Proposal Penelitian
OLEH:
GANANG GUTAMARA
D02191178
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................10
A. Kerangka Teoritis........................................................................................10
1. Olahraga..................................................................................................10
2. Latihan.....................................................................................................12
3. Bolavoli...................................................................................................16
4. Hakikat Passing Bawah...........................................................................28
5. Model Latihan Passing Bawah................................................................30
6. Kemampuan.............................................................................................33
B. Penelitian yang Releven..............................................................................35
C. Kerangka Pemikiran....................................................................................39
D. Hipotesis Penelitian.....................................................................................40
BAB III..................................................................................................................41
A. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................41
B. Metodologi Penelitian.................................................................................41
C. Populasi Dan Sampel..................................................................................43
D. Teknik Pengumpulan data...........................................................................43
E. Teknik Analisa Data....................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49
2
BAB I
PENDAHULUAN
Bolavoli ialah olahraga permainan bola besar yang dimainkan pada area
permainan (lapangan) khusus oleh dua regu terdiri dari enam pemain, yang
memainkan bola dengan ketentuan khusus untuk menyeberangi bola melewati
5
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Sebagai salah satu refrensi, khususnya bagi peneliti bolavoli supaya
dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan dalam
melatih
b. Sebagai salah satu bahan informasi serta kajian penelitian
selanjutnya khususnya dalam keterampilan passing bawah bolavoli
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai salah satu pedoman perkembangan pelatih dalam berlatih
melatih bolavoli khususnya keterampilan passing bawah bolavoli.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teoritis
1. Olahraga
a. Pengertian Olahraga
muda yang aktif mengikuti kegiatan olahraga dari pada yang tidak
(Indrich Meylis, 2019:60).
b. Manfaat Olahraga
Manfaat melakukan olahraga dapat meningkatkan kesehatan
metabolik, kesehatan mental, kekuatan otot, dan mencegah terjadinya
penyakit jantung. Olahraga dapat meningkatkan sensitivitas insulin dari
IL-10 yang dihasilkan saat kontraksi otot. Olahraga erat kaitannya
dengan kesehatan mental karena dapat meningkatkan hormon
kebahagiaan seperti endorfin, serotonin dan dopamin. Hormonhormon
tersebut diproduksi oleh sistem saraf pusat dan kelenjar hipofisis.
Olahraga dengan durasi 20-30 menit memberikan efek anti-anxietas
sehingga dapat meningkatkan kesehatan mental (Indrich Meylis, 2019).
Manfaat olahraga bagi tubuh manusia dapat membantu melindungi
dari penyakit seperti stroke, jantung, diabetes, tekanan darah tinggi,
obesitas, osteoporosis, nyeri punggung, dan dapat meningkatkan
suasana hati dan mengurangi stress selain dari manfaat yang telah di
sebutkan di atas, olahraga juga bisa membentuk otot- otot yang ada di
dalam tubuh manusia baik yang menginginkan bentuk tubuh yang
berotot juga bisa menjaga stamina tubuh agar selalu fit
(Salahudin, 2020).
2. Latihan
a. Pengertian Latihan
Pengertian latihan yang berasal dari kata practice adalah aktivitas
untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan
menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
cabang olahraga (Prasetyo et al., 2021)
Pengertian latihan yang berasal dari kata exercise adalah perangkat
utama dalam 19 proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas
fungsi organ tubuh manusia, sehingga mempermudah olahragawan
dalam penyempurnakan geraknya (Susanto Alex, 2021:63).
Jadi dapat disimpulkan latihan merupakan proses dasar persiapan
untuk kinerja yang lebih tinggi yang prosesnya dirancang untuk
mengembangkan kemampuan motorik dan psikologis yang
meningkatkan kemampuan seseorang
(Anggraeni & Purnomo, 2021; Sugianti et al., 2022:108).
b. Prinsip-Prinsip Latihan
Prinsip-prinsip latihan adalah yang menjadi landasan atau pedoman
suatu latihan agar maksud dan tujuan latihan tersebut dapat tercapai dan
memiliki hasil sesuai dengan yang diharapkan. Prinsip latihan
13
4. Prinsip adaptasi
Pemberian latihan sangat perlu memperhatikan prinsip
adaptasi, tidak bisa semata-mata pelatih memberikan latihan
yang terlalu keras dan mendadak karena akan menyebabkan
over traning pada atlet. Latihan harus bertahap dan terus
ditingkatkan melalui proses latihan agar tubuh dapat
beradaptasi dengan baik pada program latihan yang diberikan
pelatih.
5. Prinsip beban lebih (Overload)
Prinsip beban lebih dapat dicapai dengan cara pembebanan
berada pada atau sedikit di atas ambang rangsang atlet agar
tercipta super kompensasi bagi atlet. Pembebanan yang terlalu
berat akan mengakibatkan tubuh tidak dapat beradaptasi
dengan baik, dan bila beban terlalu ringan maka tidak akan
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas seseorang.
6. Prinsip (Progresif)
Prinsip progresif artinya pelaksanaan latihan dilakukan secara
bertahap dari mudah ke sukar, dari sederhana ke kompleks,
dari umum ke khusus, dari 23 bagian ke keseluruhan, dari
ringan ke berat, dan dari kuantitas ke kualitas yang dilakukan
secara rutin, maju, dan berkelanjutan.
7. Prinsip spesifikasi (kekhususan)
Setiap cabang olahraga memiliki cara kerja dan karakter
masing-masing. Oleh karena itu pemberian latihan akan
berbeda-beda sifatnya antara cabang olahraga yang satu dan
yang lain dengan pertimbangan:
a) Spesifikasi kebutuhan energy
b) Spesifikasi bentuk dan gerak latihan
c) Spesifikasi ciri gerak dan kelompok otot yang
digunakan
15
8. Prinsip variasi
Latihan yang baik merupakan latihan yang disusun secara
variatif agar atlet yang dilatih tidak mengalami kejenuhan,
kebosanan, dan kelelahan secara psikologis lainnya. Hal ini
bertujuan agar atlet tertarik berlatih sehingga tujuan dari
latihan tersebut dapat tercapai.
9. Prinsip latihan jangka panjang (Long term training)
Meraih prestasi yang optimal dalam suatu cabang olahraga
dibutuhkan proses latihan yang konsisten dalam waktu yang
panjang. Pengaruh dari beban latihan yang diberikan oleh
pelatih tidak serta merta dapat diadaptasi mendadak tapi
memerlukan waktu dan dilakukan dalam proses yang bertahap
dan berkelanjutan. Selain itu untuk dapat meraih prestasi yang
optimal diperlukan latihan gerak yang berulang-ulang dalam
proses yang panjang untuk mendapatkan gerakan yang
otomatis.
10. Prinsip berkebalikan (Reversibility)
Prinsip berkebalikan (reversibility) artinya bila olahragawan
berhenti dari latihan dalam waktu tertentu bahkan dalam waktu
yang lama, maka kualitas organ tubuh akan mengalami
penurunan fungsi secara otomatis. Hal ini ditandai penurunan
tingkat kebugaran rata-rata 10% setiap minggunya. Selain itu
pada komponen biomotorik kekuatan (strength) akan
mengalami penurunan secara bertahap yang diawali pada
proses pengecilan otot (atropi). Untuk itu kemampuan
olahragawan harus terus dipelihara melalui latihan yang
konsisten dan kontinyu (Achmad Rifai et al., 2020:28).
