DALAM ISLAM
Disusun Oleh :
DISTI KHOERUN NISA
NIS :19201008
Disusun Oleh :
DISTI KHOERUN NISA
NIS : 192010083
Disetujui Oleh :
Pembimbing Biro Paper
Disahkan Oleh:
Mudir Mu'allimin PPI 19 Bentar Garut
Mengetahui,
Mudir 'Am PPI 19 Bentar Garut
H. Uban Subandi
i
KATA PENGANTAR
DALAM ISLAM” yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
tingkat mu’allimin.
senantiasa menjadi sumber inspirasi dan teladan terbaik untuk umat manusia.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan karya tulis ini banyak
pihak dan berkah dari Allah SWT. sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat
1. Kedua orang tua yang telah membesarkan dengan penuh cinta dan kasih
sayang, memberikan doa, motivasi, semangat, dan dukungan yang tak terukur
ii
4. Al- Ustadz Fazar Azhari, M.Pd selaku biro paper yang selalu memberi saran
8. Fitri Yani dan Novi Qurratu Aini selaku sahabat penulis yang selalu memberi
persatu.
Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, penulis masih melakukan
kesalahan dalam penyusunan karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis meminta
maaf yang sedalam-dalamnya kepada siapa saja yang membaca karya tulis ini atas
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca. Kebenaran datangnya dari Allah
dan kesalahan datangnya dari diri penulis. Semoga Allah SWT. senantiasa
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................................
B. Perumusah Masalah......................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................
D. Metode Penelitian..........................................................................................................................
E.Sistematika Penulisan.....................................................................................................................
BAB II DESKRIPSI KONSEP DAN TEORI............................................................................
A. Definisi Hukum Mahar.................................................................................................................
1. Terminologi Mahar Dalam Fikih Perkawinan................................................................
2. Menurut Fikih Dan Undang – Undang...........................................................................
B. Pandangan Para Ulama Tentang Hukum Wanita Meminta Mahar
Dalam Islam..................................................................................................................................
C. Hukum Wanita Meminta Mahar Dalam Islam.......................................................................
1. Pengertian Meminta.....................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN MASALAH...................................................................................
A. Mahar............................................................................................................................................
1. Tren Mahar Di Era Digital...........................................................................................
2. Dasar Hukum Mahar....................................................................................................
3. Hukum Disyari’atkannya Mahar..................................................................................
4. Nilai Jumlah Mahar......................................................................................................
5. Macam-Macam Mahar.................................................................................................
6. Pelaksanaan Pemberian Mahar.....................................................................................
7. Pemegang Hak Mahar..................................................................................................
B. Hukum Wanita Meminta Mahar Dalam Islam.......................................................................
iv
1. Terkait Beratnya Mahar................................................................................................
BAB IV KESIMPULAN..........................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
jenis dan mahar tidak pernah di bakukan. Mahar terus berubah dan
1
2
revalidasi status sosialnya pada publik 1. Untuk tujuan itu orang tua
1
Geetz, The Javanese Family: A study of Kindship and Socialization, (New York: The Free Prees of
Glenceo, 1961) , h. 45.
3
B. Perumusah Masalah
sebagai berikut:
mahar?
C. Tujuan Penulisan
meminta mahar
islam.
D. Metode Penelitian
E. Sistematika Penulisan
dalam empat (IV) BAB. Dan secara garis besar pembagian dari
Sistematika Penulisan.
A. Definisi Mahar
antara pria dan wanita itu untuk hidup bersama dalam hidup
2
Aspandi, LC., M.H.I Terminologi Mahar Dalam Fikih Perkawinan, hal 246. (pdf)
5
6
seorang istri yang harus diberikan oleh sang suami mau karena
3
Drs. Husaini, SH. Mahar Fikih dan Undang-undang hal 4 (pdf)
7
24).
dibatalkan.
perkawinan.
tidak meyebut jenis dan jumlah mahar pada waktu akad nikah.
12
dapat dibatalkan.
menggaulinya.
merupakan jama’ dari lafadz yang terambil dari akar kata yang
atau lat tukar dalam jual bli. Mahar bukan sebagai imbalan
keikhlasan.
1. Pengertian Meminta
madhi yang diambil dari kata sa’ala, yang berarti bertanya dan
meminta (mengemis). 4
Secara harfiah berarti seorang peminta
4
Ardiansyah, Tentang meminta hal 76 (pdf)
15
muslimin.
permintaan materi yaitu: "Dan pada harta benda mereka ada hak
untuk orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak
bagian tertentu bagi orang miskin yang menerima dan yang tidak
meminta".
yaitu: “Satu kata yang mengandung dua arti bereda tidak saling
dibutuhkan.
PEMBAHASAN MASALAH
A. Mahar
(Liputan6.com,2020)
17
18
Bogging, 2020).
