumber: Hasil Olahan Data, 2018

Dari Tabel 4.15, total nilai tengah atau mean dari setiap butir pernyataan

dalam variabel kualitas guru adalah 3,3. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan

bahwa pelajar cukup puas terhadap kualitas guru di SMP Methodist Charles

Wesley.

Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai mean dari kemampuan

guru untuk mengembangkan potensi pelajar, kemampuan guru untuk berinteraksi


dan berkomunikasi dengan pelajar merupakan yang terendah. Menurut Imran

(2010), tugas utama seorang tenaga pendidik adalah mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi pelajar. Selain itu, dalam

Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

terdapat empat jenis kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi

profesional.

Dari hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa tenaga pendidik di SMP

Methodist Charles Wesley masih kurang pada bagian kompetensi sosial.

Kompetensi sosial merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, orang

tua/wali siswa, dan masyarakat sekitar.

Pada Tabel 4.15 dilihat pula nilai mean dari kemampuan guru unruk

memahami kemampuan pelajar dalam menerima materi pelajaran mendapatkan

nilai mean tertinggi. Dari hasil wawancara singkat, beberapa pelajar menyatakan

bahwa tenaga pendidik di SMP Methodist Charles Wesley memahami

kemampuan pelajar yaitu dengan memberikan bimbingan-bimbingan dan

penjelasan khusus pada materi kurang dimengerti pelajar.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Ratnawati (2015) dengan judul penelitian “Studi Kajian Tingkat Kepuasan Siswa

Program Studi Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Pembangunan Nasional

Sukoharjo Terhadap Sarana Prasarana, Kinerja Guru Karyawan dan Proses

Pembelajaran” yang menyatakan kinerja guru berpengaruh positif terhadap

kepuasan siswa.
4.6.3 Pengaruh Kualitas Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Pelajar

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa variabel

kualitas sarana prasarana (X3) memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelajar SMP Methodist Charles Wesley Medan. Hal ini dilihat dari hasil sejumlah

pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.16 dimana nilai thitung > ttabel .

Tabel 4.16 Tabulasi Data Kualitas Sarana Prasarana


KUALITAS SARANA PRASARANA

NO. PERNYATAAN 1 2 3 4 5 TOTA


MEAN
f % f % f % f % f % L

Fasilitas sekolah SMP


1 Methodist Charles 13 12,0 43 39,8 30 27,8 19 17,6 3 2,8 108 2,6
Wesley lengkap.
Sekolah SMP Methodist
Charles Wesley memiliki
2 11 10,2 45 41,7 33 30,6 17 15,7 2 1,9 108 2,6
fasilitas yang menunjang
minat pelajar.
Peralatan pendidikan
sekolah SMP Methodist
3 2 1,9 30 27,8 50 46,3 21 19,4 5 4,6 108 3,0
Charles Wesley masih
berfungsi dengan baik.
Peralatan sekolah SMP
Methodist Charles
4 Wesley memudahkan 1 0,9 45 41,7 39 36,1 21 19,4 2 1,9 108 2,8
penyampaian materi
pelajaran.
Buku yang digunakan
sekolah SMP Methodist
5 4 3,7 16 14,8 46 42,6 33 30,6 9 8,3 108 3,3
Charles Wesley
berkualitas.
Buku yang dimiliki
6 sekolah SMP Methodist 0 0,0 22 20,4 58 53,7 26 24,1 2 1,9 108 3,1
Charles Wesley lengkap.
Sekolah SMP Methodist
Charles Wesley memiliki
7 1 0,9 3 2,8 15 13,9 36 33,3 53 49,1 108 4,3
ruang belajar yang
nyaman.
Ruang belajar sekolah
SMP Methodist Charles
8 Wesley memiliki 2 1,9 22 20,4 36 33,3 34 31,5 14 13,0 108 3,3
pencahayaan dan suasana
yang baik.

