Anda di halaman 1dari 279

KKN-VDR ARGADAHANA 1

BERAGAM POTENSI
DESA TIAP DAERAH

KKN-VDR IAIN TULUNGAGUNG


2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena


dengan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Virtual Dari Rumah Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.
Terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Tulungagung.
2. Bapak Dr. Ngainun Naim, M.H.I, selaku ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.
3. Bapak Abdul Khair Wattimena M.H, selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) yang telah memberikan nasihat dan
bimbingannya dalam penyusunan laporan ini.
4. Semua pihak yang mendukung lancarnya pembuatan laporan ini.

Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas KKN-VDR


di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Penulisan laporan ini
kami rasa masih mempunyai kekurangan baik dalam teknis penulisan
maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Sehingga
kritik dan saran sangat kami harapkan untuk membangun pembuatan
laporan yang lebih baik pada masa yang akan datang.

Tulungagung, 31 Agustus 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii


DAFTAR ISI ....................................................................................... iii
Hidayatul Ulwi : Potensi Desa Gandusari Kecamatan Gandusari
Kabupaten Blitar .................................................................................. 1
Siti Muafifah Muchlis : Menggali Potensi Lokal Mewujudkan
Kemandirian Desa................................................................................ 8
Hafizhah Fahda Ahmadi : Potensi Desa Tunggulsari, Kecamatan
Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.............................................. 17
M. Syihabuddin Hamdani A.A : Potensi Desa Palangan, Kec.
Karangbinangun, Kab. Lamongan .................................................... 27
Ivana Almira Azaria : Potensi Desa Tapan ....................................... 37
Ahmad An'im Fajrusollah : Potensi Desa Kendalrejo-Durenan-
Trenggalek ......................................................................................... 43
Ema Tamalia : Lahanku, Ladang Rezeki ku ...................................... 50
Qotrunnada Trisna Sri Aqilla : Budidaya Ikan Koi Potensi Desa
Kromasan, Ngunut, Tulungagung ..................................................... 56
Muhammad Zella Kaisar Triyono : Potensi Desa Kolomayan Kec.
Wonodadi Kab. Blitar........................................................................64
Fa'adhila Alvira Setiawan : Potensi Desa Di Tengah Kota ............... 69
Khoirun Nisa' : Potensi Perekonomian Desa Tanpa Kumuh............. 85
Nur Adina : Pengembangan Potensi Desa dengan Kerjasama
Bersama Masyarakat......................................................................... 90
Moh Wahyu Santoso : Potensi Desa Kunir, Wonodadi, Blitar ......... 96

iii
Anik Harisah : Desa Kebonagung, Kraksaan;Kampung KB dan
Potensi Lautnya yang Luar Biasa..................................................... 101
Isma Yuliastutia : Petani Sayuran, Sumber Mata Air Dari
Pegunungan Serta Religius Anak ..................................................... 108
Uluuf Durrotin Nafisah : Keindahan Potensi Desa Dengan Berbagai
Keunggulannya ................................................................................. 117
Sekar Oktikawati : Desa Kecil Kaya Akan Potensi (Sobo) ............... 123
Liana Luthfiyah : Kkn - Vdr Di Desa Tunjung Kecamatan Udanawu
Kabupetan Blitar .............................................................................. 129
Yogi Permana : Potensi Desa Ariyojeding Kecamatan Rejotangan
Kabupaten Tulungagung .................................................................. 134
Moch. Qusyairi : Mengenal Potensi Desa Plosokandang ................ 142
Putri Hanum Ummu Choiriyah : Pengabdianku di Desaku Sendiri . 152
Af'idatul Khuzaimah: Desa Sederhana Yang Kaya Potensi ............. 158
Nian Ida Matus Silmi : Keberagaman Potensi Desa Di Desa Pucung
Kidul Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Sebagai
Penggerak Ekonomi Warga .............................................................. 165
Novia Zulfatul Rohmah : Potensi Desa Pucungkidul ....................... 172
Sekar Trisna Sepgiar : Kebun Jeruk Sebagai Potensi Besar Desa
Maesan Yang Tersembunyi ............................................................... 178
Umaiyah : Potensi Desa Karangsono, Ngunut, Tulungagung .......... 183
Novia Dewi Lestari : Potensi Desa Mirigambar .............................. 188
Ziana Zein : Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak
Di Desa Plosoarang Sanankulon Blitar ........................................... 197
Rizal Hidayat : Pengembangan Desa Wisata Kampung Seni Sebagai
Penggerak Ekonomi Kreatif Di Desa Bauresan Kecamatan Giritirto
Kabupaten Wonogiri......................................................................... 204

iv
Muhammad Sihabullah : Potensi Desa Kemloko Kecamatan Nglegok
Kabupaten Blitar .............................................................................. 219
Rahma Nur Izza : Usaha Antar Masyarakat Dan Pemerintah Desa
Mengoptimalkan Kreasi, Kreatif, Dan Inovasi Untuk Kemashlahatan
Bersama............................................................................................ 225
Apriliyana Anggi Rahmawati : Desa Sejarah Dengan Berbagai
Potensi Yang Beraneka Ragam ........................................................ 233
Mohamad Viky David Saputra : Potensi Desa Pakel, Ngantru,
Tulungagung..................................................................................... 243
Sucik Idayati Ningsih :"Sejuta Potensi Untuk Berdikari" (Optimalisasi
Sumber Daya Alam Hayati Untuk Desa Yang Mandiri) .................. 248
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 255
BIODATA PENULIS....................................................................... 257

v
POTENSI DESA GANDUSARI KECAMATAN GANDUSARI
KABUPATEN BLITAR JAWA TIMUR

Desa Gandusari secara geografis terletak di lereng selatan


Gunung Kelud pada ketinggian +303m dari permukaan laut. Seperti
kondisi tanah yang lainnya di wilayah daerah Blitar yang terletak
dikaki lereng Gunung Kelud di Jawa Timur. Daerah ini selalu
dilanda lahar Gunung Kelud yang meletus secara berkala sejak
zaman kuno sampai sekarang. Lahar mengalir ke bawah melalui
sungai-sungai. Jika pada waktu hujan deras aliran sungai ini bisa
sampai ke permukaan. Sungai yang diliwati oleh lahar ini bernama
sungai njari, entah mengapa orang-orang menyebutnya sungai njari.
Sungai ini dulunya bersih bisa untuk mandi anak-anak, tetapi
sekarang sungai tersebut sudah kotor, sangat tercemar, dan sudah
tidak layak untuk tempat bermain.

Desa Gandusari ini terdapat di Kecamatan Gandusari


Kabupaten Blitar Jawa Timur. Berjarak 17,7 km dari ibu kota
Kabupaten dan kurang lebih 155 km dari ibu kota Provinsi Jawa
Timur. Desa Gandusari merupakan salah satu desa yang berada di
lereng kaki Gunung Kelud. Jadi tidak heran jika kita bangun pagi-
pagi udaranya terasa dingin dan sejuk. Desa Gandusari berbatasan
langsung sisi Barat desa Sukosewu, sisi Utara desa Gadungan, sisi
Selatan desa Tambakan, dan sisi Timur desa Butun. Desa Gandusari

1
| Potensi Desa Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten
Trenggalek

memiliki 3 dusun yakni dusun Krajan, dusun Manding Asem, dan


dusun Rejosari. Desa Gandusari sendiri dipimpin oleh ibu Binti Ani
Susanti selaku kepala desa.

Desa Gandusari memiliki luas daerah sekitar 216,65 hektar,


dan berdasarkan data administrasi data pemerintahan tahun 2019.
Jumlah penduduk desa Gandusari terdiri dari 1078 kk, dengan
jumlah total 3.129 jiwa, dengan rincian 1.563 laki-laki dan 1.566
perempuan. Masyarakat desa Gandusari mayoritas beragama islam.
Desa Gandusari memiliki 3 fasilitas yakni 3 masjid dan 5 sarana
pendidikan antara lain Paud atau setara dengan pendidikan anak usia
dini, SD sederajat, SMP sederajat, sekolah anak berkebutuhan
khusus atau SLB, dan Pesantren Tahfidz. Desa yang sangat produktif
dan kaya akan potensi sumber daya alam yang belum banyak tergali
terutama pertaniannya yang kebanyakan masih di laksanakan secara
tradisional.

Selain beragama Islam ada juga masyarakatnya yang non-


islam, meskipun berbeda-beda tetapi mereka sangat toleransi.
Misalnya seperti jika masyarakat yang islam mengadakan acara
tahlilan, masyarakat non islam ikut untuk diundang menghadiri acara
masyarakat islam. Mereka juga mau-mau saja tidak ada masalah.
Malah mereka senang istilahnya bisa ikut mendo’akan meskipun
dengan caranya sendiri. Ataupun sebaliknya jika masyarakat non
muslim mengadakan acara, pasti masyarakat muslimnya selalu
dikasih makanan entah itu hanya sekedar jajanan saja ataupun berupa

2
Hidayatul Ulwi |

makanan lengkap. Mereka saling membantu satu sama lain tanpa


memandang agama.

Desa Gandusari memiliki hamparan sawah yang luas dan


mayoritas penduduk desa Gandusari bermata pencaharian sebagai
petani. Jarak dari rumah keasawah sekitar 100m, ketika berjalan
menuju persawahan langsung disuguhi kanan kiri terdapat hamparan
persawahan yang sangat luas. Jika pergi ke persawahan pada pagi
hari saya menjumpai orang yang berangkat ke sawah, orang-orang
pergi kesawah untuk melihat perkembangan padi yang mereka
punya. Di sawah mereka biasanya melihat perkembangan air yang
untuk mengairi persawahan ataupun melihat kesuburan padi.

Selain sebagai petani ada juga yang menjadi peternak antara


lain peternakan ayam petelur, peternakan ikan koi, peternakan
kambing, dan peternakan sapi. Meskipun sebagai peternak, mereka
tetap meliki lahan persawahan yang luas. Pada peternakan koi
mereka membudidayakannya sebagai ajang kontes ikan koi. Jika
dapat memenangkan kontes tersebut mereka peternak koi dapat
mendapatkan hadiah berupa uang yang bisa dibilang lumayan. Hasil
yang didapat nantinya akan dibagikan secara rata dengan tim atau
anggota yang ikut serta.

Masyarakat desa Gandusari ada juga yang bermata


pencaharian sebagai pedagang, barang yang mereka jual berupa
kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, pasta gigi dan lain-lain.
3
| Potensi Desa Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten
Trenggalek

Selain itu ada juga yang berdagang makanan, mereka menjual


makanan yang beragam, ada yang masih mentah ataupun makanan
yang sudah matang siap untuk disantap. Dari hasil berdagang ini
mereka juga tidak banyak untuk mengambil keuntungan, jika saat
berdagang sepi pembeli mereka bisa tidak mendapat untung sama
sekali. Pedagang di desa Gandusari banyak hampir setiap rumah
mereka berjualan, meskipun begitu mereka tidak merasa tersaingi
justru mendukung satu sama lain.

Pertanian di desa Gandusari sangatlah menonjol, dari hasil


pertanian itu sendiri mereka bisa mendapat hasil yang bisa dibilang
banyak yang dihasilkan pada saat satu kali panen. Tetapi mereka
terkadang dari hasil panen padi, mereka juga bisa menelan
kekecewaan karena padi yang mereka rawat dimakan oleh hama dan
tikus yang menyerang. Jika hama dan tikus sudah menyerang
nantinya padi yang didapatkan bisa berkurang tidak seperti biasanya.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, desa Gandusari


mempunyai potensi desa yaitu sebagai petani. Hampir semua
warganya memiliki hamparan persawahan yang luas. Untuk
mengelola persawahan terebut mereka tidak sedikit untuk
mengeluarkan uang. Uang yang mereka keluarkan bisa mencapai
ratusan ribu. Nantinya uang tersebut digunakan untuk membeli obat
padi yang biasanya orang-orang menyebutnya mes untuk
menyuburkan padi. Obat penyuburan padi terdapat berbagai macam

4
Hidayatul Ulwi |

ada yang digunakan untuk mematikan hama ataupun obat untuk


menjadikan padi menjadi hijau dan subur.

Dari mes atau obat padi tersebut biasanya oleh pemerintah


setiap desa diberikan bantuan, tetapi bantuan tersebut tidaklah
dilakukan secara permanen atau secara terus-menerus, misalkan tiap
tahun ataupun setiap akan waktunya padi memberi obat. Pemerintah
dalam hal ini bisa jadi kurang memperhatikan. Para petani lebih
banyak menggunakan dananya sendiri untuk membelinya, mereka
membeli obat-obatan tersebut ditoko-toko pertanian yang ada.

Berarti disini seharusnya pemerintah lebih memperhatikan


para petani dengan memberikan sedikit keringanan. Yaitu dengan
memberikan bantuan minimal setiap kali akan melakukan
pengobatan padi. Tetapi jika dari pemerintahannya belum bisa, dapat
juga dari yang terdekat yaitu dari perangkat desa gandusari itu
sendiri. Dari perangkat desa tersebut mereka bisa menggunakan
dananya untuk membantu masyarakat. Dalam hal ini petani kesulitan
untuk membeli obat padinya, karena harga yang dijualkan bisa
dibilang mahal. Untuk pemberian bantuan obat tersebut bisa
diberikan ketika akan mulai waktunya padi untuk memberi obat yaitu
saat padi selesai untuk ditanam.

Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan mengadakan


pertemuan antara perangkat desa dengan masyarakat desa gandusari,
bahwa akan diberikan sedikit bantuan keringanan untuk para petani
5
| Potensi Desa Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten
Trenggalek

yaitu berupa mes atau obat padi. Katakanlah pemberian bantuan obat
ini bisa dilakukan dua tahun sekali ataupun syukur-syukur bisa
setahun sekali yaitu saat setiap tiba waktunya padi memberi obat.
Dengan adanya sedikit bantuan dari pemerintah mereka para petani
sudah sangat senang karena mereka merasa terbantu dan bisa
meringankan sedikit beban para petani.

6
Hidayatul Ulwi |

7
MENGGALI POTENSI LOKAL MEWUJUDKAN
KEMANDIRIAN DESA

Desa Moropelang merupakan bagian dari Kecamatan Babat


dan merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Lamongan. Di
desa ini saya dilahirkan ke dunia, desa ini memiliki suasana yang
sejuk dan asri dikarenakan masih banyak pepohonan dan juga masih
banyak lahan sawah. Di desa ini juga saya melakukan kuliah kerja
nyata namun pelaksanaannya berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya dikarenakan adanya covid 19 (Virus Corona), akan
tetapi dengan adanya KKN virtual dari rumah ini membuat saya
merasa lebih bisa mendalami potensi desa dan juga seluk beluk desa.
Saya yang semula belum mengerti asal usul Desa Moropelang
menjadi mengerti asal usul Desa saya. Saya bertanya kepada kepala
desa saya tentang “Bagaimana asal usul Desa Moropelang?”
akhirnya Kepala Desa menjelaskan asal usul Desa Moropelang yang
pada zaman dahulu ada sebuah tempat pemukiman yang penuh
dengan pepohonan seperti hutan. Dulu orang luar belum mengetahui
nama desa itu, lalu terjadi percakapan antara dua orang, “mas, itu
desa apa ya?, kok tempatnya seperti hutan?”, lalu dijawab “entah
mas, saya juga kurang tahu, tapi agak sedikit juga sih katanya yang
tinggal di sana!”. Pada saat itulah dari mulut ke mulut orang mulai
memperhatikan tempat pemukiman itu, Orang-orang mulai
penasaran dengan pe mukiman itu.
8
Siti Muafifah Muchlis|

Pada suatu hari ada penduduk yang entah dari daerah mana
masuk kedalam pemukiman itu. Lalu salah satu penduduk tetangga
desa menanyai orang itu yang hendak masuk ke pemukiman tanpa
nama itu. “ mas, mau kemana kok jalan kesana? ”. Lalu dijawab “
iya mas, ini mau ke tempat sana, Itu disitu ada pemukiman!”. orang-
orang semakin lama semakin penasaran kenapa ada juga yang mau
kesana padahal masih banyak yang belum tau kondisi dan situasinya
seperti apa.
Suatu hari penduduk tetangga desa mulai curiga dengan
tempat pemukiman itu. Dan orang-orang disana berdiskusi, dan
kesimpulannya adalah orang yang dari luar masuk kedalam tempat
pemukiman sebelah desa mereka tidak pernah muncul kembali
bahkan tidak pernah kelihatan. Dalam bahasa jawa datang yang
artinya “ MORO ” dan hilang artinya “ ELANG ” . dan akhirnya
desa itu disebut MOROELANG, tetapi karena tempatnya
berbatasan/dekat dengan Desa Pelang maka dirubah menjadi
MOROPELANG. Kurang lebih seperti itu cerita yang dipaparkan
oleh bapak kepala Desa Moropelang.
Desa Moropelang ini memiliki luas wilayah 447.854 ha/𝑚2.
Desa ini tidak memiliki dusun sehingga wilayahnya langsung terbagi
menjadi 6 RW dan 18 RT. Jumlah penduduk di desa ini sebanyak
4.484 jiwa, yang terdiri dari laki-laki dengan jumlah 2.162 jiwa,
perempuan dengan jumlah 2.322 jiwa, dan terbagi dalam 1.147 KK.
Desa Moropelang memiliki lahan pertanian seluas 341.000 Ha
9
| Menggali Potensi Lokal Mewujudkan Kemandirian Desa

berupa tanah sawah dan 12.215 Ha lahan kering untuk pertanian.


Tidak heran apabila mata pencaharian masyarakat di desa ini adalah
sebagai petani. Terdapat macam – macam hasil pertanian di wilayah
Desa Moropelang ini seperti padi, jagung, kedelai, semangka, dan
masih banyak lainnya. Selain petani, mata pencaharian masyarakat
lainnya adalah menjadi peternak dan juga pedagang. Mata
Pencaharian di Desa Moropelang tidak hanya menjadi petani,
peternak, dan juga pedagang, akan tetapi terdapat mata pencaharian
lain yang telah dilakukan sejak lama dan bertahan sampai sekarang
oleh masyarakat Desa Moropelang yakni “Pande Besi” yang
merupakan pembuatan peralatan pertanian yang berbahan dasar baja
yang ditempah dengan suhu panas yang cukup tinggi. Warga Desa
Moropelang mampu mempertahankan mata pencaharian warisan dari
leluhur meskipun sekarang jumlah pekerjanya tidak sebanyak waktu
dulu. Desa Moropeng juga memiliki UMKM (Usaha Mikro Kecil
Mengengah) yakni produksi tempe.

Desa Moropelang memiliki Pasar terbesar kedua setelah


pasar Babat, biasanya pasar ini sebagai pusat warga desa lain untuk
membeli dan menjual baik berupa bahan pokok, maupun barang-
barang yang lain. Sebagian besar pasar ini banyak dari orang-orang
luar desa yang datang membeli ke pasar desa moropelang dan ada
tradisi khusus selain pasar desa, yaitu pasar sore Ramadhan yang
khusus diadakan pada bulan ramadhan, pasar sore ini ini juga sangat
ramai yang khusus menjual berbagai macam makanan, lauk pauk,

10
Siti Muafifah Muchlis|

takjil, dan lain-lain. Selain pasar moropelang, desa moropelang juga


mempunyai Puskesmas yang sangat besar yang terletak di selatan
Rel Kereta Api. Selain itu juga ada beberapa tempat pendidikan yang
cukup memadai diantaranya terdapat 3 PAUD, 3 TK, 1 SD, 2 MI, 2
SMP dan juga 1 SMK.

Desa Moropelang mempunyai banyak sekali potensi-potensi


yang bisa dikembangkan, diantaranya potensi di bidang sosial dan
keagamaan, Mayoritas masyarakat desa Moropelang beragama
Islam. Dalam hal keagamaan, tingkat religiusitas masyarakat desa
Moropelang sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya
infrastruktur keagamaan yang dimilikii oleh desa Moropelang,
seperti masjid, pondok pesantren dan Taman Pendidikan Al Qur’an
(TPQ) sehingga banyak kegiatan yang dilakukan mulai dari anak
kecil hingga orang dewasa, seperti kegiatan mengaji TPQ saat sore
hari. Selain itu juga yang dilakukan rutin satu minggu sekali yang
dilakukan orang laki-laki yaitu tahlil bergilir dirumah warga di setiap
RT, perempuan juga ada yaitu pembacaan surat yasin dan tahlil serta
dimasjid setiap satu minggu sekali diadakan istighosah, tadarusan
yang begitu mengalir dan hubungan antara masyarakat dengan para
tokoh agama (ustadz/kyai) berjalan beriringan. Semuanya adalah
simbol kekokohan masyarakat yang menjadi benteng kereligiusan.
Selain di bidang sosial dan keagamaan desa Moropelang juga
mempunyai potensi di bidang pertanian dan peternakan, ini

11
| Menggali Potensi Lokal Mewujudkan Kemandirian Desa

dikarenakan lahan pertanian di desa Moropelang sangat luas yang


mengahasilkan padi, jagung, dan juga semangka. Selain itu dari
sektor peternakan yaitu kambing, bebek, ayam dan juga ternak lele,
sehingga desa Moropelang terhitung sudah cukup maju di sektor
ekonomi. Masyarakat Moropelang juga berpotensi di bidang
kepemudaan, dimana karang taruna sebagai wadah untuk pemuda
menuangkan segala ide kreatifnya yang bermanfaat untuk
masyarakat. Kegiatan yang berjalan yaitu kegiatan latihan voly setiap
sore hari dengan jadwal yang telah ditentukan. dan potensi yang
terakhir di desa Moropelang yakni di bidang sosial masyarakat,
antusias masyarakat cukup tinggi terhadap hal seperti olahraga
khususnya cabang olahraga voli serta hal yang memiliki keseruan
yang cukup terlihat. Masyarakat desa Moropelang khususnya Ibu-ibu
antusiasnya sangat tinggi terhadap posyandu dan kegiatan PKK.

Berkiatan dengan potensi yang ada di desa saya salah


satunya di bidang kepemudaan ini sebaiknya membuat turnamen
atau lomba voli antar RT, dengan adanya lomba voli ini akan bisa
mengembangkan skill olahraga voli masyarakat desa Moropelang
baik anak-anak, pemuda, maupun yang udah tua sekalipun. Nanti
juga bisa di tanding antar desa. Selain mengembangkan potensi di
diri masyarakat, adanya turnamen voly bisa mengembangkan potensi
desa juga. Dalam potensi bidang sosial keagamaan, sudah
mengadakan rutinan istighosah tiap minggu dan juga pengajian TPQ
tiap sore. Selain itu sebaiknya diadakan rutinan sholawat diba’

12
Siti Muafifah Muchlis|

disertai dengan alat rebana yang di selenggarakan di masjid dan di


ikuti masyarakat baik langsung ke masjid maupun mendengarkan
dan mengikuti dirumah masing-masing. Selain itu juga bisa
mengadakan kegiatan pengajian rutin di masjid yang dilakukan di
sore hari sebelum magrib bisa jadi bahan penambah ilmu masyarakat
sekitar agar lebih dalam penguasaan ilmu agama. Untuk potensi desa
di bidang sosial masyarakat, desa moropelang sudah melakukan
kegiatan posyandu lansia dengan pemerikasaan kesehatan gratis.
sebaiknya yang dilakukan pemeriksaan kesehatan bukan hanya lansia
saja, bayi juga sebaiknya juga di periksa kesehatan tiap bulan dengan
menimbang berat badan bayi, lalu memberikan suntik imunisasi biar
imun tubuhnya tahan dari berbagai penyakit. Ini bisa menjadikan
masyarakat sehat, kuat dan sejahtera.

Pemerintah desa sudah memberikan fasilitas-fasilitas yang


memadai untuk mengembangkan potensi desa salah satunya
lapangan desa moropelang beserta perlengkapannya yang sangat
memadai untuk mengembangkan potensi di bidang kepemudaan
yakni melakukan voli tiap sore. Selain itu juga pemerintah desa
membuat komunitas Gapoktan (yaitu, perkumpulan untuk para buruh
tani desa Moropelang) ini salah satu fasilitas mengembangakan
potensi desa di bidang pertanian. Dengan adanya komunitas
Gapoktan nantinya di beri edukasi tentang bagaimana menumbuhkan
tanaman yang baik, pemberian pupuk, dan lain sebagainya. Selain itu

13
| Menggali Potensi Lokal Mewujudkan Kemandirian Desa

pemerintah desa memberikan pemeriksaan gratis untuk para lansia


yang ada di Desa Moropelang. Ini membatu mengembangkan potensi
desa salah satunya di bidang sosial kemasyarakatan.

Desa Moropelang merupakan desa yang saya tinggali ini


belum terdapat bumdes yang berkembang, ini dikarenakan
pemerintah desa tidak hanya fokus pada satu kegiatan saja,
Sebenarnya dahulu sudah mempunyai rancangan apa saja yang bisa
dijadikan bumdes, akan tetapi kebanyakan rencana atau program
yang akan dijadikan bumdes ini mengakibatkan titik fokus pada
suatu program menjadi terbelah akhirnya satu program pun tidak
terlaksana. Selain itu juga kurangnya inovasi dalam pembuatan suatu
bumdes sehingga sampai saat ini belum ada bumdes. Akan tetapi
hasil dari wawancara saya dengan bapak kepala desa, desa
Moropelang sebentar lagi mendirikan bumdes yakni penyewaan
terop, untuk suratnya masih dalam proses.

14
Siti Muafifah Muchlis|

Gambar 1. UMKM : Pembuatan Tempe

Gambar 2. Ternak Kambing

15
| Menggali Potensi Lokal Mewujudkan Kemandirian Desa

Gambar 3. Persawahan Desa Moropelang

16
POTENSI DESA TUNGGULSARI, KECAMATAN
KEDUNGWARU, KABUPATEN TULUNGAGUNG

Wilayah Desa Tunggulsari berada di ketinggian ± 85 m di


atas permukaan laut, terletak 3 km arah timur kota Tulungagung
dan 4 km arah barat daya dari kecamatan Kedungwaru. Desa
Tunggulsari dengan luas wilayah 147,72 Ha di bagi menjadi tiga
dusun yaitu Dusun Sekarsari, Dusun Mekarsari, Dusun Sumbersari.
Berada di seberang akses jalan antar kecamatan, jalur Kota-Ngunut
lewat Pulosari, Desa Tunggulsari potensial sebagai kawasan
pengembangan permukiman komunal, seperti perumahan.

Disamping itu, topografi desa yang relatif datar dan subur


dengan sungai yang melingkar di tengah desa menjadi potensi
pengembangan pertanian yang potensial dan produktifitas hasil
pertanian yang baik. Pola pembangunan lahan di Desa Tunggulsari
lebih didominasi oleh kegiatan pertanian pangan dan hortikultura
yaitu tebu, padi, jagung, dan lain lain. Selain itu Desa Tunggulsari
juga didukung fasilitas pendidikan Sekolah Dasar dan fasilitas
kesehatan berupa PUSKESDES yang sangat membantu masyarakat
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

17
| Potensi Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru,
Kabupaten Tulungagung

Namun demikian, tidak berarti tidak ada permasalahan


sosial seperti kemiskinan, pengangguran dan kenakalan remaja di
Desa Tunggulsari. Potensi desa yang ada belum maksimal
diberdayakan, hal ini disebabkan kurang menunjangnya infrastuktur
yang memadai dan potensi sumber daya manusia yang belum tergali.
Berdasarkan kelompok jenis kelamin, penduduk Desa Tunggulsari
dari 3 ( tiga) Dusun yang ada, yaitu:

1. Dusun Sekarsari dengan rincian penduduk Laki-Laki (L)


1082 Jiwa, perempuan (P) 1114 Jiwa
2. Dusun Mekarsari dengan rincinan penduduk laki-laki ( L )
983 Jiwa, perempuan (P) 1010 jiwa
3. Dusun Sumbersari dengan rincian penduduk Laki-laki ( L )
882 Jiwa, perempuan 918 Jiwa.

Total jumlah pendududuk Laki –laki ( L ) 2.947 , perempuan ( P )


3.042 Jiwa.
Berdasarkan kelompok usia penduduk yaitu :

1. Usia (0- 5) tahun, Laki-laki 293 Jiwa, perempuan 307 jiwa


2. Usia (5 – 10) tahun, Laki-laki 364 Jiwa, perempuan 372
jiwa
3. Usia ( 10-15 ) tahun, laki-laki 508 jiwa dan perempuan 524
jiwa
4. Usia ( 15-30 )tahun, Laki-laki 732 jiwa, perempuan 741 jiwa

18
Hafizhah Fahda Ahmadi|

5. Usia ( 30-45 )tahun , laki-laki 705 jiwa dan perempuan 725


jiwa
6. Usia ( 45-60 ) tahun, laki-laki berjumlah 345 dan perempuan
373 jiwa.

Berdasarkan kelompok kelahiran, kematian, dan perpindahan


penduduk dari 3 dusun, yaitu:

1. Dusun Sekarsari memiliki angka tertinggi yaitu antara


Kelahiran – Kematian – Perpindahan adalah 34 – 15 – 13,
2. Dusun Mekarsari 26 – 10 – 12
3. Dusun Sumbersari 23 – 10 – 8 jiwa.

Dengan keadaan dan perkembangan sosial serta fasilitas


umum yang terdapat di desa dapat digambarkan keadan tersebut,
jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin laki-laki 2.947 orang,
perempuan 3.042 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 1780 orang
sebagai petani, 799 orang sebgai buruh tani, 178 orang sebagai
pegawai negeri, 229 orang sebagai tukang, 74 orang sebagai
TNI/POLRI, 59 orang sebagi pedagang. Dengan jumlah penduduk
tersebut dengan tingkat pendidikannya, 645 orang lulusan SD, 54
orang lulusan S1. Dan jumlah penduduk berdasarkan keyakinan dan
kepercayaan , 5396 orang beragama Islam.

Luas wilayah desa Tunggulsari terdiri :


19
| Potensi Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru,
Kabupaten Tulungagung

1. Tanah sawah : 110 Ha


2. Tanah tegal/pekarangan : 21,664 Ha
3. Tanah tempat pemukiman : 277,006 Ha
4. Tanah untuk lain-lain : 76,830 Ha

Jumlah keseluruhan : 147,72 Ha

Desa Tunggulsari memiliki 3 dusun yaitu Dusun Sekarsari,


Dusun Mekarsari, Dusun Sumbersari, memiliki 8 rukun warga, dan
41 rukun tetangga. Batas Wilayah desa Tunggulsari, yaitu :
 Utara: Desa Ringinpitu
 Timur: Desa Ringinpitu
 Selatan: Desa Plosokandang
 Barat: Kelurahan Kepatihan, Kelurahan Bago1

Data Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di desa


Tunggulsari diantaranya sebagai berikut :

N Nama Nama Produk Alamat Badan


o Industri Pemilik Usaha

1 Sunarw Sunarwin Keset Kain Dsn.Tunggu PO


in lsari RT
03/01

20
Hafizhah Fahda Ahmadi|

2 Mekars Heny Nur Industri Dsn.Mekars UD


ari Alifah Kerupuk,ker ari Rt.03/02
ipik,peyek
dan
sejenisnya

3 Sulistia Silistiani Keset Jl. Melati PO


ni mesing RT 03/02
jahit, tatan,
tutup galon,
tutup
kulkas,
tempat tisu,
taplak meja,
karpet

4 Marnin Eko Marning Dsn. PO


g Suprapto Jagung Mekarsari
Mafira RT. 03 RW.
01

5 CV. Endra Paving Dsn. CV


Wahyu Prabowo batako Mekarsari
Putra RT. 04 RW.
Abadi 01

21
| Potensi Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru,
Kabupaten Tulungagung

6 Putra Yulianto Meubel DSN. PO


Gemila SUMBERS
ng ARI RT. 04
RW. 02

7 UD. Ali Iksan Industri DSN. UD


Prabow Minyak SEKARSA
o Goreng RI RT/RW
Sejahte Kelapa 05/01
ra Sawit

8 TIAR Sutiono Rokok Dsn. PR


KUSU Mekarsari
MA RT02
JAYA, RW02
PR

9 Meubel Siswandi Furniture Dsn. PO


Lumint Kayu Sumbersari
u Rt.01
Rw.02

1 PT. Muhamm Percetakan Dsn.Sumber PT


0 EIRIS ad Beny Buku,Katal dadap Rt
MEDI Widyo og,brosur 01/01
A Pratama Tanda
GROU pengenal

22
Hafizhah Fahda Ahmadi|

Desa Tunggulsari memiliki BUMDES yang bernama


”Tunggul Sayekti” dengan unit usaha : Jasa Sewa Gedung

 Dusun Mekarsari RT 001 RW 002 Desa Tunggulsari


Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
 08.00 - 17.00 WIB
 085235388542

Usaha pemerintah desa dalam membantu pengenalan dan


pemasaran produk UMKM desa salah satunya dengan mengadakan
Bazar Desa Tunggulsari 2019. Bazar Desa Tunggulsari 2019
Merupakan pameran usaha berbasis kemasyarakatan yang juga
sebuah rangkaian Peringatan Hari Besar Nasional Desa Tunggulsari
tahun 2019. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan produk
produk unggulan serta potensi potensi yang ada di Desa Tunggulsari,
peserta dari kegiatan ini yaitu RT / RW yang ada di Desa
Tunggulsari. Dari 41 RT dan 8 RW yang ada, peserta yang ikut
berpartisipasi mengikuti acara Bazar (ikut di stand) yaitu sebanyak
26 stand. Pelaksanaan tersebut dilaksanakan pada tanggal 30, 31
Agustus dan 1 September 2019 yang bertempat di Lapangan Volley
Desa Tunggulsari. Selain stand Bazar yang menampilkan serta
menjual produk produk unggulan Seperti produk makanan olahan

23
| Potensi Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru,
Kabupaten Tulungagung

rumah tangga, produk kerajinan keset dari kain perca, minuman


tradisional, makanan tradisional, produk UMKM dan masih banyak
lagi yang di sajikan oleh peserta bazar, ada juga panggung hiburan
untuk menarik antusiasme warga untuk datang dan menyaksikan
bazar. Adapun rangkaian acara serta hiburan pada acara tersebut
yaitu :

1. Pada tanggal 30 Agustus 2019 : Pembukaan Bazar, gunting


pita yang dilakukan oleh Pj. Kepala Desa Bpk Purwanto
S.Pd. Kemudian dilanjut dengan Hiburan Campursari
“NDARU TUMURUN” yang juga menampilkan beberapa
sinden ternama dari Tulungagung yaitu Silvi Kumalasari
dan Fia Anjasmara.
2. Pada tanggal 31 Agustus 2019 : Lomba karaoke untuk
peserta bazar dan pengunjung bazar. Adapun Juara dari
lomba karaoke tersebut yaitu Juara 1 Savira, Juara 2 Fajar,
Juara 3 Selly, Juara Harapan 1 Fia.
3. Pada Tanggal 1 September 2019 : Penutupan Bazar,
Sosialisasi dari BNN Tulungagung. Kemudian dilanjut
Hiburan Pagelaran Jaranan “SARI BUDOYO” asli dari
Desa Tunggulsari.

24
Hafizhah Fahda Ahmadi|

Foto Balai Desa Tunggulsari dan BUMDES Tunggul Sayekti


(Gedung Serbaguna)

Foto UMKM warga desa Tunggulsari

25
| Potensi Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru,
Kabupaten Tulungagung

Foto pemavingan jalan di desa Tunggulsari

Penyemprotan deinfektan di Mushola desa Tunggulsari

26
POTENSI DESA PALANGAN, KEC. KARANGBINANGUN,
KAB. LAMONGAN

Dari kota Lamongan menuju desa palagan dapat di tempu


dengan perjalan kurang lebih 40 menit, dengan jalan poros antar
kecamatan, ya memang dari kota lamongan melewati kecamatan
deket dan kecamatan glagah dengan jalan yang bagus, mengenai
potensi desa, Palangan mempunyai aset desa yaitu waduk kidul,
yang harapan dan impian para masyarakatnya untuk di jadikan
wisata.

Pariwisata merupakan salah satu potensi sumber daya yang


dapat dikembangkan oleh setiap daerah, sebagai salah satu sumber
daya yang menghasilkan devisa bagi negara. Hal ini membutuhkan
usaha dalam penyediaan jasa untuk lebih menunjang potensi
kawasan wisata yang akan dikunjungi. Potensi pariwisata yang ada
di Indonesia ini merupakan sektor pariwisata yang lebih
menekankan pada suatu penyediaan jasa dengan mengoptimalkan
potensi kawasan wisata. Mengenai peran pariwisata dalam
memberikan kontribusi terhadap kehidupan ekonomi, sosial, dan
budaya bangsa, (Pendit,2002) berpendapat “kesempatan kerja bagi
orang-orang terampil di bidang ini makin bertambah jumlahnya,
pendapat negara dari sektor pajak dan devisa semakin bertambah,
keadaan sosial masyarakat yang terlibat dalam sektor ini makin baik,

27
| Potensi Desa Palangan, Kec. Karangbinangun, Kab.
Lamongan

kebudayaan bangsa makin memperoleh apresiasi”. Pariwisata


sebagai sub sektor ekonomi merupakan industri besar dan cepat
perkembangannya, namun perkembangan industri pariwisata tidak
hanya terkait dengan bisnis perjalanan secara umum, tetapi juga
pada tingkat kunjungan wisatawan secara nasional pada kawasan-
kawasan yang dilindungi, seperti taman nasional, cagar alam, dan
sejenisnya (Hidayati,2003).

Pengembangan pariwisata tidak akan optimal apabila pada


suatu sektor hanya dipengaruhi oleh pengusaha pribadi untuk
kepentingan mereka sendiri. Di sektor lain, bila sektor pariwisata
didominasi oleh masyarakat hal ini tidak mungkin untuk
mengembangkan secara optimal pada sektor ekonomi (Happy
Marpaung, 2002). Pengembangan bidang pariwisata diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, Pengembangan bidang
pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Pada dasarnya masyarakat dan pemerintah mempunyai tujuan dan
cita-cita yang sama dalam membangun sektor pariwisata yang di
dalamnya mengandung nilai-nilai kearifan lokal dengan melibatkan
dan mendayagunakan peran serta masyarakat sekitar. karena sektor
pariwisata merupakan salah satu sektor nonmigas yang diharapkan
dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
perekonomian negara. Usaha mengembangkan dunia pariwisata ini
didukung dengan UU No 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa
keberadaan objek wisata pada suatu daerah sangat menguntungkan,

28
M. Syihabuddin Hamdani A.A|

antara lain meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),


peningkatan taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan
kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini,
meningkatkan rasa cinta lingkungan, serta melestarikan alam dan
budaya setempat. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Lamongan pada sektor pariwisata menunjukkan penurunan setiap
tahun, di bawah ini merupakan tabel kontribusi tempat rekreasi
terhadap retribusi pendapatan daerah 2012-2017.

Gambar 1. Persentase Distribusi PAD pada Sektor Pariwisata Lamongan

Sumber: Data dinas pariwisata dan pendapatan Kab. Lamongan

Dari data di atas menunjukkan pendapatan asli daerah PAD


mengalami fluktuatif dan cenderung menurun dalam kurun waktu
enam tahun terakhir. Hal tersebut dikarenakan pemerintah daerah
maupun pelaku swasta kurang memperhatikan perkembangan
pariwisata di Kabupaten Lamongan sehingga perlu ditingkatkan
pemeliharaan dan pembangunan pariwisata di Kabupaten
29
| Potensi Desa Palangan, Kec. Karangbinangun, Kab.
Lamongan

Lamongan. Pariwisata bisa dikatakan sebagai aset utama untuk


menambah pendapatan asli daerah. Pariwisata yang dibangun dan
dikembangkang di suatu daerah menjadi acuan dalam hal
peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sedangkan tidak semua
objek wisata di Kabupaten Lamongan dikelola oleh pemerintah,
sehingga pemerintah perlu mendata ulang pariwisata yang ada di
Kabupaten Lamongan.

Desa Palangan adalah desa yang terletak di Kecamatan


Karangbinangun Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, sebelah utara
Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, sebelah selatan Desa
Mayong, sebelah barat Desa Banjarejo, dan sebelah timur
Kecamatan Kalitengah. Jumlah penduduk Dusun Kebonsari Sekitar
2.224 jiwa dengan 1070 orang laki-laki dan 1164 orang perempuan,
dimana 27% merupakan pemuda-pemudi dengan rentang umur 18-
30 tahun (arsip pemerintahan desa palangan, 2017). Wilayah desa
palangan selain sebagai area permukiman, juga dimanfaatkan
sebagai area pertanian, pertambakan, dan peternakan. Pertanian
terdiri dari tanaman padi, ketela pohon, kacang tanah, jagung,
kangkung, sawi, tomat, kacang panjang, terong, lombok, dan
mentimun. Selain itu, masyarakat Dusun Kebonsari bekerja dalam
sektor pertambakan dengan budidaya ikan bandeng, nila, dan
vanami. Desa Palangan memiliki beberapa aset dalam meningkatkan
pendapatan desa salah atunya adalah waduk dengan luas 10 Ha yang
biasa dikenal sebagai waduk kidol. Meskipun desa palangan

30
M. Syihabuddin Hamdani A.A|

memiliki beberapa aset desa kontribusi pendapatan desa dari


Pendapatan Asli Desa (PAD) terbilang cukup rendah. Berikut
merupakan data APBDes Desa Palangan dalam waktu kurun 5 tahun
terakhir.

Gambar 2. APBDes Desa Palangan

(arsip pemerintahan desa palangan, 2020)

Bisa dilihat dari grafik di atas bahwa kontribusi pendapatan


desa yang bersumber dari Pendapatan asli Desa (PAD) kurang dari
10% dalam kurung waktu 5 tahun terakhir sehingga perlu dilakukan
perbaikan potensi desa dalam memaksimalkan kontribusi PAD
terhadap pendapatan desa.

Waduk Kidol salah satu aset yang bisa dikembangkan dalam


peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD) karena memiliki lahan

31
| Potensi Desa Palangan, Kec. Karangbinangun, Kab.
Lamongan

yang luas dan lokasi yang strategis. Waduk Kidol sangat dekat
dengan jalan utama ke Kecamatan Dukun dengan Kecamatan
Kalitengah yang hanya dipisahkan dengan bendungan atau tanggul
perairan sehingga akses ke Waduk Kidul sangat mudah. Ini
merupakan gambar dari Waduk Kidol Desa Palangan.

Gambar 3. Waduk Kidul

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020)

Pengelolahan Waduk Kidul oleh pemerintahan desa hanya


disewakan melalui proses lelang kepada penyewa setiap 3 tahun
sekali. Hal tersebut jika dikembangkan dengan baik Waduk Kidul
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Palangan.
Selain itu, menurut pejabat desa harga sewa waduk kidul setiap
tahun mengalami penurunan, dibawah ini merupakan tabel harga
sewa selama 4 kali penyewaan waduk kidul menurut data dari
pemerintah Desa Palangan.

