Strakom PR
Strakom PR
Oleh:
Arfah Laidiah Razik
No. Absen 2
Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA)
Angkatan I
Coach, Mentor,
(Penguji/Narasumber)
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga dapat tersusun
laporan aksi perubahan pada Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I
ini. Laporan aksi perubahan ini merupakan salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh peserta
Diklat PKA sebagai upaya menerapkan nilai-nilai kepemimpinan yang telah disampaikan dalam
materi-materi selama Diklat berlangsung.
Pada kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih S.Sos., M.Hum, selaku Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Bapak Dr. Ir. M. Bakrun, M.M., Direktur SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
selaku mentor
3. Ibu Dra. Kokom Komala, S.Pd, M.Pd, selaku Coach
4. Bapak Sunarto, S.Sos., M.Pd. selaku Penguji
5. Bapak Zulkifli, selaku host
6. Ibu Grandis, selaku anggota tim Akademik PKA Angkatan 1
7. Bapak Heryandi, selaku anggota tim Akademik PKA Angkatan 1
8. Bapak/Ibu dan teman-teman PKA Angkatan 1 Tahun 2020, serta semua pihak yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan studi lapangan ini.
Laporan aksi perubahan ini tentunya masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan,
untuk itu saran, masukan dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan rancangan aksi perubahan ini.
Hormat kami,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
iii
KESIMPULAN..............................................................................................................................17
REKOMENDASI ..........................................................................................................................17
G. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................18
LAMPIRAN .......................................................................................................................................18
iv
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Berpedoman pada Visi Indonesia 2045 dan RPJMN 2020-2024, Pemerintah Indonesia saat
ini sedang bekerja keras untuk mewujudkan Indonesia yang unggul, berbudaya, dan
menguasai IPTEK, sehingga dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, maka
ekonomi Indonesia diharapkan dapat tumbuh maju dan berkelanjutan, pembangunan semakin
merata dan inklusif, serta Indonesia dapat menjadi negara yang semakin demokratis, kuat,
dan bersih. Pembangunan Indonesia 2020-2024 ditujukan untuk membentuk sumber daya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing, yaitu sumber daya manusia yang sehat dan
cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan
pembangunan manusia diarahkan pada pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola
kependudukan, pemenuhan pelayanan dasar dan perlindungan sosial, peningkatan kualitas
anak, perempuan dan pemuda, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan produktivitas dan
daya saing angkatan kerja. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan salah satu
Kementerian yang mengemban amanah tersebut. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun
2019 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, telah
melahirkan satu direktorat jenderal yang khusus menangani Pendidikan vokasi, yaitu
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Branding perlu dilakukan untuk membentuk persepsi positif di khalayak ramai dan paling
utama untuk stakeholders terkait, karena branding merupakan alat komunikasi dalam
mempromosikan identitas produk, jasa, perusahaan, dan institusi dalam menghadapi
perubahan dan persaingan serta untuk membuat brand value. Perlu membuat langkah-
langkah perubahan sebagiamana proses rebranding Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Maka, rebranding merupakan salah satu
upaya menyegarkan kembali brand yang berada pada titik jenuh dan sebagai langkah nyata
1
dalam membuat komitmen positif terhadap Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan dan
Stakeholders terkait. Dalam proses branding menggunakan strategi komunikasi untuk
membangun awareness agar branding SMK Bisa SMK Hebat efektif, membangun brand
yang kuat serta membuat guru, peserta didik dan seluruh pihak yang berkepentingan
Direktorat SMK bangga dengan tagline SMK Bisa SMK Hebat.
Menurut Jones (2008) bahwa strategi komunikasi merupakan sebuah proses komunikasi
yang aktif dan melibatkan publik dan menurut (Seyitoglu & Yuzbasioglu, 2015) bertujuan
untuk meyakinkan opini publik juga membentuk sikap dan perilaku masyarakat. Media yang
digunakan oleh Direktorat SMK dengan menggunakan aplikasi. Aplikasi tersebut antara lain
MOLK (penyerapan anggaran dan kinerja anggaran), SINDE (system persuratan), absensi
kehadiran secara elektronik maupun absen online dalam rangka work from home (WFH),
SIMAK-BMN, e-SKP (system kinerja pegawai) dan berbagai aplikasi yang lain. Aplikasi
tersebut tidak semua memiliki fasilitas yang menyajikan informasi-informasi yang langsung
mengukur indikator-indikator kinerja kesekretariatan, namun sebagian lebih berfungsi untuk
mempermudah proses pelaksanaan tugas dan sebagian berfungsi sebagai database. Kinerja
organisasi akan terwujud apabila setiap sumber daya manusia yang ada dapat berfungsi
dengan baik dan secara optimal dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan uraian tugasnya
masing-masing. Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, control terhadap kinerja pegawai lebih
sulit lagi karena sebagian pegawai melakukan work from home (WFH). Untuk itu diperlukan
control yang baik atas kinerja masing-masing pegawai, untuk menjamin ketercapaian
kinerjanya. Apabila kinerja pegawai dapat terkontrol dengan baik, diharapkan kinerja
organisasi yang di dalamnya terdapat berbagai indikator kinerja yang menjadi target yang
akan dicapai oleh organisasi juga diharapkan dapat tercapai.
2
2. Tujuan
Diseminasi tujuan dari mempertajam strategi komunikasi dan publikasi untuk memperkuat
branding ‘SMK Bisa SMK Hebat’ ini dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian sebagai
berikut:
3
B. DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN
Direktur SMK
Kasubbag TU
Kelompok Jabatan
Fungsional
Keterangan:
• Terdapat 2 pejabat struktural, yaitu Sekretaris dan Kasubbag TU
• Jabatan Fungsional dan Kasubbag TU langsung di bawah Direktur SMK
• Jabatan fungsional terdiri jabatan fungsional Madya sebanyak 5 orang dan fungsional
Muda sebanyak 10 orang
• Semua staf fungsional umum sebanyak 96 orang berada di bawah Kasubbag TU
• Sebagian staf diperbantukan untuk melaksanakan tugas-tugas kelompok jabatan
fungsional.
4
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 tentang Rincian
Tugas Unit Kerja di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun
2019 tentang Rincian tugas unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudahaan.
Dasar Hukum
Dasar hukum yang menjadi acuan antara lain :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
3. PemenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja; 4. Permendikbud Nomor 9
Tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kemendikbud; 5.
Permendikbud Nomor 11 tahun 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Profil Kinerja
Dalam rangka mewujudkan layanan pendidikan menengah kejuruan yang berkualitas dan
berintegritas, maka disusunlah Rencana Strategis (Renstra) Direktorat SMK untuk periode
2020-20224. Renstra Direktorat SMK merupakan bagian yang koheren dan penting dari
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Renstra ini juga akan mejadi dasar untuk
penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
Renstra ini juga akan menjadi point of view atau landasan dasar dalam pelaksanaan evaluasi
5
kinerja dan pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) di
tingkat Direktorat SMK.
Misi:
1. Mewujudkan Pelaku Pendidikan Kejuruan yang Kuat;
2. Mewujudkan Akses Sekolah Menengah Kejuruan yang Meluas, Merata, dan
Berkeadilan;
3. Mewujudkan Pembelajaran yang Bermutu di Sekolah Menengah Kejuruan;
4. Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas Birokrasi dan Pelibatan
Publik
Tujuan Strategis
Tujuan Strategis 1 : Penguatan peran siswa, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan
aparatur institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan SMK;
Tujuan Strategis 3 : Peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada
pembentukan karakter dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja;
Tujuan Strategis 4 : Peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel dengan
melibatkan publik Dalam rangka mencapai tujuan strategis Direktorat
SMK menetapkan target tahunan yang akan dicapai, yaitu
melalui perjanjian kinerja tahun 2020
3. Pengelolaan Tim
Tugas dan Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Sekolah Menengah
Kejuruan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian
pada sekolah menengah kejuruan dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah
kejuruan;
b. perumusan standar di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian
pada sekolah menengah kejuruan dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah
kejuruan;
c. pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata
kelola, dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan dan pendidikan layanan khusus
pada sekolah menengah kejuruan;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana
prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan dan pendidikan
layanan khusus pada sekolah menengah kejuruan;
6
e. fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan
penilaian pada sekolah menengah kejuruan dan pendidikan layanan khusus pada sekolah
menengah kejuruan;
f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata
kelola, dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan dan pendidikan layanan khusus
pada sekolah menengah kejuruan;
g. penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah kejuruan yang
diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing;
h. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata
kelola, dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan dan pendidikan layanan khusus
pada sekolah menengah kejuruan; dan
i. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi
terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha; dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional.
Membangun jejaring bagi manusia modern pada saat ini amat penting nilainya. Tanpa
jejaring kita akan kesulitan melakukan sejumlah hal. Jejaring ini semakin vital bagi kita
secara personal maupun kolektif karena kompleksitas persoalan kehidupan ini memaksa
kita selalu berhubungan dengan pihak lain. Saat yang sama, keterbatasan yang kita
milikijuga membutuhkan bantuan pihak lain secara mutlak, disinilah kita harus
menemukan cara yang cerdas membangun jejaring
Untuk sampai pada solusi membangun jejaring yang baik memang tidak seindah
membuat lukisan. Diperlukan skill khusus dan pengalaman yang panjang dalam rentang
organisasi. Hal ini tidak lain, karena membangun jejaring tidak semata-mata didominasi
dengan kemampuan lobi maupun komunikasi apalagi teknis bahasa, kemampuan
pengelolaan jejaring justru ada pada kolaborasi yang kuat pada kesabaran, keramahan,
ketekunan dan kemauan untuk mendengar dan berbagi. Disinilah persolan jejaring
terlihat kendalanya menemukan persamaan persepsi serta lebih jauh “kesamaan selera”
bukanlah hal yang mudah. Jejaring bukan bermakna hubungan transaksional atau
fungsional sesaat, membangun jejaring berfokus pada memelihara dan membangun
hingga merawat sampai batas tak terhingga.
7
kepercayaan, menetapkan tujuan, dan menyeleksi kontak yang kita miliki. Oleh karena
itu setiap stakeholder memiliki pengaruh dan kepentingannya masing-masing stakeholder
Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) : Sebagai lembaga yang membutuhkan tenaga
kerja, IDUKA harus mempunya kesadaran bahwa mereka harus berinvestasi dalam
pendidikan untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan mereka butuhkan,
IDUKA harus berperan aktif membantu sekolah meningkatkan kompetensi peserta didik
dan guru dengan adanya kerjasama dari IDUKA yang secara rutin mengirim guru tamu
untuk mengajar di SMK, adanya program magang yang terstruktur dan dikelola bersama
dengan baik. Selain itu pihak IDUKA harus memiliki komitmen kuat dan resmi untuk
menyerap lulusan SMK, melakukan bridging program dimana pihak IDUKA
memperkenalkan teknologi dan proses kerja industry yang diperlukan kepada para guru.
2. Tanggapan/Respon Stakholders
Lihat lampiran Hasil FGD Mempertajam Strategi Komunikasi Dan Publikasi untuk
Memperkuat Branding Smk Bisa Smk Hebat dengan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan
dari seluruh Indonesia
8
RENCANA AKSI PENCAPAIAN TARGET PERJANJIAN KINERJA (PK)
TAHUN 2020
Unit Kerja : Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
8
C. ANALISIS MASALAH
Dengan pendekatan analisis SWOT sebagaimana tergambar dalam bagan di atas, maka
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kekuatan
Yang menjadi kekuatan Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan adalah:
i. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan di bawah pejabat struktural memiliki
jumlah sumber daya manusia yang cukup banyak, sehingga memungkinkan untuk
digerakkan dalam mencapai target-target yang ditetapkan;
ii. Semua sumber daya menjadi kewenangannya untuk digunakan secara maksimal
dalam mencapai tujuan;
iii. Secara garis komando/perintah, pimpinan dapat lebih leluasa kepada semua staf
yang ada di bawahnya.
2. Kelemahan
Yang menjadi kelemahan Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan adalah struktur
baru kementerian dengan satu jabatan struktural (Kasubbag Tata Usaha) harus
melakukan kontrol terhadap semua indikator yang akan dicapai oleh Direktorat
SMK, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi, sehingga
menyebabkan kontrol lemah dan kinerja rendah
3. Peluang
Yang menjadi peluang Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan adalah:
a. Hampir semua sistem telah terbangun, baik oleh pihak eksternal maupun internal
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan;
b. Semua stakeholder yang telah mengembangkan system aplikasi yang terkait
mengharapkan dapat direspon oleh semua unit.
c. Memperkuat strategi impact and positioning Direktorat SMK di masyarakat
umum
d. Menjawab kebutuhan informasi publik tentang SMK dan prestasi yg dicapai
9
e. Menyeragamkan tools utk SMK bisa SMK Hebat untuk seluruh kegiatan
komunikasi dan informasi
f. Memiliki template yang sama untuk sosial media termasuk hashtag termasuk kata
kunci dan lainnya
g. Memperkuat strategi komunikasi secara menyeluruh antara Direktorat SMK
dengan Sekolah
h. Mempromosikan prestasi SMK ke masyarakat luas sesuai dgn rencana strategis
Direktorat SMK
4. Tantangan
Yang menjadi tantangan Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan adalah:
a. Berbagai informasi dari luar harus direspon dengan cepat dan akurat
b. Tuntutan kinerja pada level organisasi tingkat unit utama/kementerian capaian
kinerjanya harus tinggi
c. Tagline SMK Bisa SMK Hebat tidak muncul secara konsiten, hal ini juga
menunjukkan tidak adanya keseragaman dalam rangka memperkuat nama SMK
di masyarakat umum
d. Isi sosial media Direktorat SMK lebih banyak mengenai pengumuman tentang
kegiatan yang dilaksanakan. Hasil kegiatan juga ditampilkan tapi belum
menunjukkan dampak dari kegiatan yang dilaksanakan
e. Isi sosial media sangat beragam, kurang terencana dengan baik dan sangat jarang
tentang hasil prestasi Direktorat. Begitu juga tools yang digunakan untuk
keperluan marketing tidak seragam misalnya spanduk, huruf dll
f. Direktorat belum memaksimalkan media yang ada untuk mengkomunikasikan
prestasi Direktorat
10
D. DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN
Terdapat 4 Peran citra bagi suatu merek atau organisasi dan institusi menurut Gronroos
dalam Sutisna (2002:332-333) :
1. Citra menceritakan harapan, bersama dengan kampanye pemasaran eksternal
2. Citra sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan institusi
3. Citra adalah fungsi dari pengalaman dan juga harapan konsumen
4. Citra mempunyai pengaruh penting dalam manajemen
Agar branding image ‘SMK Bisa SMK Hebat’ dapat dikenal luas tidak hanya internal
yaitu para staf di Direktorat SMK dan juga di sekolah berikut beberapa hal yang
dilakukan
a) Melaksankan sosialisasi baik daring maupun luring
b) Media Online : media ini memiliki berbagai macam pengertian, tergantung dari sudut
pandang seseorang dapat menerjemahkan. Secara umum media online dapat diartikan
sebagai jenis atau format yang dapat diakses melalui internet misal dengan Whatsapp,
Instagram, Youtube dan Facebook
c) Media Elektronik : saana media massa yang menggunakan alat-alat elektronik misal
radio dan televisi dalam hal ini agar para stakeholder mengetahui tagline SMK Bisa
SMK Hebat, misal membuat konten di Televisi (TVRI)
d) Media Cetak : media yang digunakan dalam publikasi berupa majalah dan koran
e) Media Ruang : media periklanan luar ruangan yang digunakan untuk memperluas
informasi kepada kahlayak ramai, misal media media yang digunakan seperti billboard,
poster, atau dengan LED Screen.
11
a. Rencana Tahapan Kegiatan Akasi Perubahan Beserta Capaian antara (Milestone)
Manfaat
Manfaat mempertajam strategi komunikasi dan publikasi untuk memperkuat branding
SMK Bisa SMK Hebat ini sebagai berikut:
a. Memperkuat strategi impact and positioning Direktorat SMK di masyarakat umum;
b. Menjawab kebutuhan informasi publik mengenai SMK dan prestasi yang telah
dicapai;
c. Menyeragamkan tools untuk SMK Bisa SMK Hebat untuk seluruh kegiatan
komunikasi dan informasi;
d. Memiliki template yang sama untuk social media termasuk hashtag termasuk kata
kunci dan lainnya;
e. Memperkuat strategi komunikasi secara menyeluruh antara Direktorat SMK dengan
stakeholder;
f. Mempromosikan prestasi SMK ke masyarakat luas sesuai dengan rencana strategis
Direktorat SMK.
12
E. KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN
1. Setditjen Dikdasmen
2. Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat
3. Biro Kerjasama dan hubungan masyarakat
4. Dinas Pendidikan Provinsi
5. SMK-SMK
6. dan Media Massa
3. Rencana anggaran belanja (RAB) bersumber dari anggaran Sekretariat Direktorat
Sekolah Menengah Kejuruan.
13
B. Manajemen Resiko
Mempertajam Strategi Komunikasi dan Publikasi untuk Memperkuat Branding SMK Bisa SMK Hebat
ANALISIS RESIKO
Penetapan Konteks (Ruang Evaluasi Perlakuan
NO. Identitas Resiko Jenis Resiko Probabilitas Konsekuens Tingkat
Lingkup) Nilai Resiko Resiko Resiko/Penanganan
Resiko i Resiko
1 Konsultasi dengan mentor Mentor tidak ada di Internal 2 2 4 rendah 6 Mencermati jadwal mentor
tentang jadwal kegiatan aksi tempat
perubahan
2 Konsultasi dengan mentor RAB tidak disetujui Internal 2 4 8 sedang 1 RAB dijelaskan terlebih
terkait dengan rancangan dahulu kepada mentor
anggaran belanja (RAB) aksi
perubahan
3 Membangun komitmen Tidak terbangunnya Internal 1 1 1 rendah 14 Meyakinkan komitmen
terhadap aksi perubahan komitmen yang kuat yang kuat untuk perubahan
ke arah yang lebih baik
4 Pembentukan Tim Strategi Tim Strategi Internal 1 3 3 rendah 13 Pembagian tugas yang
Komunikasi dan Publikasi Komunikasi dan jelas sesuai dengan
Publikasi tidak bekerja kompetensi dan fungsinya
sesuai dengan tugas
yang diberikan
5 Rapat Tim Analisis Bisnis Rapat dengan pihak Eksternal 3 2 6 sedang 4 Rapat dilakukan secara
proses dan koordinasi eksternal tidak blended (tatap muka dan
perancangan strategi terlaksana sesuai vicon) dan menyesuaikan
komunikasi dan publikasi jadwal dengan Analisis Bisnis
proses dan koordinasi
perancangan strategi
komunikasi dan publikasi
6 Rapat penyusunan panduan Rapat dengan tim tidak Eksternal 2 2 4 rendah 7 Rapat bisa dilakukan
komunikasi dan publikasi maksimal secara blended (tatap muka
Branding SMK Bisa SMK dan vicon)
Hebat
7 Kegiatan Penyusunan Panduan SOP tidak tersusun Eksternal 2 2 4 rendah 8 Tim Teknis Strategi
Komunikasi dan Publikasi Komunikasi dan Publikasi
Branding SMK Bisa SMK Efektif harus sepaham
Hebat dengan Tim Analisis
Bisnis Proses dan
Komunikasi dan Publikasi
14
ANALISIS RESIKO
Penetapan Konteks (Ruang Evaluasi Perlakuan
NO. Identitas Resiko Jenis Resiko Probabilitas Konsekuens Tingkat
Lingkup) Nilai Resiko Resiko Resiko/Penanganan
Resiko i Resiko
8 Rapat persiapan aplikasi SIKI Rapat dengan tim Eksternal 2 2 4 rendah 9 Rapat bisa dilakukan
terlaksana secara blended (tatap muka
dan vicon) dan
menyesuaikan dengan Tim
Bnisnis Proses
9 Demonstrasi draft aplikasi Demosntrasi tidak Eksternal 2 2 4 rendah 10 Tim Teknis Strategi
SIKI terlaksana Komunikasi dan Publikasi
Efektif harus sepaham
dengan Tim Analisis
Bisnis Proses dan
Komunikasi dan Publikasi
10 Finalisasi sistem SIKI buku manual tidak Eksternal 2 2 4 rendah 12 Tim efektif harus sepaham
tersusun dengan Tim Aplikasi
11 Pembuatan SIKI tidak selesainya Eksternal 2 3 6 sedang 5 tim aplikasi menyelesaikan
aplikasi tepat waktu aplikasi SIKI
12 Ujicoba sistem aplikasi SIKI aplikasi tidak berfungsi Eksternal 2 2 4 rendah 11 Tim Teknis Strategi
sebagaimana yang Komunikasi dan Publikasi
diharapkan Efektif harus sepaham
dengan Tim Analisis
Bisnis Proses dan
Komunikasi dan Publikasi
13 Sosialisasi awal strategi Sosialisasi aplikasi Eksternal 2 3 6 sedang 2 Sosialisasi dijalankan
komunikasi dan publikasi tidak terlaksana dengan sistem blended
(tatap muka dan vicon)
dengan memperhatikan
protokol kesehatan
14 Workshop Strategi Workshop tidak Eksternal 2 3 6 sedang 3 Sosialisasi dijalankan
Komunikasi dan Publikasi terlaksana dengan sistem blended
(tatap muka dan vicon)
dengan memperhatikan
protokol kesehatan
15
F. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Strategi komunikasi dan publikasi untuk memperkuat branding ‘SMK Bisa SMK Hebat’ yang
dilakukan bukan sekedar mengkomunikasikan hal yang bersifat tangible tetapi juga intangible.
Strategi komunikasi yang dilakukan berupa, melaksankan sosialisasi baik daring maupun luring,
media online, media elektronik, media cetak dan media ruang : media periklanan luar ruangan yang
digunakan untuk memperluas informasi kepada kahlayak ramai, misal media media yang digunakan
seperti billboard, poster, atau dengan LED Screen.
2. REKOMENDASI
1. Melakukan branding ulang terkait SMK Bisa SMK Hebat bukan hal mudah, tetapi ini adalah
strategi terbaik untuk meningkatkan kepercayaan dan reputasi SMK, sehingga adanya
perubahan paradigma pada masyrakat akan citra SMK lebih baik.
2. Target sasaran bukan hanya fokus untuk input yaitu siswa SMP dan orangtuanya tetapi juga
siswa SMK itu sendiri, siswa SMK harus mempunyai kebanggan bersekolah di SMK yang
mereka yakin bisa memberikan kompetensi yang dibutuhkan baik untuk bekerja, berwirausaha
maupun ke pendidikan yang lebih tinggi.
3. Manfaat mempertajam strategi komunikasi dan publikasi untuk memperkuat branding SMK
Bisa SMK Hebat dengan memperkuat strategi impact and positioning Direktorat SMK di
masyarakat umum
4. Menyeragamkan tools untuk SMK Bisa SMK Hebat untuk seluruh kegiatan komunikasi dan
informasi;
17
G. DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
Kegiatan Mempertajam Strategi Komunikasi dan Publikasi untuk Memperkuat Branding ‘SMK
Bisa SMK Hebat’
18
HASIL FGD Memepertajam Strategi Komunikasi dan Publikasi untuk Memperkuat
Branding ‘SMK Bisa SMK Hebat’ dengan Kepala Sekolah
19