Anda di halaman 1dari 5

Bagian 4 – Geosintetik

Seksi 4.1 Geotekstil Sebagai Separator, Filter Subdrain dan Stabilisator

LINGKUP PEKERJAAN

4.1-1 Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengiriman ke lokasi pekerjaan dan pemasangan bahan
Geosintetik Non Woven (bukan tenun/anyaman) sebagai separator, drainase, filter subdrain serta
stabilisator.

PERSYARATAN GEOTEKSTIL

4.1-2 Persyaratan fisik


Material geotekstil dan dan bahan penyambung lembaran geotekstil harus terdiri dari bahan
polimer sintetik yang terbentuk dari sekurang-kurangnya 95% berat Polyester (PET), Polyamide
(PM), Polypropylene (PP), dan Polyethylene (PE). Bahan geotekstil harus dapat
mempertahankan stabilitas dimensinya termasuk bagian tepi teranyam geotekstil (salvage),
mempunyai durabilitas tinggi terhadap senyawa-senyawa kimia, pelapukan, keausan, sinar
ultraviolet dan mikroorganisme.
Seluruh nilai, kecuali ukuran pori-pori Geotekstil (Apparent opening size, AOS) dalam
spesifikasi ini menunjukkan nilai gulungan rata-rata minimum (minimum average roll value,
MARV) pada arah utama terlemah (yaitu nilai rata-rata hasil pengujian dari suatu rol dalam suatu
lot yang dambil untu uji kesesuaian yang tertera dalam spesifikasi ini). Nilai ukuran pori
geotekstil (AOS) menunjukkan nilai gulungan rata-rata maksimum.

4.1-3 Persyaratan Geotekstil.


Persyaratan kekuatan berdasarkan kelas geotekstil ditampilkan dalam Tabel 4.1.1.
Tabel 4.1.1 Persyaratan Umum Kekuatan Berdasarkan Kelas Geotekstil
Kelas Geotekstil
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

Metode Uji Elongasi Elongasi Elongasi Elongasi Elongasi Elongasi


Sifat Satuan
< 50% >/= 50% < 50% >/= 50% < 50% >/= 50%

Grab ASTM N 1400 900 1100 700 800 500


Strength D4632/D4
632M-15a

Sewn Sear ASTM N 1260 810 990 630 720 450


Strength D4632/D4
632M-15a

Kuat Sobek ASTM N 500 350 400 250 300 180


(Tear) D4533/D4
533M-15

Kuat tusuk ASTM N 2750 1925 2200 1375 1650 990


(puncture) D6241-14

1. Separator
Geotekstil yang digunakan sebagai pemisah untuk mencegah terjadinya pencampuran antara
tanah dasar dengan agregat atau lapisan perkerasan yang berbeda (tetapi bukan untuk
menghentikan rembesan air atau seepage), harus memenuhi persyaratan tambahan yang
ditampilkan dalam Tabel 4.1.2:
Tabel 4.1.2 Persyaratan Geotekstil yang Difungsikan Sebagai Separator
Sifat Metode Uji Satuan Persyaratan

Permittivity ASTM Detik-1 0.02


D4491/D4491M-17

Ukuran pori Geotekstil ASTM D4751-16 mm 0.6


(Apparent Opening Size,
AOS)
Stabilitas ultraviolet ASTM % 50% setelah
(kekuatan sisa) D4355/D4355M-14 terekspos 500 jam
2. Filter Subdrain
Salah satu fungsi Geotekstil Non Woven adalah sebagai penyaring untuk menghindari
terikutnya partikel-partikel tanah pada aliran air. Karna sifat Geotekstil Non Woven adalah
permeabel (tembus air) jadi air dapat lewat Geotekstil tetapi partikel tanah tertahan. Aplikasi
jadi filter biasanya difungsikan pada beberapa proyek subdrain (drainase bawah tanah).
Persyaratan Geotekstil yang difungsikan sebagai penyaring atau filter ditampilkan dalam
Tabel 4.1.3 sebagai berikut:
Tabel 4.1.3 Persyaratan Geotekstil yang Difungsikan Sebagai Filter
Persyaratan, Persen Lolos Saringan
0,075 mm dari Tanah Setempat
Sifat Metode Uji Satuan < 15 15 – 50 >50

Permittivity ASTM Detik-1 0,5 0,2 0,1


D4491/D4491M-17

Ukuran pori ASTM D4751-16 mm 0,43 0,25 0,22 untuk


Geotekstil clay & 0.30
(Apparent untuk
Opening tanah
Size, AOS) expansive
Stabilitas ASTM % 50% setelah terekspos 500 jam
ultraviolet D4355/D4355M-14
(kekuatan
sisa)

3. Stabilisator
Geotekstil yang digunakan sebagai bahan stabilisator harus memenuhi kriteria yang
ditampilkan dalam table 4.1.4 sebagai berikut:

Tabel 4.1.4 Persyaratan Geotekstil yang Difungsikan Sebagai Stabilisator


Sifat Metode Uji Satuan Persyaratan

Permittivity ASTM Detik-1 0,05 dan harus lebih besar dari


D4491/D4491M-17 tanah
Ukuran bukaan tampak ASTM D4751-16 mm 0,43
Geotekstil (Apparent
Opening Size, AOS)

Stabilitas ultraviolet ASTM % 50% setelah terekspos 500 jam


(kekuatan sisa) D4355/D4355M-14

METODE PELAKSANAAN

4.1-4 Penggelaran Geotekstil


Geotekstil digelar dilokasi dan dengan dimensi sesuai yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
Setelah penggelaran, geotekstil tidak boleh terekspos unsur-unsur atmosfir lebih dari 14 hari
untuk mengurangi potensi keruskan.

