Anda di halaman 1dari 8

MATERI FILM “MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI”

Pria 1 (Akio Hiroshi) Guru RIAN + ayah ANTON * = wildan


Arti nama Pria 1 (Akio = Pahlawan mulia atau orang mulia) (Hiroshi =
Murah hati, toleran, atau makmur)
Pria 2 (HIROYUKI) teman RIAN * =
Pria 3 (AGIL) teman RIAN * =
Pria 4 (ANTON) teman RIAN =
Pria 5 (ASEP) teman RIAN * =
Pria 6 (BAYU) teman RIAN + ayah RIAN * =
Pria 7 (KHARIM) Penulis + RIAN =

Hikmah Koneksi
(Tampilan pemandangan kota dengan orang-orang sibuk berjalan
di sekitar. Musik latar yang menenangkan memainkan latar
belakang. Gambar beralih ke Pria 1, yang berjalan sendirian di
taman sambil menatap layar smartphone-nya)

*Adegan 1 - taman*
(Di pagi hari minggu seorang Pria muda Akio Hiroshi Sedang berjalan menikmati hari liburnya di taman
Kota)

Akio Hiroshi: (dengan heran) "Kita hidup dalam era teknologi yang
menghubungkan kita dengan seluruh dunia, tetapi apakah kita
sedang kehilangan koneksi dengan orang-orang yang ada di
sekitar kita?"

(Layar smartphone-nya menunjukkan berita tentang penemuan


ilmiah terbaru)
[Transisi ke Adegan 2]
*Adegan 2 – Rumah ANTON*

Ayah ANTON berjalan ke kamar ANTON

Ayah ANTON: (dengan heran melihat anaknya) yaelah nih bocah,


jam segini masih aja molor.

Ayah ANTON pergi dari kamar ANTON untuk mengambil mengambil senjata pusakanya

Ayah ANTON: (sambil bawa peralatan dapur) Ton bangun tar


sekolah mu bias terlambat.

ANTON: (dengan wajah kaget dia bangun dari tidur) Ah!!! Iya
pak…….!

Ayah ANTON: (sambil membawa membawa EXCALIBUR) malah duduk


buruan mandi sana.

ANTON: (duduk dikasur sambil melihat EXCALIBUR bapaknya) {bicara


dihati : waah.., pagi pagi bapak bawa EXCALIBUR-nya emak Serem)

Ayah ANTON: ANTON……..!!!!!

ANTON: (bangun dari kasur & berlari secepat kilat)

ANTON: (sambil naik motor) Pak.., anton berangkat.

Ayah ANTON: (sambil menggelengkan kepalanya) Hmmmmm,


anak muda jaman sekarang.
[Transisi ke Adegan 3]
*Adegan 3 – lapangan sekolah *
ANTON berjalan masuk ke arah kelasnya sambil berbicara dengan AGIL

AGIL: (lari tergesa – gesa untuk menyusul agil di depannya) WOY,


ton tungguin gw.

ANTON: Eh, ternyata elu Gil.

AGIL: parah lu ton, guwe panggil lu dari tadi di parkiran tapi lu gak denger
guwe.

ANTON: Sorry gil, guwe lagi melamun tadi.

AGIL: Lu lagi mikirin apa dah sampai melamun kek begitu.

ANTON: Entar guwe jelasin di kelas kita sudah terlambat, tuh Pak Akio
Sudah masuk kelas kita.

AGIL: Lah iya, yok lari ton biar cepet masuk.

AKIO HIROSHI: baik sebelum memulai pelajaran bapak akan absen kalian.
(absen siswa)

Akio Hiroshi: oke pertemuan kali ini kita akan mempelajari tentang
kumputer dari cara membongkar & memasang computer sampai belajar
mengoprasikannya.

[time skip ke jam pulang sekolah]


*Adegan 4 – Ruang kelas*

ASEP: wah parah kita dikasi tugas sama Bu Lia untuk membuat
experiment sains.
BAYU: sep jangan sampai lupa PR barusan dari bu Yuni, kita di suruh
menyanyikan lagu bebas tidak boleh sama lagunya menggunakan alat
music tradisional.

ASEP: itu mah mudah bagi ku, dari kecil keluarga ku sudah mengajari saya
sama seni musik.

BAYU: hmmm, enaknya…..,

(AGIL, duduk di antara teman-temannya untuk ikut berbicara)


AGIL: woy ton cepet cerita soal tadi.

ASEP: ada apa ini.

ANTON: ini nih, guwe dari dati kepikiran RIAN, dia kan sudah tak masuk
sekolah tanpa kabar ini sudah 6 bulan lebih.

BAYU: ehiya saya baru sadar sudah 6 bulan kan.

HIROYUKI: Bagaimana kalau kita ke café

(menjawab bersama): GASSS


*Adegan 5 - cafe*
Dialog:
(BAYU berbicara dengan teman-temannya di cafe. Dan Pria 7
adalah seorang penulis yang datang untuk wawancara)
BAYU: "Bro gimana pendapat kalian dengan RIAN."

ASEP: “Buruk bro, sikap dia berubah 1800 mentang – mentang


dia anak orang kaya dia sering dikelilingi teknologi kami sebagai
teman kecilnya pun tidak dianggap.”

AGIL: “kau benar, Apa kalian punya rencana untuk RIAN.”

KHARIM: "Saya ada usulan buat kalian, buat saja video untuk
menyadarkan teman kalian.”

(Seketika mereka berhenti berbicara sambil menatap penuh


curiga kepada KHARIM)

KHARIM: "Tenang saya penulis nama saya KHARIM, saya dIsini


untuk menjelajahi sisi manusiawi yang tak selalu terlihat dalam
pengetahuan dan teknologi."

BAYU: "Baiklah kalau begitu mari kita bersulang untuk rencana


kita ini.
(mereka bersulang sebagai bukti tanda niat mereka menolong
temannya)
[Transisi ke Adegan 6]
*Adegan 6 – rumah*
(Mereka pun datang dan berkumpul di rumah RIAN, berbicara
satu sama lain)

AKIO HIROSHI: (Sambil mengetuk pintu rumah RIAN)


Assalamualaikum.

(Ayah RIAN membukakan pintu mempersilahkan Masuk dan


memanggil RIAN)

AYAH RIAN: iya ada perlu apa, eh ternyata pak AKIO ada
keperluan apa ya pak kok tiba-tiba datang.

AKIO HIROSHI: Permisi pak apa RIAN ada di rumah?

AYAH RIAN: oh ada pak silahkan duduk dulu saya panggilkan


anaknya.

AKIO HIROSHI: "RIAN kenapa kamu tidak masuk sekolah,


Meskipun kita memiliki latar belakang yang berbeda, kita semua
berbagi perjalanan untuk mencari makna hidup."

HIROYUKI: "Kita menyadari bahwa koneksi manusia adalah yang


paling berharga, meskipun teknologi dan ilmu telah membawa
kita jauh."

AGIL: "Tujuan kami kesini mengajak kamu kembali bersekolah,


kita harus tidak pernah lupa untuk menjaga koneksi manusia."

ASEP: "Kami juga membuat video berisi lagu buatan kami


semoga kamu suka.”
ASEP: "Ohya si BAYU tak bias datang karena ada acara
keluarganya di luar kota.”

(RIAN pun memutar video itu di sekitar meja sambil memeteskan


air mata teringat massa lalu saat cerita dan tawa bersama -
sama)
[Transisi ke Adegan 7]

*Adegan 7 - taman *
Dialog:
(Mereka bersama-sama menyaksikan gerhana matahari yang
langka)
Akio Hiroshi: "Lihatlah, di atas kalian adalah keajaiban. Gerhana
matahari adalah pengingat bagi kita meskipun sementara tapi
begitu indah dan berharga seperti manusia."

Akio Hiroshi: "Kita hidup di dunia ini hanya sebentar untuk


memahami koneksi antar manusia & ilmu di saat kita sudah
memiliki semuanya jangan perna membuangnya.’

ASEP: "Itu Benar pak, teknologi membantu kita memahami


fenomena alam semesta ini dengan lebih dalam, dan itu adalah
koneksi kita dengan alam."

Akio Hiroshi: “Dan tugas kita tinggal menjaga semua koneksi


yang kita miliki termasuk ke sesama manusia saya yakin hudup
kita akan damai.”

(Mereka berdiri di bawah sinar Gerhana matahari yang berubah


selama gerhana)

Penutup:

(Pemandangan kota yang yang indah kembali muncul, tetapi kali


ini dengan orang-orang yang lebih sadar akan koneksi manusia.
Musik latar mencapai puncaknya. Layar memudar ke hitam
dengan judul film, "Hikmah Koneksi," muncul di tengah layar.
Musik latar meredup hingga film selesai.)

Anda mungkin juga menyukai