Dosen Pengampu:
Anif Farida, S.Si., M.Sc
Disusun Oleh:
Kelompok 1
C. HASIL PRAKTIKUM
Langkah-langkah pengukuran
1. Tentukan lokasi yang akan dijadikan section A, setelah itu tentukan lokasi section B
yang jaraknya 10 meter dari section A.
2. Ukurlah lebar permukaan air pada section A, kemudian bagikan menjadi beberapa
segmen tergantung lebar sungai dengan pembagian masing-masing segmen sebesar 1
meter.
3. Kemudian ukurlah tinggi dari permukaan air hingga ke dasar sungai menggunakan
meter tangan di setiap 1 meter.
4. Mengukur lebar penampang kering, setelah itu ukur lagi tinggi dan permukaan air
hingga penampang kering.
5. Mengukur penampang batas maksimal.
6. Lalu menghitung kecepatan pelampung dari kiri, tengah dan kanan dimana di masing-
masing sisi dilakukan 3X. Lakukan lagi.
7. Jika telah selesai mendapatkan data, kita menghitung data dengan menggunakan 3
metode, yaitu float, manning dan qps.
8. Lakukan hal yang sama pada section B
METODE FLOAT
Untuk menentukan debit aliran dengan menggunakan Metode Float maka rumusnya sebagai
berikut
Q=A×k×V
Dimana :
Q = Debit aliran (m3/s)
SECTION A
Mencari A (Luas penampang basah (m2))
Sebelum menentukan debit aliran, terlebih dahulu mencari jumlah luas penampang basahnya.
Pada section A dibagi menjadi 14 segmen.
A5
= ½ × (87 + 87) × 50
= 4350 cm2
= 0,4350 m 2
A6 = ½ × (87 + 87) × 50
= 4350 cm2
= 0,4350 m 2
A7 = ½ × (87 + 87) × 50
= 4350 cm2
= 0,4350 m 2
A8 = ½ × (87 + 84) × 50
= 4275cm2
= 0,4275 m 2
A9 = ½ × (84 + 82) × 50
= 4150 cm2
= 0,4150 m 2
P = 0,135 + 0,3475 + 0,4175 + 0,4475 + 0,4350 + 0,4350 + 0,4350 + 0,4275 + 0,4150 + 0,4125 +
0,4425 + 0,4575 + 0,3050 + 0,0825
P = 5,195 m2
5 cm
α2 = 87 cm = 0,057 cm
5 cm
α3 = 77 cm = 0,065 cm
Nilai K tergantung dari jenis pelampung yang digunakan, nilai tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan rumus (Y.B.Francis) sebagai berikut:
K=1−0,116¿
K1 = 1−0,116¿
= 0,893
K2 = 1−0,116¿
= 0,893
K3 = 1−0,116¿
= 0,894
K 1+ K 2+ K 3
Rata – rata = 3
0,893+0,893+0,894
= 3
= 0,893
Q1 = A × k1 × V1
= 5,195 × 0,893 × 0,11
= 0,510 m3/s
Q2 = A × k2 × V2
= 5,195 × 0,893 × 0,15
= 0,695 m3/s
Q3 = A × k3 × V3
= 5,195 × 0,894 × 0,08
= 0,371 m3/s
SECTION B
Mencari A (Luas penampang basah (m2))
Sebelum menentukan debit aliran, terlebih dahulu mencari jumlah luas penampang basahnya.
Pada section A dibagi menjadi 14 segmen.
A5
= ½ × (10 + 13) × 100 A19 = ½ × (90 + 45) × 100
= 1150 cm2 = 6750 cm2
= 0,115 m 2 = 0,675 m 2
A12 A26
= ½ × (87 + 92) × 100 = ½ × (19 + 14) × 100
= 8950 cm2 = 1650 cm2
= 0,895 m 2 = 0,165 m 2
A13
= ½ × (92 + 96) × 100 A27 = ½ × (14 + 9) × 100
= 9400 cm2 = 1150 cm2
= 0,94 m 2 = 0,115 m 2
A14
= ½ × (96 + 95) × 100
= 9550 cm2
= 0,955 m 2
P = 0 + 0,025 + 0,07 + 0,095 + 0,115 + 0,205 + 0,34 + 0,49 + 0,64 + 0,745 + 0,83 + 0,895 +
0,94 + 0,095 + 0,975 + 1,02 + 1,04 + 0,97 + 0,675 + 0,33 + 0,255 + 0,29 + 0,25 + 0,215
+ 0,2 + 0,165 + 0,115
11cm
α3 = 41 cm = 0,26cm
Nilai K tergantung dari jenis pelampung yang digunakan, nilai tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan rumus (Y.B.Francis) sebagai berikut:
K=1−0,116¿
K1 = 1−0,116¿
= 0,907
K2 = 1−0,116¿
= 0,898
K3 = 1−0,116¿
= 0,900
K 1+ K 2+ K 3
Rata – rata =
3
0,907+0,898+ 0,900
= 3
= 0,902
Q1 = A × k1 × V1
= 1,1985 × 0,907 × 0,12
= 0,130 m3/s
Q2 = A × k2 × V2
= 1,1985 × 0,898 × 0,2
= 0,215 m3/s
Q3 = A × k3 × V3
= 1,1985 × 0,90 × 0,25
= 0,269 m3
0,130+0,215+0,269
Rata-rata Q =
3
= 0,205 m3/s
METODE MANNING
Untuk menentukan debit aliran dengan menggunakan Metode Manning maka rumusnya
sebagai berikut
Q=V×A
Dimana :
Q = Debit aliran (m3/s)
V = Kecepatan rata-rata (m/s)
A = Luas penampang basah (m3)
1
V= × R2 /3 × S1 /2 ; n = kekerasan saluran (0,033)
n
A
R = Jari-jari hidrolis (R = )
P
∆L
S = Kemiringan hidrolis (S = )
L
SECTION A
Mencari V Kecepatan Rata-rata (m/s)
Sebelum menentukan kecepatan rata-rata, terlebih dahulu mencari Jari-jari Hidrolis (R) dan
Kemiringan hidrolis (S) . Sebelum mencari nilai R maka diperlukan mencari nilai P terlebih
dahulu
P5
=√ 1002 +47 2 P17 =√ 1002 +1032
= √ 10000+2209 = √ 10000+10609
= 110,5 cm = 143,6 cm
P = 101,6 + 102,2 + 101,1 + 105,6 + 110,5 + 115,6 + 119,3 + 119,8 + 119,8 + 126,8 +
136,6 + 143,6 + 145,7 + 144,3 + 144,3 + 144,3 + 143,6 + 141,2 + 136,6 + 128,1 + 118,7
+ 111,2 + 50,176 + 100,5
1,5368
R = 0,291 = 5,281
Setelah mendapatkan hasil dari dari R dan S maka langsung masukkan nilainya ke rumus
Kecepatan rata-rata.
1
V = n × R2 /3 × S1 /2
1
V = × 5,2812 /3 × 0,0091 /2
0,033
= 8,71 m/s
Setelah mendapatkan hasil V (Kecepatan rata-rata) maka bisa langsung di masukkan nilainya
ke dalam rumus Debit aliran.
Q =A×V
Q = 1,5368 × 8,71
= 13,39 m3/s
METODE MANNING
Untuk menentukan debit aliran dengan menggunakan Metode Manning maka rumusnya
sebagai berikut
Q=V×A
Dimana :
Q = Debit aliran (m3/s)
V = Kecepatan rata-rata (m/s)
A = Luas penampang basah (m3)
1
V= × R2 /3 × S1 /2 ; n = kekerasan saluran (0,033)
n
A
R = Jari-jari hidrolis (R = )
P
∆L
S = Kemiringan hidrolis (S = )
L
SECTION B
Mencari V Kecepatan Rata-rata (m/s)
Sebelum menentukan kecepatan rata-rata, terlebih dahulu mencari Jari-jari Hidrolis (R) dan
Kemiringan hidrolis (S) . Sebelum mencari nilai R maka diperlukan mencari nilai P terlebih
dahulu
= 100 + 100,1 + 100,4 + 100,5 + 100,8 + 103,8 + 107,7 + 115,6 + 122,1 + 127,4 +
132,5 + 135,9 + 138,6 + 137,9 + 141,4 + 144,27 + 144,27 + 134,5 + 109,6 + 102,1
+ 104,4 + 103,8 + 102,3 + 102,2 + 101,8 + 100,1 + 100,4
Jari-jari hidrolis
A
R= P
1,1985
R = 0,311 = 3,853
∆L 1, 04−0 , 95 0 , 09
S= L = 10
= 10 = 0,009
Setelah mendapatkan hasil dari dari R dan S maka langsung masukkan nilainya ke rumus
Kecepatan rata-rata.
1
V = n × R2 /3 × S1 /2
1
V= × 3,8532 /3 × 0,0091 /2
0,033
= 69,987 m/s
Setelah mendapatkan hasil V (Kecepatan rata-rata) maka bisa langsung di masukkan nilainya
ke dalam rumus Debit aliran.
Q =A×V
Q = 1,1985 × 69,987
= 83,87 m3/s
METODE QPS
Untuk menentukan debit aliran dengan menggunakan Metode QPS maka rumusnya sebagai
berikut
Q=V×A
Dimana :
Q = Debit aliran (m3/s)
V = Kecepatan rata-rata (m/s)
A = Luas penampang basah (m3)
1
V= × R2 /3 × S1 /2 ; n = kekerasan saluran (0,045)
n
A
R = Jari-jari hidrolis (R = )
P
∆h
S = Kemiringan hidrolis (S = )
L
SECTION A
Mencari nilai P
Sebelum menentukan kecepatan rata-rata, terlebih dahulu mencari Jari-jari Hidrolis (R) dan
Kemiringan hidrolis (S) . Sebelum mencari nilai R maka diperlukan mencari nilai P terlebih
dahulu
Maka,
P1 = √ 4 ,3 2+1 , 32
= 4,5 m
P2 = √ 4 ,3 2+1 , 12
= 4,4 m
PTotal = 4,5 + 4,4
= 8,9 m
Mencari nilai A
½ x (a+b) x t
A1 = ½ x (30,7 + 27,7) x 4,3
= 125,56 cm2
Jari-jari hidrolis
A
R= P
125 ,56
R = 8,9 = 14,107
∆L 1, 04−0 , 95 0 , 09
S= L = 10
= 10 = 0,009
Setelah mendapatkan hasil dari dari R dan S maka langsung masukkan nilainya ke rumus
Kecepatan rata-rata.
1
V = n × R2 /3 × S1 /2
1
V= × 14,1072 /3 × 0,0091 /2
0,033
= 16,78 m/s
Setelah mendapatkan hasil V (Kecepatan rata-rata) maka bisa langsung di masukkan nilainya
ke dalam rumus Debit aliran.
Q =A×V
Q = 125,56 × 16,78
= 2106,89 m3/s
SECTION B
Mencari nilai P
Sebelum menentukan kecepatan rata-rata, terlebih dahulu mencari Jari-jari Hidrolis (R) dan
Kemiringan hidrolis (S) . Sebelum mencari nilai R maka diperlukan mencari nilai P terlebih
dahulu
Maka,
P1 = √ 4 ,3 2+1 , 32
= 4,5 m
P2 = √ 4 ,3 2+1 , 12
= 4,4 m
PTotal = 4,5 + 4,4
= 8,9 m
Mencari nilai A
½ x (a+b) x t
A1 = ½ x (30,37 + 27,50) x 4,3
= 124,42 cm2
Jari-jari hidrolis
A
R= P
124 , 42
R = 8,9 = 13,97
∆L 1, 04−0 , 95 0 , 09
S= L = 10
= 10 = 0,009
Setelah mendapatkan hasil dari dari R dan S maka langsung masukkan nilainya ke rumus
Kecepatan rata-rata.
1
V = n × R2 /3 × S1 /2
1
V= × 13 , 972 /3 × 0,0091 /2
0,033
= 16,68 m/s
Setelah mendapatkan hasil V (Kecepatan rata-rata) maka bisa langsung di masukkan nilainya
ke dalam rumus Debit aliran.
Q =A×V
Q = 124,42 × 16,68
= 2075,33 m3/s
D. PEMBAHASAN
1. Metode Float
Metode float dapat di lakukan dengan cara tetapkan satu titik pada tepi sungai lalu
berikan tanda dapat berupa patok kayu maupun batu, lalu bentangkan meteran dari
titik tersebut ke tepi sungai lainnya.
tentukan panjang L yang kemudian akan diketahui garis akhir pengukuran.
hanyutkan media pelampung yang dalam hal ini berupa botol aqua yang di beri
pemberat pasir lalu hitung lamanya waktu yang digunakan oleh bola pimpong
untuk sampai ke garis akhir dengan menggunakan stopwatch.
Untuk menentukan debit aliran dengan menggunakan metode float maka rumusnya
sebagai berikut :
Q=AxkxV
Dimana :
Q = Debit aliran (m3/s)
2. Metode Manning
Metode Manning berfungsi untuk mengukur nilai kapasitas sungai dan menguji
estimasi debit puncak dengan menggunakan metode Cook yang berdasarkan
pengukuran melalui data penginderaan jauh dan sistem informasi geografi. Metode
manning dapat dihitung menggunakan rumus :
Q=VxA
Dimana :
Q = Debit aliran (m3/s)
V = Kecepatan rata-rata (m/s)
A = Luas penampang basah (m3)
1
V= × R2 /3 × S1 /2 ; n = kekerasan saluran (0,033)
n
3. Metode QPS
Metode QPS yaitu menentukan maksimum penampang kering. Dengan rumus :
Q=VxA
Dimana :
Q = Debit aliran (m3/s)
V = Kecepatan rata-rata (m/s)
A = Luas penampang basah (m3)
1
V= × R2 /3 × S1 /2 ; n = kekerasan saluran (0,033)
n
E. KESIMPULAN
Hasil perhitungan debit secara langsung pada section A yaitu, Metode Float sebesar
0,261 m3/s, Metode Manning sebesar 12,69 m3/s dan Metode QPS sebesar 2106,89 m3/s.
Kemudian, pada section B yaitu, Metode Float sebesar 0,205 m3/s, Metode Manning
sebesar 83,87 m3/s dan Metode QPS sebesar 2075,33 m3/s.
F. DAFTAR PUSTAKA