4.1-5 Penyambungan
Sambungan Geotekstil menggunakan bahan tali (thread) yang terbuat dari Polipropilena atau
Poliester dengan kekuatan tinggi. Tali dari bahan nilon todak diperkenankan. Warna tali harus
kontras terhadap Geotekstil yang disambung.

Untuk sambungan yang dijahit di lapangan, Penyedia Jasa harus menyediakan minimum 2 m
panjang sambungan untuk diuji oleh Pengawas Pekerjaan atau Direksi Teknis Untuk sambungan
yang dijahit di pabrik, pengujian sambungan dilakukan dengan mengambil contoh secara acak
setiap gulungan geotekstil yang digunakan di lapangan.

Sebelum dilakukan pekerjaan Geotekstil, Penyedia Jasa harus menjelaskan dan menunjukkan
tata cara penghamparan, penyambungan, alat yang digunakan, jenis jahitan, benang jahit dan
kerapatan jahitan kepada Pengawas Pekerjaan dan Direksi Teknis

4.1-6 Pelaksanaan Filter Subdrain


Geotekstil untuk filter subdrain harus digelar secara lepas tanpa kerutan atau lipatan dan tanpa
adanya rongga antara Geotekstil dan permukaan tanah. Lembaran-lembran Geotekstil yang
berurutan harus ditumpang-tindihkan (Overlapped) minimum sepanjang 300 mm dengan lebar
hulu berada di atas lembaran bagian hilir.
Untuk saluran dengan lebar lebih dari 300 m, setelah agregat drainase dihamparkan, geotekstil
harus dilipat di bagian atas urugan agregat sedemikian rupa sehingga menghasilkan tumpang
tindih minimum 300 mm. Untuk saluran dengan lebar kurang dari 300 mm tetapi lebih dari 100
mm, lebar tumpang tindih harus sama dengan lebar saluran. Jika lebar saluran kurang dari 100
mm, maka tumpang tindih Geotekstil harus dijahit atau diikat. Seluruh sambungan harus
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan dan Direksi Teknis
Jika terjadi kerusakan Geotekstil saat penggelaran atau saat penghamparan agregat drainase,
maka suatu tambalan Geotekstil harus ditempatkan di atas area yang rusak. Luas tambalan harus
lebih besar daripada luas area Geotekstil yang rusak, yaitu 300 mm dari tepi luar area yang rusak
atau sebesar persyaratan sambungan tumpang tindih (pilih yang terbesar).
Penghamparan agregat harus segera dilakukan setelah penggelaran Geotekstil. Agregat penutup
Geotekstil minimum 300 mm sebelum dilakukan pemadatan.

4.1-7 Pelaksanaan Separator dan Stabilisator


Geotekstil untuk separator atau stabilisator harus digelar secara lepas tanpa kerutan atau lipatan
dan tanpa adanya rongga antara Geotekstil dan permukaan tanah. Lembaran-lembran Geotekstil
yang berurutan harus ditumpang-tindihkan (Overlapped) pada arah sesuai ditunjukkan dalam
gambar.
Pada area lengkungan, misalnya daerah fillet, Geotekstil dapat dilipat atau dipotong sesuai
dengan bentiuk lengkungan di lapangan.
Sebelum penimbunan, Geotekstil harus diperiksa untuk memastikan bahwa Geotekstil tidak
mengalami kerusakan (misalnya berlubang, robek atau terkoyak) selama pemasangan.
Pemeriksaan dilakukan Bersama antara Penyedia Jasa dengan

Pengawas Pekerjaan. Geotekstil yang rusak harus segera diperbaiki sebelum dilakukan
penimbunan/penghamparan lapisan di atasnya.

PENGENDALIAN MUTU

4.1-8 Sertifikat Geotekstil


Penyedia Jasa harus menyerahkan sertifikat pabrik kepada Pengawas Pekerjaan dan Direksi
Teknis yang mencantumkan nama pabrik, nama produk, nomor jenis produk, komposisi kimiawi
filamen atau untaian serat dan informasi penting lainnya yang menggambarkan Geotekstil secara
menyeluruh.
Pabrik pembuat Geotekstil harus bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mempertahankan
keberlangsungan suatu program pengendalian mutu (misalnya ISO 9001) untuk memastikan
kesesuaian bahan terhadap persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi.

4.1-9 Pengambilan Contoh Pengujian dan Penerimaan


Geotekstil harus diambil contohnya dan diuji untuk memastikan kesesuaiannya dengan
spesifikasi ini. Pengambilan contoh mengacu pada ASTM D4354-12. Pengujian dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai