Anda di halaman 1dari 1

Pemilu

Suatu hari di sebuah gedung terbuka, seorang calon legislatif sedang berkampanye, ia mengumbar
janji-janjinya.

( tri bagus) : "Bersama saya, saya akan memimpin masyarakat semua, mengayomi, dan
mensejahterakan, saya janji setelah saya duduk tak ada yang kelaparan. Saya akan menjabat dengan
jujur dan ikhlas untuk rakyat

( aidhiel ): (Komat kamit menirukan kata-kata orang itu)


(Andri) : "Lama-lama monyong kau, dil."
(Aidhiel) : "Asal gak semaju monyong lo."
(Andri): "Buset dah! Eh, dil. kayaknya ini pantas : (menyipitkan mata)

(Aidhiel)"Ku hajar kau! Kau tahu wajahnya?"


(Andri) : "Jelas tahu lah!"
(Aidhiel : "heh, tunggu nanti." (sinis)

Pagi- pagi sekali, bahkan saat matahari masih dibelakang pelupuk mata, aidhiel terlah menyusuri jalan-
jalan.
(aidhiel) : "Muka sampah, muka sampah, lalalala, muka sampah, hahaha muka sampah,
(Bersenandung sembari meniti tepian jalan)
(Andri) : "Eh maling!" bising kau subuh-subuh gini! ayam saja belum berkokok, kau sudah berkicau!"
(Aidhiel): "Ini aku kawan, aidhiel."
(Andri) : "Ebuset!" (berlari menarik sarung ke arah (Aidhiel) "Ampun pak, jangan marah, apa yang kau
kerjakan?"
(Aidhiel) : "Kau masih ingat wajah ini?" (menunjuk spanduk kampanye yang ia coret-coret)
(Andri) : "Yang kemarin kau monyong-monyongin kan?"
(Aidhiel): "Nah, Pintar!" (Menepuk jidad Cigul) "Kau lihat wajahnya, cipipinya ada tahi lalat hitam besar,
ya... bisa dikatain tompel lah. Ehm... di jidadnya ada nehi-nehi India, ditelinganya ada anting wanita
yang anjang menjuntai. hehehe (terkekeh)
(Andri): "Parah! itu kan kau yang buat!"
(Aidhiel) : "Cantik kan? Hehe"

Tiba-tiba mobil pembawa sepanduk itu berhenti didekat aidhiel dan andri

(Rino) : "Sial kau! Kenapa kau coret-coret?"


(Tri bagus): "Kau tahu berapa uang yang saya habiskan untuk membuat satu spanduk ini?"
(Aidhiel) : "Seribu? Sejuta? Satu milyar? atau satu triliun?"
(Tri bagus) : "Ah,,, Bocah!!"
(Aidhiel): "(memonyong-monyongkan bibir) kau ingat kan saat kau teriak-teriak dihadapan rakyat?"
(mengejek)
(Tri bagus) : "Iya, kenapa emangnya?"
(Aidhiel): "Saya ini raktat dan Anda harus ikhlas akannya." (menyejek)
(Tri bagus) : (tercengang tak berdaya)

Anda mungkin juga menyukai