c. Tujuan Latihan
16
3. Bolavoli
a. Sejarah Bolavoli
Permainan bolavoli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun
1895. Beliau adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada
organisasi Young Men’s Christian Association (YMCA) di kota
Massachusetts, Amerika Serikat. Pada mulanya , pemainan bolavoli di
beri nama mintonete, di mana tujuan semula, yaitu untuk
mengembangkan kesegaran jasmani pada tubuh, selain untuk bersenam
17
dengan mengunakan bola sebagai salah satu alat yang utama untuk
bermain, olah raga ini juga memiliki dua jenis permainan yang terdiri
dari voli umum dan voli pantai, pada jenis umum permainan bolavoli di
perankan oleh anggota yang berjumlahkan dua belas orang anggota,
dengan pemain cadangan dan libero sebagai penganti spaiker ketika
sudah keluar dari garis serang, di banding dengan jenis voli pantai yaitu
dengan berjumlah anggotakan dua orang tanpa ada pemain cadangan,
olahraga bolavoli semakin banyak di mainkan tiap tahun untuk bisa
melihat potensi dan kemajuan pemain-pemain baru maupun pemain
lama, dalam membina dan mendidik pemain tidak jauh dari peran
PBVSI maupun pelatih-pelatih yang ada (Yapis Dompu, 2021:230).
c. Peraturan Olahraga Bolavoli
1) Lapangan pada bola voly berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 18 m, lebar 9 m, dan lebar garis 5 cm.
2) Ukuran Net
Panjang : 9,5
Meterlebar : 1,00 meter
Lebar mata jaring : 10 centimeter.
Untuk mengetauhi bola mengenai net atau tidak saat pemain
melakukan blocking atau smash, maka bagian tepian net harus ada
pita putih yang berlebar 5 centimeter.
3) Tinggi net untuk voli putra : 2,43 meter
4) Tinggi net untuk voli puti : 2,24 meter
5) Pada tepi kanan dan kiri net harus dipasang antena yang letaknya
lurus di atas garis lapangan. Antenna ini memiliki panjang 1,80
meter dan berdiameter 1 centimeter yang terbuat dari bahan yang
elastis.
20
11) Bahan yang digunakan adalah kulit yang lunak atau bahan sejenis
yang lain dan berbentuk bola sempurna dengan warna bola harus
terang, biasanya berwarna putih. Sedangkan bagian dalam bola
terbuat dari karet.
12) Jumlah pemain dalam setiap tim atau regu berjumlah 6 orang
pemain inti dan 6 orang pemain cadangan.
13) Dalam permainan bolavoli pergeseran area pemainnya terjadi bila
regu penerima servis mendapatkan poin atau memenangkan
permainan. Yang bergeser adalah regu yang mendapatkan poin dan
arah pergeserannya harus searah jarum jam. Contohnya pada saat
21
a) Servis
23
b) Smash
Smash dalam permainan bolavoli merupakan pukulan utama dalam
penyerangan untuk mencapai kemenangan. Dalam melakukan
smash diperlukan kemampuan meloncat yang tinggi agar
keberhasilan dapat dicapai dengan gemilang
(Angara Dimas, 2019:1338).
c) Bolck
27
d) Passing
Passing dalam permainan bolavoli adalah kecakapan atau
kemampuan seseorang mengumpan atau menyebrangkan bola
kedaerah lawan secara akurat dan menuju sasaran yang mematikan
gerak / langkah atau sulit untuk diantisipasi lawan
(Sutisna, 2021:2628)
tiba,namun masih dapat dijangkau oleh kedua tangan. Kadang kala juga
passing bawah digunakan untuk memainkan bola yang mementingkan
ketepatan seperti passing dan umpan (Hamzah et al., 2019:60)
6. Kemampuan
a. Pengertian Kemampuan
Keseimbangan
Stamina (Nurhidayat, 2021:848).
35
Tes akhir sebesar 175 Sedangkan K2 sampel ada 8 dengan dengan nilai
minimal berpasangan 9 dalam 1 menit dan nilai maksimal berpasanagan
sebesar 18
dalam 1 menit untuk nilai rata-rata sebesar 14,38 dan nilai mean test akhir
sebesar 23,63, untuk nilai simpangan baku untuk test awal sebesar 4,069.
Dan nilai simpangan baku untuk test akhir sebesar 4,104. Nilai Normality
Menggunakan Kolmogorov Smirnov Tes Awal sebesar Statisc 162 dan
Tes akhir sebesar 154.
2. Alwa Argantara, Muhammad Iqbal, Apri Satriawan Chan (2021)
dengan judul Pengaruh Latihan Passing Bawah Dengan Dinding Dan
Berpasangan Terhadap Ketepatan Permainan Bolavoli.
Metode Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh metode latihan passing bawah dengan dinding dan
berpasangan terhadap ketepatan passing bawah permainan bolavoli Klub
Pervoma Jakarta Timur, penelitian ini juga digunakan untuk memperoleh
suatu metode latihan yang dapat diterapkan pada pembelajaran passing
bawah bolavoli untuk pemula demi meningkatkan ketepatan passing
bawah bolavoli. Terdapat dua variabel pada penelitian ini variabel yang
pertama ketepatan passing bawah dalam permainan bolavoli (variabel
terikat), variabel yang kedua latihan passing bawah dengan dinding dan
berpasangan (variabel bebas). Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode eksperimen dengan disain penelitian menggunakan The
one-group pretest-posttest design, yaitu satu kelompok diberikan pretest
(tes awal), treathment (perlakuan), posttest (tes akhir). Pada penelitian ini
terdapat populasi sebanyak 20 atlet putra klub bolavoli Pervoma dan
peneliti hanya mengambil sampel sebanyak 15 atlet pervoma dengan
teknik penarikan sampel menggunakan teknik Purposive Sampel, dengan
kata lain peneliti mengambil 15 atlet U-17 putra klub Pervoma yang
sudah masuk kedalam tim Kejurda U-17.
Hasil Penelitian: Sebelum dilakukan uji hipotesis statistik dilakukan uji
persyaratan analisis yaitu dengan uji normalitas menggunakan uji
37
Hasil Penelitian: Dalam tes awal ini didapatkan hasil jumlah keseluruhan
tes keterampilan passing bawah yang berjumlah 111 poin, dengan
demikian dapat dirata-ratakan hasil tes keterampila passing bawah adalah
9.25 poin maka hasil tes awal ketepatan dapat di katagorikan masih
kurang memuaskan. Pada tes akhir ini didapatkan jumlah keseluruhan tes
keterampilan passing bawah yaitu 150 poin. Dengan demikian rata-rata
hasil tes keterampilan passing bawah ini adalah sebesar 12.5 poin, maka
hasil tes akhir ketepatan keterampilan passing bawah dikatagorikan sangat
memuaskan.
.
39
C. Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metodologi Penelitian
Treatment A
s Posttest
S Pretest MSOP
Treatment B
Keterangan :
S = Subjek
Pretest = Tes awal passing
MSOP = Matched Subject Ordinal Pairing
KE I = Kelompok 1
KE II = Kelompok 2
Treatment A = Metode latihan passing berpasangan
Treatment B = Metode latihan passing di dinding
Posttest = tes akhir passing
Penilaian:
1. Mencari Reliabilitas
Tingkat Keajegan hasil tes yang dilakukan dalam penelitian ini,
dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus uji reliabilitas yang
dikutip dari (Taluke et al., 2019:536) dengan rumusan sebagai berikut:
46
Keterangan:
X = Skor dari tes pertama
Y = Skor dari tes kedua
XY = Hasil kali skor X dengan Y untuk setiap responden
2
X = Kuadrat skor instrument A
2
Y = Kuadrat skor instrument B
N = Tanda jumlah
Adapun dalam pengertian kategori koefisien reliabilitas tes tersebut
mengunakan pedoman table koefisien reliabilitas menurut
(Taluke et al., 2019:536)
yaitu:
Tabel 2. Range Kategori Reliabilitas
x−x
z=
s
Keterangan :
x = Rata-rata
x = Nilai varible
s = Simpangan baku
2) Untuk setiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar
distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(
z 1 ¿= p ( z ≤ z 1 ) .
3) Selanjutnya dihitung proporsi z 1 , z 2 … … ., z n yang lebih kecil
atau sama dengan z 1. Jika proporsi dinyatakan oleh S( z 1 ¿ , maka
banyaknya z 1 , z 2 … … … … . z n yang ≤ z2
S ( z 1 )=
n
4) Hitung selisih F¿)- S(z i), kemudian ditentukan harga
mutlaknya .
5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak
selisih tersebut. Harga terbesar ini merupakan Lhitung
b. Uji Homogenitas
Dalam uji homogenitas dilakukan dengan caran membagi
varians yang lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Menurut
(Pratama & Intan, 2021:42). rumusnya adalah :
2
s b
F= 2
s k
Keterangan :
F = Derajat kebebasan KE1 dan KE2
48
2
S b = Standar deviasi KE1
2
S k = Standar deviasi KE2
c. Uji Hipotesis
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan antara dua kelompok, dari
(Khaeruman & Mukhlis, 2018:25),
adalah sebagai berikut:
MD
t=
√ ∑ d2
N (N −1)
Keterangan :
MD = Mean Differences
D = deviasi individual dari MD
N = Jumlah Subyek
M d=
|∑ D|
N
Keterangan:
M = Jumlah Perbedaan masing-masing subjek
N = Jumlah peserta
meandifferent
Prosentase peningkatan= x 100 %
mean pretest
Mean different = mean posttest – mean pretest.
50
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, I. Z., Aminudin, R., Sumarsono, R. N., Mahardika, D. B., Sumarsono, R. N., &
Mahardhika, D. B. (2018). Tingkat Ketrampilan Teknik Dasar Permainan Bolavoli
Mahaisiwa PJKR Semester II Di. Jurnal Ilmiah Penjas, 5(2), 48–60.
Argantara Alwa, Iqbal Muhammad, & Satriawan Apri. (2021). 1256-Article Text-
4942-1-10-20220122. Jurnal Seminar Nasional STKIP Kusuma Negara, 7(1),
112–118.
Bule Jefri, & Donie. (2020). Perbedaan Latihan Passing Target dan Rangkaian Latihan
Passing terhadap Kemampuan Passing Bawah Atlet Bolavoli SMAN 8 Padang.
Jurnal Performa Olahraga, 5(1), 26–31. https://doi.org/10.24036/jpo136019
Candra, R., Awan, D., Diansyah, T., Bunan, T., & Telnoni, P. A. (2017). Aplikasi
Pembelajaran Interaktif 3D Bola Vo li untuk Kelas 10 SMA. 03(02), 954–961.
Eko. (2022, June 21). 32 Tim Kabupaten Kota Berebut Jawara Bolavoli Porprov VII
Jatim 2022- Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. Dinas
Kominfo Provisi Jawa Timur . https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/32-tim-
kabupaten-kota-berebut-jawara-bola-voli-porprov-vii-jatim-2022
Fahrizqi, E. B., Gumantan, A., & Yuliandra, R. (2021). Pengaruh latihan sirkuit
terhadap kekuatan tubuh bagian atas unit kegiatan mahasiswa olahraga panahan.
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 20(1), 43–45.
https://doi.org/10.20527/multilateral.v20i1.9207
Faozi, F., Sanusi, H., & Listiandi, A. D. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Stad Terhadap Keterampilan Passing Bawah Dalam Permainan
Bolavoli Di SMA Islam Al-Fardiyatussa’adah Citepus Palabuhanratu. Physical
Activity Journal, 1(1), 51–60. https://doi.org/10.20884/1.paju.2019.1.1.2001
52
Indrayana, B., & Yuliawan, E. (2020). Survei Kelayakan Sarana dan Prasarana pada 31
Cabang Olahraga Anggota KONI Kota Jambi Peserta Pekan Olahraga Provinsi
Jambi Ke-23. Journal Prestasi, 4(2), 43–48.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpsi/index
Irwanto, E., & Nuriawan, R. (2021). Passing, Pengumpan Dan Serangan Pada
Permainan Bolavoli. Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga, 4(1), 6–9.
