Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ETNOGRAFI

KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

Kelompok : 111
Desa : Kutamendala

LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA SMESTER GASAL
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES, JAWA TENGAH
Oleh
Teguh Eko Prasetyo NIM 1603020023
Hariadi Kadarisman NIM 1610010040
Rahmah Ma’rifatun NIM 1607010011
Nurlita Zhakinah Pratiwi NIM 1602010055
Arthur Hafidz Pratama NIM 1602010117
Eka Nur Khasanah NIM 1602030232
Widya Ninda Puspita NIM 1611020219
Desi Herawatie NIM 1608010076
Intan Kartikasari NIM 1601100022
Mesi Alfianti NIM 1601070018

KULIAH KERJA NYATA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
JULI 2019

i
LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN ETNOGRAFI KEGIATAN KKN


1. a. Judul Kegiatan : Laporan Etnografi Kuliah Kerja
Nyata Smester Gasal Desa
Kutamendala Kecamatan
Tonjong Kabupaten Brebes, Jawa
Tengah
b. Kategori : KKN Reguler
2. Ketua Kelompok :
a. Nama Lengkap : Hariadi Kadarisman
b. Jenis Kelamin : Laki – Laki
c. NIM : 1610010040
d. Fakultas/Jurusan : Ilmu Hukum
3. Jumlah Anggota : 9 orang
4. Lokasi Kegiatan KKN : Desa Kutamendala Kecamatan
Tonjong Kabupaten Brebes
5. Lama Kegiatan KKN : 32 hari

Purwokerto, 18 Agustus 2019


Mengetahui,
DPL, Ketua,

Besty Afriandini, ST.,M.Eng. Hariadi Kadarisman


NIP/NIK.2160715 NIM. 1610010040

Menyetujui, Mengetahui,
Ketua Panitia KKN Kepala Desa Kutamendala

M. Agung Miftahuddin, S.E., M.Si Johar


NIK. 2160159

ii
LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Illahi rabbi yang telah


melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
program Kuliah Kerja Nyata Smemester Gasal tahun akademik 2019/2018
selama 32 hari terhitung dari tanggal 10 Juli – 10 Agustus 2019 di Desa
Kutamendala Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Dengan
rasa penuh tanggung jawab maka penulis dapat menyelesaikan laporan etnografi
berdasarkan observasi dan wawancara didesa Kutamendala, Kecamatan Tonjong
Kabupaten Brebes. Penulisan laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Purwokerto tahun
2019/2020.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan
gambaran umum mengenai kondisi lingkungan sosial dan budaya di Desa
Kutamendala. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat
dan kebaikan pada mahasiswa yang akan mengadakan KKN di tahun
mendatang.
Purwokerto, 18 Agustus 2019

Penyusun

iii
LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KKN ..................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ............................................ Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang .......................................... Error! Bookmark not defined.
B. Tujuan ......................................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN ............................................................................................... 3
A. Kondisi Geografis dan Lingkungan ......................................................... 3
B. Asal Mula dan Sejarah .............................................................................. 4
C. Bahasa ......................................................................................................... 6
D. Keadaan Demografi Desa .......................................................................... 6
E. Tingkat Ekonomi Desa .............................................................................. 7
F. Sistem Religi / Agama .............................................................................. 10
G. Kebudayaan, Adat, dan Tradisi.............................................................. 10
H. Tingkat pendidikan .................................................................................. 10
I. Kesenian .................................................................................................... 35
J. Organisasi Sosial........................................................................................ 35
III. SIMPULAN ................................................................................................... 27

