Analisis UML Untuk Pemodelan Sistem Inventori Barang Dan Kasir
Analisis UML Untuk Pemodelan Sistem Inventori Barang Dan Kasir
Ferdy Al Firdaus
Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas Esa Unggul
e-mail: ferdy.firdausferdy@gmail.com
Abstrak
Dalam penelitian yang mendalam ini, kami menyelidiki secara komprehensif domain yang rumit dari
manajemen inventori dan sistem kasir melalui pendekatan analisis Unified Modeling Language
(UML). UML menjadi alat kunci dalam menganalisis dan menggambarkan secara rinci struktur serta
interaksi kompleks antara komponen-komponen yang terlibat dalam Sistem Inventori dan Kasir.
Kami menguraikan setiap aspek dari desain sistem, merinci arsitektur, pola interaksi, dan proses
operasionalnya.
Analisis UML yang cermat memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika internal sistem,
membuka jendela ke dalam kecermatan desain yang memastikan fungsionalitas optimal. Selain itu,
penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap literatur UML dengan menggali aspek
implementasi yang kontekstual, mengaitkan prinsip-prinsip UML dengan kebutuhan nyata sistem
manajemen inventori dan kasir.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan panduan berharga bagi pengembang dan profesional IT
dalam merancang, mengembangkan, dan meningkatkan sistem sejenis. Selain itu, pemahaman yang
lebih baik tentang penerapan UML dalam konteks ini dapat memajukan penelitian lanjutan di bidang
manajemen inventori dan teknologi kasir.
Kata kunci: Manajemen inventori, Sistem kasir, Unified Modeling Language (UML), Analisis,
Desain
Abstract
In this comprehensive study, we delve into the intricate domain of inventory management and cashier
systems through the lens of Unified Modeling Language (UML) analysis. UML serves as a pivotal
tool for meticulously analyzing and detailing the structure and complex interactions among
components involved in the Inventory and Cashier System. We elaborate on every aspect of the
system design, delineating the architecture, interaction patterns, and operational processes.
The meticulous UML analysis provides a profound understanding of the internal dynamics of the
system, offering a glimpse into the precision of the design that ensures optimal functionality.
Furthermore, this research makes a significant contribution to UML literature by exploring
contextual implementation aspects, linking UML principles with the real needs of inventory
management and cashier systems.
The findings of this study are expected to provide valuable guidance for developers and IT
professionals in designing, developing, and enhancing similar systems. Additionally, a deeper
understanding of UML application in this context can advance further research in the field of
inventory management and cashier technology.
Keywords: Inventory management, cashier system, Unified Modeling Language (UML), Analysis,
Design
1
1. PENDAHULUAN
Dalam era industri dan perdagangan modern, pengelolaan inventori barang dan sistem kasir
menjadi aspek krusial dalam mendukung kelancaran operasional perusahaan. Keefisienan dan
ketepatan dalam manajemen inventori tidak hanya memengaruhi ketersediaan produk, tetapi juga
berdampak pada kinerja keuangan dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, pengembangan sistem
yang terintegrasi untuk manajemen inventori dan kasir menjadi suatu keharusan agar perusahaan
dapat beroperasi secara efektif dan responsif terhadap perubahan pasar.
Penelitian ini berfokus pada analisis Unified Modeling Language (UML) sebagai alat utama
dalam pemodelan sistem inventori barang dan kasir. UML memberikan pendekatan sistematis dan
visual dalam merepresentasikan struktur, interaksi, dan dinamika komponen-komponen yang terlibat
dalam suatu sistem. Melalui analisis UML, kami bertujuan untuk mendapatkan pemahaman
mendalam tentang kompleksitas hubungan antar-elemen dalam sistem, dengan tujuan meningkatkan
desain, implementasi, dan kinerja keseluruhan sistem inventori dan kasir.
Penelitian ini tidak hanya membahas aspek teknis analisis UML, tetapi juga mengeksplorasi
kontribusi praktisnya terhadap pengembangan sistem manajemen inventori dan kasir yang responsif
dan efisien. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan
dalam pemahaman dan pengembangan lebih lanjut terhadap sistem inventori dan kasir yang adaptif
terhadap tuntutan bisnis modern.
2. METODOLOGI
Metodologi penelitian ini mengusung tiga tahap utama dalam pengembangan sistem
inventori barang dan kasir:
Diagram use case adalah representasi visual dari interaksi antara sistem dan pengguna
atau aktor lainnya. Dalam tahap ini, fokus pada identifikasi kebutuhan utama
pengguna dan stakeholder. Identifikasi skenario penggunaan utama melalui
wawancara dan studi literatur. Gunakan diagram use case untuk menggambarkan
interaksi utama antara aktor dan sistem. Misalnya, "Manajemen Inventori" melibatkan
akses dan manipulasi data barang.
Diagram class adalah alat visual untuk merancang struktur statis suatu sistem,
termasuk entitas, atribut, dan hubungan antar kelas.Identifikasi entitas utama seperti
"Barang" dan "Kasir". Gunakan diagram class untuk merinci atribut seperti nama,
harga, dan jumlah, serta hubungan antar kelas. Ini membantu memahami struktur
objek dalam sistem.
2
Tahapan ini memberikan landasan yang kokoh untuk pengembangan aplikasi berbasis
Java NetBeans yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan demikian,
memastikan sistem inventori dan kasir dapat beroperasi dengan optimal sesuai dengan
skenario penggunaan yang diidentifikasi dan struktur yang telah dirancang.
3
Gambar 2.2 Diagram Class
4
Gambar 3.1 Rancangan Relasi
4. KESIMPULAN DASAR
Dalam pengembangan sistem inventori barang dan kasir menggunakan metodologi
yang melibatkan analisis kebutuhan, perancangan struktur, dan pemodelan alur kerja, dapat
disimpulkan bahwa pendekatan ini memberikan landasan yang solid bagi pengembangan
aplikasi berbasis Java NetBeans.
Pertama, melalui analisis kebutuhan menggunakan diagram use case, kita berhasil
mengidentifikasi skenario penggunaan utama dan memahami interaksi antara pengguna
dengan sistem. Diagram use case memberikan pandangan yang jelas terhadap fungsionalitas
yang diperlukan untuk manajemen inventori dan transaksi penjualan.
Kedua, dengan merancang struktur sistem menggunakan diagram class, kita dapat
merinci struktur statis sistem, termasuk entitas dan hubungan antar objek. Hal ini membantu
dalam pemahaman yang mendalam tentang atribut dan perilaku objek-objek yang terlibat
dalam sistem.
Terakhir, melalui pemodelan alur kerja menggunakan diagram aktivitas, kita dapat
menggambarkan dengan rinci langkah-langkah operasional dan alur kerja sistem. Diagram
aktivitas memberikan pemahaman yang komprehensif terhadap proses-proses kunci, seperti
penambahan barang baru dan proses penjualan.
5
REFRENSI
[1] A. Dahlan Et Al., “Perancangan Data Warehouse Perpustakaan Perguruan Tinggi Xyz
Menggunakan Metode Snowflake Schema,” Jurnal Teknologi Informasi, Vol. 24,
2013.
[2] Gat. G, “Perancangan Basis Data Perputakaan Sekolah Dengan Menerapkan Model
Data Relasional”.
[3] A. M. Lukman, “Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Umum Berbasis Web
Menggunakan Inlislite 3.0 Di Kab. Enrekang,” Ilkom Jurnal Ilmiah, Vol. 9, 2017.
[4] I. R. Mukhlis, “Sistem Informasi Donor Darah Berbasis Website Menggunakan
Framework CodeIgniter Pada Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia
Lumajang,” 2022. [Online].
[5] E. M. Safitri, A. Pratama, M. A. Furqon, I. R. Mukhlis, Agussalim, and A. Faroqi,
“Interaction effect of system, information and service quality on intention to use and
user satisfaction,” in Proceeding - 6th Information Technology International Seminar,
ITIS 2020, Oct. 2020, pp. 92–97. doi: 10.1109/ITIS50118.2020.9321002.