(Hendra, 2007).
pernikahanya.
c. Mahar Cryptocurrency
ص ُد ٰقَتِ ِه َّن حِن ْلَ ةً ۚ فَِإن ِطنْب َ لَ ُك ْم َعن َش ْى ٍء ِّمْن هُ نَ ْف ًس ا فَ ُكلُوهُ َهنِ ٓيـًٔا
َ َِّس ٓاء
۟
َ َوءَاتُوا ٱلن
َّم ِر ٓيـًٔا
nihlah. 5
Ayat tersebut menjadi dalil bahwa mahar merupakan
Nisa, 4: 25)
5
Wahbah Az-Zuhaili, Fikih Islam Wa Adillatuhu, 6759.
22
ۗ ج َّواَٰتْيتُ ْم اِ ْح ٰد ُىه َّن قِْنطَ ًارا فَاَل تَْأ ُخ ُذ ْوا ِمْن هُ َشْيـًٔا ِ واِ ْن اَر ْدمُّت
ٍ ۙ اس تْب َد َال َز ْو ٍج َّم َك ا َن َز ْو
ْ ُ َ َ
Nisa, 4: 20)
ْ َ ُوا ْالفo اح ۗ َواَ ْن تَ ْعفُ ْٓوا اَ ْق َربُ لِلتَّ ْق ٰو ۗى َواَل تَ ْن َس
َل بَ ْينَ ُك ْم ۗ اِ َّنo ض ِ يَّ ْعفُوْ نَ اَوْ يَ ْعفُ َوا الَّ ِذيْ بِيَ ِد ٖه ُع ْق َدةُ النِّ َك
هّٰللا
ِ ََ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ ب
ص ْي ٌر
اض ِربُ ْو ُه َّن ۚ فَ اِ ْن اَطَ ْعنَ ُك ْم فَاَل َتْبغُ ْوا َعلَْي ِه َّن ِ فَعِظُ وه َّن واهج روه َّن ىِف الْمض
ْ اج ِع َو َ َ ُ ُْ ُ ْ َ ُ ْ
Hazim bin Dinar dari Sahal bin Sa’id bahwa nabi berkata:
24
tangga bersama-sama.
berbunyi:
bersabda:
ringan maskawinnya”.
5. Macam-Macam Mahar
tentukan itu”
janda, atau hamil dari bekas suami lama. Akan tetapi, kalau istri
seorang berpuasa wajib atau istri sedang haid, atau karena ada
kuat”.
(a) nikah tafwid yaitu nikah yang tidak disebutkan atau tidak
diperbolehkan
misalnya akan dibayar pada salah satu diantara dua waktu yang
33
yaitu hak Allah, hak isteri, dan hak wali. Hak Allah dalam
itu, hak wali dalam mahar berkaitan dengan mahar mitsil. Dalam
mutlak bagi istri dan tak seorang pun selain dirinya, baik
hartanya atau maharnya, tetapi jika istri tidak punya ayah atau
Meskipun kalau dilihat dewasa ini yang menjadi pikiran siang dan
malam itu adalah besarnya biaya resepsi atau walimah. Belum lagi
lebih besar sementara disisi lain ada hak seorang perempuan yang
dipandang enteng.
jadi rukun sah nya akad. Hal ini telah di tegaskan dalam
37
Tentu ketentuan ini lebih ideal sebab ada norma lain yang
proposional.
hak pribadinya.
mengenai hal ini. Hanya saja kalau mau dilihat dari tradisi
yaitu jangan kurang dari 10 Dirham dan jangan lebih dari 500
dekorasi dan estetika dan mahar seperti ini lebih tepat disebut
kenang-kenangan.
hutang mahar.
nmun jika sudah diberikan pasca ijab Kabul maka saat itu
juga mahar itu menjadi hak pribadi tidak lagi disebut sebagai
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
pada saat pelaksanaan akad perkawinan, dan mahar mitsil yang jenis
wanita minta. Mahar itu wajib atas dasar laki-laki tetapi jika terlalu
41
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita oleh
ringan maskawinnya”.
B. Saran
42
apa yang menjadi tanggung jawab sebelum memutuskan untuk
43
DAFTAR PUSTAKA
44
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
1. Nama Lengkap : Disti Khoerun Nisa
2. Nomor Induk : 192010082
3. Tempat Tanggal Lahir : Garut, 17 Mei 2003
4. Alamat : Kp. Cigombong Rt/
Rw : 02/06 Kel.Desa
Sukamurni Cilawu
Kab. Garut
Pendidikan
1. SDN Sukamurni IV :2010-2016
2. MTS Al-Khoeriyyah :2016-2019
3. MA Persis 19 Bentar Garut :2019-2022
Pengalaman Organisasi
1. Tsanawiyyah
Keamanan UG
Sie. Keamanan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan)
Sie. Bsm Mukhoyam IX
Sie. Keamanan Matsama IX
Sie. Publikasi HUT RI 17 Agustus VII
2. Mu’alimin
Binlat SY
Sie. Akomodasi LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan
45