Keswando, Y., Septi Sistiasih, V., & Marsudiyanto, T. (2022). Survei Keterampilan
Teknik Dasar Atlet Bolavoli. JUrnal Pendidikan Olahraga Kesehatan Dan
Rekreasi, 5(1), 168–177. https://doi.org/10.29408/porkes.v5i1
Natal, Y. R., Wani, B., Jun, H. J., Jehadun, F., Meo, A., & Walu, F. C. (2022).
PENDAMPINGAN PERWASITAN BOLAVOLI PADA TURNAMEN TANTE
NELA PARIS (TNP) CUP I TAHUN 2022. Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti,
3(2), 105–113. https://doi.org/10.38048/jailcb.v3i2.972
Nugraha, U., & Yuliawan, E. (2021). Meningkatkan hasil belajar passing atas bolavoli
melalui pendekatan gaya mengajar latihan dengan menggunakan audio visual.
Altius: Jurnal Ilmu Olahraga Dan Kesehatan, 10(2), 231–242.
https://doi.org/10.36706/altius.v10i2.15871
Okilanda, A., Dlis, F., Humaid, H., & Putra, D. D. (2020). PERBEDAAN
PENGARUH METODE LATIHAN DAN MOTIVASI BERLATIH TERHADAP
TEKNIK DASAR SEPAKBOLA SEKOLAH SEPAKBOLA BEJI TIMUR U-13.
Jurnal Educatio FKIP UNMA, 6(1), 80–89.
https://doi.org/10.31949/educatio.v6i1.280
Pieter Pelamonia, S., Wahyudi Firnanda, M., & Hayati. (2021). PENGARUH
LATIHAN PASSING BAWAH MENGGUNAKAN MEDIA DINDING
DENGAN MEMAKAI SASARAN GARIS LURUS TERHADAP
KEMAMPUAN PASSING BAWAH. Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Rekreasi ,
4(2), 140–148.
Prasetyo, H. J., Aji, W., & Putro, S. (2021). Pengaruh Latihan Passing Berpasangan
Terhadap Akurasi Passing Siswa SSB U-16 Askatala. In Jurnal Kepelatihan
Olahraga SMART SPORT (Vol. 19).
Purnomo, H. (2022, July 10). Saksikan Aksi Tim Lavani Junior di Pacitan, Syarief
Hasan Dorong Pembinaan Olahraga Voli Kepada Generasi Muda. MPR RI .
https://www.mpr.go.id/berita/Saksikan-Aksi-Tim-Lavani-Junior-di-Pacitan,-
Syarief-Hasan-Dorong-Pembinaan-Olahraga-Voli-Kepada-Generasi-Muda
Rahmat, D., Wahidi, R., & Muhammadiyah Kuningan, S. (2018). JUARA : Jurnal
Olahraga PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING BERPASANGAN
TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN
BOLAVOLI. In JUARA : Jurnal Olahraga (Vol. 3, Issue 2).
http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/juara
Salahudin, R. (2020). Olahraga Menurut Pandangan Agama Islam. Journal Ilmu Sosial
Dan Pendidikan, 04(03), 457–464.
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index
Simin Febrianti, & Jafar Yusuf. (2018). 279-550-1-SM. Jurnal Ilmu Pendidikan
Nonformal, 4(3), 209–216.
Sugianti, E., Rustiawan, H., & Risma, D. (2022). Perbandingan Latihan Passing Bawah
Bergantian dengan Bermain Terhadap Peningkatan Keterampilan Passing Bawah
Bolavoli. In Oktober (Vol. 8, Issue 2). https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/JKP
56
Sugito, D., & Susanto, H. (2020). HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI
MODEL TGT.
Susila, L. (2021). Pengaruh Metode Latihan High Intensity Interval Training (HIIT)
dalam Meningkatkan Power Otot Tungkai dan kelincahan pada Permainan
Bolavoli. Ainara Journal, 2(3), 230–238.
http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj
Yapis Dompu. (2021). Pengaruh Metode Latihan High Intensity Interval Training
(HIIT) dalam Meningkatkan Power Otot Tungkai dan kelincahan pada Permainan
57