Anda di halaman 1dari 3

BUDIDAYA BAWANG MERAH DARI BIJI

PENGOLAHAN TANAH

Pengolahan tanah untuk penanaman bawang merah adalah sebagai berikut :


pembuatan bedengan dan saluran air dengan ukuran : lebar bedengan 150
cm, panjang bedengan 20 meter, lebar saluran air 50 cm. Bedengan diolah
pertama dengan dicangkul sedalam 20 – 30 cm. Pinggiran bedengan yang
telah terbentuk persegi empat kemudian diberi lapisan lumpur sedemikian
rupa sehingga tanah yang ada dipinggir bedengan tidak hanyut ke saluran air
saat kena air hujan sebelum ditanami.

PERSIAPAN PENABURAN BENIH

Persiapan penaburan benih meliputi :

1. Perlakuan benih

Benih terlebih dahulu diberi pewarna dengan menggunakan fungisida


Antracol dengan ukuran ( ½ kg benih membutuhkan Antracol 100 gr),
kemudian benih diaduk secara merata baru kemudian benih disebar.

2. Pemberian pupuk dasar

Pupuk dasar : diberikan 1 hari sebelum semai dengan perbandingan Urea : 3


kg, KCl : 3kg dan SP 36 : 10 kg untuk 8 bedeng ( 2 kg campuran
pupuk/bedeng)

PENABURAN BENIH

Sebelum benih ditabur terlebih dahulu bedengan disiram air. Adapun teknik
menyebar benih dengan menggunakan kaleng bekas susu yang bagian
bawahnya dilubangi dengan paku, ukuran 7 cm. Benih dimasukkan dalam
kaleng dan disebar secara merata diatas bedengan penanaman.

Kemudian benih ditutup dengan sekam atau kompos sampai tanah tidak
kelihatan. Setelah itu disiram air lagi dengan menggunakan alat timba prapen
(timba dengan ukuran lubang kecil). Bedengan diberi pelindung dengan
menggunakan plastik atau klambu sistem buka tutup sampai umur dua
minggu, kemudian dibuka total. Adapun kebutuhan benih untuk luasan 240
m2 ( 8 bedeng) adalah 500 gr.

PEMELIHARAAN DI LAHAN

1. Penyiraman

Penyiraman mulai dilakukan umur 0 – 15 hari setelah semai . Apabila lahan


dalam kondisi kering penyiraman dilakukan 2 kali dalam 1 hari ( pagi dan sore
hari). Dan apabila lahan dalam kondisi basah cukup dilakukan 1 kali dalam 1
hari. Alat siram yang dipakai Timba Prapen. Penyiraman untuk umur diatas 15
hari dengan menggunakan Timba Kewer.

2. Pemupukan

Pemupukan susulan pertama (I) dilakukan umur 20 hari setelah semai, yakni
NPK : 12 kg ( 1,5 kg/bedeng)

Pemupukan susulan kedua (II) dilakukan umur 30 hari setelah semai , yakni
NPK : 16 kg (2 kg /bedeng)

Pemupukan susulan ketiga (III) dilakukan umur 40 hari setelah semai, yakni
NPK : 12 kg (1,5kg/bedeng) dan KCl : 4 kg (0.5/bedeng)

Sistem pemupukan dengan cara melakukan penyebaran secara merata di


atas bedengan.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

1. Hama :

Ulat Grayak, Spodoptera exigua

Hama utama ulat daun adalah Ulat Grayak/Ulat Tentara, biasanya disemprot
dengan menggunakan Rampas dengan dosis 2 cc/liter (35 cc/tangki);
Prevathon 1 ml / liter; Preza 1 ml / liter

2. Penyakit :
Fusarium / Nginul / Moler

Teknis Pengendalian :

Sanitasi; Monitoring; Pembuangan bagian tanaman terinfeksi secara mekanik;


Aplikasi Fungisida berbahan aktif Demitorf, Folpet, Kloratonil, Kaptan, Ziram,
Mankozeb (Manzate); Propineb (Antracol), Asibenzolar S_Metyl, 50%
Famoxadonet Cymoxanil (WG); 23% Azoxystrobin (SC).

Contoh Pengendalian:

Semprot menggunakan Delsene dengan dosis 2 gr/lter ( 35 cc/tangki);


Amistartop 1 ml/ liter; Cabriotop 15 ml / liter; Manzate 2 gr / liter; Antracol 2
gr / liter.

PANEN DAN PASCA PANEN

Panen dilakukan pada umur 85 hari setelah semai, dengan ciri-ciri tanaman
sudah rebah dan daun berubah warna hijau kekuning-kuningan. Pangkal
batang kempes dan umbi muncul kepermukaan tanah. Cara pemanenan
dengan mencabut batang tanaman, kemudian 3–4 batang/rumpun bawang
merah diikat dan diletakkan secara teratur membentuk barisan. Setelah 1–2
jam diangkat dan dibawa ke tempat penjemuran umbi bawang merah.
Penjemuran bawang merah berlangsung 5–7 hari setelah panen untuk
mendapatkan kualitas umbi yang baik untuk kiriman jarak jauh.

Sumber: Sipindo Powered by SMARTseeds

Anda mungkin juga menyukai