Anda di halaman 1dari 100

PENGABDIAN DI BUMI

PENGABDIAN DI BUMI SHOLAWAT


Sebagai dosen dan mahasiswa, sudah menjadi kewajiban untuk
melaksanakan tridharma perguruan tinggi berupa pendidikan,
penelitian, pengabdian. Sebagai salah satu bentuk pengabdian,
SHOLAWAT
pada pertengahan 2022 IAI Al-Qodiri Jember mengirim ratusan CATATAN PENDAMPINGAN & PENGABDIAN DOSEN
mahasiswa yang puluhan desa dan pondok pesantren. Salah DAN MAHASISWA IAI AL-QODIRI JEMBER
satunya adalah Pondok Pesantren Nurul Chotib Al-Qodiri IV DI PP NURUL CHOTIB AL-QODIRI IV WRINGINAGUNG
desa Wringinagung kecamatan Jombang kabupaten Jember yang KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JEMBER
menjadi obyek pengabdian. Buku ini adalah catatan pengabdian
yang dialami oleh Dosen Pendamping dan Mahasiswa selama 40
hari mengabdi di Pondok Pesantren Nurul Chotib Al-Qodiri IV
Wringinagung.

Nova Saha Fasadena, dkk.

Nova Saha Fasadena - Luluk Mukaromah -


Muhammad Fathur Rozi - Silvia Bintil Aula - Siti
Khoriatul Umamah - Alfina Hidayati - Siti
Maimunatus Nur Hasanah - Karisma Lutfiani -
Ahmad Samiadi
2023

IAIQ PRESS
PENGABDIAN DI BUMI
SHOLAWAT
CATATAN PENDAMPINGAN & PENGABDIAN DOSEN DAN MAHASISWA
IAI AL-QODIRI JEMBER DI PP NURUL CHOTIB AL-QODIRI IV DESA
WRINGIN AGUNG KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JEMBER

NOVA SAHA FASADENA – LULUK MUKAROMAH - MUHAMMAD FATHURROZI -


SILVIA BINTIL AULA - SITI KHORIATUL UMAMAH - ALFINA HIDAYATI - SITI
MAIMUNATUS NUR HASANAH - KARISMA LUTFIANI - AHMAD SAMIADI

2023
Pengabdian di Bumi Sholawat

UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta

Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4


Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak eksklusif yang
terdiri atas hak moral dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku
terhadap:
i. penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait untuk pelaporan
peristiwa aktual yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan informasi aktual;
ii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk kepentingan
penelitian ilmu pengetahuan;
iii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk keperluan
pengajaran, kecuali pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan Pengumuman
sebagai bahan ajar; dan
iv. penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan
yang memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dapat digunakan
tanpa izin Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga Penyiaran.
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
PENGABDIAN DI BUMI SHOLAWAT
CATATAN PENDAMPINGAN & PENGABDIAN DOSEN DAN MAHASISWA
IAI AL-QODIRI JEMBER DI PP NURUL CHOTIB AL-QODIRI IV DESA
WRINGIN AGUNG KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JEMBER

NOVA SAHA FASADENA – LULUK MUKAROMAH - MUHAMMAD FATHURROZI -


SILVIA BINTIL AULA - SITI KHORIATUL UMAMAH - ALFINA HIDAYATI - SITI
MAIMUNATUS NUR HASANAH - KARISMA LUTFIANI - AHMAD SAMIADI

IAIQ PRESS
Pengabdian di Bumi Sholawat
PENGABDIAN DI BUMI SHOLAWAT
Catatan Pendampingan & Pengabdian Dosen dan Mahasiswa IAI Al-Qodiri Jember di
PP Nurul Chotib Al-Qodiri IV Desa Wringin Agung Kecamatan Jombang Kabupaten
Jember

Nova Saha Fasadena – Luluk Mukaromah - Muhammad Fathur Rozi - Silvia Bintil Aula -
Siti Khoriatul Umamah - Alfina Hidayati - Siti Maimunatus Nur Hasanah - Karisma
Lutfiani - Ahmad Samiadi

Desain Cover :
Rofiq Hidayat

Tata Letak :
Finadatul Wahidah

Proofreader :
Zainal Arifin

Ukuran :
vii, 104 hlm, Uk: 15.5x23 cm

ISBN :

Cetakan Pertama:
Januari 2023

Hak Cipta 2023, Pada Penulis


Isi diluar tanggung jawab percetakan
Copyright © 2023 by IAIQ PRESS
All Right Reserved

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.

IAIQ PRESS

Jl.Manggar No. 139A Gebang Patrang Jember


Telp/WA: 085259008442
Website: www.lppm.iaiq.ac.id
Email: lp2m@iaiq.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala apa yang sudah selayaknya harus ditundukan dihadapan
Allah SWT, yang maha menghidupkan dan maha mematikan, darinya
kita diadakan dan kepadanya kita harus siap
mempertanggungjawabkan segala amal kebajikan atau kelicikan.
Dengan bantuan kekuasan-Nya dan berkenaan-Nya, daya nalar penulis
dapat berfungsi untuk menyusun huruf dari huruf, kata demi kata, dan
kalimat demi kalimat sehingga tersusunlah buku ini. Maka segala puji
syukur kami haturkan kehadirat Allah Tuhan sekalian alam.
Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW pembawa risalah pembebasan
segala bentuk deskriminasi, ekploitasi, manipulasi dan kedhaliman
menuju umat yang bermoral, egaliter toleran, demokratis serta
filantropis.
Dengan selesainya pengabdian yang berjudul “Pengabdian di
Bumi Sholawat ini” peneliti atau pengabdi hanya mampu memberikan
ucapan terima kasih kepada para siapa saja yang sengaja atau tidak
sengaja telah ikut memberikan sumbangsih pemikiran pada penulis
untuk menemukan makna kebernaran ilmiyah dalam mengembangkan
studi Islam. Selanjutnya kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
perbaikan laporan penelitian dan kedepan bagi penulis. Wallahu
a'lamu bis shawab
.

Penulis

v
Pengabdian di Bumi Sholawat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... v


DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
BAB I Pendampingan Pesantren Bermedia di Bumi
Sholawat (Nova Saha Fasadena) ..................................... 1
BAB II Aktualisasi Diri Melalui Pengabdian (Luluk
Mukaromah) .................................................................. 14
BAB III Obrolan Malam Jumat (Muhammad Fathur Rozi) .... …20
BAB IV Dari Adaptasi Hingga Evaluasi (Silvia Bintil Aula) ..... 30
BAB V Haru Biru di Bumi Sholawat (Siti Khoriatul
Umamah) ....................................................................... 43
BAB VI Cerita Pengabdian Terindah (Alfina Hidayati) ............. 50
BAB VII Potensi Santri di PP Nurul Chotib ................................. 62
BAB VIII Kegiatan Keagamaan Santri PP Nurul Chotib
(Karisma Lutfiani) ......................................................... 70
BAB IX Mengabdi Sekaligus Mengaji (Ahmad Samiadi) .......... 80
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 87
BIODATA PENULIS ...................................................................... 88

vi
Pengabdian di Bumi Sholawat

BAB I
PENDAMPINGAN PESANTREN BERMEDIA DI BUMI
SHOLAWAT

Oleh: Nova Saha Fasadena

A. MENGAPA NURUL CHOTIB?

Dengan semakin berkembangnya zaman maka tidak bisa


dipungkiri bahwa masyarakat Society 5.0 hidup dalam era digital.
Mengapa dianggap era digital karena semua hal dalam kehidupan
dilakukan melalui digitalisasi. Contoh pemakaian komputer yang
digunakan untuk keperluan kerja, pembayaran yang dulunya
menggunakan uang cash sekarang cukup dengan uang digital seperti
Gopay ke Shopeepay, OVO dan lain-lain. Termasuk pembelian
barang yang dulunya harus datang ke toko untuk melihat barang
sekarang cukup menggunakan perangkat digital setelah membayar
maka barang akan diantar di rumah sehingga memudahkan
segalanya melalui digitalisasi.
Indonesia tak lepas dari era digital salah satunya adalah
sosial media. Di mana media sosial di Indonesia penggunanya
merupakan salah satu yang terbanyak di dunia. Berdasarkan
Hootsuite, peringkat lima negera pengguna media sosial Facebook
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Lima jumlah pengguna Facebook terbanyak di dunia1

1
Asthesia Dhea Cantika, 17 Mei 2022 “5 Negara dengan Jumlah Pengguna Media
Sosial Terbanyak, Indonesia Termasuk?”,

1
Pengabdian di Bumi Sholawat

No. Negara Jumlah


1 India: 270 juta
2 USA 240 juta
3 Indonesia 140 juta
4 Brazil 130 juta
5 Mexico 85 juta

Aktivitas media sosial tidak lepas dari pengguna


Indonesia yang menginginkan informasi secara cepat dan tepat.
Salah satu contohnya adalah Facebook yang digunakan untuk
menambah pertemanan. Kemudian Instagram yang digunakan untuk
berbagi foto dan video. Lalu ada YouTube yang bisa menjadi
informasi dan hiburan yang digunakan oleh pengguna dari Indonesia
ketika penat misalnya sekaligus mencari informasi yang akan di
dibutuhkan
Pengguna sosial media sangat banyak sekali mulai dari
yang tua hingga yang muda. Semuanya memakai sosial media
termasuk orangtua yang ingin mencari pendidikan untuk anak-
anaknya kau anak yang ingin mencari pesantren atau Tempat
pendidikan yang ingin dicita-citakannya dalam hal ini Pesantren
sebagai salah satu Lembaga pendidikan dan dakwah terlihat kurang
begitu muncul di media sosial. Hal ini karena banyak sekali santri
atau pengurus pesantren yang lebih sibuk untuk mendidik santri di

https://travel.okezone.com/read/2022/05/16/408/2594774/5-negara-dengan-jumlah-
pengguna-media-sosial-terbanyak-indonesia-termasuk (diakses tanggal 20 Juli 2022
Pukul 14.00 WIB)

2
Pengabdian di Bumi Sholawat

dalam namun tidak pernah mempublikasikannya keluar hal ini


membuat orang yang tidak pernah mengetahui kegiatan pesantren
menjadi tidak tahu. Apalagi dengan pemberitaan pemberitaan di
media yang berlebihan tentang pesantren sebagai sarang teroris atau
lulusan pesantren yang dianggap tidak bisa bersaing dengan lulusan
non pesantren padahal tidak seperti itu faktanya.
Untuk meminimalisir hal itu maka perlu adanya produk-
produk dari pesantren yang muncul dari pesantren oleh pesantren
dan untuk pesantren. Artinya muncul dari kreativitas santri yang
yang mengabadikan kegiatan kegiatan pesantren seperti ngaji
ekstrakurikuler, diniyah, majelis taklim, dan lain-lain untuk
kemudian oleh santri tersebut dipublikasikan di media sosial seperti
YouTube atau tiktok dan lain-lain yang bisa dilihat oleh orang-orang
awam yang sama sekali tidak mengetahui kegiatan pesantren.
Dengan harapan dengan mengetahui kegiatan-kegiatan Pesantren
termasuk dakwah-dakwah pengajian dan lain-lain akan menambah
referensi dari viewers atau penonton untuk berkontribusi ke dalam
Pesantren tersebut bisa berupa menyekolahkan anaknya ke situ atau
menjadi donatur atau au mengadakan kegiatan di sana dengan
bekerja sama. Di youtube, kita bisa buktikan dengan mengklik
kolom pencarian dan mengetik pesantren, maka akan keluar gambar
berikut:

3
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 1.1 hasil teratas jika menggunakan kata kunci pesantren di youtube
Jumlah penonton mencapai 110 juta untuk video Gus
Azmi dan 24 Juta untuk video Lora Taufiq Al-Qodiri. Hal itu
membuktikan banyaknya jumlah penonton yang ingin melihat
pesantren dan segala aktivitasnya. Inilah yang perlu kita bangun di
era digital ini.
Dengan demikian maka Pesantren bisa survive dari era
digitalisasi karena dengan adanya publikasi kegiatan pesantren maka
pesantren dianggap tidak terlalu kuno dan bisa diterima oleh
masyarakat modern sehingga dengan pemanfaatan media dengan
sebaik-baiknya oleh para santri maka kegiatan-kegiatan di pesantren
akan semakin berkembang karena ada modernisasi.
Salah satu pesantren yang menarik untuk mendapat
pendampingan atau pelatihan tentang media adalah Pesantren Nurul
Chotib Al-Qodiri IV yang terletak di Wringinagung kecamatan
Jombang Kabupaten Jember Pesantren tersebut terkenal akan
pimpinannya yang menjadi anggota DPRD Jawa Timur yaitu Gus

4
Pengabdian di Bumi Sholawat

Fawait yang terkenal dengan jargonnya Ojo Lali moco sholawat.


Yang menarik dalam pondok tersebut adalah seluruh kegiatan makan
dan lain-lain ditanggung oleh Pesantren artinya santri tidak perlu
membayar alias gratis dan itu berdampak pada banyaknya santri
yang bergabung atau belajar di tempat itu dari golongan yang kurang
mampu karena memang tidak ada biaya. Namun yang menjadi
problem adalah meskipun fasilitas di pesantren tersebut lengkap
namun kurang maksimal dalam memanfaatkan media sosial yang
dimiliki juga kurang gencarnya promosi yang dilakukan oleh content
Creator yang ada di dalam pondok tersebut padahal Pondok tersebut
memiliki banyak keunikan keunikan yang tidak dimiliki oleh
Pondok yang lain semisal gedung yang luas dan dan kondisi bagus
dan lain-lain.
Berdasarkan latar belakang tersebut kami tertarik untuk
meneliti dengan judul pengabdian masyarakat melalui program
pesantren bermedia di era digital di Pondok Pesantren Nurul Chotib.
B. PROSES PENDAMPINGAN
Sesuai dengan metode ABCD yang digunakan dalam
proses pengabdian ini, maka proses tahapan-tahapan pemberdayaan
di Komunitas Lembaga PP Nurul Chotib Al-Qodiri IV
Wringinagung Kecamatan Jombang Kabupaten Jember dilakukan
sesuai dengan tahapan yang ada di metode ABCD. Di dalam metode
ABCD, atau tahapan-tahapan siklus 5-D yang digunakan oleh
ABCD di atas akan dijelaskan sebagai berikut:

5
Pengabdian di Bumi Sholawat

Pertama, Define. Pendamping program pengabdian


menentukan “pilihan topik‟ dalam melakukan pendampingan di
masyarakat. Di dalam tahapan ini terdapat beberapa langkah yang
dilakukan yaitu: Menentukan topik, yang ditentukan pada tanggal 03
Agustus 2022 oleh mahasiswa dan dosen pendamping. Topik yang
ditentukan yaitu pengembangan komunitas santri menjadi komunitas
yang produktif di masa pandemi covid-19; selanjutnya Menentukan
komunitas dampingan. Setelah melalui rapat dan koordinasi antara
tim pengabdian dan dosen pendamping maka komunitas yang akan
dikembangkan asetnya adalah lembaga PP Nurul Chotib Al-Qodiri
IV Gebang Poreng Jombang Jember; terakhir, yaitu Melakukan
kesepakatan bekerjasama dengan mitra (komunitas dampingan).
Surat kerjasama ini disepakati dan ditanda tangani pada tanggal 4
Agustus 2022 di Komunitas Lembaga PP Nurul Chotib Al-Qodiri IV
Gebang Poreng Jombang Jember. Penentuan topik dan komunitas
tersebut berdasarkan hasil survei atau data awal di Komunitas
Lembaga PP Nurul Chotib Al-Qodiri IV yang menunjukkan bahwa
komunitas tersebut layak untuk diberdayakan.
Kedua, Discovery. Di dalam tahapan ini, dosen
pendamping dan tim pengabdian melakukan proses pencarian yang
mendalam, seperti mencari dan mengidentifikasi 5 aset yang dimiliki
pesantren, masalah yang dihadapi pesantren dan sebagainya. Untuk
melaksanakan dan mengoptimalkan proses discovery, maka harus
digunakan berbagai metode atau alat instrumen. Adapun metode atau
alat instrumen discovery yang digunakan di pesantren Nurul Chotib

6
Pengabdian di Bumi Sholawat

Al-Qodiri IV adalah ada enam alat instrumen Discovery yaitu


Inquiry Based Silaturrahim, Community Mapping, Pemetaan
Asosiasi dan Institusi, Individual Inventory Skill, Aktifitas
komunitas, dan Penentuan program bisa menggunakan skala
prioritas.
Berdasarkan hasil penelusuran oleh mahasiswa, Aset
Individu SDM yang kurang menguasai pemanfaatan lingkungan, dan
kurang memiliki inovasi perihal hidup produktif ternyata sangat
berpengaruh terhadap kualitas media digital santri dan kondisi
lingkungan pesantren yang inovatif dan kreatif.
Selanjutnya, Aset Asosiasi yang cukup dan kurang
dominan ternyata cukup berpengaruh terhadap kualitas media digital
santri dan kurang berpengaruh terhadap kondisi lingkungan
pesantren yang inovatif dan kreatif.
Sedangkan Aset Institusi yang cukup dan kurang
dominan ternyata kurang berpengaruh terhadap kualitas media
digital santri dan tidak berpengaruh terhadap kondisi lingkungan
pesantren yang inovatif dan kreatif.
Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa aset yang paling
utama untuk dikembangkan adalah Aset Individu SDM yang kurang
menguasai pemanfaatan lingkungan, dan tidak memiliki pemahaman
tentang media digital, karena Aset tersebut sangat berpengaruh
terhadap kualitas social enterpreneurship santri dan kondisi
lingkungan pesantren yang inovatif dan kreatif.

7
Pengabdian di Bumi Sholawat

Ketiga, Dream. Tahapan ini merupakan mimpi atau


keinginan atau tujuan yang diharapkan komunitas dampingan dalam
mengembangkan asset (potensi) komunitas. Setelah menemukan 5
aset yang dimiliki komunitas dan fokus aset yang akan
dikembangkan, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan
keinginan atau tujuan untuk mengembangkan aset komunitas yang
diinginkan atau diimpikan oleh Lembaga PP Nurul Chotib Al-Qodiri
IV Desa Wringinagung. Adapun hasil rumusan tujuan atau impian
yang diinginkan adalah mengembangkan kualitas santri lembaga PP
Nurul Chotib Al-Qodiri IV pada aspek media digital.

Gambar 1.2 Merumuskan program pengabdian


Keempat, Design. Pada tahap ini, pendamping tim
pengabdian dengan komunitas dampingan dan sebagainya memulai
untuk merumuskan strategi, proses dan sistem, membagi peran dan
tanggung jawab, membuat keputusan dan mengembangkan
kolaborasi yang mendukung terwujudnya penyelesaian masalah
komunitas dampingan dan perubahan yang diharapkan dari

8
Pengabdian di Bumi Sholawat

komunitas dampingan. Proses penyusunan program dampingan


berkaitan dengan beberapa hal diantaranya yaitu sebagai berikut:
When? Adapun pelaksanaanya yaitu pada: pertama,
Sabtu 13 Agustus 2022 jam 13.30-selesai, program yang akan
dilakukan yaitu: (1) penyuluhan pengembangan kualitas SDM pada
aspek pengembangan media di Pondok Pesantren Nurul Chotib; (2)
pelatihan dan pendampingan pengembangan kualitas SDM pada
aspek pemahaman dan praktek pembuatan konten; dan (3) pelatihan
dan pendampingan pengembangan kualitas SDM dalam
pemanfaatan pembuatan konten untuk masyarakat. Kedua, Senin 15
Agustus 2022 jam 09.00-selesai, program yang akan dilakukan
yaitu: Pendampingan pengembangan kualitas SDM pada aspek
pembiasaan pembuatan konten yang berkualitas. Ketiga, Sabtu 20
Agustus 2022 jam 09:00-selesai, program yang akan dilakukan
yaitu: pelatihan dan pendampingan pengembangan kualitas SDM
pada aspek pemahaman dan pembuatan akun sosial media (youtube,
tiktok, instagram, dll.) terakhir, Rabu tanggal 24 Agustus 2022 jam
15:00-selesai, program yang akan dilakukan yaitu: pendampingan
pengembangan akun sosial media.
Where? Pelaksanaan dampingan tersebut akan dilakukan
di Pondok Pesantren Nurul Chotib Al-Qodiri IV desa Wringin
Agung Kecamatan Jombang Kabupaten Jember. Tepatnya di Aula
Pesantren. Who? Pematerinya yang melakukan pendampingan
adalah dua dosen pendamping dan tujuh mahasiswa pengabdian IAI

9
Pengabdian di Bumi Sholawat

Al-Qodiri Jember. Whom? Target kegiatan tersebut adalah para


pengurus dan santri Pondok Pesantren Nurul Chotib Al-Qodiri IV.
Kelima, Deliver atau Destiny. Tahap Deliver atau Destiny
adalah tahap di mana setiap orang dalam organisasi
mengimplementasikan berbagai hal termasuk pelaksanaan dan
pengontrolan atau pengevaluasian program dampingan terhadap
komunitas yang sudah dirumuskan pada tahap Dream dan Design.
Di dalam tahap deliver atau destiny ini, terdapat beberapa tahapan
yang akan dilakukan, yaitu sebagai berikut:
a. Tahap Pelaksanaan. Sebagaimana waktu kegiatan
pendampingan yang telah dilakukan di tahap design, maka
ditemukan bahwa Pengabdian Masyarakat melalui Program
Pesantren Bermedia di Era Digital di Pondok Pesantren Nurul
Chotib Al-Qodiri IV Wringnagung Tahun yang berada di
Kecamatan Jombang Kabupaten Jember yang dilaksanakan
pada Hari Jumat tanggal 13 Agustus 2022 jam 08.00 WIB s/d
selesai, acara tersebut berjalan dengan lancar dan sukses mulai
dari pembukaan, acara inti (penyampaian materi dan praktek),
dan penutup. Acara pelatihan dan pendampingan ini dipimpin
oleh moderator dari pesantren.
b. Proses Pendampingan terhadap content creator di PP Nurul
Chotib. Proses pendampingan selama kurang lebih 20 hari
dilakukan dengan berbagai tahapan dalam akun youtube: a).
sosialisasi tentang pentingnya media youtube sebagai promosi

10
Pengabdian di Bumi Sholawat

pesantren., b) sosialisasi tentang pentingnya memanfaatkan


media youtube dalam mendapatkan monetisasi

Gambar 1.3 para santri praktik membuat akun chanel youtube


C. EVALUASI
Berdasarkan hasil silaturrahim, pementaan komunitas,
pemetaan asosiasi dan institusi, pemetaan asset individu, proses
leacky bucket, dan penentuan program dengan skala prioritas, maka
asset yang paling utama untuk dikembangkan di Pondok Pesantren
Nurul Chotib adalah asset yang paling utama untuk dikembangkan
adalah Asset Individu SDM yang kurang menguasai pemanfaatan
media bagi masyarakat dan kurang kreatif, karena Asset tersebut
sangat berpengaruh terhadap kualitas konten,dan kualitas
pembelajaran berbasis media

11
Pengabdian di Bumi Sholawat

Dari hasil alat instrument di Pondok Pesantren Nurul


Chotib Al Qodiri IV, maka tujuan yang diharapkan. yaitu sebagai
berikut: 1) untuk mengembangkan kualitas SDM pada aspek
pengembangan media di Pondok Pesantren Nurul Chotib; 2) untuk
mengembangkan kualitas SDM pada aspek pemahaman dan praktek
pembuata konten; 3) untuk mengembangkan kualitas SDM pada
aspek pemahaman dan praktek pembuatan konten yang berkualitas
untuk masyarakat; 4) untuk mengembangkan kualitas SDM pada
aspek pembiasaan membuat konten yang bermanfaat; 5) untuk
mengembangkan kualitas SDM pada aspek pemahaman dan
pembuatan akun ; 6) untuk mengembangkan kualitas SDM pada
aspek pemahaman dan praktek pembiasaan membuat dan mencari
inspirasi dalam bermedia; 7) untuk mengembangkan kualitas SDM
pada aspek pemahaman tentang manfaan bermedia untuk pondok
pesantren; dan 8) untuk mengembangkan kualitas SDM pada aspek
pemahaman dan praktek pemanfaatan konten bagi masyarakat.
Perencanaan dan pengorganisasian program telah
dilakukan di lembaga tersebut, sehingga pelaksanaan pelatihan dan
pendampingan di Pondok Pesantren Nurul Chotib Al Qodiri IV
berjalan dengan optimal. Evaluasi dilakukan pada waktu proses
kegiatan dan akhir kegiatan pengabdian
Adapun hasil pengabdian di Pondok Pesantren Nurul
Chotib yaitu: 1) pengembangan kualitas SDM pada aspek
pengembangan media berjalan dengan optimal; 2) pengembangan
kualitas SDM pada aspek pemahaman dan praktek pembuatan

12
Pengabdian di Bumi Sholawat

konten berjalan dengan optimal; 3) pengembangan kualitas SDM


aspek pemahaman dan praktek pembuatan konten yang berkualitas
untuk masyarakat berjalan dengan optimal; 4) pengembangan
kualitas SDM pada aspek pembiasaan pembuatan konten yang
bermanfaat berjalan dengan optimal.

13
Pengabdian di Bumi Sholawat

BAB II
AKTUALISASI DIRI MELALUI PENGABDIAN

Oleh: Luluk Murakomah

A. PENGABDIAN: MENYATUKAN PERBEDAAN


Apa hal yang pertama kali terlintas dari fikiran teman-
teman ketika mendengar nama pengabdian saat masa kuliah?
Cinta lokasi, cari jodoh, bertemu warga, membuat program,
melaksanakan kegiatan di masyarakat atau makna lainnya?
Berbagai ekspresi tergambar mahasiswa dalam memaknai
pengabdian, sehingga pelaksanaannya pun menjadi
representasi dari apa yang digambarkan. Karena perlu kita
pahami, segala sesuatu itu tergantung dari niat dari si pelaku.
Maka harusnya mahasiswa lebih memahami makna sebenarnya
dari pengabdian.

Pengabdian di masa kuliah adalah bentuk kegiatan


pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan
pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan
daerah tertentu. Kembali pada tema dan konsep pengabdian
yamg ditawarkan oleh penyelenggara tentunya. Pada intinya
kegiatan pengabdian ini adalah kegiatan pengabdian
mahasiswa yang didalamnya berkumpul mahasiswa dari

14
Pengabdian di Bumi Sholawat

berbagai prodi agar mampu mengaktualisasi keilmuan yang


sudah mereka dapatkan selama perkuliahan.
Pada kegiatan pengabdian tahun 2022 pihak
penyelenggara yakni Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyrakat (LP2M) IAI Al-Qodiri Jember mengangkat Tema
Pengabdian Kolaboratif dengan tujuan agar program kerja
mahasiswa pengabdian tahun ini lahir dari konsepsi keilmuan
dari berbagai prodi, sehingga dapat memberikan manfaat lebih
luas kepada pengguna.

Gambar 2.1 Peserta pendampingan dan pengabdian


Posko pengabdian kami adalah posko 10 dengan latar
belakang 2 dari Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 5
mahasiswa lainnya dari Prodi Pendidikan Islam Anak Usia

15
Pengabdian di Bumi Sholawat

Dini (PIAUD) yang dipimpin oleh Mochamad Fathurrozi dari


Prodi PAI, sedangkan Dosen Pendamping 1 Bu Nova Saha
Pasadena, M.Sos dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
(KPI) dan Dosen Pendamping 2-nya adalah saya, Luluk
Mukaromah, M.Pd. dari prodi PIAUD.
B. BENTUK PENGABDIAN
Perbedaan latar belakang keilmuan dari mahasiswa
dan dosen inilah yang kemudian menjadi PR besar bagi kami
bagaimana agar program kerja yang nantinya di bentuk dapat
memberikan manfaat dalam ilmu pengetahuan dan perubahan
pada sebuah sistem dan kegiatan khususnya pada masing-
masing prodi dan tentunya kepada lembaga tempat kami
melaksanakan pengabdian, yakni di Pondok Pesantren Nurul
Chotub Al-Qodiri IV Wringinagung, Jombang-Jember.
Sehingga kemudian lahir lah dua program yakni “Pesantren
Bernedia di Era Digital” dan “Pelatihan dan Pendampingan
SDM Guru TK-PAUD-MTs-SMP-SMK-MA Implementasi
Kurikulum Merdeka”.
Sebagai mahasiswa perlu belajar memahami realitas
kehidupan masyarakat, sebab ilmu yang dimiliki itu tak cukup
jika hanya dipelajari atau menjadi khasanah ilmu pengetahuan
saja. makna terpenting dari pengabdian adalah
semua mahasiswa belajar memahami komunitas.

16
Pengabdian di Bumi Sholawat

Sebagai mahasiswa di mana pun berada tentu perlu belajar


memahami realitas kehidupan masyarakat. Melihat secara
realitas apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga
kehadiran mahasiswa pengabdian menjadi solusi untuk
memecahkan serta menyelesaikan berbagai persoalan yang
dihadapi masyarakat.
Pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh
mahasiswa pengabdian Posko 10 IAI Al-Qodiri Jember dalam
berbagai bentuk kegiatan sesuai dengan budaya akademik serta
keahlian dari mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan
yang disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
Hasil pengabdian kepada masyarakat digunakan sebagai proses
pengembangan ilmu pengetahuan untuk pembelajaran dan
pematangan keilmuan bagi mahasiswa dan sivitas akademika.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada posko 10 ini
dilaksanakan untuk memberikan konstribusi terhadap
pengembangan dan inovasi pada proses pendidikan dan
kegiatan pesantren.
C. PENDAMPINGAN KURIKULUM MERDEKA
Salah satu bentuk pendampingan yang saya lakukan
adalah mendampingi lembaga pendidikan di PP Nurul Chotib
Al-Qodiri IV terutama lembaga pendidikan anak usia dini agar

17
Pengabdian di Bumi Sholawat

siap dalam menyongsong kurikulum baru, yaitu kurikulum


merdeka.
Meski lembaga di sana masih belum semua untuk
tahun ini, namun pemerintah sudah mengisyaratkan bahwa
tahun pelajaran 2023/2024 semua lembaga pendidikan di Jawa
Timur wajib mengimplementasikan kurikulum merdeka. 2
Untuk itu dalam pengabdian ini, melihat aset SDM
yang dimiliki memiliki potensi untuk mengembangkan
pendidikan, maka pelatihan ini dirasa sangat perlu sekali.
Akhirnya, Jumat, 19 Agustus 2022 kami melakukan
pendampingan terhadap Lembaga Pendidikan di sana melalui
pelatihan bertajuk Pelatihan dan Pendampingan SDM Guru
TK-PAUD-MTs-SMP-SMK-MA Implementasi Kurikulum
Merdeka. Sebagai pembanding, kami mengundang narasumber
dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Haji
Achmad Siddiq, yaitu Bapak Rofiq Hidayat, M.Pd. untuk
memberikan materi tentang pelaksanaan Implementasi
Kurikulum Merdeka.

2
Willy Irawan , 22 November 2022 “Gubernur targetkan IKM di Jatim capai 100
persen pada tahun ajaran 2023/2024”
https://jatim.antaranews.com/berita/651837/gubernur-targetkan-ikm-di-jatim-capai-
100-persen-pada-tahun-ajaran-2023-2024, diakses tanggal 23 Januari 2023.

18
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 2.2 Suasana saat pelatihan


Kegiatan tersebut membawa antusiasme yang luar
biasa bagi para guru di bawah naungan Yayasan Nurul Chotib
Al-Qodiri IV. Setelah materi dipresentasikan, banyak
pertanyaan-pertanyaan dari para guru yang menunjukkan
betapa mereka ingin sekali mengimlementasikan kurikulum
merdeka ini secepat mungkin. Yang menarik adalah ternyata
Lembaga di sini tidak memungut biaya sepeserpun pada
santrinya terkait uang sekolah. Hal itu menunjukkan bahwa
secara finansial Lembaga Pendidikan ini mampu dan siap
berkompetisi dengan Lembaga-lembaga Pendidikan lainnya.

19
Pengabdian di Bumi Sholawat

BAB III
OBROLAN MALAM JUMAT

Oleh: Muhammad Fathur Rozi

A. SANG PEMIMPI BUKANLAH PEMIMPI

Mungkin ada yang pernah dengan kata OMJ? Yap.


Benar sekali OMJ adalah sebuah komunitas di pesantren putra
Nurul Chotib Al-Qodiri IV yang terletak di Jalan Guntar no.16
Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember,
Provinsi Jawa Timur. Didirikan pada tanggal 06 Mei 2021, di
kantor pengurus putra. Singkatan dari Obrolan Malam Jum’at
yang bertujuan untuk mengkader, mencetak, lalu menciptakan
para pemimpin yang cerdas, berilmu dan berjiwa besar. Tak
hanya itu adanya komunitas ini juga sebagai wadah
pendampingan dan penampung kreatifitas santri dalam latihan
berorganisasi. Sedangkan tujuan utamanya sendiri itu adalah
membantu tugas kepengurusan di pondok putra, mulai dari
mengurus dan menggerakkan seluruh kegiatan santri. Dari
sinilah akan dipicu jiwa kepimpinan dalam jiwa mereka
masing-masing. Struktur komunitas yang tertata kondusif
menjadi tantangan sendiri untuk para kepengurusan agar
absolut dan selalu update. Mulai dari presidium, wakil
presidium, ketua, wakil ketua, berbagai bidang mentri, dan

20
Pengabdian di Bumi Sholawat

lain-lain. Diskusi malam jum’at menjadi ke-istiqomah-an


tersendiri untuk meng-update kekompakan mereka. Public
speaking menjadi pondasi pengetahuan komunitas ini.
Terlampir jelas visi-misi komunitas :

Visi dan Misi Organisasi OMJ

Visi :
Menjadikan OMJ sebagai organisasi yang SMART
(Sigap, Musyawarah, Adil, Religius, dan Teliti) dan
membantu kinerja pengurus harian pesantren Nurul
Chotib dalam menjalani tugas kepengurusan.

Misi :
1. Meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada
Tuhan yang Maha Esa
2. Mengembangkan rasa tanggug jawab, sosial, dan
sikap menghargai
3. Meningkatkan program kerja organisasi serta
kepesantrenan

Selaras indah mengesankan Visi dan Misi daripada


organisasi OMJ ini. Semua poinnya terkait sekali dengan
kereligiusan yang memang harus dimiliki sosok pemimpin
revolusi Islam. Hal ini juga akan meminimalisir kenakalan
remaja di era gempuran seperti sekarang ini. Anggota
organisasi ini berasal dari kalangan yang berbeda-beda dari

21
Pengabdian di Bumi Sholawat

berbagai jenjang. Mulai dari SMP Nurul Chotib, MTs Al-


Qodiri IV, MA- Al-Qodiri IV (Jurusan IPS), dan SMK Nurul
Chotib (Farmasi, TSM, dan Akutansi). Sedangkan dewan
penasehat dari jenjang proses SI, S1, juga proses S2. Dengan
berbagai macam ragam prodi yang tercantum dalam 1 jurusan
Tarbiyah. Terus berproses mencari ilmu tiada batas sesuai
dengan salah satu ideologi organisasi, yaitu cinta ilmu. Bahkan
guru besar kami dawuh:

“Hidup dengan ilmu itu akan mengangkat derajat manusia,


semua santri-santri yang masih di bangku sekolah tirakatnya satu
yang wajib, yaitu belajar. Sedangkan untuk para mahasiswa,
karena sudah jadi maha-nya para siswa, maka tidak cukup hanya
belajar saja. Maka harus diselingi dengan sholat malam. Karena
saya ini cinta ilmu maka setelah nanti saya lulus S3 saya akan terus
mencari ilmu sampai hayat menjeput ajal saya.”

~ K.H. Muhammad Fawaid SE., M.Sc. ~

Akan sedikit aneh bahkan muncul potensi


diremehkan ketika terdapat santri laki-laki yang penakut. Why?
Sesuai sindiran presidium organisasi “Bisa dikatakan
problematika besar jika terdapat santri laki-laki itu mengidap
anxienty (takut)”. Lantas Where? Berdirinya sebuah organisasi
yang didominasi para santriwan ini akan membantu membasmi

22
Pengabdian di Bumi Sholawat

anxienty. Mulai dari berani angkat bicara di forum diskusi,


public speaking mengisi materi, bahkan menyalonkan diri
menjadi kandidat baru. Semua akan terproses di dalamnya
untuk menggilas rasa takut tadi. Bagaimana jadinya negara ini
jika para calon pemimpinya jadi penakut. Padahal
kemerdekaan negara Indonesia ini sendiri terpicu oleh
pergerakan para santri nusantara. Dibuktikan dengan
dibentuknya tantara Hasbullah yang notabenenya direkrut dari
berbagai pesantren nusantara. Lalu pada akhirnya tentara
Hasbullah bubar dan diganti TNI (Tentara Nasional Indonesia).
Bob Sadino juga pernah menyeletus, bahwa setidaknya ada 5
yang ditakuti anak muda :
1. Takut akan hal baru
2. Takut keluar dari zona nyaman
3. Takut gagal
4. Takut kritik
5. Takut apa kata orang
Padahal semua ketakutan itu jika dibiarkan dapat
membunuh impian kita semua. Namun semua permasalahan itu
akan teratasi dalam organisasi OMJ. Karena semua anggota
dituntut agar dapat berperan aktif terutama pada forum diskusi
malam jum’at. Hasil dari mempelajari aspek kepemimpinan ini
juga akan berdampak pada kehidupan bermasyarakat. Anak
muda juga sering kali disebut pengerusak. Sebenarnya

23
Pengabdian di Bumi Sholawat

pernyataan itu tidak sepenuhnya benar, hanya saja terdapat


beberapa oknum yang memang melakukan kesalahan. Dari
turunan anak muda zaman penjajahan kemelekan anak muda
sangat dibutuhkan untuk menyadarkan mereka.
Mengingat tahun silam, di tahun 1998 terkait masa
orde baru, pada satu aksi demo terbesar di Indonesia yang
dimotori oleh mahasiswa, Peristiwa Rengasdengklok yang di
prakarsai oleh para golongan muda, Pertempuran 10 November
yang digeromboli arek-arek Suroboyo, tidak hanya itu (dalam
buku guruku orang-orang pesantren, karya KH. Syaifuddin
Juhri) tercatat bahwa tentara Hasbullah yang notebenenya
adalah para santri nusantara menumpas banyak kebiadaban
penjajah hingga mereka mengakui kebiadaban itu sendiri.
Semangat juang mereka yang telah ikut andil mengukir nama
Merdeka menggunakan tinta merah darah. Alur kisah para
Bahadur muda yang banyak tertulis pada buku biografi, E-
book, Artikel, bahkan beredar di sosmed sebenarnya sudah
mampu membuka mata para anak muda. Hanya saja mereka
pura-pura tidak tahu, tidak suka, bahkan masa bodoh akan hal
ini. Padahal jendela dunia bisa ditengok dari rentetan kata, jadi
kalau anda ingin tau seluk-beluk negara Indonesia itu seperti
apa, sebenarnya tidak perlu menelusuri setiap pulau. Dengan

24
Pengabdian di Bumi Sholawat

duduk santai membuka lalu membaca beberapa buku anda


akan mengetahui semuanya.
Di dalam mencapai dan memantapkan karakter
bangsa menuju Indonesia emas 2045, seorang pemuda harus
mempunyai strategi yang jitu dalam pembelajaran kearifan
lokal untuk membentuk generasi yang unggul dan mandiri.
Selain itu pemuda harus berani bersuara mewarnai langit
demokrasi kenegaraan, dengan cara berpatisipasi mengikuti
seruan aksi, update akan problem-problem negara, memiliki
rasa sosialisasi yang tinggi, peduli sesama dan mampu
menyumbangkan karya untuk keharuman nama negara.
Berbagai literatur sejarah dikisahkan bagaimana peran sentral
pemuda dalam perjuangan membela bangsa, baik perjuangan
fisik, gagasan (intelektual), diplomasi, organisasi sosial hingga
politik. Peran melawan penjajah untuk mencapai kemerdekaan
indonesia, misalnya adalah ladang bagi tumbuh suburnya
heorisme pemuda bangsa indonesia. Pemuda harus menyadari
bahwa perubahan dan kebangkitan negeri ini menuju istana
kejayaan hanya akan terjadi jika kekuatan pemuda dan
rakyatnya bersatu padu, karena tanpa keterpaduan pemuda dan
rakyatnya, maka pemuda sulit memberikan perubahan dan
kebangkitan negeri untuk menuju istana kejayaan. Kekuatan
dan semangat rakyatlah yang dapat memberikan dukungan

25
Pengabdian di Bumi Sholawat

yang sangat penting bagi pemuda dan bangsa. Keterpaduan


tersebut akan memberikan efek positif manakala pemuda dan
rakyatnya tidak tergoda dengan agenda pragmatis dan
kepentingan sesaat. Nilai-nilai luhur dan moralitas pemuda dan
rakyatlah yang membuat perubahan bahkan kebangkitan negeri
ini menjadi kenyataan. Namun bersatu padunya pemuda
termasuk rakyat bukanlah suatu kenyataan yang mudah terjadi.
Menurut Taufiq Amrullah (2008) bersatu padunya
elemen bangsa menyaratkan banyak hal, di antaranya, pertama,
syarat dasar modal perjuangan harus terpenuhi, yakni terbebas
dari kepentingan pribadi dan perilaku penyimpangan.
Pendidikan saja tidak cukup untuk membenarkan karakter anak
muda. Problematika negara saja dalam bidang Pendidikan juga
masih terjangkit didalamnya. Salah satunya adalah metode
yang diberikan guru membuat murid bosan. Hal ini akan
membuat murid jenuh bahkan sampai-sampai tidak memiliki
keinginan untuk sekolah. Maka dari itu mengikuti organisasi
sangat diperlukan disini. Sebab sifatnya yang seru dan
menantang akan mampu mengubah mindset dan lebih
terkendali.

“ Jika 100 anak muda berani angkat bicara untuk menyelesaikan


problematika negara maka tinggal menghitung hari negara kita akan
benar-benar bisa dinyatakan merdeka ”.

~ Kartinida Desril Adelia~

26
Pengabdian di Bumi Sholawat

Kalimat sindiran itu membuat para anggota


komunitas sadar akan penting nya kemelekan anak muda.
Melek disini berarti kesadaran yang dikutip dari Bahasa Jawa.
Lingkup Pesantren bersinonim dengan tatanan kenegaraan.
Semua aktifitas disandarkan dengan berbagai peraturan
pesantren yang dibuat dan disahkan oleh pimpin oleh Presiden
(Kyai/Bu Nyai), Para mentri (Kepengurusan) DPR
RI/DPR/DPD (Ketua asrama), dan para santri (rakyat).
Keseruan dalam komunitas ini terdefinisikan saat
berlangsungnya kegiatan rutinan Diskusi malam Jum’at itu
sendiri. Keaktifan para anggota yang bersumber pada semangat
mereka tercetuskan dari berbagai pertanyaan yang bergelut
dengan argumen-argumen pro dan kontra. Bahkan ada juga
yang berkolaborasi. Saat kehangatan suasana diskusi mulai
memercikkan api, kelejitan para dewan penasehat akan
menjadi meleburkan serpihan salju yang akan mengembalikan
rasa keseduluran. Sehingga pembahasan materi serta
persoalan-persoalannya terkupas habis dan berakhir manis.
Salam 3 cinta menjadi ideologi komunitas mereka,
yang berarti cinta diri, cinta ilmu, dan cinta teman. Namun
sholawat lebih tinggi nilainya daripada ideologi tersebut,

27
Pengabdian di Bumi Sholawat

because kekuatan serta ketekatan kominitas OMJ berasal dari


sholawat. Bisa dibuktikan saat awal diskusi, saat
menyelesaikan masalah, bahkan mengakhiri kegiatan akan
terselip bait-bait kalimat indah. Bentuk kecintaan mereka
kepada nabi Muhammad juga terilustrasikan dari berbagai
tema diskusi yang selalu diposting.

“Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan”

~ Ali bin Abu Thalib ~

Selaras indah dan menawan bagi setiap pembaca.


Bicara tentang pemimpin nih yang memang didominasi oleh
kaum adam. Namun tidak berarti menolak kaum hawa untuk
bisa menyetarai nya. Semua pemuda itu pemimpin, iya benar
kamu (pembaca) juga pemimpin. Pembahasan pemimpin disini
tidak hanya terpacu pada satu makna khusus saja, bisa juga
diartikan dengan makna global. Salah satu nya memimpin diri
nya sendiri. Karena musuh terbesar itu bukan mantan,
melainkan diri sendiri. Why? Karena pengendali setiap insan
ya dirinya sendiri. Saat nafsu atau godaan mulai datang,
bagaimana cara kita mengendalikan diri. Tak ada yang perlu

28
Pengabdian di Bumi Sholawat

disalahkan di sini hanya saja belum terlatih untuk


mengendalikan pengaruh di luar kendali. Tidak semua orang
juga bisa mengendalikan dirinya, terutama para emosional
kecuali bagi mereka para orang hebat yang bisa menahannya.
Dalam komunitas OMJ aspek kepemimpinan
diorientasikan dengan berdiskusi bagaimana mengendalikan/
memimpin dirinya sendiri, yang diikuti oleh seluruh anggota
serta dipimpin oleh kepengurusan komunitas tak terkecuali
Presidium kominitas.
Dok. Kegiatan rutinan

29
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 3.1 Pengkaderan OMJ

BAB IV
DARI ADAPTASI HINGGA EVALUASI

Oleh: Silvia Bintil Aula

A. Adaptasi dan Pencarian Aset Selama 10 Hari Pertama


Hai kawan tahu apa itu “pengabdian”? Pengabdian
adalah perwujudan nyata dari Tri Dharma perguruan tinggi,
khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat. Saya
mengikuti program pengabdian ini ketika akhir semester
empat. Ikut pengabdian dimulai dari tanggal 20 Juli 2022
hingga 31 Agustus 2022. Tahapan kegiatan pengabdian kami
mulai dari pendaftaran, pengumuman lokasi, pengumuman
kelompok dan dosen pendamping.
Saya satu kelompok dengan anggota 7 orang. Hari
pertama, 16 Juli 2022 kami mengikuti pembekalan pengabdian
yang diadakan oleh kampus. Kegiatan tersebut meskipun
sedikit membosankan karena durasi yang sangat panjang,
ditambah kami telat datang sehingga agak tertinggal materi,
tetapi saya tetap bisa merasakan manfaat dari kegiatan tersebut
Kegiatan pembekalan ini memberikan kami
pengetahuan dasar terkait konsep pengabdian ABCD, sehingga

30
Pengabdian di Bumi Sholawat

kami mengetahui maksud, tujuan, dan gambaran terkait apa


yang akan kami lakukan ketika dilapangan. Tanggal 22 Juli
2022 Kami survei lokasi ke Pondok Pesantren Nurul Chotib,
Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember. Singkatnya saat itu
kami melihat posko tempat kami menginap, sekilas mengamati
lingkungan Pondok Pesantren Nurul Chotib, kami juga Sowan
ke Keluarga Ndalem (K.H. Muhammad Fawaid, S.E., M.Sc.)
untuk memberikan surat pengantar ke desa dari kampus.

Gambar 4.1 Penyerahan tim pengabdian ke PP Nurul Chotib Al-Qodiri IV

Hari pertama, pada tanggal 20 Juli 2022 kami


melaksanakan pelepasan secara resmi di Pondok Pesantren
Nurul Chotib didampingi Ibu Nova Saha Fasadena M.Sos
selaku pendamping kami. Di sana beliau selain
memperkenalkan diri kepada kami, juga menyampaikan
maksud dan tujuan hadirnya kami di Pondok Pesantren Nurul

31
Pengabdian di Bumi Sholawat

Chotib ini, bahwa pengabdian kami menggunakan pendekatan


Aset Based Communiti Development (ABCD). Singkatnya
pengabdian ini adalah kegiatan menggali potensi yang ada di
Pondok Pesantren Nurul Chotib untuk dikembangkan,
memfungsikan mahasiswa sebagai fasilitator dan katalisator
(sumber ide perubahan), subjeknya adalah masyarakat, dan
hasilnya berupa analisis-analisis kritis terhadap masalah-
masalah sosial dan keagamaan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara akademik sehingga dapat
menumbuhkan kesadaran kritis dan perubahan sosial dalam
kehidupan masyarakat.
Hari kedua hingga sepuluh hari pertama pengabdian
kami fokuskan pada pencarian 5 aset, berupa: aset fisik,
asosiasi, individu, jaringan dan institusi. Tiap harinya kami
membagi tugas yaitu ada yang terjun lapang mencari aset, ada
yang tetap berada Pondok Pesantren Nurul Chotib untuk
membantu melayani kegiatan yang ada di pesantren, seperti:
mengajar ngaji, sholat berjamaah, membersihkan lingkungan
pesantren dan sebagainya.
Dalam pencarian asset, saya mendapatkan bagian
mencari aset individu. Kami mulai dari meminta data SDM
yang ada di Pondok Pesantren Nurul Chotib, kemudian ketika
terjun lapang kami dibimbing langsung oleh Pengurus Pondok

32
Pengabdian di Bumi Sholawat

Pesantren Nurul Chotib yaitu Ustad Ahmad Zainuddin S.Pd.,


kami akrab memanggilnya Ustad Ahmad.
Ada beberapa hal yang aku kagumi dari Pesantren ini
yaitu:
1) Pesantren ini memiliki banyak komunitas yang aktif dan
positif. Ada komunitas OMJ (Obrolan Malam Jum’at), The
Creator Santri, Fuqoha’, Al-Miftah dan sebagainya;
2) Perangkat pondok selain melayani santri dengan ramah,
juga selalu mengupayakan penyelesaian masalah yang ada
di pesantren. Biasanya ditangani oleh Ustad Fauzan dan
Ustadzah Zainab.
3) Di Pondok Pesantren Nurul Chotib yang tidak terlalu besar
ini memiliki 1 Mushola putri dan 1 masjid putra, dan
memiliki santri yang cukup banyak yaitu 734 dari berbagai
desa.
4) Santri di Pondok Pesantren Nurul Chotib aktif dalam
kegiatan formal dan non formal yaitu kajian kitab kuning,
pidato 3 bahasa, dan bahkan memiliki komunitas
pembuatan buku.
Selama sepuluh hari ini kami sudah berhasil
melaksanakan kegiatan pencarian aset-aset sesuai bagiannya
masing-masing maupun membantu aset lain. Seperti halnya
saya ikut berdiskusi bersama komunitas fuqoha’, kami juga

33
Pengabdian di Bumi Sholawat

membagi tugas untuk mengabdi pada madrasah diniyah di sore


hari.
B. Mapping Pada Hari ke-11 sampai hari ke 20
Hari ke-11 hingga 20 ini tugas utama kami adalah
mengumpulkan data yang sudah kami dapatkan selama
sepuluh hari pertama lalu, kemudian kami membuat mapping
sesuai aset masing-masing tim, tujuannya adalah untuk
memudahkan kami kedepannya ketika akan melaksanakan
pengembangan potensi desa.
Mapping ini ketika melihat hasilnya seperti sederhana,
namun nyatanya tidak semudah itu. Saya pribadi mengalami
kesulitan ketika membuat tabel aset Individu. Untuk proses
pembuatan tabel sendiri kami di awal bingung mau membuat
tabel mau di mulai dari mana, setelah berfikir cukup dalam,
saya memutuskan untuk bertanya kepada ustad Ahmad.
Dan saya membuat tabel gambar semuanya secara
manual di kertal manila. Selain Ustad Ahmad kami juga
mendapatkan bimbingan serta arahan dari Ibu Nova dalam
pembuatan mapping ini.
Selain mapping selama berada di balai desa, saya
membantu perangkat pesantren ketika membutuhkan bantuan
baik dalam hal administrasi pembayaran pondok maupun
menyiapkan keperluan rapat atau musyawarah pondok, dan

34
Pengabdian di Bumi Sholawat

juga ikut serta ketika ada kegiatan qiro’at bersama santri putri
Pondok Pesantren Nurul Chotib.

Saya akan menceritakan pengalaman baru saya terkait


manakiban tiap malam jum’at di Masjid Nurul Chotib yang
kami ikuti. Memang sudah tidak asing dengan dzikiran, sholat
hajat, dan sholat taubat. Namun, dulu bisa jadi satu tahun
hanya satu atau dua kali saya melaksanakannya. Namun
selama pengabdian ini menjadi aktivitas rutinan. Sebenarnya
untuk kegiatan keagamaan di pesantren ini banyak sekali,
sering ada kegiatan selain sholat jamaah yaitu istighosah, ngaji
fiqih maupun ngaji kitab-kitab, diba’an dan sebagainya.
Alhamdulillah semua kegiatan dapat kami ikuti.
Kami juga membahas terkait pengabdian yang kata
salah satu anggota mengartikannya sebagai Kisah Kasih Nyata,
karena selama pengabdian kami selalu bersama dan tak jarang
momen pengabdian ini terdapat anggota yang saling jatuh
cinta.

35
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 4.2 Penentuan program dengan dosen pendamping


Tidak sekali dua kali kami melanggar aturan yang
sudah disepakati di awal pengabdian yaitu jam pulang kami
adalah maksimal pukul 17.00 WIB, memang sebenarnya tidak
pantas kami keluar jam segitu terlebih bagi perempuannya,
namun ketika diskusi, ada sebagian yang karokean, dan juga
ada sebagian yang bermain Mobile Legend ketika di basecamp
membuat kami sering lupa waktu. Yaaa selama sepuluh hari
kedua selain menjalankan fokus utama kami yaitu mapping,
kami tetap melaksanakan kegiatan lainnya bersama perangkat
desa maupun masyarakat setempat.
C. Pelaksanaan Program Kerja Hari ke 21 sampai hari ke 30
Yeyy dua puluh hari sudah kami lalui, rasanya tambah
nano nano ya guys ya. Sudah mulai banyak pertanyaan dari

36
Pengabdian di Bumi Sholawat

berbagai pihak bahwa pengabdian kerja nyatanya ini apa? Mau


mbangun mbangun, mau ngebengkel, atau berkebun tapi
berasal dari sekolah agama, apa kerja nyata yang akan kalian
berikan untuk pesantren ini? Kan biasanya kalau ada anak
pengabdian itu ada hal yang bisa dilihat dan nyata fisiknya di
desa desa.

Gambar 4.3 Perumusan Delivery


Kami merespon dengan sangat hati-hati agar jawaban
kami tidak memberikan janji yang dapat membebankan kami
jika tidak terlaksana. Setelah kami menjelaskan terkait
pengabdian kami adalah pengembangan potensi pesantren, dan
di sepuluh hari pertama kami fokus mencari aset, sepuluh hari
kedua kami mengumpulkan data untuk dituangkan dalam
mapping, kemudian saya pribadi berusaha menjadi pendengar
yang baik ketika ada pengurus yang mencurahkan harapan
terkait pengembangan potensi yang ada di desa ini agar dapat

37
Pengabdian di Bumi Sholawat

kami jadikan opsi ketika mengajukan program kerja. Di


sepuluh hari ke-3 ini kami fokuskan pada perencanaan
program kerja, jadi setelah kami mendapatkan data aset,
kemudian telah menyelesaikan mapping aset, dan
mendengarkan harapan terkait pengembangan potensi yang
dimiliki Pondok Pesantren Nurul Chotib ini kami bersama ibu
Nova telah berdiskusi dan menyepakati bahwa kami memiliki
beberapa opsi program kerja yaitu: media pembuatan akun
media sosial
Kami usahakan agar dapat tercapai, setelah konsep
sudah matang opsi program kerja tersebut kami sampaikan
kepada pengurus Pondok Pesantren Nurul Chotib.
Setelah disetujui, kami melakukan kegiatan
pengabdian ini dengan tetap membantu pekerjaan di Pondok
Pesantren Nurul Chotib ini; mengajar TPQ.
Selain itu kami juga diminta untuk membimbing serta
mendampingi dalam acara santunan anak yatim di Pondok
Pesantren Nurul Chotib ini kami. Aku benar-benar teringat
masa-masa bersama orang tua dulu. Hmmmm…
Kami juga mengabdi dengan mengajar di TK
Muslimah Nurul Chotib. Tak lupa juga kami tetap ikut serta
dalam serangkaian kegiatan yang diadakan perangkat
pesantren baik itu kerja bakti, maupun musyawarah. Dalam

38
Pengabdian di Bumi Sholawat

satu hari sebagian dari kami diminta untuk menjadi MC di


acara tiba’iyah rutinan setiap hari jum’at, dan saya bagian
pembacaan qiroatul Qur’an.

Gambar 4.4 Bersama santriwati dalam kegiatan tiba’iyah


Setelah Program Kerja Kami sudah di setujui kami
mulai sering mengadakan briefing baik di balai pesantren
maupun ketika di Posko untuk mematangkan konsep serta
memilah kembali program kerja yang sekiranya benar-benar
dapat kami realisasikan dalam jangka waktu sepuluh hari
terakhir kami di desa ini. Kami sepakati bawa program kerja
yang akan kami realisasikan adalah pembuatan akun sosial
media.
Tepat di hari ke tiga puluh, Saya, Vina, Itus, Umam
dan Karis mengajar di TK dan PIAUD muslimah Nurul
Chotib. Saya kebagian mengajar PAUD sebagai guru

39
Pengabdian di Bumi Sholawat

pendamping. Setelah kami ajarkan sedikit terkait bagi-bagian


kami isi dengan menyanyi lagu-lagu nasional Indonesia,
menjelaskan sedikit tekait mengenal angka, huruh, dan kami
tutup dengan foto bersama. Saya melihat keceriaan di wajah
adik-adik peserta didik yang kami ajari adalah hal yang
membuatku lega dan bahagia.
D. Realisasi dan Evaluasi pada Hari ke 31 sampai hari ke 40
Alhamdulillah sepuluh hari lagi selesai, eiiiit
sebelumnya masih ada tanggungan untuk merealisasikan
program kerja, membuat laporan berupa artikel, fieldnote,
video, dan pengisian data profil pesantren. Langkah awal kami
adalah mengonsep program pembuatan chanel youtube, namun
kami juga ikut membantu dalam proses pembuatannya yaitu
ketika finishing.
Terlepas dari kendala, salah paham, egoisme, liku
liku kisah kasih nyata, aku bersyukur pengabdian di Pondok
Pesantren Nurul Chotib ini karena seluruh keluarga pondok
pesantren ramah tamah, perangkat pesantrennya sangat
mengayomi kami ketika pencarian aset, maupun ketika berada
di luar jam kerja. Aku juga bersyukur posko kami ada di
Pondok, meskipun saya sering kesiangan sehingga sering tidak
ikut sholat jamaah subuh tetapi di sini setidaknya saya merasa
aman karena ada pengawasan dari pihak pondok.

40
Pengabdian di Bumi Sholawat

Ketika silaturahmi ke perangkat desa kami juga


mendapat banyak wejangan. Saya juga terkesan dengan
kalimat dari Neng Gyta bahwa mahasiswa itu perwujudan
manusia dewasa, berbeda dengan manusia level dibawahnya.
Kita perlu memikirkan visi (sasaran) mau seperti apa yang
kemudian akan kita fokuskan untuk menggapai tujuan kita.
Kita harus punya prinsip hidup, dan harus imbang antara
akhlak, attitude, dan kecerdasan (emotional quotient, Spiritual
quotient, dan intelligence quotient).
Ketika kita ada masalah kita harus bisa
menghadapinya dengan tenang, berpikir luas, dan lapang
hatinya. Karena sekeruh apapun air sungai ketika sampai ke
laut itu airnya akan bersih. Contoh: ada ketika ada satu
genggam serbuk pahit kita aduk di air satu gelas rasanya akan
pahit, sedangkan jika satu genggam serbuk pahit itu kita aduk
di air sungai maka rasa pahitnya akan berganti menjadi segar.
Kita harus yakin dan percaya diri dalam melaksanakan hal
yang menjadi prinsip atau tujuan kita. Kita adalah pemenang,
Penarikan Mahasiswa pengabdian IAI Al-Qodiri Jember dari
pesantren dilaksanakan pada 31 Agustus 2022. Kita semua
pergi ke keluarga ndalem untuk berpamitan/sowan

41
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 4.5 Penarikan pengabdian

Itulah ceritaku selama 40 hari pengabdian di Desa


Wringinagung, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember. Kami
ucapkan banyak terima kasih kepada perangkat desa, ibu
Dosen Pembimbing Lapangan, keluaga ndalem, pengurus,
santri dan temen-temen seperjuangan yang sudah memberi
pengalaman, ilmu, dan rasa yang baru.

42
Pengabdian di Bumi Sholawat

BAB V
HARU BIRU DI BUMI SHOLAWAT

Oleh: Siti Khoriatul Umamah

A. MENGGALI ASET DI 10 HARI PERTAMA


Rabu 20 Juli 2022, Pengalaman pertama saya
melakukan pengabdian di Pondok Pesantren Nurul Chotib
mengenal orang baru dan juga kumpul dengan mereka. Ketika
sudah sampai di kediaman pondok pesantren Nurul Chotib,
kami beserta Pendamping kami melakukan sowan pengasuh
dan survei lokasi, Kyai pun memberikan motivasi dan
pengarahan terhadap Tim untuk melaksanakan pengabdian
sebaik mungkin.

Gambar 5.1 Sowan ke ndalem sekaligus penyerahan

43
Pengabdian di Bumi Sholawat

Karena perjalanan ini membutuhkan proses untuk


memberikan kesan yang terbaik di pondok pesntren Nurul
Chotib ini. Aku dan teman-teman melakukan monev pertama
dengan pendamping yaitu ibu Nova Saha Fasadena, M.Sos.
Monev ini mendiskusikan tentang aset-aset dan tema yang
akan kami lakukan di lembaga ini.
Kegiatan selanjutnya yang saya dan teman-teman
lakukan adalah mengikuti kegiatan rutin yang ada di pesantren
yaitu OMJ (Obrolan Malam Jum’at) kegiatan musyawarah
dengan pembahasan kitab yang sebelumnya sudah dipelajari.
Yang diharapkan bisa mencapai mufakat dan paham yang
selaras.

Gambar 5.2 Bersama para santri dalam kegiatan OMJ

44
Pengabdian di Bumi Sholawat

B. LIKA-LIKU DI 10 HARI KEDUA


Saya dan teman-teman mengikuti kegiatan rutin, yaitu
istigosah setiap hari Selasa yang dipimpin oleh pengasuh
pesantren dan di hadiri oleh ibu-ibu muslimat ditempat.
Setelah usai melakukan kegiatan tersebut tak lama
adzan isya’ pun berkumandang yang menandakan sholat isya’
pun akan segera dilaksanakan secara berjamaah yang diimami
oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib.
Hari demi hari telah kita lalui, banyak hal yang dapat
diambil dalam kegiatan yang kita lakukan ini. Dari kegiatan
hadroh, sholat berjamaah, diskusi bersama guru PAUD,
diskusi mengenai pelatihan seminar beserta kegiatan istighosah
di Pondok Pesantren Nurul Chotib.

Gambar 5.3 Serawung dengan jamaah manakib

45
Pengabdian di Bumi Sholawat

C. AKSI NYATA DI 10 HARI KETIGA


Sedikit lagi, saya dan teman-teman akan segera
menyelesaikan pengabdian kami dengan segala upaya yang
kami lakukan untuk melakukan yang terbaik bagi Pesantren
Nurul Chotib, lumayan lelah untuk saya tapi tidak masalah
semua terbayar dengan mengenal dan dekat dengan para santri
putri.

Gambar 5.4 Suasana rapat saat penyusunan PROKER


Kami mengadakan evaluasi selama kami
mengabdi disini dan juga melakukan PROKER (Program
Kerja) kami untuk Pondok Pesantren ini. Tidak lama kemudian
semua aset dipaparkan dan semua ide disampaikan. Ketika itu
terbentuknya PROKER (Program Kerja) salah satunya
menegembangkan ide-ide dari orang menjadi satu.

46
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 5.5 Pengabdian di TK Muslimat Nurul Chotib


Kami juga mengunjungi kepala sekolah TK muslimat
Nurul Chotib. Kami menanyakan beberapa hal yang kami
belum mengerti, dan meminta saran beliau mengenai cara
mengajar yang baik dan tepat untuk anak usia dini, karna ilmu
bukan didapat dari membaca atau belajar melainkan bertanya
kepada seseorang yang lebih dahulu paham dengan bidang
yang kita asah.
Dalam rangka hari kemerdekaan kami juga
mengadakan lomba-lomba untuk memeriahkan 17 Agustus
dengan santri. Kami mengadakan lomba puisi, dengan tujuan
mengasah kemampuan dan memberikan dukungan untuk santri

47
Pengabdian di Bumi Sholawat

yang berpotensi dalam bidang yang disukainya, lomba mencari


karet dalam tepung, untuk membangun rasa kerja sama yang
kompak agar mencapai tujuan yang sesuai dengan mereka
harapkan sendiri yaitu keberhasilan.
D. KESAN DAN HARU DI 10 HARI TERAKHIR
Minggu Minggu akhir terlewati dengan banyak sekali
momen, kejadian dan beberapa hal yang tidak menyenangkan
namun semua kembali terbayar dengan pengalaman dan ilmu
yang didapat dari pesantren dan kenangan bersama santri
santrinya. Di hari terakhir penarikan kami semua mengunjungi
pengasuh untuk berpamitan dengan tujuan memberi tahu
bahwa pengabdian kami selesai di Pondok Pesantren Nurul
Chotib.

Gambar 5.6 Acara perpisahan tim pengabdian dengan santri

48
Pengabdian di Bumi Sholawat

Inilah cerita yang dapat saya tulis secara singkat,


namun kenangannya bukan hal yang singkat.

49
Pengabdian di Bumi Sholawat

BAB VI

CERITA PENGABDIAN TERINDAH

Oleh : Alfina Hidayati

A. AWAL PENGABDIAN
Aku kan dah cerita kalo aku mahasiswa di IAIQOD
semester 5 tapi sebelum itu kita harus melaksanakan
pengabdian pengabdian ke masyarakat,nah kebetulan kita
melakukan pengabdian di pondok pesantren Nurul Chotib
tercinta bersama 6 orang lainnya, yang pertama Muhammad
Fathur Rozi (ketua posko) dan Ahmad Samiadi dari prodi
PAI, lalu ada juga Silvia Bintil Aula, Karisma Lutfiani, Siti
Maimunatus Nur Hasanah, Siti khoriatul Umamah dan aku
sendiri Alfinaaaaa Hidayaaattiiii dari prodi PIAUD.
Sebelum turun langsung ke lapangan ada pembekalan
dari kampus pada tanggal 16 Juli walaupun tidak sepenuhnya
mengerti tapi Insya Allah kami siap melakukan pengabdian
dengan konsep ABCD seperti yang kampus inginkan,setelah
pembekalan selesai kami melakukan diskusi bersama dengan
para Dosen Pendamping yaitu ibu Nova Saha fasadena dan ibu
Luluk mukarromah tentang program-program yang akan
dijalankan nantinya.Setelah diskusi bersama rancangan
program yang akan dilakukan pun semakin matang dengan

50
Pengabdian di Bumi Sholawat

bimbingan dari Dosen Pendamping,walaupun saat pembekalan


kampus tidak sepenuhnya mengerti tapi dengan bantuan ibu
Nova dan ibu Luluk kami pun semakin terarahkan.
Pada tanggal 20 Juli kami setelah survei lokasi ke
Pesantren Nurul Chotib. Dosen Pendamping, Ibu Nova Saha
Fasadena melepaskan dan menyerahkan kami ke pihak Pondok
Pesantren Nurul Chotib untuk melakukan pengabdian selama
hampir 40 hari ke depan. Di sana kami bertemu dengan
pengasuh pondok pesantren Nurul Chotib yaitu KH.
Muhammad Fawaid lalu para pengurus pondok serta para
santriwan dan santriwati, Dosen kami menjelaskan maksud dan
tujuan kami ke pengasuh pondok pesantren dan Alhamdulillah
pengasuh menerima kami dengan sangat baik, lalu kami
melakukan diskusi juga dengan para pengurus agar dengan
harapan kami bisa menggali potensi yang ada di sana dan
bermanfaat untuk pesantren kedepannya.
Pada hari kedua sampai ke sepuluh kami fokus untuk
mencari aset-aset yang ada disana mulai dari aset
individu,bangunan,koneksi dan lain-lain.tidak lupa kami juga
mengikuti kegiatan pondok yang ada disana seperti manaqiban,
istighosah,sholat berjamaah 5 waktu bersama santri, dan yang
paling seru yaitu mengantri nasi bersama para santri.

51
Pengabdian di Bumi Sholawat

Beberapa hal penting yang kamu temukan di pondok


pesantren Nurul chotib yaitu

1. Di pesantren Nurul Chotib terdapat beberapa komunitas


seperti OMJ, the creator santri , dan fuqoha'

2. Setiap sebulan sekali diadakan Batsul Masail atau Forum


Musyawarah untuk menuntaskan masalah menurut fiqih.

3. Di komunitas the creator beberapa anggota sudah


menerbitkan hasil karyanya menjadi sebuah buku ( omoo,
Daebak..)

4. Dengan jumlah santri yang hampir mencapai 700, dan


fasilitas pondok yang luar biasa untuk ukuran pesantren di
desa dengan biaya yang terjangkau.

5. Dan tentu nya para pengurus dan santri yang sangat sabar
dan ramah, dan sangat membantu kami dalam melakukan
pengabdian.

6. Adanya LSN Mart atau sejenis minimarket di dalam pondok


yang memudahkan kami membeli barang-barang yang
dibutuhkan jadi tidak harus beli di luar pondok.

B. Hari ke 11 sampai 20
Pada hari ke 11 kami mulai mengumpulkan data-data
yang kami cari sepuluh hari sebelumnya lalu kami membagi
nya kepada masing-masing tim yang telah ditentukan di awal
agar mempermudah dalam menggali potensi pondok pesantren.
Pada hari ke 12 sampai 20 kami sering melakukan diskusi

52
Pengabdian di Bumi Sholawat

bersama diluar pondok selain Anggota posko 10 kami juga


ketambahan anggota dari posko sebelah yaitu posko 9 yang
sama-sama melakukan pengabdian di pondok pesantren Nurul
Chotib. Posko kami jadi satu di salah satu ruangan sekolah di
sana jadi kami semakin akrab dan banyak menemukan ide-ide
baru sumbangan dari anak posko sebelah begitupun juga kami
terkadang menyumbang ide untuk program posko 9. Begitulah
kerja sama yang kami lakukan walaupun sering berantem,ber
adu argumen, tapi itu semua menjadi memori indah ketika
sudah berpisah.

Gambar 6.1 diskusi bersama

53
Pengabdian di Bumi Sholawat

Dalam mengumpulkan data kami banyak mengalami


kesulitan karena adanya perbedaan diantara kami ,membuat
kami sedikit mengalami cek cok tapi dengan kepala dingin
kembali kami saling meminta maaf dan mencari jalan keluar
yang terbaik. Tidak jarang ketika diskusi bersama diluar
pondok kami sering nyeleot membeli makanan di luar karena
di pondok tidak tersedia dan berleyeh-leyeh sehingga tidak
jarang kita pulang telat ke pondok. di sela-sela diskusi kami,
jenuh dan bosan menerpa jadi sebagai hiburan kami terkadang
kami membuat video tik tok atau bermain game bersama atau
malah karaokean untuk menghilangkan penat.
C. Hari ke 21 sampai 30
Waahhh Alhamdulillah kami sudah memasuki
sepuluh hari ketiga dalam pengabdian kami di pondok
pesantren Nurul chotib, memasuki sepuluh hari ketiga ini kami
mulai merencanakan program yang akan dikembangkan
setelah melalui pencarian aset di sepuluh hari pertama lalu
lanjut drama pemilahan data di sepuluh hari kedua dan setelah
berdiskusi dengan pengurus tentang keinginan para pengurus
dan juga bimbingan dari dosen kami ibu Nova Saha Fasadena
akhirnya kami sepakat Tentang program kerja kami yaitu :
pembuatan akun media sosial.

54
Pengabdian di Bumi Sholawat

Setelah kami sepakat lalu kami sampaikan kepada


para pengurus pondok dan Alhamdulillah mereka menyambut
dengan baik ide kami. Selain menjalankan program kerja kami,
kami juga melakukan pengabdian lain seperti mengajar di
kelas Diniyah, mengajar di TK Nurul Chotib, membantu
pengurus menertibkan santri, dan juga kerja bakti bersama-
sama. Saat mengajar TK kami sempat bingung karena aku,
Silvi, Karis, Itus, ataupun Umam tidak ada yang punya
pengalaman mengajar jadi sempat ada moment awkward,tapi
berusaha untuk memberikan yang terbaik, kamu mulai dengan
bernyanyi,tebak- tebakan angak,belajar huruf Hijaiyah , dan
lain-lain, lama kelamaan kami pun terbiasa dan menjadi lebih
mudah untuk kami, melihat anak-anak yang masih polos dan
lugu mengingatkan ku pada masa kecilku dulu, ketika
pembagian kelas aku kebagian mengajar di kelas A, kelas awal
untuk tingkat TK, mereka sangat aktif dan cakap dalam
berbicara, ketika mulai membaca doa-doa sebelum belajar di
mulai terkadang ada dari mereka yang menangis atau
berteriak-teriak dan ada juga yang diam saja, menjadikan
sebuah tantangan tersendiri untukku bagaimana menaklukan
mereka. dan menjadi pengalaman yang sangat berharga
tentunya untuk kami kedepannya.

55
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 6.2 ketika mengajar di TK Muslimat Nurul Chotib

Gambar 6.3 foto bersama guru PAUD dan TK Nurul Chotib

56
Pengabdian di Bumi Sholawat

Tidak lupa untuk menyambut kelahiran negara ini,


kamu juga mengadakan lomba - lomba untuk memeriahkan
dirgahayu RI, selama 3 hari berturut -turut kami melaksanakan
lomba untuk para santri seperti mencari karet dalam tepung,
puisi, dan drama musikal. Sangat seru sekali bisa melihat para
santri menikmati lomba dan bersenang-senang, melihat mereka
bahagia membuat kami juga bahagia, melihat mereka kecapean
karena padatnya kegiatan pondok juga tangis mereka ketika
rindu orang tua dirumah membuat kami terenyuh ketika
melihat mereka bisa tertawa lepas. Selain itu kami juga
menemukan banyak santri yang mempunyai bakat tidak
terduga, kekreativitasan mereka sangat luar biasanya.
Dan kebersamaan bersama santri membuat kami juga
akrab tidak jarang mereka datang kepada kami untuk
memberikan buah atau makanan ketika mereka disambang,atau
terkadang menawarkan pijat memijat( katanya kasihan melihat
kami kecapean) haduuh ada aja pokoknya mereka juga super
super baik selalu membantu walaupun terkadang ada beberapa
yang jail but it's okay, untung mereka masih pada kiyowo...

57
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 6.4 lomba-lomba untuk memperingati Dirgahayu RI

Kami juga mulai merealisasikan program kami,Selain


itu kami juga mempunyai program lain seperti mengajari santri
membuat tas dari plastik untuk mengurangi sampah plastik
yang di pondok. Dan ada tambahan dari dosen pendamping
kami yaitu kurikulum merdeka untuk semua guru di lembaga
yayasan pondok pesantren Nurul Chotib . Tahun ini menteri
pendidikan mengubah kurikulum pendidikan menjadi
kurikulum merdeka, karena masih baru dan belum banyak
yang tau Dosen Pendamping kami berinisiatif memberikan
wawasan tentang kurikulum merdeka kepada guru-guru disana.
Dan di hari ketiga puluh kami bertemu dengan Dosen
Pendamping untuk monev yang ke-2 sekaligus membahas

58
Pengabdian di Bumi Sholawat

persiapan tentang seminar kurikulum merdeka juga seminar


tentang YouTube untuk anak santri .
D. Hari ke 31 sampai 40
Finally, sepuluh hari lagi pengabdian kita selesai,
Seperti kata pepatah semakin dekat kita menuju puncak ,maka
semakin banyak juga rintangan yang melanda. Begitulah yang
kami hadapi sepuluh terakhir ini, persiapan untuk seminar
kurikulum merdeka dan pembuatan YouTube, Laporan
pengabdian, dan lain sebagainya, tapi Alhamdulillah kami bisa
melewatinya berkat kerjasama semua tim akhirnya kita bisa
menyelesaikan tepat pada waktunya. Dalam sepuluh hari
terakhir ini banyak Yang kami kerjakan seperti seminar
pembuatan akun YouTube untuk para santri dan yang sangat
membuat kami kewalahan yaitu ketika seminar kurikulum
merdeka untuk para dewan guru, karena untuk pertama kalinya
kami mengadakan. Acara yang sangat penting dan
Alhamdulillah beberapa masukan dan saran dari beberapa
dewan guru semoga membuat kami menjadi lebih baik lagi.
Dan seminar yang kami laksanakan berjalan dengan lancar
berkat bantuan dari semua pihak. Dan itu menjadi pengalaman
yang sangat berarti untuk kami, kerja sama tim yang Luar
biasa menjadi kan kami bisa mencapai sejauh ini, meskipun

59
Pengabdian di Bumi Sholawat

banyak cekcok, perdebatan, ataupun drama Alhamdulillah


kami bisa melewati semuanya

Gambar 6.5 Seminar Pesantren Bermedia di Era Digital

Gambar 6.6 seminar kurikulum merdeka yang diikuti oleh seluruh


dewan guru di Nurul Chotib

Pada hari ke 40 kami berpamitan dengan pengasuh


kami diberi banyak nasehat tentang kehidupan yang akan kami
nanti nya, pengabdian ini adalah gambaran kecil lika liku
kehidupan ini. Alhamdulillah 40 hari tidak terasa kebersamaan

60
Pengabdian di Bumi Sholawat

ini, tangis dan tawa juga kita lalui, dan akhirnya keberhasilan
pun mendatangi.
Itulah cerita 40 hari pengabdian kami di Pondok
Pesantren Nurul Chotib Desa Wringin Agung Kecamatan
Jombang Kabupaten Jember. Tak lupa ucapan terima kasih
kepada keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Chotib,
pengasuh,pengurus para dewan guru, hingga santriwan dan
santriwati yang telah menerima kami dengan baik dan ramah,
tidak segan membantu dan memberi tahu, serta mengijinkan
kami melakukan pengabdian selama hampir 40 hari ini.
Inilah cerita ku ,,, mana ceritamu..??..

61
Pengabdian di Bumi Sholawat

BAB VII

POTENSI SANTRI DI PP NURUL CHOTIB

Oleh : Siti Maimunatus Nur Hasanah

A. AWAL PENGABDIAN
Rabu 20 Juli 2022, menjadi saksi perjalananku selama
40 hari pengabdian, di mana aku dipertemukan oleh orang-
orang yang beda prodi. Hari pertama merupakan awal bagiku
untuk menjalani tugas ini, aku dan teman-teman berangkat
bersama kekediaman Pondok Pesantren Nurul Chotib, pondok
pesantren yang terbaik dan tentram menurutku. Di dalamnya di
penuhi oleh orang-orang yang menimba ilmu tanpa rasa lelah,
dia adalah orang-orang pilihan, orang-orang yang mau
meninggalkan keluarganya dan orang-orang yang di cintainya
demi masa depan yang cerah.
Ketika sudah sampai di kediaman pondok pesantren
Nurul Chotib, kami beserta pendamping melakukan sowan
pengasuh dan survei lokasi, Kyai pun memberikan motivasi
dan pengarahan terhadap Tim untuk melaksanakan pengabdian
sebaik mungkin.

62
Pengabdian di Bumi Sholawat

Pagi yang cerah disertai hembusan angin yang sejuk,


sehingga tampak terasa dingin. Hal itu wajar bagiku merasakan
kesejukan dengan melihat para santriwati mengaji.
Karena perjalanan ini membutuhkan proses untuk
memberikan kesan yang terbaik di Pondok Pesantren Nurul
Chotib ini. Aku dan teman-teman melakukan monev pertama
dengan pendamping yaitu ibu Nova Saha Fasadena, M.Sos.
Monev ini mendiskusikan tentang aset-aset dan tema yang
akan kami lakukan di lembaga ini.
Bulan yang indah di malam hari memancarkan sinar
yang terang beserta hembusan angin malam yang
menemaninya, aku dan teman-teman melakukan kegiatan OMJ
(Obrolan Malam Jum’at) kegiatan ini sengaja kami lakukan
agar para santri mempunyai prinsip leadership skill
(kepemimpinan). Setelah melaksakan kegiatan ini aku dan
teman-teman juga ikut melaksanakan aktivitas sehari-hari di
pesantren. Yang bermula dari shalat shubuh berjam’ah, di
lanjut mengaji bersama nyai khusus pengurus putri, setelah itu
melakukan shalat dhuhur berjamaah, makan siang, kegiatan
sekolah diniyah, shalat ashar, manakiban, shalat magrib
berjamaah, ngaji yasin dan waqi’ah bersama nyai dan semua
para santriwan dan santriwati, shalat isya’ berjamaah, terakhir
ngaji bersama guru tugas dari pondok pesantren sidogiri. Inilah

63
Pengabdian di Bumi Sholawat

kegiatan sehari-hari yang kami lakukan. Lelah bukanlah suatu


halangan bagi kami untuk menimba ilmu di pesantren ini. Niat
dan tekat kuat untuk mengabdi terhadap pondok pesantren
lebih besar, sehingga mengalahkan rasa lelah ini. Tidak terasa
waktu begitu cepat sehingga kami selesai melaksanakan
kegiatan selama 10 hari pertama ini.

Gambar 7.1 Pengenalan tim pengabdian pada para santri

B. KEGIATAN PENGABDIAN
Perjalanan kami masih panjang dan semua aset-aset
sudah terkumpul, jadi tugas kami adalah menyelesaikan semua
aset-aset, kami fokus terhadap semua aset-aset yang telah ada.
Tidak semua hal sesuai ekspetasi, aku kira menyelesaika aset-
aset ini lebih mudah sebenarnya sedikit memakan waktu dalam

64
Pengabdian di Bumi Sholawat

pembuatan aset-aset ini, akan tetapi memerlukan ketelitian dan


hati-hati.
Keesokan harinya, aku dan teman-teman melakukan
kegiatan hadroh yang meriah bersama para santriwati, hadroh
tersebut melantunkan sholawat-sholawat yang dapat mengajak
kita untuk terus mengingat terhadap baginda nabi.
Setelah usai melakukan kegiatan tersebut tak lama
adzan isya’ pun berkumandang yang menandakan sholat isya’
pun akan segera dilaksanakan secara berjamaah yang diimami
oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib.

Gambar 7.2 Acara istighosah dengan santri


Hari demi hari telah kita lalui, banyak hal yang dapat
diambil dalam kegiatan yang kita lakukan ini. Dari kegiatan
hadroh, sholat berjamaah, diskusi bersama guru PAUD, diskusi
mengenai pelatihan seminar beserta kegiatan istighosah di
Pondok Pesantren Nurul Chotib.

65
Pengabdian di Bumi Sholawat

C. MELAKSANAKAN PROGRAM KERJA


Separuh perjalanan kami lewati, canda tawa kami
lalui semangat ini selalu menjadi ujung tombak kami, karna
tujuan kami adalah mengabdi di Pondok Pesantren Nurul
Chotib ini. Tidak terasa sudah pertengahan jalan, seakan-akan
baru kemarin kami mengabdi, aku dan teman-temanku
mengerjakan tugas selanjutnya.

Gambar 7.3 Evaluasi PROKER


Kami mengadakan evaluasi selama kami mengabdi
disini dan juga melakukan PROKER (Program Kerja) kami
untuk Pondok Pesantren ini. Tidak lama kemudian semua aset
dipaparkan dan semua ide disampaikan. Ketika itu
terbentuknya PROKER (Program Kerja) salah satunya
menegembangkan ide-ide dari orang menjadi satu.

66
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 7.4 Pengabdian dengan mengajar para santri


Setiap hari aku dan teman-teman melakukan kajian
kitab Irsyadul ‘Ibad. Salah satu isinya menerangkan tentang
“Jika kita melakukan sholat tanpa mengambil wudhu, kelak
saat kita meninggal dunia di kuburan kita akan ditemani oleh
serigala”. Diterangkan juga didalam kitab Fathul Mu’in yang
berisi tentang “Hukumnya wudhu’ itu sunah, sholat hukumnya
wajib. Jika sesuatu yang sunah digunakan untuk perkara yang
wajib. Maka yang sunah akan berubah menjadi wajib
hukumnya. Niat untuk berwudhu tidak boleh diganti dengan
niat lain, semisal berwudhu tapi membaca niat untuk masuk

67
Pengabdian di Bumi Sholawat

masjid. Cukup wudhu dengan niat untuk menghilangkan


hadast kecil dan hadast besar.

Gambar 7.2 Acara anjangsana pengurus putri


Keesokan harinya, kami melaksanakan rutinitas
anjangsana antar pengurus putri. Guna anjangsana ini yaitu
untuk mempererat tali silaturrahmi antar asrama dan juga
untuk memecahkan masalah yang ada di Pondok Pesantren,
masalah yang besar diperkecil dan masalah yang kecil
dimusnahkan atau ditiadakan.
D. EVALUASI PENGABDIAN
Seiringnya waktu, kami mulai melakukan
pendiskusian tentang pelatihan kurikulum merdeka. Kenapa
kami memilih pelatihan ini karena selama ini pendidikan di
Indonesia lebih mementingkan kepada aspek pengetahuan
maka dari itu kami melakukan pelatihan kurikulum merdeka

68
Pengabdian di Bumi Sholawat

ini. Tujuan kami agar menciptakan pendidikan yang lebih


menyenangkan bagi peserta didik dan guru.
Di hari selanjutnya, kami melakukan pengabdian di
TK Muslimah Nurul Chotib, kami mengajari cara berhitung
menggunakan jari, bernyanyi, bergambar bermain dan lain-
lain. Cara berhitung menggunakan jari itu menurut kami
membuat anak lebih mudah dalam menghitung dan kami
mengajarkan tentang nabi, rukun Islam, rukun iman dan juga
sifat-sifat yang dimiliki Allah dengan menggunakan lagu-lagu
sehingga anak mudah mengingatnya.
Seiring berjalanannya waktu, kami melakukan monev
bersama dosen pendamping untuk mendiskusikan kembali
mengenai labet tersebut sehingga tersusun rapi dan cocok.
Setelah kita melakukan kegiatan demi kegiatan di Pondok
Pesantren ini kita dapat mengetahui apa kekurangan dan
kelebihan yang ada didalamnya. Sehingga kami bisa sedikit
memperbaiki kekurangan yang ada untuk menjadi lebih baik
lagi.

69
Pengabdian di Bumi Sholawat

BAB VIII
KEGIATAN KEAGAMAAN SANTRI PP NURUL CHOTIB

Oleh : Karisma Lutfiani

A. MENGGALI ASET PESANTREN


Dengan menyusun tema "Pesantren Bermedia di Era
Digital" mahasiswa yang tergabung dalam kelompok
pengabdian posko-10 di bawah bimbingan oleh Ibu Nova Saha
Fasadena, M.Sos dan Ibu Luluk Mukarromah, M.Pd sebagai
dosen pendamping memilih melaksanakan pengabdian di
pondok pesantren Nurul Chotib Al-Qodiri IV.
Pondok pesantren di pilih sebagai lokasi pengabdian
bukan tanpa alasan tetapi karena sesuai dengan tema, yaitu
"Pesantren Bermedia di Era Digital"
Awal kami masuk ke pondok pesantren kami dan
Dosen Pendamping sowan kepada pengasuh pondok pesantren
Nurul chotib yaitu " Kiai Muhammad Fawaid S.E., M.Sc."
Untuk Memasrahkan kami melakukan pengabdian di sini.
Sebagai tempat pengabdian kami di pondok pesantren
kami harus mengikuti semua kegiatan-kegiatan yang ada di
dalam pondok pesantren ini. Salah satunya berjamaah bersama
nyai seppuh yaitu Nyai Hj Masluhah Mansyur Khudori. Selain
itu kami mengikuti kajian ngaji kitab bersama santri dan ustadz
tugasan dari Sidogiri.

70
Pengabdian di Bumi Sholawat

Jumlah Santri di Pondok Pesantren Nurul Chotib ini


kurang lebih nya "sembilan ratusan" laki-laki dan perempuan.
Santri-Santri di sini sangat ramah ya ada sebagian yang tidak
mau mengikuti peraturan pondok pesantren ya namanya juga
anak-anak karakter orang kan berbeda beda jadi ya
dimaklumin saja.
Kami disini juga mengikuti kegiatan manaqib setiap
selesai jamaah ashar dan manaqib ini di anjurkan setiap hari
baik santriwan dan santriwati.

Gambar 8.1 Manakib di mushola putri


Tempat pengabdian kami disini sangat nyaman bagi
saya karena di dalam naungan pondok pesantren saya bisa
lebih tau lagi apa saja yang ada di dalam naungan Pondok
pesantren ini.
Setelah itu kami berkumpul di posko kami untuk
membahas tentang mengenai aset ABCD dan berbagi tugas
yang diberikan oleh Dosen Pendamping kami untuk

71
Pengabdian di Bumi Sholawat

membentuk aset-aset ABCD itu. Dan setelah semua terbentuk


kami para tim masuk ke pondok pesantren untuk beristirahat.
Kami mengikuti peraturan yang telah pengasuh
berikan, yang perempuan di asrama perempuan dan yang laki
laki di asrama laki laki.
Kami berkumpul di posko tidak setiap hari karena
kami sungkan yang mau ijin ngumpul ke posko. Jadi kami
mengambil keputusan bersama untuk berkumpul hari Jum'at
dan Sabtu saja.

Gambar 8.1 Sholat berjamaah di mushola putri

B. MENYUSUN PROGRAM KERJA


Mulai mengikuti kegiatan-kegiatan yang berbaur
bersama masyarakat di Desa ini yaitu acara istigosah. Di

72
Pengabdian di Bumi Sholawat

pondok pesantren Nurul Chotib setiap hari selasa mengadakan


acara istigosah, yang di pimpin langsung oleh pengasuh
pondok pesantren yaitu Nyai Hj Masluhah Mansyur Khudori.
Istigosah ini di ikuti oleh ibu" muslimat dan ada juga sebagian
wali santri yang ikut. Sebelum istigosah di mulai di sambutlah
dengan Hadroh "Al Hasanu" yaitu singkatan dari (Hadrah
santri putri Nurul Chotib) yang terdiri dari sebelas anak santri
putri yang ikut Hadrah tersebut.
Sebagai tempat pengabdian kami disini kami juga
mengikuti acara istigosah tesebut, tetapi tidak semua tim ikut
karena sebagian ada yang mengajar diniyah jadi perwakilan
saja yang mengikuti acara istigosah ini.
Ketika Hadroh di mulai dan ibu" sebagian ada yang
datang saya bersama tim meminta foto ibu ibu muslimat buat
bukti laporan kami selama pengabdian ini. Mungkin teman
teman semua pernah tau apa sih istigosah itu, supaya teman
teman lebih jelas saya akan menceritakan sedikit pengalaman
saya ketika mengikuti acara tersebut.
Istigosah ini biasa di sebut dengan dzikir bersama,
ceramah agama dan yang terakhir do'a yang di pimpin
langsung oleh Nyai Hj Masluhah Mansyur Khudori beliau lah
pengasuh pondok pesantren Nurul Chotib ibu kandung KH
Muhammad Fawaid S.E., M.Sc .

73
Pengabdian di Bumi Sholawat

Ketika sudah selesai acara istigosah ini kami bersama


ibu-ibu antusias untuk berjamaah ashar bersama, sambil
menunggu nyai siap siap untuk menjadi imam kami dengan ibu
ibu berzikir/ bersholawat bersama karena dawuhnya kyai di
sini sebelum kita mengawali atau menginginkan sesuatu kita
bersholawat terlebih dahulu. Karena di sini kami semua santri
jadi kita harus mengikuti apa yang telah guru amalkan seperti
yang biasa beliau katakan
" OJO LALI MOCO SHOLAWAT".

Gambar 8.2. Sholawatan di mushola putri

Kemudian pada hari Jum'atnya kami berkumpul lagi


untuk membahas acara atau perlombaan untuk acara 17
Agustus 2022.

74
Pengabdian di Bumi Sholawat

Kami menyusun acara dan perlombaan yang akan di


adakan dipondok pesantren. Kami bersepakat mengadakan
acara tersebut pada tanggal 13-14 kami bersepakat acara ini di
adakan dua hari pada malam hari supaya tidak mengganggu
aktivitas school jika di adakan di pagi hari. Lomba yang akan
kami adakan yaiku: Drama musikal, mencari karet di dalam
tepung, balon gembira, puisi, dan stand up komedi.
Keesokan harinya Dosen Pendamping ibu Nova
vasadena M. S.O.S me-monev di posko untuk menanyakan
lagi tentang aset-aset ABCD tersebut. Dan Alhamdulillah tugas
aset yang kami kerjakan benar atau sesuai apa yang telah
beliau berikan. Selain itu kami merencanakan untuk
mengadakan acara pelatihan kurikulum merdeka yang di
pimpin langsung oleh bapak Rofik Hidayat M.Pd beliau dosen
UIN KHAS Jember
C. MELAKSANAKAN PROGRAM KERJA
Memperingati HUT RI ke-77 bersama santriwan dan
santriwati Pondok Pesantren Nurul Chotib dengan semeriah
mungkin.
Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan
bangsa Indonesia pasti kalian tidak asing lagi dengan acara
upacara bendera, perlombaan dan lain sebagainya yang di

75
Pengabdian di Bumi Sholawat

rayakan dengan meriah di luar sana. Tetapi bukan cuma di luar


saja, di pondok pesantrenpun juga tidak kalah meriah.
Salah satunya di Pondok Pesantren Nurul Chotib, para
santri tak hanya mengikuti upacara bendera saja. Tetapi
mereka juga mengikuti berbagai perlombaan yang di adakan
oleh para tim. Acara tersebut di adakan selama dua hari.
Di hari pertama, kami mulai dengan acara pembukaan
yaitu drama musikal yang di tetapkan di pondok putra saja.
Kami tidak menyatukan perlombaan antara santriwan dan
santri Wati karena dalam naungan pondok pesantren di sini
santri putra dan santri putri tidak di perbolehkan bersama jadi
setiap ada acara disini mengadakan sendiri sendiri. Kecuali
waktu upacara saja bareng serentak.
Kami mulai dengan acara pembukaan dan pengesahan
acara tersebut di pondok putri. Setelah acara pembukaan dan
pengesahan selesai, dilanjutkan dengan acara inti yang sangat
mereka tunggu-tunggu yaitu acara perlombaan. Dan di setiap
perlombaan masing masing asrama maksimal mendaftarkan 5
orang untuk mengikuti perlombaan tersebut.
Para panitia dan tim mempersiapkan alat dan tempat
sebelum memulai perlombaan. Di samping itu para peserta
bersiap untuk mempersiapkan diri sebelum perlombaan.
Setelah panitia selesai mempersiapkan tempat dan alat. Para

76
Pengabdian di Bumi Sholawat

panitiapun memanggil para peserta untuk memasuki area


perlombaan. Panitia memulai dengan hitungan mundur. Dan
peserta pun memulai perlombaan. Ketika perlombaan di mulai
para penontonpun bersorak-sorak tanda mensuport para peserta
perwakilan per-asrama mereka masing-masing.
Setelah beberapa jam acara dilaksanakan, akhirnya
perlombaan malam ini pun telah di akhiri. Para santripun
kembali ke asrama masing-masing.
Keesokan malam hari acara perlombaan dengan di
sertai penutup acara serta pengumuman pemenang perlombaan
dengan disertai penutup acara serta pengumuman pemenang
perlombaan yang telah dilaksanakan selama dua malam ini.
Perlombaan yang paling di tunggu tunggu para santri, yaitu
puisi orasi dan stand up comedy.
Tiba sudah acara yang terakhir, yaitu pengumuman
pemenang dan penutupan acara di malam hari ini. Tidak sia sia
perjuangan mereka untuk memenangkan perlombaan tersebut.
Tetapi dalam sebuah perlombaan menang atau kalah itu sudah
biasa. Hari sudah malam, dilanjutkan dengan acara yang
terakhir yaitu acara penutupan. Para panitia dan tim menutup
acara dengan di sertai do'a. Semoga pemuda hari ini bisa
menjadi pemimpin di masa depan.

77
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 8.2 Pelaksanaan Proker


Pada hari Jum'at kami semua tim pengabdian dan
Dosen Pendamping kami mengadakan acara pelatihan
Implementasi Kurikulum merdeka yang di ikuti oleh semua
guru TK-PAUD-MTS-SMP-MA-SMK.
D. EVALUASI DAN PENARIKAN
Pada tanggal 31 Agustus yaitu acara penarikan
pengabdian di Pondok Pesantren Nurul Chotib dan para Dosen
Pendamping antusias sowan kembali kepada pengasuh Pondok
Pesantren Nurul Chotib tanda terima kasih karena telah
menerima kami pengabdian di pondok pesantren ini. Dan
mengetahui lebih dalam lagi semua isi di dalam pondok
pesantren ini. Banyak cerita dan kesan kami selama
pengabdian, canda tawa telah kita lewati saat kita bersama dan

78
Pengabdian di Bumi Sholawat

hari ini kami rayakan berakhirnya pengabdian kami di naungan


Pondok Pesantren Nurul Chotib ini

Gambar 8.3 Evaluasi Kegiatan bersama dosen pendamping

79
Pengabdian di Bumi Sholawat

BAB IX

MENGABDI SEKALIGUS MENGAJI

Oleh : Ahmad Samiadi

A. PELEPASAN
Pondok Pesantren Nurul Chotib Al-Qodiri IV atau
biasa disebut pesantren bumi sholawat menjadi saksi
perjalanan selama 40 hari di mana saya dipertemukan oleh
orang ¬orang luar biasa. Hari pertama merupakan awal bagi
saya untuk menjalani tugas, saya dan teman teman berangkat
bersama kediaman Pondok Pesantren Nurul Chotib, ketika
sudah sampai di Pondok Pesantren Nurul Chotib, kami berserta
Dosen Pendamping melakukan sowan kepada pengasuh KH
Muhammad Fawait dan survei lokasi. Karena perjalanan
pengabdian butuh proses untuk memberikan kesan yang
terbaik mungkin di pondok pesantren. Saya dan teman teman
melakukan monev pertama bersama Dosen Pendamping Ibu
Nova Saha Fasadena, M.Sos. Monev ini mendiskusikan
tentang aset-aset dan tema yang akan dilakukan di pondok
pesantren. Keesokkan harinya saya dan teman teman setelah
melakukan kegiatan manakib kubro, ada rutinan OMJ yaitu
obrolan malam jumat. Kegiatan ini sengaja dilakukan agar para
santri mempunyai prinsip kepemimpinan, setelah melakukan

80
Pengabdian di Bumi Sholawat

rutinan tersebut saya dan kawan-kawan esokannya kami


bermulai aktivitas seperti biasanya di pondok pesantren, seperti
ngaji, belajar mengajar, sholat berjamaah dan manakib sore.
Inilah kegiatan sehari-hari yang kami lakukan di pondok
pesantren tidak terasa melaksanakan pengabdian selama 10
hari pertama.
Setelah itu kami berkumpul di posko kami untuk
membahas tentang mengenai aset ABCD dan berbagi tugas
yang diberikan oleh Dosen Pendamping kami untuk
membentuk aset-aset ABCD itu. Dan setelah semua terbentuk
kami para tim pengabdian masuk ke pondok pesantren untuk
beristirahat.
Kami mengikuti peraturan yang telah pengasuh
berikan, yang perempuan di asrama perempuan dan yang laki
laki di asrama laki laki.
Kami berkumpul di posko tidak setiap hari karena
kami sungkan yang mau ijin ngumpul ke posko. Jadi kami
mengambil keputusan bersama untuk berkumpul hari senin
hingga jumat saja.

81
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 9.1 Kegiatan OMJ di Nurul Chotib


B. DREAM & DELIVERY
Misi kami masi panjang dan semua aset-aset sudah
terkumpul aset yang telah ada tidak semua hal tidak sesuai
eksepetasi. Keesokan harinya saya dan kawan-kawan
melakukan hadroh akbar yang diselenggarakan pada malam
jumat bersama santri putra melantunkan sholawat bersama-
sama. Setelah bersholawatan bersama santri putra melakukan
runtinitas makan bersama, habis itu masuk isya terus
berjamaah dan Manakib Akbar Syech Abdul Qodir Jaelani.
Selanjutnya kita mengajak semua kawan-kawan
pengabdian untuk melakukan rapat atau diskusi acara seminar
di Pondok Pesantren, kita dengan kawan kawan mempunyai
ide tema seminar yang mau kita laksanakan di pondok
pesantren yaitu membuat channel youtube dan santri bermedia.

82
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 9.2 Manakib di mushola putra


C. DESTINY
Begitupun saya dengan kawan kawan pengabdian
terus semangat tidak putus asa untuk menjalani pengabdian di
pondok pesantren. Setelah saya di pondok mengajar kitab
setelah sekolah formal habis itu masih beristirahat waktu
makan santri jam 12;30 setelah itu sholat berjamaah langsung
sekolah diniyah di PP Nurul Chotib.

83
Pengabdian di Bumi Sholawat

Gambar 9.3 Pengabdian mengajar di PP Nurul Chotib


Keesokan harinya dan seterusnya melaksanakan
kegiatan ngaji Al Quran yang waktunya setelah azdan magrib
dengan semua santri PP Nurul Chotib. Begitu senang melihat
santri ngaji Al-Quran bersama sampai isya habis itu istirahat
dan sholat jamaah.
Seiringnya waktu, kami mulai melakukan
pendiskusian tentang pelatihan kurikulum merdeka. Kenapa
kami memilih pelatihan ini karena selama ini pendidikan di
Indonesia lebih mementingkan kepada aspek pengetahuan
maka dari itu kami melakukan pelatihan kurikulum merdeka

84
Pengabdian di Bumi Sholawat

ini. Tujuan kami agar menciptakan pendidikan yang lebih


menyenangkan bagi peserta didik dan guru.

D. EVALUASI DAN PENARIKAN

Gambar 9.4 Suasana pengabdian di Madrasah Diniyah


Di hari selanjutnya, kami melakukan pengabdian di
Pondok Pesantren Nurul Chotib, kami mengajari cara
berhitung menggunakan jari, bernyanyi, bergambar bermain
dan lain-lain. Cara berhitung menggunakan jari itu menurut
kami membuat anak lebih mudah dalam menghitung dan kami
mengajarkan tentang nabi, rukun islam, rukun iman dan juga

85
Pengabdian di Bumi Sholawat

sifat-sifat yang dimiliki Allah dengan menggunakan lagu-lagu


sehingga anak mudah mengingatnya.
Seiring berjalanannya waktu, kami melakukan monev
bersama para Dosen Pendamping untuk mendiskusikan
kembali mengenai labet tersebut sehingga tersusun rapi dan
cocok. Setelah kita melakukan kegiatan demi kegiatan di
Pondok Pesantren ini kita dapat mengetahui apa kekurangan
dan kelebihan yang ada didalamnya. Sehingga kami bisa
sedikit memperbaiki kekurangan yang ada untuk menjadi lebih
baik lagi.

86
Pengabdian di Bumi Sholawat

DAFTAR PUSTAKA

Cantika, Asthesia Dhea. 17 Mei 2022 “5 Negara dengan Jumlah


Pengguna Media Sosial Terbanyak, Indonesia Termasuk?”,
https://travel.okezone.com/read/2022/05/16/408/2594774/5-
negara-dengan-jumlah-pengguna-media-sosial-terbanyak-
indonesia-termasuk diakses tanggal 20 Januari 2023
Irawan , Willy. 22 November 2022 “Gubernur targetkan IKM di Jatim
capai 100 persen pada tahun ajaran 2023/2024”
https://jatim.antaranews.com/berita/651837/gubernur-
targetkan-ikm-di-jatim-capai-100-persen-pada-tahun-ajaran-
2023-2024, diakses tanggal 23 Januari 2023.

87
Pengabdian di Bumi Sholawat

BIODATA PENULIS

Nova Saha Fasadena, M.Sos., seorang dosen prodi


Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) di Institut
Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember. Lahir dan
besar di Probolinggo, 13 Juli 1993. S1 di selesaikan
di KPI STAIN Jember, dan S2 diselesaikan di KPI
Pascasarjana IAIN Jember. Pernah mengajar PAI di
SMAN Jenggawah Jember.
Memiliki suami bernama Rofiq Hidayat, M.Pd. yang
juga dosen di UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
dan memiliki dua putra bernama Allimna Binuril
Hidayat dan Barik Umrona Binuril Hidayat.
Karyanya antara lain “Kritik Filsafat Ilmu terhadap
Komunikasi Pengetahuan Modern” yang diterbitkan
oleh Indonesian Journal of Islamic Communication
1 (2) tahun 2018 , “Kiai, Media Siber, Otoritas
Keagamaan: Aktivisme Dakwah Virtual Kiai Azaim di Era Pandemi Covid 19”
diterbitkan oleh Islamika Inside Jurnal Keislaman dan Humaniora 6 (2) tahun 2020,
“Motif Masyarakat Menerima Money Politik dalam Memilih Calon Kepala Desa
(Studi Kasus Pemilihan Kepala Desa di Desa Rowotamtu Kec. Rambipuji Kab.
Jember)” yang diterbitkan oleh JISAB: The Journal of Islamic Communication and
Broadcasting 1 (1) tahun 2021, “Analisis Retorika Pidato Cinta Laura Kiehl pada
Malam Peluncuran Aksi Moderasi Beragama Kementerian Agama RI” yang
diterbitkan Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars 6 (1) tahun
2022, “Rhetoric Analysis of Alissa Wahid's Speech in the Webinar of Women Speak
Religious Moderation on The Youtube Chanel Convey Indonesia” yang diterbitkan
An-Nisa': Journal of Gender Studies 15 (2) tahun 2022, “Kajian Tafsir Lisan tentang
non-Muslim Perspektif Kiai Haji Maimun Zubair” yang diterbitkan oleh Al-Manar:
Jurnal Kajian Alquran dan Hadis 8 (2) tahun 2022.
Karya lainnya yang akan hadir adalah “Analisis Media Siber Terhadap Rumah
Moderasi Beragama IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq
Jember dalam Mempromosikan Wacana Moderasi Beragama melalui Youtube” dan
“Konsep Moderasi Beragama dalam QS. Al-Baqarah:62 (Tafsir Tarbawi Perspektif
Mufassir Klasik dan Modern)” yang akan terbit tahun 2023. Contact person:
novahiday@gmail.com.

88
Pengabdian di Bumi Sholawat

BIODATA PENULIS

Luluk Mukaromah, M.Pd., adalah dosen


sekaligus ketua prodi Pendidikan Anak
Usia Dini (PIAUD) di Institut Agama
Islam (IAI) Al-Qodiri Jember. Lahir dan
besar di Jember, 24 Juli 1995. S1 di
selesaikan di KPI IAIN Jember, dan S2
diselesaikan di PIAUD Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Karyanya antara lain “Implementasi
Asesmen Perkembangan Karakter Anak
Usia Dini di TK Green School Jogja”
yang diterbitkan Annual Conference on
Islamic Early Childhood Education
(ACIECE). Vol. 4 tahun 2019,
“Pembelajaran Berbasis Alam dalam
Membentuk Karakter Anak Usia Dini (Studi Analisis Di TK Jogja Green School)”
yang diterbitkan oleh Childhood Education: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 1 (2)
tahun 2020 , “Pembelajaran Area Berbasis Islam Montessori terhadap Psikologi
Perkembangan Anak Usia Dini di Safa Preschool Yogyakarta” diterbitkan oleh
Jurnal Ilmiah Pesona PAUD 6.2 tahun 2020, “Implementasi Komunikasi
Interpersonal antara Ustadz dan Santri dalam Proses Menghafal Surat-Surat Pendek
di TPQ Al-Mukhtar Desa Mlokorejo Kecamatan Puger, Jember.” yang diterbitkan
JISAB: The Journal of Islamic Communication and Broadcasting 1.1 tahun 2021
“The Use of Inquiry Learning Strategies as An Effort to Develop Children’s
Creativity” yang diterbitkan oleh Jurnal INDRIA (Jurnal Ilmiah Pendidikan
Prasekolah dan Sekolah Awal) 7.1 tahun 2022. Contact person:
lulukmukaromah743@gmail.com.

89
Pengabdian di Bumi Sholawat

BIODATA PENULIS

Pria yang akrab disapa Gus Rozi ini adalah


pribadi yang humble. Saat ini aktif sebagai
mahasiswa program studi Pendidikan Agama
Islam di Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri
Jember. Sejak Senin, 21 Juni 2021, ia terpilih
sebagai Pengurus Laskar Sholawat Nusantara
Mahasiswa sebagai Wakil Ketua. Organisasi
sosial kemasayarakatan ini berupaya untuk
melestarikan dan mengembangkan bumi
sholawat mahasiswa nusantara di tiap tiap
kampus akademisi di seluruh nusantara.

BIODATA PENULIS
Silvia bintil aula, lahir di jember, 17 Agustus
2002. Menempuh pendidikan di SDN
Yosorati 01 (2008-2014), MTS Al – Qurro’i
(2014-2017), MA Al- Qodiri IV (2017-2020)
lalu melanjutkan pendidikannya di Institut
Agama Islam Al – Qodiri 01 Jember Fakultas
Tarbiyah dan Pendidikan Islam Anak Usia
Dini Ia mempunyai motto hidup yaitu “Sebaik
– baiknya manusia yaitu insan yang berakhlak
dan penyabar.” Belajar ilmu agama adalah
hobinya. Ia mempunyai cita-cita ingin
menjadi Istri sholehah.

90
Pengabdian di Bumi Sholawat

BIODATA PENULIS
Siti Khoriatul Umamah, lahir di Jember, 20
Januari 2003. Menempuh pendidikan di SDN 01
Curah Nongko (2008-2014), SMP PGRI 03
Tempurejo (2014-2017), MA Al- Qodiri IV
(2017-2020) lalu melanjutkan pendidikannya di
Institut Agama Islam Al – Qodiri 01 Jember
Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Islam Anak
Usia Dini Ia mempunyai motto hidup yaitu
“Hidup hanya sekali, berjuang juga sekali dalam
hidup jadi berjuanglah dengan sungguh-sungguh
“Membaca cerita fiksi itu hobinya. Iya mempunyai cita-cita menjadi
seorang penulis dan wanita yang sukses dengan usaha sendiri.

BIODATA PENULIS
Kenalin nih namaku Alfina Hidayati, biasanya di
panggil finaa tapi kebanyakan orang manggilnya
pi’is (jauh banget yakk) kalo penasaran kenapa aku
dipanggil gituu langsung nanya aja ke orang nyaa
hehe... Terlalu lama kalo diceritain disini , dan
aku lahir tahun 2002 bulan Juli tanggal nya 6 kalo
ditahun ini kira-kira masih umur 20 tahun lah,,aku
menempuh pendidikan pertama di TK Ar- Rahman
lalu lanjut ke MI Islamiyyah terus untuk jenjang
Mts dan MA nya aku menempuh pendidikan di Al-
Qodiri IV sekaligus nyantri di pondok pesantren Nurul chotib Dan untuk
sekarang aku sedang menempuh pendidikan Strata 1 di IAI Al- Qodiri
Jember fakultas tarbiyah prodi pendidikan anak usia dini atau lebih trendi
nya PIAUD .“ matilah Jika tidak melakukan apa-apa “ motto ku yang masih
ku pegang sampe saat ini dan nonton Drakor serta oppa- oppa Korea adalah
hobi yang saat ini sedang kujalani, dan kegiatan sehari -hari menjadi santri
di Nurul chotib serta kuliah di IAIQOD. Tujuan hidup ingin jadi orang
yang berguna untuk sekitar dan pastinya masuk surga.

91
Pengabdian di Bumi Sholawat

BIODATA PENULIS

Siti Maimunatus Nur Hasanah, lahir di jember 20 juni 2000.


Menempuh pendidikan di SD Wringinagung 01 (2008-2014),
SMP YAPIS Manokwari Papua Barat (2014-2017), MA Al-
Qodiri IV (2017-2020) lalu di lanjut pendidikannya di Institut
Agama Islam Al-Qodiri Jember, prodi Pendidikan Islam Anak
Usia Dini. Ia mempunya motto hidup “ketika kita belajar
memberi, kita belajar ketulisan dan ketika kita gagal, kita belajar
kesabaran.” Ia mempunyai cita-cita menjadi seseorang yang
berguna bagi Agama.

BIODATA PENULIS

Karisma lutfiani, jember 2 Januari 2003


menempuh pendidikan di
- TK Miftahul Ulum (2009-2010)
- SDN Ngampel Rejo 02 ( 2010-2016)
- MTS AL Qodiri IV ( 2016-2018)
- MA Al qodiri IV ( 2018-2020)
Dan sekarang melanjutkan pendidikan di Institut
Agama Islam Jember, saya mengambil prodi
PIAUD pendidikan Islam Anak Usia Dini. Kalok
ditanya kenapa saya memilih prodi PIAUD, karena
saya ingin tau bagai mana mengajari atau mendidik
anak dengan baik. Saya mempunyai moto hidup
“Janganlah pernah menyerah ketika kamu masih mampu berusaha lagi.Tidak ada
kata berakhir sampai kamu berhenti mencoba.” saya mempunyai cita-cita Guru, dan
penceramah agama.

92
Pengabdian di Bumi Sholawat

BIODATA PENULIS

Ahmad Samiadi lahir di Lumajang, 03


November 2001. Menempuh
pendidikan MI Miftahul Ulum Sumber
Wuluh [2007-2015] MTs Al-Qodiri 4,
SMK Nurul Chotib [2015-2021] lalu
lanjut pendidikannya di Institut Agama
Islam Al-Qodiri Jember, Prodi
Pendidikan Agama Islam.

93

Anda mungkin juga menyukai