32
M. Syihabuddin Hamdani A.A|

(Arsip Pemerintahan Desa Palangan,2020)

Banyak faktor yang mempengaruhi harga sewa mengalami


penurunan salah satunya adalah sistem irigasi perairan yang kurang
baik sehingga hasil yang didapat kurang maksimal, sehingga perlu
dilakukan perubahan atau ahli fungsi Waduk Kidol untuk
memberikan kontribusi yang tinggi terhadap perekonomian
masyarakat maupun desa. Salah satu bentuk ahli fungsi Waduk
Kidol adalah pengelolahan pariwisata karena letak waduk yang
strategis sehingga mudah dijangkau serta segala keindahan dan
kekayaan alamnya memiliki potensi yang besar sebagai destinasi
wisata. Pengembangan desa wisata, tidak akan terlepas dari konsep
partisipasi dan dukungan masyarakat karena mereka salah satu
menjadi faktor penentu dalam pengembangan pariwisata di desa
wisata. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata
akan menjadi efektif jika pelibatannya tidak hanya sekedar di awal
pengembangan atau akhir pengembangan pariwisata, melainkan
masyarakat dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan ataupun
pengembangan pariwisata. Partisipasi masyarakat menjadi model

33
| Potensi Desa Palangan, Kec. Karangbinangun, Kab.
Lamongan

pengembangan perencanaan bottom up yang sesuai bagi


perencanaan wisata di desa Dalam mengidentifikasi partisipasi
masyarakat perlu adanya penstrukturan mengenai tingkat dan bentuk
dari partisipasi dan dukungan masyarkat. Pengembangan bidang
pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Pada dasarnya masyarakat dan pemerintah mempunyai tujuan dan
cita-cita yang sama dalam membangun sektor pariwisata yang di
dalamnya mengandung nilai-nilai kearifan lokal dengan melibatkan
dan mendayagunakan peran serta masyarakat sekitar. Di bawah ini
merupakan hasil survei tim kepada masyarakat Desa Palangan
terhadap tingkat dukungan perubahan Waduk Kidul menjadi
pariwisata dengan mengambil response 200 kepala keluarga.

Gambar 4. Hasil Survey Tingkat Dukungan Masyarakat

Dari hasil survei di atas menunjukan 79 % dari perwakilan


masyarakat Desa Palangan memberikan dukungan terhadap pengalih
fungsian Waduk Kidul menjadi pariwisata. Walaupun pada tahun ini
masih dalam wabah Covid-19 membuat sektor pariwisata

34
M. Syihabuddin Hamdani A.A|

mengalami penurunan pendapatan tetapi nantinya sektor pariwisata


akan berkembang lagi. Pembangunan wisata waduk kidul pada saat
ini diperuntukkan pariwisata lokal desa oleh penduduk desa,
selanjutnya jika pandemi sudah berakhir pariwisata Waduk Kidul
akan lebih luas baik sampai ke regional maupun nasional.
Pengembangan pariwisata Waduk Kidul akan memberi bantuan
psikis masyarakat sekitar di tengah suasana pandemi ini. Dari
dukungan masyarakat dan pemerintahan desa, kami tim telah
membuat rancangan awal desain dari perubahan Waduk Kidul
menjadi pariwisata. Berikut merupakan site plant Waduk Kidul Desa
Palangan.

Gambar 5. Rancangan Desain Awal Pariwisata Waduk Kidul


Dari rancangan desain wisata Waduk Kidul diharapkan
dapat mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat desa yakni
secara ekonomis, sosial, dan budaya. Pada rancangan awal, tim
membuat wisata kolam pancing dan taman edukasi untuk anak-anak.
Hal ini dikarenakan masyarakat yang berdekatan dengan Waduk
35
| Potensi Desa Palangan, Kec. Karangbinangun, Kab.
Lamongan

Kidul banyak yang hobi memasak sehingga nantinya di dekat kolam


pemancingan akan dibangun warung makan. Selain itu, ibu-ibu PKK
akan diberdayakan untuk membuat kue kering dan makanan ringan
khas Lamongan untuk mengisi pusat oleh-oleh di wisata Waduk
Kidul sehingga dapat menumbuhkan pendapatan mereka.

36
POTENSI DESA TAPAN

Kabupaten Tulungagung, pasti kalian tak asing dengan


Kabupaten yang terletak 154 km dari Kota Surabaya, ibu kota
Provinsi Jawa Timur. Kabupaten tersebut sangat terkenal dengan
hasil alam marmer yang salah satunya terbesar di Indonesia,
kesenian budaya Reog Kendang, makanan khas Lodho serta oleh-
oleh kerupuk rambak. Kabupaten pesisir selatan Pulau Jawa itu
memiliki luas 1,055.65 km. Kabupaten ini juga kaya akan banyak
aset yang menunjang perekonomian rakyatnya. Banyak rumah-
rumah industri kerajinan tangan, pabrik, hasil bumi, wisata
kulinernya, makanan khas dan oleh-olehnya, keindahan alam yang
dapat dijadikan tempat berwisata, ada juga wisata religi, purbakala
dan budaya.
Kabupaten ini memiliki banyak kecamatan dan desa maupun
kelurahan salah satunya adalah Desa Tapan yang berada pada
lingkup Kecamatan Kedungwaru. Inilah desa tempat saya tinggal dan
dibesarkan. Jika dari Kabupaten Kediri menuju ke arah selatan
menuju Kabupaten Tulungagung pastilah melewati jalan provinsi
penghubung Kabupaten. Dari Jembatan Ngujang keselatan kiri jalan
lebih tepatnya arah timur itulah Desa Tapan.

37
| Potensi Desa Tapan

Desa ini terletak di salah satu wilayah utara Kecamatan


Kedungwaru. Utaranya terdapat Sungai Brantas yang berseberangan
dengan Desa Bendosari Kecamatan Ngantru, Baratnya terdapat Desa
Ngujang yang dipisah oleh jalan provinsi, Timurnya terdapat Desa
Bangoan, dan Selatannya terdapat Desa Rejoagung. Desa ini terletak
pada wilayah dataran rendah dengan dengan luas 2,278 km2 atau
227,800 ha. Pusat pemerintahan desa Tapan terletak di dusun Tapan
RT.01/RW.03. dengan menempati areal lahan seluas 2.500 m2.
Wilayah DesaTapan terdiri dari: 4 (Empat) dusun, 10 (Sepuluh) RW
dan 30 (Tiga puluh) RT, yang merupakan wilayah administrasi Desa.
Dusun Tapan (Krajan) yang merupakan pusat pemerintahan, Dusun
Donorejo, Dusun Serut, dan Dusun Melikan.
Menurut sejarah desa, Desa Tapan dahulu kala adalah
merupakan sebuah hutan belantara di tepian sungai brantas yang
dibabat oleh seorang pertapa bernama Mbah ”SETONO GILANG”
yang selanjutnya dijadikan tempat persinggahan. Mbah Setono
Gilang, karena kesenangannya yang selalu bertapa, maka tempat
persinggahan tersebut diberi nama Pertapan, yang selanjutnya lebih
dikenal sebagai ”TAPAN”.
Mbah Setono Gilang mempunyai tiga orang pengikut yaitu :
Mbah Bodo, Mbah Cikal, dan Mbah Melik. Mbah Bodo merupakan
pengikut Mbah Setono Gilang yang sangat bodoh, tetapi kesetiaan
dan ketaatannya pada Mbah Setono Gilang sangat meyakinkan,
karena kebodohan dan kepatuhannya itulah Mbah Bodo tidak mau
pergi jauh-jauh dari tempat persinggahan Mbah Setono Gilang

38
Ivana Almira Azaria|

sampai akhir hayatnya, dibuktikan dengan petilasan beliau yang


terletak di sebelah timur petilasan Mbah Setono Gilang.
Mbah Cikal adalah pengikut Mbah Setono Gilang yang
gentur (tekun) bertapa, dia berjalan ke utara dari persinggahan Mbah
Setono Gilang dan menemukan buah kelapa yang kemudian
digunakan untuk duduk bertapa sampai muncul tunasnya (cikalnya),
maka tempat bertapa Mbah Cikal tersebut sekarang lebih dikenal
sebagai Punden Mbah Cikal. Sedangkan pengikut Mbah Setono
Gilang yang lain yaitu Mbah Melik berjalan dan duduk bertapa di
atas bebatuan sampai tidak kelihatan (melik-melik) sehingga tempat
bertapa Mbah Melik tersebut sekarang disebut sebagai Dusun
Melikan.
Sedangkan sebelah barat daya dari persinggahan Mbah
Setono Gilang banyak pohon serut yang tumbuh dan dibabat tidak
ada habisnya, maka tempat tersebut sekarang diberi nama Dusun
Serut. Sedangkan sebelah barat dari persinggahan Mbah Setono
Gilang muncullah orang yang suka berderma bernama Mbah
Singgung, karena ramainya orang yang datang untuk meminta derma
dari Mbah Singgung, maka kawasan tersebut diberi nama Dusun
Donorejo, yang artinya ”Dono” = memberi, ”Rejo” = ramai.
Desa Tapan ini mempunyai banyak sekali sarana-sarana
yang sangat bermanfaat untuk masyarakat baik lingkup desa itu
sendiri maupun masyarakat luar desa tersebut. Contohnya yang dapat
disebutkan terdapat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
39
| Potensi Desa Tapan

Menengah Pertama, Lembaga Bimbingan Belajar, Gedung Olahraga,


Lapangan, Pusat Kesehatan Masyarakat, Kantor BumDes, Masjid,
Mushola, Tempat Pembelajaran Qur’an, Tempat Pemakaman Umum,
Pabrik-Pabrik, Kantor-Kantor, Hotel, Penginapan, dan lain
sebagainya.
Sebagai modal dasar pelaksanaan pembangunan di desa
Tapan sumber daya alam mutlak diperlukan untuk mendukung
tercapainya program pembangunan desa yang direncanakan dengan
baik. Desa tersebut memiliki sumber daya alam berupa pemukiman
umum seluas 85,80 hektar, ladang atau tegalan seluas 66,70 hektar,
perkantoran seluas 07,00 hektar, sekolah seluas 3,65 hektar,
perkuburan seluas 1,95 hektar, pekarangan seluas 23,81 hektar dan
lain-lain seluas 47, 14 hektar. Sebagai pelaku utama pelaksanaan
pembangunan di desa, tentunya peran serta dan daya dukung sumber
daya manusia menjadi bagian terpenting suksesnya pelaksanaan
pembangunan. Sumber daya pembangunan di Desa Tapan antara lain
Industri batako, Perusahaan, BumDes, Pemilik tanah tegalan,
Pemilik usaha rumah tangga, Pemilik peternakan, perdagangan,
Tukang kayu, Tukang batu, Jasa transportasi, PKK/Darma wanita,
Kelompok tani, Pengusaha kecil dan menengah, Pengrajin Mebel,
Perikanan dan Pertokoan.
Desa Tapan juga memiliki berbagai organisasi diantaranya
adalah PKK, GAPOKTAN “Ngesti Agung”, LINMAS, BPD,
KATAR “Cakra Buana”, LPM, KOPWAN “Lestari”, PERPUS,
KOMPAK, LAD, dan BUMDES “Cakra Usaha”. Desa Tapan juga

40
Ivana Almira Azaria|

mempunyai wisata yang sangat terkenal yaitu taman bunga “Asoka”.


Dengan adanya banyaknya potensi yang dimiliki desa, pemerintah
desa membangun dan memajukan potensi yang sudah terdapat pada
desa tersebut termasuk pengelolaan pariwisata Desa Tapan taman
bunga sampai saat ini masih dalam proses memajukan.
Melihat potensi yang bagus di desa ini sebaiknya sering-
sering mengikuti perlombaan atau mengikuti festival entah itu hasil
buminya, keseniannya, dan sebagainya yang bertaraf daerah,
nasional bahkan internasional mengingat potensi Desa Tapan sangat
bagus sehingga masyarakat luas bisa mengenal betapa bagusnya desa
ini. Desa menjual produknya tak hanya lewat akad secara langsung
namun juga memanfaatkan kemajuan ternologi yang ada saat ini agar
pemasaran tak hanya secara pasar lokal saja dan diharapkan bisa ke
Internasional juga. Seperti halnya pengerajin mebel. Mereka tak
hanya menjualkan ke pasar lokal-lokal terdekat namun bisa menjual
hasil tangan ajaib mereka ke aplikasi-aplikasi jual beli karena
mengingat hasil mebel mereka sangat bagus, begitu juga dengan
kewirausahaan penduduk Desa Tapan yang beragam, tak hanya
mebel saja. Pengadaan festival desa yang unik dan berbeda. Desa
Tapan pernah mengadakan festival stan-stan dan kreatifitas kerajinan
antar RT/RW dan sangat meriah menggelar banyak acara salah
satunya adalah wayangan. Saya harap hal ini di pertahankan dan bisa
di upgrade yang lebih baik lagi. Pemerintah Desa Tapan juga bisa
sering-sering mengadakan seminar tentang memajukan kewirausaha
41
| Potensi Desa Tapan

agar ilmunya lebih bisa bermanfaat bagi penduduknya dan agar lebih
banyak lagi orang bergerak dalam berwirausaha. Boleh juga
mengadakan seminar tentang ilmu-ilmu yang lain. Bisa juga
mengadakan sebuah bimbingan. Dengan cara itu semua dengan
sumber daya manusia yang baik, potensi bumi yang baik maka
desapun menjadi yang lebih baik lagi kemajuannya.

42
POTENSI DESA

KENDALREJO-DURENAN-TRENGGALEK

Desa Kendalrejo merupakan sebuah desa yang terletak di


Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek dan berbatasan dengan
Kabupaten Tulungagung. Desa Kendalrejo ini berbatasan dengan
Desa Gador, Pakis dan Semarum di sebelah utara; Desa Ngadisuko
di sebelah selatan, Desa Semarum, Durenan, dan Ngadisuko di
sebelah timur, Desa Kedunglurah dan Ngadirejo di sebelah barat.
Desa yang masih segar dan asri ini memiliki suhu rata-rata harian 30o
C serta tinggi daratan 92-160 mdpl. Sebagian besar tanah berwarna
hitam dan abu-abu dengan tekstur tanah lampungan. Luas wilayah
Desa Kendalrejo yaitu 384 Ha dengan pemukiman warga seluas
20,79 Ha Desa Kendalrejo ini di kepalai oleh kepala desa yang
bernama Bapak Subero. Total jumlah penduduk mencapai 4201
orang dengan perempuan sebanyak 2122 orang dan laki-laki
sebanyak 2079 orang. Mayoritas penduduk beragama Islam, di
urutan kedua ada agama Kristen dan yang terakhir agama Katholik.
Pekerjaan penduduk di desa Kendalrejo terupdate tahun 2020 dari
yang terbanyak hingga yang paling sedikit yaitu pelajar/mahasiswa,
belum/tidak bekerja, wiraswasta, mengurus rumah tangga,
petani/perkebunan, karyawan swasta, lainnya, perdagangan, PNS,
guru, pensiunan, transportasi, tukang batu, perangkat desa, industri,
buruh tani/perkebunan, sopir, konstruksi, POLRI, pedagang,

43
| Potensi Desa Kendalrejo-Durenan-Trenggalek

karyawan honorer, tukang jahit, TNI, buruh harian lepas, peternak,


tukang kayu, karyawan BUMN, dosen, nelayan/perikanan, perawat,
bidan, kepala desa, mekanik, pembantu rumah tangga, dokter, penata
rambut.

Desa Kendalrejo memiliki segudang potensi yang dapat


dikembangkan. Kepala Desa Kendalrejo, Bapak Subero mengatakan
potensi yang terdapat di Desa Kendalrejo yaitu meliputi berbagai
UMKM dan Pariwisata. UMKM yang ada di Desa Kendalrejo
sendiri yaitu ada tempe kripik, telor asin, dan peternakan sapi.
Sedangkan untuk pariwisatanya ada wisata alam Bukit Tunggangan,
pemandangan di Puncak Kromodipo dan Wisata Paralayang. Dari
sekian banyak potensi yang ada di Desa Kendalrejo salah satu yang
menarik perhatian yaitu adanya wisata paralayang yang bertempat di
Bukit Tunggangan. Untuk menuju Bukit Tunggangan, akses jalan
yang dilalui mudah dijangkau. Apalagi kalau sudah sampai di
puncak bukit kita bisa melihat panorama yang indah karena dari atas
bukit tunggangan terlihat berbagai pemandangan dari desa lain, yaitu
desa-desa yang ada di wilayah kecamatan Durenan dan juga
kecamatan Pogalan. Wisata paralayang sendiri resmi dibuka sejak
tahun 2019 dan pada tahun tersebut telah diadakan event paralayang
resmi tingkat nasional. Bukit Tunggangan yang dijadikan sebagai
wisata paralayang ini merupakan spot paralayang terbaik se-Jawa
Timur. Selain itu, potensi yang terdapat di Desa Kendalrejo ada juga
di bidang pertanian. Pertanian ini merupakan hamparan sawah sangat

44
Ahmad An’im Fajrusollah|

luas yang dimiliki oleh para petani-petani di Desa Kendalrejo. Total


luas sawah mencapai 124 Ha, dari sinilah sumber pangan berasal
karena sawah-sawah inilah yang menghasilkan berton-ton padi
berkualitas yang dapat mengangkat perekonomian para petani di
Desa Kendalrejo.

Adanya lahan pertanian yang sangat luas di Desa


Kendalrejo membuat pemerintah Desa harus mencari cara untuk
me-menej supaya lahan seluas itu dapat memberikan keuntungan
dan meminimalisir kerugian khususnya kepada para petani sawah.
Solusi yang ditawarkan oleh pemerintah Desa Kendalrejo yaitu
dengan Dinas Pertanian diharapkan dapat membantu para petani
ketika ada permasalahan atau apapun yang terjadi di lahan mereka.
Karena tugas dari Dinas Pertanian itu sendiri adalah membantu
Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pertanian
dan pangan serta tugas pembantuan. Pemerintah desa juga
mengembangkan wisata paralayang yang ada di Bukit Tunggangan
dengan memperbaiki akses jalan menuju bukit, membuatkan spot-
spot foto juga fasilitas umum seperti kamar mandi/wc dan gubuk-
gubuk untuk istirahat. Saat ini wisata paralayang di Bukit
Tunggangan semakin terkenal sejak di adakan Festival Paralayang
Nasional se-Jawa Timur tahun 2019 kemarin. Tidak hanya sebagai
wisata paralayang saja, Bukit Tunggangan juga digunakan untuk
camping para pendaki pencari panorama yang indah.

45
| Potensi Desa Kendalrejo-Durenan-Trenggalek

Pemerintah desa seharusnya lebih mengembangkan Dinas


Pertanian yang ada di Desa Kendalrejo sehingga dapat terlaksana
secara efektif sehingga ketika berhadapan dengan permasalahan
nyata di bidang pertanian dan pangan Dinas Pertanian dapat bergerak
cepat dan masalah tidak berkepanjangan. Kemudian di dalam
melaksanakan tugas, Dinas Pertanian hendaknya menyelenggarakan
fungsi merumuskan kebijakan teknis di bidang pertanian dan pangan,
melaksanakan kebijakan di bidang pertanian dan pangan,
melaksanakan evaluasi dan pelaporan di bidang pertanian dan
pangan, melaksanakan administrasi Dinas di bidang pertanian dan
pangan, dan melaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur
terkait dengan tugas dan fungsinya. Dengan dikembangkannya Dinas
Pertanian sesuai dengan fungsi tersebut diatas diharapkan lahan
sawah/pertanian yang sangat luas ini dapat memajukan kesejahteraan
masyarakat di Desa Kendalrejo dibawah naungan Dinas Pertanian
Desa Kendalrejo. Disisi lain wisata paralayang banyak juga hal yang
harus dikembangkan, diantaranya menambah ataupun mengundang
orang-orang yang ahli di bidang paralayang, karena beberapa waktu
lalu ada kejadian seorang perempuan yang melakukan aksi
paralayang dan ketika hampir sampai di tempat landing tetapi malah
kesangkut diatas pohon. Maka dari itu pemerintah desa bisa belajar
dari kesalahan, jika ada orang yang ahli di bidang ini para peserta
paralayang sudah pasti dibekali dengan informasi yang cukup dan
dilakukan pengecekan alat-alat yang digunakan apakah sudah sesuai
standart sebelum terjun. Selain itu, peserta yang masih pemula

46
Ahmad An’im Fajrusollah|

ataupun orang awam yang ingin merasakan sensasi terjun dari Bukit
Paralayang bisa di dampingi oleh ahli tersebut sehingga akan
menambah nilai wisata Desa Kendalrejo.

Desa Kendalrejo memiliki Bumdes yang diberi nama


Bumdes Kendalrejo. Meskipun Bumdes Kendalrejo belum
termasuk bumdes yang maju, tetapi bumdes ini sudah termasuk
bumdes yang berkembang. Sejak tahun 2001 Bumdes Kendalrejo
berjalan di bidang simpan pinjam dalam rangka membantu
kesejahteraan masyarakat di Desa Kendalrejo tentunya. Selain
memiliki bumdes sendiri, Desa Kendalrejo juga ikut dalam
program pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam mendirikan
BUMNShop sebuah konsep pertokoan mirip pasar mini modern
yang berbasiskan penguatan ekonomi desa. BUMNShop yang baru
saja diresmikan di Kecamatan Durenan merupakan sinergi lintas
desa untuk membangun konsep pertokoan modern bersama dengan
menggabungkan kekuatan dana desa dan didukung dana CSR
BUMN sebagai modal awal. BUMDES bersama yang mau bersinergi
dan berkolaborasi untuk mengembangkan BUMNShop ini meliputi 5
desa, yakni Desa Malasan, Durenan, Pandean, Panggungsari dan
Kendalrejo yang diberi nama “BUMDESMA Madupapaken” yang
memiliki proyek dalam pengembangan pasar. Hal yang pertama
dilakukan dimulai dari pengurukan lahan kemudian pembuatan ruko-
ruko di sekitar pasar kawasan. Pasar kawasan BUMDESMA

47
| Potensi Desa Kendalrejo-Durenan-Trenggalek

Madupapaken terletak di Desa Pandean, dan harapan kedepannya


Bumdes kolaborasi 5 desa ini berkembang menjadi Rest Area yang
tentunya akan lebih menguntungkan masyarakat sekitar, mengangkat
tenaga muda untuk bekerja di area pasar kawasan, dan tentunya juga
bisa meningkatkan UKM di Kecamatan Durenan.

48
Ahmad An’im Fajrusollah|

49
LAHANKU, LADANG REZEKI KU

Dari Kota Blitar menuju Desa Kalipucung yang berada di


Kabupaten Blitar yang terletak di Kecamatan Sanankulon bisa
ditempuh dengan angkutan umum seperti bus yang bisa ditunggu di
terminal Patria Kota Blitar. Kemudian kita bisa naik bus jurusan
Kediri yang biasanya bisa kita tunggu di terminal saat itu juga. Dari
terminal Patria jarak yang bisa ditempuh kira-kira 4 sampai 5
kilometer untuk menuju Desa Kalipucung. Kalau ingin berhenti di
Desa Kalipucung kita tinggal bilang ke kernetnya, maka nanti
langsung bisa diberhentikan di perempatan jalan raya. Dalam
perjalanan menuju Desa Kalipucung, penumpang akan disuguhi
pemandangan Kota Blitar yang lumayan ramai oleh pengguna jalan
raya seperti motor, mobil, truk, bus, dan kendaraan besar lainnya.
Desa Kalipucung terletak di pinggiran Kota Blitar, jadi kami apabila
ingin membeli sesuatu ke Kota jarak yang kami tempuh sangat dekat
sekali. Desa Kalipucung ini mempunya 2 dusun yaitu: Dusun Cerme,
Dusun Sumberbuntung dan Desa Kalipucung itu sendiri. Di desa
kami dilewati jalan raya provinsi yang setiap harinya dilewati
kendaraan truk-truk besar, bus, kontainer.

Ya walaupun agak bising akan tetapi masih lumayan asri


dan jarang ada polusi karena masih ramai akan pepohonan yang
50
Ema Tamalia|

rindang. Masyarakat kami juga hidup sangat damai dan aman karena
masyarakat kami hidup sangat rukun. Mayoritas agama di desa
kami adalah Islam sedangkan yang non Islam jarang walaupun ada
tetapi kami hidup berdampingan dan saling toleransi sesama agama.
Selain itu desa kami juga di ayomi oleh anggota kepolisian yang
kebetulan Polsek Sanankulon terletak di desa kami. Di desa kami
juga rutin diadakan ronda, hampir tiap RT di desa kami terdapat pos
ronda. Kerja sama yang baik antar masyarakat, Pemerintah Desa,
Babinsa, Babinkamtibnas dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Walaupun desa Kalipucung dekat dengan kota, hawa pedesaan masih
lumayan cukup kental bisa dirasakan, karena di desa Kalipucung ini
persawahan masih cukup luas dan petani merupakan mata
pencaharian utama warga desa Kalipucung ini. Dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada desa kami bisa
menghasilkan hasil alam yang melimpah tiap musim panennya.
Selain petani, warga kami juga bermata pencaharian sebagai
peternak dan berkebun. Pengamatan yang saya dapat yakni menurut
saya potensi desa yang dimiliki desa kalipucung ini adalah pertanian
karena melihat area persawahan yang luas juga tanah yang subur
sehingga apabila tanaman yang di tanam di tanah desa kami bisa
menghasilkan hasil panen yang memuaskan dan melimpah ruah.
Hampir setiap kepala rumah tanggal di desa kami semuanya
mempunyai lahan persawahan.

51
| Lahanku, Ladang Rezeki ku

Oleh karena itu mata pencaharian utama masyarakat kami


adalah betani. Hasil utama di desa kami adalah sayur-sayuran, padi,
jagung, dan lain sebagainya. Selain itu desa kami juga terdapat
perkebunan. Perkebunan adalah mata pencaharian kedua setelah
bertani, hasil berkebun yang di hasilkan di desa kami adalah seperti
belimbing, papaya. Selain itu masyarakat kami juga ada yang
berternak. Ternak disini seperti ternak ayam, sapi. Akan tetapi masih
beberapa kepala rumah tangga saja yang berternak. Apabila potensi
di desa kami lebih di kembangkan mungkin hasil alam yang
dihasilkan bisa saja berkali-kali lipat. Oleh karena itu sebisa
mungkin masyarakat kami melakukan inovasi-inovasi terkait dengan
potensi desa agar nanti pada saat panen bisa menghasilkan hasil alam
yang lebih memuaskan lagi.

Pemerintah di desa kami telah memberikan usaha-usaha


agar hasil panen yang akan dihasilkan pada musim panen bisa
memuaskan dan melimpah seperti memberikan subsidi pupuk yang
di distribusikan melalui kelompok tani yang ada di desa kami ini.
Selan itu kelompok tani di desa kami juga rutin melakukan
kumpulan untuk membahas terkait potensi desa yaitu persawahan
agar di kemudian hari hasil panennya bisa lebih meningkat. Dengan
mengganti jenis pupuk dengan yang lebih baik dan juga perawatan
tanamannya, serta membasmi para hama agar tidak menyerang hasil
yang sedang ditanam oleh para petani kami. Juga terkait dengan
pengairan di area persawahan. Masyarakat kami saling bahu

52
Ema Tamalia|

membahu dan saling tolong menolong dengan sesama petani lain.


Mengenai ide dan gagasan yang tepat saya tujukan pada Desa
Kalipucung ini adalah dengan mengadakan kumpulan tani
setidaknya satu bulan 3 kali yang setiap pertemuan membahas terkait
dengan kemajuan hasil alam persawahan. Selain itu menurut saya
perlu adanya pengembangan wisata edukatif perswahan. Di samping
bisa menjadi sumber pendapatan dan membuka peluang kerja bagi
warga desa, wisata perdesaan bisa menjadi pendorong bagi warga
desa untuk makin meningkatkan kesadaran dan minatnya akan tradisi
seni dan budaya warisan leluhur serta lingkungan hidup tempat
tinggal mereka. Aktivitas wisata perdesaan merupakan salah satu
bagian dari ekowisata yang menunjukkan kehidupan perdesaan yang
pada gilirannya dapat menguntungkan secara ekonomi maupun
finansial bagi warga desa, sekaligus melahirkan interaksi antara para
wisatawan dan penduduk desa sehingga mampu memperkaya
pengalaman maupun wawasan kedua belah pihak. Pengembangan
wisata perdesaan menjadi bagian tidak terpisahkan dari
pengembangan industri pariwisata secara keseluruhan.
Pengembangan wisata perdesaan ini diyakini dapat memainkan peran
penting dalam diversifikasi penyediaan objek daerah tujuan wisata,
di samping menaikkan citra kawasan perdesaan, mendorong
pertumbuhan ekonomi perdesaan, meningkatkan kelangsungan hidup
kawasan perdesaan serta meningkatkan standar kehidupan
pendudukan perdesaan. Selain itu, wisata perdesaan merupakan salah
53
| Lahanku, Ladang Rezeki ku

satu wahana yang cocok untuk merevitalisasi kawasan perdesaan,


menjamin masa depan perdesaan yang lebih baik, sekaligus
meningkatkan pelestarian tradisi seni dan budaya.

Dan dengan memanfaatkan iklim tropis yang ada di Negara


kita tentu sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, iklim tropis juga sangat mendukung komoditas pangan
strategis Indonesia seperti padi, jagung, ubi, kayu dan keledai yang
mampu tumbuh secara optimal. Selain itu, komoditas pertanian
tropika lain juga dapat berkembang biak di Indonesia dengan mudah,
seperti buah-buahan, sayuran dan rempah-rempah. Selain wisata
pedesaan cara lain dalam memanfaatkan potensi sawah dengan
selain sebagai lahan pertanian jenis padi, juga bisa mendatangkan
keuntungan lain yang berimbas pada pendapatan warga yang
berprofesi sebagai petani. Salah satunya adalah dengan
memanfaatkan untuk usaha lain, diantaranya adalah usaha pertanian
untuk jenis sayuran. Misalnya dengan pola tanam bergantian, lahan
sawah yang biasanya digarap 2 kali setahun kini mulai dirubah
dengan menggantinya tanaman jenis sayuran. Karena selain untuk
menjaga kesuburan tanah lahan pertanian yang ada, disisi ekonomi
pola penggarapan yang dilakukan juga sangat menjanjikan
keuntungan. Karena bukan hanya sebatas untuk pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, model ini juga bisa memberikan tambahan
bagi mereka yang ingin menyimpan hasil dari pengelolaan pertanian
untuk tabungan masa depan juga. Selain seperti uraian di atas, tentu

54
Ema Tamalia|

lahan pertanian khususnya yang ada di desa Kalipucung masih


memiliki banyak keunggulan lain untuk mendukung pembangunan
pertaniannya. Dengan mengetahui keunggulan ini tentu diharapkan
warga semua khususnya petani mampu memanfaatkan potensi yang
ada secara optimal mungkin.

55
BUDIDAYA IKAN KOI POTENSI DESA KROMASAN,
NGUNUT, TULUNGAGUNG

Desa Kromasan merupakan kawasan yang potensial,


terbukti dengan keberadaan kawasan perkebunan dan areal
persawahan yang subur dengan curah hujan yang cukup tinggi.
Secara Administratif Desa Kromasan berada di wilayah Kecamatan
Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Wilayah
Desa Kromasan berada di ketinggian ± 180 sampai dengan 200 M
di atas permukaan laut, terletak 10 Km arah Timur Kabupaten
Tulungagung dan 3 Km dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Ngunut.
Dilihat dari segi Transportasi, Desa Kromasan memiliki letak yang
cukup strategis karena hampir seluruh wilayahnya berada pada tanah
datar dan dijadikan jalur transportasi utama. Kecamatan Rejotangan
dan Kecamatan Sumbergempol merupakan jalur antar Kabupaten
Tulungagung, Blitar dan Trenggalek dengan tingkat mobilitas yang
cukup padat. Bahkan dengan kondisi ini jalur yang melintas di Desa
Kromasan dijadikan jalur penting untuk menuju kota dan provinsi.

Terkait dengan potensi yang ada di desa Kromasan,


berdasarkan hasil pengamatan peneliti menemukan satu potensi yang
menjadi fokus observasi yaitu budidaya ikan koi. Sebelum
membahas mengenai proses budi daya, terlebih dahulu kita harus
memahami arti dari budi daya itu sendiri. Budi daya hewan menurut

56
Qotrunnada Trisna Sri Aqilla |

Peraturan Presiden Republik Indonesia No.48 Tahun 2013 Tentang


Budi Daya Hewan Peliharaan adalah usaha yang dilakukan di suatu
tempat tertentu pada suatu kawasan budi daya secara
berkesinambungan untuk hewan peliharaan dan produk hewan.
Sedangkan pembudidayaan ikan menurut Undang-Undang Republik
Indonesia No.31 Tahun 2004 Tentang Perikanan adalah kegiatan
untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta
memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk
kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau
mengawetkannya.

Budi daya ikan sudah menjadi mata pencaharian utama


hampir seluruh warga desa Kromasan setelah pertanian. Selain lahan
yang masih cukup luas untuk membangun kolam, laba yang didapat
dari hasil budidaya ikan juga cukup menjanjikan, khususnya ikan
hias (koi). Ikan Koi adalah sejenis ikan yang termasuk ikan mas
(Cyprinus carpio) yang mempunyai ornamen yang sangat indah dan
jinak. Koi biasanya dipelihara sebagai hiasan dengan tujuan
keindahkan dan keberuntungan di dalam rumah dan luar rumah
(kolam koi atau taman air, karena ikan koi dipercaya membawa
keberuntungan). Jenis ikan koi dibedakan tergantung dari warnanya,
polanya, dan ukurannya. Beberapa unsur warnanya adalah putih,
hitam, merah, kuning, biru, dan krem. Beberapa ikan terdapat yang
polos dalam satu warna, namun banyak juga yang dalam seekor ikan
57
|Budidaya Ikan Koi Potensi Desa Kromasan, Ngunut,
Tulungagung

memiliki lebih dari satu warna atau memiliki motif (umumnya


orange, putih, dan hitam) sehingga menambah nilai estetik dan harga
jual dari ikan tersebut. Saat ini, peminat ikan koi semakin meningkat
seiring dengan bertambahnya kebutuhan pasar karena budidaya ikan
koi kembali menjadi tren di masyarakat setelah beberapa waktu lalu
meredup. Alasannya, banyak konsumen yang membutuhkan ikan koi
untuk dijadikan pajangan dalam rumah, mempercantik kolam di area
taman, sekaligus hobi mengingat bahwa budidaya ikan koi tidak
memerlukan modal yang besar dan lahan yang terlalu luas. Bahkan,
di dalam aquarium pun ikan koi tetap mampu bertahan hidup.

Menurut Sutrisno (2020), selaku salah satu pelaku usaha


budidaya ikan koi di desa Kormasan mengatakan bahwa proses
budidaya ikan tersebut sangatlah mudah. Beliau memerlukan dua
ekor ikan koi jantan dan seekor ikan koi betina selama proses
pembibitan atau biasa disebut dengan proses pemijahan. Pemijahan
adalah salah satu cara perkembangbiakan ikan dengan cara
melakukan perkawinan antara ikan jantan dan ikan betina dalam
kolam yang mengeluarkan sel telur dan sperma di luar tubuh
(Khairuman: 2002). Indukan jantan harus lebih dari satu untuk
menjamin keberhasilan pemijahan. Kolam yang dibutuhkan untuk
pemijahan memiliki kedalam kurang lebih 0,5 meter. Lokasi kolam
diusahakan nyaman bagi ikan, yakni cukup terkena sinar matahari,
tidak terlalu bising, jauh dari jangkauan anak-anak, dan tidak
terjangkau hewan peliharaan lainnya. Umumnya, usia indukan ikan

58
Qotrunnada Trisna Sri Aqilla |

koi betina berkisar 3 tahun, sedangkan ikan koi jantan 2 tahun.


Indukan ikan koi siap bertelur sekitar 70 hari sekali. Apabila
jaraknya terlalu lama (mencapai 5-6 bulan), indukan ikan bisa mati
karena terlalu berat membawa sel telur.

Sutrisno mengatakan beliau biasa memulai proses


pemijahan pukul 16.00 WIB. Ikan dimasukkan dalam kolam sambil
diguyur air. Malamnya, sekitar pukul 20.00 WIB ikan yang dipijah
dilihat apakah saling mengitari (antara jantan dan betina) atau hanya
diam. Apabila ikan saling berputar, itu berarti proses pembuahan
sedang berlangsung. Apabila pembuahan berhasil, akan tampak telur
ikan di dalam air yang berbentuk mirip jentik-jentik. Setelah 5 hari,
telur-telur tersebut sudah bisa diberi makan bernama mrutu (1 gelas
aqua seharga Rp 10.000, 00). Pastikan jumlah mrutu yang diberikan
seimbang dengan telur, karena mrutu juga tergolong makhluk hidup.
Apabila jumlah mrutu lebih banyak dari telur, yang terjadi adalah
mrutu tersebut justru memakan telur koi yang bisa menyebabkan
kerugian bagi petani.

Mengingat ikan merupakan makhluk hidup, tentu dalam


proses budidayanya juga memiliki beberapa hambatan yang
dihadapi. Mulai dari ikan sakit, tidak mau berkembangbiak, luka
akibat tabrakan dengan sesamanya, trauma karena gejolak air, dsb.
Untuk itu, Sutrisno mengatakan beliau telah memiliki beberapa trik
agar ikan kembali sehat dengan cepat untuk meminimalisir risiko

59
|Budidaya Ikan Koi Potensi Desa Kromasan, Ngunut,
Tulungagung

kematian, diantaranya dengan memberikan obat-obatan,


memperhatikan kondisi dan suhu air, dsb. Obat-obatan yang biasa
dipakai beliau yaitu ampicillin dan antalgin. Caranya, obat tersebut
ditumbuk, dicampur dengan telur ayam kampung lalu dibaurkan
dengan pakan ikan koi. Apabila ikan tidak mau berkembangbiak
(tidak mau saling mengitari), cukup ditambah sedikit air tawar
(diguyur air). Pada saat cuaca dingin seperti ini, pakan ikan dicampur
dengan obat anti demam yang bisa dibeli di toko pakan.
Pemeliharaan ikan koi sebenarnya mudah, dalam arti tidak terlalu
mempermasalahkan tentang kondisi air. Mereka tetap mampu
beradaptasi dengan air dalam keadaan bening maupun keruh
sekalipun. Namun, untuk mengurangi risiko ikan sakit, Sutrisno
biasa memasukkan ikan koi ke kolam pada air yang sudah disiapkan
kurang lebih semalaman (bukan air baru). Air baru sebenarnya tidak
masalah, namun tetap harus dicampur dengan air lama.

Ikan koi biasanya dipasarkan mulai ukuran 3ml (seujung


lidi), 5cm, 10cm, 15cm, dan seterusnya. Usia bukan menjadi patokan
jual beli ikan koi, melainkan panjangnya ikan. Untuk harga yang
dipatok tergantung kualitas ikan. Semakin baik kualitasnya, tentu
harganya semakin tinggi. Namun Sutrisno menjelaskan, saat ini ikan
koi ukuran 15cm dijual seharga Rp 22.500, 00. Dari satu indukan,
telur yang dihasilkan bisa mencapai 15-30.000 ekor. Namun, yang
benar-benar layak dijual kepada partai besar hanya 10% dari total
tersebut. Mengingat koi tergolong ikan hias, sudah pasti proses

60
Qotrunnada Trisna Sri Aqilla |

seleksinya ketat untuk dipilih ikan dengan jenis, kualitas, dan warna
yang terbaik. Sisanya, ikan yang tidak lolos sortiran (tidak layak jual
pada partai besar) dijual secara online, dibeli konsumen/petani kecil,
termasuk dijual untuk pakan ikan jenis kanibal/predator seperti
arwana, oscar, dsb. Sutrisno menuturkan, pemasaran ikan koi saat ini
sudah menyebar luas hingga seluruh Indonesia. Namun, untuk saat
ini para pelaku usaha budidaya ikan koi di desa Kromasan
mengirimkan ikan-ikan tersebut ke luar provinsi, seperti se-Jawa,
Kalimantan, dan Bali (provinsi sekitar Jawa Timur) melalui tahapan
dari partai ke partai.

Dengan mengetahui potensi desa Kromasan, cara untuk


memuaskan konsumen dan mengembangkan pemasaran yaitu pelaku
usaha mempromosikan budidaya ikan koi tidak hanya dari distributor
ke distributor atau dari mulut ke mulut, melainkan juga secara
online. Saat ini, begitu banyak akun media sosial yang bisa
dimanfaatkan untuk berbisnis, mencari peluang maupun menambah
ilmu seperti mengikuti webinar, membaca artikel dari internet, dsb.
Tentu hal ini akan sangat membantu pembudidaya karena selain
menambah relasi mereka juga akan menambah ilmu dan wawasan
seputar budidaya ikan koi. Tentu, pembudidaya yang mampu
menerapkan ilmu sekaligus berpengalaman akan menghasilkan
penjualan yang lebih tinggi daripada pembudidaya yang hanya
mengandalkan pengalaman saja. Selain itu, dengan penggunaan
media online akan mempermudah transaksi bagi para pembudidaya,
61
|Budidaya Ikan Koi Potensi Desa Kromasan, Ngunut,
Tulungagung

dimana mereka cukup mempromosikan hasil budidaya mereka dari


rumah saja. Sesekali tatap muka saat hendak melakukan kesepakatan
atau diskusi yang lainnya. Tentu penggunaan media online sangat
mempermudah mereka karena mempersingkat waktu, mempercepat
proses jual beli, menambah konsumen, dsb. Karena suatu bisnis akan
berkembang dengan pesat apabila memiliki strategi pemasaran yang
baik. Dan di era yang serba digital ini, penggunaan gadget, media
sosial, dsb sangat membantu para pebisnis karena media online
memiliki jangkauan yang sangat luas (mendunia) sehingga berbagai
info dapat dicari dan dibagikan secara mudah via online.

Dalam hal ini, peran pemerintah dan Badan Usaha Milik


Desa atau BUMDES juga diperlukan sebagai aset desa untuk
membantu para UMKM yang ada di desa untuk
mendistribusikannya, dengan cara memasarkan hasil budidaya atau
membeli beberapa sampel ikan terbaik dari warga untuk dipajang di
kantor desa, sekolah-sekolah atau lokasi strategis di area desa
Kromasan sebagai salah satu strategi pemasaran offline. Tidak hanya
itu, pihak BUMDES juga bisa membantu memasarkan via online
dengan bekerjasama membuat akun desa untuk mempromosikan
hasil budidaya tersebut guna mengembangkan potensi desa
kedepannya.

62
Qotrunnada Trisna Sri Aqilla |

Foto bersama Narasumber

Foto saat memberi pakan ikan koi.

63
POTENSI DESA KOLOMAYAN KEC. WONODADI KAB.
BLITAR

Konon menurut cerita yang telah beredar di masyarakat


warga desa Kolomayan yang di kuatak oleh sesepuh desa bernama
Drs. Mujianan (58) tahun Kasi pemerintan desa kolomayan dahulu
ketika masih banyak hutan di kadang-kadang (kolo-kolo) ada seekor
macan lewat di hutan jadi sering kolomacan dan karena itu jadilah
desa ini dinamakan desa kolomayan. Sebagai Desa didalam wadah
Negara Kesatuan rebplubik Indonesia Desa kolomayan Sebagai
Desa-Desa Yang lain Disekitarnya adalah Merupakan Bagian dari
wilayah kecamatan yaitu kecamatan wonodadi. Sebelum adanya
undang-undang nomer 5 Tahun 1979 pada saat itu pemerintahan desa
kolomayan memakai tradisi kuno dengan sebutan petugas desa
sebagai lurah,carik,kamituwo,kebayan ,jogotirto, jogoboyo, dan
modin. Tetapi setelah ada nya undang undang banyak perubahan
struktur desa secara nasional antara lain perubahan nama nama
jabatan di desa seperti kepala desa, wakil desa, sekertaris desa dst
sampai sekarang. Secara geografis terletak pada posisi 7°21′ − 7°31′
Lintang Selatan dan 110’10’-111’40’ bujur timur topografi desa
kolomayan adalah dataran tinggi ketinggian sekitar 300m dari
permukaan laut. Desa kolomayan sendiri terpecah menjadi beberapa
dusun, ada 3 dusun yaitu dusun kamogan cangkringan dan Sweden.

