Anda di halaman 1dari 29

MODUL AJAR

KURIKULUM MERDEKA

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun : Institusi : SMA/MA

Tahun Pembuatan : 2023 Mata Pelajaran : Geografi


Jenjang : SMA Kelas/Semester : XII/Ganjil

Kode : Fase : Fase F

Bab/Tema : Bab 1 Pengembangan Wilayah, Tata Ruang, dan Pengaruhnya


terhadap Kebahagiaan
Subbab/Materi Pokok : Subbab A Pengembangan Wilayah
Kata Kunci : wilayah, pengembangan wilayah, desa dan kota, tata ruang, indeks
kebahagiaan
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan X 5JP X 45Menit = 675 Menit

Capaian Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket C)


Pada akhir fase F peserta didik mampu mengembangkan pertanyaan tentang karakteristik wilayah
dengan aktivitas tertentu akibat perubahan fisik dan sosial, berupa Posisi Strategis, Pola
Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Dunia, Kebencanaan dan Lingkungan Hidup, Kewilayahan
dan Pembangunan, serta Kerja sama antar Wilayah, mampu mengolah informasi karakteristik
wilayah, mampu menganalisis aktivitas tertentu akibat perubahan fisik dan sosial berdasarkan
pengamatan terencana dengan memanfatkan penggunaan peta, melalui pengamatan, kegiatan
penelitian sederhana, mampu memprediksi perubahan kondisi alam dan sosial, dan mampu
memaparkan hasil penelitian/ projek tentang wilayah berupa keunggulan posisi strategis, sumber
daya alam ataupun kebencanaan wilayah di Indonesia dengan memanfaatkan peta (tabel, data, dan
lain-lain) dan pemanfaatan teknologi SIG, mampu memprediksi ide solusi perkembangan wilayah,
posisi strategis, sumber daya, dan kebencanaan di Indonesia. Peserta didik mampu menganalisa
perkembangan desa kota dalam konteks perkembangan wilayah dan kerja sama antar wilayah dalam
bentuk projek terencana, mampu menganalisa data spasial dan numerik yang diperoleh dari
berbagai metode tentang pengaruh pengembangan wilayah Indonesia dan kerja sama dengan
negara-negara di sekitar atau dunia. Peserta didik mampu mengevaluasi fakta kerja sama antar
wilayah dan menyajikannya dalam sebuah laporan sederhana.
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Pada akhir fase F, peserta didik terampil dalam membaca dan menuliskan
Proses tentang Kewilayahan dan Pembangunan, serta Kerja Sama Antarwilayah.
Peserta didik mampu menyampaikan mengomunikasikan ide antar mereka,
dan mampu bekerja secara kelompok ataupun mandiri dengan alat bantu
hasil produk sendiri berupa peta atau alat pembelajaran.
Keterampilan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengidentifikasi, memahami,
Konsep berpikir kritis, dan menganalisis secara keruangan tentang Kewilayahan
dan Pembangunan, serta Kerja Sama Antar wilayah, memaparkan ide, dan
memublikasikannya.

A. Kompetensi Awal (Prasyarat Pengetahuan/Keterampilan)


1. Memahami pengertian pengembangan wilayah, jenis wilayah, dan tata ruang.
2. Memahami teori dan paradigma pengembangan wilayah dan tata ruang.

B. Pokok Materi Bab 1 Pengembangan Wilayah, Tata Ruang, dan Pengaruhnya terhadap
Kebahagiaan
a. Pengembangan Wilayah
b. Pengembangan Desa dan Kota
c. Tata Ruang dan Dinamikanya dalam Pembangunan Wilayah
d. Indeks Kebahagiaan sebagai Hasil Pembangunan Wilayah
e. Pengaruh Pengembangan WIlayah dan Tata Ruang terhadap Kebahagiaan Penduduk

C. Hubungan Pembelajaran Bab Pengembangan Wilayah, Tata Ruang, dan Pengaruhnya terhadap
Kebahagiaan dengan Mata Pelajaran Lainnya
Kita mengenal ilmu wilayah sebagai ilmu multidisiplin karena dalam perencanaan
pengembangan wilayah, perlu didukung ilmu lain yang berhubungan dengan pengembangan
fisik dan ekonomi wilayah. Di dalam pengembangan fisik dan ekonomi wilayah, diperlukan
adanya strategi dalam mengoptimalkan berbagai macam potensi, yaitu sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan teknologi. Manajemen informasi teknologi memiliki peran
membantu sumber daya manusia dalam mengelola sumber daya alam.
Sebaliknya, perangkat data, software, dan hardware membutuhkan sumber daya manusia yang
unggul di bidangnya. Kepiawaian dalam menghubungkan antara hubungan sebab-akibat dan
antara aktivitas manusia dengan alam dalam lingkup ekologi sangat diperlukan dalam isu
pengembangan wilayah.
Pengembangan wilayah dari tahun ke tahun tak lepas dari unsur sejarah Indonesia. Bahkan
setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pengembangan
wilayah untuk penyesuaian administrasi wilayah pemerintahan NKRI tidak dapat dihindarkan.
Oleh karena itu, sejarah Indonesia turut andil bagi peserta didik dalam mempelajari
pengembangan wilayah.

D. Profil Pelajar Pancasila


❖ Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
❖ Berkebinekaan global
❖ Mandiri
❖ Bergotong Royong
❖ Bernalar kritisKreatif
Kaitan Pembelajaran dengan Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Bab Pengembangan Wilayah pada Buku Siswa turut menuangkan dimensi Profil Pelajar
Pancasila dalam berbagai aktivitas pembelajaran. Dimensi yang diangkat ialah elemen bernalar
kritis yang dimunculkan dalam aktivitas Ayo Berpikir Kritis, elemen bergotong royong yang
dimunculkan dalam aktivitas
Ayo Berkolaborasi, serta elemen berkebinekaan global yang dimunculkan dalam aktivitas Ayo
Berkebinekaan Global.
Aktivitas pembelajaran Geografi tidak dibatasi pada rangkaian aktivitas yang ditawarkan pada
Buku Siswa. Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dimunculkan oleh guru akan bersifat lebih
luas dibandingkan aktivitas pada Buku Siswa. Silakan kembali menelaah tabel dimensi Profil
Pelajar Pancasila di bagian lampiran.
Tabel Elemen dari Dimensi Kolaborasi pada Bab Pengembangan Wilayah, Tata Ruang, dan
Pengaruhnya terhadap Kebahagiaan

Elemen kolaborasi Membangun tim dan mengelola kerja sama untuk


kerja sama mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang
sudah ditentukan.
Elemen komunikasi Aktif menyimak untuk memahami dan menganalisis
untuk mencapai informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan
tujuan bersama keprihatinan yang disampaikan oleh orang lain dan
kelompok menggunakan berbagai simbol dan media
secara efektif, serta menggunakan berbagai strategi
Dimensi
komunikasi untuk menyelesaikan masalah guna
Kolaborasi
mencapai berbagai tujuan bersama.
Kerja Sama
Elemen saling Menyelaraskan kapasitas kelompok agar para
ketergantungan anggota kelompok dapat saling membantu satu sama
positif lain memenuhi kebutuhan mereka, baik secara
individual maupun kolektif.
Elemen koordinasi Menyelaraskan dan menjaga tindakan diri dan
sosial anggota kelompok agar sesuai antara satu dengan
lainnya serta menerima konsekuensi tindakannya
dalam rangka mencapai tujuan bersama.

E. Sarana dan Prasarana (Materi ajar, Alat dan bahan)


Sarana yang paling sederhana ialah papan tulis dan alat tulis. Diperkenankan bila ingin
mengembangkan dengan LCD, komputer, pengeras suara, dan peta topografi wilayah.
Sumber Utama
1. Buku Panduan Guru Geografi Kelas XII Kurikulum Merdeka Tahun 2022
2. Buku Panduan Siswa Geografi Kelas XII Kurikulum Merdeka Tahun 2022
Sumber Lain
❖ https://infoasn.id/website-pemerintah/daftar-website-pemerintah-resmiseluruh-
provinsi-di-indonesia.html
❖ Anggraena,Yogi dkk. 2022. Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Menengah. Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan dan
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
❖ Tomlinson, Carol A. 2001. 2nd Edition. How to differentiate instruction in mixed-ability
classrooms. Alexandria, Va. :Association for Supervision and Curriculum Development.
❖ Arends. R.I. 2012. Learning to Teach, Ninth Edition. Americas, New York :
McGraw-Hill Companies, Inc.
F. Target Peserta Didik
1. Peserta didik reguler/tipikal
2. Peserta didik dengan pencapaian tinggi:

G. Jumlah siswa
❖ Maksimum 25 - 35 Siswa

H. Model, Alternatif, Metode Pembelajaran


1. Pembelajaran tatap muka
2. Pembelajaran Kooperatif
Aktivitas:
❖ Jenis Wilayah Formal, Fungsional, dan wilayah Perencanaan (Terapkan Konsep)
❖ Teori dan Paradigma Pengembangan Wilayah (Terapkan Konsep)
❖ Analisis Pengembangan Wilayah (Ayo Berpikir Kritis-Pemecahan Masalah)

II. KEGIATAN INTI


A. Tujuan Pembelajaran Bab I
Setelah mempelajari materi pada Bab 1, peserta didik diharapkan dapat/mampu :
1. Memahami pengertian pengembangan wilayah, jenis wilayah, dan tata ruang.
2. Memahami teori dan paradigma pengembangan wilayah dan tata ruang.
3. Menerapkan konsep pengembangan wilayah dan tata ruang.
4. Menganalisis perkembangan wilayah dan tata ruang dalam konteks fisik, sosial, ekonomi,
dan keruangan.
5. Memahami pengertian, karakteristik, dan tahapan perkembangan desa dan kota, serta
indeks kebahagiaan dan sebarannya.
6. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan desa dan kota serta pengembangannya.
7. Menganalisis pengaruh interaksi keruangan desa dan kota serta permasalahannya.
8. Mengevaluasi implementasi kebijakan pengembangan desa dan kota.
9. Merancang pengembangan wilayah desa dan kota untuk peningkatan kualitas kebahagiaan.
Tujuan Pembelajaran Subbab 1: Pengembangan Wilayah
Setelah mempelajari materi pada Bab 1, peserta didik diharapkan dapat/mampu :
1. Memahami pengertian pengembangan wilayah, jenis wilayah, dan tata ruang.
2. Memahami teori dan paradigma pengembangan wilayah dan tata ruang.
B. Pemahaman Bermakna
Wilayah di permukaan bumi tidak satu, tetapi beragam jenisnya. Ada tiga jenis wilayah yang
dapat dijumpai, yaitu wilayah formal (wilayah homogen), wilayah nodal (wilayah fungsional),
dan wilayah perencanaan (wilayah program).

C. Pertanyaan Pemantik
1. Apa dan bagaimana pengembangan wilayah?
D. Persiapan Pembelajaran
1. Persiapan yang perlu dilakukan oleh guru untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran ini
adalah menyiapkan bacaan atau materi dari buku paket, media cetak, media video, dan
website.
2. Membaca materi pembelajaran
3. Menyiapkan lembar kerja siswa
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Pembelajaran Ke 1 ( 1 Pertemuan x 4 JP X 45 menit)
Waktu
KEGIATAN PENDAHULUAN 20
❖ Guru memberi salam sebagai pembuka pelajaran dan berdoa sebelum memulai menit
pembelajaran, kemudian memeriksa kehadiran peserta didik;
❖ Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan di dalam kelas
❖ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
❖ Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi pembelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian
Apersepsi
❖ Guru mengajak peserta didik untuk mengenali alamat rumah mereka masing-
masing. Ketika membahas tingkat kelurahan, adakah peserta didik yang tinggal di
kelurahan yang sama? Ketika membahas tingkat kecamatan, adakah peserta didik
yang bertempat tinggal di kecamatan yang sama? Suatu hal yang menyenangkan
ketika kita mengetahui apa dasar perbedaan wilayah sehingga dibedakan menjadi
tingkat kelurahan hingga tingkat kecamatan. Tema mengenai daftar “Kode Pos
Indonesia” juga dapat dijadikan sebagai apersepsi bagi peserta didik mengenal
konsep wilayah.
Aktivitas Pemantik
❖ Guru memberikan pertanyaan pemantik atau pertanyaan kunci tentang materi
yang akan dipelajari oleh siswa berupa "Apa dan bagaimana pengembangan
wilayah?
KEGIATAN INTI : SINTAK MODEL JIGSAW
Fase 1 ❖ Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media 190
Eksplorasi pembelajaran, dan sumber belajar lain; Menit
❖ Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya;
❖ Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
❖ Guru mengajak siswa untuk menelaah bahan atau materi yang
sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar
❖ Peserta diidk diberikan pertanyaan oleh guru untuk menggali
pengetahuan mengenai materi yang akan dipelajari tentang
Pengembangan Wilayah : Pengertian Wilayah, Jenis-Jenis Wilayah,
Perwilayahan (Regionalisasi)
❖ Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan
disimak peserta didik melalui kegiatan membaca, mengamati situasi
atau melihat gambar, dan lain-lain
- Peserta didik diminta untuk mengamati gambar Pengembangan
Wilayah : Pengertian Wilayah, Jenis-Jenis Wilayah,
Perwilayahan (Regionalisasi), Gambar 1.3 Peta Indonesia,
Gambar 1.4 Suasana perkotaan dan perdesaan, Gambar 1.5
Wilayah pertanian dan wilayah industri, Gambar 1.6 Wilayah
Nodal Jabodetabek, Gambar 1.7 Wilayah perencanaan, Gambar
1.8 Perwilayahan yang dilandasi oleh data penduduk yang
Alokasi
Pembelajaran Ke 1 ( 1 Pertemuan x 4 JP X 45 menit)
Waktu
terbanyak di Indonesia., Gambar 1.9 Perwilayahan fungsional
kawasan Gerbangkertosusila.Gambar 1.10 Pembangunan
kawasan ekonomi hijau di Kalimantan Utara. Dari wilayah
pertanian dikembangkan menjadi wilayah ekonomi hijau, yang
terdapat pada buku siswa
❖ Peserta didik diminta untuk mendengarkan penjelasan guru tentang
gambaran umum mengenai Pengembangan Wilayah : Pengertian
Wilayah, Jenis-Jenis Wilayah, Perwilayahan (Regionalisasi)
❖ Guru menjelaskan cara siswa dalam melakukan diskusi
menggunakan kooperatif tipe jigsaw.
Fase 2 ❖ Guru menyampaikan teori pembelajaran kepada siswa diawali
Elaborasi dengan peresentasi kelas yang juga mencakup komponen
pembukaan, penggembangan dan petunjuk pelaksanaan materi
pembelajaran;
❖ Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok belajar
yang terdiri dari 4 - 6 siswa,
❖ Setiap kelompok menerima materi yang akan dibahas dalam
kelompok asal. Materinya yaitu Pengembangan Wilayah :
Pengertian Wilayah, Jenis-Jenis Wilayah, Perwilayahan
(Regionalisasi)
❖ Setiap kelompok diberi waktu untuk mendalami materi sesuai
dengan kelompoknya.
❖ Siswa dikelompokkan dalam kelompok ahli. Kelompok ahli dibagi
dalam 6 kelompok dan setiap kelompok ada 6 siswa
❖ Peserta didik dalam kelompoknya masing- masing diminta untuk
mendiskusikan beberapa pertanyaan berikut ini
Kalian tentu telah membaca pengertian wilayah dan jenis-jenisnya.
Ada wilayah nodal, fungsional, dan wilayah perencanaan.
Diskusikan secara berpasangan atau berkelompok tentang
permasalahan berikut.
1. Bagaimana perbedaan antara wilayah formal, nodal, dan
wilayah perencanaan?
2. Tentukan beberapa kata kunci yang mencerminkan
karakteristik wilayah formal, nodal, dan perencanaan.
❖ Setiap siswa menjelaskan kepada teman di kelompok ahli dengan
materi yang sudah dibahas dalam kelompok asal.
❖ Masing-masing anggota kelompok yang telah ahli tentang sub
meteri yang didiskusikanya terlebih dahulu dapat menjelaskan sub
materi itu kepada anggota lain dalam kelompoknya.
❖ Guru memulai Tanya jawab dengan membuka topik tentang sub
materi yang telah didiskusikan;

Aktivitas 1 Subbab 1
Jenis Wilayah Formal, Fungsional, dan Perencanaan (Terapkan Konsep)
❖ Peserta didik diminta untuk mengamati Gambar 1.10 yang disajikan
dibuku siswa. Kemudian peserta diidk diminta untuk menjelaskan
perbedaan antargambar tersebut. Berikan contoh lain tentang jenis-
jenis wilayah yang sama.
Alokasi
Pembelajaran Ke 1 ( 1 Pertemuan x 4 JP X 45 menit)
Waktu

❖ Peserta didik diminta untuk memperhatikan lebih lanjut wilayah


kabupaten/kota/daerah khusus tempat kalian tinggal secara
langsung dan tidak langsung melalui pengamatan peta/map, atau
media cetak/digital.
❖ Peserta didik diminta untuk mengenali lokasinya secara absolut dan
relatif, kenampakan fisik/pemanfaatan lahan, dan nonfisik
(kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat).
❖ Berdasarkan informasi tersebut, jenis wilayah apa saja yang
terdapat di daerah kalian?

❖ Guru diharapkan mengarahkan peserta didik untuk:


1. mengidentifikasi di kelurahan/kecamatan/kabupaten manakah
mereka tinggal;
2. mencari data pendukung lokasi tempat tinggal melalui media
cetak/daring;
3. melanjutkan pencarian berupa ciri-ciri fisik dan sosial yang
menjadi batas wilayah dari masing-masing lokasi tempat tinggal,
seperti pemanfaatan lahan, vegetasi, bangunan, kegiatan
ekonomi, sosial, dan budaya masyarakatnya;
4. mendiskusikan batas lokasi wilayah tempat tinggal, baik secara
lokasi absolut maupun lokasi relatif; serta
5. menuliskan hasil diskusi kecilnya ke dalam bentuk tabel sebagai
berikut.
Alokasi
Pembelajaran Ke 1 ( 1 Pertemuan x 4 JP X 45 menit)
Waktu

❖ Guru memfasilitasi peserta didik agar mempresentasikan hasil


pekerjaan dalam diskusi besar.
Fase 3 ❖ Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang sudah
Konfirmasi didiskusikan.
❖ Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada materi
yang belum dipahami
❖ Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih rajin belajar
lagi.
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 10
❖ Guru memberi apresiasi atas pemaparan yang disampaikan oleh setiap peserta Menit
didik.
❖ Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya
❖ Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku-
buku di perpustakaan atau mencari di internet.
❖ Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

Pembelajaran Ke 2 Tujuan, Prinsip, dan Teori Pengembangan Wilayah ( 1 Pertemuan Alokasi


x 4 JP X 45 menit) Waktu
KEGIATAN PENDAHULUAN 20
❖ Guru memberi salam sebagai pembuka pelajaran dan berdoa sebelum memulai menit
pembelajaran, kemudian memeriksa kehadiran peserta didik;
❖ Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan di dalam kelas
Pembelajaran Ke 2 Tujuan, Prinsip, dan Teori Pengembangan Wilayah ( 1 Pertemuan Alokasi
x 4 JP X 45 menit) Waktu
❖ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
❖ Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi pembelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian
Apersepsi
❖ Guru memfasilitasi peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Guru mendorong peserta didik untuk menyampaikan jawaban atau pendapat
terkait pemahaman awal peserta didik terhadap materi yang akan atau telah
dipelajari.
❖ Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik dengan menggali pemahaman
prasyarat atau memberikan stimulus yang mampu mengarahkan peserta didik
pada materi yang kan di pelajari
Aktivitas Pemantik
❖ Guru memberikan pertanyaan pemantik atau pertanyaan kunci tentang materi
yang akan dipelajari oleh siswa misalnya
1. Sering kali ketika kalian menghadapi permasalahan wilayah dan perwilayahan
mengalami kesulitan menjelaskannya. Bagaimana suatu wilayah terbentuk?
Faktor-faktor apa saja yang turut berpengaruh? Bagaimana koneksi antara satu
wilayah dengan wilayah lainnya? Bagaimana arah pengembangan wilayah
tersebut?
KEGIATAN INTI : SINTAK MODEL JIGSAW
Fase 1 ❖ Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media 190
Eksplorasi pembelajaran, dan sumber belajar lain; Menit
❖ Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya;
❖ Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
❖ Guru mengajak siswa untuk menelaah bahan atau materi yang
sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar
❖ Peserta diidk diberikan pertanyaan oleh guru untuk menggali
pengetahuan mengenai materi yang akan dipelajari
❖ Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan
disimak peserta didik melalui kegiatan membaca, mengamati situasi
atau melihat gambar, dan lain-lain
Fase 2 ❖ Guru menyampaikan teori pembelajaran kepada siswa diawali
Elaborasi dengan peresentasi kelas yang juga mencakup komponen
pembukaan, penggembangan dan petunjuk pelaksanaan materi
pembelajaran;
❖ Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok belajar
yang terdiri dari 4 - 6 siswa,
❖ Setiap kelompok menerima materi yang akan dibahas dalam
kelompok asal. Materinya yaitu Tujuan, Prinsip, dan Teori
Pengembangan Wilayah
❖ Setiap kelompok diberi waktu untuk mendalami materi sesuai
dengan kelompoknya.
Pembelajaran Ke 2 Tujuan, Prinsip, dan Teori Pengembangan Wilayah ( 1 Pertemuan Alokasi
x 4 JP X 45 menit) Waktu
❖ Siswa dikelompokkan dalam kelompok ahli. Kelompok ahli dibagi
dalam 6 kelompok dan setiap kelompok ada 6 siswa
❖ Peserta didik dalam kelompoknya masing- masing diminta untuk
melakukan aktivitas berikut ini:

Aktivitas 2 Subbab 1
Teori dan Paradigma Pengembangan Wilayah (Terapkan Konsep)
❖ Peserta didik diminta untuk mencari satu wilayah secara daring atau
luring.
❖ Peserta didik diminta untuk mengamati kenampakan wilayah
tersebut dengan mengenali lokasi, tempat, dan kenampakannya.
❖ Jika tersedia, lengkapi wilayah tersebut dengan informasi
keruangan, Peserta didik menentukan teori mana yang sesuai untuk
menjelaskan wilayah tersebut dan berilah argumentasinya.
❖ Pada bagian ini, guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran
diminta untuk aktif menggali kemampuan peserta didik dalam
bekerja sama mendiskusikan lokasi dan karakteristik wilayah
kajian. Pilihan wilayah kajian diserahkan kepada peserta didik.
Teori baru dalam pengembangan wilayah berfokus pada tiga pilar
utama, yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
teknologi. Ketiga pilar tersebut merupakan elemen esensial yang
dapat mendorong pelaksanaan pengembangan wilayah secara
optimal, tetapi tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan
alam. Paradigma pengembangan wilayah terbagi menjadi tiga, yaitu
teori kutub pertumbuhan, teori lokasi, dan teori agropolitan.
❖ Pada Kegiatan ini diharapkan mengarahkan peserta didik untuk:
1. mengidentifikasi lokasi wilayah tersebut secara astronomis dan
relatif;
2. mencari data pendukung lokasi wilayah tempat tinggal melalui
media cetak/daring;
3. melanjutkan pencarian berupa ciri-ciri fisik dan sosial yang
menjadi batas wilayah dari masing-masing lokasi tempat tinggal,
seperti pemanfaatan lahan, vegetasi, bangunan, kegiatan
ekonomi, sosial, dan budaya masyarakatnya;
4. mendiskusikan batas lokasi wilayah tempat tinggal, baik secara
lokasi absolut maupun lokasi relatif; serta
5. menuliskan hasil diskusi kecilnya ke dalam bentuk tabel sebagai
berikut.
❖ Guru memfasilitasi peserta didik agar mempresentasikan hasil
pekerjaan dalam diskusi besar dengan tema:
Bagaimana perkembangan di wilayah kajian tersebut?
- Apakah mengikuti teori kutub pertumbuhan?
- Apakah mengikuti teori lokasi?
- Apakah mengikuti teori agropolitan?
Fase 3 ❖ Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang sudah
Konfirmasi didiskusikan.
❖ Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada materi
yang belum dipahami
Pembelajaran Ke 2 Tujuan, Prinsip, dan Teori Pengembangan Wilayah ( 1 Pertemuan Alokasi
x 4 JP X 45 menit) Waktu
❖ Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih rajin belajar
lagi.
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 10
❖ Guru memberi apresiasi atas pemaparan yang disampaikan oleh setiap peserta Menit
didik.
❖ Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya
❖ Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku-
buku di perpustakaan atau mencari di internet.
❖ Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

Pembelajaran Ke 3 Pendekatan dan Arah Pengembangan Wilayah Nasional, Regional, Alokasi


dan Lokal ( 1 Pertemuan x 4 JP X 45 menit) Waktu
KEGIATAN PENDAHULUAN 20
❖ Guru memberi salam sebagai pembuka pelajaran dan berdoa sebelum memulai menit
pembelajaran, kemudian memeriksa kehadiran peserta didik;
❖ Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan di dalam kelas
❖ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
❖ Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi pembelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian
Apersepsi
❖ Guru memfasilitasi peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Guru mendorong peserta didik untuk menyampaikan jawaban atau pendapat
terkait pemahaman awal peserta didik terhadap materi yang akan atau telah
dipelajari.
❖ Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik dengan menggali pemahaman
prasyarat atau memberikan stimulus yang mampu mengarahkan peserta didik
pada materi yang kan di pelajari yaitu Pendekatan dan Arah Pengembangan
Wilayah Nasional, Regional, dan Lokal
Aktivitas Pemantik
❖ Guru memberikan pertanyaan pemantik atau pertanyaan kunci tentang materi
yang akan dipelajari oleh siswa misalnya:
KEGIATAN INTI : SINTAK MODEL JIGSAW
Fase 1 ❖ Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media 190
Eksplorasi pembelajaran, dan sumber belajar lain; Menit
❖ Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya;
Pembelajaran Ke 3 Pendekatan dan Arah Pengembangan Wilayah Nasional, Regional, Alokasi
dan Lokal ( 1 Pertemuan x 4 JP X 45 menit) Waktu
❖ Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
❖ Guru mengajak siswa untuk menelaah bahan atau materi yang
sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar
❖ Peserta diidk diberikan pertanyaan oleh guru untuk menggali
pengetahuan mengenai materi yang akan dipelajari
❖ Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan
disimak peserta didik melalui kegiatan membaca, mengamati situasi
atau melihat gambar, dan lain-lain
Fase 2 ❖ Guru menyampaikan teori pembelajaran kepada siswa diawali
Elaborasi dengan peresentasi kelas yang juga mencakup komponen
pembukaan, penggembangan dan petunjuk pelaksanaan materi
pembelajaran;
❖ Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok belajar
yang terdiri dari 4 - 6 siswa,
❖ Setiap kelompok menerima materi yang akan dibahas dalam
kelompok asal. Materinya yaitu Pendekatan dan Arah
Pengembangan Wilayah Nasional, Regional, dan Lokal
❖ Setiap kelompok diberi waktu untuk mendalami materi sesuai
dengan kelompoknya.
❖ Siswa dikelompokkan dalam kelompok ahli. Kelompok ahli dibagi
dalam 6 kelompok dan setiap kelompok ada 6 siswa
❖ Peserta didik dalam kelompoknya masing- masing diminta untuk
mendiskusikan pertanyaan berikut ini
Intruksi Pada Buku siswa
Ayo Berdiskusi 1
Ada pendekatan spasial dan pendekatan sektoral dalam
pengembangan
wilayah. Diskusikan secara berpasangan atau kelompok tentang
permasalahan berikut.
1. Bagaimana perbedaan antara pendekatan spasial dan
pendekatan sektoral?
2. Jika mengamati wilayah kota/kabupaten tempat kalian tinggal
pendekatan mana yang banyak digunakan? Berikan contohnya.
Ayo Berdiskusi 1
Ada elemen sumber daya alam, sumber daya manusia, dan teknologi
dalam pengembangan wilayah.
1. Diskusikan secara berkelompok atau berpasangan bagaimana
potensi elemen-elemen wilayah di wilayah kota/kabupaten
tempat kalian tinggal?
2. Apa saja permasalahan yang timbul dalam pengembangan
wilayah berdasarkan element-elemen tersebut?

Ayo, Berpikir Kritis!


❖ Selanjutnya Pada kegiatan Ayo, Berpikir Kritis! Peserta didik
diminta untuk melakukan kegiatan belajar berikut ini :
1. Amati wilayah kota/kebupaten/daerah istimewa tempat kalian
tinggal secara daring atau luring.
Pembelajaran Ke 3 Pendekatan dan Arah Pengembangan Wilayah Nasional, Regional, Alokasi
dan Lokal ( 1 Pertemuan x 4 JP X 45 menit) Waktu
2. Untuk pengembangan wilayah, sektor-sektor apa saja yang
sedang dikembangkan oleh pemerintah derah? Data dan
informasinya dapat dikumpulkan dari sumber-sumber daring
atau luring.
3. Apa saja permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan
wilayah tersebut?
4. Gagasan-gagasan baru apa yang dapat kalian usulkan untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi tersebut?
❖ Pada bagian, guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran diminta
untuk aktif menggali kemampuan peserta didik dalam bekerja sama
mengamati kota tempat tinggal. Bila lokasi tempat tinggal peserta
didik di area perdesaan, diperkenankan memilih kota di lokasi yang
lain. Pengamatan wilayah dapat dilakukan secara langsung ataupun
daring.
Guru mengarahkan peserta didik untuk:
1. Peserta didik diminta untuk mengenali lokasi absolut dan lokasi
relatif dari kota yang dipilih;
2. Peserta didik diminta untuk mencari data dan informasi
pendukung mengenai infrastruktur di kota tersebut dari
berbagai sumber yang tersedia (media cetak/daring);
3. Peserta didik diminta untuk menggunakan peta dasar topografi
dari wilayah kajian (kota); zona yang akan d2dentifikasi secara
umum berupa pusat kota, pinggiran kota, dan perdesaan;
4. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi zona keruangan
pada peta kerja mereka, apakah sesuai dengan teori keruangan
Konsentris-Burgess, Sektoral-Hoyt, atau Inti Berganda-Harris
Ulman;
5. Peserta didik diminta untuk mempersiapkan unjuk karya
berupa peta kerja dan keterangan zonasi hasil diskusi kelompok
kecil.
❖ Guru memfasilitasi peserta didik agar mempresentasikan hasil
pekerjaan dalam diskusi besar. Tentang Bagaimanakah pola
keruangan kota di Indonesia?
Fase 3 ❖ Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang sudah
Konfirmasi didiskusikan.
❖ Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada materi
yang belum dipahami
❖ Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih rajin belajar
lagi.
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 10
❖ Guru memberi apresiasi atas pemaparan yang disampaikan oleh setiap peserta Menit
didik.
❖ Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya
Pembelajaran Ke 3 Pendekatan dan Arah Pengembangan Wilayah Nasional, Regional, Alokasi
dan Lokal ( 1 Pertemuan x 4 JP X 45 menit) Waktu
❖ Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku-
buku di perpustakaan atau mencari di internet.
❖ Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

F. Peran Guru
Aktivitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tidak berarti menghilangkan peran
guru sebagai penggerak. Guru adalah seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan.
Pembelajaran kooperatif menuntut guru untuk mengasah keterampilannya menjadi pemimpin
bagi peserta didik dalam mengarahkan perencanaan pembelajaran.

G. Miskonsepsi
Berikut adalah miskonsepsi terkait konsep Pengembangan Wilayah, Tata Ruang, dan
Pengaruhnya terhadap Kebahagiaan.
1. “Wilayah hanya tercakup pada batas administrasi seperti kelurahan/ kecamatan”, padahal
wilayah sebenarnya dapat lebih sempit atau bahkan luas dari batas administrasi.
2. “Wilayah hanya berupa area poligon”, padahal wilayah fungsional bisa saja berbentuk garis
panah.
3. “Pewilayahan sosial seperti administrasi pemerintahan bersifat permanen”, padahal gejala
sosial di ruang muka bumi bersifat dinamis. Bahkan kita mengenal pemekaran
wilayah/provinsi baru di Indonesia karena dampak otonomi daerah.
4. Batas delineasi pewilayahan fisik seperti topografi wilayah terkadang tidak sama dengan
batas administrasi karena terkait geopolitik.
5. Tata guna lahan seolah diarahkan pada “perdesaan berkembang menjadi lahan perkotaan”,
padahal secara umum lebih dari 40% negara di dunia masih lebih banyak perdesaan daripada
perkotaan dan 18% memiliki jumlah penduduk yang lebih kecil di kota, dibandingkan dengan
tahun 2000.
6. “Kota lebih produktif dibandingkan desa”, padahal tidak selalu seperti itu. Secara
perekonomian, penyediaan barang atau jasa khusus yang bernilai tinggi hanya dapat
diterapkan di kota dengan populasi besar.
7. “Kota besar adalah tempat tinggal idaman”, padahal sejarah telah menunjukkan bahwa kota
bukanlah sistem yang stabil. Sifat kota lebih ke arah berkembang-meledak-lalu mengecil
karena penduduk kota perlu berjuang untuk beradaptasi dengan dampak resesi dan konflik.
Berikut adalah miskonsepsi terkait proses pembelajaran Geografi.
Banyak guru yang menilai bahwa “perencanaan diskusi kelompok kepada peserta didik
membutuhkan usaha yang lebih sedikit” daripada perencanaan untuk pembelajaran metode
ceramah lainnya. Selain itu, “diskusi tidak dapat direncanakan sama sekali karena mereka
bergantung pada interaksi spontan dan tak terduga di antara peserta didik”. Kedua ide ini salah.
Merencanakan diskusi memerlukan upaya yang sama besarnya, mungkin lebih, seperti halnya
perencanaan untuk jenis pelajaran lain.
Meskipun spontanitas dan fleksibilitas penting dalam diskusi, perencanaan guru sebelumnya
dikembalikan pada pembelajaran berdiferensiasi yang memuat isi, proses, hasil, serta
lingkungan belajar yang mendukung.

H. Refleksi
Refleksi Untuk Siswa
Refleksi Peserta Didik terhadap Kesulitan Belajar dan Upaya yang Dilakukan
Berikut kemukakan pendapat kalian terhadap pembelajaran yang telah kita lalui.
1. Bagaimana perasaan kalian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung?
2. Apakah tujuan belajar yang telah dirumuskan dapat dicapai?
3. Sebagai manusia yang beriman kepada Tuhan YME, bagaimana menyikapi pembelajaran yang
telah berlangsung tersebut?
Refleksi Untuk Guru
Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru itu sendiri atas pembelajaran yang
telah dilaksanakan mulai dari proses persiapan¸ pelaksanaan hingga proses evaluasi kegiatan
pembelajaran. Refleksi guru ini bertujuan menilai kekurangan dan kelebihan dari kegiatan
pembelajaran yang kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pembelajaran berikutnya.
Dalam memfasilitasi proses pembelajaran Pengembangan Wilayah bagi peserta didik, apakah
saya sebagai guru sudah:
❖ konsisten memberi keteladanan kepada peserta didik dalam sikap dan perilaku sehari-hari
secara baik? (Sangat baik/Baik/Sedang/Kurang baik)
❖ menjadikan pembelajaran tidak berpusat pada saya sebagai guru, melainkan berpusat pada
peserta didik secara baik? (Sangat baik/Baik/Sedang/Kurang baik)
❖ menggunakan pembelajaran kontekstual secara baik? (Sangat baik/ Baik/ Sedang/Kurang
baik)
❖ Apa yang perlu saya tingkatkan dalam proses pembelajaran pada Bab Pembangunan Wilayah
mendatang?
I. Asesmen/Penilaian dan Kriteria & Rubrik Penilaian
Kegiatan asesmen/penilaian bertujuan mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen
dapat dilakukan melalui asesmen awal, asesmen formatif di sepanjang bab, dan uji kompetensi
sebagai penilaian sumatif pada akhir bab.
1. Asesmen Penempatan atau Diagnosis
Instrumen penilaian awal pembelajaran yang Bapak dan Ibu Guru gunakan dapat berupa
tes tertulis berbentuk esai, pilihan ganda, uraian, atau bentukbentuk tes tertulis lainnya
pada masing-masing subbab.
a. Subbab 1 dengan pertanyaan "Apa dan bagaimana pengembangan wilayah?"
Rubrik penilaian formatif awal Subbab 1 akan mengkaji teori dan konsep sebagai
berikut.
Rubrik Penilaian Formatif Awal Subbab 1
Uraian Konsep dan Teori Subbab Nama Peserta Didik:
1 Memahami Memahami Belum
Sebagian Memahami
Pengertian
Jenis Wilayah Formal, Nodal,
Perencanaan
Perwilayahan (Regionalisasi)
Tujuan Pengembangan Wilayah
Prinsip Pengembangan Wilayah
Teori Pengembangan Wilayah
(Teori Kutub Pertumbuhan,
Teori Lokasi, Teori Agropolitan)
Pengembangan Wilayah (Spasial
dan Sektoral)
Arah Pengembangan WIlayah
Elemen dan Permasalahan
Pengembangan Wilayah

Atas jawaban peserta didik, guru dapat mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya
sebagai berikut.
- Mayoritas peserta didik telah memahami seluruh teori dan konsep Pengembangan
Wilayah.
- Mayoritas peserta didik memahami sebagian teori dan konsep pengembangan Wilayah.
- Mayoritas peserta didik belum memahami teori dan konsep pengembangan Wilayah.
Tindak lanjut untuk perencanaan proses pembelajarannya adalah sebagai berikut.

Tabel Kesiapan Belajar Peserta Didik di Subbab 1


Kesiapan Belajar Mayoritas peserta didik Mayoritas peserta Mayoritas peserta
telah memahami didik telah didik telah belum
seluruh teori dan memahami sebagian memahami teori
konsep Pengembangan teori dan konsep dan konsep
Wilayah Pengembangan Pengembangan
Wilayah Wilayah
Tindak Lanjut Peserta didik - Sebelum memulai aktivitas diskusi
Pembelajaran mengerjakan soal-soal dilakukan, peserta didik melakukan
Berdiferensiasi yang lebih menantang aktivitas pembelajaran inkuiri atau
yang mengaplikasikan aktivitas pembelajaran berpikir,
teori dan konsep berpasangan, dan berbagi untuk
PengembanganWilayah. mengkaji teori dan konsep
Peserta didik bekerja pengembangan wilayah.
secara mandiri dan - Jika mengalami kesulitan, peserta
saling memeriksa didik diminta mengajukan
pekerjaan pertanyaan kepada ketiga temannya
masingmasing. sebelum bertanya langsung ke guru.
- Guru sesekali mendampingi
kelompok untuk memastikan agar
tidak terjadi miskonsepsi.
2. Asesmen Formatif
Penilaian Formatif sebagai Penilaian pada Saat Pembelajaran
Penilaian formatif pada setiap pembelajaran aktivitas AYO, peserta didik dapat diobservasi
dengan instrumen;

Instrumen Formatif pada Saat Pembelajaran Aktivitas AYO


Sebagian
No Indikator Belum Sebagian Mampu
Besar
1 Mengomunikasikan ide dan gagasan
dengan terarah dan sistematis
2 Menyampaikan hasil diskusi
kelompok secara tegas dan lugas
3 Merespons pertanyaan pada sesi
diskusi
4 Menggunakan media informasi
secara bijak
5
Saat mengakhiri kegiatan pembelajaran AYO, guru dapat meminta peserta didik untuk
menuliskan misalnya tiga hal tentang konsep yang baru mereka pelajari, dua hal yang ingin
mereka pelajari lebih mendalam, dan satu hal yang mereka belum pahami.
Namun perlu dingat bahwa penilaian formatif dirancang untuk penguatan tujuan
pembelajaran agar peserta didik semakin meningkatkan kualitas dalam berkarya, bukan
sebagai acuan penilaian rapor.
PENILAIAN SIKAP PERCAYA DIRI OLEH GURU
Petunjuk menilai:
a. Berikan nilai untuk rangkuman dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu
nilai di kolom nilai.
b. Arti nilai =
1 artinya tidak baik/tidak jelas;
2 artinya cukup baik/cukup jelas;
3 artinya baik/jelas;
4 artinya sangat baik/sangat jelas.
c. Berilah kesimpulan penilaian dengan cara menjumlahkan angka setiap butir penilaian dan
dibagi 4.
Aspek Penilaian Nilai
Nama Berani berbicara Berani Mengemukakan Menghargai Total
di depan umum bertanya pendapat Pendapat Jumlah
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
Nilai Akhir = = ………………………
Jumlah Butir penilaian

RUBRIK PENILAIAN PENILAIAN SIKAP PERCAYA DIRI OLEH GURU


Deskripsi Indikator
No Aspek Penilaian
Nilai Keterangan
1 Tidak berani di depan umum
2 Kurang berani berbicara di depan umum
1 Berani berbicara di depan umum
3 Berani berbicara di depan umum
4 Sangat berani berbicara di depan umum
1 Tidak berani bertanya
2 Kurang berani bertanya
2 Berani bertanya
3 Berani bertanya
4 Sangat berani bertanya
1 Tidak berani mengemukakan pendapat
Mengemukakan pendapat 2 Kurang berani mengemukakan pendapat
3
Mengemukakan pendapat 3 Berani mengemukakan pendapat
4 Sangat berani mengemukakan pendapat
1 Tidak menghargai pendapat
2 Kurang menghargai pendapat
4 Mengemukakan pendapat
3 Menghargai pendapat
4 Sangat menghargai pendapat
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Nama Siswa : ……………………………


Kelas : ……………………………………
Pertemuan Ke- : ……………………………
Hari/Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………

Berilah penilaian terhadap aspek pengamatan yang diamati dengan membubuhkan tanda ceklis (√)
pada berbagai nilai sesuai indikator.
SKOR PENILAIAN
SANGAT
NO ASPEK YANG DIAMATI KURANG CUKUP BAIK
BAIK
1 2 3 4
1 Pendahuluan
Melakukan do’a sebelum belajar
Mencermati penjelasan guru berkaitan dengan
materi yang akan dibahas
2 Kegiatan Inti
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
Kerjasama dalam diskusi kelompok
Mengajukan pertanyaan
Menyampaikan pendapat
Menghargai pendapat orang lain
Menggunakan alat peraga pembelajaran
3 Penutup
Menyampaikan refleksi pembelajaran
Mengerjakan latihan soal secara mandiri
Memperhatikan arahan guru berkaitan materi
selanjutnya
Keterangan Penskoran:
Skor 1 = Kurang ………………….,
…………………
Skor 2 = Cukup Guru Mata Pelajaran
Skor 3 = Baik
Skor 4 = Sangat Baik
……………………………………

Nilai = Nilai yang di peroleh/44 x 100 %


Bagian III. Pengayaan dan Remedial (Diferensiasi)
Pengayaan Menyebutkan secara lesan urutan bilangan bulat
Remedial Mengulang mengerjakan Lembar kerja secara mandiri

3. Asesmen Formatif
Penilaian Sumatif sebagai Penentuan Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Penilaian digunakan untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran. Pada dasarnya guru dapat menetapkan kriteria yang sesuai dengan indikator
ketercapaian tujuan pembelajaran. Ada tiga pendekatan dalam menentukan indicator
ketercapaian tujuan pembelajaran , yaitu sebagai berikut.
a. Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut
maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran
Pada halaman awal panduan khusus terdapat sembilan tujuan pembelajaran 1 yang dapat
dijadikan sebagai deskripsi kriteria.
Tabel Deskripsi Kriteria untuk Ketuntasan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Memadai Tidak Memadai
Memahami pengertian pengembangan
wilayah, jenis wilayah, dan tata ruang.
Memahami teori dan paradigma
pengembangan wilayah dan tata ruang.
Menerapkan konsep pengembangan wilayah
dan tata ruang.
Menganalisis perkembangan wilayah dan tata
ruang dalam konteks isik, sosial, ekonomi, dan
keruangan.
Memahami pengertian, karakteristik, dan
tahapan perkembangan desa dan kota, serta
indeks kebahagiaan dan sebarannya.
Mengidentifikasi potensi dan permasalahan
desa dan kota serta pengembangannya.
Menganalisis pengaruh interaksi keruangan
desa dan kota serta permasalahannya.
Mengevaluasi implementasi kebijakan
pengembangan desa dan kota.
Merancang pengembangan wilayah desa dan
kota untuk peningkatan kualitas kebahagiaan.
Keterangan: Tabel ini berlaku untuk satu peserta didik
Kesimpulan: Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika minimal lima
kriteria memadai. Jika ada dua kriteria masuk kategori tidak tuntas, maka perlu
dilakukan intervensi agar pencapaian peserta didik ini dapat diperbaiki.

b. Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran.
Rubrik untuk Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran
Baru
Level Layak Cakap Mahir
Berkembang
Belum Menjelaskan
Menjelakan Menjelaskan
Keterangan Mampu Sebagian
Sebagian Semua
Menjelaskan Besar
Memahami pengertian
pengembangan wilayah,
jenis wilayah, dan tata
ruang.
Memahami teori dan
paradigma
pengembangan wilayah
dan tata ruang.
Menerapkan konsep
pengembangan wilayah
dan tata ruang.
Menganalisis
perkembangan wilayah
dan tata ruang dalam
konteks isik, sosial,
ekonomi, dan keruangan.
Memahami pengertian,
karakteristik, dan
tahapan perkembangan
desa dan kota, serta
indeks kebahagiaan dan
sebarannya.
Mengidentifikasi potensi
dan permasalahan desa
dan kota serta
pengembangannya.
Menganalisis pengaruh
interaksi keruangan desa
dan kota serta
permasalahannya.
Mengevaluasi
implementasi kebijakan
pengembangan desa dan
kota.
Merancang
pengembangan wilayah
desa dan kota untuk
peningkatan kualitas
kebahagiaan.

c. Menggunakan skala atau interval nilai.


Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, guru menentukan interval nilai.
Setelah mendapatkan hasil tes, guru dapat langsung menilai hasil kerja peserta didik dan
menentukan tindak lanjut sesuai dengan intervalnya.
Tabel Penggunaan Interval Kriteria Ketuntasan TP Pada Bab 1
Interval 0-40% 41- 65-85% 85-
65% 100%
Memahami pengertian pengembangan
wilayah, jenis wilayah, dan tata ruang.
Memahami teori dan paradigma
pengembangan wilayah dan tata ruang.
Menerapkan konsep pengembangan
wilayah dan tata ruang.
Menganalisis perkembangan wilayah dan
tata ruang dalam konteks isik, sosial,
ekonomi, dan keruangan.
Memahami pengertian, karakteristik, dan
tahapan perkembangan desa dan kota,
serta indeks kebahagiaan dan sebarannya.
Mengidentifikasi potensi dan permasalahan
desa dan kota serta pengembangannya.
Menganalisis pengaruh interaksi keruangan
desa dan kota serta permasalahannya.
Mengevaluasi implementasi kebijakan
pengembangan desa dan kota.
Merancang pengembangan wilayah desa
dan kota untuk peningkatan kualitas
kebahagiaan.
Keterangan;
- Interval 0-40% artinya peserta didik belum mencapai ketuntasan, remedial di
seluruh bagian.
- Interval 41-65% artinya peserta didik belum mencapai ketuntasan, remedial di
bagian yang diperlukan.
- Interval 66-85% artinya peserta didik sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu
remedial.
- Interval 86-100% artinya peserta didik sudah mencapai ketuntasan, perlu
pengayaan atau tantangan lebih.
J. Kegiatan Tindak Lanjut Pengayaan dan Remedial
Guru dapat menindaklanjuti proses dan hasil belajar peserta didik melalui beberapa cara,
antara lain remedial, pengayaan, dan layanan konseling. Di bagian ini akan dijelaskan secara
ringkas pelaksanaan remedial dan pengayaan.
Pengayaan
Guru dapat membantu peserta didik dengan menunjukkan kepada mereka bahwa mereka telah
bekerja luar biasa. Guru dapat mendorong peserta didik untuk mencapai tingkat kinerja yang
luar biasa. Bagi peserta didik dengan kategori fast learner dapat menambah pengayaan dengan
membuka tautan yang ada pada Buku Siswa, yaitu sebagai berikut.
Untuk menambah dan memperdalam teori-teori pengembangan wilayah, silakan pindai kode
QR di samping atau klik tautan di bawah.

Kegiatan Remedial
Peserta didik dengan kategori slow learner biasanya hanya mengikuti perintah dari guru. Guru
membagi perhatian peserta didik di kategori ini. Namun, juga seimbang dengan peserta didik
berkategori fast learner. Berikanlah banyak motivasi agar mereka yang berkategori fast learner
untuk semangat belajar.
Hati-hati karena sekilas mereka yang pembelajar cepat tampaknya tidak mungkin menghadapi
hambatan dalam hidup mereka dan sering kali guru memiliki pandangan yang salah tentang
pembelajar cepat. Dalam artian sering diabaikan dan dianggap telah mampu memecahkan
masalah yang dihadapinya. Pada kenyataannya, pembelajar cepat sering menghadapi kendala
yang sulit dipecahkan sendiri tanpa bantuan orang lain.

Interaksi Guru dengan Orang Tua


Kegiatan pembelajaran yang holistik tidak hanya berupa interaksi guru-peserta didik,
melainkan melibatkan orang tua/wali murid. Guru tidak meminta orang tua untuk “mengajar”
mata pelajaran sekolah, tetapi meminta peserta didik untuk berbicara dengan orang tua atau
pasangan keluarga tentang sesuatu yang menarik untuk dipelajari bersama. Orang tua/wali
murid dapat meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak mereka, mendiskusikan
bagaimana keterampilan sekolah benar adanya digunakan di dunia nyata. Bahkan anggota
keluarga dapat menambahkan pertanyaan atau komentar untuk guru di lembar kerja sebagai
sarana komunikasi guru-orang tua/wali murid.
Lembar kerja adalah sejenis penugasan yang meminta peserta didik berperan sebagai reporter
dengan berbicara pada anggota keluarga di rumah tentang hal-hal yang menarik terkait bab
kewilayahan, pembangunan, dan kerja sama internasional.
Aturan dalam pembuatan lembar kerja komunikasi guru-orang tua/wali murid sebagai berikut.
1. Membantu agar semua anggota keluarga terlibat.
2. Mengajak peserta didik untuk berbagi dan menikmati tugas mereka berikut ide dan
perkembangan diskusi bersama orang tua dan anggota keluarga.
3. Mempersilakan anggota keluarga untuk memberi komentar atau pertanyaan kepada guru
dalam sesi komunikasi rumah-sekolah. Orang tua/wali murid dapat mengenali dengan cepat
materi pembelajaran serta mengapresiasikan usaha guru untuk menjaga informasi dan
keterlibatan.
4. Aktivitas interaksi orang tua-guru menjaga agenda pembelajaran di sekolah sampai ke rumah
sehingga anak-anak tahu bahwa orang tua mereka percaya bahwa penugasan dari sekolah
merupakan hal yang penting dan bermakna untuk dibicarakan.
Contoh lembar penghubung peserta didik dengan orang tua dan guru pengajar sebagai berikut.
Wawancarai orang tua atau anggota keluargamu yang berusia 20 tahun lebih tua dari kamu.
Mintalah mereka untuk menjawab pertanyaan berikut. Jangan lupa untuk menyimpan pendapat
dari anggota keluargamu. Dibandingkan dengan keadaan 20 tahun yang lalu, apakah secara tata
ruang tempat tinggal sama saja, berubah menjadi lebih baik, atau berubah menjadi lebih buruk?
III. LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1


MATERI POKOK :
Nama :
Kelas :
Tanggal Kegiatan :

A. Petunjuk Umum
1. Perhatikan penjelasan dari guru
2. Amati lembar kerja ini dengan seksama
3. Baca dan diskusikan dengan teman kelompokmu dan tanyakan kepada guru jika ada hal
yang kurang dipahami.
4. Setiap kelompok akan mendapatkan alat dan bahan dalam mengerjakan LK ini.
5. Gunakan alat dan bahan tersebut untuk memahami bilangan bulat.
B. Tugas/ Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Sebelum mengerjakan soal, telitilah terlebih dahulu jumlah soal dan nomor halaman
yang terdapat pada naskah.
3. Tuliskan nama, nomor peserta, dan kelengkapan identitas peserta pada lembar
jawaban.3.
4. Tulis jawaban secara sistematis dan jelas
5. Tuliskan jawaban Anda pada lembar jawaban yang tersedia

Kunci Jawaban
Nomor
Kunci Jawaban Skor
Soal
1 10
2 10
3 - 10
4 - 10
5 10
6 10
7 10
8 10
9 10
10 10
Skor 100
Penskoran Soal Uraian
Skor
Nomor Soal Kriteria Yang Dinilai/ Alternatif Pertanyaan
Maksimal

1 Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan,lengkap dan benar. 10


2 Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan baik dan benar, tapi kurang 7
3 lengkap.
Siswa dapat menyebutkan jawaban tapi salah sebagian besar. 5
4 Siswa tidak dapat menjawab dengan benar 0
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK (Bahan Ajar)
1. Pengertian Wilayah
Wilayah tentu bukan istilah asing bagi kalian. Istilah tersebut sering hadir dalam
pembelajaran, terutama pembelajaran IPS. Misalnya ada wilayah pertanian, wilayah
industri, wilayah pesisir, wilayah perdesaan, wilayah perkotaan, dan sebagainya. Wilayah-
wilayah tersebut tentu menggambarkan corak spesifik seperti namanya. Misalnya wilayah
pertanian menggambarkan usaha pertanian yang relatif luas, wilayah industri
mencerminkan usaha berbagai industri (pabrik) di area yang relatif luas, dan sebagainya.
Beberapa ahli mendefinisikan wilayah. Dalam bahasa Inggris, istilah wilayah disebut
region (Kant, 1991). Hadjisarosa (1981) mengungkapkan bahwa wilayah merupakan
sebutan untuk lingkungan permukaan bumi yang jelas batasannya. Sementara Hartshorn
(1982) mendefinisikan wilayah sebagai suatu area yang spesifik dan memiliki aspek
pembeda dengan area lain. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa wilayah
merupakan dimensi ruang/spasial berupa area-area di permukaan bumi yang memiliki
karakteristik spesifik yang berbeda dengan area lainnya. Istilah wilayah juga dapat
digunakan untuk menunjukkan suatu tempat yang memiliki karakteristik khusus yang
berbeda dengan tempat lain.
Aspek pembeda tersebut dapat berupa kenampakan fisik, sosial, ekonomi, dan budaya
yang terkandung di dalamnya (inhern). Perbedaan karakteristik antarwilayah terbentuk
akibat adanya dinamika dan interaksi yang berbeda dari tiap komponen fisik, manusia, dan
teknologi. Lahan berkapur, curah hujannya relatif kering, dan teknologi yang dikuasai
penduduk sederhana, maka di wilayah tersebut dapat berkembang hutan jati yang
membedakan dengan jenis hutan lainnya.
2. Jenis-Jenis Wilayah
Wilayah di permukaan bumi tidak satu, tetapi beragam jenisnya. Ada tiga jenis wilayah
yang dapat dijumpai, yaitu wilayah formal (wilayah homogen), wilayah nodal (wilayah
fungsional), dan wilayah perencanaan (wilayah program).
3. Perwilayahan (Regionalisasi)
Setelah mempelajari konsep wilayah dan klasifikasi wilayah, selanjutnya kita akan belajar
perwilayahan. Secara faktual, kalian dapat melihat fenomena alam, sosial, dan buatan yang
belum jelas tergolong wilayah apa fenomena tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan
identifikasi dan pengelompokan agar menjadi jelas jenis wilayahnya. Proses identifikasi
dan pengelompokan menjadi wilayah tertentu disebut perwilayahan.
Istilah perwilayahan dapat juga diartikan sebagai proses identifikasi dan pengelompokan
wilayah berdasarkan persamaan dan perbedaan karakteristiknya dengan wilayah lain.
Praktik dalam perwilayahan dilakukan dengan memperhatikan kriteria dan tujuan dari
pengelompokan wilayah terkait. Kriteria perwilayahan dapat berupa aspek fisik, sosial,
budaya, dan ekonomi. Adapun tujuan perwilayahan dalam materi ini secara spesifik
difokuskan untuk mengidentifikasi tiga jenis wilayah, yaitu wilayah formal, wilayah nodal,
dan wilayah perencanaan.
4. Tujuan, Prinsip, dan Teori Pengembangan Wilayah
Sering kali ketika kalian menghadapi permasalahan wilayah dan perwilayahan mengalami
kesulitan menjelaskannya. Bagaimana suatu wilayah terbentuk?
Faktor-faktor apa saja yang turut berpengaruh? Bagaimana koneksi antara satu wilayah
dengan wilayah lainnya? Bagaimana arah pengembangan wilayah tersebut?
Dalam menghadapi kesulitan tersebut, pengetahuan tentang tujuan, prinsip, dan teori
pengembangan wilayah diperlukan. Tujuan pengembangan wilayah diperlukan sebagai
arahan yang hendak dicapai. Prinsip diperlukan sebagai landasan berpikir dalam
menyikapi permasalahan kewilayahan yang terjadi. Teori-teori kewilayahan diperlukan
untuk menjelaskan fenomena yang terjadi.

C. GLOSARIUM
❖ Teori kutub pertumbuhan (the growth pole theory) dikemukakan oleh Francois Perroux
pada 1955. Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan atau pembangunan tidak dilakukan
di seluruh ruang wilayah, tetapi terbatas pada beberapa lokasi tertentu yang dianggap
sebagai kutub pertumbuhan.
❖ kutub pertumbuhan : Pusat pertumbuhan ekonomi pada suatu lokasi tertentu di setiap
daerah yang memiliki ciri khusus.
❖ Pembangunan Berkelanjutan : pembangunan dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan
hidup masa sekarang dan mempertimbangkan atau tidak mengorbankan kebutuhan hidup
generasi mendatang.
❖ Teori lokasi merupakan salah satu teori yang mendasari pelaksanaan pembangunan yang
berbasis wilayah.
❖ Teori lokasi optimum diperkenalkan oleh Alfred Weber pada 1909. Landasan berpikir teori
ini menyatakan bahwa penentuan lokasi industri didasarkan pada prinsip biaya minimum
❖ Teori ini dipopulerkan oleh Walter Christaller pada tahun 1933. Teori ini membahas model
hierarki perkotaan yang digambarkan dalam suatu sistem geometrik berbentuk heksagonal.
❖ Teori agropolitan merupakan pendekatan dalam pengembangan wilayah yang bertujuan
untuk mencapai kesejahteraan dan pemerataan pembangunan.
D. DAFTAR PUSTAKA
Berikut ini beberapa referensi yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar oleh guru dan
peserta didik.
❖ Buku Panduan Guru Geografi Kelas XII Kurikulum Merdeka Tahun 2022
❖ Buku Panduan Siswa Geografi Kelas XII Kurikulum Merdeka Tahun 2022
❖ https://infoasn.id/website-pemerintah/daftar-website-pemerintah-resmiseluruh-
provinsi-di-indonesia.html
❖ Anggraena,Yogi dkk. 2022. Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Menengah. Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan dan
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
❖ Tomlinson, Carol A. 2001. 2nd Edition. How to differentiate instruction in mixed-ability
classrooms. Alexandria, Va. :Association for Supervision and Curriculum Development.
❖ Arends. R.I. 2012. Learning to Teach, Ninth Edition. Americas, New York :
McGraw-Hill Companies, Inc.

Jakarta, 10 Juli 2023


Mengetahui
Kepala SMA/MA Guru Mata Pelajaran

…………………………………… …………………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

Anda mungkin juga menyukai