Nama : Rizqoni Nim : 230720101016 Dosen : Dr. Aan Efendi M.H Tugas mata kuliah hukum keuangan negara berupa ringkasan kasus (case brief) Putusan No. 15/Pid.Sus/TPK/2019/PN Jkt.Pst; Putusan No. 34/Pid.Sus-TPK/2019/PT.DKI; dan Putusan No. 121 K/Pid.Sus/2020 Ringkasan kasus/case brief meliputi bagian-bagian sebagai berikut. Judul RINGKASAN KASUS KAREN AGUSTIAWAN Fakta Pada tahun 2019 terdapat kasus korupsi yang menggemparkan rakyat indonesia yaitu kasus karen agustin sebagai terdakwa pada putusan tinggkat pertama dan banding karen agustin di jatuhi pidana penjara 8 tahun dan denda uang sejumlah rp satu miliyar rupiah, namun dalam kasasi majlis hakim perkara a quo terdapat pandangan yang mencengangkan publik indonesia bahwa majlis hakim kasasi berpendapat bahwa PT Pertamina Hulu Energi merupakan anak perusahaan dari PT pertamina (persero) yang mana kerugian dalam anak perusahaan BUMN tidak termasuk kerugian negara sebagaimana putusan mahkamah konstitusi Nomor: 01/PHPU- Pres/XVII/2019 menyatakan bahwa “Penyertaan dan penempatan modal BUMN dalam anak perusahaan BUMN tidak menjadikan anak perusahaan menjadi BUMN” sehingga kerugian yang dialami oleh PT Pertamina Hulu Energi sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) bukanlah kerugian keuangan Negara oleh karena PT Pertamina Hulu Energi sebagai anak perusahaan PT Pertamina tidak tunduk kepada Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN; Isu Apakah anak perusahaan BUMN termasuk perusahaan BUMN ? Apakah Kerugian anak perusahaan BUMN merupakan kerugian negara ? Ratio Decidendi (Pertimbangan Hukum) Pertimbangan hakim dalam perkara kasasi tentang PT Pertamina Hulu Energi merupakan anak perusahaan dari PT pertamina (persero) apakah merupakan perusahaan BUMN. Apakah ketika terdapat kerugian dalam anak perusahaan BUMN merupakan perbuata yang merugikan negara? Ratio decidendi majlis hakim pemeriksa perkara a quo yaitu putusan mahkamah konstitusi Nomor: 01/PHPU- Pres/XVII/2019 menyatakan bahwa “Penyertaan dan penempatan modal BUMN dalam anak perusahaan BUMN tidak menjadikan anak perusahaan menjadi BUMN” Diktum majlis hakim tingkat kasasi berpandangan bahwa anak perusahaan BUMN tidak termasuk perusahaan BUMN karna modal yang di kelolah oleh anak perusahaan BUMN tidak termasuk dalam keuangan perusahaan BUMN dan majlis hakim pemeriksa perkara a quo berpendapat bahwa kerugian yang diakibatkan oleh anak perusahaan BUMN tidak termasuk dalam kerugian negara. Review Pendapat saya terkait perkara Putusan No. 15/Pid.Sus/TPK/2019/PN Jkt.Pst; Putusan No. 34/Pid.Sus-TPK/2019/PT.DKI; dan Putusan No. 121 K/Pid.Sus/2020 yaitu sependapat dengan majlis hakim pemeriksa perkara a quo dalam tingkat kasasi, fakta dalam persidangan tingkat pertama , banding dan kasasi tidak di temukan unsur niat memanipulasi data terkait keuangan, yang ada dalam fakta persidangan adalah PT Pertamina Hulu Energi adalah mengalami penurunan nilai aset (impairment) secara fluktuatif dalam pembukuan/pencatatan sesuai standar akuntansi keuangan; maka majlis hakim tingkat kasasi sangat tepat menerapkan putusannya sesuai dengan putusan mahkamah konstitusi Nomor: 01/PHPU- Pres/XVII/2019 menyatakan bahwa “Penyertaan dan penempatan modal BUMN dalam anak perusahaan BUMN tidak menjadikan anak perusahaan menjadi BUMN”.
Ringkasan kasus/case brief dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Pada sudut kiri atas diberi nama dan NIM. 2. Diketik menggunakan Calibri (Body) 12 dan 1 spasi. 3. Ringkasan kasus terdiri atas paling banyak 1000 kata. 4. Dikumpulkan dalam bentuk file word ke email: hasilkerjamahasiswa@gmail.com dengan nama file NM-Nama Mahasiswa (contoh: 230720101036- Khusnul Khotimah) paling lambat 27 Oktober 2023 Pukul 21.00 WIB. 5. Mahasiswa dapat mempresentasikan tugasnya di depan kelas dengan membuat satu lembar slide PPT. 6. Ringkasan kasus yang melebihi 1000 kata tidak akan direview (tugas gagal). 7. Tugas yang memiliki kesamaan dengan tugas lainnya atau apapun tulisan lainnya akan diberi nilai E.