64
Muhammad Zella Kaisar Triyono |

Kondisi fisik desa kolomayan merupakan wilayah yang terdiri Dari


pemukiman penduduk, tanah tegalan, perkebunan rakyat lahan
persawahan dengan luat wilayah 805.108 ha. Dimana seluas 284
adalah pemukiman penduduk dan sisanya adalah lahan kering dan
area persawahan. Mayoritan penduduk desa kolomayan
penduduknya bekerja sebagai petani. Didesa kolomayan juga
terdapat potensi desa Hasil pengamatan menunjukkan komoditas
sektor pertanian merupakan komoditas utama yang dihasilkan,
sementara dari sektor peternakan masih memberi dukungan terhadap
ternak baik untuk ruminansia dan nonruminansia. Untuk sektor
pariwisata, hanya memilki satu destinasi wisata yang dikelola oleh
masyarakat setempat yaitu gantangan burung atau lomba bururng
yang diadakan setiap minggu Sementara untuk sektor industri kecil
dan rumah tangga, didominasi oleh industri skala rumah tangga
dengan sebagian besar komoditasnya adalah bahan olahan makanan.
Di Desa Kolomayan memiliki potensi sumber daya pertanian yang
menjadikan komoditas utama. Di Desa kolomayan sebagian
masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Pertanian Desa
kolomayan memiliki peranan dan potensi yang penting dalam andil
perekonomian masyarakatnya. Komoditas yang ditanam oleh
masyarakat di Desa kolomayan yaitu padi, jagung,melon,semangka
dan cabai. Namun yang paling dijadikan erhatian yaitu menanam
padi dan juga cabai. Mata pencaharian utama masyarakat Desa
kolomayan salah satunya yaitu sebagai petani padi. Kondisi ini
65
|Potensi Desa Kolomayan Kec. Wonodadi Kab. Blitar

menempatkan komoditas padi sebagai salah satu sumber pendapatan


utama bagi masyarakat Desa kolomayan dimana luas lahan pertanian
diperuntukan untuk menanam padi. Lahan pertanian yang ada di
wilayah Desa kolomayan adalah lahan yang dimiliki oleh penduduk
Desa kolomayan itu sendiri di samping sebagian kecil yang dimiliki
oleh warga desa sekitar. Pengolahan lahan menggunakan bantuan
hewan sapi dan mesin traktor. Penanaman padi dilakukan 2 kali
selama setahun. Pemasaran untuk hasil padi dilakukan kepada
tengkulak atau ada yang mengambil barangnya dan hasil panen
untuk padi Kendala dalam penanaman padi yaitu terserang hama.
Solusi para petani yaitu mengatasi hal tersebut dengan menanam
kembali benih. Selain itu Tanaman Cabai , Penanaman cabai di Desa
kolomayan dilakukan setiap musim dalam satu tahun. Tanaman cabai
yang ditanam yaitu cabai lokal dan cabai rawit, pengolahan tanah
menggunakan cangkul. Hasil panen untuk cabai mengalami fluktuasi
dan penetapan harga tidak pasti tergantung kondisi pasar.
Pemasarannya pun langsung kepada tengkulak. Kendala dalam
penanaman cabai sama seperti padi yaitu terserang hama. Solusinya
adalah penanaman kembali. Pemerintah desa kolomayan dengan
Kepala Desa Kolomayan Moh.Makrus mengatakan pemerintah desa
bersama kelompok tani Loka Karya akan selalu berkonsultasi dengan
penyuluh dinas pertanian dan Pangan agar setiap masalah yang
dialami petani bisa disampaikan ke pemerintah daerah.Saat ini
seluruh dunia memasuki era industry 4.0 ditandai dengan makin
tingginya kebutuhan akan teknologi informasi serta internet di segala

66
Muhammad Zella Kaisar Triyono |

aspek kehidupan masyarakat, kondisi ini bisa menjadi peluang bagi


industri pertanian atau desa sebagai area dimana industri pertanian
berada. Di desa kolomayan untuk menunjang potensi desa disektor
pertanian perlunya dorongan dari pemerintah desa untuk mendorong
kemajuan di sektor pertanian dengan mengembangkan berbagai
aspek, sudah adanya kelompok tani loka karya membuatnya lebih
gampang untuk mengadakan penyuluhan dimana agar setiap masalah
yang dikeluhkan oleh para petani bias teratasi, dan pemerintah desa
harus lebih memudahkan petani utuk mendapatkan benih dan pupuk
serta juga pembuatan irigasi yang diperluas, dan seperti yang dikatan
bupati blitar pemerintah desa kolomayan harus membuat bumdes
supaya petani tidak dipermainkan oleh tengkulak. Serta pemasaran
bias diperluat dengan adanya bantuan internet lewat social media
pemerintah desa juga harus memberikan sosialisasi tentang itu, dan
Bahwa pemerintah desa perlu untuk melihat sub – sub sektor
pertanian yang dapat menunjang perkembangan perekonomian dan
memberikan prioritas utama terhadap sub – sub sektor yang
berpotensi dan mampu bersaing dengan sektor yang sama di daerah
yang lain serta memberikan perhatian terhadap sub – sub sektor non
basis sebagai penunjang sub sektor basis melalui kebijakan. Bagi
pemerintah untuk membuat program kebijakan yang tepat dan sesuai
dengan keadaan daserta memperhatikan sektor pertanian dalam
melakukan perencaaan agar dapat meningkatkan pendapatan
penduduk desa. Potensi ekonomi dalam hal pertanian pada dasarnya
67
|Potensi Desa Kolomayan Kec. Wonodadi Kab. Blitar

sudah sejak lama dijalani oleh masyarakat desa ini. Sebagaimana


disebutkan bahwa di desa tersebut memiliki lahan pertanian yang
sangat luas. Hal ini karena sebagian besar masyarakat desa ini
menggunakan hasil panennya sebagai cadangan bahan pokok untuk
dikonsumsi keluarga dan dijual. Selain dalam hal pertanian,
masyarakat juga memiliki beragam aktivitas sampingan.
Sebagaimana sudah disebutkan, aktivitas lain yang sangat
berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat desa kolomayan
adalah aktivitas ternak. Hampir di setiap rumah di desa ini memiliki
kandang ternak dengan jumlah hewan peliharaan berbeda-beda.
Sedangkan jenis hewan yang paling banyak dipelihara adalah sapi
dan kambing dan nbaru baru ini ada peternakan baru ular hongkong
.Berdasarkan dari beberapa potensi di atas, masih banyak profesi lain
yang dijalani oleh para warga desa kolomayan ini. Hanya saja profesi
tersebut adalah yang mayoritas dijalani oleh warga desa. Pada
dasarnya, jika dikelola dengan baik, perekonomian desa dapat
meningkat dengan didukung oleh beberapa profesi yang sudah
dijabarkan di atas.

68
POTENSI DESA DI TENGAH KOTA

Setelah melalui proses yang cukup panjang dan terjal,


akhirnya aku berada di titik yang sangat sekali tidak aku sangka
sebelumnya. Mengapa demikian? Tidak terasa bagiku berada di titik
yang sekarang, semester 7. Mungkin bagi sebagian orang berada di
titik ini adalah hal yang biasa saja, tapi bagiku tidak. Semester 7
adalah semester dimana aku dan teman-teman ku seangkatan harus
lebih berjuang lagi demi mendapat gelar sarjana. Semester 7 adalah
semester tua kalau kata adik-adik maba hehe. Semester 7 adalah
semester tersibuk karena harus menyelesaikan semua tugas kampus
dan berbagai kegiatan dari kampus yang harus diselesaikan karena
itu semua adalah syarat untuk kelulusan, contohnya saja Magang dan
Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Tidak terasa sekali, rasanya dulu aku masih ingin mendaftar


di IAIN Tulungagung lalu menjadi maba dan sekarang sudah
semester 7 alhamdulilah. Bertemu dengan teman-teman yang sangat
baik dan saling mendukung satu sama lain, lingkungan kampus yang
nyaman dan hiruk pikuk kegiatan kampus yang kadang-kadang
membuat pusing tujuh keliling haha. Tapi, rasanya tidak terasa dan
aku menikmati itu semua sampai berada di titik ini. Terimakasih ya
Allah atas semua anugrah yang telah engkau berikan kepada hamba.

69
| Potensi di Tengah Kota

Banyak yang Tanya, kuliah itu gimana sih? Pusing ya?


Sibuk ya? Ribet ya? BIG NO! sama sekali tidak, kalau kita ikhlas
dan enjoy menjalankannya. Ini pengalamannku sendiri sih, banyak
sekali mahasiswa yang merasa capek dan kesal dengan ritme
perkuliahan sampai-sampai ingin menikah saja. Haduh. Mungkin
mereka tidak enjoy dan ikhlas dalam menjalankannya. Kalau aku
tidak ada pikiran untuk nikah malah ingin cepat lulus saja dan kerja
haha. Di semester 1 menjadi seorang maba adalah hal yang paling
seru, pulang kuliah ngopi atau main sama temen-temen, mata kuliah
juga masih belum sulit dan dosennya masih enak-enak lah hehe. Di
semester 2 mulai tugas sangat banyak, dosen sudah ada yang killer
dan munculah drama percintaan diantara teman sekelas. Di semester
3 sudah ada niatan untuk mengikuti organisasi di kampus biar agak
sibuk dikit hehe. Di semester 4 muncul dosen yang susah dan tugas
yang banyak banget. Di semester 5 sudah berpikiran gimana caranya
lulus cepet hehe. Di semester 6 ini sudah berpikir judul skripsi yang
cocok apa untuk dipresentasikan dan di semester ini juga aku
melaksanakan Magang 1 dan pendaftaran Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Gel.1 tapi saying aku tidak lolos gelombang 1 dan harus mengikuti
Kuliah Kerja Nyata gelombang 2 di semester 7 nanti.

Tiba saatnya aku di semester 7 dan aku melaksanakan


Kuliah Kerja Nyata (KKN) gelombang 2. KKN gelombang 1 dan 2
sangat berbeda sekali. Sedih aku rasanya. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
adalah pengabdian masyarakat di desa terpencil/tertinggal bersama

70
Fa’adila Alvira Setiawan|

teman-teman dan tinggal di desa tersebut selama kurang lebih 40


hari, itu yang namanya KKN yang sesungguhnya, namun berbeda
dengan KKN gel.2 2020 ini. Ya, sekitar bulan Maret 2020 terjadi
wabah penyakit yang dinamakan Corona Virus (Covid-19) wabah
penyakit ini menyebar luas di seluruh Indonesia dan menyebabkan
kelumpuhan kegiatan dari sector ekonomi, sosial dan budaya. Semua
sekolah dan tempat ibadah / umum ditutup total. Kita semua
diwajibkan untuk di rumah saja sampai pandemic ini selesai. Sekitar
bulan Mei akhirnya diberlakukan New Normal yaitu tatanan baru
kehidupan yang mewajibkan seluruh masyarakat tanpa terkecuali
untuk memakai masker, membawa handsanitizer dan berjaga jarak
saat keluar rumah. Kampus dan sekolahan semuanya ditutup dan
dibelakukan sekolah online. Miris sekali rasanya.

Covid-19 ini benar-benar melumpuhkan semua kegiatan.


Hal yang pertama kali aku pikirkan adalah “KKN ku” bagaimana
KKN ku? Apakah tidak ada KKN? Apakah KKN ku diundur? Mana
mungkin bisa KKN dengan keadaan seperti ini? Sungguh pertanyaan
itu muncul di kepalaku. Akhinya waktu yang dinanti-nanti pun tiba.
Bulan Juli akhir munculah pengumuman tentang sistematis Kuliah
Kerja Nyata gelombang 2. Degggggg!!! Sama sekali tidak
menyangka saat tahu bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) gel. 2 ini
harus dilaksanakan di rumah. Kaget sekali rasanya. Perasaanku
campur aduk antara senang dan sedih. Senang karena aku bisa
melaksanakan KKN tanpa meninggalkan murid-muridku. Dan
71
| Potensi di Tengah Kota

perasaan sedih karena tidak bisa merasakan KKN pada umumnya


seperti tidur bersama di posko, makan bersama di posko saat jam
istirahat, bercerita dan bercanda bersama di posko, mengobrol hal
yang sudah terjadi hari ini di posko bersama teman-teman, masak
bersama di posko. AAAAAA sedih sekali rasanya. Oh iya,
sebelumnya aku mempunyai murid privat di Tulungagung sebanyak
10 orang, selama libur kuliah ini aku mengajar privat ke rumah
muridku dengan mematuhi protocol kesehatan yang ada. Dulu aku
selalu berfikir bagaimana ya jika aku KKN nanti? Bagaimana ya
dengan murid-muridku? Selama aku KKN jadi tidak bisa mengajar
lagi dong? Itu yang selalu aku bingungkan. Namun ternyata Tuhan
mempunyai cara lain. KKN di rumah ini mengajarkan aku untuk
selalu bersyukur. Aku bisa tetap mengajar Privat dan menjalankan
KKN ku dengan baik di tengah-tengah kesibukanku mengajar Privat
hehe alhmdulillah.

KKN VDR / KKN DR (Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah) ini


adalah kebijakan baru di dunia pendidikan karena muncul pandemic
sperti ini mengharuskan kita melakukan sesuatu dari rumah.
Termasuk juga KKN VDR ini. Aneh ya kedengarannya tapi ini
kenyataannya. Mau tidak mau, suka tidak suka harus dijalani dengan
sepenuh hati seperti apa yang aku bahas di awal tadi. Tapi dengan
aku mengikuti KKN VDR ini aku bersyukur masih bisa mengajar
privat hehe. Okay, sekarang aku ingin menceritakan pengalamanku

72
Fa’adila Alvira Setiawan|

mengikuti dan menjalani Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN


VDR).

Pedaftaran KKN VDR saat itu dilaksanakan tanggal 24-26


Juni 2020. Antusias sekali mendaftar KKN VDR ini karena ini
angkatan pertama di dalam sejara pendidikan terdapat KKN yang
dilaksanakan di rumah saja. Setelah mendaftar dan akhirnya
dinyatakan lolos, pada tanggal 7 Juli 2020 diumumkan nama
kelompok dan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan). Aku masuk di
dalam kelompok KKN VDR ARGADAHANA 1. Wih keren banget
namanya hehe. Aku berharap ini sebagai awal dari jalan sukses kun
anti Aminnn. Sehari setelah diumumkan nama kelompok, besoknya
tanggal 8 Juli 2020 kita semua (Grup Argadahan 1) melakukan
koordinasi dengan Bapak DPL dan memilih Ketua Kelompok.
Awalnya aku sempat bingung, gimana nih KKN VDR? Apa kegiatan
yang harus dilakukan?. Ternyata di KKN VDR ini kita disuruh untuk
mengabdi di desa tempat kita tinggal masing-masing, dengan melihat
potensi desa yang ada yang kontribusi apa yang bisa kita berikan ke
desa kita masing-masing. Itu adalah tugas individu untuk KKN VDR
ini, sedangkan untuk tugas kelompoknya adalah kita sekelompok
memilih salah satu desa di Tulungagung untuk dijadikan sebagai
tempat kita melaksanakan program kerja kita. Nah jadi, di KKN
VDR ini nanti terdapat 2 desa yaitu desa sendiri dan desa kelompok.
Seru ya!. Meskipun banyak yang berkata bahwa KKN VDR ini tidak
asik dan mengesankan tapi mereka salah besar! KKN VDR ini tetap
73
| Potensi di Tengah Kota

asik kok, bisa berkumpul dengan teman KKN, berkoordinasi dengan


teman KKN, terjun langsung ke desa secara langsung namun tetap
memperhatikan protocol kesehatan yang ada.

Tanggal 9 dan 10 Juli dilangsungkan pembekalan DPL


secara daring, waktu itu aku dan teman-teman ku melakukan
pembekalan via aplikasi ZOOM. Seru banget bisa berkenalan dengan
teman-teman baru meskipun tidak secara langsung. Lalu pada
tanggal 14 Juli dilaksanakan pembekalan dan pelepasan KKN VDR
yang dipandu langsung oleh bapak Rektor IAIN Tulungagung via
ZOOM. Disitu aku mengikuti pelepasan KKN sambil masak di dapur
hehe, ya begini enaknya bisa dilakukan dengan pekerjaan yang lain
contonya memasak dan membantu pekerjaan di rumah.

Tanggal 17 Juli pun tiba, hari itu adalah hari dimana KKN
VDR berlangsung. KKN VDR ini dilangsungkan mulai tanggal 17
Juli-30 Agustus 2020. Sekitar 40 harian di rumah melaksanakan
KKN VDR ini. Tiga hari berlangsungnya KKN VDR ini aku masih
merasa bingung, apa yang harus aku lakukan. Akhirnya aku bertanya
kepada temanku yang juga mengikuti KKN VDR ini. Akupun
mendapat pencerahan. Hari kelima, aku mulai ke kantor desa untuk
sowan dan menanyakan tentang sejarah dan letak geografis desa ku.
Sebenarnya desaku ini bukan benar-benar desa seperti orang-orang
fikirkan. Desa ku ini terletak di tengah-tengah kota Tulungagung.
Tidak ada sawah atraupun perkebunan yang biasanya ada di desa.

74
Fa’adila Alvira Setiawan|

Desa ku ini penuh dengan jalan raya yang ramai dan rumah-rumah
padat penduduk yang menghiasi desa ini.

Desa Bago terletak di tengah-tengah kota Tulungagung.


Tepatnya di Kec. Tulungagung, Kab. Tulungagung Jawa Timur.
Kantor Kepala Desa Bago terletak di jalan I Gusti Ngurah Rai Gg.7
sangat dekat dengan rumahku sekitar 5 menit. Pak Sumardji
merupakan Lurah Bago saat ini dan mungkin periode 5 tahun
kedepan, di mulai dari tahun 2015 - 2020. Beliau guru SMABOY
yang merupakan SMA terfavorit di Tulungagung. Kode pos desa
Bago adalah 66218. Desa Bago memiliki 1 Pom Bensin dan Rumah
sakit yang terkenal yaitu RS. Bhayangkara.

Kantor Kepala Desa Bago

75
| Potensi di Tengah Kota

Rumah Sakit Bhayangkara yang terletak di Desa Bago

Pom Bensin yang terletak di Desa Bago

Fasilitas yang terdapat di desa Bago cukup lengkap, terdapat


perumahan yang tersebar di desa Bago, Rs. Bhayangkara, Pom
Bensin , sekolahan dan pertokoan.

76
Fa’adila Alvira Setiawan|

Potensi yang ada di desa Bago ini cukup banyak dan


menarik, Desa Bago bisa menjadi lading usaha bagi anda yang ingin
membuka usaha karena letaknya yang strategis di tengah kota.

Desa Bago dibagi menjadi 2 wilayah yaitu kulon rel sepur


dan wetan rel sepur jika dibunyikan dalam bahasa jawa. Dan dilalui
oleh jalan provinsi yang menghubungkan Trenggalek dan Kediri.
Tengah kota banget kan… Desa Bago ini dekat dengan kota hanya
berjarak 5 menit dan 7 menit dari IAIN Tulungagung. Jika kalian
ingin memiliki rumah dengan suasana desa namun ditengah kota bisa
langsung pesen rumah atau beli rumah di kawasan Bago
Tulungagung.

Mayoritas masyarakat di Desa Bago bekerja sebagai Guru,


Dosen, Polisi, Dokter, Perawat, pekerja kantoran, usaha rumahan dll.
Kultur masyarakatnya pun beragam dan tersebar di wilayah desa

77
| Potensi di Tengah Kota

Bago. Agamanya pun beragam mulai dari agama Islam, Kristen,


Hindu, dan Budha.

Lanjut, di akhir kegiatan KKN VDR ARGADAHANA 1


kita semua melangsungkan agenda besar yaitu Pelatihan dengan
Tema “Transformasi Usaha Konvensional menuju Digital Marketing
di Era Industri 4.0” Acara ini merupakan salah satu acara kolaborasi
dari divisi virtual dan divisi berdesa. Sedangkan divisi beragama
mempunyai program kerja yaitu donasi buku dan ngaji online setiap
hari jumat di setiap minggunya. Seruuuuuu bangettttt dan
Alhamdulillah acaranya berjalan lancer.

Acara pelatihan dan seminar di Desa Balerejo, Kec. Kauman

78
Fa’adila Alvira Setiawan|

Foto bersama team Argadahana 1 dan Bapak Pemateri, Bapak


Kepala Desa dan Bapak DPL KKN VDR

79
| Potensi di Tengah Kota

80
Fa’adila Alvira Setiawan|

Divisi Publikasi dan Komunikasi

81
| Potensi di Tengah Kota

Foto-foto setelah Sosialisasi tentang sampah kepada masyarakat

82
Fa’adila Alvira Setiawan|

83
| Potensi di Tengah Kota

Terimakasih teman-teman ARGADAHANA 1 semuanya


yang tidak bisa aku sebut satu persatu namanya, yang sudah
mau bekerjasama demi suksesnya KKN VDR ini, awalnya
mungkin memang sulit karena kita jarang bertemu. Kalian Luar
Biasa! Kalian Keluarga Baruku

Terimakasih untuk Bapak DPL yang sudah mau direpotkan


dengan banyak hal. Terimakasih banyak, Pak.

Terimakasih untuk semuanya support system yang tidak bisa


disebutkan satu persatu. Tanpa kalian, mungkin aku tidak bisa
melaksanakan kegiatan ini dengan baik.

Untuk yang bilang KKN online itu gak seru, kalian salah
besar. Banyak pengalaman yang bisa aku dapatkan dari KKN
VDR ARGADAHANA 1 ini. Momen ini tidak akan pernah
terlupakan

84
POTENSI PEREKONOMIAN DESA TANPA KUMUH

Desa Ngaglik adalah salah satu desa di Kecamatan Srengat, yang


merupakan salah satu dari 220 desa di wilayah Kabupaten Blitar,
Jawa Timur, Indonesia. Desa ini terletak sebelah tenggara
Kecamatan Srengat dan 8 km sebelah barat Kota Blitar. Desa
Ngaglik tergolong unik karena wilayahnya langsung berbatasan
dengan wilayah kecamatan lain dan kabupaten lain pula.

Batas wilayah Desa Ngaglik yaitu sebelah utara berbatasan dengan


Desa Bendo Kecamatan Ponggok, disebelah timur berbatasan
dengan Desa Kalipucung dan Desa Bendosari kecamatan
Sanankulon, di bagian selatan berbatasan dengan sungai Brantas dan
Desa Rejotangan Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung,
sedangkan di bagian barat bebatasan dengan Desa Selokajang
Kecamatan Srengat

Secara administrasi Desa ini terbagi atas empat dusun, yaitu Dusun
Ngaglik Kerajan yang terbagi menjadi 3 dukuh yaitu dukuh Ngaglik
yang berada tepat di tengah atau pusat pemerintahan desa, Dukuh
Telukan yang berada di sebelah timur dukuh Ngaglik, dan Dukuh
Recobanteng yang berada di sebelah utara Dukuh Ngaglik. Dusun

85
| Potensi Perekonomian Desa Tanpa Kumuh

Sendung yang berada di sebelah utara Dukuh Recobanteng, Dusun


Sanggrahan terletak di sebelah Dusun Ngaglik yang meliputi
Sanggrahan yang berada di sebelah selatan Dusun Ngaglik dan
sebelah utara Sungai Brantas yang langsung berbatasan dengan
Kabupaten Tulungagung, Bakalan yang berada di sebelah barat
Dukuh Sanggrahan dan sebelah timur jembatan nguri, dan Dusun
Biluk terbagi menjadi 2 yaitu dukuh Jatirejo berada di sebelah utara
dari dukuh Biluk dan dukuh Biluk sendiri berada tepat sebelah barat
perlintasan kereta api..

Keadaan Wilayah Desa Ngaglik terletak di sebelah utara Sungai


Brantas dan dilewati jalur kereta api di sebelah barat dan utara, serta
dibatasi 2 buah sungai di bagian barat dan timur. Di desa ini terdapat
sebuah bekas stasiun kereta api Bendo yang terletak di Dusun
Sendung, di desa ini tepatya di Dukuh Recobanteng juga sebuah situs
yang berupa semacam tempat ritual pada zaman dahulu yan berupa
arca dan yang paling terkenal adalah arca banteng yang sekarang
dibawa ke ibukota pusat. Berdasarkan cerita leluhur Desa Ngaglik
kemungkinan pada zaman dahulu daerah ini menjadi persinggahan
raja Hayam Wuruk kerajaan Majapahit yang bekunjung ke daerah
Blitar saat dalam perjalanan pulang.

Desa Ngaglik juga merupakan salah satu desa dari 37 desa di 3


kecamatan yang mendapatkan program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh)
yang diharapkan dapat menjadi percontohan pembangunan bagi
desa-desa lainnya. Desa yang telah mendapatkan program Kotaku

86
Khoirun Nisa’|

sudah mendapatkan air bersih yang layak, juga lingkungan yang


bersih tidak kumuh dengan sanitasi yang baik dan lancar. Program
Kotaku Desa Ngaglik yang diresmikan meliputi jalan, drainase,
pengadaan sarana dan prasarana persampahan, dan Ruang Terbuka
Hijau (RHT).

Secara presentase wilayah desa Ngaglik terdiri dari sekitar empat


puluh persen wilayahnya terdiri atas persawahan, dua puluh persen
perumahan, tiga puluh lima persen perkebunan berupa tegalan, dan
lima belas persen untuk kegunaan yang lain. Berdasarkan keadaan
wilayah maoyoritas warga Desa Ngaglik bermata pencaharian
sebagai petani, selain itu ada pula yang bermatapencaharian sebagai
peternak, pedagang, peternak, pegawai, dan buruh pabrik.

Dengan ini potensi perekonomian penduduk Desa Ngaglik sangat


dipengaruhi dengan matapencaharian warga desa. Dalam bidang
pertanian, desa ini menghasilkan padi, jagung, kacang tanah, cabai,
mentimun, kacang panjang, terung, gambas, tomat, dan semangka.
Hasil kebunnya antara lain belimbing, pepaya, rambutan, mangga,
kopi, dan pisang. Dalam bidang peternakan, desa ini menghasilkan
peternakan skala rumah tangga sapi, kambing, ayam, burung puyuh,
cengkerik, dan ikan air tawar, ikan koi. Dan desa ini juga terdapat
beberapa peternakan skala menengah keatas seperti peternakan sapi
perah, peternakan ayam petelur, peternakan kambing etawa,
peternakan burung puyuh. Di Desa Ngaglik juga terdapat sebuah

87
| Potensi Perekonomian Desa Tanpa Kumuh

perusahaan pengolahan rak telor atau tempat telur ayam (etre) yang
berbahan dasar karton dan kertas. Dengan adanya perusahaan ini bisa
menampung karyawan dari warga di sekitarnya, sehingga menambah
lapangan pekerjaan bagi warga. Selain itu, limbah kertas atau karton
dari sampah rumah dapat didaur ulang sehingga tercipta bahan yang
dapat dimanfaatkan dan bernilai jual.

Potensi desa juga dapat dilihat dari Sumber Daya Manusia (SDM)
warga desa Ngaglik yang kreatif, produktif, dan inovatif yang dapat
dijadikan sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat. Ini
dapat dilihat dari banyaknya UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah) yang merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, baik yang dimiliki perorangan atau kelompok, seperti
usaha tiwul instan, kerajinan kayu dan barongan, usaha produksi
tempe, kacang sanghai, dan kripik pisang. Karena wilayah desa yang
terbilang strategis karena dilalui jalur alternatif sehingga banyak juga
warga yang membuka toko kelontong di rumahnya.

Keunggulan wilayah Desa Ngaglik ini sangat strategis sebab di


lewati jalur alternatif kabupaten di bagian tengah yang
menghubungkan Kota Blitar dengan Desa Karanggayam Kecamatan
Wonodadi dan sekitarnya. daerah ini juga di lewati jalur kereta api di
bagian barat dan utara.

Desa Ngaglik memiliki BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang


diketua oleh Bapak Imron Habibi dan bernama BUMDES Jaya
Makmur yang baru saja merintis di awal tahun 2018 setelah lama

88
Khoirun Nisa’|

tidak dikelola dengan kepengurusan sebelumnya. Dengan usia


BUMDES yang kurang lebih masih sekitar 2 tahunan ini sudah
sedikit terlihat bagaimana progres kepengurusan barunya. BUMDES
desa Ngaglik ini berupa pinjaman modal yang diberlakukan untuk
umum dan khususnya warga Desa Ngaglik sendiri dengan
memberikan bunga 0,5% selama 10 kali angsuran dan maksimal
peminjaman modal sebesar Rp 5 juta, pengelola BUMDES juga
memberikan syarat bagi warga yang akan meminjam modal, dengan
ketentuan harus memiliki KTP dan memiliki lapangan pekerjaan
sehingga bias menjadi jaminan. Selain adanya pinjaman modal
BUMDES Jaya Makmur bekerja sama dengan Bank BRI sebagai
Agen Brilink sehingga warga desa Ngaglik bisa melakukan
Transaksi mandiri karena belum adanya fasilitas ATM di Desa
Ngaglik.

Disamping itu semua BUMDES Jaya Makmur juga mempunyai


Usaha yaitu usaha telur asin dan kerajinan kayu. Usaha telur asin ini
langsung dikelola oleh pengurus BUMDES sendiri dan
pemasarannya masih di desa Ngaglik sendiri belum sampai dikirim
ke daerah lain. Untuk kerajinan kayu yang berupa kerajinan miniatur
truk yang sangat ramai di kalangan anak-anak bahkan orang dewasa
pemasannya sudah sampai ke digital marketing atau sudah
dipasarkan secara online dengan sistem PO (Pree Order). Sekian.

89
PENGEMBANGAN POTENSI DESA DENGAN KERJASAMA
BERSAMA MASYARAKAT

Desa Karangsono merupakan desa dari sebuah Kecamatan Ngunut


serta Kabupaten Tulungagung, dimana Desa Karangsono itu sendiri
merupakan desa yang terletak paling Selatan yang berdekatan
dengan kecamatan lain seperti sebelah Barat Kecamatan Kalidawir,
sebelah Selatan Kecamatan Pucanglaban, dan sebelah Timur
Kecamatan Rejotangan. Wilayah Desa Karangsono terletak pada

wilayah dataran rendah di ketinggian ± 90 km di atas


permukaan lau, dengan kordinat antara kordinat bujur

110,985035° E koordinat lintang — 8,

1388412° N, dengan luas 2,35 km2 atau

235 ha , dengan batas wilayah, sebagai berikut : sebelah


Utara berbatasan dengan Desa Samir, sebelah Timur berbatasan
dengan Desa Tenggong, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa
Ngubalan, dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Salak
Kembang. Pusat pemerintahan Desa Karangsono terletak di Dusun
Krajan RT 03/RW 05 dengan menempati area lahan seluas 1390 m

persegi . Wilayah dusun Desa Karangsono sendiri


terbagi menjadi dua dusun yaitu Dusun Krajan dan Dusun Klaten.

90
Nur Adina|

Adapun sejarah singkat tentang Desa Karangsono yaitu


bahwa Desa Karangsono didirikan oleh Mbah Demang yang
merupakan salah satu murid dari Mbah Jayeng Kusuma pendiri
Tulungagung. Makam Mbah Demang sendiri terletak di Dusun
Klaten paling ujung, rencana selanjutnya untuk Desa Karangsono
yaitu diadakan nya acara adat satu tahun sekali dan dijadikan nya
makam Mbah Demang sebagai wisata religi dengan tujuan untuk
selalau mengingat sejarah berdirinya desa tersebut serta agar tetap
terawat makam sesepuh desa tersebut.

Desa Karangsono sendiri dipimpin oleh Kepala Desa yang


bernama Bapak Ali Maruf dengan Visi “ Mengembangkan Desa
Karangsono yang Lebih Baik, Tentram, Sejahtera, Berbudaya, dan
Berakhlakul Karimah yang Berlandaskan Iman dan Taqwa” dan
dengan Misi :

1. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat menuju


pelayanan prima
2. Meningkatkan pendidikan masyarakat
3. Meningkatkan pembangunan fisik sarana dan prasarana
4. Meningkatkan ekonomi pertanian
5. Membina dan meningkatkan kegiatan kekayaan masyarakat
6. Melibatkan peran pemuda dalam pembangunan desa
7. Meningkatkan kesehatan masyarakat
91
|Pengembangan Potensi Desa dengan Kerjasama Bersama
Masyarakat

8. Meningkatkan sumber daya manusia Desa Karangsono


9. Melibatkan wanita dalam pembangunan Desa Karangsono

Desa Karangsono meruapakan desa yang sangat indan dan


asri, dimana di Desa Karangsono memiliki lahan yang cukup luas
dan subur dengan berbagai macam tanaman serta terlihanya
pegunungan yang menjadikan desa tersebut semakin sejuk dan
nyaman. Mayoritas penduduk Desa Karangsono bekerja sebagai
petani. Dengan adanya lahan yang luas dan subur juga akan
memudahkan petani untuk menamam berbagai macam tanaman guna
menghasilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga
mereka masing-masing. Bukan hanya padi yang mereka tanam,
namun mereka juga menamam berbagai macam buah-buahan seperti
semangka, melon, jeruk, belimbing dan lain-lain. Para petani juga
bercocok tanam seperti hal nya bawang merah, bawang putih, sayur
dan lai-lain.

Bukti nyata akan luas nya lahan yang subur di Desa


Karansono tersebut yang juga memberikan potensi baik untuk desa
maka, di Desa Karangsono sendiri telah berhasil mendirikan
Gabungan Kelompok Pertanian (GAPOKTAN). GAPOKTAN di
Desa Karangsono tersebut sudah cukup besar, adapun fungsi dari
GAPOKTAN tersebut adalah sebagai wadah pekumpulan para petani
guna kerjasama dalam meningkatkan dan memajukan usaha-usaha
mereka serta usaha dalam menghasilkan produk-produk yang terus
berkembang dengan kualitas unggul. “Usaha- usaha petani juga

92
Nur Adina|

memiliki progress yang cukup signifikan, dilihat dari bawang merah


contohnya, yang bisa dibilang tanaman baru bagi para petani Desa
Karngsono. Untuk saat ini para petani yang bercocok tanam bawang
merah kurang lebih ada 30 petani, sampai saat ini dapat dilihat hasil
panen mereka cukup baik dan sepertinya akan terus dikembangkan
sehingga dapat menjadi produk unggulan Desa Karangsono”.
Tambah Pak. Ulin selaku Kaur Perencanaan dan Perkembangan di
Desa Karangsono. Selain usaha pertanian, di desa tersebut juga
memiliki pemberdaya ikan seperti ikan gurami, ikan lele, ikan patin,
ikan gambus, ikan nila bahkan sampai ikan hias.

Dukungan pun tersalurkan oleh Pemerintah Desa


Karangsono untuk mengoptimalkan potensi dan sumber daya alam
yang mereka miliki. Adapun dukungan yang diberikan oleh
Pemerintah desa tersebut adalah wadah atau organisasi yang akan di
kelola oleh masyarakat desa itu sendiri dengan potensi Sumber Daya
Manusia yang disebut dengan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa).
BUMDES di Desa Karangsono telah berdiri sejak tahun 2017 dengan
nama BUMDES Segoro Berkah yang di ketuai oleh Bapak Suyuti M.
Pd, dengan unit usaha : simpan pinjam, kelompok perikanan,
kerajinan, dan pengelolaan Gedung Olah Raga (GOR). Dengan
demikian Pemerintah Desa Karangsono memang benar-benar
memberikan peluang bagi masyarakat desa agar mereka dapat
memaksimalkan bakat dan potensi SDA yang ada dalam pengelolaan

93
|Pengembangan Potensi Desa dengan Kerjasama Bersama
Masyarakat

sehingga terwujud masyarakat yang memiliki produktifitas yang


baik. “Selama berdirinya BUMDES Segoro Berkah ini, saya rasa
cukup membantu masyarakat Desa Karangsono untuk
mengembangkan usaha-usaha yang mereka miliki. Baik membantu
dalam hal modal atau dana yaitu unit simpan pinjam kita, atau
kelompok perikanan yang kita bentuk untuk para pembudidaya ikan.
Hanya saja, sejauh ini unit kerajinan kita memang kurang bisa
berjalan dengan baik karena minat masyarakat yang sedikit dan hasil
yang kita dapat kan kurang sesuai dengan target yang diharapkan.
Jadiya, unit kerajinan kita untuk saat ini belum berjalan sesuai yang
kitaharapkan”, terang Pak Suyuti.

Selain berbagai macam potensi-potensi yang telah di


jelaskan di atas, Desa Karangsono masih memiliki potensi dan
produk unggulan sebagai usaha masyarakat Desa Karangsono
tersebut. Adapun usaha tersebut adalah usaha produksi kerupuk
udang dan usaha giling tebu atau pabrik gula. Di Desa Karangsono
terdapat 5-6 rumah yang telah menjalani usaha kerupuk tersebut.
Salah satunya adalah Ibu Juwati yang kurang lebih 12 tahun
menjalani usaha kerupuk tersebut, Ibu Juwati mampu memproduksi
kerupuk sebanyak 2-4 kwintal/ harinya. Kemudian usaha giling tebu
yang digunakan untuk memperoduksi gula merah, di Desa
Krangsono terdapat kurang lebih 20 pengilingan tebu. Salah satu
warga Desa Karangsono yang memiliki usaha giling tebu adalah
Bapak Agus Jaini yang telah menjalakan usahanya selama 8 tahun.

94
Nur Adina|

Penggilingan Pak Agus mampu memproduksi gula merah sebanyak


3-4 ton/ hari nya. Gula merah hasil produksi Pak Agus diberi merek
Natural yang banyak di ambil dari berbagai kota. Demikianlah
berbagai macam usaha-usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah
dan masyarakat Desa Karansono. Semoga apa yang telah mereka
usahakan selalu memberikan hasil yang baik untuk kemajuan Desa
Karangsono serta memberikan kecukupan bagi kebutuhan
masyarakat Desa Karangsono.

95
POTENSI DESA KUNIR, WONODADI, BLITAR

Desa Kunir terletak di kecamatan Wonodadi kabupaten


Blitar, dari kantor kecamatan Wonodadi lalu ke tenggara kurang
lebih 15 menit. Letak desa kunir di utara berbatasan dengan desa
Kolomayan, di sebelah timur berbatasan dengan Karanggayam di
selatan berbatasan dengan kabupaten Tulungagung, dan di sebelah
barat berbatasan dengan desa Gandekan. Secara geogarafis atau
kenampakan alam yang ada desa Kunir diapit oleh kenampakan alam
alami, yaitu sebelah utara adalah area persawahan dan disebelah
selatan adalah sungai Brantas. Bisa dibilang desa kunir adalah desa
yang jauh dari pusat kota karena untuk ke aloon – aloon kota Blitar
kurang lebih membutuhkan perjalanan 30 menit, ke aloon – aloon
Tulungagung 30 menit, dan ke aloon – aloon Kediri kurang lebih 60
menit atau satu jam. Meskipun jauh dari keramaian desa Kunir
memiliki lembaga pendidikan yang kredibel, yaitu Madrasah Aliyah
Negeri (MAN), Madrasyah Tsanawiyah Negeri (MTsN), Madrasah
Ibtidaiyah Negeri (MIN), lalu beberapa sekolah swasta lainnya, dan
juga beberapa lembaga pendidikan umum tingkat SD. Disamping ada
lembaga pendidikan formal masih memiliki lembaga pendidikan
agama yang berbasis pondok, yaitu pondok PPMQ dan pondok Al –
Kamal.

96
Moh Wahyu Santoso |

Antropologi masyarakat desa Kunir adalah sebagian besar


jenis masyarakat petani, wiraswasta, usaha ritel, dan sebagian lagi
merantau ke kota lain maupun luar negeri. Jenis masyarakat tani
karena desa Kunir memiliki lahan sawah yang luas dan sudah dari
keluarga pekerjaannya mengelola sawah tersebut jadi kerena
kebiasan yang turun menurun tersebut menjadi tani. Untuk
wiraswasta adalah kelompok masyarakat yang mempunyai akses
pendidikan mencukupi, jadi mampu mengelola kemampuan softs
skill mereka. Untuk yang memiliki usaha ritel adalah mereka yang
memiliki modal dan menggunakan modal tersebut untuk bertahan
hidup maupun mengembangkannya. Dan yang terakhir adalah
pemuda yang masih besar semangatnya untuk mencari penghasilan
lalu mereka mengadu nasib diperantauan baik di kota dalam negeri
maupun yang keluar negeri sebagai tenaga kerja. Jadi gambaran
umum mengenai desa Kunir, meskipun jauh dari perkotaan namun
bagi anak – anak yang masih sekolah masih ada akses untuk
memperoleh pendidikan dan masyarakatnya kebanyakan adalah
masyarakat tani.

Pada potensi desa penampakan alam yaitu lahan sawah,


pemerintah desa sudah membangun beberapa dam atau bendungan
kecil untuk perairan sawah. Yang kedua yaitu sungai Berantas
sampai saat ini belum ada kreatifitas dari pemerintah desa untuk hal
ini, ada penyebrangan tradisional yaitu tambangan atau perahu kecil

97
|Potensi Desa Kunir, Wonodadi, Blitar

itu milik perorangan, mampu menyerap tenaga kerja warga sekitar


tetapi untuk pengelolaan sungai sendiri yang berbasis sistematis
dikelola desa belum ada. Lalu dalam hal potensi sumberdaya
manusia selama ini berjalan sesuai peraturan pemerintah pusat,
sekolah mengikuti kementrian pendidikan dan pondok atau lembaga
pendidikan agama lainnya berada dibawah kementrian keagamaan.
Mungkin pemerintah desa belum jeli menganggap ini sebagai potensi
desa.

Desa Kunir memiliki dua potensi, yaitu yang pertama


berupa potensi sumber daya alam dan yang kedua berupa potensi
sumberdaya manusia. Sumber daya alam yang dimiliki berupa lahan
sawah dibagian utara desa Kunir dan disebelah selatan ada
penamakan alam berupa sungai Brantas. Jika dua sumberdaya alam
ini dikelola bisa menjadi aset desa, yaitu sawah yang menjadi
lumbung pangan desa dengan kata lain dengan pengelolaan yang
baik desa Kunir bisa swasembada pangan. Sedangkan sumberdaya
alam yang kedua yaitu sungai Brantas bisa diubah menjadi kawasan
wisata, karena warga sekitar yang biasanya perlu keselatan atau
kabupaten dengan menyebrangi menggunakan perahu tradisional
dengan pengelolaan yang baik pula bisa dibuat kawasan wisata yang
berbasis alam, entah dibuat arumjeram atau permainan outbond
lainnya. Atau juga bisa dibuat kawasan pembesaran ikan dengan
membuat kerambah, untuk mengangkat perekonomian sekitar.
Potensi yang kedua atau sumber daya manusia disini, desa Kunir

98
Moh Wahyu Santoso |

memilik lembaga pendidikan agama yang kredibel yaitu pondok


pesantren, tentunya dalam lingkungan pondok ini ada tokoh – tokoh
atau sesepuh pondok yang sudah khatam dengan dirinya hingga
mampu mengelola pondok. Dalam sosiologi masyarakat desa yang
mayoritas penduduknya Islam dengan adanya pondok dan
sesepuhnya ini bisa menjadi telaga bagi hausnya spiritualitas
masyarakat yang ada di desa Kunir dan turut andil dalam
menciptakan peradaban desa Kunir yang bisa diterima semua
kalangan sesuai syariat islam.

Untuk desa Kunir belum ada BUMDES yang berjalan,


mungkin pemerintah desa belum melihat potensi apa yang bisa
dikelola oleh BUMDES. Aset yang dimiliki desa Kunir hanya
sekedar gedung serbaguna, yang setiap seminggu sekali digunakan
warga untuk latihan badminton atau juga terkadang digunakan
sebagai tempat pengajian dan jika ada acara tertentu bisa digunakan
untuk acara desa atau jika warga yang memiliki hajatan bisa
menyewa gedung tersebut untuk acaranya.

Menurut saya tentang potensi yang ada ini pemerintah desa


harus mempunyai inisiatif kreatif untuk perkembangan desa dan
masarakat desa. Yang pertama sawah yang merupakan produksi
bahan pangan, setidaknya pemerintah membantu peningkatan
produksi. Jika desa swasembada pangan maka perputaran uang yang
dihasilkan mampu membangun perokonomian desa. Yang kedua

99
|Potensi Desa Kunir, Wonodadi, Blitar

sungai yang masih belum dikelola bisa dibuat tempat wisata berbasis
outbond yaitu, membuat arum jeram disepanjang sungai brantas.
Pemerintah desa bekerjasama dengan karangtaruna membuat
komunitas outbond atau arum jeram, jika progam ini berhasil bisa
menjadi pendapatan alternative warga sekitar karena adanya
wisatawan dari luar desa, desa pun akan dikenal untuk eksistensi
desa Kunir. Yang ketiga lembaga – lembaga pendidikan agama yang
ada di desa Kunir disamping memiliki tokoh – tokoh keagamaan
juga memiliki tradisi keagamaan masing – masing. Pemerintah desa
bisa membuatkan wadah baik berupa kegiatan maupun paguyuban
yang nantinya wadah ini menjadi tempat berbagi ilmu, perbagi
pengetahuan, ataupun musyawarah. Tokoh – tokoh yang telah
bergabung dalam paguyuban ini bisa mengaktualisasikan ilmu
mereka untuk membangun perilaku masyarakat. Lalu tradisi masing
– masing lembaga yang tentunya positif bisa dibantu pemerintah
desa untuk disosialisasikan ke warga supaya warga bisa ikut dalam
tradisi – tradisi ini. Yang akhirnya tokoh agama dan warga membaur
untuk terciptanya ikatan masyarakat kuat yang berbasis kebudayaan
beragama.

100
DESA KEBONAGUNG, KRAKSAAN: KAMPUNG KB DAN
POTENSI LAUTNYA YANG LUAR BIASA

Desa Kebonagung merupakan desa yang terletak di


kecamatan kota Kraksaan, kabupaten Probolinggo, provinsi Jawa
Timur. Di desa inilah saya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
Tematik Virtual Dari Rumah (KKN-VDR) 2020 yang diadakan oleh
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Setelah melalui banyak
pengamatan di lapangan, akhirnya saya menemukan beberapa
temuan di lapangan yaitu beberapa potensi yang dimiliki oleh desa
tersebut.

Sebelum saya memaparkan apa saja potensi desa


kebonagung tersebut dan apa saja gagasan yang akan saya tulis
alangkah baiknya kalau kita terlebih dahulu mengetahui sejarah
dibentuknya pemerintahan desa di Kebonagung.

Sebelum pemerintahan desa kebonagung ada, masih terdapat


tiga desa yang berbeda yang masing-masing desanya dipimpin oleh
seorang pemimpin yang berbeda. Desa tersebut adalah desa
Pengadangan yang dipimpin oleh Bapak Sarkawi, desa Kebonagung
yang dipimpin oleh Bapak Haji Abdul Gafar, dan desa Karangasem
yang dipimpin oleh Bapak Astro Truno. Kemudian ketiga desa ini

101
|Desa Kebonagung, Kraksaan : Kampung KB dan Potensi
Lautnya yang Luar Biasa

digabungkan menjadi satu wilayah yang kemudian dinamakan Desa


Sumber Agung yang dipimpin oleh Bapak Astro Truno dari tahun
1890-1929.

Desa Sumber Agung kemudian terbelah lagi menjadi 2


bagian wilayah desa yaitu desa Sumberlele dan Desa Kebonagung.
Desa Sumberlele dipimpin oleh Bapak Rikman sedangkan Desa
Kebonagung dipimpin oleh Bapak Citro Gati. Dari kepimpinan
Bapak Citro Gati inilah pemerintahan desa Kebonagung dimulai
yaitu sejak tahun 1929-1964.

Setlah masa jabatan bapak Citro Gati, rakyat kembali


memilih kepala desa yang baru yaitu Bapak Harun Nur Rasyid
sebagai kepala desa yang kedua. Bapak Harun Nur Rasyid
memimpin desa Kebonagung dari tahun 1964 hingga berakhir pada
tahun 2008. Setelah masa pemerintahannya berakhir kemudian
dipilihlah kepala desa berikutnya. Setlah proses pemilihan oleh
rakyat akhirnya pemerintahan jatuh kepada bapak Widi Purwanto
sebagai kepala desa yang ketiga hingga sekarang.

Desa kebonagung memiliki luas administrasi seluas 413.158


Ha yang terdiri dari 7 (tujuh) dusun yaitu ; Dusun Karangasem,
Dusun Karangdampit, Dusun Gilin, Dusun Pengadangan, Dusun
Krajan, Dusun perumahan Kebonagung Indah, dan Dusun
Perumahan Jati Asri. Desa kebonagung memiliki batas wilayah
diantara Selat Madura dibagian utara, desa Asenbakor dibagian

102
Anik Harisah |

timur, desa Sumberlele dibagian selatan, dan dibagian barat


berbatasan dengan Kraksaan Wetan, desa kalibuntu dan desa
Sidopekso.

Jumlah penduduk desa kebonagung tercatat sebanyak 3835


jiwa, terdiri atas laki-laki sebanyak 1861 jiwa dan perempuan
sebanyak 1974 jiwa. Sedangkan jumlah KKnya sebanyak 1063 KK.
Sebagian besar masyarakat desa kebonagung bekerja pada sektor
pertanian, perternakan, perdagangan, perkantoran, pemerintahan dan
buruh. Sebagian besar masyarakat yang berada disepanjang pantai
selat madura memilih mata pencarian berupa hasil tangkapan laut
dan garam.

Desa kebonagung memiliki potensi yang bagus baik itu dari


sektor pertanian, lau serta hasil lain dari alam. Setelah saya banyak
melakukan pengamatan dilapangan saya memiliki beberapa temuan
yaitu berupa hasil laut yang dapat kembangkan sebagai ladang
pekerjaan bagi masyarakat sekitar desa. Selain hanya menjual
ikannya saja di pasar, menurut saya masyarakat juga bisa mengolah
hasil tangkapan lautnya sebagai keliner khas desa kebongagung.
Pada saat seperti ini kuliner khas suatu daerah sangat digemari oleh
masyarakat luas, apalagi ada ciri yang sangat khas yang
bersangkutan dengan suatu daerah. Dengan adanya makanan kuliner
khas yang dimiliki oleh desa kebonagung, maka desa ini akan
dikenali oleh khalayak ramai akan masakan kulinernya.

103
|Desa Kebonagung, Kraksaan : Kampung KB dan Potensi
Lautnya yang Luar Biasa

Setelah saya memiliki gagasan tersebut dan terus menelurusi


potensi yang dimiliki desa, akhirnya saya bertemu dan sempat sedikit
berbincang dengan seorang pengusaha kuliner yang sukses dan
sudah mengembangkan peluang kuliner ini. Beliau adalah bapak
Ibnu Arrobi atau sapan akrabnya adalah Cak Robi. Cak Robi
merupakan warga asli desa kebonagung yang memulai bisnis
kulinernya dengan masakan kepiting aneka rasa.

Cak Robi bersama teman-temannya yang berada di


Kelompok Generasi Usaha Muda (GUM) desa Kebonagung berusaha
mengembangkan bisnisnya yang berbasis pada gerakan sosial
tersebut dengan tujuan utama mengangkat potensi lokal daerah serta
membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat khususnya
pemuda setempat. Selain menjadi pebisnis kuliner kepiting aneka
rasa, Cak Robi juga menjadi pengepul kepiting yang merupakan
hasil tangkapan dari masyarakat setempat.

Bahkan, untuk memenuhi stok bahan baku (kepiting), Cak


Robi yang merupaka ketua kelompok dari GUM juga memulai
budidaya penggemukan kepiting yang akan melibatakan para
pemuda desa kebonagung. “ Agar stok bahan baku terpenuhi apalagi
pada musim kemarau yang mengakibatkan para pelanggan banyak
yang sering tidak kebagian, maka kami lewat kelompok GUM akan
memulai usaha budidaya pengembangan dan penggemukan
kepiting.” Tuturnya pada saat kami berbincang-bincang di

104
Anik Harisah |

warungnya. Dengan adanya budidaya pengembangan dan


penggemukan kepiting tersebut menurutnya akan membuka lapangan
pekerjaan baru utama para pemuda desa kebonagung.

Dalam pengembangan usaha kulinernya tersebut Cak Robi


memanfaatkan media sosial dan teknologi internet sebagai media
pemasarannya, sehingga para pelangga bisa memesan menu-menu
yang tersedia lewat Facebook, Twitter, WhastApp dan instagram.
Beliau juga menyediakan jasa pengantaran pesanan kepada
pelanggan yang tidak bisa datang ke warungnya.

Diakhir perbincangan kami, saya memberikan beberpa ide


kepada Cak Robi terkait kuliner yang beliau dirikan. Selain menjual
kepiting, warungnya tersebut juga dapat menjual berbagai macam
olahan ikan dan berbagai macam rasa yang tentunya dengan jenis
ikan yang berbeda pula. Dan untuk memenuhi stoknya nanti pada
saat musim hujan yang mana para nelayan jarang melaut, Cak Robi
dapat membudidayakan juga ikan-ikan tersebut lewat para pemuda
desa kebonagung.

Selain kuliner tersebut saya juga mendapatkan rumah-rumah


produksi yang mengolah beberapa jenis hasil tangkapan laut.
Rumah-rumah produksi ini memproduksi camilan setengah jadi yang
dijual di toko-toko klontong dan juga di pasar. Camilan setengah jadi
tersebut berupa rengginang jujuk/ lorjuk (sejenis kerang-kerangan
kecil), patulo ikan, dan kerupuk kerang. Biasanya camilan setengah
105
|Desa Kebonagung, Kraksaan : Kampung KB dan Potensi
Lautnya yang Luar Biasa

jadi tersebut dibungkus dengan takaran setengah kilogram per


bungkusnya dan baru kemudian diedarkan di toko-toko ataupun ke
pasar-pasar.

Dengan adanya rumah-rumah produksi ini saya


mendapatkan ide. Masyarakat dapat membuat sebuah kelompok
untuk memasarkan hasil produksinya tersebut seperti yang cak robi
lakukan. Karena rumah-rumah produksi ini kebanyakan yang ikut
memproduksi adalah kaum-kaum lansia yang sudah tidak dapat
bekerja berat lagi, maka masyarakat dapat membuat kelompok usaha
bagi lansia yang masih produktif dan masih ingin bekerja. Kemudian
pemerintah desa kebonagung dapat membuatkan sebuah pertokoan
kecil khusu untuk menjual camilan atau makanan khas lainnya di
pinggir jalan raya Pantura. Dengan begitu kemungkinan besar
masyarakat lain yang lewat jalan tersebut bisa tertarik untuk
memasuki toko tersebut. Sekaligus toko tersebut bisa dimasukkan ke
dalam BUMDES (Badan Usaha Milik Desa).

Desa kebonagung juga dapat dijadikan sebagai tempat


wisata laut atau wisata tambak udang. Wilayahnya yang berada di
pesisir pantai selat madura dan banyaknya pertambakan milik warga
setempat dapat dikembangkan potensinya. Daerah tersebut juga bisa
dijadikan tempat penelitian ikan atau jenis hewan laut lainnya

Terkait ide yang lainnya saya masih belum menemukannya,


meskipun saya masih ada beberapa potensi yang saya temukan di

106
Anik Harisah |

desa kebonagung ini. Semoga nantinya saya dapat menemukan ide


lainnya dan dapat disampaikan kepada pemerintah desa kebonagung
sebagai wujud pengabdian saya sebagai mahasiswa KKN-VDR IAIN
Tulungagung kepada desa tempat nenek moyang saya tinggal ini.

107
PETANI SAYURAN, SUMBER MATA AIR DARI
PEGUNUNGAN SERTA RELIGIUS ANAK POTENSI DESA
DADI, PLAOSAN, MAGETAN JAWA TIMUR

Kota Magetan memiliki banyak sekali desa. Dengan jumlah


desa yang cukup banyak, maka kota magetan bisa dikatakan sebagai
kota padat penduduk. Desa Dadi adalah salah satu sebuah nama desa
diwilayah Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa
Timur. Desa Dadi terletak di bawah kaki Gunung Lawu. Desa Dadi
sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan Sarangan Kecamatan
Plaosan, Sebelah Timur berbatasan dengan kelurahan Plaosan. Dan
sebelah utara berbatasan dengan Plaosan, Sebelah selatan berbatasan
dengan pundukdoro. Luas wilayah menurut penggunaan seperti, luas
pemukiman 37 ha, luas makam 4 ha, luas pekarangan 7,3 ha, luas
perkantoran 2 ha, luas prasarana umum lainnya 1 ha, jadi total luas
tananh yang digunakan adalah 51,3 ha.
Kemudian luas tanah sawah adalah 69,3 ha, luas tanah
kering adalah 92,4 ha. Karena sebagian besar luas tanahnya
digunakan untuk pesawahan dan ladang, maka tidak heran ketika di
desa Dadi ini memiliki potensi yang sangat melimpah ruah dibagian
persawahan dan ladang. Luas tanamana pangan menurut komoditas
pada tahun 2019 adalah tanaman jagu yang luasnya 21 ha
menghasilkan 8,3 ton, tanaman kacang tanah 3 ha menghasilkan
panen 7 ton, bawang merah 4 ha menghasilkan 11 ton hasil panen.
Dan masih banyak lagi tanaman-tanaman lainnya. Kemudian hasil

108
Isma Yuliastutia|

tanaman dan luas tanah tanaman buah-buahan. Jeruk 1,5 ha


menghasilkan 2 ton, alpokat 1 ha menghasilkan 14 ton, Markisa 3 ha
menghasilkan 4,5 ton hasil panen, dll. Kemudian tanaman apotik
hidup dan sejenisnya Jahe 1 ha mengasilkan 8 ton, Kunyit 1 ha
menghasilkan 10 ton dan Lengkuas 0,5 menghasilkan 5 ton, dll.
Kemudian jenis peternakan yang bisa diternak adalah seperti Sapi
jumlah orang yang menernak adalah 563 orang, perkiraan jumlah
populasi adalah 956 ekor. Ayam kampung 371 orang, perkiraan
jumlah populasi adalah 1.288 ekor. Kambing 116 orang, perkiraan
jumlah populasi adalah 482 ekor, lele memproduksi 1,5 ton, dan lain
sebagainya.
Desa Dadi di kepalai oleh Bapak H. Sarmin selama 2
Periode ini. Dengan bantuan anggota seperti Bapak Aris Tri Budiarto
yang menjabat sebagai (Sekertaris Desa). Bapak Ikhwanuddin yang
menjabat sebagai (Kaur Keuangan). Bapak Sigit Priyo Utomo yang
menjabat sebagai (Kaur Perencanaan). Bapak Erwin Permadi yang
menjabat sebagai (Kaur Tata Usaha dan Umum). Ibu Sari yang
menjabat sebagai (Kasi Pelayanan). Bapak Radi yang menjabat
sebagai (Kasi Kesejahteraan). Bapak Hari Karyanto yang menjabat
sebagai (Kasi Pemerintahan). Yang menjabat sebagai Kamituwo
adalah Bapak Pomo, Samijan, Siswanto, dan Sulistyono. Yang
sebagai Staf adalah Bapak Sutikno, Bapak Rusdiantoro, Bapak Eko
Nuryanto, Bapak Bayu, bapak Supriyatno, Bapak Pardi dan Bapak

109
Petani Sayuran, Sumber Mata Air Dari Pegunungan Serta
Religius Anak

Sutomo. Bapak Sutomo inilah yang menjadi pimpinan Tertinggi di


dusun penulis yakni Dusun Pakel.
Desa Dadi terdiri dari 8 Dusun, diantaranya dusun Ngerong,
Wolo, Gemutri, Pakel, Kuren, Compok, Gupakan, dan Dadi. Dusun
Ngerong, Pakel, dan Kuren Dipimpin oleh Bapak Samijan. Dusun
Wolo, Compok, dan Gemutri dipimpin oleh Bapak Sulistyono.
Dusun Gopakan dipimpin oleh Bapak Siswanto. Dusun Dadi
dipimpin oleh Bapak Pomo. Jumlah penduduk desa Dadi sampai saat
ini 4.491 jiwa penduduk, terbagi menjadi 28 RT dan 14 RW. Rincian
dari penduduk desa Dadi adalah penduduk laki-laki berjumlah 2.470,
penduduk perempuan berjumlah 2.591. menurut struktur usia bida
dilihat pada tabel dibawah ini:

110
Isma Yuliastutia|

Menurut hasil pengamatan dan wawancara penulis


mengenai potensi desa Dadi, desa Dadi memiliki beragam Potensi
antara lain Pertanian, Sumber air dari pegunungan yang lumayan
besar, dan Religius dari anak. Karena desa Dadi terletak
dipegunungan maka lahan pertanian sangat luas dan sumber air dari
pegunungan sangat melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk irigasi.
Menurut keterangan dari bapak Ikhwan selaku Kaur Keuangan
menjelaskan mengenai potensi yang ada di desa Dadi. Sebenaranya
potensi pertanian desa Dadi sangatlah melimpah ruah. Hasil panen di
desa Dadi paling banyak adalah Sayur-sayuran. Dengan tanah yang
luas dan subur selain sayuran biasanya juga ada beberapa tani yang
menanam Padi, Jagung dan Tanaman lainnya. Namun di desa Dadi
yang paling dominan adalah penanam Sayur-sayuran. Menurut
keterangan beliau dengan cara memproduksi Sayuran atau biasa
disebut menanam sayuran sangat membantun perekonmian
masyarakat. Kesejahteraan masyarakat juga sangat terjamin dari
hasil panen ini.
Untuk tahun 2019 petani desa dadi menanam tanaman
sayur-sayuran yang nilai produksinya adalah Rp.18.720.000.000,
kemudian biaya pemupukan adalah Rp. 2.610.000.000, biaya bibit
Rp.4.710.000.000, biaya obat Rp.3.900.000.000, biaya lainnya Rp.
4.510.000.000. Sebenarnya ketika sudah ada potensi yang seperti ini
maka dibutuhkan petani-petani yang berkopeten. Ujar bapak Hari
Karyanto selaku Kasi Pemerintahan, sebenarnya kita harus memiliki
111
Petani Sayuran, Sumber Mata Air Dari Pegunungan Serta
Religius Anak

ide-ide yang unggul untuk mengembangkan potensi yang ada di desa


Dadi. Kita sangat membutuhkan generasi yang bisa membangun desa
lebih kekemajuan yang gemilang. Dengan adanya petani yang
berkopeten maka dalam melakukan perencanaan untuk menanam
bibit, pemupukan bibit maka akan sangat terencana dan bisa
terlaksana dengan baik.
Pada tahun ini petani-petani mengalami keluhan akibat
adanya pandemi Covid-19, biasanya dimusim yang seperti ini para
konsumen sangat banyak dan harga jual sayuran sangat tinggi kini
sangat minim sekali peminat, bahkan harga sayuran di desa Dadi
sangatlah murah. Jika dinominalkan dengan persen kerugian para
petani untuk tahun ini mencapai 68%.
Selain dari pertanian potensi yang ada di desa Dadi adalah
sumber air dari pegunungan yang melimpah ruah. Dengan adanya
potensi sumber air yang melimpah ruah maka kebutuhan pangan
masyarakat akan sangat mudah untuk didapatkan, selain dibutuhan
masyarakat sebagai pangan, maka air pegunungan ini juga bisa
dimanfaatkan untuk mengairi ladang-ladang petani dan juga sawah
petani. Menurut pengamatan saya sendiri, masih banyak yang bisa
dikembangkan dengan potensi air dari pegunungan ini.
Potensi yang terakhir adalah Religius anak, di Desa ini
masih belum dimaksimalkan potensi religious anak. Mungkin
kaarena belum ada yang mewadahi dari aspek yang bisa mendorong

112
Isma Yuliastutia|

pemikiran anak agar bisa dikembangkan, bahkan faktor-faktor


pendukungnya juga masih belum maksimal.
Alhamdulillah pemerintah sangat memberikan apresiasi
terhadap potensi yang sudah ada di Desa Dadi, namun belum
sepenuhnya potensi Desa ini bisa dikembangkan. Hal utama yang
menjadi sorotan dari Pemerintah yakni Potensi Pertanian, yang mana
Pemerintah memberikan bentuk bantuan berupa Alat, Benih dan juga
Pupuk. Dari segi hasil panen Pemerintah masih belum bisa
meningkatkan harga jual-beli hasil panen tersebut. Dengan hal ini
sebenarnya pemerintah sudah memiliki upaya untuk meningkatkan
potensi di desa Dadi, hanya saja belum bisa sepenuhnya. Selain dari
potensi Pertanian yang belum bisa dilakukan peningkatakan yakni
potensi Air pegunungan dan Juga Religius anak. Menurut keterangan
peningkatan potensi yang dilakukan pemerintah ini bertahap. Satu
persatu akan tetap terlaksana, hanya saja membutuhkan waktu yang
pas.
Berdasarkan hasil analisis yang penulis lakukan mengenai
potensi desa yang ada didesa Dadi, hal utama yang harus difokuskan
adalah mengembangkan potensi pertanian, yang mana potensi
pertanian ini akan bisa menunjang kesejahteraan masyarakat di desa
Dadi. Jika pemerintah sudah memberikan bantuan berupa Alat, benih
dan pupuk maka bagaimana masyarakat bisa melakukan
pengembangan potensi yang sudah ada.

113
Petani Sayuran, Sumber Mata Air Dari Pegunungan Serta
Religius Anak

Kalau menurut penulis, dalam penjualan hasil panen masih


belum bisa ditingkatkan harganya. Bahkan masyarakat awan yang
belum tau mengenai kualitas harga maka akan cenderung memiliki
nilai jual yang masih taraf rendah. Penulis memiliki pendapat agar
desa Dadi ini memiliki relasi dari luar desa misalkan, bisa bekerja
sama dengan seseorang yang paham mengenai bisnis sayuran seperti
halnya bisa dikenalkan kepada daerah perkotaan yang jauh dari
pegunungan. Kita bisa mengenalkan beraneka ragam sayuran ini
kepada kota tetangga seperti halnya daerah Kota Madiun, Kota yang
jauh dari area Sayuran. Selain itu pengenalan melalui media sosial
dengan cara memposting sayuran segar dan berkualitas di webnya
desa Dadi. Sekarang zamannya teknologi semakin canggih, maka
dengan perkembangan teknologi kita harus siap berkembang dengan
teknologi sekarang ini. Siapa tau ada seorang pembeli yang mau
bekerja sama untuk meningkatkan harga hasil panen dari desa Dadi.
Selanjutnya, selain meningkatkan harga jual dari pertanian
ini maka hal lain adalah potensi air pegunungan yang harus
dikembangkan selain dijadikan sebagai irigasi, maka kita bisa
mengembangkannya dengan cara mengemas air dalam botol tetapi
juga harus ada penyaringan dengan alat yang canggih dan harus di
sterilkan. Ketika potensi air pegunungan ini bisa dikembangkan,
maka dari hasil penjualan air dalam kemasan botol ini bisa
menambah jumlah pendapatan masyarakat desa.

114
Isma Yuliastutia|

Kemudian potensi religious anak bisa dikembangkan dengan


cara pemberian pelatihan-pelatihan dan harus memiliki ruang khusus
untuk mengembangkannya. Bumdes yang ada di desa Dadi
sebenarnya sudah dibentuk. Hanya saja masih ada permasalahannya
dianggota yang masih mogok belum bisa diajak jalan. Bumdes yang
ada di desa masih dalam proses pembangunan.

Lampiran
Foto Petani-Petani

115
Petani Sayuran, Sumber Mata Air Dari Pegunungan Serta
Religius Anak

Foto Religius Anak

Foto air sumber

Sumber untuk mengisi essai :


1. Wawancara Perangkat Desa
2. RT
3. Buku profi desa Dadi

116
KEINDAHAN POTENSI DESA DENGAN BERBAGAI
KEUNGGULANNYA

Desa Tuliskriyo merupakan salah satu desa yang terletak di


wilayah Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Desa ini merupakan desa paling ujung Kecamatan
Sanankulon, yang menjadi perbatasan antar kecamatan dan
perbatasan Kota Blitar. Awalnya desa ini merupakan hutan lebat,
dimana tak ada penghuni sama sekali. Kemudian ada sekumpulan
kawan yang salah satunya Mbah Pari mulai bekerja di wilayah
tersebut yang akhirnya sambil mereka bekerja, mereka mendirikan
gubug kecil untuk dijadikan tempat berteduh atau tempat tinggal
sembari mereka bekerja. Saat mereka bekerja, mereka menemukan
batu yang ukurannya lumayan besar dan dalam batu tersebut terdapat
tulisan. Maka dari itu Mbah Pari dan kawan-kawannya merupakan
pembabat desa Tuliskriyo yang asal mulanya dari kata “Tulis” yang
artinya tulisan dan “Kriya” yang artinya bekerja karena memang
penemuaannya saat mereka bekerja. Mbah Pari dan kawan-
kawannya akhirnya menetap di desa ini dan membagi beberapa
dusun, dan sampai sekarang terdapat 4 dusun yang ada di Desa
Tuliskriyo ini. Keempat dusun ini masing-masing memiliki sejarah.
Yang pertama ditemukan oleh Mbah Pari dan kawan-kawan adalah
dusun Sukowinangun. “Suko” artinya rasa suka dan “Winangun”

117
Keindahan Potensi Desa Dengan Berbagai Keunggulannya

memiliki arti membangun, karena di wilayah dusun inilah mereka


pertama kali membangun masjid sehingga ada perasaan senang hati
dalam membangun. Yang kedua, dusun Sendang. “Sendang” ini
memiliki arti sumber air, karena diwilayah inilah ditemukannya
sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Yang
ketiga yaitu dusun Boro. “Boro” memiliki arti berdatangan dimana
banyak orang jauh yang berbondong-bondong untuk menetap di
wilayah ini. Dan yang terakhir adalah Dusun Tuliskriyo yang
menjadi pusat wilayah di desa ini.

Desa Tuliskriyo memiliki luas 225,4 km dengan hampir


50% merupakan lahan persawahan dan berkebunan. 40% lahan
pemukiman dan pekarangan wargap dan sisanya ada sungai-sungai
kecil yang mengalir ke sungai bengawan. Batas wilayah pada desa
ini adalah sebelah Utara berbatasan langsung dengan wilayah Kota
Blitar dengan kelurahan Rembang, sebelah selatan dibatasu langsung
oleh jembatan Kademangan yang sudah masuk kecamatan
Kademangan Kabupaten Blitar, sebelah barat berbatasan langsung
dengan desa Bendowulung Kecamatan Sanankulon Kabupaten
Blitar, dan sebelah timur berbatasan langsung dengan desa
Plosoarang Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Desa
Tuliskriyo ini memiliki jumlah penduduk sebesar 7.234 jiwa yang
mayoritas memeluk agama Islam, karena banyak pendiri agama
Islam yang menetap disini. Seperti Mbah Wali Samin yang
merupakan kawan dari Mbah Pari pembabat desa yang telah

118
Uluuf Durrotin Nafisah |

mensyiarkan Islam di desa ini, yang saat ini berkediaman di makam


Tuliskriyo. Selain itu, ada pula Habib Ahmad bin Alwi Assegaf yang
merupakan turunan ke-27 Nabi Muhammad yang menetap disini
pula karena mendapatkan istri di wilayah desa Tuliskriyo, sehingga
Habib Ahmad mensyiarkan Islam diwilayah ini beserta sanak
keluarganya. Kediaman beliau dan sana keluarga juga terdapat di
wilayah dusun Tuliskriyo bagian barat.

Di era perkembangan zaman ini, masyarakat di desa


Tuliskriyo masih sangat kental dengan adat istiadat yang di
tinggalkan oleh pewaris mereka. Mereka masih memegang erat
tradisi Jawa yang diturunkan oleh nenek moyang mereka sejak kini.
Seperti halnya tradisi ziarah makam sebelum puasa Ramadhan dan
menjelang hari raya. Hal ini bertujuan untuk menyambung doa atau
mendoakan para leluhur mereka sebagai wujud terima kasih sudah
merawat, mendidik dan membesarkan mereka hingga saat ini. Selain
itu, ada pula tradisi baritan yang merupakan sebuah tradisi yang
mewujudkan rasa syukur atas karunia Sang Pencipta terhadap
kemakmuran yang telah diberikan, serta bertujuan untuk mendoakan
leluhur yang telah babat alas dan membangun di desa ini. Selain itu,
hal ini juga bisa mempererta tali silaturahmi warga desa Tuliskriyo
karena acara dilakukan dengan genduri bersama di sepanjang jalan
dengan disertai doa-doa atau bacaan-bacaan. Dan masih ada lagi
tradisi yang berkembang di desa Tuliskriyo ini, seperti tedak sinten,
pitonan, nyekar, dan lain-lainnya.
119
Keindahan Potensi Desa Dengan Berbagai Keunggulannya

Masyarakat desa Tuliskriyo masih sangat menjunjung rasa


kesaudaraan, rasa kekeluargaan dan rasa kebersamaan. Hal ini
dibuktikan sering dilakukannya gotong royong untuk membersihkan
lingkungan mereka. Selain itu, saat tetangga ada hajatan atau yang
lainnya tak lain dari tetangga pasti membantu (rewang). Karena
memang desa ini banyak lahan persawahan, maka banyak sekali
yang bekerja sebagai petani. Itupun kegiatan petani yang
membutuhkan orang banyak, maka para tetangga yang lebih banyak
membantunya, seperti panen jagung ataupun panen yang lainnya.
Petani merupakan potensi desa yang sangat unggul di desa
Tuliskriyo, karena memang sebagian wilayah berupa persawahan
sehingga sangat mendukung dan tanah juga bisa dikatakan subur
untuk menanam makanan pokok ataupun sayur lainnya. Sehingga
masyarakat antusias untuk menanami lahan untuk bertanam dan
menjadikannya sebagai ladang pekerjaan mereka.

Potensi desa yang lainnya adalah usaha mikro kecil


menengah (UMKM) seperti pembuatan kripik ketela, kripik pisang,
kripik sale dan lain-lain. Kebanyakan dari mereka memasarkan
produknya masih melalui offline atau cara lama, yaitu dengan cara di
titipkan diwarung-warung langganan mereka dan setiap minggunya
di datangi lagi untuk dilihat kondisi barangnya dan diganti dengan
yang baru. Selain itu, ada pula potensi warga yang memanfaatkan
ladang perkebunan mereka sebagai perkebunan seperti kebun
belimbing yang akan menghasilkan uang bagi mereka.. Mereka juga

120
Uluuf Durrotin Nafisah |

membutuhkan jasa dari tetangga seperti pada saat membungkus


bakal belimbing atau belimbing kecil agar tumbuh bagus. Sehingga
ketika sudah panen mereka memanen dan mengumpulkannya ke
pengepul buah belimbing khususnya. Di desa Tuliskriyo ini sudah
terdapat pengepul belimbing. Ia mewadahi belimbing-belimbing
masayarakat dan kemudian akan di pasarkan lagi ke daerah lain
untuk dijadikan suatu produk makanan, seperti gethuk belimbing dan
sari belimbing. Adapun potensi desa lain yaitu adalah peternakan,
seperti peternak ayam yang menghasilkan telur yang kemudian telur
mereka pasarkan di berbagai daerah dan juga peternak sapi yang
menghasilkan susu yang kemudian juga di pasarkan ke daerah
lainnya. Adapula potensi desa berupa kesenian yaitu kesenian
jaranan.

Berbagai macam potensi desa yang ada di desa Tuliskriyo


ini. Namun, dari berbagai potensi desa ini tidak satupun yang
menjadi asset desa seperti halnya bekerja sama dengan usaha milik
desa yang kemudian hasil bisa terbagi dua ataupun desa mengadakan
usaha yang akan kembali ke masyarakat seperti halnya Badan Usaha
Milik Desa (BUMDES), karena sejauh ini BUMDES yang terdapat
di desa ini masih sangat kurang berkembang, bahkan tidak
berkembang sama sekali. Usaha dari desa ini yaitu koperasi simpan
pinjam yang memang sejak dulu sudah berkembang walaupun
kurang berkembang pesat. Dan justru saat ini koperasi simpan

121
Keindahan Potensi Desa Dengan Berbagai Keunggulannya

pinjam masih belum aktif kembali karena ada beberapa kendala


seperti belum adanya kepengurusan baru dalam bidang ini.

122
DESA KECIL KAYA AKAN POTENSI (SOBO)

Desa Sobo adalah Desa yang terletak di Kecamatan


Munjungan Kabupaten Trenggalek. Kondisi wilayah Desa Sobo
merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 1000 meter di atas
permukaan laut. Menurut sumber cerita dari para sesepuh Desa Sobo
masa kini yaitu Sekretaris Desa Sobo yang bernama Bapak Partuji,
bahwa dibentuknya Desa Sobo ini dimulai sekitar tahun 1913-an.
Ketika itu dinamakan Sobo dikarenakan sering kedatangan
penduduk luar desa antara lain dari Pacitan, Ponorogo, dan lain
sebagaianya. Karena dikenal dengan murah pangan dan seringnya
didatangi oleh orang-orang dari luar, sesepuh Desa pada saat itu
secara tidak sengaja melontarkan kata “SOBO”, lalu perkataan
tersebut didengar oleh salah satu warga Desa Sobo yang mana warga
tersebut langsung memberitahukan ke warga lainnya mengenai kata
“SOBO” dan secara langsung kata “SOBO” tersebut disetujui oleh
masyarakat lainnya. Maka dari itu sesepuh dan warga Desa Sobo
menentukan dan memberi nama Desa tersebut yaitu Desa Sobo.
Nama “SOBO” tersebut mempunyai makna dari bahasa jawa yaitu
“Saban-Sinaban”. Adapun batas wilayah Desa Sobo adalah sebelah
utara Desa Watu Agung Kecamatan Dongko, sebelah Barat Desa
Ngulungwetan Munjungan, sebelah Selatan Desa Ngulungkulon
Munjungan, dan sebelah Timur Desa Sobo Kecamatan Munjungan.

123
Desa Kecil Kaya Akan Potensi (Sobo)

Luas wilayah Desa Sobo yaitu 450Ha. Dari luas wilayah tersebut,
pemanfaatannya adalah Pertanian 2, Hutan Negara 350,
Pekarangan/permukiman 279,840, dan Lain-lain 3,595Ha. Dusun di
Desa Sobo berjumalah 3 Dusun yang memuat 17 RT. Desa Sobo
sampai sekarang telah mengalami beberapa periode. Periode tahun
2019 s/d 2022 Desa sobo di pimpin oleh Kades Sumardi dan dibantu
oleh Sekdes Partuji.
Berdasarkan wawancara dengan Sekdes, Desa Sobo
memiliki beberapa potensi dan produk usaha, yaitu usaha minyak
cengkeh, pertanian desa Sobo, peternakan kambing Desa Sobo, toko
perlengkapan dan bahan pokok, dan usaha pande Desa Sobo. Potensi
yang pertama adalah usaha minyak cengkeh. Untuk menghasilkan
minyak cengkeh tersebut harus mengumpulkan daun cengkeh
terlebih dahulu, dengan cara membeli dari pengepul daun cengkeh.
Pembelian daun cengkeh di pengepul tersebut bisa mencapai 2-6
kwintal. Setelah daun cengkeh terkumpul maka siap untuk dimasak
di tempat penyulingan atau biasa disebut “Ketel”. Adapun dalam
satu kali pemasakan daun cengkeh biasanya membutukan 2 kwintal
untuk dimasukkan ke dalam dandang yang besar. Setelah itu, daun
dimasak selama 24 jam dengan api yang besar, dengan api yang
besar dan ketlatenan maka minyak yang dihasilkanpun banyak, atau
bisa dikatakan 18 kg dalam satu kali masak. Hasil minyak cengkeh
tersebut kemudian di jual ke penimbun minyak dengan harga kisaran
1 kg Rp.150.000. penjualan minyak cengkeh di Desa Sobo masih
antar Kecamatan, belum sampai keluar Kota. Potensi Desa Sobo

124
Sekar Oktikawati |

yang kedua adalah pertanian Desa Sobo. Penduduk Desa Sobo


mayoritas adalah petani. Adapun yang diolah dalam pertanian
tersebut adalah kebun cengkeh. Tanah Desa Sobo yang LohJinawi
dalam artian subur dapat ditanami berbagai macam tumbuhan yang
salah satunya pohon cengkeh. Pohon cengkeh di Desa Sobo
sangatlah subur dan berbuah dengan baik, oleh karena itu Desa Sobo
juga dapat dikatakan sebagai penghasil cengkeh yang terbanyak se-
Munjungan. Buah cengkeh biasanya dipanen dalam 1 tahun sekali.
Adapun dalam sekali musim panen cengkeh petani Desa Sobo dapat
menghasilkan 1 ton cengkeh dengan harga 1kg 25.000 (cengkeh
basah). Untuk penjualan cengkeh itu sendiri biasanya ke toko atau
pengepul dari luar kecamatan dengan cara didatangi ke rumah-
rumah.
Potensi yang ketiga adalah peternakan kambing Desa Sobo.
Peternakan kambing Desa Sobo pada saat ini sudah dapat dikatakan
lebih berkembang daripada zaman dahulu, hal itu disebabkan oleh
peternak kambing itu sendiri kebanyakan dari kaum pemuda.
Sehingga semangat yang dimiliki oleh pemuda tersebut masih besar
dan ilmu peternakannya juga sudah bisa untuk dikembangkan.
Peternakan kambing di Desa Sobo sudah menjadi hal yang wajar,
dikarenakan setiap rumah sudah memiliki kandang sekaligus ternak
kambing sendiri. Adapun cara pemasaran kambing di Desa Sobo ini
masih dengan pengepul yang ada di Desa Sobo atau pengepul dari
luar Desa. Potensi yang keempat adalah toko perlengkapan dan
125
Desa Kecil Kaya Akan Potensi (Sobo)

bahan pokok. Desa Sobo sudah mempunyai beberapa toko yang


menjual bahan pokok, sehingga warga masyarakat Desa Sobo tidak
lagi kesulitan untuk mencari bahan pokok yang dibutuhkan. Seperti
kata Pak Sekdes “warga Sobo sekarang cara berfikirnya sudah
semakin berkembang, sehingga beberapa dari mereka banyak yang
mendirikan toko dan menjual bahan pangan. Tidak seperti dulu,
kalau dulu mau mencari bahan pangan saja harus ke pasar dulu, dan
pasar tersebut hanya ada di Munjungan dan Panggul, karena di Sobo
sendiri belum ada toko. Potensi yang kelima adalah usaha pande
Desa Sobo. Usaha pande di Desa Sobo juga cukup terkenal, karena
ada beberapa pande di Desa Sobo. Dalam pande tersebut bisa
membuat celurit, pisau, cangkul, dsb yang kemudian dipasarkan ke
pasar Panggul, Munjungan dan Dongko.
Adapun dari kelima potensi yang dimiliki Desa Sobo ini
yang paling diunggulkan adalah pertanian cengkeh, karena warga
masyarakat Desa Sobo mayoritas adalah petani cengkeh dan buah
yang dihasilkanpun juga bisa dikatakan cukup “Ujar Pak Sekdes”.
Tetapi penghasilan buah cengkeh dikatakan belum sepenuhnya
mencukupi kebutuhan masyarakat Desa Sobo karena kebutuhan
warga Desa Sobo juga lumayan besar dan banyak. Selain itu, buah
cengkeh hanya dapat berbuah dalam 1 tahun sekali. Jadi, dengan
permasalahan tersebut warga masyarakat Sobo juga tidak kehabisan
akal untuk mencukupi kebutuhan masing-masing, yakni dengan cara
memanfaatkan lahan pertanian yang masih kosong dengan menanami
palawija ataupun pohon kelapa. Adapun palawija yang ditanam dapat

126
Sekar Oktikawati |

berupa, kencur, jahe, kunyit, merica, lengkuas, dan ponang. Kondisi


tanah yang Lohjinawi sangatlah bagus digunakan untuk bercocok
tanam.
“Apakah di Desa Sobo sudah ada BUMDES pak?”, Pak
Sekdes menjawab “Dulu sudah ada dan sempat berjalan, BUMDES
yang dijalankan adalah simpan pinjam. Tetapi simpan pinjam
sekarang sudah banyak macamnya, mulai dari koperasi, dan lain-
lainnya. Akhirnya BUMDES Desa Sobo sempat berhenti. Hal itu
tidak disebabkan oleh persaingan antar simpan pinjam, melainkan
dari dana Desa yang merosot. Sampai sekarang BUMDES belum
berjalan lagi, karena dana Desa yang belum mencukupi. Tetapi,
kalau organisasi karangtaruna sendiri juga sudah terbentuk dan
kemarin sempat berdiskusi dengan perangkat. Bahwa di Desa Sobo
juga ada salah satu keindahan alam, yaitu “Jurug Pathuk” yang
berada di Dusun Ngledok. Jurug merupakan sebuah air terjun.
Rencananya teman-teman Karangtaruna mau memanfaatkan
keindahan alam tersebut. Tetapi lagi-lagi kendalanya di dana.
Dikarenakan medan untuk pergi ke jurug tersebut sangat curam dan
belum bisa mengakses kendaraan, maka perlu adanya renovasi untuk
jalan.

127
Desa Kecil Kaya Akan Potensi (Sobo)

LAMPIRAN

128
KKN - VDR DI DESA TUNJUNG KECAMATAN UDANAWU
KABUPETAN BLITAR

Perkenalkan nama saya Liana luthfiyah, salah satu


mahasiswa yang merasakan bagian yang bisa dikatakan seru dalam
proses perkuliahan yaitu kuliah kerja nyata virtual dari rumah (KKN
VDR). Saya dari fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK) dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di
Kampus Institut Agama Islam Negri (IAIN) Tulungaguang yang
terletak di Desa Plosokandang. Kuliah kerja nyata (KKN) saya pada
tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu saya
melakukan kuliah kerja nyata (KKN) dalam bentuk virtual dari
rumah (VDR). Sebenarnya kuliah kerja nyata virtual dari rumah
(KKN VDR) ataupun kuliah kerja nyata (KKN) biasa itu sama saja
tetapi ada beberapa hal yang membedakan, tetapi menurut saya
pribadi kuliah kerja nyata virtual dari rumah (KKN VDR) juga tak
kalah seru seperti kuliah kerja nyata (KKN) pada umumnya. Di
dalam kuliah kerja nyata virtual dari rumah (KKN VDR) ini kita
disuruh untuk mempelajari tentang potensi desa dan asal usul desa
yang ada dirumah, jadi disini saya akan menceritakan sedikit tentang
Desa saya.

Desa Tunjung merupakan bagian dari Kecamatan Udanawu


dan merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Blitar. Di

129
Kkn - Vdr Di Desa Tunjung Kecamatan Udanawu Kabupetan
Blitar

desa ini tempat tinggal saya, desa ini memiliki suasana yang sejuk
dan asri dikarenakan masih banyak pepohonan dan juga masih
banyak lahan sawah. Di desa ini juga saya melakukan kuliah kerja
nyata namun pelaksanaannya berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya dikarenakan adanya wabah covid 19 (Virus Corona),
akan tetapi dengan adanya kuliah kerja nyata virtual dari rumah
(KKN VDR) ini membuat saya merasa lebih bisa mendalami potensi
desa dan juga seluk beluk desa. Saya yang semula belum mengerti
asal usul Desa Tunjung menjadi mengerti asal usul Desa saya. Saya
bertanya kepada kepala desa saya tentang “Bagaimana asal usul Desa
Tunjung?” akhirnya Kepala Desa menjelaskan asal usul Desa
Tunjung yang pada zaman dahulu Desa tunjung merupakan salah
satu desa yang bertempat di kecamatan udanawu kabupaten blitar,
Yang sangat strategis, luas desa ini sekitar 6km², dengan jumlah
penduduk desa kurang lebih sebanyak 4.454 jiwa. Desa tunjung
berawal dari sejarah menurut cerita para sesepuh Desa Tunjung,
bahwa terbentuknya Desa Tunjung konon ada seorang pertapa dari
daerah Banyuwangi, menyampaikan kepada sesepuh desa bahwa
sebelum nama desa ini sekarang Tunjung, dulunya adalah Tanjung
yang mana nama Tanjung diambil dari nama Pedanyangan (tempat
warga mempercayainya sebagai tempat asal usul) yaitu Tanjung
Seto, keberadaan tempat tersebut sampai sekarang dipercaya oleh
sebagian orang merupakan tempat keberuntungan, maka pada setiap
malam jumat legi banyak warga yang membawa makanan istilah
orang awam kauman, kepercayaan tersebut bahkan melekat baik

130
Liana Luthfiyah |

yang mengerti agama juga yang tabu tentang keagamaan, tempat


pedanyangan tersebut tepat berada di Dusun Tunjung bahkan nama
Tunjung dibuat nama Desa. Pernah dalam suatu periode rumah
Kepala Desa berada di dusun tersebut tetapi hanya 45 hari sudah
tidak mampu memimpin. Diambil dari nama tempat maka Dusun
tersebut dinamakan Dusun Tunjung.
Wilayah Desa Tunjung merupakan wilayah desa yang
terbuka dalam arti tidak terisolir. Hal ini dapat dilihat dengan
lancarnya perhubungan yang menuju dan pergi Desa Tunjung.
Sarana dan prasarana transportasi ditata dan dibenahi secara baik dan
berkelanjutan. Jalan menuju Desa Tunjung sudah diaspal dan lancar.
Transportasi merupakan salah satu faktor penghubung yang sangat
penting, untuk menghubungkan daerah satu dengan daerah lain dan
untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah. Adanya angkutan
pribadi semakin memperlancar hubungan antar daerah. Masyarakat
Desa Tunjung sebagian besar sudah mempunyai alat transportasi
pribadi sendiri, seperti sepeda motor, mobil pribadi. Yang digunakan
sebagai alat transportasi.
Desa Tunjung ini terbagi menjadi 4 desa yaitu Tunjung etan
(Tunjung bagian Timur), Tunjung Kulon (Tunjung bagiang Barat),
Tunjung Kidul (Tunjung bagian Selatan), dan Tunjung Tengah
(Tunjung bagian Tengah). Jumlah penduduk di desa ini sebanyak
4.454 jiwa, yang terdiri dari laki-laki dengan jumlah 2.132 jiwa,
perempuan dengan jumlah 2.292 jiwa, dan terbagi dalam 1.147 KK.
131
Kkn - Vdr Di Desa Tunjung Kecamatan Udanawu Kabupetan
Blitar

Desa Tunjung memiliki lahan pertanian seluas 341.000 Ha berupa


tanah sawah dan 12.215 Ha lahan kering untuk pertanian. Tidak
heran apabila mata pencaharian masyarakat di desa ini adalah
sebagai petani. Terdapat macam – macam hasil pertanian di wilayah
Desa Tunjung ini seperti padi, jagung, kedelai, semangka, dan masih
banyak lainnya. Selain petani, mata pencaharian masyarakat lainnya
adalah menjadi peternak. Seperti peternak sapi, kambing, ayam,
bebek.

Struktur mata pencaharian di Desa Tunjung diantaranya


sektor pertanian sebanyak 285 orang, sektor jasa/perdagangan
sebanyak 128 orang. Selain itu di Desa Tunjung terdapat 42 PNS
(Pegawai Negeri sipil), 6 warga Desa Tunjung yang menjadi anggota
TNI/POLRI, 21 orang menjadi guru, 1 orang menjadi bidan, 2 orang
menjadi pengacara, 1 orang menjadi asitektur,. Jumlah penduduk
usia 18-56 yang belum bekerja sebanyak N/a orang sedangkan
jumlah angkatan kerja usia 15-55 tahun sebanyak N/a orang. Jumlah
penduduk Usia 7-15 tahun yang masih sekolah sebanyak N/a orang
sedangkan yang tidak sekolah sebanyak N/a orang.

Desa Tunjung juga mempunyai Puskesmas yang terletak di


Timur balai Desa Tunjung. Selain itu juga ada beberapa tempat
pendidikan baik PAUD, TK, SD / MI, SMP dan juga SMK. Dalam
bidang kesejahteraan Penduduk Jumlah keluarga Prasejahtera 310
KK, Keluarga Sejahtera sebanyak 200 KK, Keluarga sejahtera II 272
KK, keluarga sejahtera III 206 KK dan Keluarga Sejahtera III Plus

132
Liana Luthfiyah |

sebanyak 75 KK. Penduduk Desa Tunjung yang memiliki kendaraan


bermotor roda dua sebanyak 364 KK. Pemilik kendaraan roda tiga
sebanyak 12 KK, Pemilik kendaraan roda empat/lebih sebanyak 47
KK.

Mayoritas masyarakat desa tunjung beragama Islam. Dalam


hal keagamaan, tingkat religiusitas masyarakat desa Tunjung sangat
tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya rutinitas dan infrastruktur
keagamaan yang dimilikii oleh desa Tunjung, seperti masjid dan
Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ). Di samping itu, rutinitas
kegiatan keagamaan seperti tahlil, dziba’an, yasinan, pengajian dan
tadarusan yang begitu mengalir dan hubungan antara masyarakat
dengan para tokoh agama (ustadz/kyai) berjalan beriringan.
Semuanya adalah simbol kekokohan masyarakat yang menjadi
benteng kereligiusan.

133
POTENSI DESA ARIYOJEDING KECAMATAN
REJOTANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

Saat ini saya bertempat tinggal di Desa Ariyojeding,


Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. Desa Ariyojeding
adalah salah satu desa di Kecamatan Rejotangan. Wilayah Desa
Ariyojeding terletak di dataran rendah dengan luas 287,061 Ha.
Wilayah Desa Ariyojeding sebelah utara berbatasan dengan sungai
brantas, sebelah timur berbatasan dengan Desa Rejotangan, sebelah
selatan berbatasan dengan Desa Tegalrejo, bagian barat berbatasan
dengan Desa Buntaran. Jumlah penduduk Ariyojeding sejumlah
7.045 jiwa yang tersebar di 5 dusun yang terdiri atas Dusun
Aryoblitar, Dusun Dungmanten, Dusun Jeding Lor, Dusun Jeding
Kidul, Dusun Gludug, memiliki 11 Rukun Warga, dan 35 Rukun
Tetangga. Dari jumlah tersebut terdiri dari 3.565 jiwa laki-laki dan
3.480 perempuan.

Desa Ariyojeding memiliki visi dan misi. Visi dari Desa


Ariyojeding yaitu “Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik
dan bersih guna mewujudkan Desa Ariyojeding yang adil, makmur,
sejahtera, dan bermartabat. Untuk misi dari Desa Ariyojeding yaitu
(1) Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang cepat dan tepat,
(2) Meningkatkan profesionalitas dan mengaktifkan seluruh

134
Yogi Permana |

perangkat desa, (3) Mewujudkan sarana dan prasarana desa yang


memadai, (4) Meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warga
desa, (5) Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat desa yang
maksimal, (6) Meningkatkan kehidupan desa secara dinamis dalam
segi keagamaan dan kebudayaan, serta (7) Menampung dan
mengarahkan pemuda gemar berolahraga guna mengurangi
kenakalan remaja.

Berdasarkan sejarah, di Desa Ariyojeding Kecamatan


Rejotangan terdapat tempat bersejarah petilasan Kadipaten Ariyo
Blitar. Petilasan yang sebelumnya oleh masyarakat setempat dikenal
keramat ini adalah tempat berdirinya Kadipaten Ariyo Blitar.
Kadipaten ini dipimpin oleh seorang adipati, Adipati I bernama Nilo
Suwarno, Adipati II bernama Ki Ageng Sengguruh, sedangkan
Adipati III bernama Joko Kandung. Namun Joko Kandung tidak
meneruskan kekuasaannya melainkan meninggalkan kadipaten dan
tidak pernah kembali. Sehingga Kadipaten Ariyo Blitar terjadi
kekosongan kekuasaan dalam waktu yang cukup lama. Petilasan ini
banyak dikunjungi orang dari berbagai daerah dengan tujuan
berbedabeda. Pada masa G-3OS/PKI tahun 1965 petilasan ini pernah
dihancurkan warga. Makam Adipati II Ariyo Blitar Ki Ageng
Sengguruh terdapat di dusun Pundensari Desa Rejotangan,
bersebelahan dengan makam istrinya. Di sekelilingnya terdapat
makam-makam keturunannya. Makam ini juga banyak dikunjungi
orang dari berbagai daerah. Warga Dusun Pundensari beranggapan
135
| Potensi Desa Aryojeding Kecamatan Rejotangan Kabupaten
Tulungagung

mereka yang tinggal di Dusun Pundensari dilarang menikah dengan


warga Desa Ariyojeding. Warga Pundensari juga dilarang menggelar
kesenian Tayuban dan berpoligami. Jika dilanggar akan sering
mendapat musibah.

Pada jaman sekarang ini, Desa Ariyojeding dipimpin oleh


Bapak Ali Amiruddin dan diwakili oleh Sukron Makmun. Desa
Ariyojeding memiliki beberapa lembaga yang terdiri dari BPD
(Badan Permusyarawatan Desa), PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga/Family Welfare Movement), Karang Taruna, Linmas
(Perlindungan Masyarakat), dan LPMD (Lembaga Permberdayaan
Masyarakat Desa).

Desa Ariyojeding memiliki Badan Usaha Milik Desa


(BUMDes), akan tetapi BUMDes tersebut belum berjalan dengan
semestinya. Di sisi lain, Desa Ariyojeding memiliki beberapa potensi
desa seperti peternakan ayam petelur dan budidaya ikan lele, ikan
gurame, ikan patin menjadi usaha andalan. Pada tahun 2019
ditemukan inovasi dari seorang mahasisawa yaitu kripik telur.
Karena Desa Ariyojeding mempunyai lahan kosong yang sangat
luas, jadi di Desa Ariyojeding banyak lahan yang digunakan untuk
persawahan, dan perkebunan tebu. Dikarenakan banyak perkebunan
tebu maka disana juga banyak gilingan tebu yang menghasilkan gula
jawa. Di Desa Ariyojeding tepatnya di Dusun Jeding Lor terdapat
potensi kesenian yaitu Jaranan Jawa.

136
Yogi Permana |

Pada tulisan ini, saya tertarik menceritakan tentang inovasi


dari mahasiswa yang membuat telur menjadi keripik. Saya tertarik
dengan inovasi tersbeut karena keripik telur jarang ditemukan di
berbagai daerah, mungkin bukan jarang aakan tetapi lebih ke belum
ada inovasi tersebut di daerah Tulungagung. Adapun juga saya
memilih inovasi potensi desa ini karena hampir semua mahasiswa
dari saya sudah banyak menjelaskan tentang potensi peternakan
ayam petelur dan budidaya ikan, pada akhirnya saya memilih
menceritakan inovasi tersebut dengan tujuan mengenalkan potensi
Desa Ariyojeding yang belum lama ditemukan ini.

Kisah inspiratif dan inovatif ini datang dari seorang


mahasiswa asal Dusun Gludug Desa Ariyojeding, yang bernama
Muhammad Daimil Asfa (Mahasiswa Semester akhir Jurusan
Manajemen Universitas Islam Balitar/UNISBA) Kota Blitar. Di sela-
sela waktu kuliah, pemuda yang akrab disapa Daim ini sukses
menjalankan bisnis kripik telur yang dirintisnya sejak tahun 2018
lalu. Dari namanya mungkin kerupuk telur ini, terdengar unik dan
belum begitu familiar di pasaran. Berawal dari keprihatinan Daim
melihat peternak ayam di Desa Ariyojeding yang mengalami
kerugian karena harga jual telur anjlok dan harga pakan yang
semakin naik. Hal itulah yang membuat Daim terinspirasi dan
mencoba bereksperimen dengan membuat keripik telur tersebut. telur
yang memiliki tekstur cair diubah menjadi keripik yang renyah dan
memiliki berbagai varian rasa.
137
| Potensi Desa Aryojeding Kecamatan Rejotangan Kabupaten
Tulungagung

“Ide membuat telur ini awalnya saya coba sekitar dua tahun lalu
yang ternyata bisa menjadi makanan ringan dan lezat apalagi
sekarang banyak dimintai orang”, kata Daim. “Di Desa Ariyojeding
mayoritas penduduk berprofesi sebagai peternak ayam petelur, dari
hal tersebut saya menangkap suatu peluang dimana telur yang
jumlahnya sangat banyak itu ternyata dapat kita olah ssehingga
memiliki nilai jual yang semakin tinggi. Saya mempunyai ide
membuat keripik yang terbuat dari telur”, tambah Daim.

Ia menjelaskan, bahan utama telur ayam yang masih mentah


dicampur terlebih dahulu antara putih dan kuning telur, kemudian
diolah dengan campuran tepung terigu dan tepung tapioka. Barulah
telur tersebut dicampur dengan rempah-rempah dengan bumbu
seperti, bawang putih, garam, penyedap rasa dan lain-lain. “Kita
tambahin sedikit tepung untuk mendapatkan crispy, kira-kira
komposisinya 30 persen tepung dan ditambah 70 persen telur.
Kemudian digoreng, tetapi tidak bisa sekali kering. Setelah itu,
masukkan keripik telur ke dalam oven untuk memperoleh tekstur
keripik yang kering dan rasa yang crispy. Proses selanjutnya, keripik
yang sudah di oven dimasukkan ke dalam spinner untuk meniriskan
minyak, lalu keripik telur siap untuk diberi bumbu dan dikemas”,
ujar Daim menjelaskan proses pembuatan keripik telur. Setelah
proses penirisan, selanjutnya Daim menambahkan bumbu untuk
memperkaya cita rasa keripik telur buatannya. Ada enam varian rasa

138
Yogi Permana |

keripiki telur buatannya. Mulai dari rasa barbeque, rasa ayam bakar,
rasa jagung bakar, rasa pedas, rasa original, dan rasa sapi panggang.

Untuk memasarkan keripik telur buatannya, Daim


mengemasnya dengan bungkus yang menarik dengan label yang
bertuliskan ‘Bontot Egg Chips’. Harganya pun cukup murah.
Perbungkus Bontot Egg Chips dibanderol dengan harga mulai dari
11 ribu rupiah hingga 30 ribu rupiah sesuai berat isinya. Untuk
menjalankan usaha bisnis keripik telur ini, Daim dibantu oleh dua
karyawan produksi dan pengemasan. Sedangkan untuk
pemasarannya pun hanya melalui getok tular atau dari mulut ke
mulut serta dengan cara online melalui sosial media. Dengan
marketing secara online, keripik Bontot Egg Chips ini mulai dikenal
di seluruh Indonesia, bahkan sudah merambah konsumen dari luar
negeri. Atas keberhasilannya ini, Muhammad Daimil Asfa tercatat
sebagai mahasiswa terinovatif dan berhasil meraih penghargaan
khusu sebagai Creative Entrepreneur dari UNISBA Blitar.

Menurut saya, usaha ini harus memperluas pemasaran


bisnisnya dengan cara tidak hanya berjualan dari mulut ke mulut dan
media sosial, akan tetapi dengan sistem penitipan dari toko ke toko.
Dapat juga diperluas dengan cara reseller ataupun dijual di pasar-
pasar di wilayah Tulungagung. Pemasaran tersebut bertujuan untuk
memperluas inovasi lokal yang sangat kreatif dan diakui di desa,
kota maupun negara sendiri.

139
| Potensi Desa Aryojeding Kecamatan Rejotangan Kabupaten
Tulungagung

Dari tulisan diatas, saya memenuhi tugas individu Kuliah


Kerja Nyata (KKN) untuk menjelaskan potensi Desa Ariyojeding
dan menemukan ide untuk pengembangan usaha tersebut, yaitu desa
tempat tinggal saya.

140
Yogi Permana |

141
MENGENAL POTENSI DESA PLOSOKANDANG

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki


kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah
kabupaten.

Desa juga dapat dikatakan sebgai suatu hasil perpanduan


antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil
dari perpanduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan di muka
bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi,
politik dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan
juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah lain. Desa dalam arti
umum juga dapat dikatakan sebagai pemukiman manusia yang
letaknya di luar kota dan penduduknya bermata pencarian dengan
bertani atau bercocok tanam.

Desa juga memiliki fungsi sebagaimana yang ada, adapun


fungsi dari desa sebagai berikut:

1. Dalam hubungannya dengan kota, maka desa yang


merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi
sebagai suatu daerah pemberi bahan makan pokok
seperti padi, jagung, ketela, di samping bahan makan

142
Moch. Qusyairi |

lain seperti kacang, kedelai, buah-buahan, dn bahan


makanan lain yang berasal dari hewan.
2. Desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungi
sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja
3. Dari segi kegiatan kerja, desa tempat merupakan desa
agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan
dan sebagainya

Kemudian dalam hal lain desa juga memiliki sebuah potensi,


baik dari penghasilan dan kerjinan srta kemanfaatan, adapun potensi
fisik desa meliputi antara lain:

1. Tanah, dalam arti sumber tumbang dan mineral, sumber


tanaman yang merupakan sumber mata pencaharian dan
penghidupan.
2. Air, dalam arti sumber air, keadaan atau kualitas air dan
tata airnya untuk kepentingan irigasi, pertanian dan
keperluan sehari-hari.
3. Iklim, yang merupakan peranan penting bagi desa
agraris
4. Ternak, dalam artian fungsi ternak di desa sebagai
sumber tenaga, sumber bahan makanan dan keuangan.
5. Manusia, dalam arti tenaga kerja sebagai pengolah tanah
dan sebagai produsen

Kemudian potensi non fisik dari desa, antara lain:


143
| Mengenal Potensi Desa Plosokandang

1. Masyarakat desa yang hidup berdasarkan gotong royong


dan dapat merupakan suatu kekuatan berproduksi dan
kekuatan membangun atas dasar kerja sama dan saling
pengertian.
2. Lembaga-lembaga sosial, pendidikan dan organisasi-
organisasi social desa yang dapat memberikan bantuan
sosial serta bimbingan dalam arti positif.
3. Aparatur atau pamong desa yang menjadi sumber
kelancaran dan tertibnya pemerintahan desa.

Sehubungan dengan itu, untuk melaksanakan maksud dan


tujuan dari otonomi daerah maka dilakukan pembagian terhadap
daerah yang ada, yaitu terdiri dari wilayah kecamatan, kelurahan dan
desa. Hal ini dimaksutkan agar dapat memberikan pelayanan dan
penampung aspirasi masyarakat secara maksimal.

Untuk mewujudkan pembagian dan kewenangan yang


seimbang secara proporsional antara pemerintah, daerah propinsi,
daerha kabupaten dan kota maka disusunlah kriteria yang meliputi
eksternalis, akuntabilitas, dan efesiensi dengan mempertimbangkan
keserasian hubungan pengelolaan urusan pemerintahan antar tingkat
pemerintahan.

Dalam memahami otonomi daerah, maka posisi


pemerintahan adalah pemegang kewenangan subsidiatitas, yang
hanya membantu memfasilitasi, memberi subsidi dan menciptakan
iklim yang kondusif bagi berperannya masyarakat dalam proses

144
Moch. Qusyairi |

pemerintahan dan pembangunan daerah, sedangkan daerah yang


berotonomi itu memegang kewenangan totalitaris, sebagai subyek
dalam otonomi daerah. Dengan demikian ukuran-ukuran yang
digunakan dalam mengukur keberhasilan implementasi kebijakan
otonomi daerah adalah perimbangan peranan masyarakat dan
pemerintah atas dasar dua jenis kewenangan tersebut . walau
sebegitu luasnya kewenangan diserahkan pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah tetapi jika tidak diikuti dengan penyerahan
kewenangan itu kepada masyarakat, maka esensi otonomi akan tidak
tercapai.

Dengan berlakunya Undang-Udang Nomor 32 Tahun 2004,


juga telah terjadi pergeseran yang sangat fundamental dalam proses
pemerintahan daerah, yakni bergesernya posisi dan peran serta
kewenangan antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah yang
dulu berada jauh dari masyarakat yang dilayani, kini menjadi begitu
dekat, kekuasaan yang begitu dulu begitu jauh dari pusat, kini
menjadi begitu dekat bahkan berada di tengah dan bersama
masyarakat yang membutuhkannya. Dengan demikian, mendekatkan
kekuasaan kepada masyarakat dan mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat merupakan esensi utama perubahan yang akan dicapai
melalui implementasi kebijakan otonomi daerah.

Berkaitan dengan pengertian desa serta fungsi-fungsi dari


desa di atas, maka disini saya Moch. Qusyairi sebagai peserta Kuliah

145
| Mengenal Potensi Desa Plosokandang

Kerja Nyata IAIN Tulungangung, dari kelompok Argadahana I,


membuat esay dari profil desa Plosokandang, Kecamatan
kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.

Sebut saja pelosok tapi sebenarnya sama sekali tidak


terpencil amat kalau dari pusat kota. Untuk sebuah desa yang ini saja
katanya sudah tercipta sejak akhir peradaban Majapahit. Sekitar
tahun 1468 M, seorang kiai yang tentunya alim mendirikan
padepokan di desa ini. Celakanya sampai akhir hayatnya, dia
menetap di sini untuk kemudian dimakamkan di tempat yang sama
pula. Orang-orang menyebutnya Kiai Agung Taruno atau Kiai Singo
Taruno atau Kiai Plosokandang (karena ia bersua di tempat ini
selama hidup). Orang-orang pun terlanjur menganggap sakral sampai
sekarang untuk gundukan tanah yang menimbun jasadnya itu.

Plosokandang adalah wilayah yang jaraknya sekitar tiga


kilometer dari pusat kota Tulungagung. Dan jika sudi mengukur
pula, ia berjarak seratus lima puluh kilometer dari ibukota provinsi
Jawa Timur. Memiliki luas wilayah keseluruhan dua ratus tujuh
puluh hektoare sebenarnya menyebabkannya mengalami kepadatan
penduduk paling tinggi. Berada pada wilayah dataran rendah dengan
ketinggian delapan puluh dpl untuk koordinat 8°04'.40,36" dan
111°55'26,13". Pusat pemerintah desanya terdampar di Dusun
Kudusan RT 001 dan RW 001 yang menempati area seluas seribu
meter persegi.

146
Moch. Qusyairi |

Sejatinya kalau dilihat dari atas permukaan udara,


Plosokandang berbatasan langsung dengan beberapa wilayah. Desa
Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru untuk sebelah utara, Desa
Sumberdadi Kecamatan Sumbergempol untuk sebelah timur, Desa
Tanjungsari Kecamatan Boyolangu untuk sebelah selatan dan
Kelurahan Jepun untuk sebelah barat. Oleh karenanya pula, ia
membatasi tiga dusun yaitu Kudusan, Manggisan dan Srigading. Dan
dari ketiga dusun itulah, terdiri atas dua puluh delapan Rukun
Tetangga dan sembilan Rukun Warga yang meliputi delapan ribu
tiga ratus satu jiwa. Jumlah tersebut merupakan kalkulasi dari dua
ribu sembilan ratus sembilan kepala keluarga atas empat ribu dua
ratus empat puluh dua jiwa penduduk laki-laki dan empat ribu lima
puluh sembilan jiwa penduduk wanita.

Tentu saja dengan nominal penduduk yang demikian besar,


terpaksa ataupun tidak mereka harus tetap bertahan hidup. Harus
mereka akui pula persaingan ekonomi pasti dihadapi. Beruntungnya
letak desa yang cukup strategis, yaitu pintu masuk ke Kota
Tulungagung dari arah timur dengan akses jalan provinsi sebagai
jalan utama pun ternyata dipilihnya kampus IAIN Tulungagung
untuk berdiri. Iya benar, kalau kita sedikit saja mau bergerak
menyusuri desa ini, pemukiman penduduk terlalu menjamur. Tidak
sedikit pula papan 'Terima Kos' pun dipasangnya di depan rumah.

147
| Mengenal Potensi Desa Plosokandang

Bagaimana tidak, peluang bisnis yang jelas-jelas terlanjur


menjanjikan ini dipilih oleh mereka. Paling tidak mereka sanggup
menyediakan setidaknya lima kamar penyewaan untuk mahasiswa
yang katanya agen perubahan. Dan bisalah diiming-iming dengan
fasilitas wifi serta harga yang miring, mahasiswa-mahasiswa ini akan
mendaftar lebih awal sebagai anak kos. Belum puas menyediakan
tempat mukim untuk anak kos, mereka memanfaatkan lahan-
lahannya untuk mendirikan kios, warung makan, warung kopi,
percetakan dan usaha bisnis lain yang kiranya cukup sebagai
pemenuhan kebutuhan mahasiswa.

Pola hidup masyarakat yang mulanya agraris karena


sejujurnya Plosokandang sebagian besar adalah persawahan atau
perkebunan dengan luas kurang lebih delapan puluh enam koma lima
hektoare berubah menjadi pola hidup baru. Pola hidup di bidang
usaha-usaha penyediaan jasa dan perdagangan yang semoga saja
mampu meningkatkan taraf hidup mereka. Karena mereka sendiri
terlanjur percaya diri memanfaatkan peluang usaha untuk persediaan
modal yang bisa dikatakan tidak cukup sedikit.

Hal demikian merupakan representasi kegagalan


masyarakatnya di masa lalu. Semenjak pabrik rokok Retjo Pentung
gulung tikar pada tahun 1997 dan terjadi krisis ekonomi, tidak sedikit
masyarakat Plosokandang mengalami PHK besar-besaran. Tentu saja
hal ini berdampak pada kondisi biologis, di mana mereka dituntut
mempertahankan hidup untuk pemenuhan sandang, pangan dan

148
Moch. Qusyairi |

papannya. Mereka mulai melirik bidang industri, karena Jawa Timur


sendiri pada saat itu telah dikembangkan industri, baik skala rumah
tangga, sedang maupun besar.

Masyarakat Plosokandang kemudian jatuh hati membuat


kerajinan keset dan sapu ijuk. Hal ini didasarkan kepada alam yang
telah berbaik hati menyediakan bahan bakunya. Serta komoditasnya
yang sah-sah saja diserap oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain itu,
industri ini sifatnya cukup membutuhkan modal, karyawan dan
bahan baku yang sedikit, di mana kondisi ini sangat cocok untuk
kemampuan yang mereka miliki saat itu.

Adapun pengrajin keset dan sapu ijuk ini didominasi dari


usia 31-50 tahun yang merupakan lulusan SMA/sederajat. Mereka
menjadikan kegiatan ini sebagai pekerjaan pokok. Bahkan mereka
mengaku pernah mengikuti pelatihan sebelumnya terkait pembuatan
kerajinan keset dan sapu ijuk. Sementara modal yang digunakannya
adalah berkisar satu sampai dua juta yang berasal dari kantong
mereka sendiri atau ada pula yang berasal dari pinjaman koperasi.
Bahan baku yang digunakan adalah pohon sejenis palem yang
menghasilkan ijuk sebagai sapu dan sabut kelapa untuk pembuatan
keset. Bahan-bahan baku tersebut didapatkan dari luar Plosokandang
yaitu Desa Puncanglaban dan dari desa di Kota Blitar. Karena
memang ketersediaannya cukup sulit.

149
| Mengenal Potensi Desa Plosokandang

Kendati demikian, untuk pemasaran produk keset dan sapu


ijuk ini sebagian besar tujuannya ke luar kota dan sisanya disetorkan
ke pengepul serta dijual pada show room. Untuk harga yang
ditawarkan sesuai dengan ukuran dan tingkat kerumitan pembuatan
yaitu berkisar lima ribu sampau dua puluh satu ribu rupiah.
Persaingan dengan industri sedang atau besar sejatinya dirasakan
oleh pengrajin. Mereka berasal dari perusahaan-perusahaan besar
yang didukung dengan tingkat kecanggihan teknik produksi yang
lebih baik dan pemodalan yang sangat kuat.

Celakanya lagi, industri rumahan ini bertahan sampai


sekarang. Rupanya mereka mempertahankan peluang bisnis leluhur
mereka. Bisa ditemukan kios-kios yang menjajakan keset dan sapu
ijuk di sepanjang jalan utana Plosokandang. Setidaknya ada dua ratus
lima puluh dua penduduk yang menjadi pengrajin murni dan sekitar
tujuh ratusan penduduk yang menjadi pedagang. Bahkan di
antaranya sanggup mengisi peluang keduanya. Bukan hanya itu saja,
kita pun bisa memergoki kios keset dan sapu ijuk yang memasang
papan "Terima Kos" di depan kiosnya. Tentu saja ini mungkin
strategi mereka untuk mengambil sedikit keuntungan dari banyak
peluang bisnis yang Tuhan tawarkan. Sebagaimana kata pepatah,
"Ada rotan, akar pun diembat".

Sayangnya, industri bisnis-bisnis yang dilakukan


masyarakat Plosokandang ini merupakan sebatas upaya pemenuhan
sandang, pangan dan papannya. Seharusnya mereka dapat

150
Moch. Qusyairi |

mengembangkannya sebagai pembangunan dan pemberdayaan di


kawasan desa dengan mengacu potensi desa yang dimilikinya. Salah
satunya adalah membentuk BUMDES (Badan Usaha Milik Desa).
BUMDES didirikan dan dikelola dengan asas kebersamaan dan
gotong royong yang diikuti dengan semangat kekeluargaan.
Tujuannya adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa
dan pengembangan menjadi desa mandiri.

Plosokandang sendiri belum memiliki BUMDES. Hal ini


sangat relevan dengan usaha pengembangan desa dengan industri
keset dan sapu ijuk yang dirintis oleh masyarakatnya. Mereka dapat
memperkuat perekonomian Plosokandang sekaligus
mengembangkan industrinya melalui BUMDES. BUMDES pun
dapat memunculkan produk unggulan Plosokandang yaitu keset dan
sapu ijuk yang nantinya mampu menjadi ikon Plosokandang itu
sendiri. Adapun sistem pengelolaan BUMDES dapat diaplikasikan
sistem online sebagaimana transaksi yang berlaku era kini.

151
PENGABDIANKU DI DESAKU SENDIRI

Tahun ini adalah tahun yang berbeda dari tahun kemarin.


Tahun ini adalah tahun di laksanakannya KKN. Biasanya KKN
dilakukan di luar kota tetapi tahun ini dilaksanakan di desa sendiri.
Karena dilakukan itu adalah adanya wabah penyakit yaitu Covid 19.
Karena adanya covid ini KKN dilakukan secara virtual yaitu KKN
VDR dari desanya masing-masing. Saya teringat akan kegiatan
Kuliah Kerja Nyata yang saya ikuti beberapa hari yang lalu. Disini
saya akan menceritakan beberapa pengalaman kejadian serta keluh
kesah seputar kegaiatan KKN saya. Namanya kuliah pasti akan
mengalami atau merasakan yang namanya Kuliah Kerja Nyata
dimana itu sebuah kegiatan yang digelar oleh pihak Universitas
untuk mengisi libur semester perkuliahan, tidak hanya itu tujuan dari
KKN itu sendiri yaitu pengabdian kepada masyarakat setelah
menimba ilmu di bangku kuliah. KKN telah menjadi salah satu
progam rutin di perguruan tinggi. Kecerdasan emosional dan
spiritual, kepemimpinan, komunikasi, kerja tim, dan sebagainya
dipadukan disini.

Kali ini KKN diadakan serentak di desanya sendiri-sendiri


yaitu di Desaku Winong Kecamatan Kedungwaru Kabupaten
Tulungagung. Pelepasan KKN TA 2020 dilaksanakan pada hari

152
Putri Hanum Ummu Choiriyah |

Senin, 20 Juli 2020. Desa Winong termasuk desa yang terletak


wilayah administrasi Kecamatan Kedungwaru Kabupaten
Tulungagung. Desa Winong tergolong ke dalam kategori desa yang
berkembang. Yakni memiliki luas wilayah 0.35 KM dengan
prosentase sebesar 36,6% adalah lahan pertanian, 25,6% adalah
pekarangan atau pemukiman penduduk, 27,1% adalah lahan
perkebunan, 9,7% adalah ladang dan sisanya adalah kolam atau
empang. Serta batas wilayah sebelah Utara bebatasan langsung
dengan Desa Majan, Timur Desa Tanon, Selatan Desa Tawangsari
dan bagian Barat dengan Desa Majan. Desa Winong memiliki
jumlah penduduk sebesar 1.056 jiwa dan mayoritas penduduknya
beragama Islam. Mayoritas penduduk Desa Winong bekerja sebagai
buruh tani. Selanjutnya ada beberapa Rukun Warga atau RW yakni
sebesar 7 dan Rukun Tetangga atau RT yakni sebesar 4. Mayoritas
penduduk Desa Winong bekerja sebagai buruh tani. Hal tersebut
bisa dilihat dari prosentase diatas bahwa sebagian besar lahan yang
dimiliki Desa Winong adalah lahan pertanian. Yakni sebesar 62
Hektar lahan pertanian atau sawah. Masyarakat Desa Winong masih
menjunjung rasa solidaritas dan rasa saling mengormati antara satu
sama lain. Selain itu di setiap minggu selalu diadakan bersih Desa,
hal ini bertujuan untuk meningkatkan kerukunan warga masyarakat
dan rasa gotong royong.
Saat itu acara pelepasan dilakukan secara daring yaitu online
di aplikasi zoom alhamdulillah berjalan dengan lancar. Setelah acara
153
| Pengabdianku di Desaku Sendiri

pelepasan kita sempatkan berkumpul dengan DPL untuk


membicarakan seputar KKN di aplikasi zoom lagi. Malam harinya
pak DPL menyuruh anggotanya untuk datang ke rumah bapak DPL
untuk membicarakan yang lebih inti lagi dan yang belum paham bisa
di tanyakan mengenai kegiatan KKN VDR ini. Setelah itu pagi saya
langsung melakukan pengamatan di desaku sendiri sambil jalan-jalan
menikmati pemandangan yang ada.

Dari hasil pengamatan yang saya lakukan, bahwasannya


Desa Winong memiliki berbagai macam potensi yang dapat di
unggulkan, salah satunya yakni potensi dari sektor pertanian. Hal ini
bisa di lihat dari prosentase pembagian luas wilayah yang sebagian
besar adalah lahan pertanian. Sehingga pertanian merupakan potensi
unggulan dari Desa Winong, selain itu pertanian juga merupakan
penyumbang perekonomian terbesar. Desa dengan hamparan
permadani alam nan hijau ini, akan tetapi masih mengalami
penurunan. Hal ini di karenakan kurangnya sumber daya manusia
yang tertarik ataupun berminat untuk menggeluti di bidang pertanian
ini. Sebenarnya Desa dengan berbagai potensi yang di miliki ini
memiliki banyak sumber daya manusia yang unggul. Namun
kurangnya pemberdayaan masyarakat yang belum memadai
mengakibatkan kurangnya minat dari sumber daya manusia tersebut.
Adapun beberapa potensi Desa lainnya yang menyumbang
perekonomian yakni dapat berasal sektor Industri, Peternakan,
Perikanan dan Anyaman. Desa dengan bebagai potensi dan kearifan

154
Putri Hanum Ummu Choiriyah |

lokal masyarakat yang sangat menarik, membuat Desa Balerejo


menjadi desa yang selalu ramai, rukun dan sejahtera. Adapun potensi
desa yang di suguhkan dari bidang kesenian yakni berupa kesenian
jaranan dan barongan yang sudah cukup di kenal oleh masyarakat
sekitar. Selain itu nantinya potensi desa ini akan di kembangkan lagi
dan nantinya akan merambah pasar luar Jawa, yakni Daerah Bali.
Keesokan harinya saya bertamu di rumah pak lurah untuk
menanyakan mengenai potensi di desaku serta data kependudukan.
Desa Winong, Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
merupakan desa yang tidak banyak penduduknya dibanding dengan
desa sebelah. Dimana bermata pencaharian sebagai petani. Akivitas
rutin yang saya lakukan di pagi hari adalah jalan-jalan pagi di sekitar
daerah Winong, maksud lain dari jalan-jalan pagi tersebut adalah tak
lain untuk mencari informasi dari masyarakat sekitar agar
mengetahui bagaimana keadaan dan kebiasaan masyarakat Winong,
juga agar mengetahui potensi apa yang dapat dikembangkan dari
yang sudah ada pada masyarakat. Sekalian untuk berkenalan dan
berusaha berbaur dengan masyarakat setempat. Saat menyusuri
persawahan Desa Winong waktu pagi hari, saya bersama teman
bertemu dengan petani padi. Ada seorang bapak bernama Sutaman
dan ibu bernama Yanti. Kami bercengkerama saling bercerita tentang
bagaimana keadaan persawahan padi dan apa kendala yang sering
dialami oleh petani padi tepatnya di Desa Winong. Bapak Sutaman

155
| Pengabdianku di Desaku Sendiri

dan Ibu Yanti berkata bahwa kalau tanaman padi itu kendalanya
adalah cuaca, hama tikus dan wereng.

Pemerintah Desa melakukan kerja sama dengan dinas


pertanian untuk memberikan promosi agar potensi Desa Winong di
bidang pertanian lebih di tingkatkan. Selain itu ada juga dari sektor
anyaman, yakni pemerintah memberikan bantuan untuk pembuat
usaha anyaman berupa alat untuk menganyam, namun hal ini masih
belum terlaksana karena masih terkendala adanya covid-19. Untuk
potensi desa yang lain seperti di bidang perikanan yakni sama
seperti halnya dengan sektor anyaman tadi yakni berupa bantuan
dana, agar masyarakat lebih meningkatkan usahanya agar lebih maju.
Namun pemberian dana ini hanya untuk masyaakat yang benar-benar
membutuhkan sokongan dana lebih agar usahanya dapat berjalan,
maju dan berkembang.

Di Desa saya ada BUMDES yang bernama Berkah


Kamardikan. BUMDES sudah ada sejak tahun 2016. Namun
mengalami vakum, dan kembali aktif di tahun 2018. Berkah
Kamardikan di ketuai oleh Bapak Supriyanto S.pd. BUMDES Di
Desa saya bergerak di bidang unit pengelolaan sampah dan di
bidang simpan pinjam. Akan tetapi yang sudah berjalan dengan
lancar di bidang pengelolaan sampahnya dan untuk sarana dan
prasarananya baru selesai dibuat. Misalnya saja untuk tempat
pembuangan akhir sampah. Sedangkan di bidang unit simpan
pinjam ini sebetulnya sudah berjalan namun belum sepenuhnya,

156
Putri Hanum Ummu Choiriyah |

masih banyak kendala yang dihadapi. Untuk pengelolaan sampah


BUMDES hanya melakukan pengambilan sampah dari rumah-ke
rumah dan selanjutnya di buang ke TPS. Belum ada produk yang
dihasilkan dari pengelolaan sampah yang dilakukan. Jadi, usaha
ekonomi yang di lakukan BUMDES hanya pengambilan sampah
saja. Namun, sudah ada wacana dari pihak desa akan dilakukan aset
desa yakni dengan dibangunkan sebuah gedung serba guna yang
nantinya akan di kelola oleh pihak BUMDES.

157
DESA SEDERHANA YANG KAYA POTENSI

Trenggalek merupakan kabupaten yang memiliki wilayah


sangat luas. Dengan berbagai makanan khas yang terkenal pada
banyak kalangan terkhusus kaum milenial. Pada bagian timur yang
berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung sekaligus menjadi pintu
gerbang masuk Kabupaten Trenggalek melalui jalan provinsi,
terdapat sebuah desa yang tidak kalah menarik untuk ditelisik
sumberdaya serta adat budayanya. Desa tersebut diberi Nama
Baruharjo. Memang sebutan tersebut terkesan unik dan memiliki
makna tersendiri yang sangat dalam. Hal tersebut didasarkan pada
sejarah yang mewarnai berdirinya desa permai satu ini.

Menurut cerita dari para sesepuh yang ada di Desa


Baruharjo, bermula dari kisah sebuah keluarga Ki Hajar Mangil yang
terjadi pada masa Kapitayan. Diceritakan bahwa bahwa Ki Hajar
Mangil adalah seorang kesatria yang ahli dalam bertapa dan
mengendalikan hawa nafsu. Ki Hajar Mangil menikahi seorang gadis
yang bernama Nyi Roro Kijang. Pada awal pernikahan keduanya
merupakan sosok yang romantis dan tekun dalam beribadah. Pada
suatu hari ketika makan bersama, Ki Hajar Mangil berpesan kepada
istrinya, bahwa manusia yang hidup di dunia itu harus tau arah dan
tujuanya dan bisa menjaga hawa nafsu, yang artinya melakukan
perbuatan yang baik dan meninggalkan perbuatan yang buruk. Selain

158
Af’idatul Khuzaimah|

itu Ki Hajar Mangil juga berpesan kepada istrinya, supaya tidak


membuka kotak yang ada di sudut rumah. Kotak tersebut berisi
pusaka berupa pisau yang merupakan jelmaan dari lidah naga.

Kemanapun Ki Hajar Mangil pergi selalu membawa pusaka


tersebut demi keamanan. Namun pada suatu hari saat Ki Hajar
Mangil pergi dan lupa membawa pusaka tersebut. Ketika Nyi Roro
Kijang memasak di dapur, tiba-tiba kotak yang berisi pusaka jatuh.
Karena Nyi Roro Kijang merasa penasaran akhirnya membuka kotak
tersebut dan menemukan sebuah pisau. Pisau tersebut kemudian
digunakan untuk memasak. Saat digunakan memasak, pisau tersebut
jatuh dan mengenai kaki nyo roro kijang. Setelah jatuh pisau tersebut
menghilang. Beberapa hari setelah kejadian itu Nyi Roro Kijang
mengalami hamil muda.

Setelah beberapa bulan, ternyata yang dilahikran Nyi Roro


Kijang adalah seekor naga yang di beri nama jaka baru. Pada
dasarnya naga tersebut adalah seorang anak manusia dalam wujud
naga. Ketika Naga Jaka baru telah menginjak usia dewasa, ada
keinginan untuk mencari keberadaan ayahnya. Jaka Baru pamit pada
ibunya, dan diberi sebuah lonceng atau dalam bahasa jawa di sebut
“klinting” sebagai tanda kalau Ular Naga tersebut adalah anak dari
Ki Hajar Mangil. Di tengah perjalan mencari sang ayah, tanpa
sengaja Jaka Baru menjatuhkan lonceng tersebut yang kemudian
wilayah jatuhnya lonceng tersebut dinamakan dusun Baruklinting.

159
| Desa Sederhana Yang Kaya Potensi

Jaka Baru juga sempat beristirahat di sebuah padempokan, yang


kemudian tempat istirahatnya Naga jaka baru tersebut terkenal
dengan sebutan dusun Dempok. Kedua tempat tersebut adalah dusun
yang berada di Desa Baruharjo.

Menurut catatan sejarah yang ada di kantor Desa Baruharjo,


terdapat 6 orang yang telah memimpin Desa Baruharjo. Berikut ini
data kepala desa yang telah memimpin Desa Baruharjo. Ki Mangun
Kalijo, masa pemerintahan tahun 1930-1956. Misngat Haji, masa
pemerintahanya tahun 1956-1992. Samsuri, masa pemerintahan
1992-1998. Yudhiono, masa pemerintahan 1998-2004. H. Daman
Huri, masa pemerintahan 2004-2010. H. Bambang Hari Utomo,
masa pemerintahan 2010-SEKARANG. Setiap pemimpin di Desa
Baruharjo memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing bagi
Desa Baruharjo.

Desa Baruharjo terbagi menjadi 4 dusun, yang pertama yaitu


Dusun Baruklinting 1, Dusun Baruklinting 2, Dusun Jethak, dan
Dusun Dempok. Secara geografis Desa Baruharjo terletak di dataran
rendah, dengan luas wilayah 186,35 Ha terdiri dari 90 Ha tanah
kering dan 96,35 Ha tanah sawah. Batas wilayah Desa Baruharjo
sebelah utara yaitu Desa Notorejo kecamatan gondang Kabupaten
Tulungagung, sebelah timur yaitu Desa Dukuh Kecamatan Gondang
Kabupaten Tulungagung, sebelah selatan Desa Karanganom
Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek dan sebelah barat
berbatasan dengan Desa Kamulan.

160
Af’idatul Khuzaimah|

Desa Baruharjo memiliki banyak potensi yang masih belum


di kelola desa baik di bidang pertanian, industri konveksi,
perkebunan dan industri genteng. Industri pertanian yang ada di Desa
Baruharjo berupa padi, palawija, cabai, tomat, dan bawang merah.
Untuk bidang perkebunan terdapat perkebunan buah naga yang
beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan karena di datangi
langsung oleh bapak dan ibu bupati trenggalek. Perkebunan buah
naga ini sudah memiliki kelompok yang beranggotakan ibu-ibu di
desa baruharjo, tetapi kelompok ini masih belum berkembang dalam
mengembangkan produk buah naga tersebut. Menurut salah satu
anggota, kelompok perkebunan buah naga sudah memberikan
proposal kepada pihak desa tetapi belum mendapat persetujuan.

Potensi lain dari desa Baruharjo adalah industri kecil yang


berbasis rumah tangga. Kegiatan industri ini di dominasi oleh
kerajinan genteng dan batu bata, Namun berbeda dengan pengrajin
batu bata pada umumnya karena para pengrajin bata di desa
Baruharjo menjual batanya dalam keadaan mentah kepada pengrajin
genteng. Hal itu dikarenakan pada saat proses pembakaran genteng
yang masih tradisional membutuhkan alas sebagai tungku untuk
proses pembakaran genteng. Industri batu bata dan genteng ini
terletak diwilayah baruharjo bagian barat tepatnya di dusun
baruklinting. Selain kedua bidang tersebut ada juga industri di
bidang konveksi. Industri konveksi terdiri dari pembuatan mukena,
alas meja dan baju seragam.
161
| Desa Sederhana Yang Kaya Potensi

Menyikapi harga genteng yang selalu turun di bulan februari


- juli, setidaknya pemdes melakukan sebuah kajian yang berkaitan
dengan penasaran genteng. Semisal pemdes membuat semacam
koperasi yang bisa membantu dalam hal pemasaran genteng yang
lebih baik. Sehingga harganya tetap setabil dan mengurangi dampak
kerugian yang di alami oleh pengrajin. Semua itu merupakan imbas
dari semakin mahalnya harga bahan baku dan biaya operasional.

Dalam bidang pertanian pemerintah desa Baruharjo telah


membentuk sebuah wadah atau Organisasi bagi para petani untuk
saling bertukar fikiran dan saling membantu, gotong royong untuk
mencapai kesuksesan bersama. Organisasi tersebut diberi nama
kelompok tani Margo Rukun. Selain berfungsi sebagai ajang diskusi,
organisasi ini juga sebagai sarana untuk menggalang bantuan pada
pemerintah, bantuan dapat berupa alat – alat pertanian seperti mesin
bajak sawah, mesin pompa air, mesin selep, dll. Namun para petani
masih mengalami kendala disaat musim kemarau tiba, yaitu
susahnya untuk mendapatkan air. Hal itu dikarenakan persawahan
desa Baruharjo merupakan sawah tadah hujan. Jadi apabila musim
kemarau tiba, para petani harus mengeluarkan tambahan biaya yang
tidak sedikit untuk mengairi tanamannya.

Sehubungan dengan potensi industri konveksi dan


perkebunan buah naga, pemerintah desa bisa memberikan pelatihan
kepada para pengusaha konveksi dan kelompok buah naga dalam hal
inovasi produk pemasaran produk. Di era modern ini pemasaran

162
Af’idatul Khuzaimah|

melalui digital lebih diminati oleh masyarakat Indonesia. Dengan


berjalannya perekonomian masyarakat maka secara tidak langsung
akan berdampak pada perekonomian desa.

163
| Desa Sederhana Yang Kaya Potensi

164
KEBERAGAMAN POTENSI DESA DI DESA PUCUNG KIDUL
KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG
SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI WARGA

Desa Pucungkidul merupakan kawasan yang potensial


terbukti keberadaan kawasan peternakan dan area persawahan yang
suburdengan curah hujan yang cukup tinggi. Jarak Desa Pucungkidul
dengan Kantor Kecamatan sekitar 1 Km dan jarak dengan Kantor
Kabupaten sekitar 8 Km. Apabila ukuran dari permukaan laut maka
posisi Desa Pucungkidul berada di ketinggian antar 900 meter di atas
permukaan laut. Jumlah penduduk Desa Pucungkidul sebanyak 3.411
jiwa yang tersebar di 2 dusun, 5 RW dan 21 RT. Yaitu dusun Krajan
dan Dusun Glodogan. Dari jumlah tersebut, terdiri dari laki-laki
1.130 jiwa dan perempuan 1.190 jiwa dengan tingkat pertumbuhan
rata-rata selama 6 tahun terakhir 0,98%, dengan tingkat kepadatan
sebesar 2.320 jiwa/km2. Asal usul Desa Pucung Kidul yaitu konon
kabarnya di dekat Gunung Budheg banyak tumbuh pohon sejenis
tanaman keras. Pohon tersebut memiliki buah dan oleh orang
sekitarnya dinamakan pohon kluwak. Pada mulanya ada seseorang
tertarik untuk mengambil buah yang jatuh, dibelah dan mencoba
mencicipi daging buahnya, ternyata rasanya enak. Mulai saat itulah
terkabarkan bahwa biji buah Kluwak enak rasanya dan lebih enak
lagi untuk dibuat sambal. Dari pengaruh semakin berkembangnya
masyarakat disekitarnya, semakin ramailah orang- orang

165
| Keberagaman Potensi Desa Di Desa Pucung Kidul Kecamatan
Boyolangu Kabupaten Tulungagung Sebagai Penggerak Ekonomi
Warga
memanfaatkan biji buah Kluwak baik untuk dimakan sendiri maupun
dijual pada tempat lain. Akibat dari hal tersebut buah yang masih
mudapun tak luput ikut dipetik. Apabila dilihat sepintas buah
Kluwak tua dengan yang muda adalah sama. Hanya rasanya berbeda
(pahit) dan oleh sebagian masyarakat buah Kluwak muda itu
dinamakan Pucung. Sehingga tersohorlah bahwa buah Kluwak yang
berasal dari dekat Gunung Budeg disebut Kluwak Pucung. Untuk
mengenang peristiwa itu oleh sesepuh kelompok masyarakat tempat
tersebut dinamakan Desa Pucung. Dan karena pohon tersebut banyak
tumbuh di sebelah selatan (bahasa jawa : kidul) nama terebut
dilengkapai menjadi Pucung Kidul. Pada waktu itu sekelompok
masyarakat belum ada pemikiran untuk melestarikan pohon tersebut
sehingga sekarang ini pohon tersebut sudah tidak ada lagi.

Di sini potensi pertanian sangat menonjol diantara potensi-


potensi yang lainnya. Hal ini didukung dengan mayoritas warga di
sini yang berprofesi sebagai petani. Komoditas utama yang di tanam
adalah bahan pokok yaitu padi dan sebagian juga ada jagung,
kacang, tembakau, bawang merah dan sayuran. Untuk bulan-bulan
ini atau pada saat ini, hasil pertanian di desa Pucung Kidul yaitu
padi.
Setelah potensi pertanian, Desa Pucung Kidul juga memiliki
potensi di sektor peternakan. Yaitu peternak ikan lele, ikan patin, dan
ikan gurame. Adanya peternakan ini juga membuka lapangan
pekerjaan untuk warga yang lain. Biasanya kalo sudah panen,

166
Nian Ida Matus Silmi |

pembeli dari daerah lain akan langsung mengunjungi tempat


peternak ikan tersebut. Karena sudah menjadi langganan dari dulu.
Warga di sini memilih untuk memelihara ikan lele dikarenakan
pasarnya yang terus berkembang. Ikan lele bia di panen setelah
mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisa dicapai
dalam waktu 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Ada juga
yang memelihara ikan gurame. Kelebihan dalam memelihara ikan
gurame dapat dipanen dalam waktu 9 bulan. Tingginya permintaan
gurame membuat usaha budidaya ikan ini menjadikan keuntungan
lumayan besar juga. Masa panen ikan ini tergolong lama. Tapi
untungnya sekarang ada spesies ikan gurame baru yang bis adi panen
lebih cepat. Hanya dalam waktu 9 bulan bobot gurame bisa mencapai
500 gram. Selain budidaya ikan lele dan gurame, warga sini juga
membudidayakan ikan nila. Masa panen ikan nila yang mecapai
ukuran 300-500 gram biasanya membutuhkan waktu hingga 4-6
bulan lamanya.
Di sisi lain desa pucung kidul juga ada yang mempunyai
usaha yang sudah terkenal sampai ke luar kota, salah satunya yang
terkenal dari desa Pucung Kidul yaitu Minyak Atsiri yang
mewangikan Desa Pucung Kidul. Minyak atsiri adalah sebuah
minyak essensial yang diproduksi dari bagian-bagian tanaman seperti
akar, kulit tanaman serta daun dari tanaman yang mengandung
minyak serta mengeluarkan aroma khas. Seperti di Desa Pucung
Kidul yang mengambil minyak atsiri dari Tanaman Nilam, Cengkeh
167
| Keberagaman Potensi Desa Di Desa Pucung Kidul Kecamatan
Boyolangu Kabupaten Tulungagung Sebagai Penggerak Ekonomi
Warga
dan Daun Jeruk. Dengan peluang pasar yang sangat besar berbisnis
minyak atsiri bukanlah sesuatu hal yang mudah, selain dengan
susahnya bahkan baku yang harus menunggu panen, praktis hanya
daun jeruk yang bahan bakunya bisa didapatkan dengan sangat
mudah belum lagi biaya penyulingan minyak sangatlah tinggi. Itulah
yang tergambar dari usaha penyulingan minyak atsiri yang ada di
Desa Pucung Kidul Kecamatan Tulungagung. Selain dapat
menyuling hasil tanaman mereka sendiri mesin penyulingan tersebut
bisa digunakan untuk menyuling hasil produksi tanaman minyak
lainnya yang berada disekitar desa atau di Kabupaten Tulungagung.
Proses pembuatan minyak atsiri adalah dengan menggunakan teknik
distilasi air. Sampel tanaman dicampur dengan air. Lalu, campuran
tersebut dididihkan. Air dan minyak asiri yang terkandung dalam
tanaman akan menguap, sementara sisa tanaman yang tidak
mengandung minyak atsiri akan tetap. Uap campuran air dan minyak
atsiri didinginkan, lalu tambahkan natrium sulfat anhidrat (Na 2SO4)
untuk memisahkan air dari minyak asiri. Minyak Atsiri ini juga
memiliki beberapa kegunaan dalam kehidupan sehari-hari,
diantaranya untuk mengobati sakit gigi, menyegarkan udara, dapat
menenangkan syaraf, sebagai minyak gosok atau urut Karena
manfaatnya yang bagus untuk syaraf dan juga dapat meredakan
nyeri. Dan masih banyak lagi manfaat lain dari minyak atsiri ini.
Masyrakat yang ada di Pucung Kidul Boyolangu ini
mengolah minyak atsiri tersebut dengan baik. Kemudian mereka

168
Nian Ida Matus Silmi |

memasarkan hasil penyulingan minyak atsiri di berbagai pasar.


Namun, peluang pasar yang sangat besar untuk berbisnis minyak
atsiri bukanlah menjadi sesuatu yang sangat mudah. Selain dengan
susahnya bahkan baku yang harus menunggu panen, mereka
mempunyai ide praktis hanya dengan menggunakan daun jeruk yang
bahan bakunya bisa didapatkan dengan sangat mudah dan belum lagi
biaya penyulingan minyak yang sangat tinggi. Untuk sampai
sekarang, di desa ini masih memproduksi minyak atsiri tersebut. ada
beberapa warga yang menamai minyak atsiri dengan nama minyak
kenanga.

Lampiran

169
| Keberagaman Potensi Desa Di Desa Pucung Kidul Kecamatan
Boyolangu Kabupaten Tulungagung Sebagai Penggerak Ekonomi
Warga

170
Nian Ida Matus Silmi |

171
POTENSI DESA PUCUNGKIDUL

Desa Pucungkidul merupakan desa yang berada di wilayah


Kabupaten Tulungagung, tepatnya desa ini berada di sebelah selatan
Kabupaten Tulungagung. Jarak Desa Pucungkidul dengan kantor
Kecamatan Sekitar 1Km dan jarak dengan kabupaten sekitar 8km
Kondisi wilayah DesaPucungkidul merupakan dataran rendah dan
sedikit dataran tinggi karena paling selatan dari DesaPucungkidul
adalah pegunungan yang biasa di sebut dengan Gunung Budheg.
Batas wilayah Desa Pucungkidul bagian selatan adalah Desa
Tanggung, dan bagian timur adalah Desa Sanggrahan, sedangkan
bagian utara adalah DesaWajakKidul dan bagian barat adalah Desa
Boyolangu.

Luas wilayah Desa Pucungkidul mencapai 3.57km2 yang


terdiri dari lahan persawahan, perkebunan, pemukiman dan
perhutani. Secara geografis DesaPucungkidu l merupakan kawasan
yang potensial ditemukan kawasan perkebunan dan area persawahan
yang sangat subur dengan curah hujan yang cukup tinggi. Apabila
ukuran dari permukaan laut maka posisi DesaPucungkidul berada di
ketinggian antara 900meter diatas permukaan Laut.
DesaPucungkidul sendiri terdiri dari 2 Dusun yaitu Dusun Glodogan
dan Dusun Krajan.Terbagi menjadi 5 RW dan 21 RT. Sedangkan

172
Novia Zulfatul Rohmah |

jumlah penduduknya sebanyak 3.411 jiwa, dari jumlah tersebut,


terdiri dari 1.130 laki-laki dan 1.190 perempuan dengan tingkat
pertumbuhan rata-rata selama 6 (enam) tahun terakhir 0.98% dengan
tingkat kepadatan sebesar 2.320jiwa per km2.

Mata pencaharian penduduk DesaPucungkidul mayoritas


petani atau berkebun, dan sebagian ada yang bekerja keLuar negeri.
Kondisi rumah warga DesaPucungkidul setiap RT saling berdekatan
satusama lain, karena dari kebanyakan mereka mempunyai hubungan
keluarga, inilah yang menjadikan alas an kenapa mereka
mempunyai rumah saling berdekatan. Di Desa Pucungkidul sendiri
banyak sekali potensi yang dapat mendorong perekonomian
masyarakat desa, yaitu mulai dari sector pertanian, perikanan,
perkebunan, dan yang paling tidak biasa yaitu penghasil minyak
atsiri. Dikarenakan banyak sekali tanaman bunga kenanga di Desa
Pucungkidul, menjadikan salah satuwarga yang berinisiatif untuk
menciptakan minyakatsiri dari bunga kenanga. Selain bunga kenanga
dijadikan untuk minyak atsiri mereka juga menggunakan bunga
kenanga untuk campuran acara ritual keagamaan seperti ziaroh
kubur, selamatan, dan lain-lain. Penghasil minyak atsiri masih ada 1
di desa Pucungkidul. Menurut Bapak Kepala Desa alasan kenapa
masih sedikit yang mau mengolah bunga kenanga menjadi minyak
atsiri, dikarenakan harga mesin pengolahan yang mahal, selanjutnya
pengiriman minyak yang hanya satu tempat saja yaitu kepabrik
pembuatan kosmetik. Selain pembuatan minyak atsiri, ada beberapa
173
| Potensi Desa Pucungkidul

warga yang membuka usaha sendiri yaitu usaha pembuatan kripik


kulit patin dan kripik singkong. Untuk pembuat keripik kulit patin,
motivasi yang dilakukan adalah memanfaatkan bahan limbah dari
pabrik fillet ikan patin, dari pada kulitnya terbuang sia-sia, beliau
membelinya untuk di jadikan produk dengan tampilan berbeda
dengan yang lannya, yaitu meciptakan crispy kulit patin dan rambak
kulit patin. Biasanya kerupuk rambak terbuat dari kulit kerbau atau
kulit sapi, dari sinilah mereka mencoba mengembangkan usaha
pengolahan kulit patin dan menjadi banyak di kenal oleh masyarakat
luar, namun ada kesulitan tersendiri yang beliau hadapi, yaitu
bebarapa kali pernah tidak mendapat jatah kulit patin, karena ada
beberapa pihak dari luar yang membeli kulit patin dengan jumlah
yang banyak dengan harga yang tinggi karena digunakan untuk
campuran kosmetik, namun harapan sipembuatkripik semoga
seeterusnya tetap mendapatkan jatah kulit patin dan ikut
mengembangkan uasahanya. Selain pembuatan kripik kulit patin, ada
beberapa warga juga yang membuat kripik dari singkong dan keripik
gadung, mereka membuat keripik singkong dengan 2 varianya itu
varian manis dan original. Dari ke 3 usaha warga yang masih banyak
kendala,harapan Bapak Kepala Desa kedepannya, BUMDES dapat
ikutandil mengelola usaha tersebut, dan dapat meciptakan lapangan
pekerjaan bagi warga Desa Pucungkidul dan dapat mengenalkan dan
membawa produk tersebut keluar sebagai produk asli warga Desa
Pucungkidul.

174
Novia Zulfatul Rohmah |

Sedangkan, warga Desa Pucungkidul yang mayoritas


bekerja sebagai petani atau pekebun. Hampir seluruh warga memiliki
lahan persawahan sendiri yang tiap tahun di jadwal penanaman nya
,mulai dari menanam padi tiap 3 bulan sekali,, menanam polowijo
seperti jangung, kacang tanah, tembakau, bawang merah atau bahkan
sayur lainnya. Secara geografis luas lahan pertanian sendiri lebih
sempit di banding kan dengan lahan pemukiman. Melihat kondisi
yang sepertiitu, ditakut kan mengancam ketahan pangan
desatersebut. Untuk menghindari hal tersebut maka warga yang tidak
mempunyai lahan persawahan, memanfaatkan pekarangan rumah
untuk bercocok tanam. Dengan adanya bercocok tanam harapan
masyarakat desa minimal hasil pertaniannya bias dikonsumsi sendiri
, selebihnya bisa di jual seperti kangkung, bayam, sawi, cabai, tomat,
bawang merah, dan lain-lain.

Untuk bulan ini, hasil pertanian di DesaPucungkidul yaitu


padi dan beberapa ada yang menanam bawan gmerah. Di era
pandemic ini harga bawang merah pernah melonjak tinggi dengan
harga mencapai Rp. 40.000/kg, dari situ banyak warga yang
berbondong-bondong mecoba menanam bawang merah. Setelah
banyak yang menanam bawang merah dengan usia panen 3 bulan,
sekarang harga bawang merah menjaditurun dengan harga Rp.
15.000/kg, dengan harga yang jauh dari harga awal tidak
menyurutkan niat para petani untuk mencob amenanam kembali
bawang merah, setelah melihat hasil panennya yang sangat
175
| Potensi Desa Pucungkidul

memuaskan padahal masih ada yang baru pertama mencoba


menanam. Selanjutnya cara memanen padi di Desa Pucungkidul ada
yang masih menggunakan cara tradisional, dan ada yang
menggunakan cara modern. Untuk persawahan dengan wilayah yang
strategis dan mempunyai akses jalan yang luas, biasanya memanen
padi dengan mengunakan teknologi gunting.

Selain di sector pertanian dan perkebunan. Di Desa


Pucungkidul juga memiliki potensi dalam sector peternakan dan
perikanan. Dalam sector peternakan yaitu meliputi ternak ayam
petelur, ternak kambing, ternak ayam potong, dan ternak burung
puyuh petelur. Namun salah satu usaha ternakt erbesar di
DesaPucungkidul yaitu peternak ayam petelur milik Bapak Hari dari
Dusun Glodogan. Menurutnya untuk mempertahankan kemampuan
daya bertelur yang berkualitas, Bapak Hari memberikan pakan yang
berkualitas dengan campuran berupa jagung, katul, dedak, dan lain-
lain. Menurut Bapak Hari telur hasil ternakdari ayam-ayamnya di
setor ketoko-toko roti dan di ambili para pedagang warung untuk di
jual kembali. Hal ini juga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat desa. Sedangkan dalam sector perikanan yaitu ada
beberapa yang memelihara ikan seperti ikan lele, ikan gurameh, ikan
patin dan ikan hias. Untuk pakan ikan sendiri, warga mensiasati
dengan mencampur pellet dengan kangkung atau tumbuh-tumbuhan
lainnya dengan alasan agar ikan nya lebih cepat besar dan segera bisa
di panen. Untuk panen ikan sendiri ,warga tidak perlu kesusahan

176
Novia Zulfatul Rohmah |

menjual keluar daerah , karena sudah ada pembeli sendiri yang akan
memanen dan mengambil dengan kesepakatan di awal.

Demikian potensi yang ada di Desa Pucungkidul,


diharapkan kedepannya dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat. Jadi apabila potensi yang di miliki akan sangat
menguntungkan maka bias di jadikan peluang usaha dengan prospek
yang bagus untuk dikembangkan.

177
KEBUN JERUK SEBAGAI POTENSI BESAR DESA
MAESAN YANG TERSEMBUNYI

Desa Maesan merupakan desa yang terletak di Kecamatan


Mojo, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Terletak sekitar 25
kilometer dari pusat perkotaan, dapat ditempuh melewati Jalan
Raung. Di sepanjang jalan menuju Desa Maesan, kita masih dapat
menemukan sawah dan perkebunan yang asri. “kalau kita jalan-jalan
waktu sore, measan ini selalu terkenal sama pemandangan indah
Gunung Wilis” kata Bu Demi, salah satu perangkat Desa Maesan.
Terdapat sekitar 4.821 jumlah penduduk, 1.618 jumlah
Kartu Keluarga (KK), luas wilayah 3,79 km2, dan kurang lebih
terdapat sekitar 4 Dusun. Desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa
yaitu Bapak Ahmad, beliau sudah menjalani tugas sebagai kepala
desa selama empat tahun. Kepribadiannya banyak disenangi oleh
masyarakat Desa Maesan. Kali ini, Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
dihadapi oleh sebagian besar Perguruan Tinggi sedikit berbeda, yaitu
secara virrtual dari rumah atau biasa di singkat KKN VDR. “ya
memang keadannya kayak gini harus diterima mbak” ujarnya ketika
saya temui di Balai Desa. Kemudian tugas yang awalnya mahasiswa
dituntut harus terjun langsung ke lapangan untuk melihat langsung
bagaimana potensi desa yang dituju, kini digantikan sebagai tugas
yang harus dikerjakan secara individu dan dari rumah.

178
Sekar Trisna Sepgiar |

Desa Maesan adalah salah satu desa yang terletak di bagian


bawah lereng Gunung Wilis. Kontur tanah yang bagus pun menjadi
salah satu alasan bagi warga Desa Maesan untuk bercocok tanam.
Selain memiliki tanah yang bagus, masih banyak lahan kosong yang
dapat digunakan untuk bercocok tanam. Sehingga kebanyakan
pekerjaan masyarakat dari Desa Maesan ini yaitu sebagai petani dan
memiliki kebun salah satunya adalah kebun jeruk. Terdapat lebih
dari 3 kebun jeruk yang saya temui di desa ini yaitu yang terletak di
Dusun Maesan, Baran, dan Ploso Kuning, salah satunya adalah
kebun jeruk milik Pak Giarto.

Awal mula kebun jeruk milik Pak Giarto ini didirikan oleh
seorang laki-laki yang bernama Bapak Imam Sujono. Perkebunan ini
terletak tepat di belakang rumah Pak Giarto. Sebelum membudi
dayakan usaha ini, lahan yang sudah turun temurun dari keluarga
Alm. Bapak Imam Sujono ini sebelumnya kosong dan hanya
ditanami dengan tanaman-tanaman yang kurang produktif seperti
pohon bambu, pohon pisang yang tidak memberikan hasil yang
signifikan karena memang tidak ditangani secara profesional. Lalu
beberapa tahun silam, terfikirkan oleh Alm. Bapak Imam Sujono ini
untuk menanam pohon buah jeruk.

Menurutnya, Beliau terfikirkan untuk menanam pokok buah


jeruk ini dikarenakan letak kontur tanah perebunan yang berada tepat
dibelakang rumah Bapak Giarto ini tidak cocok jika ditanami
tanaman padi atau sejenisnya dikarenakan letak tanah perkebunan
179
|Kebun Jeruk Sebagai Potensi Besar Desa Maesan Yang
Tersembunyi
milik Alm. Bapak Imam sujono ini jauh dengan mata air. Lalu untuk
menciptakan manfaat dari lahan perkebunan yang cukup luas ini,
Alm. Bapak Imam Sujono mempunyai inisiatif untuk menanam buah
jeruk, karena buah jeruk ini sendiri relatif mudah untuk tingkat
perawatannya dan cukup kuat untuk tidak terkena hama tanaman,
dan memiliki hasil yang cukup bagus ketika menggeluti usaha
perkebunan buah jeruk ini. Maka tak heran banyak dari warga Desa
Maesan ini banyak yang tertarik untuk usaha perkebunan buah jeruk
ini. Selain perawatannya yang cukup mudah, hasilnya yang di dapat
pun juga besar.

Pada saat menanam buah jeruk, sebenarnya tidak banyak


kesulitan yang didapat, namun tetap saja ada sedikit gangguan
seperti cuaca pada saat musim kemarau. Buah jeruk ini sendiri
memerlukan beberapa kali atau secara periodik harus di siram atau
dilep istilah jawanya, karena untuk mempertahankan kualitas agar
daun jeruk itu tidak layu. Modal awal pada saat menanam buah jeruk
ini sekitar Rp. 10.000- Rp. 15.000 per batang. Untuk luas tanah 200
Ruu (istilah satuan dalam bahasa Jawa), beliau menanam beberapa
batang pohon jeruk dengan minimal tinggi 1 meter. Bahan baku pada
saat menanam buah jeruk ini tentunya bibit pohon jeruk, pupuk, dan
sarana untuk mengairi perkebunan miliknya.

Setelah pohon jeruk ini mendekati masa panen, tidak sulit


untuk mencari pembeli atau pengepul dari buah jeruk ini. Biasanya
pemasaran jeruk di Desa Maesan ini, akan dikirim ke daerah Jawa

180
Sekar Trisna Sepgiar |

Barat, Bandung, dan Jakarta. “jauh-jauh mbak maesan ini pembeline


buah jeruk, wong soale udah pada tahu semua disini banyak yang
nanem”. Ujar pak Giarto. Jika menghitung kisaran laba untuk luas
lahan sekitar 200 Ruu ini, dapat diperoleh laba kotor sekitar 10 juta
untuk sekali panen, dan akan dipotong untuk biaya operasional
pengelolaan pembudi dayaan buah jeruk ini.

Pada saat ingin menanam buah jeruk ini, harus


mempersiapkan lahan semaksimal mungkin untuk mendapatkan
sinar matahari yang cukup. Apabila pohon jeruk ini terhalang oleh
pohon-pohon lainnya atau tidak terkena sinar matahari yang cukup,
maka akan mempengaruhi kualitas pohon jeruk ini. Lalu kelemahan
pada saat menanam pohon jeruk ini yaitu terdapat parasit-parasit
yang menempel di batang pohon jeruk tersebut. “jamur upas itu lo
mbak banyak di pohonnya kalo gak di rawat betul-betul” kata Pak
Giarto pada saat saya mewawancarainya. Efek dari parasit-parasit
yang menempel di batang pohon jeruk tersebut akan membuat daun
dari pohon jeruk tersebut menguning atau bisa disebut puringen
dalam bahasa Jawanya, lalu akan mengering dan mati. “pohon jeruk
itu penyakit yang paling besar itu ya puringen mbak” ujarnya. Dan
hingga sekarang, penyakit jamur yang ada di pohon jeruk itu masih
susah untuk dihilangkan, dan sulitnya mencari pestisida pun menjadi
faktor utama susahnya penyakit jamur tersebut untuk hilang. Jadi
jika pohon tersebut puringan, maka sudah bisa dipastikan pohon
jeruk tersebut akan mati.

181
|Kebun Jeruk Sebagai Potensi Besar Desa Maesan Yang
Tersembunyi
Keuntungan bagi masyarakat sekitar pada saat menanam
buah jeruk ini ketika telah tiba pada saat musim panen. Jasa tenaga
masyarakat sekitar dibutuhkan pada saat musim panen, terutama
yang bekerja di ladang. Tenaga para masyarakat sekitar dibutuhkan
pada saat menanam, mengelola, dan pada saat masa panen.

Usaha kebun buah jeruk ini sebenarnya di Desa Maesan


memiliki potensi yang besar. Selain letak desa yang berada di bawah
lereng Gunung Wilis yang membuat tanahnya cocok untuk ditanami
buah jeruk, para pengepul yang berada di luar Provinsi Jawa Timur
ini khususnya di Bandung dan Jakarta sudah mengetahui dan
mengenal bahwasannya jika Desa Maesan ini adalah salah satu desa
yang terdapat kebun jeruk yang banyak. Pun buah jeruk ini sendiri
tidak terlalu sulit untuk merawatnya. Jika pemerintahan Desa
Maesan memberikan pelatihan-pelatihan terkait penanaman pohon
buah jeruk ini kepada masyarakat Desa Maesan yang belum mimiliki
pekerjaan tetap, akan mendapatkan keuntungan yang lebih juga bagi
desa jika pembudi dayaan buah jeruk ini diperhatikan. Apalagi jika
sudah sebagian besar masyarakat Desa Maesan menggeluti budi daya
ini. Akan menjadikan Desa Maesan menjadi tempat Agro Wisata
buah jeruk dan sudah sangat jelas bagi Desa Maesan ini sendiri untuk
mendapatkan income dari penanaman buah jeruk itu sendiri.

182
POTENSI DESA KARANGSONO, NGUNUT,
TULUNGAGUNG

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu mata kuliah


yang wajib diampu oleh mahasiswa yang melaksanakan program
perkuliahan dan sudah terpenuhi Sistim Kredit Semesternya.
Pelaksanaan KKN bagi mahasiswa merupakan suatu bukti
pengamdian mahasiswa kepada masyarakat. Mahasiswa pada
kegiatan KKN ini dituntut untuk mampu terjun langsung di
masyarakat untuk dapat mengabdikan apa yang diperoleh dibangku
kuliah. Bentuk-bentuk pengabdian yang dilakukan mahasiswa pada
kegiatan KKN ada bermacam-macam, sesuai dengan prodi atau
jurusan yang diambilnya.
Pertengahan Maret 2020, tatanan kehidupan dunia telah
berubah dengan sangat cepat dan memaksa semua tatanan kehidupan
berbeda dari sebelumnya, tak terkecuali dari sisi Pendidikan. Corona
Virus 19 yang membuat semua kegiatan umat manusia berbeda dari
biasanya. Tak terkecuali pada pelaksanaan perkuliahan yang harus
dilaksanakan secara daring(dalam jaringan). Ketika pembelajaran di
semester genap kemarin dilaksnakan secara daring samapai selesai
dan samapai sekarang ini masih berlanjut, pelaksanaan KKN pun
dilaksanakan secara online atau bisa disebut dengan KKN Virtual.
Pada pelaksanaan KKN Virtual ini mahasiswa diharuskan
mengabdikan diri pada desa masing-masing untuk meneliti

183
|Potensi Desa Karangsono, Ngunut, Tulungagung

bagaimana kebersadaan serta potensi desanya masing-masing.


Setelah melakukan penelitian terhadap desanya akhirnya mahasiswa
akan memperoleh dan mengetahui bagaimana keberadaan desanya
serta potensi apa yang perlu dikembangkan dan bagaimana cara
pelaksanaannya.
Saya Umaiyah dari jurusan Pendidikan Islam Anak Usia
Dini (PIAUD) IAIN Tulungagung, kali ini juga menjadi mahasiswa
yang sedang melakukakn KKN Virtual. Kali ini saya akan
mengadakan penelitian tentang desa tempat tinggal saya, yaitu desa
Karangsono kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung. Saya
mencari data-data tentang desa saya mulai dari sesepuh desa, tokoh
desa samapai kepada perangkat desa. Berdasarkan penelitian yang
saya dapatkan tentang desa tempat tinggal saya akan saya
paparkakan di pembahasan berikutnya.
Desa Karangsono adalah sebuah desa yang secara geografis
berada dibagian tenggara dari kabupaten Tulungagung. Desa
Karangsono berada di kecamatan Ngunut bagian ujung selatan. Desa
Karangsono dapat ditempuh melalui berbagai jalur, bila dari arah
kecamatan Ngunut 7km menuju desa Karangsono. Masyarkat
Tulungagung menyebut desa Karangsono adalah desa nya orang
kaya, hal ini karena pada musim ibadah haji masyarakat Karangsono
sering menjadi perigkat pertama dari segi kuantitas masyarakat yang
menunaikan ibadah haji, hingga saat ini masyarakat kabupaten
Tulungagung sudah tidak asing lagi dengan nama desa Karangsono
Ngunut. Menurut data informasi yang saya peroleh dari tokoh

184
Umaiyah|

masyarakat dan perangkat desa, bahwa asal asul desa Karangsono


didirikan oleh seorang sesepuh yang dikenal dengan nama Mbah
Demang. Menurut cerita yang saya dapatkan Mbah Demang adalah
murid dari Mbah Jayengkusuma. Jayengkusuma adalah pendiri atau
yang biasa kita sebut babat alas nya kabupaten Tulungagung.
Keberadaan mbah Demang sebagai pendiri desa Karangsono tidak
banyak diketahui oleh masyarakat Karangsono sendiri, tidak
menyalahkan mereka sebagai warga yang tidak mengetahuinya, akan
tetapi memang sebagai generasi muda ini tidak ada yang memberi
tahu ataupun kita sendiri yang mencari tahu tentang keberadaan sang
leluhur desa. Melihat kenyataan tersebut sang perangkat desa baru
pada rapat desa mengusulkan dilestarikannya makam Mbah Demang
dan dijadikannya sebagai wisata religi sebagai aset daerah setempat.
Desa Karangsono sering dikenal sebagai masyarakat islami,
kegiatan keagamaan yang ada disini sangat kuat dan beragam sekali,
mulai dari anak-anak mengaji di TPA, madrasah diniyah higga
organisasi keagamaan lainnya. Selain kegiatan keagamaan, juga ada
banyak hal kebudayaan daerah yang dilestarikan disini, seperti
tanjidor, sholawatan, tibak’an, dan juga ada orkes desa.
Apabila kita masuk desa Karangsono dari wilayah utara
pertama kali yang kita lihat adalah produsen kerupuk. Ada beberapa
produsen krupuk udang yang ada didesa Karangsono. Keberadaan
produsen kerupuk ini juga memacu meningkatnya ekonomi
masyarakat desa. Melalui produsen krupuk ini ada banyak tenaga
185
|Potensi Desa Karangsono, Ngunut, Tulungagung

kerja yang diserap. Hal ini bisa mengurangi angka pengangguran


yang ada didesa ini. Para produsen krupuk ini biasanya
mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan
tetap. Satu produsen kerupuk bisa mempekerjakan minimal 10 orang,
sedangkan produsen kerupuk yang ada di desa ini kurang lebih ada
10 produsen.
Selain produsen kerupuk udang, desa Karangsono juga
memiliki asset desa yang sangat terkenal yaitu penggilingan tebu.
Penggilingan tebu didesa Karangsono, menjadi salah satu mata
pencaharian tetap masyarakat disini. Ada 15 penggilingan tebu yang
ada di desa Karangsono, dan bahkan ada satu penggilingan yang
sudah memiliki IRT dari Kemenkes. Sedangkan untuk yang lain
belum mencari IRT dengan alasan yang belum jelas. Penggilingan
tebu ini juga menyerap banyak pekerja dan bahkan sampai ada yang
mendatangkan dari kabupaten tetangga, Blitar dan Trenggalek.
Mata pencaharian penduduk lainnya yang ada didesa ini
adalah bertani. Petani di desa ini sebagian besar menanam padi dan
palawija. Mulai beberapa tahun ini petani disini sudah banyak
beralih ke tanaman lain seperti bawang merah, cabe semangka, dan
melon. Petani muda disini sudah mulai bisa membaca pangsa pasar
dengan menanam tanaman yang memiliki harga jual tinggi. Pada
musim ini banyak petani yang menanam bawang merah mengalami
kesuksesan karena harga jual mencapai Rp 50.000/kg. Pada musim
panas petani menanam buah semangka dan melon. Selain ada petani
yang mencoba berinisiatif menanam tanaman yang memiliki nilai

186
Umaiyah|

jual tinggi, masyarakat disini juga ada yang menjadi penjual bibit
tanaman (pembibitan). Tanaman yang dibudidyakan diantaranya
sayuran, dan buah-buahan terong, tomat, timun, cabe, melon,
semangka, seledri, bawang prei). Demikian profil desa Karangsono
beserta potensi yang dimiliki oleh desanya.

187
POTENSI DESA MIRIGAMBAR

Kegiatan hari pertama yang saya lakukan ketika KKN


Virtual dari rumah ini yaitu mendatangi rumah Ibu RT saya yang
bernama Naniem Sundari beralamat di Dusun Miridudo RT 001/ RW
005, Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten
Tulungagung. Alasan saya mewawancarai beliau karena saya berfikir
jika beliau paham akan potensi yang terdapat di desa saya, selain itu
alasan saya tidak mendatangi Balaidesa/Kelurahan atau kepala desa
yang ada di desa saya karena belum adanya surat secara resmi dari
pihak kampus, sedangkan seharusnya secara formal harus adanya
surat izin observasi, jika nantinya ada surat izin dari kampus secara
resmi saya akan mendatangi Balaidesa/Kelurahan, selain itu saya
ingin mengetahui mengenai potensi apa yang ada di desa saya. Pada
17 Juli di hari pertama pelaksanaan KKN Virtual dari rumah saya
mendatangi rumah Ibu RT Naniem Sundari, disana saya menanyakan
beberapa pertanyaan diantaranya yaitu mengenai potensi desa yang
terdapat di desa saya , berdasarkan wawancara saya ke Ibu Naniem
selaku ketua RT, ada beberapa potensi desa yaitu Petani, Pembuatan
Opak Gambir, Gilingan Tebu, dan juga Angkringan Desa. Mengenai
kelanjutan hal ini Ibu Naniem menyarankan saya untuk bertanya
kepada pihak-pihak yang berperan secara langsung.

188
Novia Dwi Lestari|

Selanjutnya saya melanjutkan kegiatan KKN-VDR saya


dengan berkunjung ke balaidesa Mirigambar untuk mengetahui atau
menanyakan secara langsng ke Pak Lurah bapak Nasrudin mengenai
profil dan potensi desa Mirigambar. Banyak hal menarik yang akan
saya bahas mengenai Potensi Desa Mirigambar ini, jadi desa
Mirigambar terletak pada wilayah dataran rendahterletak pada
ketinggian kurang lebih 90m diatas permukaan laut, dengan luas 2,6
km2 atau 265,7ha. Pusat pemerintahan desa Mirigambar terletak di
dusun Gambar RT 02 RW 01 dengan menempati areal lahan seluas
1.120 m2. Jumlah penduduk desa Mirigambar sebanyak 5.569 jiwa
yang tersebar di 2 dusun, 6 RW dan 18 RT, dari jumlah tersebut,
terdiri dari laki-laki 2.828 jiwa dan perempuan 2.741 jiwa dengan
tingkat pertumbuhan rata-rata selama 6 (enam) tahun terakhir 1,2 %,
dengan tingkat kepadatan sebesar 2.142 jiwa/km2.

Pada tanggal 20 Juli 2020 sesuai arahan dari Pak Lurah dan
Ibu Naniem ( RT ) saya melanjutkan kegiatan KKN-VDR ke
bendahara desa Mirigambar Bapak Khoirul. Kegiatan yang pertama
saya tanyakan mengenai potensi desa yaitu petani, jadi sebagian
besar penduduk dusun Miridudo ini yaitu sebagai petani pada musim
penghujan tanaman yang ditanam yaitu padi istilah jawanya polowijo
, sedangkan pada musim kemarau tanaman yang ditanam yaitu
bawang merah, tanaman bawang merah ini bisa dikatakan menjadi
unggulan potensi desa miridudo hal ini dikarenakan semua
masyarakat di desa miridudo mempunyai kekompakan dalam bertani
189
|Potensi Desa Mirigambar

bawang merah ini , apalagi di dukung dimasa saat ini harga bawang
merah sangat tinggi di kalangan petani desa miridudo serta
pertanahan di dusun miridudo ini sangat cocok jika di tanami
bawang merah.

Dimasa saat ini sistem penjualan barang merah ini dengan


cara di borongkan, berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya yaitu
dengan cara di potong dipisahkan antara bawang merah dan
daunnya, yang menyebabkan tahun ini di borongkan yaitu karena
tingginya pasaran harga bawang merah ini sehingga para pembeli
saling berebutan. Masa tanam bawang merah ini sekitar 60-70 hari
panen. Selain itu dalam hal pendanaan selain dari dana pribadi, juga
ada dana bantuan dari desa, jadi pada tahun 2016 ada sekitar 15 Juta
dana dari desa dari pihak desa kebingungan untuk mengolah dana
tersebut untuk kegiatan apa,dana ini berasal dari pemerintah pusat
sebagai dana untuk kegiatan Bumdes, akhirnya muncullah ide jika
dana tersebut sebagai bantuan atau sistem pinjam meminjam yang
menghasilkan laba, hasil laba dini nantinya kembali lagi ke desa
untuk keperluan yang ada di desa, dan orang – orang yang
meminjam dana ini juga secara bergiliran tidak hanya pada orang –
orang tertentu , jadi semua orang berhak meminjam dana dari desa
ini, berhubung musim tanam bawang merah hanya sekali dalam 1
Tahun jadi pembukuan mengenai dana ini setiap akhir Desember.
Bantuan yang di berikan oleh desa ini masih berjalan hingga saat ini

190
Novia Dwi Lestari|

2020, dan setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah dana


bantuan yang diberikan.

Pada tanggal 22 JULI 2020, tepatnya hari rabu saya diajak


Bapak Khoirul selaku Bendahara desa untuk turun langsung
mengetahui kegiatan yang ada di sawah serta bisa melihat secara
langsung bagaimana dalam proses panen bawang merah, jadi di hari
– hari saat ini tepat sekali lagi musim panen bawang merah. Saya dan
bapak Khoirul meninjau langsung proses panen bersama masyarakat
yang sedang panen. Kegiatannya sangat mengasyikkan bisa interaksi
langsung dengan para petani bawang merah dan bertanya mengenai
suka duka dalam bertani bawang merah ini. Berdasarkan wawancara
yang saya tanyakan ke bapak petani mengenai duka dari bertanam
bawang merah ini yaitu iklim yang tidak menentu saat ini
mengakibatkan perawatan bawang merah mengalami kesulitan,
mengingat iklim saat ini berubah-ubah kadang panas kadang hujan,
mengakibatkan tanaman terserang penyakit sehingga setiap harinya
petani rajin-rajin menyemprotkan obat atau ansektisida ke tanaman
bawang merah supaya nantinya tidak mengalami gagal panen.
Sedangkan mengenai sukanya yaitu harga bawang merah yang
melonjak tingi atau bisa dikatakan mahal dipasaran saat ini. Bahkan
dari pihak petani sempat berfikir negatif bahwa harga bawang merah
akan tidak laku mengingat adanya masa pandemi COVID19 saat ini
yang menjadi penghambat banyaknya kegiatan yang harus
terbengkalai. Mulai dari pengiriman barang dan lain-lainnya, tetapi
191
|Potensi Desa Mirigambar

semua itu berbuah manis di petani pada masa panen sesuai dengan
pengorbanan yang di korbankan dalam merawat tanaman setiap
harinya, sehingga membuat para petani merasa senang.

Mengenai potensi desa yang ada di desa Mirigambar tidak


hanya petani bawang merah, tetapi juga ada pembuatan Opak
Gambir rumahan , potensi desa ini dijalankan secara perorangan atau
UMKM, tetapi ini juga menjadi potensi desa mirigambar karena
yang membuat usaha ini tidak hanya satu rumah saja , tetapi ada
beberapa rumah yang memiliki usaha ini, dan label yang tertera pada
bungkus opak gambir ini juga mencantumkan desa mirigambar, jadi
desa mirigambar juga bisa terkenal luas lewat opak gambir ini, oleh
karena itu opak gambir bisa dikatakan sebagai potensi desa yang ada
di mirigambar. Pada Tanggal 20 JULI saya melanjutkan kegiatan
observasi saya untuk mendatangi langsung proses pembuatan opak
Gambir di rumah Ibu Jum nama sapaannya, sesampai di rumah Ibu
Jum saya di tunjukkan dengan beberapa produk opak Gambir yang
sudah di kemas rapi, selain itu saya juga diajak terjun langsung
dalam proses pembuatannya mulai dari pengenalan bahan – bahan
yaitu tepung beras, gula pasir, telur, santan, dan juga minyak goreng.
Proses pembuatannya lumayan sulit bagi saya yang belum pernah
sama sekali terjun untuk membuatnya, tetapi Ibu Jum secara tlaten
mengajari saya. Bermulan dari mencampur semua bahan yang tadi
berlanjut untuk mencetaknya yaitu oles cetakan opak dengan
minyak, menuangkan adonan, lalu menutup cetakan menunggu

192
Novia Dwi Lestari|

hingga matang, setelah matang dan selagi masih panas segera


pisahkan cetakan dan opak gambir tersebut supaya bisa untuk di
lipat. Setelah selesai berlanjut dalam proses pengemasan dan
penempelan sampel. Setelah pengemasan berlanjut pada pemasaran,
jadi untuk pemasaran opak gambir ini di jual di toko – toko yang ada
d desa Mirigambar sendiri atau bahkan luar desa/kota. Sehingga
produk ini juga dikenal masyarakat luas sebagai usaha dari potensi
desa yang ada di Mirigambar.

Selain itu ada potensi desa lain yang ada di Mirigambar


tepatnya di dusun Miridodo, jadi sebagian besar penduduk dusun
Miridudo ini memiliki potensi Gilingan tebu, mengenai hal ini saya
mengobservasi salah satu gilingantebu Bapak Soli, disana saya di
tunjukkan mengenai cara pembuatan gula merah dengan cara
tradisional, jadi Tebu yang akan dibuat menjadi gula ini hasil
kiriman dari luar kota, proses pembuatannya sangatlah sulit dan
hanya melibatkan karyawan laki-laki saja karena terlalu berat jika di
kerjakan oleh perempuan. Pembuatan gula merah sendiri dimulai
dari proses penggilingan tebu, dilanjutkan dengan proses
penggodokan sampai tebu tersebut tua/matang setelah itu diangkat di
taruh pada cetakan gula merah atau batok setelah itu tinggal
menunggu gula mengeras. Setelah mengeras berlanjut pada proses
pengemasan, jadi proses penjualan gula merah ini dengan cara di
bungkus di plastik ukuran besar atau perkarung, sistem penjualan
yang di plastik ini penjualannya ada di agen toko sedangkan yang
193
|Potensi Desa Mirigambar

dalam bentuk perkarung ini penjualannya ada pemasok jadi di kirim


keluar kota, untuk produksinya setiap hari sekitar 1 setengah ton.

Selanjutnya mengenai potensi desa yang terakhir yaitu


angkringan desa Mirigambar, angkringan ini belum lama didirikan,
baru pada tahun 2019. Tepatnya berada di samping candi
mirigambar, angkringan ini diberi nama “Angkringan Emperan
Ndeso” ide terbentuknya angkringan ini berawal dari anggota karang
taruna desa Mirigambar. Pengelolan angkringan ini di pandu oleh
Pak Sutanto selaku ketua karang taruna, hal ini berawal dari adanya
pengunjung candi mirigambar, alangkah baiknya mendirikan
angkringan ini sebagai tempat nongkrong, jadi jam buka angkringan
ini awalnya mulai jam 18.00 – 24.00, seiring berjalannya waktu
banyak pengunjung maka pihak pengelola menambah jam
beroperasinya menjadi pukul 09.00-24.00. Untuk yang bertugas di
angkringan ini yaitu para anggota karang taruna, jadi sistem tugasnya
secara bergilir, ketika siang yang menunggu para perempuan ketika
malam yang menunggu para laki – laki. Yang di jual di angkringan
ini macam-macam tidak hanya kopi tetapi juga ada beberapa
makanan ringan, gorengan, dan yang mejadi andalan angkringan
ndeso ini yaitu “ Wedhang Uwuh” yang mungkin jarang ditemui di
angkringan lainnya. Jadi bahan dari wedhang uwuh ini meliputi
berbagai rempah-rempah yang baik untuk kesehatan. Mengenai
anggaran dana untuk angkringan emperan ndeso ini berasal dari dana

194
Novia Dwi Lestari|

desa, dimana jika terdapat laba dalam angkringan ini nantinya


kembali ke desa.

Bapak Kepala Desa Mirigambar

Petani Bawang Merah

195
|Potensi Desa Mirigambar

Angkringan Emperan Ndeso Mirigambar

Produksi Opak Gambir

196
PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI PAKAN
TERNAK DI DESA PLOSOARANG SANANKULON BLITAR

Desa Plosoarang terdapat di Kecamatan Sanankulon


Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Kode Pos 66151. Berjarak 5
km dari pusat Kota Blitar atau Aloon-Aloon Kota Blitar dan kurang
lebih 168,8 km dari ibu kota Provinsi Jawa Timur. Desa Plosoarang
merupakan salah satu desa yang berada di pinggiran Kota Blitar.
Desa Plosoarang sisi utara berbatasan dengan Kelurahan Rembang,
sisi timur berbatasan dengan Kelurahan Klampok dan Desa
Minggirsari, sisi selatan berbatasan dengan Kecamatan Kademangan,
dan sisi barat berbatasan dengan Desa Boro. Desa Plosoarang
memiliki 3 dusun yaitu dusun Cangkring, dusun Plosoarang, dan
dusun Mojo. Desa Plosoarang dipimpin oleh bapak Jemik selaku
Kepala Desa Plosoarang. Desa Plosoarang merupakan desa yang
memiliki luas daerah paling kecil di Kecamatan Sanankulon yaitu
sekitar 1,46 km2 dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik
Kabupaten Blitar tahun 2014, jumlah penduduk Desa Plosoarang
terdiri dari 806 jiwa. Masyarakat Desa Plosoarang mayoritas
beragama Islam. Desa Plosoarang memiliki beberapa fasilitas yakni
3 masjid besar, 3 mushola, dan 4 sarana pendidikan antara lain
PAUD, SD sederajat, dan SMP/MTs sederajat.

197
|Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak Di Desa
Plosoarang Sanankulon Blitar

Desa Plosoarang memiliki hamparan sawah yang luas dan


mayoritas penduduk Desa Plosoarang bermata pencaharian sebagai
petani. Selain sebagai petani ada juga penduduk yang bermata
pencaharian sebagai pedagang, peternak sapi, peternak kambing, dan
peternak ayam sayur. Tetapi mereka tidak terlepas untuk menjadi
seorang petani karena meskipun mereka berprofesi sebagai pedagang
tetapi mereka tetap memiliki lahan sawah. Pertanian di Desa
Plosoarang sangatlah menonjol, dari hasil pertanian itu sendiri
mereka bisa mendapatkan hasil yang sangat memuaskan, tetapi
mereka biasanya juga bisa merasakan kekecewaan dan kerugian
ketika gagal panen. Dari kejadian tersebut, mereka tidak berhenti
berpikir dan terus mencari ide-ide baru untuk bagaimana agar tetap
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Hampir semua penduduk Desa Plosoarang memiliki sawah
dan bisa dikatakan luas. Untuk mengelola persawahan tersebut
mereka tidak sedikit dalam mengeluarkan biaya. Biaya yang
dikeluarkan bisa mencapai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah
tergantung luas sawah masing-masing. Biaya tersebut digunakan
untuk membeli mes, pupuk, obat-obatan seperti pestisida, benih
tanaman, bahkan untuk membeli air jika musim kemarau panjang
dan air sungai tidak mengalir. Pemerintah Desa Plosoarang hanya
memberikan bantuan berupa pupuk atau obat-obatan seperti
pestisida, tetapi bantuan tersebut tidak dilakukan secara terus
menerus misalkan tiap bulan atau tiap tahun. Pemerintah juga

198
Ziana Zein|

membuatkan satu sumur bor yang digunakan untuk mengairi sawah


warga, tetapi letak sumur berada di persawahan dusun Mojo
sehingga jika warga yang letak sawahnya berada di dusun
Plosoarang menjadi kejauhan jika ingin mengambil air dari sumur
bor tersebut. Pemerintah Desa Plosoarang dalam hal ini menjadi
kurang memperhatikan. Para petani lebih banyak menggunakan
dananya sendiri untuk membeli mes, pupuk, obat-obatan seperti
pestisida, benih tanaman, dan air.
Sebagian besar penduduk Desa Plosoarang bermata
pencaharian sebagai petani, meskipun ada juga yang ternak sapi atau
kambing tetapi mereka memiliki sawah. Dalam pengolahan pertanian
selalu menghasilkan limbah, seperti limbah dari hasil panen sayuran
atau panen padi. Biasanya limbah hasil pertanian oleh petani
langsung dibakar atau dibuang di sungai. Hal ini dapat menyebabkan
pencemaran udara serta menyebabkan sungai banjir. Limbah hasil
pertanian dapat diolah menjadi pakan ternak yang bernilai nutrisi
tinggi dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama dan
dapat mengurangi tenaga peternak agar tidak mencari rumput
(ngaret) setiap hari. Sumber limbah pertanian diperoleh dari bagian
tanaman pertanian yang berada diatas tanah atau bagian pucuk dan
batang yang tersisa setelah dipanen atau diambil hasil utamanya.
Jenis limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai
sumber pakan ternak antara lain limbah tanaman padi, tanaman
jagung, tanaman kedelai, tanaman kacang tanah, tanaman ubi kayu,
199
|Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak Di Desa
Plosoarang Sanankulon Blitar

tanaman ubi jalar, dan lain sebagainya. Setelah tanaman jagung


dipanen, limbah tanaman jagung dapat dijadikan sebagai pakan
ternak ruminansia, yaitu berupa jerami, klobot dan tongkol jagung
baik sebelum atau sesudah melalui proses pengolahan. Kandungan
nutrisi jerami jagung diantaranya protein 5,56%, serat kasar 33,5%
lemak kasar 1,25%, abu 7,28%, dan BETN 52,32%.
Dengan permasalahan yang seperti itu, agar limbah hasil
pertanian memiliki nilai manfaat dan tidak menyebabkan
pencemaran udara di sekitar, maka limbah hasil pertanian dapat
diolah menjadi pakan ternak yang bernilai nutrisi tinggi seperti
pembuatan silase dari jerami jagung. Hasil dari pembuatan silase dari
jerami jagung dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dan
dapat mengurangi tenaga peternak agar tidak mencari rumput
(ngaret) setiap hari.
Bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan silase
adalah :
1. Jerami jagung kering (batang, daun, tongkol dan kelobot).
2. Urea 0,5% atau 500 gram per 100 kg jerami jagung.
3. Molase 20% atau 20 kg per 100 kg jerami jagung.
4. Air 10 liter untuk melarutkan urea.
5. Timbangan gantung kapasitas 50 kg, 1 buah.
6. Timbangan duduk kapasitas 3 kg, 1 buah.
7. Karung goni (karung gabah) 10 lembar.
8. Terpal plastik ukuran 4 m x 5 m, 1 lembar.

200
Ziana Zein|

9. Ember kapasitas 10 liter, 1 buah.


10. Tali rafia, 1 roll.
Cara pembuatan silase untuk membuat campuran adonan 100 kg
yaitu :
1. Persiapkan jerami jagung kering yang terdiri dari batang, daun,
tongkol dan kulit jagung.
2. Jerami jagung dicacah dengan ukuran 3 cm kemudian
dimasukkan ke dalam karung-karung dan ditimbang
keseluruhannya hingga mencapai 100 kg.
3. Timbang urea 500 gram kemudian dilarutkan ke dalam 10 liter
air.
4. Jerami kering yang sudah dicacah dihamparkan di atas terpal
plastik kemudian dipercikkan larutan urea secara merata.
Lakukan sedikit demi sedikit hingga semua jerami
cukup lembab.
5. Masukkan kembali jerami ke dalam karung-karung dan ditutup
rapat dengan terpal plastik hingga proses amoniasi berlangsung
sampai 3 minggu.
6. Setelah proses amoniasi selesai, kemudian jerami dikeluarkan
dari dalam karung dan hamparkan di atas terpal plastik untuk
diangin-anginkan selama 6 jam agar bau amonia berkurang.
7. Selanjutnya jerami dilumuri dengan molase (tanpa dicampur
air). Lakukan sedikit demi sedikit hingga semua jerami jagung
terlumuri secara merata.
201
|Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak Di Desa
Plosoarang Sanankulon Blitar

8. Setelah jerami dilumuri molase maka proses pembuatan pakan


sudah selesai, kemudian dimasukkan kembali ke dalam karung
untuk disimpan dan siap diberikan ke ternak.
9. Takaran pemberian pakan untuk kambing dewasa sebanyak 250
gram per ekor per hari dan untuk sapi dewasa sebanyak 1 kg per
ekor per hari. Selebihnya diberikan pakan hijauan berupa
rumput-rumputan.

202
Ziana Zein|

Sebagian besar lahan persawahan di Desa Plosoarang ditanami


jagung

Limbah jagung (klobot dan tongkol jagung) yang akan dibuat


sebagai bahan utama silase

203
PENGEMBANGAN DESA WISATA KAMPUNG SENI SEBAGAI
PENGGERAK EKONOMI KREATIF DI DESA BAURESAN
KECAMATAN GIRITIRTO KABUPATEN WONOGIRI

Desa Bauresan adalah salah satu desa yang berada di


kecamatan Giritirto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Desa ini
berada di pusat kota Wonogiri, dimana desa Bauresan ini sangat
dekat dan bahkan satu wilayah dengan pasar, swalayan, terminal, dan
stasiun. Desa Bauresan terdapat tepat di kaki gunung yang bernama
gunung Gandul. Di Wonogiri juga terdapat waduk yang sangat
cukup besar, dan diduga waduk terbesar di Jawa Tengah berada
disini, yaitu waduk Gajah Mungkur. Jika kita bertanya letak dari
waduk ini apakah jauh dari desa Bauresan, jawabannya adalah tidak,
jika dihitung dari desa menuju ke waduk tidak cukp banyak
memakan waktu yang banyak dan rute yang dilewati cukup mudah.
Tidak cukup disitu, karena desa Bauresan ini berada di tengah kota
maka dekat juga dengan alun-alun kota Wonogiri. Desa Bauresan
dan desa-desa lain yang dekat dengan desa Bauresan terhitung adalah
desa yang bersih dan jarang adanya pemukiman kumuh, walaupun
letaknya di tengah kota. Dari jalan raya utama menuju ke desa
Bauresan tidak memerlukan waktu yang lama bahkan sangat cepat,
kemudian jika masuk desa Bauresan menggunakan kendaraan
pribadi berupa motor atau mobil itu sudah sangat enak dan nyaman,

204
Rizal Hidayat|

karena jalan-jalan di desa ini sudah sangat bangus dan tidak ada
kerusakan jalan yang fatal.

Masyarakat di desa Bauresan sebagian besar bekerja sebagai


wirausaha karena potensi wilayah yang strategis dan dekat dengan
pasar, terminal, dan stasiun ini tentu sangat menjanjikan bagi
masyarakat. Tidak hanya wirausaha masyarakat di desa ini banyak
juga yang menjadi pegwaia atau pekerja di swalayan atau toko yang
ada disekitar desa ini, tentu karena didukung dengan wilayah yang
dekat dengan tempat pembangunan, pembelanjaan dan perkantoran
ini memudahkan masyarakat Bauresan mudah dalam mencari profesi
dan mata pencaharian mereka. Selain itu mata pencaharian
masyaraka di desa ini ada juga yang menjadi jasa pengemudi
angkutan umum baik itu online maupun konvensional, dan ada juga
yang menjadi Pegawai Negeri sipil seperti guru, pegawai kelurahan,
ataupun pemerintahan. Dengan tempat atau wilayah yang strategis di
tengah kota dan dekat dengan tempat perbelanjaan dan perkantoran
ini masyarakat telah optimal dalam dalam memaksimalkan wilayah
yang strategis ini dengan sumber daya mereka sehingga masyarakat
di desa Bauresan dapat memenuhi kebutuhan mereka. Permasalahan
yang harus dihadapai oleh desa Bauresan yaitu pengembangan
wilayah mereka yang masih bersifat monoton. Hal ini perlu
dilakukan untuk menambah pemasukan desa dan masyarakat.

205
| Pengembangan Desa Wisata Kampung Seni Sebagai Penggerak
Ekonomi Kreatif Di Desa Bauresan Kecamatan Giritirto Kabupaten
Wonogiri
Masyarakat desa Bauresan perlu mendapatkan peningkatan
kesejahteraan untuk mereka, guna untuk mengentaskan kemiskinan
dan menguatkan perekonomian di daerah tersebut. Walaupun desa
Bauresan ini berada ditengah kota dan dekat dengan tempat
pembangunan, perkantoran dan perbelanjaan, tetapi masih ada juga
masyarakat di desa ini yang kurang mendapatkan kesejahteraan.
Permasalahan ini cukup rumit untuk masyarakat yang kurang mampu
tersebut, masyarakat yang kurang mendapat kesejahteraan ini tidak
mendapatkan tempat untuk membangun usaha mereka ataupun
mereka tidak mendapat lowongan dan temat untuk bekerja di suatu
tempat yang ada di sekitar. Hal ini sangat sedih dan miris,
masyarakat yang dekat dengan tempat pembangunan, perbelanjaan
dan perkantoran malah susah mendapat pekerjaan dan membangun
usaha. Sehingga ini menjadi tantangan untuk menemukan bagaimana
inovasi pemberdayaan masyarakat agar tercipta keseimbangan dari
aspek ekonomi, sosial, dan ekologi berdasar potensi lokal yang ada
namun dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu perlu dilakukan
kegiatan dalam mengubah suasana dan kondisi desa menjadi lebih
menarik dan mendatangkan usaha untuk masyarakat.

Melihat permasalahan tersebut, maka salah satu upaya yang


dapat dilakukan untuk mengatsinya adalah melalui pengembangan
wilayah desa dan pengembangan usaha pribadi masyarakat agar
lebih berkembang di desa Bauresan. Program kampung seni di desa
Bauresan ini harus dilaksanakan untuk mendorong usaha milik

206
Rizal Hidayat|

masyarakat desa. Di salah satu desa di Bauresan sudah pernah


diselenggarakan acara mural atau menghias tembok yasng
sebelumnya kumuh menjadi lebih menarik dan berwarna, dan
terbukti itu menggundang banyak respon yang positif dari
masyarakat, masyarakat banyak yang berdatangan dan berfoto
disana, tetapi masyarakat desa Bauresan belum bisa memanfaatkan
kesempatan itu sepeuhnya. Perlu adanaya penyuluhan mengenai
potensi ini agar dapat mendorong usaha dan kesejahteraan
masyarakat. Tujuan dibentuknya kampung seni ialah untuk utuk
mendorong potensi wilayah dan masyarakat desa Bauresan agar
lebih sejahtera dan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi
masyarakat di desa Bauresan sekaligus melestarikan usaha
masyarakat disekitar serta turut membantu salah satu program
pemerintah yang mengatakan bahwa ekonomin kreatif akan menjadi
tulang punggung perekonomian Indonesia.

Adapun langkah-langkah untuk merealisasikan kampung


seni sebagai penggerak ekonomi kreatif di desa Bauresan kecamatan
Giritirto Kabupaten Wonogiri.

Langkah Pertama, analisis situasi, kondisi, dan


perkembangan daerah. Dalam hal ini, kegiatan yang akan
dilaksanakan berupa identifikasi potensi dan permasalahan yang ada
pada daerah sasaran. Dengan mengetahui potensi serta permasalahan
yang ada, maka dapat menganaisis apa yang dibutuhkan masyarakat

207
| Pengembangan Desa Wisata Kampung Seni Sebagai Penggerak
Ekonomi Kreatif Di Desa Bauresan Kecamatan Giritirto Kabupaten
Wonogiri
sehingga dapat dirumuskan berbagai alternatif sousi, dalam hal ini
berkaitan dengan usaha pengembangan kampung seni sebagai
penggerak ekonomi kreatif di desa Bauresan Kecamatan Giritirto
Kabupaten Wonogiri.

Langkah Kedua, sosialisasi dan penyuluhan, Sosialisasi


dan penyuluhan ini bertujuan untuk memeberikan informasi terkait
pentingnya pengembangan pengembangan kampung seni sebagai
penggerak ekonomi kreatif di desa Bauresan Kecamatan Giritirto
Kabupaten Wonogiri, tujuan program pemberdayaan dilaksanakan,
arahan tentang bagaimana program ini dapat memebrikan dampak
besar terhadap perekonomian masyarakat di desa Bauresan, serta
poin-poin dalam perencanaan program lainnya. Sosialisasi dapat
dilakukan dalam pertemuan rutin masyarakat.

Langkah Ketiga, pembentukan pengurus inti dan anggota


program. Seteah melakukan sosialisasi dan penyuluhan mengenai
upaya pengembangan kampung seni sebagai penggerak ekonomi
kreatif di desa Bauresan Kecamatan Giritirto Kabupaten Wonogiri,
maka tahap selanjutnya adalah pembentukan pengurus inti yang
bertugas mengkoordinir dan mengatur, baik di bidang fungsional,
operasional, sampai dengan pengelolaan anggota. Selanjutnya
adalam pembentukan anggota yang berperan dalam upaya
pengembangan kamoung seni tersebut. Pembentukan anggota ini
penting untuk dilakukan agar sasaran program dapat lebih terarah
dan fokus pada para anggota.

208
Rizal Hidayat|

Langkah Keempat, penyusunan program kerja dan


martikulasi program. Setelah terbentuk pengurus inti dan anggota,
maka selanjutnya adalah menyusun program kerja dan martikulasi
dari program kerja tersebut. Program kerja yang akan dilaksanakan
berupa kegiatan-kegiatan pengembangan diri yang bersifat transfer
of knowledge serta peningkatan keterampilan berupa pelatihan di
berbagai aspek yang diperlukan dalam membangun sebuah wisata.

Langakah Kelima, pelaksanakan dan pendampingan.


Apabila martikulasi program telah tersusun secara terstruktur maka
selanjutnya adalah melaksanakan program yang telah direncanakan.
Pelaksanaan program selesai dijalankan, namun perlu adanya
pendampingan secara berkelanjutan agar apa yang anggota peroleh
tidak hilang begitu saja melainkan benar-benar diapikasikan. Adapun
konsep pengembangan pengembangan kampung seni sebagai
penggerak ekonomi kreatif di desa Bauresan Kecamatan Giritirto
Kabupaten Wonogiri ini dibagai menjadi beberapa zona sebagai
berikut;

a. Zona Satu
Zona ini adalah pintu gerbang kawasan kampung seni desa
Bauresan. Didepan intu gerbang tersebut akan diberikan peta dan
tata tertib yang ada dan harus dipatuhi oleh penggunjung.
Didepan pintu gerbang juga akan diberikan gambaran-gambaran

209
| Pengembangan Desa Wisata Kampung Seni Sebagai Penggerak
Ekonomi Kreatif Di Desa Bauresan Kecamatan Giritirto Kabupaten
Wonogiri
singkat tentang kampung seni untuk mewakili keseluruhan yang
ada di dalam desa wisata tersebut.
b. Zona Dua
Zona ini adalah tempat atau spot mural atau gambaran-gambaran
di dalam kampung seni desa Bauresan. Jika pengunjung binggung
mereka dapat bertanya kepada petugas keamanan disana untuk
menuntun mereka ke spot selanjutnya. Disaat tertentu pengunjung
juga akan dapat melihat pertunjukan mural atau menggambar
menghias tembok secara langsung, penggumuman acara ini akan
diberitakan secara online lewat media sosial. Agar masyarakat
secara rata dapat tahu dan berbondong-bondong berkunjung.
c. Zona Tiga
Di zona ini tidak terdapat di lahan terbuka atau spot mral atau
gambar yang berada di kampung seni, namun pada zona ini
pengunjung dapat berkunjung ke sanggar seni yang ada di dalam
kampung seni yang dijalankna oleh masyarakat sekitar bersama
para pemuda disana. Pada zona ini pengunjung dapat melihat
berbagai karya seni seperti lukisan, pahatan, patung dan lain-lain.
Atau jika pengunjung hadir di waktu yang ditentukan akan ada
acara live acoustic atau band atau pertunjukan gamelan.
Pengunjung akan diberitahukan apa saja alat yang dibutuhkan dan
apa saja aspek yang harus diperhatikan dalam melakukan mural
atau menggambar dengan media apapun.
d. Zona Empat

210
Rizal Hidayat|

Pada zona ini pengunjung akan diajarkan untuk bagaiamana dapat


melakukan kegiatan seni seperti mural, melukis, musik, gamelan,
dan lain sebagainya. Dalam hal ini pengunjung akan diberikan
tehnik dasar dan teori dasar dalam melakukan itu semua. Jika
pengunjung ingin lebih dalam mengenai semua seni itu
penggunjung dapat juga mengikuti kelas seni yang diadakan
sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
e. Zona Lima
Pada zona ini akan ada kendaraan yang dapat disewa oleh
pengunjung jika pengunjung lelah ataupun ingin mengitari
kampung seni . kendaraan ini disediakan oleh masyarakat agar
memudahkan pengunjung. Sehingga ketika masyarakat lelah
berkeliling melihat-lihat dan ingin kembali ke kendaraan mereka
atau ke rumah mereka, mereka dapat menyewa kendaraan yang
disediakan oleh masyarakat ini.
f. Zona Enam
Gerai atau pusat pembelian oeh-oleh khas kawasan seni desa
Bauresan, terutama yang berasal dari hasil masyarakat sendiri
baik itu makanan atau barang. Pengunjung juga dapat membeli
hasil karya seni dari masyarakat dan pemuda yang ada disana.

Langkah Kelima, evaluasi, setelah program dilaksanakan,


maka langkah selanjutnya adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk
menilai dan mengukur seberapa jauh efektifitas program yang telah

211
| Pengembangan Desa Wisata Kampung Seni Sebagai Penggerak
Ekonomi Kreatif Di Desa Bauresan Kecamatan Giritirto Kabupaten
Wonogiri
dilaksanakan, sehingga dapat dinilai seberapa besar potensi
keberlanjutan program tersebut. Manfaat dari evaluasi program dapat
berupa penghentian program, merevisi program melanjutkan
program, dan menyebarluaskan program.

Untuk mendukung teruwjudnya kampung seni desa


Bauresan ini, perlu adanya kerja sama antara berbagai pihak atau
stakeholder agar program ini dapat terlaksana dengan baik. Dengan
adanya keterpaduan dari berbagai stakeholder ini, akan sangat
mendukung keberjalanan program kampung seni, sehingga tujuan
yang ingin dicapai melalui program ini akan mengembangkan
ekonomi kreatif di Indonesia, sehingga dapat berkontribusi dalam
mengurangi pengangguran melalui penyediaan lapangan pekerjaan
bagi masyarakat. Juga dari program ini dapat mengoptimalisasikan
potensi unggul dari masyarakat dan pihak yang berkontribusi
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa
Bauresan Kecamatan Giritirto Kabupaten Wonogiri.

212
Rizal Hidayat|

LAMPIRAN

213
| Pengembangan Desa Wisata Kampung Seni Sebagai Penggerak
Ekonomi Kreatif Di Desa Bauresan Kecamatan Giritirto Kabupaten
Wonogiri

214
Rizal Hidayat|

215
| Pengembangan Desa Wisata Kampung Seni Sebagai Penggerak
Ekonomi Kreatif Di Desa Bauresan Kecamatan Giritirto Kabupaten
Wonogiri

216
Rizal Hidayat|

217
| Pengembangan Desa Wisata Kampung Seni Sebagai Penggerak
Ekonomi Kreatif Di Desa Bauresan Kecamatan Giritirto Kabupaten
Wonogiri

218
POTENSI DESA KEMLOKO KECAMATAN NGLEGOK
KABUPATEN BLITAR

Lokasi yang saya survey adalah Desa Kemloko Kecamatan


Nglegok Kecamatan Blitar Provinsi Jawa timur. Asal-usul
keberadaan desa Kemloko sendiri berawal dari pelarian para pasukan
elit Pangeran Diponegoro atau biasa disebut Laskar Bulkiyo pasca
perang Jawa 1825-1830 untuk menghindari kepungan penjajah
Belanda. Hingga tiba lah mereka di suatu tempat di dekat Sumber
Air Kali Primbon, dimana di lokasi tersebur ada sumber air besar dan
ada Pohon Kemloko yang besar kurang lebih setinggi 12 meter dan
ada batu besar di dekatnya.

Konon buah kemloko merupakan buah yang memiliki


banyak khasiat obat dan merupakan buah yang dibawa oleh Patih
Gajah Mada saat ekspedisi palapa, makanya di daerah-daerah
kekuasaan majapahit banyak penyebutan yang mirip seperti malaka,
maluku hingga penyebutan buah kemloko itu sendiri. Oleh karena itu
para leluhur yang membabat dan menetap disini memberikan nama
Desa Kemloko.

Dalam proses perjuang menyatukan semangat Perjuangan


Melawan Penjajah Belanda mereka memiliki strategi berkumpul
dengan cara melestarikan kesenian yang dibawa dari Mataram yaitu

219
| Potensi Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar

Tarian Reog Bolkiyo yang tujuan juga untuk merawat Bende dan
keahlian berperang yang dibawa dari Keraton Mataram.

Selain kental dengan budaya mataraman, Desa Wisata


Kemloko juga memiliki daya tari human interest melalui edukasi
mengolah gula jawa, kakao dan kopi. Menurutnya keberadaan gula
jawa sendiri merupakan warisan budaya yang sudah ada sejak era
Kerajaan Majapahit yang masih banyak ditekuni sebagai pekerjaan
di Kemloko, Nglegok dan sekitarnya.

Keberadaan gula jawa ini sudah ada sejak masa Kerajaan


Majapahit yang saat itu bendera Majapahit disebut bendera Getih
Getah atau Juga bendera Gula Kelapa. Disini pengunjung selain
mendapatkan edukasi juga akan diajari cara mengolah gula kelapa
mulai dari nira yang baru diambil sampai proses pemasakan hingga
menjadi gula kelapa.

Sementara itu, di bidang agrobisnis pengunjung akan


mendaptkan edukasi tentang tanaman kopi dan kakao. Yang mana
kopi dan kakao di Kemloko merupakan salah satu komoditas
unggulan mayoritas masyarakat di desa wisata tersebut. Uniknya di
kemloko ini memang mewarisi kebudayaan masyarakat dari
beberapa era, mulai dari pengolahan gula kelapa dari masa kerajaan
Majapahit, kebudayaan Reog Bulkiyo pada masa Mataraman, kopi
dan kakao dari kebudayaan masyarakat pada masa colonial belanda
dan budidaya ikan koi pada masa penjajahan jepang yang banyak di
kembangkan di desa Kemloko, Nglegok dan sekitar nya.

220
Muhammad Sihabbullah|

Kemloko adalah salah satu desa yang berada didalam


wilayah kecamatan Nglegok Kecamatan Blitar Provinsi Jawa timur,
berjarak 2,8 Km ke arah barat dari ibu kota Kecamatan Nglegok, 2,3
Km dari Ibu kota Kabupaten Blitar. Geografi luas wilayah 327,13
Km2 dataran irigasi teknis 83,79 ha. Desa Kemloko terdiri dari dua
Dusun, yakni Dusun Kuwut dan Dusun Mberjo, dan terdiri dari
sepuluh RW dan Tiga puluh lima RT.

Kecamatan nglegok merupakan daerah dataran rendah


dengan ketinggian wilayah +325 meter di atas permukaan air laut.
Luas wilayah 327,13 Km2 yang habis terbagi menjadi 11 desa,
dengan kepadatan penduduk 736 jiwa. Batas-batas wilayah
kecamatan nglegok, Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten
Kediri, sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Gandusari dan
kecamatan Garum kabupaten Blitar, sebelah selatan berbatasan
dengan kota Blitar. Dan sedangkan sebelah barat berbatasan dengan
kecamatan ponggok kabupaten Blitar.

Desa Kemloko mempunyai kelompok tani, yakni dua


kelompok pembudidaya ikan koi dan tujuh kelompok tani. Desa
Kemloko Kecamatan Nglegok juga mempunyai kelompok lain yaitu
tujuh kelompok kesenian dan satu kelompok kakao. Budidaya ikan
koi di Desa Kemloko Kabupaten Blitar mempunyai komuditas
unggulan ikan hias koi yang merupakan salah satu lokasi kawasan
minapolitas nasional dan mempunyai kesenian reog bulkiyo yang

221
| Potensi Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar

ada sejak zaman Belanda yang diperkirakan tahun 1897, yaitu


bersamaan dengan berdirinya Desa Kemloko. Desa Kemloko
Kecamata Nglegok Kabupaten Blitar, terdapat sentra penghasil gula
jawa di wilayah Desa Kemloko bagian barat, dengan jumlah usaha
sebanyak 397 unit dan merayap 811 tenaga kerja.

Desa Kemloko terdiri dari dua Dusun, yaitu Dusun Kemloko dan
Desa Kuwut. Karena termasuk kedalam lereng Gunung Kelud yang
masih aktif tanah di Desa Kemloko sangat subur, dan dialiri sungai-
sungai. Oleh karenanya di Desa Kemloko banyak budidaya Ikan Koi.
Pengelolaan sumberdaya perikanan yang ada di Desa Kemloko
sebagian besar adalah budidaya Ikan Koi. Ikan Koi di Kemloko
sudah menjadi identitas daerah tersebut, bahkan terkenal sampai
tingkat nasional maupun internasional. Itu tidak lepas karena letak
topografi maupun geografis yang sangat mendukung untuk budidaya
Ikan Koi

Desa Kemloko mempunyai kebun percontohan polo


pendem. Polo pendem merupakan makanan traditional masyarakat
Jawa yang diambil dari dalam tanah, seperti ubi-ubian yang layak
dimakan, adapun juga ternak dan kambing perah, usaha tersebut
berjalan sekitar tujuh tahun. Usaha ternak dan kembing perah
tersebut mempunyai peluang dalam bibit yang lebih unggul.

Menurut pendapat saya, pemerintah cukup menangapi


tentang adanya potensi ini. meskipun belum maksimal tapi menurut
saya pemertah sudah cukup aktif dan tanggap terhadap potensi yang

222
Muhammad Sihabbullah|

ada dan semoga untuk kedepannya pemerintah dapat lebih


memajukan potensi desa yang ada. Jika potensi desa semaakin maju
ini sangat berpengaruh kepada desa dan kususnya kepada
perekonomian warga.

Meurut pendapat saya, untuk mengembangkan potensi desa


yang ada pemerintah dan waga haruslah berperan aktif untuk saling
bekerja sama. Jika hanya pemerintah desa juga tidak akan
memajukan potensi desa begitu juga sebaliknya, kalo hanya
masyarakat tanpa pemerintah desa juga tidak akan memajukan
potensi desa. jadi harus saling bekerja sama untuk memajukan nya.

Dan menurut saya pemerintah desa yang merupakan


pemegang peran utama untuk memajukan potensi desa, strategi yang
menurut saya tepat adalah melakukan penyuluhan, seminar dan lain
sebagainya kepada warga agar warga leih tau tentang potensi desa
yang ada. Sehingga warga desa lebih mudah untuk memahami dan
membantu pemerintah desanya untuk memajukan potensi yang ada.

Desa Kemloko mempunyai kelompok tani, yakni dua


kelompok pembudidaya ikan koi. Itu merupakan hal yang wajib di
apresiasi oleh pemerintah desa, dan sebaiknya pemerintah membantu
untuk mengebangkan semua itu. Baik dengan penyuluhan maupun
seminar tentang pembudidayaan dan pemasaran ikan koi. Jika itu
bisa membuat warga semakin meningkatkan hasil koi, maka lambat

223
| Potensi Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar

laun hal lain pun akan semakin mudah utuk dilakukan sehingga lebih
cepat untuk memajukan potensi yang ada

224
USAHA ANTAR MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DESA
MENGOPTIMALKAN KREASI, KREATIF, DAN INOVASI
UNTUK KEMASHLAHATAN BERSAMA

Desa Ngletih terletak di kecamatan Kandat, kabupaten Kediri,


provinsi Jawa Timur - Indonesia, yang memiliki luas sekitar 382,5
Ha. Jumlah penduduk desa Ngletih kurang lebih mencapai 3.649
jiwa dengan pembagian 1.827 laki-laki dan 1.822 perempuan.
Mayoritas masyarakat beragama Islam dengan berbagai ormas yang
ada. Pada desa ini, terdapat 4 masjid dan 15 mushola dengan harapan
masyarakat mudah melaksanakan ibadah. Selain pembangunan
tempat beribdah, desa ini juga memperhatikan pendidikan. Pada desa
ini terdapat beberapa tingkatan bangunan khusus untuk pendidikan
desa Ngletih, diantaranya seperti TK dan PAUD, SD Ngletih, MI
Muhammadiyah 4 Kandat, dan pendidikan bahasa Jepang Oosaka
Gakkou yang meluluskan siswa dan siswi nya ke negara Jepang
setiap tahunnya. Selain itu, dalam bidang kesehatan di desa Ngletih
terdapat 5 posyandu balita dan 2 posyandu lansia, satu puskesmas,
dan satu rumah sakit umum untuk masyarakat, yaitu rumah sakit
Muhammadiyah Surya Melati.

Desa Ngletih secara letak geografis merupakan salah satu desa


dari kecamatan Kandat yang bersebelahan langsung dengan desa
Pojok - bagian kecamatan lain, yaitu Wates. Mayoritas masyarakat
desa Ngletih bermata pencaharian sebagai petani. Oleh karena itu,

225
| Usaha Antar Masyarakat Dan Pemerintah Desa
Mengoptimalkan Kreasi, Kreatif, Dan Inovasi Untuk Kemashlahatan
Bersama
tidak heran apabila banyak lahan persawahan maupun perkebunan
berada di desa ini. Hasil pertanian petani desa Ngletih tidak hanya
berupa padi, tapi juga berupa tebu, nanas, ketela, pepaya, ubi, dan
masih banyak lainnya. Namun meski demikian, ada beberapa
masyarakat yang mengembangkan potensi kreativitasnya melalui
usaha lain. Misalnya keripik singkong, kerupuk uyel, distributor
baju, dan lain sebagainya. Desa Ngletih juga memiliki beberapa
UMKM yang sudah berkembang, seperti pabrik gula yang dipadukan
dengan hasil panen tebu desa Ngletih yang dapat menghasilkan
sampai sekitar 20 ton gula setiap hari, kripik singkong dari hasil
panen singkong desa sendiri, tahu, dan lain sebagainya. Namun
usaha UMKM yang dikembangkan di desa ini masih belum bisa
dirangkul secara langsung oleh pengelola BUMDES dengan salah
satu alasan, yaitu usaha bermula dan berkembang di lingkungan
keluarga secara mandiri dan permodalan pribadi. Sehingga,
pengembang usaha tersebut percaya diri usaha berkembang secara
mandiri tanpa bekerjasama dengan BUMDES.

Namun meskipun demikian, melihat potensi dan kreativitas


masyarakat di desa Ngletih sangat tinggi, pemerintah desa tetap
mamantau dan memerhatikan usaha pengembangan usaha
masyarakat, terkhusus yang belum memiliki usaha atau pekerjaan
serta mengusahakan kelompokan masyarakat dalam memajukan desa
dalam bentuk apapun. Salah satu usaha perintah desa (Pemdes)
melalui pengelola BUMDES adalah menjembatani petani untuk

226
Rahma Nur Izza |

mendapatkan pembeli terbaik. Hal ini terbukti dengan usaha


pemerintah desa menawarkan kepada petani agar menjual hasil
panen kepada pembeli yang telah ditentukan menjadi mitra
BUMDES di desa Ngletih. Perhatian ini bermula dari simpatik
pemerintah desa melihat beberapa petani yang dianggap bernasib
kurang baik ketika menjual hasil panen, dalam artian petani tidak
mendapatkan hasil yang menguntungkan meskipun minimal untuk
mengembalikan modal. berawal dari rasa simpati pemerintah desa
kepada petani yang bernasib kurang baik ini, akhirnya permasalahan
ini sampai ke meja perdiskusian pemerintah desa. Sehingga
menyimpulkan hasil kesepakatan musyawarah yang merumuskan
keputusan bahwa BUMDES siap menjembatani petani ke pembeli
hasil panen dengan jaminan kualitas dan harga yang baik.

Selain itu, BUMDES Ngletih juga menaungi dan menyukseskan


kinerja pengembangan usaha PNPM Mandiri Pedesaan sekitar tahun
2007 M. Pengertian dan sejarah PNPM mandiri adalah Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM
Mandiri Perdesaan atau PNPM-Perdesaan atau Rural PNPM)—
merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan
masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya
mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan
kerja di wilayah perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi
sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program Pengembangan
Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998. PNPM

227
| Usaha Antar Masyarakat Dan Pemerintah Desa
Mengoptimalkan Kreasi, Kreatif, Dan Inovasi Untuk Kemashlahatan
Bersama
Mandiri sendiri dikukuhkan secara resmi oleh Presiden RI pada 30
April 2007 di Kota Palu, Sulawesi Tengah. PNPM mandiri dalam
pelaksanaannya memusatkan pada masyarakat yang paling miskin di
wilayah Indonesia. dana yang dialokasikan dari pemerintah untuk
PNPM mandiri sekitar 750 juta sampai 3 miliar untuk setiap
Kecamatan sesuai jumlah penduduk yang ada. Program PNPM
mandiri ini sudah mencakup fasilitasi pemberdayaan masyarakat atau
kelembagaan lokal, pelatihan, serta dana bantuan langsung untuk
masyarakat atau sering disebut dengan BLM yang diberikan secara
langsung kepada masyarakat. Dalam kegiatan PNPM ini seluruh
anggota masyarakat diharapkan untuk aktif partisipatif dalam segala
kegiatan dari perencanaan, penentuan keputusan, maupun
pelaksanaan. Pelaksanaan PNPM mandiri perdesaan berada dibawah
binaan direktorat jenderal pemberdayaan masyarakat dan desa
(PMD) dan kementerian Dalam Negeri.

PNPM mandiri perdesaan di desa ngletih memiliki beberapa


prinsip pokok diantaranya, transparansi dan akuntabilitas,
desentralisasi, keberpihakan pada masyarakat miskin, otonomi
masyarakat, partisipasi atau pelibatan masyarakat secara langsung,
prioritas usulan, kesetaraan dan keadilan gender, kolaborasi antar
masyarakat 1 kepada masyarakat yang lain, keberlanjutan setiap
pengambilan keputusan yang harus mempertimbangkan kepentingan
peningkatan kesejahteraan masyarakat bukan hanya untuk saat
sekarang melainkan juga mempertimbangkan saat yang akan datang

228
Rahma Nur Izza |

dan kelestarian lingkungan.selain itu PNPM mandiri perdesaan juga


memiliki prinsip lainnya yakni bertumpu pada pembangunan
manusia dan demokratis dalam pengambilan keputusan
pembangunan dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan
tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin.

Setelah beroperasi selama kurang lebih 5 tahun, PNPM desa


Ngletih mengalami penurunan secara administratif. Meskipun
demikian permasalahan tentang pembangunan dan perbaikan fasilitas
desa tetap berlanjut. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan
pengelolaan PNPM adalah keterkaitan PNPM terhadap satu
pemimpin yang tidak mengadakan generalisasi. Sehingga ketika
pemimpin terkena musibah (wafat) tidak ada yang memahamibslur
kerja dan meneruskan pengelolaan, baik secara adminitratif maupun
lainnya. Namun dengan seiringnya zaman setelah mengalami
kekosongan jabatan, pemerintah desa menemukan warga yang bisa
meneruskan untuk mengelola PNPM Mandiri.

Pada tahun 2015 M, ppemerintah desa memiliki kegiatan


adiwiyata. Langkah pertama usaha pengurus BUMDES adalah
membagikan dana masing-masing RT untuk pembelian benih
tanaman, tanaman yang disarankan oleh pengurus BUMDES
diantaranya sawi, tomat, cabai, seledri, dan lain sebagainya. Maksud
utama pemilihan jenis tanaman tersebut untuk mencukupi kebutuhan
ibu rumah tangga. Selain itu, harapan besar pengurus BUMDES
terhadap penanaman sayuran atau kebutuhan ibu rumah tangga
229
| Usaha Antar Masyarakat Dan Pemerintah Desa
Mengoptimalkan Kreasi, Kreatif, Dan Inovasi Untuk Kemashlahatan
Bersama
memasak tersebut setiap rumah dengan dilakukan penanaman ini,
hasil sayuran tersebut dapat dipasarkan ke toko-toko. Sehingga
secara tujuan terbesar adalah dapat dijadikan desa pusat sayur mayur.

Proses pelaksanaan BUMDES ini diawali dengan sosialisasi


pentingnya menjaga kesuburan tanah dengan memperhatikan
kesehatan zat tanah dan konsumsi masyarakat. Dalam sosial tersebut,
pemerintah desa juga menyampaikan betapa pentingnya pola hidup
sehat dengan ongkos rendah. Oleh karena itu, pemerintah desa
menawarkan dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama
menanam sayur mayur secara mandiri pada setiap rumah dengan
modal awal dari dana BUMDES. Ajakan ini disambut dengan ramah
oleh perwakilan masyarakat yang hadir dalam sosialisasi tersebut.
Langkah selanjutnya pengurus BUMDES mencairkan model tersebut
dengan membelikan benih sayuran dan polybag yang diserahkan
melalui perwakilan RT. Kemudian pengurus RT diberi tugas untuk
menyalurkan kepada masing-masing masyarakat yang mampu dan
sesuai dengan jumalah KK. Setelah berjalan beberapa bulan usaha
tersebut mengalami permasalahan karena ketidakkompakan dan
ketidakpahaman masyarakat tentang merawat tanaman. Setelah
mengevaluasi perkembangan dan perjalanan usaha BUMDES
menanam sayur mayur tersebut, akhirnya tidak dijalankan kembali.

Setelah beberapa lama mengadakan pengembangan potensi


masyarakat secara umum, perangkat desa terkhusus pengurus
BUMDES membuka tempat usaha yang dikelola oleh masyarakat

230
Rahma Nur Izza |

pilihan, yaitu toko fotocopy dan minimarket di desa Ngletih itu


sendiri. Dilihat dari sumber dana yang didapatkan, kedua usaha
tersebut dinilai penuh oleh pengelola BUMDES. Oleh karena itu,
sudah menjadi hak kepada pengelola BUMDES untuk menentukan
siapa yang ikut serta dalam pengembangan usaha tersebut, misalnya
dengan mengaktifkan pemuda pemudi desa untuk ikut serta
bergabung dan menyukseskan perekonomian desa. Tidak hanya itu,
pengelola BUMDES juga bekerjasama dengan para ibu rumah
tangga untuk mengembangkan usaha jual beli minimarket desa.
Sampai saat ini kedua usaha tersebut masih berjalan dengan
pengawasan penuh dari pengelola BUMDES.

Selain dari beberapa usaha pengembangan potensi masyarakat


di atas, pengelola BUMDES juga telah menjembatani masyarakat
untuk belajar bersama tentang jahit-menjahit. Peserta pelatihan jahit
ini adalah ibu rumah tangga yang gemar dan berpotensi untuk
mengembangkan passion and skill dan siap mematuhi peraturan
pelatihan salah satunya aktif mengikuti pelatihan dari pagi hari
hingga siang. Terkait biaya, pelatihan ini ini lebih murah
dibandingkan dengan pelatihan menjahit pada umumnya karena
pelatih menjahit adalah salah satu perangkat desa Ngletih. Harapan
besar diadakan pelatihan jahit menjahit salah satunya untuk
mengasah potensi masyarakat yang ahli di bidang menjahit. Selain
itu, pengelola BUMDES berencana usaha rumahan dari usaha
menjamur tersebut.

231
| Usaha Antar Masyarakat Dan Pemerintah Desa
Mengoptimalkan Kreasi, Kreatif, Dan Inovasi Untuk Kemashlahatan
Bersama

232
DESA SEJARAH DENGAN BERBAGAI POTENSI
YANG BERANEKA RAGAM

Desa Balerejo merupakan salah satu dari tiga belas desa dan
termasuk desa yang terletak wilayah administrasi Kecamatan
Kauman Kabupaten Tulungagung. Asal usul nama Desa Balerejo ini
melalui kajian data, sumber dan survey peninggalan berupa kuburan-
kburan (sentana) yang ada di desa tersebut sebagai bukti bahwa
merekalah cikal bakal Desa Balerejo.
Desa Balerejo pada awalnya mempunyai empat daerah pedusunan
yaitu bebekan kulon dipimpin oleh Mbah Bentul, Dusun Bebekan
wetan di pimpin Abdurahman (dikenal dengan sebutan sentana
gempur), Dusun Surenpaten dan Legawan di pimpin Trisno Upo dan
Dusun Gendisan dipimpin Betara Surya. Masing-masing tokoh
tersebut dengan “kekuasaan” yang dimiliki menjadikan masing-
masing tokoh harus menjaga kewibawaan, kekuasaan, dan martabat
di mata pemimpin yang lain dan masyarakat pendukungnya.
Sehingga dengan kondisi tersebut sangatlah tidak menguntungkan
baik dari segi bertambah majunya taraf kehidupan masyarakat
maupun ketokohan.
Satu hal yang patut dicacat dalam sejarah bahwa keempat
tokoh dusun itu sangat menentang Belanda. Mereka sangat benci
penjajahan. Bahkan mereka menolak ketika diharuskan kerja rodi.
Ketidak senangan dan keberanian menentang Belanda ini tentu tidak

233
| Desa Sejarah Dengan Berbagai Potensi Yang Beraneka Ragam

sekedar penentangan tanpa bekal. Mereka telah membekali dirinya


berbagai tameng, yang mampu membentengi dirinya baik secara
lahir maupun batin.
Hal inilah yang membuat mereka disenangi penduduknya
dan disegani kaum penjajah. Terbentuknya pemerintahan baru
gabungan dari dua dusun itu berangsur-angsur dusun-dusun yang
lain ikut bergabung. Tentu saja setelah para tokoh pendahulu lengser
keprabon karena usia tua atau meninggal dan di gantikan oleh oleh
pemimpin yang baru.
Kerukunan antar tokoh tidak akan terjalin erat jika
pemimpinnya mempuyai kepentingan yang berbeda. Kesepakatan
antara tokoh ingin menyatukan wilayah dan ingin mengembalikan
suasana rukun antar warga dibulatkan menjadi satu nama Desa
Balerejo. Kembali ramai, kata ‘balik rejo’ lambat laun terucap
Balerejo dan jadilah nama Balerejo sampai sekarang ini. Jadi nama
Balerejo bukanlah menunjuk pada suatu tempat seperti yang
diperkirakan orang (bale = balai dan rejo = ramai) namun memberi
arti sebuah ajakan dan harapan untuk kembali ke kondisi ramai,
rukun, dan sejahtera. Merasa satu warga dalam satu desa.
Dengan perkemangan jaman dan semakin canggihnya
teknologi Desa yang memiliki banyak cerita dan sejarah ini menjadi
Desa yang berkembang, memiliki luas wilayah 111,8 KM dengan
prosentase sebesar 36,6% adalah lahan pertanian, 25,6% adalah
pekarangan atau pemukiman penduduk, 27,1% adalah lahan
perkebunan, 9,7% adalah ladang dan sisanya adalah kolam atau

234
Aprilyana Anggi Rahmawati |

empang. Serta batas wilayah sebelah Utara bebatasan langsung


dengan Desa Batangsaren, Timur Kelurahan Panggungrejo, Selatan
Desa Bendo dan bagian Barat dengan Desa Kuaman. Desa Balerejo
memilik jumlah penduduk sebesar 6.350 jiwa dan mayoritas
penduduknya beragama Islam. Mayoritas penduduk Desa Balerejo
bekerja sebagai buruh tani. Hal tersebut bisa dilihat dari prosentase
diatas bahwa sebagian besar lahan yang dimiliki Desa Balerejo
adalah lahan pertanian. Yakni sebesar 62 Hektar lahan pertanian atau
sawah. Kemudian dibagi menjadi tiga wilayah dusun yaitu Dusun
Surenpaten, Dusun Legawan, dan Dusun Bebekan. Selain itu dari
ketiga dusun tersebut dipimpin oleh masing-masing Kepala Dusun
atau bisa disingkat dengan nama Kasun. Selain itu dipecah menjadi
beberapa Rukun Warga atau RW yakni sejumlah 7 dan Rukun
Tetangga atau RT yakni sejumlah 16.
Masyarakat Desa Balerejo masih menjunjung rasa
solidaritas dan rasa saling mengormati antara satu sama lain. Selain
itu di setiap minggu selalu diadakan bersih Desa, hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kerukunan warga masyarakat dan rasa gotong
royong. Desa Belerejo memiliki berbagai macam potensi yang dapat
di unggulkan, salah satunya yakni potensi dari sektor pertanian. Hal
ini bisa dilihat dari prosentase pembagian luas wilayah diatas.
Bahwasanya pertanian merupakan potensi unggulan dari Desa
Balerejo, selain itu pertanian juga merupakan penyumbang
perekonomian terbesar.
235
| Desa Sejarah Dengan Berbagai Potensi Yang Beraneka Ragam

Desa dengan hamparan permadani alam nan hijau ini, akan


tetapi masih mengalami penurunan. Hal ini di karenakan kurangnya
sumber daya manusia yang tertarik ataupun berminat untuk
menggeluti di bidang pertanian ini. Sebenarnya Desa dengan
berbagai potensi yang dimiliki ini memiliki banyak sumber daya
manusia yang unggul. Namun kurangnya pemberdayaan masyarakat
yang belum memadai mengakibatkan kurangnya minat dari sumber
daya manusia tersebut. Adapun beberapa potensi Desa lainnya yang
menyumbang perekonomian yakni dapat berasal sektor Industri,
Peternakan, Perikanan dan Anyaman. Desa dengan bebagai potensi
dan kearifan lokal masyarakat yang sangat menarik, membuat Desa
Balerejo menjadi desa yang selalu ramai, rukun dan sejahtera.
Adapun potensi desa yang di suguhkan dari bidang kesenian yakni
berupa kesenian jaranan dan barongan yang sudah cukup di kenal
oleh masyarakat sekitar. Selain itu natinyna potensi desa ini akan di
kembangkan lagi dan nantinya akan merambah pasar luar Jawa,
yakni Daerah Bali.
Potensi-potensi yang di miliki Desa Balerejo memang
sangatlah banyak dan beragam. Namun hal tersebut belum bisa
secara penuh dapat meningkatkan ataupun menyumbang
perekonomian Desa. Semua itu di karenakan kurangnya
pemanfaatkan ataupun kurangnya daya minat dari warga masyarakat.
Mungkin dengan kondisi saat ini warga masyarakat sudah merasa
puas ataupun merasa tercukupi untuk perekonomiannya. Akan tetapi
kita hidup terus mengikuti jaman, maka dari itu sebaiknya pihak dari

236
Aprilyana Anggi Rahmawati |

Desa saat ini harus dapat mengningkatkan daya minat dari warganya,
bahkan bila perlu untuk melakukan suatu sosialisasi tentang
pemahaman potensi Desanya. Hal ini bertujuan agar dapat membuka
wawasan warga masyarakat untuk lebih meningkatkan semangat dari
dalam dirinya agar dapat lebih berkembang dan berminat untuk
meningkatkan potensi-potensi desa tersebut.
Adapun solusi yang dapat dilakukan antara lain yakni
dengan cara mengikuti beberapa perlombaan ataupun ivent-ivent
kesenian yang bertaraf daerah, nasional, bahkan bila perlu juga bisa
yang bertaraf Internasional. Hal ini merupakan sebuah upaya agar
masyarakat luas dapat melihat apa yang dimilki oleh Desa Balerejo,
yang tidak kalah bagus dengan desa-desa lain yang ada di Kabupaten
Tulungagung ataupun luar deaerah. Bahkan bisa juga Desa Balerejo
dapat di pandang oleh masyarakat luas sebagai desa kesenian, karena
memiliki berbagai jenis kesenian yang disuguhkan, dan masyarakat
desa pun juga dapat memproduksi sendiri produk ksesniannya.
Produk-produk kesenian yang dihasilkan ini juga dapat dijual
memalui media sosial. Karena saat ini perkembangan jaman sangat
maju, sudah eranya globalisasi. Apapun sekarang serba cepat dan
canggih maka sebaiknya masyarakat juga dapat memanfaatkan
kecanggihan tersebut. Yakni dengan mengaplod dan menawarkan
hasil dari produk tersebut ke media jual beli online. Sehingga
masyarakat luar juga dapat melihat, bahkan juga dapat membeli
produk yang di tawarkan. Sehingga hal tersebut dapat menambah
237
| Desa Sejarah Dengan Berbagai Potensi Yang Beraneka Ragam

pemasukan perekonomian masyarakat yang tidak hanya


mengandalkan dari sektor petanian saja.
Lampiran

238
Aprilyana Anggi Rahmawati |

239
| Desa Sejarah Dengan Berbagai Potensi Yang Beraneka Ragam

240
Aprilyana Anggi Rahmawati |

241
| Desa Sejarah Dengan Berbagai Potensi Yang Beraneka Ragam

242
POTENSI DESA PAKEL, NGANTRU, TULUNGAGUNG

Di kota Tulungagung bisa pergi ke desa pakel kec Ngantru dengan


Melewati arah menuju ke kediri, Jembatan ngantru atau biasa di
sebut jembatan ngujang, Ke arah timur kurang lebih 10KM, desa
pakel sendiri berada di ujung timur perbatasan tulungagung-blitar,
Dan kepala desa Pakel bernama bapak Kasenur, wilayah Pakel
berada di dataran rendah dan Desa pakel mempunyai 2 dusun 6
rukun warga dan 15 rukun tetangga, jumlah warga -+ 3.542

APBDes

243
| Potensi Desa Pakel, Ngantru, Tulungagung

Desa Pakel secara geografis merupakan sebuah desa dan juga di


Kabupaten Tulungagung. Mayoritas warga desa berprofesi sebagai
petani. Mereka mengelola lahan-lahan subur dalam bentuk sawah
yang jumlahnya masih cukup luas.

Ketika memasuki Desa pakel kalian akan melihat persawahan kalau


dari arah wonodadi blitar atau daru utara desa Pakel, yang di tanam
oleh petani desa Pakel yaitu kebanyakan Sayur, Padi, Jagung, Tebu
dan masih banyak lagi.

Selain berprofesi sebagai petani, beberapa warga juga banyak


melakukan usaha mandiri (UKM) seperti peternak ayam petelur,
ayam daging, sapi, perikanan, pengrajin sangkar burung, dan
produksi makanan dan minuman, kemandirian warga desa ini
mendorong desa semakin maju dan mandiri.

Telur ayam menjadi salah satu bahan makanan yang di butuh kan
banyak orang. Bahan makanabn yang satu ini kaya akan protein,
memiliki rasa yang lezat, dan juga mudah di olah. Saat sedang lapar-
laparnya, Anda bisa tinggal menggoreng atau merebusnya. Jika ada
waktu luang, anda bisa mengolah telur menjadi berbagai jenis
makanan yang lezat. Pada intinya, permintaan telur dari konsumen
akan selalu tinggi. Ini menjadi peluang usaha budidaya ayam petelur
yang tepat. Prospek usaha ini cukup baik.

Inilah yang membawa masyarakat Desa pakel Kecamatan Ngantru


Kabupaten Tulung agung banyak yang ber usaha telur ayam selain

244
M. Viky David S |

modal nya cukup murah hasil yang di dapat juga bisa dilihat perhari
ketika ayam yang di pelihara memasuki usia bertelur.

Dengan hanya modal niat dan uang yang cukup banyak warga Desa
Pakel akhirnya mampu menghasilkan puluhan butir telur setiap
harinya dan seperti bertelur uang setiap hari yang diambil di kandang
mereka.

Dan saya pun biasanya membantu kakak saya yang mempunyai


ternak ayam di belakang rumah, seperti membantu makan ayam,
mengambil telur, dan memvaksin ayam. Dan setiap hari juga
membantu ke sawah orang tua saya untuk mengambil dagangan
sayur yang harus dibawa ke pasar tulungagung.

Pada saat itu saya mulai tertarik dengan jualan telur, pada saat itu
juga syaa mulai belajar untuk berjualan telur di pasar-pasar dengan
membeli telur dari ternak-ternak warga, saya berjualan dengan teman
saya yang bernama dafa dan yang saya jual kebanyakan telur yang
sudah sortiran atau telur yang warna nya agak cream dengan
membawa 50kg kepasar sehari jualan juga cukup banyak lakunya.
Dan ternyata masih banyak peminat telur di tulungagung .

Dan sekarang saya mulai tertarik dengan jagung manis, saat ini saya
dan 3 teman saya ingin menanam jagung manis yang berada di
sawah desa pakel sendiri seluas 50RU, saya dan teman saya
berinisiatif untuk menanam jagung manis yang notabene jagung
manis bisa panen 70 hari setelah penanaman. Agar nanti pas di tahun
245
| Potensi Desa Pakel, Ngantru, Tulungagung

baru bisa panen, di karena kan tahun-tahun sebelumnya jagung


manis di tahun baru harga nya selalu naik, dan semiga tahun ini bisa
panen sesuai prediksi.

Proses penanaman jagung sebetulnya cukup mudah dan menanam


jagung adalah basic awal petani yang ingin belajar, walaupun banyak
juga masalah seperti hama dan lain sebagainya, dan untuk mencegah
adanya hama biasanya para petani melakukan penyemprotan
pestisda, di tanamannya agar terhindar dari hama, kalau jagung
biasanya hama yang di takuti adalah tikus, jadi waktu awal
penanaman biasanya benih padi di campur dengan obat tikus agar
tikus tidak mau memakan benih yang sudah di tanam tersebut.

Dan saya akan memberikan sebuah gambaran potensi desa Pakel


dibawah :

Ini adalah foto persawahan desa pakel

246
M. Viky David S |

Ini adalah foto Kandang ayam kakak saya

247
"SEJUTA POTENSI UNTUK BERDIKARI"
(Optimalisasi sumber daya alam hayati untuk desa yang mandiri)

(Gambar: Potensi pisang liar yang kurang termanfaatkan)

Probolinggo merupakan tanah dimana saya berasal sekaligus


kabupaten dimana saya memulai tugas KKN-VDR. Kabupaten
Probolinggo adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur
dengan ibu kota dan pusat pemerintahan kabupaten berada di
Kraksaan. Kabupaten ini dikelilingi oleh pegunungan Tengger,
Gunung Semeru, dan Gunung Argopuro. Probolinggo memiliki
Julukan Kota Angin, Kota Anggur dan Kota Mangga adapun Motto

248
Sucik Idayati Ningsih |

dari Kabupaten ini adalah Prasadja Ngesti Wibawa (dari Bahasa


Jawa yang artinya "Bersahaja Menciptakan Kemuliaan")

Terdapat 26 Kecamatan di Probolinggo salah satunya


adalah Kecamatan Besuk dimana di dalamnya terdapat Desa Besuk
Kidul yang merupakan tempat dimana saya dilahirkan. Secara
geografis desa Besuk Kidul merupakan desa yang berada di
Kecamatan Besuk. Besuk sendiri merupakan kecamatan yang
terletak di Kabupaten Probolinggo dan berjarak sekitar 8 Kilometer
ke arah tenggara dari ibu kota Kabupaten Probolinggo. Rumah saya
berada di Dusun Gedangan RT 15 RW 04 dusun ini merupakan
dusun di wilayah desa besuk kidul yang berada diujung selatan desa.

Selama 22 tahun saya tinggal di dusun ini saya banyak


menyaksikan langsung bagaimana kultur masyarakat yang masih asli
dicerminkan dengan kuatnya nilai gotong royong, dan adat istiadat
serta budaya khas yang sarat dengan unsur Islam. Salah satu bentuk
ritual keagamaan yang umum dan secara rutin dilakukan oleh
masyarakat desa adalah perayaan malam Maulid Nabi Muhammad
SAW, selain itu ada perayaan tahun baru Islam yang ditandai dengan
adanya pawai obor serta ritual takjil bulan suro yang biasanya
dilakukan dengan kegiatan masak bersama dan pendistribusian takjil
ke setiap rumah. Selain ritual keagamaan masyarakat disini juga
kerap kali mengadakan lomba tujuh belasan namun semenjak
pandemi kegiatan tersebut ditiadakan.

249
| "Sejuta Potensi Untuk Berdikari" (Optimalisasi Sumber Daya
Alam Hayati Untuk Desa Yang Mandiri)

Dari segi ekonomi mayoritas mata pencaharian masyarakat


dusun Gedangan umumnya adalah bertani. Hal ini tampak dengan
luasnya hamparan sawah yang seperti mengelilingi setiap sudut desa.
Bisa di katakan bahwa penduduk secara ekonomi sangat bergantung
pada sektor agraris. Bapak Toyas misalnya, lelaki paruh baya berusia
60 Tahun yang sudah menggarap tanah milik keluarganya selama
hampir 40 Tahun. Dengan luas tanah kurang lebih 600 meter beliau
menggantungkan hidupnya dengan bercocok tanam. Kegiatan
bercocok tanam tersebut umumnya meliputi penanaman padi,
tembakau dan jagung yang dilakukan per empat bulan sekali dalam
jangka waktu satu tahun. Beliau berpendapat bahwa sektor pertanian
merupakan sektor utama bagi penduduk desa untuk bertahan hidup.

Berangkat dari sektor inilah kemudian memunculkan ide


dibenak saya untuk mendorong masyarakat agar mengadakan
swasembada pangan yang berlimpah demi memenuhi kebutuhan
masyarakat dan selebihnya dapat di jual belikan yang mana sebagian
hasilnya dapat dimanfaatkan untuk membeli peralatan yang lebih
memadai sehingga pemanfaatan sawah dapat berjalan dengan lebih
efektif serta efisien mengingat alat untuk bercocok tanam yang
umum digunakan masih sangat manual dan sederhana.

Selain potensi agraris yang ditawarkan desa ini terdapat juga


potensi alam lain yang tidak kalah bermanfaat apabila dapat dikelola
dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan dan survey yang telah
saya lakukan pada tanggal 17 Juli 2020 saya menemukan fakta

250
Sucik Idayati Ningsih |

bahwa terdapat potensi luar biasa dari ratusan pohon pisang yang
sebagian besarnya tak bertuan. Karena sesuai dengan namanya dusun
Gedangan yang terletak di desa Besuk Kidul ini banyak ditumbuhi
pohon pisang dengan beragam jenis yang dapat ditemukan hampir
disetiap sudut. Pohon-pohon ini biasanya tumbuh liar di pesawahan,
sepanjang kanal sungai bahkan di kanan-kiri jalan. Dapat dikatakan
bahwasanya setiap rumah disini pasti memiliki pohon pisang.

Namun sayangnya potensi ekonomi semacam ini belum


mampu di manfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Banyak
ditemukan buah pisang yang dibiarkan dalam keadaan matang dan
membusuk bahkan pelepah pisang beserta daunya kerap kali
membanjiri sungai saat dilanda hujan deras. Ditambah lagi di desa
ini belum terdapat BUMDES yang mampu memaksimalkan potensi
tersebut. Begitu banyaknya populasi pohon pisang di desa ini adalah
faktor penyebab dari minimnya antusiasme masyarakat untuk
merubahnya menjadi bernilai jual. Masyarakat disini umumnya
hanya memanfaatkan pohon pisang untuk dikonsumsi atau dijual
buah matangnya di pasar Wangkal, pasar yang berada sekitar 5
kilometer dari kecamatan Besuk tepatnya berada di desa Bhetek,
Taman.

Padahal pohon pisang sendiri merupakan variates pohon


yang paling banyak mendatangkan manfaat. Itulah mengapa selama
ini saya mengenal istilah bahwa pohon pisang adalah pohon dengan

251
| "Sejuta Potensi Untuk Berdikari" (Optimalisasi Sumber Daya
Alam Hayati Untuk Desa Yang Mandiri)

sejuta manfaat yang tampak mulai dari daun hingga akarnya. Oleh
karena itu sudah sepantasnya potensi alam semacam ini dapat
dikelola dengan baik agar bermanfaat untuk mendongkrak
perekonomian masyarakat sekitar. Beberapa gagasan yang dapat
saya cetuskan terkait pemanfaatan potensi ini diantaranya :

1. Perlu adanya kaderisasi dari pihak-pihak yang mampu


mengakomodir pemanfaatan pohon pisang di wilayah
desa Besuk Kidul khususnya dusun Gedangan. Pihak
terkait bisa berasal dari aparatur desa setempat maupun
masyarakat yang telah memiliki izin.
2. BUMDES diperlukan agar mampu menjaring lebih
banyak lagi potensi yang dapat dimanfaatkan demi
kemajuan desa serta kepentingan masyarakat.
3. Perlu adanya awareness atau membangun kesadaran
masyarakat untuk berani berkreativitas dengan
memanfaatkan potensi yang ada.
4. Selanjutnya pemanfaatkan potensi desa berupa populasi
pohon pisang yang berlebih ini harus mampu untuk
menelurkan inovasi berupa komoditas yang dapat
mendorong perputaran uang di masyarakat.
5. Buah dari hasil inovasi dan kreativitas masyarakat
diharapkan dapat menciptakan model industri padat
karya yang diharapkan dapat menyerap banyak tenaga
kerja baik untuk kepala keluarga, ibu rumah tangga

252
Sucik Idayati Ningsih |

maupun para angkatan kerja di lingkungan desa maupun


di luar daerah.
6. Kolaborasi antara swasembada sektor agraris dengan
pemanfaatan pohon pisang sebagai potensi daerah dapat
menjadi tonggak perkembangan desa Besuk Kidul yang
sejahtera secara ekonomi, damai serta berdikari.

Kesimpulannya apa yang saya dapat selama pelaksanaan


KKN-VDR ini telah. membuka mata saya tentang pentingnya
menggali potensi yang dimiliki desa tempat dimana saya tinggal.
Tentunya untuk mewujudkan cita-cita tersebut pemerintahan Desa
secara bersama-sama dengan segenap lembaga dan tokoh masyarakat
perlu mengenali potensi apa saja yang ada baik fisik maupun non-
fisik dan memahami bagaimana strategi dan cara mengembangkan
potensi tersebut agar bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran masyarakat. Dalam pengembangan potensi Desa dan
Kelurahan harus diseuaikan dengan permasalahan kehidupan atau
kebutuhan masyarakat agar hasilnya benar-benar bisa dirasakan
untuk meningkatkan kesejahteraan secara luas sesuai tujuan bersama.

253
| "Sejuta Potensi Untuk Berdikari" (Optimalisasi Sumber Daya
Alam Hayati Untuk Desa Yang Mandiri)

Gambar :

254
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Imam Abd. 2020. Moropelang Babat Lamongan.


https://id.wikipedia.org/wiki/Moropelang,_Babat,_Lamonga
n (Diakses tanggal 27 Agustus 2020, Pukul 20.00 WIB)
Arsip pemerintahan desa palangan, 2020
Data Desa Kromasan,http://kromasan.tulungagungdaring.id (diakses
tanggal 9 Agustus 2020, pukul 18.30 WIB).
Data dinas pariwisata dan pendapatan Kab. Lamongan
Dolar, Sumarna. 2017. Teknik Pemijahan dan Penetasan Telur Ikan
Koi.https://www.ikankoi.org/teknik-pemijahan-dan-
penetasan-telur-ikan-koi/ (diakses tanggal 29 Agustus 2020,
pukul 09.30 WIB).
http://balerejo.tulungagungdaring.id/profil/angka, diakses pada
tanggal 22 Juli 2020, pukul 07.00 WIB
http://balerejo.tulungagungdaring.id/profil/angka, diakses pada
tanggal 24 Juli 2020, pukul 18. 37WIB
https://disperindag.tulungagung.go.id/data-ikm-ta
https:/id.w.wikipedia.org.(diakses pada tanggal 02 Agustus 2020
pukul 14.30 WIB)
http://tunggulsari.tulungagungdaring.id/profil
Materi Pertanian. 2018. Pengertian Pemijahan, Macam, Tujuan, dan
Contohnya.https://dosenpertanian.com/pengertian-
255
| Daftar Pustaka

pemijahan/ (diakses tanggal 29 Agustus 2020, pukul 09.00


WIB).
Pangestu, Nawan. 2019. Budi Daya.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Budi_daya (diakses tanggal
29 Agustus 2020, pukul 08.30 WIB).
Wawancara Kepala Desa Balerejo, tanggal 23 Juli 2020, Pukul
13.57 WIB
Wawancara Kepala Desa Balerejo, tanggal 23 Juli 2020, Pukul
13.57 WIB

256
BIODATA PENULIS

Nama : Hidayatul Ulwi


TTL : Blitar, 27 April 1999
Alamat : Gandusari Kabupaten Blitar
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan : FTIK/ PAI
Hobi : Apa saja
Motto : Pelan tapi parti

Nama : Siti Muafifah Muchlis


TTL : Lamongan, 05 Mei 1999
Alamat : Moropelang Babat Lamongan
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan : FTIK/ PAI
Hobi : Makan
Motto :Berbudi Pekerti Menuju
Prestasi

257
Biodata Penulis

Nama : Hafizhah Fahda Ahmadi


TTL : Tulungagung, 02 Oktober
1999
Alamat : Ds. Tunggulsari, Kec.
Kedungwaru, Kab. Tulungagung
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/ Jurusan: FTIK / PAI
Hobi : Makan, Jalan-jalan, Tidur
Motto :“Bemimpi Setinggi Langit,
Tetap pada Kadar Realistis”

Nama : M Syihabuddin Hamdani Alif


Ababil
TTL : Lamongan 06 maret 1999
Alamat : dusun Kebonsari desa
palangan Karangbinangun
Lamongan
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan : FTIK/ PAI
Hobi : ngopi
Motto : segala sesuatu yang
dilakukan harus di dampingi doa ibu

258
KKN-VDR ARGADAHANA 1

Nama : Ivana Almira Azaria


TTL : Malang, 11 Mei 1998
Alamat:Tapan, Kedungwaru,
Tulungagung
Instansi: IAIN TULUNGAGUNG
Fakultas/Jurusan : FTIK/PAI
Hobi : Jalan-Jalan, Membaca Buku.
Motto : Selalu ada jalan bagi mereka
yang mau berusaha

Nama : Ahmad An'im Fajrussolah


Ttl : Trenggalek, 07 juni 1998
Alamat : kedunglurah, pogalan,
Trenggalek
instansi :
Fakultas/jurusan : FTIK/ PAI
Hobi : memandang
Motto : urep iku urup

259
Biodata Penulis

Nama : Ema Tamalia


TTL : Blitar, 30 Juli 1998
Alamat : Dsn. Cerme RT.01/06 Ds.
Kalipucung Kec. Sanankulon Kab.
Blitar
Instansi : IAIN TULUNGAGUNG
Fakultas/Jurusan : FTIK/PBA
Hobi : Membaca
Motto : Jangan terlalu berlarut-larut dalam kesedihan, jangan
pula terlalu senang dalam kebahagiaan. Karena semua sudah
punya porsinya masing-masing.

Nama : Qotrunnada Trisna Sri Aqilla


TTL : Tulungagung, 26 November
1999
Alamat : No. 32 RT 001/ RW 001 Dsn.
Bakulan Ds. Kromasan Kec. Ngunut
Kab. Tulungagung Prov. Jawa Timur
Instansi : IAIN TULUNGAGUNG
Fakultas/Jurusan : FTIK/TBI
Hobi : Menyanyi Dan Membaca
Motto : Waktu Yang Tepat Bukanlah Ditunggu, Melainkan
Dikejar.

260
KKN-VDR ARGADAHANA 1

Nama : Muhammad Zella Kaisar


Triyono
TTL : Gresik, 21 maret 1998
Alamat : Ds. kolomayan kec.
wonodadi kab. Blitar
Instansi : IAIN TULUNGAGUNG
Fakultas/Jurusan : FTIK/TBI
Hobi : Badminton
Motto : Semua itu butuh proses,
jangan cari yang instan

Nama :Fa’adhila Alvira


Setiawan
TTL : JL. MT Haryono No. 79
Bago Tulungagung
Instansi :IAINTULUNGAGUNG
Fak/Jur : FTIK / TBI
Hobi : Travelling dan
membaca
Motto : Be yourself

261
Biodata Penulis

Nama : Khoirun Nisa’


TTL : Blitar, 6 Januari 2000
Alamat : RT.02 RW.01 Ds. Ngaglik Kec.
Srengat Kab. Blitar
Instansi: IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan: Tadris Matematika
Hobi : Bercerita dan pendengar
setia
Motto : Everything Will be Okey 

Nama : Nur Adina


TTL : Tulungagung, 10
September 1998
Alamat : Tenggur, Rejotangan,
Tulungagung
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas / jurusan : FTIK / TMT
Hobi : Voli
Motto : everything it's okey

262
KKN-VDR ARGADAHANA 1

Nama : Moh Wahyu Santoso


TTL : Blitar, 25 September 1997
Alamat : Kunir RT/RW 02/07
Wonodadi Kab. Blitar
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan: FTIK / TMT
Hobi : Membaca
Motto : Mlaku timik – timik, sopo
gelem melu.

Nama : Anik Harisah

TTL : Probolinggo, 06 Desember


1998
Alamat : Dsn. Krajan Desa
Asembakor, Kecamatan Kraksaan,
Kabupaten Probilinggo
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan: FTIK/TMT
Hobi : Everything I do that is my
Hobby

263
Biodata Penulis

Motto : Hidup kalau kurang


bersyukur tidak akan merasa
bahagia, jadi syukuri apapun
keadaanmu dan segala yang kau
punya. HIDUPLAH DENGAN BAIK
!
Nama : Isma Yuliastutia
TTL : Magetan, 16 Juli 1998
Alamat : Rt. 08 Rw. 04 Dukuh
Pakel Desa Dadi Kec. Plaosan,
Kab. Magetan
Instansi : IAIN Tulungagung
Fak/Jurusan : FTIK/PGMI
Hobi : Traveling dan Membaca
Motto:Ketakutan harus dilawan. Bermanfaat untuk sesamanya.

Nama : Uluuf Durrotin Nafisah


TTL : Blitar, 14 September 1998
Alamat : Dsn. Tuliskriyo 05/02 Kec.
Sanankulon Kab. Blitar
Instansi : IAIN TULUNGAGUNG
Fakultas/Jurusan : FTIK/ PGMI
Hobi : Bisnis
Motto : Man jadda wa jada

264
KKN-VDR ARGADAHANA 1

Nama : Sekar Oktikawati


TTL : Trenggalek, 05 Oktober
1999
Alamat : RT:02 RW:01 Dsn.Ngondo
Ds.Sobo Kec.Munjungan
Kab.Trenggalek
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan/ Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah
Hobbi : Menyanyi dan Memasak
Motto : “love yourself”

Nama : Liana Luthfiyah


TTL : Pati, 01 September
1997
Alamat : Dusun Banjarmlati rt
004 / rw 005 Desa Tunjung
Kecamatan Udanawu Kabupaten
Blitar
Instansi : IAIN tulung agung
Fakultas/Jurusan:FTIK/PGMI
Hobi : rebahan
Motto : man jadda wa jadda

265
Biodata Penulis

Nama : Yogi Permana


TTL : 4-09-1996
Alamat : Ariyojeding Kec.
Rejotangan Kab. Tulungagung
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan: Hukum
Ekonomi Syariah
Hobi : Olahraga
Motto : Apapun yang terjadi
tetaplah bernafas

Nama : Moch. Qusyairi


TTL : Tulungagung, 08
Desember 1997
Alamat : Plosokandang
Kedungwaru Tulungagung
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan : FASIH/ HKI
Hobi : Olahraga, Adventure
Motto : Selama ada keyakinan,
semua akan menjadi mungkin

266
KKN-VDR ARGADAHANA 1

Nama : Putri Hanum U C


TTL : Tulungagung, 28 April
1999
Alamat : Desa Winong Kec.
Kedungwaru Kab. Tulungagung
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan : Febi/Perbankan
Syariah
Hobi : Mendengarkan musik
Motto : Berdoa, Berusaha,
Bersyukur

Nama : Af’idatul Khuzaimah

TTL : Trenggalek. 01 Agustus 1999


Alamat : Rt 16 Rw 04 Dusun Dempok
Desa Baruharjo Kecamatan Durenan
Kabupaten Trenggalek.
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan: Febi/ Perbankan
Syariah
Hobbi: Membaca
Motto: ‫د‬
ََ
‫َج‬‫َو‬
‫َد‬
‫َج‬‫َن‬
‫م‬

267
Biodata Penulis

Nama : Nian Ida Matus Silmi

TTL : Tulungagung, 05 Februari


1999
Alamat : Ds. Pucung Kidul, Kec.
Boyolangu, Kab. Tulungagung
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan : Febi/ES
Hobi : Makan
Moto : Tetap Semangat Dalam Keadaan Apapun

Nama : Novia Zulfatul Rohmah


TTL : Tulungagung, 08 Maret
1998
Alamat : Ds. Pucungkidul, Kec.
Boyolangu, Kab. Tulungagung
Instansi :
Fakultas/Jurusan : FEBI /
Ekonomi Syari'ah
Hobi : Memasak dan Nonton Film
Motto : Maju terus pantang
mundur dalam mencapai cita cita

268
KKN-VDR ARGADAHANA 1

Nama : Sekar Trisna Sepgiar


TTL : Kediri, 18 08 1999
Alamat : Maesan Mojo Kediri
Instansi : Iain Tulungagung
Fakultas/Jurusan : Febi/Es
Hobi : Hunting Promo Dan Diskon
Makanan
Motto : Intinya Sabar

Nama : Umaiyah
TTL : Tulungagung, 21
Agustus 1980
Alamat : RT/RW 001/003
dusun Krajan Desa
Karangsono Ngunut
Tulungagung
Instansi : Institut Agama Islam
Negeri Tulungagung
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah
dan Ilmu Kependidikan/ PIAUD
Hobi : Mencari hal yang baru, traveling
Motto : Selalu bersyukur atas apa yang ada

269
Biodata Penulis

Nama : Novia Dewi Lestari


TTL : Tulungagung, 14
November 1998
Alamat : Ds. Mirigambar , Kec.
Sumbergempol,
Kab.Tulungagung
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan : FTIK/MPI
Hobi : Makan
Motto : loveyourself

Nama : Ziana Zein


TTL : Blitar, 16 Nopember 1998
Alamat : Dsn. Plosoarang RT 01
RW 03 Ds. Plosoarang Kec.
Sanankulon Kab. Blitar
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/ Jurusan : FTIK/ Tadris
Biologi
Hobi : Makan, Jalan-jalan, Tidur
Motto : Jadikan cacian/ hinaan orang lain sebagai motivasi dan
cambukkan diri sendiri untuk tetap bangkit dan sukses!

270
KKN-VDR ARGADAHANA 1

Nama : Rizal Hidayat


TTL : Wonogiri, 8 Mei 1999
Alamat : Bauresan RT 02/RW 02,
Giritirto, Wonogiri, Jawa Tengah
Instansi: IAIN Tulungagung
Fakutas/Jurusan : FTIK / TIPS-6B
Hobi : Olahraga dan Seni
Motto : Berusaha dan Berdoa.
Memeberikan Yang Terbaik
Untuk Diri Sendiri dan Untuk
Semua.

Nama : Muhammad Sihabbullah


TTL : Blitar, 23-09-1999
Jurusan : Tadris Bahasa Indonesia
Hobi : Jalan-jalan

271
Biodata Penulis

Nama : Rahma Nur Izza


TTL : Kediri, 17 Agustus 2020
Alamat : RT 09/RW.00, Dsn. Ngletih
Timur, Kec. Kandat, Kab. Kediri
Jawa Timur, Indonesia
Instansi : IAIN TULUNGAGUNG
Fakultas/Jurusan : Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan/Tadris Bahasa
Indonesia
Hobi : Berkarya
ّ
Motto : ‫إن مع العسر يسرا‬

Nama : Aprilyana Anggi Rahmawati


Ttl : Tulungagung, 13 April 1998
Alamat : Ds. Balerejo, Kec. Kauman,
Kab. Tulungagung.
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan : Febi/Akuntansi
Syariah
Hobi : Mendengarkan Musik
Motto : Kesuksesan Bukanlah Sebuah Kebetulan. Ia Adalah Kerja
Keras, Ketekunan, Belajar Berkorban, Dan Yang Paling Penting,
Mencintai Yang Kita Lakukan

272
KKN-VDR ARGADAHANA 1

Nama : Mohamad viky david


saputra
TTL : Tulungagung 27 des
1997
Alamat : Sukowidodo
Karangrejo Tulungagung
Instansi : IAIN TULUNGAGUNG
Fakultas/Jurusan : FASIH/ HTN
Hobi : Mengomentari hidup
orang
Motto : -

Nama : Sucik Idayati Ningsih


TTL : Probolinggo, 12
Agustus-1998
Alamat : Dusun Gedangan, RT
15 RW 04, Desa Besuk Kidul, Kec
Besuk.
Instansi : IAIN Tulungagung
Fakultas/Jurusan : FEBI /
Manajemen Bisnis Syariah
Hobi : Koleksi buku &
menulis di blog
Motto : "This too shall pass!"
273

Anda mungkin juga menyukai