LAMPIRAN LAMPIRAN .................................................................................. 77

iv
LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan sejarahnya, Indonesia didirikan oleh beberapa elemen
(agama, suku, ras, kepercayaan dan sebagainya) yang bersatu mewujudkan
kemerdekaan Indonesia. Bangsa Indonesia dikenal Heterogen karena
memiliki keanekaragaman dalam berbagai hal yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke. Salah satunya budaya yang tumbuh dan berkembang di
dalam masyarakat pedesaan sebagai kekayaan nasional. Budaya tersebut
digali dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang kemudian
menjadi budaya turun menurun. Desa merupakan wilayah administrasi paling
terakhir dan dekat dengan masyarakat. Tempat terjadinya interaksi antar
masyarakat yang melahirkan suatu budaya (kesenian, kebiasaan, bahasa,
makanan, dan lain sebagainya). Hasil dari budaya tersebut kemudian
diwariskan dari generasi ke generasi melalui verbal (lisan) maupun nonverbal
(dokumen). Hasil budaya yang dihasilkan tiap wilayah pun berbeda-beda,
tergantung pada kondisi geografis, alam maupun lainnya.
Pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler kelompok 111 yang
dilaksanakan di Desa Kutamendala Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes
Provinsi Jawa Tengah dilakukan kegiatan pengamatan dan penelitian
mengenai etnografi. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 32 hari. Desa
Kutamendala dihuni oleh 16.661 jiwa dengan mayoritas penduduk berbahasa
Jawa dengan mayoritas agama Islam.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh sebanyak mungkin informasi
tentang kondisi alam dan lingkungan, aktivitas sosial, adat, ekonomi dan
politik, struktur sosial penduduk, mata pencaharian, agama dan sistem
kepercayaan, hubungan antar agama dan kepercayaan dan fasilitas publik.

1
LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan laporan etnografi ini adalah untuk
memberikan gambaran umum mengenai:
1. Mengetahui Bagaimana Kondisi Geografis dan Lingkungan Desa
Kutamendala
2. Mengetahui Bagaimana Asal Mula dan Sejarah Desa Kutamendala
3. Mengetahui Bagaimana Bahasa masyarakat Desa Kutamendala
4. Mengetahui Bagaimana Keadaan demografi Desa Kutamendala
5. Mengetahui Bagaimana Tingkat Ekonomi Desa Kutamendala
6. Mengetahui Bagaimana Sistem Religi/ Agama di Desa Kutamendala
7. Mengetahui Bagaimana Kebudayaan, Adat, dan Tradisi di Desa
Kutamendala
8. Mengetahui Bagaimana Tingkat Pendidikan di Desa Kutamendala
9. Mengetahui Bagaimana Kesenian Desa Kutamendala
10. Mengetahui Bagaimana Organisasi Sosial di Desa Kutamendala

2
LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

II. PEMBAHASAN
A. Kondisi Geografis dan Lingkungan
Desa Kutamendala adalah salah satu desa di kecamatan Tonjong.
Menurut sensus penduduk tahun 2018 jumlah penduduk didesa
Kutamendala ± 16.661 jiwa. Kutamendala berada di jalan raya yang
menghubungkan Tegal dan Purwokerto. Desa ini juga dilalui oleh jalur
kereta api yang menghubungkan Cirebon, Tegal, dengan Purwokerto.
Adapun batas-batas administratif Desa Kutamendala adalah sebagai
berikut :
- Sebelah Selatan : Desa Penerasan
- Sebelah Timur : Desa Karang Jongkeng
- Sebelah Barat : Desa Prupuk Selatan
- Sebelah Utara : Desa Prupuk Utara
Jarak dari Desa Kutamendala ke beberapa kota/desa sekitarnya
sebagai berikut :
- Ibukota Kecamatan : 7 km
- Ibukota Kabupaten : 45 km
- Ibukota Propinsi : 70 km

Desa Kutamendala administratif terbagi dalam 55 RT dan 10 RW


dengan penyebaran penduduk ada dalam beberapa dusun seperti
karangsawah, Pekandangan, Dukuh Satir, Gardu, dan Wadas Gumantung
atau kembeng. Berikut rincian pembagian lahan menurut penggunaan dan
kegunaannya :

- Luas Desa : 3.162 Ha


- Tanah Sawah : 700 Ha
- Tanah Perkebunan : 720 Ha
- Tanah Fasilitas Umum : 401 Ha
- Tanah Hutan : 1.336 Ha