Rata - Rata 3,1

Sumber: Hasil Olahan Data, 2018

Sarana dan Prasarana belajar merupakan suatu fasilitas yang diperlukan

bagi pelajar dalam mencapai tujuan belajar melalui kegiatan belajar dalam bentuk

penyelidikan dan penemuan untuk mendapatkan pemahaman tentang masalah-

masalah yang dipelajari. Dari Tabel 4.16, dapat dilihat bahwa nilai mean terendah

dari kualitas sarana prasarana adalah bagian fasilitas sekolah yaitu 2,6. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa SMP Methodist Charles Wesley masih perlu

melengkapi fasilitas-fasilitas belajar.

Menurut Nana (2009), fasilitas belajar merupakan semua yang diperlukan

dalam proses belajar mengajar, agar tujuan pendidikan dapat tercapai, berjalan

lancar, teratur, efektif dan efisien. Dari hasil wawancara singkat, beberapa

responden menyatakan bahwa fasilitas sekolah yang kurang adalah fasilitas

ekstrakulikuler di bidang olahraga yang terdapat diluar sekolah, proyektor yang

harus dipinjam dari kantor administrasi, dan larangan penggunaan fasilitas umum

seperti penggunaan elevator.

Kesimpulan dari kualitas sarana prasarana adalah sudah cukup baik,

namun perlu melengkapi fasilitas-fasilitas yang kurang sehingga kelancaran

proses belajar mengajar dapat tercapai. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Elfachmi dan Amida (2016) dengan judul

penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Sarana Prasarana Terhadap

Kepuasan Peserta Didik Studi Pada MAN Insan Cendekia Serpong Tangerang

Selatan” yang menyatakan sarana prasarana berpengaruh positif terhadap

kepuasan peserta didik.

4.7. Implikasi Manajerial

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat bagi

sekolah Methodist Charles Wesley Medan. Beberapa implikasi manajerial dari

hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini memberikan manfaat bagi sekolah untuk memperbaiki

menjadi lebih baik lagi, sehingga dapat meningkatkan jumlah pelajar yang

mendaftar di sekolah SMP Methodist Charles Wesley Medan.


2. Diharapkan dari hasil penelitian ini pimpinan sekolah dapat lebih

memperhatikan kembali pegawai dan guru – guru yang mengajar,

sehingga pengawasan (controlling) dapat terlaksana dengan baik.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan

pegawai administrasi, sehingga pegawai dapat lebih baik lagi dalam

melayani kebutuhan pelajar dan memberikan solusi yang terbaik untuk

menyelesaikan permasalahan pelajar.

4. Diharapkan pihak sekolah dapat meningkatkan kualitas sarana prasana

sekolah, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan

efektif dan efisien.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan di bab sebelumnya maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kualitas pelayanan administrasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelajar di SMP Methodist Charles Wesley Medan. Pelayanan yang

diberikan pegawai masih kurang dalam hal merespon keluhan-keluhan

pelajar serta kurang tepat waktu dalam melayani kebutuhan pelajar,

sehingga kepuasan pelajar menurun.

2. Kualitas guru berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelajar di SMP

Methodist Charles Wesley Medan. Guru masih kurang dalam

berkomunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar dan

mengembangkan potensi yang dimiliki pelajar.

3. Kualitas sarana prasarana berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelajar. Artinya sekolah SMP Methodist Charles Wesley perlu melengkapi

fasilitas pendidikan yang mendukung kegiatan belajar mengajar yang

masih kurang, seperti: proyektor, bahan dan alat laboratorium, serta buku –

buku dalam perpustakaan. Pihak sekolah juga perlu bekerja sama dengan

pihak penyedia lapangan olahraga.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

saran-saran yang dapat diberikan untuk perbaikan adalah :

56
1. Sehubungan dengan ketidakpuasan pelajar terhadap mutu pelayanan

pegawai, maka pihak sekolah perlu melakukan pengawasan yang ketat

terhadap pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) pegawai yang

telah ditetapkan, juga diperlukan pemberian insentif bagi pegawai yang

menjalankan SOP dengan baik.

2. Faktor komunikasi guru yang tidak efektif dalam melakukan proses belajar

mengajar, diperlukan pelatihan yang berkala untuk meningkatkan kualitas

komunikasi guru. Pelatihan yang dimaksud dapat dilakukan in class

training atau outside class training yaitu pelatihan yang dapat

dilaksanakan secara langsung di dalam kelas ataupun mengikuti pelatihan

dengan mengundang pembicara atau pengajar yang telah berpengalaman.

3. Beberapa tipe sarana prasarana yang kurang mendukung terhadap

peningkatan mutu proses belajar mengajar yang perlu segera dipenuhi.

Beberapa sarana prasarana yang dimaksud adalah proyektor pada setiap

kelas, penataan fasilitas perpustakaan, pengadaan internet untuk

kepentingan proses belajar mengajar, serta menjalin kerja sama dengan

penyedia lapangan olahraga yang lokasinya dekat dengan sekolah.

4. Bagi penelitian selanjutnya, ketiga variabel dalam penelitian ini

berpengaruh sebesar 71,3% terhadap kepuasan pelajar. Peneliti selanjutnya

dapat mengembangkannya lebih terperinci, misalnya dengan

memperdalam pembahasan yang sudah diteliti.


DAFTAR PUSTAKA

Ali Imran. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.

Alma, B. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfa Beta.

Chen, Chin-Tsu. 2016. The Investigation on Brand Image of University Education


and Students’ Word-of-Mouth Behavior. Journal Higher Studies; Vol. 6,
No.4; 2016.

Djumarno,. Sjafar, Oktaviadri., Djamaluddin, Said. 2017. The Effect of Brand


Image, Product Quality, and Relationship Marketing on Customer
Satisfaction and Loyalty. International Journal of Business Marketing and
Management (IJBMM) Vol. 2 Issue 10 November 2017. P.P.15-24

Elfachmi, Amin K., dan Amida, Fatri. 2016. Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Peserta Didik Studi
Pada MAN Insan Cendekia Serpong Tangerang Selatan. Eduka Jurnal,
Vol.1 No. 1.

Farahmandian, Sepideh. et. all. 2013. Perceived Service Quality and Student
Satisfaction in Higher Education. IOSR Journal of Business and
Management (IOSR-JBM) Vol.12, Issue 4 (Jul – Aug 2013). PP 65-74

Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 2.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Keller, L. 1993 How to Manage Brand Equity. Jakarta: Gramedia Pustaka

Kotler, P. dan L.K. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1.
Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, P. dan C. L. Keller. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dalam


Keputusan Pembelian. Edisi 13 Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P. 2009. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi 9. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks


Gramedia.

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:


Salemba Empat.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


Rosdakarya.

Pinia, Nyoman. 2012. Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Citra Merek Terhadap
Minat Mendaftar Pada SMP Pamardi Yuwana Bhakti Jati Makmur Pondok
Gede Bekasi. Jurnal Tesis Universitas Diponegoro. Semarang.
Ratnawati, Anista Y. 2015. Studi Kajian Tingkat Kepuasan Siswa Program Studi
Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Pembangunan Nasional Sukoharjo
Terhadap Sarana Prasarana, Kinerja Guru Karyawan dan Proses
Pembelajaran. Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN :
2355-7918 Vol. 1 Nomor 2 Desember Tahun 2015

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group.

Sofiati, Nunung A. dan Sumarni, Dewi. 2016. Pengaruh Kualitas Layanan dan
Kinerja Guru Terhadap Kepuasan Peserta Didik di SMK Angkasa Lanud
Husein Sastranegara Kota Bandung. Jurnal Indonesia Membangun Vol.2
No.1. Mei – Agustus 2016.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensido Offset.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfa Beta.

Sukidin, B. (2002). Metode Penelitian Kualitatif, perspektif mikro. Surabaya:


Insane Cendikia.

Sutisna. 2007. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Cetakan Ketiga.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tjiptono, Fandy. 2012. Service Management Mewujudkan Layanan Prima.


Yogyakarta: Andi Offset.

Umar, H. 2001. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Umar, H. 2005. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN 1
KUISIONER PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI, GURU,


DAN SARANA PRASARANA TERHADAP KEPUASAN PELAJAR
DI SEKOLAH SMP METHODIST CHARLES WESLEY MEDAN

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan administrasi,


pelayanan guru, dan sarana prasarana terhadap kepuasan pelajar di sekolah
Methodist Charles Wesley Medan, maka sangat dibutuhkan pendapat dan saran
dari responden untuk melengkapi penelitian ini.

Penulis mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi daftar kuisioner ini.


Informasi yang anda berikan sangat berarti bagi penelitian ini. Atas bantuan anda
saya mengucapkan terima kasih.

Data Responden

Nama : .........................................................
Umur : <12 tahun 12-15 tahun > 15 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Petunjuk Pengisian:

Mohon berikan tanda () pada jawaban yang anda pilih, dan pilihlah hanya satu
jawaban dari masing-masing kategori yang disediakan.

No. Kode Pengertian


1 SS Sangat Setuju
2 S Setuju
3 N Netral
4 TS Tidak Setuju
5 STS Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan STS TS N S SS

I. KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI

A. RELIABILITY
Pelayanan yang diberikan pegawai sekolah SMP
1.
Methodist Charles Wesley terpercaya.
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2. memberikan solusi yang cepat dalam menyelesaikan
masalah .
B. ASSURANCE
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
memiliki kemampuan sosial yang baik.
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2. memiliki pengetahuan yang baik tentang
administrasi sekolah.
C. TANGIBLE
1. Lokasi sekolah SMP Methodist Charles Wesley strategis.
Penampilan pegawai sekolah SMP Methodist
2.
Charles Wesley rapi.
3. Ruang tunggu yang disediakan sangat nyaman.
D. EMPHATHY
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
memperhatikan keluhan-keluhan pelajar.
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2.
peduli terhadap permasalahan pelajar.
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
3.
sangat menjaga hubungan baik dengan pelajar.
E. RESPONSIVENESS
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
melayani keluhan pelajar secara cepat dan tepat.
Pegawai sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2.
tepat waktu dalam melayani kebutuhan pelajar.

II. KUALITAS GURU

A. KOMPETENSI PEDAGOGIK
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1. memahami kemampuan pelajar dalam menerima
materi pelajaran.
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2. mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
pelajar.
No Pernyataan STS TS N S SS

B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
memiliki kepribadian yang santun.
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley dapat
2.
menjadi contoh bagi pelajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley taat
3.
pada peraturan sekolah dan disiplin dalam mengajar.
C. KOMPETENSI SOSIAL
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
mampu berinteraksi dengan pelajar.
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley memiliki
2.
kemampuan untuk berkomunikasi dengan pelajar.
D. KOMPETENSI PROFESIONAL
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
menguasai bahan pelajaran yang diajarkan.
Guru sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2.
memiliki penampilan yang sopan.

III. KUALITAS SARANA PRASARANA

A. FASILITAS PENDIDIKAN
Fasilitas sekolah SMP Methodist Charles Wesley
1.
lengkap.
Sekolah SMP Methodist Charles Wesley memiliki
2.
fasilitas yang menunjang minat pelajar.
B. MEDIA PENDIDIKAN
Peralatan pendidikan sekolah SMP Methodist
1.
Charles Wesley masih berfungsi dengan baik.
Peralatan sekolah SMP Methodist Charles Wesley
2.
memudahkan penyampaian materi pelajaran.
C. BUKU DAN SUMBER BELAJAR
Buku yang digunakan sekolah SMP Methodist
1.
Charles Wesley berkualitas.
Buku yang dimiliki sekolah SMP Methodist Charles
2.
Wesley lengkap.
D. RUANG BELAJAR
Sekolah SMP Methodist Charles Wesley memiliki
1. ruang belajar yang nyaman.
Ruang belajar sekolah SMP Methodist Charles
2. Wesley memiliki pencahayaan dan suasana yang
baik.
No Pernyataan STS TS N S SS

IV. KEPUASAN PELAJAR

Pelayanan yang diberikan sekolah SMP Methodist


1.
Charles Wesley memberikan rasa aman dan nyaman.
Sekolah SMP Methodist Charles Wesley selalu
2.
memberikan pelayanan yang sangat baik.
Informasi akademik yang disampaikan sangat jelas
3.
dan lengkap.
Lulusan SMP Methodist Charles Wesley memiliki
4.
kepribadian yang baik.
Pelajar puas terhadap pelayanan sekolah SMP
5.
Methodist Charles Wesley.

Anda mungkin juga menyukai