Budidaya Bawang Merah
Budidaya Bawang Merah
PENGOLAHAN TANAH
1. Perlakuan benih
PENABURAN BENIH
Sebelum benih ditabur terlebih dahulu bedengan disiram air. Adapun teknik
menyebar benih dengan menggunakan kaleng bekas susu yang bagian
bawahnya dilubangi dengan paku, ukuran 7 cm. Benih dimasukkan dalam
kaleng dan disebar secara merata diatas bedengan penanaman.
Kemudian benih ditutup dengan sekam atau kompos sampai tanah tidak
kelihatan. Setelah itu disiram air lagi dengan menggunakan alat timba prapen
(timba dengan ukuran lubang kecil). Bedengan diberi pelindung dengan
menggunakan plastik atau klambu sistem buka tutup sampai umur dua
minggu, kemudian dibuka total. Adapun kebutuhan benih untuk luasan 240
m2 ( 8 bedeng) adalah 500 gr.
PEMELIHARAAN DI LAHAN
1. Penyiraman
2. Pemupukan
Pemupukan susulan pertama (I) dilakukan umur 20 hari setelah semai, yakni
NPK : 12 kg ( 1,5 kg/bedeng)
Pemupukan susulan kedua (II) dilakukan umur 30 hari setelah semai , yakni
NPK : 16 kg (2 kg /bedeng)
Pemupukan susulan ketiga (III) dilakukan umur 40 hari setelah semai, yakni
NPK : 12 kg (1,5kg/bedeng) dan KCl : 4 kg (0.5/bedeng)
1. Hama :
Hama utama ulat daun adalah Ulat Grayak/Ulat Tentara, biasanya disemprot
dengan menggunakan Rampas dengan dosis 2 cc/liter (35 cc/tangki);
Prevathon 1 ml / liter; Preza 1 ml / liter
2. Penyakit :
Fusarium / Nginul / Moler
Teknis Pengendalian :
Contoh Pengendalian:
Panen dilakukan pada umur 85 hari setelah semai, dengan ciri-ciri tanaman
sudah rebah dan daun berubah warna hijau kekuning-kuningan. Pangkal
batang kempes dan umbi muncul kepermukaan tanah. Cara pemanenan
dengan mencabut batang tanaman, kemudian 3–4 batang/rumpun bawang
merah diikat dan diletakkan secara teratur membentuk barisan. Setelah 1–2
jam diangkat dan dibawa ke tempat penjemuran umbi bawang merah.
Penjemuran bawang merah berlangsung 5–7 hari setelah panen untuk
mendapatkan kualitas umbi yang baik untuk kiriman jarak jauh.