3
LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

B. Asal Mula dan Sejarah


Kelurahan Kutamendala salah satu kelurahan luas di wilayah
Kecamatan Tonjong, kalau dilihat dari jalan raya memang kelihatan
kecil, tetapi wilayah Kutamendala sebenarnya memanjang dari
perbatasan kabupaten Tegal sampai Ciregol, atau Kelurahan Tonjong,
disebelah utara ketimur sampai perbatasan Kelurahan Karang jongkeng.
Kelurahan Kutamendala terdiri dari beberapa dukuh atau biasa disebut
komplek, Kelurahan Kutamendala biasa disebut juga Karang sawah,
orang luar Kelurahan Kutamendala lebih mengenal karang Sawah
daripada Kutamendala, namun anehnya Karang Sawah hanya disebut
untuk beberapa komplek saja, Dukuh satir dan Gardu tetap diucapkan
sesuai nama komplek.
Di desa Kutamendala terdapat satu komplek yang menjadi awal
mula desa ini sebelum wilayah desa berkembang. Komplek Kutamendala
letaknya dipinggir hutan jati lor, kali Lor, yang sampai sekarang masih
ada sisa-sisa peninggalannya, diantaranya adalah Pesantren, dan Kuburan
Keramat dekat Gunung Anjing. Menurut cerita orang tua, setelah jaman
Kemerdekaan, dan peristiwa G 30 S PKI, dan DI/TII, masyarakat
Kutamendala mencari tempat aman turun kebawah yang sekarang disebut
Karang Sawah. Kenapa disebut karang sawah? Hal ini dikarenakan
jaman dahulu banyak Karang atau tempat pembakaran batu kapur,
sebelum jadi rumah adalah persawahan yang luas, awalnya hanya sebuah
gubuk untuk berteduh dan menunggu padi yang mulai menguning siap
untuk dipanen, karena keadaan Desa Kutamendala yang tidak aman oleh
para pemberontak NKRI, akhirnya gubuk yang tadinya kecil dirubah
menjadi rumah tempat tinggal sekeluarga, satu persatu pindah demi
keamanan, lama-kelamaan jumlahnya semakin banyak, dan betah tinggal
disawah. Diambil dari filosofi tempat yang mana karang adalah tempat

4
LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

pembakaran kapur, dan sawah adalah tempat untuk menanam tanaman


padi, dari dua kata tersebut maka lahir nama karang sawah. Sekitar tahun
50 sampai 60 an nama karang sawah dipakai sebagai nama desa, meski
nama untuk Kelurahannya tetap Kutamendala, keberadaan Karang sawah
yaitu melingkupi beberapa dusun yang ada di Kelurahan Kutamendala,
Karang sawah di sebut untuk nama keseluruhan dari beberapa dusun
tersebut atau biasa di sebut Komplek. Di sebelah utara, Komplek
Kutamendala nama tetap tidak berubah, dibawah kutamendala adalah
komplek Balong Sari, dan terpisah Kali Lor terdapat kopleks Karut atau
karang Sawah Utara. Komplek Balong Sari berdekatan dengan Kuta
lembang, sebelahnya Alfalah, kemudian sebelah selatan paling timur ada
Pekandangan, sebelah barat ada, Karang Asem, dan Sidodadi, lebih akrab
disebut SKM ( Sidodadi Karang Asem ), kemudian ada kompleks
undung-undung yang hanya terpisah rel kereta dari komlek ini. Sebelah
selatan terdapat Komplek Dukuh Satir, kemudian terpisah oleh kali Pedes
ada kompleks Purwosari atau Pulo Sari, posisinya sejajar dengan
Undung-undung. Dekat jalan Raya dan lapangan Perhutani ada Pandan
Sari, Komplek yang cukup besar, menjadi sentral Kelurahan
Kutamendala, namun Panda Sari sekarang menjadi tiga, ada Sumber
Harjo, dan Gunung Pandan, meskipun Sumber harjo awalnya hanya
sebuah nama Rice Mill milik Hj Masyitoh, tapi warga sekitar seperti
ingin memisahkan diri dan menamakan Komplek Sumber harjo, mirip
antara Palestina dan Israel, Negara didalam Negara, Gunung Pandan
contoh kedua dari sejarah karang sawah, dari satu rumah sekarang sudah
puluhan rumah berdiri. Sebelah barat yang bersinggungan dengan
Kabupaten Tegal adalah Komplek gardu, keselatannya ada Komplek
kengbeng, biasa disebut juga Wadas Gumantung. Gardu adalah Komplek
terbesar di kelurahan Kutamendala, rumah-rumah dipinggir rel dan deket

5
LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

sawah, kini bahkan sudah banyak sawah yang menjadi rumah di Gardu.
Komplek gardu juga ada beberapa Komplek diantaranya, Krompot,
Kubang kelong, dan Gili Putih. Jumlah penduduk kelurahan
Kutamendala mungkin paling banyak se Kecamatan Tonjong.
Kutamendala sendiri terdiri dari dua kata yaitu Kuta dan Mandala.
Kuta artinya batas atau sesuatu yang telah dibatasi jarak dan tempatnya
sedangkan Mandala adalah hasta brata yang merupakan perumpamaan
dari sebuah kekuatan yang menyebar keseluruhan penjuru angin, untuk
menembus segala kejahatan dan angkata murka. Harapannya desa
Kutamendala mampu menjadi desa yang bebas dari keangkaramurkaan
dan karna kata kutamandala sulit diucapkan akhirnya lebih sering disebut
Kutamendala.

C. Bahasa
Bahasa yang digunakan untuk komunikasi sehari-hari di desa
Kutamendala adalah bahasa jawa dengan ciri khas brebes tersendiri.
Sedangkan bahasa formal di sarana pendidikan banyak menggunakan
bahasa kebangsaan yakni bahasa Indonesia. Tetapi ada beberapa sarana
pendidikan menggunakan bahasa lokal dengan alasan peserta didik lebih
mudah menyerap materi yang disampaikan dengan bahasa lokal yakni
bahasa sehari-hari.

D. Keadaan Demografi Desa


Menurut survei yang dilakukan tanggal 2108 penduduk di desa
Kutamendala mencapai 16.661 jiwa dari 3556 kartu keluarga. Dari
16.661 jiwa terdiri dari penduduk 8.454 jiwa laki-laki dan 8.207 jiwa
penduduk perempuan. Dengan jumlah penduduk disandingkan dengan
luas wilayah, Desa Kutamendala tergolong desa padat peduduk yang

6
LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

setiap tahunnya meningkat angka kelahiran dengan angka kematian yang


kecil. Dibuktikan dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahun
tahunnya. Di tahun 2014 penduduk desa Kutamendala mencapai 11355
sampai tahun 2018 meningkat sekitar 40% dari sebelumnya.

E. Tingkat Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi masyarakat desa kutamendala terdiri dari
berbagai tingkat kesejahteraan. Penduduk desa kutamendala sejumlah
16.661 jiwa (sesuai survei tahun 2018), sebagian besar bekerja sebagai
petani, buruh tani, home industri dan pegawai negri sipil. Sebagian besar
dari mereka adalah golongan ekonomi sedang. Salah satu faktor
mewujudkan kemakmuran masyarakat adalah keadaan ekonomi
pertanian. Keadaan petani untuk meningkatkan pendapatannya cukup
tinggi, hal ini dapat dilihat dari sektor pertanian yang cukup maju,
memang petani hanya menanam satu jenis tanaman, yaitu padi dan para
petani belum mengetahui pola tanam yang baik dan benar. Tetapi karna
luasnya lahan dan karena padi merupakan kebutuhan pokok membuat
perekonomian di sektor pertanian cukup mampu berkembang dengan
pesat.
Selain sektor pertanian ada sebagian penduduk di desa
Kutamendala menekuni sektor peternakan sebagai mata pencahariannya.
Dalam sektor peternakan banyak dilaksanakan secara sederhana oleh
penduduk dimana beberapa kepala keluarga memilih untuk ternak unggas
dan kerbau.
Masyarakat Kutamendala juga ada yang mengandalkan sektor jasa
sebagai pegangan perekonomian keluarga. Masyarakat desa
kutamenedala sering menawarkan jasa untuk beberapa sektor
perekonomian, diantaranya sektor pertanian, sektor peternakan, sektor

7
LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

industri kecil, dan sektor perdagangan. Dari jumlah penduduk desa


kutamendala yang bekerja di sektor jasa paling banyak penduduk
menyediakan jasa untuk pengembangan home industri di desa
kutamendala.
Industri kecil atau home industry pada desa Kutamendala saat ini
sudah cukup terkenal dimasyarakat luas dan mulai meningkat, terbukti
dengan adanya pembuatan kerupuk opak, tetapi dalam segi produksi,
pengemasan dan pemasaran masih sederhana, jadi perlu adanya inovasi
produk.
Berbagai sektor perekonomian yang ada di Desa Kutamendala
tersebut diatas memang mampu mendongkrak perekonomian Desa
Kutamendala. Tetapi seperti halnya permasalahan di desa-desa lain di
Indonesia yang mana lapangan kerja yang sedikit dibanding dengan
jumlah pengangguran yang cukup banyak, hal ini membuat banyak
penduduk desa Kutamendala merantau ke kota-kota besar di Indonesia.

F. Sistem Religi/ Agama


G. Kebudayaan, Adat, dan Tradisi
H. Tingkat Pendidikan
I. Kesenian
J. Organisasi Sosial

8
LAPORAN ETNOGRAFI
KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
DESA KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG
KABUPATEN BREBES

III. SIMPULAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai