Anda di halaman 1dari 75

BUKU MUTU 02

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR ISI PEMBELAJARAN


▪ Program Studi Perhotelan Program
Diploma Tiga
▪ Program Studi Pengelolaan Perhotelan
Program Sarjana Terapan
▪ Program Studi Pengelolaan Konvensi
dan Acara Program Sarjana Terapan

POLITEKNIK PARIWISATA PRIMA


INTERNASIONAL
2019

P a g e 0 | 75
Nomor :
002/SPMI/DIK02/09/2019

POLITEKNIK PARIWISATA Tanggal : 01 September


PRIMA INTERNASIONAL 2019
Jl. Perjuangan No.18 Cirebon Revisi :1

Halaman : Page 1 of 75

ISI BUKU MUTU 02

1. KEBIJAKAN MUTU

2. MANUAL MUTU STANDAR ISI


PEMBELAJARAN

3. STANDAR ISI PEMBELAJARAN

4. FORMULIR STANDAR ISI


PEMBELAJARAN

P a g e 1 | 75
LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN KEBIJAKAN MUTU


PENANGGUNG JAWAB
PROSES Nama Jabatan Tanda Tanggal Cap
Tangan
1. Perumusan
Ratna Puspita Dewi, S.I.P., MM.Par Ka. SPMI 1–Sep-2019

2. Pemeriksaan Sudiana Wachyudi, S.Pd., M.Si Senat 1–Sep-2019

3. Persetujuan Dr. Chondro Suryono Direktur 1–Sep-2019

Riyanto Wibowo, A.Par., M.Si


Ketua Senat 1–Sep-2019

4. Penetapan
Bambang Katjaswara, S.Sos., MM.Par
Yayasan 1–Sep-2019

5. Pengendalian Ratna Puspita Dewi, S.I.P., MM.Par Ka. SPMI 1–Sep-2019

P a g e 2 | 75
LEMBAR PENGESAHAN MANUAL MUTU
PENANGGUNG JAWAB
PROSES Tanda Tanggal
Nama Jabatan Cap
Tangan

Sudiana Wachyudi, S.Pd., M.Si Ka.Prodi D.III 1–Sep-2019

1. Perumusan Agung Setiawan, SE., M.MPar Ka.Prodi S.Tr 1–Sep-2019

Widia Ningsi., S.Par., M.M Ka.Prodi S.Tr 1–Sep-2019

2. Pemeriksaan Sudiana Wachyudi, S.Pd., M.Si Senat 1–Sep-2019

Dr. Chondro Suryono


3. Persetujuan Direktur 1–Sep-2019

Riyanto Wibowo, A.Par., M.Si Ketua Senat 1–Sep-2019

4. Penetapan
Bambang Katjaswara, S.Sos., MM.Par Yayasan 1–Sep-2019

5. Pengendalian Ratna Puspita Dewi, S.I.P., MM.Par Ka. SPMI 1–Sep-2019

P a g e 3 | 75
LEMBAR PENGESAHAN STANDAR MUTU
PENANGGUNG JAWAB
PROSES Tanda Tanggal
Nama Jabatan Cap
Tangan

Sudiana Wachyudi, S.Pd., M.Si Ka.Prodi D.III 1–Sep-2019

1. Perumusan Agung Setiawan, SE., M.MPar Ka.Prodi S.Tr 1–Sep-2019

Widia Ningsi., S.Par., M.M Ka.Prodi S.Tr 1–Sep-2019

2. Pemeriksaan Sudiana Wachyudi, S.Pd., M.Si Senat 1–Sep-2019

Dr. Chondro Suryono


3. Persetujuan Direktur 1–Sep-2019

Riyanto Wibowo, A.Par., M.Si Ketua Senat 1–Sep-2019

4. Penetapan
Bambang Katjaswara, S.Sos.,
Yayasan 1–Sep-2019
MM.Par

5. Pengendalian Ratna Puspita Dewi, S.I.P., MM.Par Ka. SPMI 1–Sep-2019

P a g e 4 | 75
LEMBAR PENGESAHAN FORMULIR MUTU
PENANGGUNG JAWAB
PROSES Tanda Tanggal
Nama Jabatan Cap
Tangan

Sudiana Wachyudi, S.Pd., M.Si Ka.Prodi D.III 1–Sep-2019

1. Perumusan Agung Setiawan, SE., M.MPar Ka.Prodi S.Tr 1–Sep-2019

Widia Ningsi., S.Par., M.M Ka.Prodi S.Tr 1–Sep-2019

2. Pemeriksaan Sudiana Wachyudi, S.Pd., M.Si Senat 1–Sep-2019

Dr. Chondro Suryono


3. Persetujuan Direktur 1–Sep-2019

Riyanto Wibowo, A.Par., M.Si Ketua Senat 1–Sep-2019

4. Penetapan
Bambang Katjaswara, S.Sos.,
Yayasan 1–Sep-2019
MM.Par

5. Pengendalian Ratna Puspita Dewi, S.I.P., MM.Par Ka. SPMI 1–Sep-2019

P a g e 5 | 75
BAGIAN PERTAMA

KEBIJAKAN MUTU

P a g e 6 | 75
Daftar Isi

Daftar Isi 7
Daftar Tabel 8
Daftar Gambar 8
PENDAHULUAN 9
1. VISI, MISI DAN TUJUAN POLITEKNIK PARIWISATA PRIMA INTERNASIONAL 9
1.1. Visi Politeknik Pariwisata Prima Internasional: 9
1.2. Budaya Organisasi ; 9
1.3. Tujuan 10
2. TUJUAN KEBIJAKAN PENJAMINAN MUTU POLITEKNIK PARIWISATA PRIMA INTERNASIONAL 11
2.1. Manajemen SPMI (PPEPP) 16
3. LUAS LINGKUP KEBIJAKAN PENJAMINAN MUTU POLITEKNIK PARIWISATA PRIMA INTERNASIONAL
28
3.1. Landasan Kebijakan Menjalankan Manajemen Mutu/ SPMI 28
3.1.1. Undang-Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 28
3.1.2. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Satuan Pendidikan Nasional 28
3.1.3. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 29
3.1.4. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 mengenai BAN-PT
sebagai pelaksana akreditasi oleh Pemerintah 29
3.1.5. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan 29
3.1.6. Peraturan Menteri Pendidikan nomor 44 tahun 2015 30
3.1.7. Peraturan Menteri Pendidikan nomor 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) 30
3.1. Batas Ruang Lingkup Penjaminan Mutu Politeknik Pariwisata Prima Internasional dan Bisnis
Proses 31
4. ISTILAH DAN DEFINISI 44
5. GARIS BESAR KEBIJAKAN SPMI 45
5.1. Tujuan dan Strategi SPMI 45
5.1.1. Tujuan SPMI 45
5.1.2. Strategi SPMI 45
5.1.3. Prinsip/Asas Pelaksanaan SPMI 46
6. STANDAR PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR YANG BERLAKU DI POLITEKNIK PARIWISATA
PRIMA INTERNASIONAL
6.1. Hubungan Kebijakan Manajemen Mutu dengan Dokumen Lain 48

P a g e 7 | 75
Daftar Tabel

Tabel 1. Tahapan Pelaksanaan Quality and Care 12

Tabel 2.Penjelasan sasaran atau obyek Audit/ Evaluasi Mutu Internal Politeknik Pariwisata Prima
Internasional 18

Daftar Gambar

Gambar 1. Siklus Pelaksanaan Proses Penjaminan Mutu Politeknik Pariwisata Prima Internasional 17

Gambar 2. Proses Bisnis 33

Gambar 3. Struktur Organisasi SPMI Politeknik Pariwisata Prima Internasional 44

P a g e 8 | 75
PENDAHULUAN

Kebijakan Penjaminan Mutu Politeknik Pariwisata Prima Internasional adalah dokumentasi tertulis berisi
garis besar penjelasan tentang bagaimana Politeknik Pariwisata Prima Internasional memahami,
merancang, dan melaksanakan penjaminan mutu dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan tinggi
kepada masyarakat/ stake holder sehingga terwujud budaya mutu pada Politeknik Pariwisata Prima
Internasional, Kebijakan penjaminan mutu menjadi landasan untuk menyusun dokumen-dokumen yang
lebih operasional dibawahnya. Semua dokumen untuk kepentingan implementasi sistem penjaminan mutu
harus didasarkan pada dokumen kebijakan mutu.

Dalam Manual Kebijakan Mutu ini akan dijelaskan mengenai visi misi dan tujuan Politeknik Pariwisata
Prima Internasional untuk menjamin dan meningkatkan mutu dalam setiap kegiatannya, dengan
menjelaskan tentang budaya organisasi, budaya kerja dan titik sentuh/ touch point penjaminan mutu dalam
hal pelayanan untuk mencapai kepuasan stake holder, latar belakang dan alasan Politeknik Pariwisata Prima
Internasional menjalankan penjaminan mutu/ dasar hukum penyelenggaraan Satuan Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) di Politeknik Pariwisata Prima Internasional dan kebijakan mutu yang dijalankan di
Politeknik Pariwisata Prima Internasional.

1. VISI, MISI DAN TUJUAN POLITEKNIK PARIWISATA PRIMA INTERNASIONAL


Dalam penyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Politeknik Pariwisata Prima Internasional
bertumpu pada visi, misi dan tujuan sebagai berikut:
1.1. Visi Politeknik Pariwisata Prima Internasional:
”Menjadi SMART campus yang berkualitas Regional”

Misi Politeknik Pariwisata Prima Internasional : Untuk mewujudkan cita-cita Politeknik


Pariwisata Prima Internasional sebagaimana dirumuskan dalam Visi di atas, 3 (tiga) Misi utama
yang akan diemban oleh Politeknik Pariwisata Prima Internasional selaku lembaga pendidikan
tinggi yaitu :
1. Memiliki keahlian di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif sesuai standart Asean
2. Mencetak dan Mengembangkan Tenaga Profesional Pariwisata Terpercaya dengan
kemampuan dalam bidang pariwisata
3. Menjadi Mitra Pemerintah dan Industri Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri dalam
Mencetak Tenaga Profesional Pariwisata, termasuk industri kreatif

1.2. Budaya Organisasi ;

Politeknik Pariwisata Prima Internasional merumuskan 5 karakter budaya organisasi yang


disesuaikan dengan budaya organisasi Yayasan Prima Ardian Tana, yaitu :

1. Specific :

P a g e 9 | 75
Tujuan yang ditetapkan harus jelas dan spesifik. Jelas akan membantu menguraikan apa
yang akan dilakukan, sedangkan spesifik akan membuat segala upaya menjadi fokus pada
target yang akan dicapai.
2. Measurable :
Apa yang ingin dicapai haruslah dapat diukur, misalnya seberapa kuat, seberapa sering,
seberapa banyak, atau seberapa dalam.
3. Achievable :
Tujuan yang ditetapkan haruslah dapat dicapai. Dengan begitu ada komitmen untuk
mencapainya dengan sungguh-sungguh.
4. Realistic :
Realistis atau masuk akal adalah hal lain yang harus dipenuhi oleh tujuan yang ingin
dicapai.
5. Timely :
Tujuan harus ditetapkan kapan waktu pencapainnya. Waktu pencapaian dapat bulanan,
triwulanan, semesteran atau tahunan.

1.3. Tujuan
Politeknik Pariwisata Prima Internasional merupakan lembaga pendidikan yang tidak hanya
mempunyai tujuan umum, yaitu :
1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar (PBM) yang profesional
2. Menyelenggarakan riset yang bermutu
3. Menyebarluaskan hasil riset kepada masyarakat
4. Mengambil peran dalam proses pengembangan ilmu yang berbasis ilmu-ilmu dasar
tingkat nasional dan internasional
5. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di desa-desa, instansi dan
berbagai kalangan masyarakat yang membutuhkan dan/atau politeknik Pariwisata Prima
Internasional bertujuan melakukan transfer ilmu, pengetahuan dan keterampilan dalam
kepariwisataan pada kalangan tersebut.

Politeknik Pariwisata Prima Internasional juga mempunyai tujuan khusus yaitu :


1. Memberikan keilmuan dan kedisiplinan bagi kesuksesan anak didik di dunia kerja,
2. memberikan contoh kepada anak didik rasa persahabatan, rasa saling menghargai, tolong
menolong, profesional, bersikap santun, sebagai panutan, sebagai orang tua, kakak dan
teman yang dapat dipercaya
3. Menumbuhkan jiwa hospitaliti kepada anak didik selama kuliah dan sesudah terjun ke
industri, dan sikap hospitaliti tersebut menjadi trademark alumni Politeknik Pariwisata
Prima Internasional dalam berorganisasi di dalam masyarakat.

P a g e 10 | 75
2. TUJUAN KEBIJAKAN PENJAMINAN MUTU POLITEKNIK PARIWISATA PRIMA
INTERNASIONAL
Dasar penyusunan Dokumen/Buku Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal sebagai panduan
dalam menetapkan, melaksanakan, mengendalikan dan mengembangkan mutu di semua proses bisnis
di Perguruan Tinggi. Dokumen/Buku Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal Politeknik Pariwisata
Prima Internasional dirancang dan dilaksanakan untuk menjamin penerapan Sistem Penjaminan Mutu
terhadap proses bisnis Politeknik Pariwisata Prima Internasional.
Dokumen kebijakan SPMI ini bermanfaat untuk:
1. Menjelaskan kepada stakeholders tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal Politeknik Pariwisata
Prima Internasional secara ringkas, padat, dan utuh.
2. Menjadi dasar atau “payung” bagi seluruh Manual, Standar, dan Formulir Sistem Penjaminan
Mutu Internal di Politeknik Pariwisata Prima Internasional Membuktikan bahwa Sistem
Penjaminan Mutu Internal Politeknik Pariwisata Prima Internasional telah ditetapkan,
dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan dan apabila telah dapat dicapai akan ditingkatkan.

Politeknik Pariwisata Prima Internasional menggunakan kebijakan mutu untuk memandu dan
mengarahkan pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu berkesinambungan dalam proses
layanan. Dalam rangka melaksanakan tugas penyelenggaraan pendidikan tinggi, Pimpinan
menetapkan kebijakan mutu dan mempunyai komitmen :

“ Quality and Care ”


Quality dijabarkan, disesuaikan dengan kualitas kurikulum, proses pengajaran dan pelayanan di
administrasi. Care akan didefinisikan dan dikaitkan dan dijabarkan dengan proses pengajaran dan
pendidikan sebagai panduan dosen dalam mendidik mahasiswa sesuai visi dan misi Politeknik
Pariwisata Prima Internasional ke dalam 4 touch point yaitu :
1. Kualitas dalam pengajaran dan pendidikan oleh dosen ,
2. Kualitas dalam pelayanan administrasi oleh karyawan/ penunjang ,
3. Care/ perhatian dalam pengajaran dan pendidikan oleh dosen, dan
4. Care/ perhatian dalam pelayanan administrasi oleh karyawan/ penunjang

Secara keseluruhan ke-empat touch point penjaminan mutu pendidikan Politeknik Pariwisata Prima
Internasional akan dilakukan dalam beberapa tahapan, sebagai berikut :

P a g e 11 | 75
Tabel 1. Tahapan Pelaksanaan Quality and Care

Produk
Tahap Touch point / Titik sentuh
(unit kerja)
Sebelum Marketing/ PMB Memberikan informasi yang transparan dan akurat tentang
Kuliah (Peneriman keuangan, program studi, UKM, tata tertib perkuliahan,
Mahasiswa Baru) keuangan, seragam dll
Bidang a. Memberikan pelatihan character Building kepada seluruh
Kemahasiswaan mahasiswa baru yang dikemas dengan konsep kedisiplinan
dan keramahtamahan dalam program PK2MB (Pengenalan
Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru), secara berkelanjutan.
b. Mengutamakan penyampaian informasi tentang tata tertib
kuliah (visi misi Politeknik Parwisata Prima Internasional,
budaya organisasi Prima Ardian Tana, Sistim Operasional
Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan proses perkuliahan
dan hak para mahasiswa, tertib seragam, kuliah teori dan
Praktik, administrasi keuangan, admintrasi perpustakaan,
akademik, sarana dan prasarana kampus) dan kegiatan
ekstra kulikuler.
Web site – Memberikan informasi terpadu tentang produk Politeknik
Pusdatin Pariwisata Prima Internasional (program kuliah setiap angkatan,
kegiatan mahasiswa, pengumuman, aturan pelaksanaan
akademik/ perkuliahan, kegiatan lembaga, dosen dan unit-unit
kerja di Politeknik Pariwisata Prima Internasional)
Informasi Mengutamakan memberikan layanan penerimaan pertanyaan
baik melalui telpon, media online dari luar ke dalam dengan
mampu menjawab semua pertanyaan tentang produk Politeknik
Pariwisata Prima Internasional, di setiap unit kerja Politeknik
Pariwisata Prima Internasional.
Kerjasama dan c. Mengedepankan kerjasama yang bermanfaat bagi
Humas perkembangan keilmuan para mahasiswa dan pengalaman
dalam persiapan bekerja
d. Mengabadikan kegiatan nasional dan international yang di
lakukan para dosen Politeknik Pariwisata Prima internasional,
baik dalam pengajaran, call for paper, nara sumber maupun
sebagai pelatih dan pendamping kegiatan mahasiswa.

P a g e 12 | 75
e. Mengedepankan pembentukan image positif Politeknik
Pariwisata Prima Internasional dalam taraf nasional dan
internasional.
Bagian Administrasi Mengedepankan pelayanan paripurna dalam hal Kartu Rencana
Akademik (BAAK) Studi (KRS), kalender akademik tersaji secara online,
Penyelenggaraan surat dll.
Prodi f. Menyusun kurikulum dan menyajikan yang sesuai dengan
aturan yang ditetapkan pemerintah, kebutuhan industri/
stake holder
g. Menyusun buku pedoman bagi mahasiswa tentang proses
akademik (Buku Pedoman Akademik).
Saat Dosen h. Melakukan pengajaran dengan profesionalisme tinggi dan
Kuliah berdedikasi serta melalui penjelasan dalam konsep inisiatif
dan mengacu pada kebijakan mutu ”Quality and Care”.
i. Melakukan pengajaran dengan mengikuti SOP yang berlaku
j. Melakukan penelitian berkelanjutan bertaraf nasional dan
internasional, serta menanamkan motivasi menulis kepada
anak didik.
k. Melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka
penyalurkan kelimuan dan keterampilan.

Karyawan :
1. Bagian Mengedepankan pelayanan dalam pengaturan pembagian jadwal
Administrasi kuliah berdasarkan penyebaran mata kuliah di setiap angkatan
Akademik dan KRS yang terdaftar, tertib administrasi KRS, data nilai ujian,
administrasi pendaftaran ujian dll
2. Perkuliahan Mengedepankan pelayanan dalam pengaturan jadwal kuliah
dalam informasi kepada dosen-dosen, layanan administrasi
daftar hadir, tertib pemantauan kualitas sarana prasarana kuliah
3. Perpustakaan Mengedepankan pelayanan penyediaan buku-buku yang
menunjang semua mata kuliah yang disajikan di semua angkatan
dan ketersediaan jurnal ilmiah, majalah dan media lain yang
dapat mengukung proses belajar mahasiswa, melalui prosedure
yang praktis, cepat dan aman
4. Umum Mengedepankan pelayanan pada penjaminan ketersediaan
sarana prasarana penunjang kuliah dengan baik dan tidak
menghambat jalannya proses belajar mengajar (Bangku, Air
Conditioner, penerangan, Papan tulis, OHP, Infocus, Lap top,
komputer, audio, PC/ komputer dll)

P a g e 13 | 75
5. Keuangan Mengedepankan pelayanan informasi terpadu tentang
pembayaran perkuliahan yang tranparan
6. Kemahasiswaan Mengedepankan pengawasan dan pembinaan terhadap kegiatan
mahasiswa di dalam maupun di luar kampus baik formal maupun
informal (ekstra kurikulum) dan memfasilitasi kebutuhan
mahasiswa akan kesempatan mendapatkan pekerjaan

Manajemen :
1. Ketua Prodi Mengedepankan briefing kepada seluruh dosen terhadap visi
misi, budaya organisasi Prima Ardian Tana dan standar tindakan
yang harus dilakukan dalam mengajar di Politeknik Pariwisata
Prima Internasional, kontrol terhadap kinerja dosen dalam
menjalankan tugas tri dharma pendidikan, pemantauan terhadap
aplikasi RPS pada proses belajar, up date kurikulum sesuai
kebutuhan jaman dan industri, yang ditujukan pada kepuasan
stakeholder
2. Kepala Bagian Menjamin terlaksananya pelayanan berkualitas sesuai standar
Administrasi yang ditetapkan
Akademik,
Kemahasiswaan
Sesudah Bagan Adminitrasi Mengedepankan pelayanan administrasi Ijasah, transkrip dan
Kuliah Akademik, surat keterangan yang diperlukan mahasiswa
selesai Kemahasiswaan
l. Mengadakan fasilitas pengadaan bursa kerja bagi para
mahasiswa dan alumni
m. Mengedepankan pelayanan pada penghimpunan para alumni

Kemahasiswaan semua angkatan agar selalu terjalin komunikasi dan jejaring


sosial demi pemberian informasi membangun bagi para
mahasiswa dan sesama alumni baik dalam hal pencarian link
kerja maupun kerjasama dengan lembaga
Kerjasama dan Mengedepankan pelayanan informasi back to back antara
Humas sesama alumni dan dengan lembaga demi kepentingan
memberikan image positif Politeknik Pariwisata Prima
Internasional

Yang melahirkan lebih dari 24 inisiatif yang dituangkan dengan perincian sebagai berikut :
1). Aplikasi tindakan dalam memberikan Quality/ kualitas dalam pengajaran dan pendidikan :
a). Quality dalam Pengajaran dan pendidikan (Dosen) :

P a g e 14 | 75
1. Dosen selalu up date terhadap materi mata kuliah yang diasuh dan/atau menjadi
tanggung jawabnya
2. Dosen mampu menyusun/ dan memberi masukan dalam penyusunan RPS yang tepat
sesuai kondisi kebutuhan jaman dan industri
3. Dosen mampu memberikan contoh-contoh yang aktual yang berhubungan dengan
materi pengajaran
4. Dosen mampu menjelaskan aktualisasi antara teori dan Praktik
5. Dosen mampu mengajar dengan memberikan informasi yang tidak monoton dan
membosankan
6. Dosen mampu mengajar dengan memberikan sikap, informasi yang membangun
semangat, kepercayaan diri, profesionalisme, kejujuran kepada mental mahasiswa
7. Dosen mampu menggunakan teknologi IT dalam mengajar
8. Dosen mampu membuat soal kuis dan/ untuk ujian yang dapat membentuk pola berpikir
mahasiswa kritis, antisipasi dan solusi
9. Dosen wajib membuat soal ujian sesuai dengan materi yang telah ditentukan dalam
RPS dan dijelaskan dalam kelas
10. Dosen wajib memberikan feed back (tugas dinilai dan dikembalikan) terhadap semua
tugas dan uts yang telah diberikan kepada mahasiswa
11. Dalam memberikan tugas presentasi dosen wajib mengulas dan menerangkan hasil
analisa mahasiswa yang dikaitkan dengan isi materi yang sedang diberikan
12. Dalam memberikan bimbingan di kelas maupun di luar kelas, Dosen wajib memberikan
manfaat jangka panjang bagi kehidupan mahasiswa

2). Aplikasi tindakan dalam memberikan Quality/ kualitas dalam Pelayanan administrasi :
b). Quality dalam pelayanan Adminsitrasi (Penunjang) :
1. Karyawan wajib memberikan pelayanan dan perhatian kepada kebutuhan mahasiswa
dan stakeholder
2. Karyawan wajib mengikuti Satuan operasional prosedur (SOP) di tiap departemen
dengan fleksible untuk jasa pelayanan kepada mahasiswa dan stakeholder
3. Karyawan wajib memberikan pelayanan dengan ramah, senyum serta mendidik kepada
mahasiswa dan stakeholder
4. Karyawan wajib memberikan informasi yang jelas tidak berbelit-belit dan
bertanggungjawab kepada mahasiswa dan stakeholder
5. Karyawan wajib menjaga kerahasiaan tugas kepada mahasiswa dan stakeholder serta
pihak-pihak yang tidak berhak dalam hal soal-soal ujian
6. Karyawan wajib memberikan informasi yang mendidik dan membangun dan mampu
menjawab pertanyaan kritis mahasiswa dan stakeholder dengan sikap bijaksana

P a g e 15 | 75
7. Karyawan wajib mengedepankan profesionalisme dan sikap menolong kepada
mahasiswa dan stakeholder

3). Aplikasi tindakan dalam memberikan Care/ perhatian dalam pengajaran dan pendidikan
c). Care dalam Pengajaran dan Pendidikan (Dosen) :
1. Dosen mampu mendidik dengan cara tegas namun welas asih dengan tujuan
memberikan semangat dan pembinaan
2. Dosen mampu menunjukkan sikap bersahabat, membantu, membimbing dalam
mengajar di dalam dan di luar kelas
3. Terhadap mahasiswa bermasalah dalam absen, attitude dan hubungan antar personal,
dosen hendaklah bersikap bijaksana dengan berusaha mengetahui alasan dan
memberikan bimbingan untuk tujuan membangun kepercayaan diri dan semangat serta
perbaikan sikap
4. Dosen mampu menerapkan sikap mendidik kombinasi antara tegas, disiplin, bijaksana,
helpfull, pengertian dan kasih sayang, layaknya orangtua terhadap anak

4). Aplikasi tindakan dalam memberikan Care/ perhatian dalam pelayanan administrasi :
d). Care dalam pelayanan administrasi (penunjang) :
1. Karyawan mampu memberikan pelayanan sesuai tugasnya dengan solusi yang
bermanfaat jangka panjang kepada mahasiswa dan stakeholder yang mempunyai
masalah adminsitrasi
(contoh keuangan : memberikan solusi yang dapat memberikan kesempatan
mahasiswa kuliah dengan antisipasi kedepan tidak merugikan lembaga)
(contoh akademik : memberikan solusi yang tidak merugikan mahasiswa apabila data
nilai hilang dengan bukti/ evidence membenarkan mahasiswa)
(contoh perkuliahan : dapat memberikan solusi yang tidak merugikan mahasiswa
apabila ada pengumuman yang tidak sampai kepada mahasiswa dalam hal pemisahan
kelas)

2.1. Manajemen SPMI (PPEPP)


Manajemen SPMI akan dilaksanakan dengan manual PPEPP yaitu penetapan, pelaksanaan,
evaluasi, pengendalian, peningkatan standar
1) Penetapan standar secara umum
Ditetapkan berdasarkan (1). peraturan pemerintah yang berlaku, (2). Disesuaikan dengan
Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia, (3). Kebutuhan dan kepentingan Politeknik
Pariwisata Prima Internasional dan Stakeholder.

P a g e 16 | 75
2) Pelaksanaan standar
Proses pelaksanaan standar dalam proses belajar mengajar di Politeknik Pariwisata Prima
Internasional dapat digambarkan dalam sirkulasi sebagai berikut :

Permen 44 tahun 2015


Visi Misi Politeknik Pariwisata
Prima Internasional
- Ka. SPMI menyusun draft
Pembahasan dan diskusi melalui
Penentuan Standar -
Komisi Senat Akademik dan kepala
unit kerja

Melalui Penetapan Senat Akademik


Proses Penetapan Standar dan Persetujuan Yayasan
Benchmarking
untuk peningkatan
standar
Assesmen/ Audit

Pengendalian
melalui Rapat ya
Tinjauan
Manajemen, Ada Gap Identifikasi Action
tindakan koreksi amtara Standar untuk memenuhi standar
dan Hasil

tidak Pelaksanaan Standar

Evaluasi dalam rangka usaha


peningkatan standar Pengendalian Melalui Rapat
Tinjauan Manajemen dan Tindakan
pencegahan dan koreksi

Gambar 1. Siklus Pelaksanaan Proses Penjaminan Mutu Politeknik Pariwisata Prima


Internasional

3) Evaluasi Standar
Standar yang telah disusun dan ditetapkan dalam proses pelaksanaan belajar mengajar di
Politeknik Pariwisata Prima Internasional, secara berkelanjutan dilakukan minimal 1 (satu)
kali dalam 1 tahun akademik (terjadwal), melalui proses Audit/Evaluasi Mutu Internal,
Akreditasi, Audit Eksternal dan Tinjauan Manajemen, maupun yang tidak terjadwal
(pengawasan kontinue)

a.1. Audit / Evaluasi adalah :

Suatu pemeriksaan yang independent dan objektif untuk menentukan apakah


kegiatan menjaga mutu serta hasilnya telah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan
rencana yang ditetapkan untuk mencapai tujuan. Ada beberapa jenis tipe dan audit/evaluasi
yaitu yang dapat dilakukan dan dapat dibedakan menjadi :

P a g e 17 | 75
a. Audit/ evaluasi mutu Produk/ Berdasar atas karakteristik
pelayanan
b. Audit/ evaluasi mutu proses Berdasar atas indikator kinerja kunci
c. Audit/ evaluasi mutu system Berdasar pada elemen-elemen dari
Satuan

Audit/ Evaluasi mutu dapat dibedakan pula menjadi:


a. Audit/ evaluasi Pengamatan Memantau kendali proses
b. Inspeksi Penerimaan produk
c. Penilaian Pertimbangan berdasar hasil evaluasi
seberapa baik pencapaian tingkat mutu

Sasaran atau objek dari evaluasi mutu internal terdiri dari satuan pendidikan (Prodi),
dan satuan pendukung manajemen pendidikan (Unit Pelaksana Teknis) yang ada di
Politeknik Pariwisata Prima Internasional. Sasaran dan obyek Audit/ Evaluasi Mutu Internal
kemudian dapat dibedakan menjadi dua, meliputi : (1) pihak teraudit/ auditee ; dan (2)
obyek audit/ evaluasi. Audit/Evaluasi Mutu Internal dilakukan pada berbagai unit kerja tetapi
dengan fokus yang berbeda, yaitu :
a. Audit/ evaluasi institusi difokuskan pada manajemen.
b. Audit/ evaluasi program studi/ Prodi/ mata kuliah/program pembelajaran/unit kerja
pendukung, difokuskan pada kepatuhan.

Tabel 2. Penjelasan sasaran atau obyek Audit/ Evaluasi Mutu Internal Politeknik
Pariwisata Prima Internasional

No Pihak Teraudit Obyek Audit


1 Satuan Pendidikan Pengurus Prodi/prodi, dan tim Visi, Misi, Tujuan
penjamin mutu akademik dari Pendidikan, Spesifikasi
masing-masing Prodi (bila ada) Prodi, Strategi Pelaksanaan
Pembelajaran, sasaran
mutu, Evaluasi, dan Proses
Tindakan Perbaikan.
Dosen dan mahasiswa RPS, Prosedur, SOP,
Sarana-prasarana,
Dokumen Pendukung,
Borang, Laporan
ketidaksesuaian, umpan
balik
2 Satuan Pendukung Lembaga bagian pelaksana Visi, Misi, Rencana
Manajemen Teknis Anggaran Belanja, indicator
Pendidikan kinerja, pelaksanaan
kegiatan dan sasaran mutu
dan proses kontrol

a.1.1. Tahapan Pelaksanaan Audit/ Evaluasi Mutu Internal termuat dalam uraian berikut:

P a g e 18 | 75
a. Penentuan lingkup Audit/ Evaluasi Mutu Internal
I. SPMI bersama Ketua Auditor menentukan unsur Satuan mutu, lokasi,
aktivitas unit organisasi, dan waktu audit/ evaluasi.
II. SPMI bersama Ketua Auditor menentukan lingkup dan kedalaman Audit/
Evaluasi Mutu Internal.
III. Para Auditor/ assesor melaksanakan proses audit/ evaluasi dibawah kendali
Ketua Auditor
IV. Ketua Auditor mengarahkan pelaksanaan audit/ evaluasi dengan
menggunakan Standar dan atau dokumen Satuan mutu yang harus dipatuhi.
V. Teraudit/ Auditee menunjukkan bukti yang cukup dan tersedia pada saat
Audit/ evaluasi.
VI. Teraudit/ Auditee menyediakan sumberdaya yang memadai sesuai dengan
lingkup dan kedalaman audit/ evaluasi.

b. Frekuensi audit/evaluasi Mutu Internal. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk


menentukan frekuensi audit/evaluasi Mutu Internal adalah :
I. Kebutuhan untuk melakukan audit/evaluasi ditentukan oleh tim Audit/
Evaluasi Mutu Internal dan assesor dengan mempertimbangkan persyaratan
atau peraturan tertentu.
II. Perubahan dalam manajemen, organisasi, kebijakan, teknik atau teknologi
yang dapat mempengaruhi atau mengubah Satuan mutu dan mengubah hasil
asesmen terdahulu.
III. Audit/ evaluasi Mutu Internal dapat dilakukan secara teratur.
c. Telaah awal Satuan mutu teraudit :
I. Sebagai dasar perencanaan audit/evaluasi, Asesor menelaah metode yang
ada untuk memenuhi persyaratan Satuan mutu teraudit.
II. Jika hasil telaah terhadap Satuan mutu tidak memenuhi persyaratan, langkah
audit/evaluasi selanjutnya tidak diteruskan sampai persyaratan tersebut
dipenuhi.

a.1.2. Perencanaan Audit/ Evaluasi Mutu Internal


Rencana Audit/ Evaluasi Mutu Internal disusun oleh Ketua Auditor, disetujui oleh
Kepala SPMI, dan dikomunikasikan kepada anggota tim auditor dan teraudit. Rencana
Audit/Evaluasi Mutu Internal dirancang secara fleksibel agar dapat diubah
berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama pelaksanaan Audit/Evaluasi Mutu
Internal dan memungkinkan penggunaan sumberdaya yang efektif.

a.1.3. Rencana Audit Mutu Internal,

P a g e 19 | 75
I. Tujuan dan lingkup audit/ evaluasi mutu internal
II. Indentifikasi individu yang bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dan
lingkup Audit/Evaluasi Mutu Internal,
III. Identifikasi dokumen acuan yang berlaku, antara lain standar mutu dan manual
mutu teraudit.
IV. Identifikasi anggota komite Audit/ Evaluasi Internal,
V. Tanggal dan tempat audit/evaluasi dilakukan,
VI. Identifikasi unit organisasi teraudit,
VII. Waktu dan lama Audit/Evaluasi untuk tiap aktivitas Audit/ Evaluasi Mutu Internal,
VIII. Jadwal pertemuan yang diadakan dengan pimpinan teraudit,
IX. Jadwal penyerahan laporan Audit/ Evaluasi Mutu Internal.

Jika teraudit/ Auditee keberatan terhadap rencana Audit/Evaluasi Mutu Internal,


segera memberitahukan kepada Ketua Auditor, dan harus diselesaikan sebelum
pelaksanaan Audit/Evaluasi Mutu Internal.
a.1.4. Satuan Dokumentasi dan Audit/ evaluasi
Satuan dokumentasi dalam Penjaminan Mutu mengacu pada dokumen-dokumen
yang telah disusun pada implementasi Satuan Penjaminan Mutu Akademik Politeknik
Pariwisata Prima Internasional. Satuan yang dianut adalah hirarki kerucut terbalik
yang meliput: Dokumen Induk (Statuta Politeknik Pariwisata Prima Internasional, Visi,
Misi dan Tujuan Politeknik Pariwisata Prima Internasional, Renstra; Program Kerja;
Pedoman Pendidikan), dokumen Mutu (Manual Mutu; Kebijakan Mutu; Manual
Prosedur (Manual Prosedur Pengendalian Rekaman dan Dokumen, Manual Prosedur
Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Manual Prosedur Tindakan Korektif dan
Pencegahan); Instruksi Kerja; Borang dan Dokumen Pendukung).
Audit/ Evaluasi mutu dilakukan secara internal dan eksternal berdasarkan
dokumen audit mutu Politeknik Pariwisata Prima Internasional. Audit/ Evaluasi
Internal dilaksanakan secara rutin, minimal satu tahun sekali untuk mengukur
terpenuhinya persyaratan Sistim manajemen mutu (SMM) dan Standar Mutu yang
diterapkan.
Audit eksternal dilaksanakan untuk ruang lingkup yang telah ditentukan dalam
mengukur pemenuhan terhadap SMM yang dinyatakan dalam kepatuhan, ada
tidaknya temuan dan atau perolehan sertifikat. Selain itu institusi dan program studi
di Politeknik Pariwisata Prima Internasional dinilai oleh Asesor dari BAN-PT untuk
menentukan tingkat akreditasi.

a.1.5. Dokumen Kerja


Dokumen kerja yang diperlukan untuk memfasilitasi tugas tim Auditor adalah :

P a g e 20 | 75
- Daftar pengecekan yang disiapkan oleh Ketua Audit
- Borang untuk melaporkan pengamatan audit dan mendokumentasi bukti
pendukung.
Dokumen kerja tidak membatasi aktivitas atau tugas audit tambahan yang mungkin
diperlukan sebagai akibat informasi yang terkumpul selama audit/ evaluasi. Dokumen
kerja yang melibatkan informasi rahasia harus dijaga oleh Ketua Audit dan Kepala
SPMI, sebagai pengelola audit/ evaluasi mutu internal.

a.1.6. Kelengkapan Pelaksanaan Audit/ Evaluasi


Audit dinyatakan selesai dan lengkap jika laporan audit/evaluasi telah diserahkan
oleh Ketua Auditor kepada Direktur Politeknik Pariwisata Prima Internasional dalam
bentuk tertulis dan melalui RTM

a.1.7. Tindak Lanjut Permintaan Tindakan Koreksi


Ketua Auditor berdasarkan laporan dari para tim auditor, memerintahkan teraudit
untuk melakukan tindakan koreksi. Tindakan koreksi harus diselesaikan dalam periode
waktu yang disepakati oleh pimpinan teraudit pada waktu opening meeting audit
internal.

a.1.8. Audit Eksternal


Dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional dan Badan sertifikasi yang diikuti
Politeknik Pariwisata Prima Internasional serta badan lainnya sesuai peraturan
pemerintah yang berlaku.

a.1.9. Tinjauan Manajemen


Pemantauan hasil kerja organisasi dengan cara melakukan Tinjauan Manajemen
secara berkala terhadap penerapan Satuan manajemen mutu dan semua catatan yang
berhubungan dengan Rapat Tinjauan Manajemen dipelihara sebagai bagian Catatan
Mutu. Masukan tinjauan manajemen harus mencakup informasi berikut :
a. Hasil audit
b. Umpan balik dari pelanggan
c. Kinerja proses dan pencapaian sasaran mutu
d. Status tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut terhadap hasil management review sebelumnya
f. Perubahan - perubahan yang berpengaruh terhadap Satuan manajemen mutu
g. Rekomendasi untuk perbaikan

Keluaran review harus mencakup tindakan untuk :


a. Perbaikan terhadap Satuan penjaminan mutu dan semua proses yang terkait
P a g e 21 | 75
b. Perbaikan terhadap produk jasa yang berhubungan dengan persyaratan
Pelanggan
c. Kebutuhan sumber daya.

a.1.10. Tindakan Koreksi


Unit kerja melalui SOP tentang Tindakan koreksi telah ditetapkan manual
prosedur (prosedur terdokumentasi) untuk melaksanakan tindakan korektif yang
teridentifikasi dari analisis penyebab ketidaksesuaian dan peluang peningkatan.
Tindakan korektif sebaiknya diambil untuk mengeliminasi ketidaksesuaian yang
terjadi selama kinerja Satuan manajemen mutu dan proses pemberian layanan
pelanggan. Tindakan korektif harus dilakukan, dievaluasi dan didokumentasikan
dengan baik.
Kalimat dalam mencerminkan tindakan koreksi dibuat dalam keadaan
mengandung ketegasan dari manajemen atas temuan yang terjadi dan/ atau
kesalahan prosedur/ tidak sesuai kebijakan mutu Politeknik Pariwiwsata Prima
Internasional Ketegasan tersebut dapat diarahkan kepada suatu perintah dan/ atau
suatu arahan untuk melakukan perbaikan tertentu.

a.1.11. Tindakan pencegahan


Unit kerja melalui SOP tentang Tindakan Pencegahan telah ditetapkan manual
prosedur (prosedur terdokumentasi) untuk melaksanakan tindakan frekuentif yang
dihasilkan dari analisis ketidaksesuaian potensial dan peluang perbaikan dalam Satuan
manajemen mutu dan layanan pada pelanggan (mahasiswa dan pihak terkait).
Tindakan frekuentif sebaiknya direkam dan dikomunikasikan ke bidang organisasi
yang sesuai. Hasil dari perbaikan atas tindakan frekuentif sebaiknya dikomunikasikan
keseluruhan organisasi dalam suatu rapat terbatas maupun rapat pleno.

a.1.12. Pemantauan dan Pengukuran Proses


Proses penjaminan mutu bukan hanya aktivitas untuk memastikan bahwa yang
dijanjikan dapat terpenuhi melainkan juga meliputi usaha peningkatan mutu
berkelanjutan malalui perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, monitoring dan
evaluasi internal, evaluasi diri, audit/ evaluasi, dan benchmarking.
Siklus penjaminan mutu dimulai dengan penetapan standar mutu dalam bentuk
sasaran mutu yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu dan selanjutnya standar
ini dilaksanakan dengan upaya semaksimal mungkin agar dapat terpenuhi. Untuk
melihat kemajuan pelaksanaan standar dan untuk memastikan bahwa arah
pelaksanaan standar sesuai dengan rencana, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi.
Evaluasi diri dilakukan terutama untuk melihat kekuatan dan kelemahan atuan

P a g e 22 | 75
pendidikan kaitannya dengan upaya pemenuhan standar. Tahapan selanjutnya adalah
Audit Internal melihat dan memantau tingkat kepatuhan terhadap standar mutu yang
telah ditetapkan. Hasil-hasil yang diperoleh dari tahapan monitoring dan evaluasi,
evaluasi diri, dan audit/ evaluasi mutu internal serta ditambah dengan masukan dari
seluruh stakeholders, digunakan sebagai pertimbangan di dalam melakukan
peningkatan mutu.

4) Pengendalian Standar
Pengendalian standar dilakukan untuk menjaga pelaksanaan standar terkendali, dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain :
4.1. Pengendalian Dokumen

Prosedur Pengendalian Dokumen dan Data ditetapkan untuk memastikan bahwa


semua dokumen dan data (termasuk media elektronik dan dokumen) yang
berhubungan dengan Standar yang mempengaruhi mutu produk layanan akademik,
dapat dikendalikan.

Sebelum diterbitkan dan didistribusikan, semua dokumen Satuan mutu yang


dikendalikan harus disetujui dan disahkan terlebih dahulu oleh personil yang
berwenang.

Perubahan terhadap dokumen dan data harus ditinjau dan disetujui oleh fungsi/
organisasi yang sama dengan yang melakukan tinjauan dan persetujuan awal, kecuali
bila secara khusus dilakukan penunjukan lain.

Pengendalian ini juga harus memastikan bahwa :

a. Terbitan dokumen terkait yang sesuai tersedia di semua tempat kegiatan yang
perlu bagi berfungsinya Satuan mutu secara efektif.

b. Dokumen yang tidak berlaku dan/atau kadaluarsa segera disingkirkan dari semua
tempat penerbitan atau pemakaian, atau dipastikan dengan cara lain terhadap
pemakaian yang tidak dimaksudkan.

c. Dokumen kadaluarsa apa pun yang disimpan untuk keperluan hukum dan/atau
pemeliharaan pengetahuan teridentifikasi secara memadai.

4.2. Pengendalian Catatan Mutu

Catatan Mutu adalah catatan-catatan yang menunjukkan mutu produk dan


efektifitas Satuan. Pengendalian catatan mutu di tiap unit kerja diatur sedemikian rupa
sehingga mudah dicari untuk menunjukkan mutu proses. Catatan-catatan tersebut
digunakan untuk menganalisis perkembangan Satuan mutu sebagaimana juga dapat
digunakan untuk monitoring tindakan perbaikan dan pencegahan.

P a g e 23 | 75
5) Peningkatan Standar

Tujuan peningkatan mutu adalah untuk pencapaian standar mutu yang telah
ditetapkan bagi unit kerja yang belum memenuhi standar tersebut, sedangkan bagi unit kerja
yang telah memenuhi standar mutu, peningkatan mutu bertujuan untuk peningkatan standar
baru, dan yang tidak kalah pentingnya adalah dalam rangka kepuasan stakeholder.
Proses penjaminan mutu bukan hanya aktivitas untuk memastikan bahwa yang
dijanjikan dapat terpenuhi melainkan juga meliputi usaha peningkatan mutu berkelanjutan
malalui perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi internal, evaluasi
diri, audit/ evaluasi, dan benchmarking.
Siklus penjaminan mutu dimulai dengan penetapan standar mutu yang ingin
dicapai dalam kurun waktu tertentu dan selanjutnya standar ini dilaksanakan dengan upaya
semaksimal mungkin agar dapat terpenuhi. Untuk melihat kemajuan pelaksanaan standar
tadi dan untuk memastikan bahwa arah pelaksanaan ini sesuai dengan rencana, perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi. Evaluasi diri dilakukan terutama untuk melihat kekuatan
dan kelemahan satuan pendidikan kaitannya dengan upaya pemenuhan standar. Tahapan
selanjutnya adalah SPMI melihat dan memantau tingkat kepatuhan terhadap standar mutu
yang telah ditetapkan. Hasil-hasil yang diperoleh dari tahapan monitoring dan evaluasi,
evaluasi diri, dan audit/ evaluasi mutu internal serta ditambah dengan masukan dari seluruh
stakeholders, digunakan sebagai pertimbangan di dalam melakukan peningkatan mutu.
Ada dua macam peningkatan mutu yaitu peningkatan mutu untuk mencapai standar
mutu yang ditetapkan dan peningkatan mutu dalam konteks peningkatan standar mutu yang
telah dicapai melalui benchmarking quality improvement. Apabila hasil evaluasi diri dan
audit/ evaluasi menunjukkan bahwa standar mutu yang telah ditetapkan belum tercapai,
maka harus segera dilakukan tindakan perbaikan untuk mencapai standar tersebut.
Sebaliknya apabila hasil evaluasi diri dan audit/ evaluasi menyatakan bahwa standar mutu
yang ditetapkan telah tercapai, maka pada proses perencanaan berikutnya standar mutu
tersebut ditingkatkan melalui benchmarking. Benchmarking adalah upaya pembandingan
standar, baik antar bagian internal organisasi maupun dengan standar eksternal dengan
tujuan untuk peningkatan mutu secara berkelanjutan.

5.1. Analisis Data


Unit kerja di Politeknik Pariwisata Prima Internasional menganalisis data dan
informasi yang dikumpulkan menggunakan metode analisis dan pemecahan masalah
yang dapat diterima. Data digunakan untuk mendukung perbaikan berkesinambungan
melalui proyek perbaikan, dan juga tindakan korektif dan frekuentif.
Metode statistik diterapkan untuk menganalisis setiap aspek Satuan manajemen
mutu. Analisis statistik untuk berbagai ukuran seperti indikator kinerja, rekaman
capaian, kepuasan pelanggan, dan analisis kecenderungan sangat membantu dalam

P a g e 24 | 75
memjamin efektifitas pengendalian proses yang merupakan bagian dari sistim
manajemen mutu.
Pengukuran dan evaluasi sebaiknya menerus dan dinyatakan dalam manual
prosedur atau instruksi kerja. Lembaga atau unit kerja harus menganalisa data dari
berbagai sumber untuk membandingkan sumber untuk membandingkan kinerja
Satuan manajemen mutu dan proses pendidikan untuk mengidentifikasi bidang
perbaikan.

5.2. Perbaikan dan Peningkatan berkesinambungan


Unit kerja harus meningkatkan keefektifan Satuan manajemen mutu dan proses
pendidikan secara berkesinambungan dengan mendorong personel untuk
mengidentifikasi dan menerapkan usaha peningkatan sesuai dengan ruang lingkup
bisnisnya.
Metode yang sesuai digunakan untuk mengidentifikasi peningkatan potensial
yang didasarkan atas analisis mutu dan metode statistik. Proses perbaikan harus juga
mencakup tindakan yang diambil dalam penyelesaian laporan ketidaksesuaian, umpan
balik, kritik dan saran (mahasiswa dan pihak terkait). Walaupun kritik dan saran dapat
disampaikan melalui lisan, namun ada baiknya unit kerja yang mendapatkan masukan
tersebut mencatatkan dalam sebuah log book agar dapat terekam dan terdokumentasi
sampai kepada tindakan koreksinya.

6) Pengendalian Standar
Melalui evaluasi yang dilakukan dalam proses audit internal, dengan hasil yang ditetapkan
mengacu antara lain melalui Quality management system – Guidelines for the application of
ISO 9001:2015 in education IWA 2 : 2007 yang disesuakan dengan sistem penjaminan mutu,
yaitu :

Skala nilai Indikator - Standar minimum

Nilai Tingkat 1 – tidak ada pendekatan Ada dokumen pendukung


formal. - Ada pelaksanaan/ proses
Petunjuk – Tidak ada bukti pendekatan - Tidak ada pendekatan terhadap
sistematis. Terdapat hasil yang buruk atau hasil proses (tidak ada evaluasi)
yang tidak bisa diperkirakan. Data tersedia, tapi
tidak digunakan untuk peningkatan kinerja.

P a g e 25 | 75
Skala nilai Indikator - Standar minimum
Nilai Tingkat 2 – Pendekatan Reactive - Ada dokumen pendukung
- Ada pelaksanaan / proses
Petunjuk – Pendekatan berdasarkan masalah.
- Ada pendekatan namun
Organisasi pendidikan menanggapi keluhan atau
berdasarkan keluhan/ temuan
mandat sesuai dengan yang dibutuhkan. Data
yang masuk
dikaji sesuai dengan yang diminta. Data
- Pendekatan dilakukan hanya
tambahan yang terbatas tentang hasil
untuk menyelesaikan kasus
pengkajian tersedia.

Nilai Tingkat 3 - pendekatan Stabil - Ada dokumen pendukung


- Ada pelaksanaan/ Proses
Petunjuk - Data lokal dan rinci digunakan
- Ada pendekatan terhadap
untuk menuntun kesesuaian terhadap
keluhan/ temuan yang masuk
persyaratan. Ada metode atau pendekatan
dan dianalisa serta dicari solusi
yang ditetapkan. Ada perhatian terhadap
pencegahannya
perbaikan
Nilai Tingkat 4 – Pendekatan sistematis. - Ada dokumen pendukung
- Ada pelaksanaan/ Proses
Petunjuk – Proses sistematis sesuai dengan
- Ada pendekatan terhadap proses
hasil yang baik dan tren perbaikan yang
yang dilakukan secara sistimatis
berkesinambungan. Data secara efektif
dan kontinue tanpa menunggu
digunakan dan prestasi mahasiswa
keluhan yang masuk
ditingkatkan terus menerus. Standar-standar
- Ada antisipasi berupa
yang ditentukan tercapai secara konsisten.
SOP,pelaksanaan, proses kontrol
secara terus menerus
- Terdapat laporan sasaran mutu
yang dicapai dan feedback dari
atasan
Nilai Tingkat 5 – Perbaikan - Ada dokumen pendukung
berkelanjutan yang substantif - Ada pelaksanaan/ Proses
- SOP dijalankan secara link antar
Petunjuk – Terdapat sistem manajemen
proses per unit, saling terkait dan
yang terintegrasi kuat dengan perbaikan
menunjang dalam proses
institutional. Mahasiswa cakap/pandai
pelaksanaan tanpa pengawasan
sesuai dengan kriteria organisasi
dari atasan
pendidikan.
- Hasil kerja unit dapat teruji dan
dibuktikan dalam bentuk nyata/
prestasi

Penilaian di setiap unit kerja dari hasil audit internal, bila memenuhi standar maka nilai yang
didapat unit kerja adalah 5, maka tindakan yang dilakukan unit kerja harus mempertahankan
dan berusaha meningkatkan standar yang sudah ada. Apabila nilai yang didapat adalah 3
dan 4, maka tindakan yang harus dilakukan unit kerja harus melakukan tindakan koreksi dan
pencegahan. Apabila nilai yang didapat adalah 2, maka tindakan yang harus dilakukan unit
kerja harus melakukan tindakan koreksi dan tindakan pencegahan dan pemantauan dari
pimpinan, keadaan ini menandakan bahwa unit kerja yang bersangkutan belum memenuhi
standar. Apabila nilai yang didapat adalah 1, maka tindakan yang harus dilakukan unit kerja
harus melakukan tindakan koreksi dan tindakan pencegahan dan pemantauan dari pimpinan
secara kontinue dan berkala, keadaan ini menandakan bahwa unit kerja yang bersangkutan

P a g e 26 | 75
belum memenuhi standar dan/ atau kemungkinan menyimpang dari standar. Untuk hasil
penilaian tingkat 1 dan 2 hingga 3, kemungkinan besar dalam proses audit internal
berikutnya atau/ pada proses audit tidak terjadwal akan dilakukan monitoring dan evaluai
terhadap proses pelaksanaan standar.

7) Peningkatan Standar
Didalam siklus penjaminan mutu terdapat tahapan ketika satuan pendidikan harus
melakukan peningkatan mutu. Tahapan peningkatan mutu ini didahului dengan kegiatan
monitoring dan evaluasi, evaluasi diri, dan audit mutu internal. Dalam hal standar mutu yang
ditetapkan telah dicapai, peningkatan mutu dilakukan dengan penetapan standar baru
melalui proses benchmarking. Penetapan standar Baru melalui benchmarking, perlu
dilakukan dalam rangka peningkatan mutu kerja setelah dipenuhinya standar mutu lama.
Penetapan standar mutu baru ini salah satunya dapat dilakukan melalui proses
benchmarking. Benchmarking tidak hanya sekedar memindahkan Satuan mutu satuan
pendidikan kesatuan pendidikan yang lain, tetapi perlu dilakukan penyesuaian,
penyempurnaan, dan kiat untuk menimlementasikannya karena budaya dan potensi sumber
daya yang berbeda.
Ada dua macam peningkatan mutu yaitu peningkatan mutu untuk mencapai Standar
mutu yang ditetapkan dan peningkatan mutu dalam konteks peningkatan standar mutu yang
telah dicapai melalui benchmarking/ quality Improvment. Apabila hasil evaluasi diri dan audit
menunjukkan bahwa standar mutu yang telah ditetapkan belum tercapai, maka harus segera
dilakukan tindakan perbaikan untuk mencapai standar tersebut. Sebaliknya apabila hasil
evaluasi diri dan audit menyatakan bahwa standar mutu yang ditetapkan telah tercapai,
maka pada proses perencanaan berikutnya standar mutu tersebut ditingkatkan melalui
benchmarking. Benchmarking adalah upaya pembandingan standar, baik antar bagian
internal organisasi maupun dengan standar eksternal dengan tujuan untuk peningkatan
mutu secara berkelanjutan.
Tujuan peningkatan mutu adalah untuk pencapaian standar mutu yang telah
ditetapkan bagi unit kerja yang belum memenuhi standar tersebut, sedangkan bagi unit kerja
yang telah memenuhi standar mutu, peningkatan mutu bertujuan untuk peningkatan standar
baru, dan yang tidak kalah pentingnya adalah dalam rangka kepuasan stakeholders.
Prosedur Peningkatan mutu, dalam suatu siklus dimulai dengan pembentukan tim
peningkatan mutu satuan pendidikan atau dapat juga menugaskan salah satu komponen
dalam struktur organisasi penjamin mutu yang ada. Tim bertugas menyusun rekomendasi
peningkatan mutu yang diajukan kepada pengelola unit kerja. Rekomendasi peningkatan
mutu disusun berdasarkan hasil laporan monitoring dan evaluasi, evalusi diri, dan audit/
evaluasi mutu baik internal maupun eksternal serta memperhatikan masukan dari seluruh
stakeholders. Rekomendasi ini berupa usulan tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh

P a g e 27 | 75
pengelola unit kerja untuk mencapai standar mutu yang telah ditetapkan atau usulan standar
mutu baru (hasil benchmarking) yang lebih tinggi daripada standar yang telah dicapai. Tim
peningkatan mutu ini juga melakukan proses benchmarking.

3. LUAS LINGKUP KEBIJAKAN PENJAMINAN MUTU POLITEKNIK PARIWISATA


PRIMA INTERNASIONAL
3.1. Landasan Kebijakan Menjalankan Manajemen Mutu/ SPMI
Dasar hukum dan alasan mengapa Satuan penjaminan mutu internal ini dijalankan di Politeknik
Pariwisata, di jelaskan melalui beberapa dasar hukum berikut ini :
3.1.1. Undang-Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Pasal 51
ayat (2) Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk
mendapatkan pendidikan bermutu.
Pasal 52
ayat (1) Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk
meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
ayat (2) Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar Pendidikan
Tinggi.
ayat (3) Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
ayat (4) Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
Pasal 53
Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat
(2) terdiri atas: a. sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh Perguruan
Tinggi; dan b. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi.

3.1.2. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Satuan Pendidikan Nasional


Pasal 52 :
Yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat (akuntabilitas publik), dimana
pengawasan bukan untuk kepentingan Pemerintah melainkan untuk kepentingan
stakeholders, yang dalam hal ini masyarakat diberikan kesempatan untuk mengawasi
pendidikan tinggi, yang disebut pengawasan Horisontal.
Pasal 60 ayat 2 :
Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah dan/ atau
lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik

P a g e 28 | 75
Pasal 1 Ayat 17 :
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang Satuan pendidikan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

3.1.3. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005


tentang Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Pasal 73

Dalam rangka pengembangan, pemantauan, dan pelaporan pencapaian standar nasional


pendidikan, dengan Peraturan Pemerintah ini dibentuk Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Pasal 76
BSNP bertugas membantu Menteri dalam mengembangkan, memantau, dan
mengendalikan standar nasional pendidikan
Pasal 91
Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan
mutu pendidikan.

Pasal 94 (b).
Satuan pendidikan wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan Peraturan Pemerintah ini
paling lambat 7 tahun.

3.1.4. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 mengenai


BAN-PT sebagai pelaksana akreditasi oleh Pemerintah
Pasal 87
ayat 1 butir b, Akreditasi oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat
(1) dilaksanakan oleh: BAN-PT terhadap program dan/atau satuan pendidikan jenjang
pendidikan tinggi

3.1.5. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas


Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
Pasal 25.
Evaluasi Pendidikan Adalah Kegiatan Pengendalian, Penjaminan, dan Penetapan Mutu
Pendidikan Terhadap Berbagai Komponen Pendidikan Pada Setiap Jalur, Jenjang, Dan
Jenis Pendidikan Sebagai Bentuk Pertanggung Jawaban Penyelenggaraan Pendidikan.
Pasal 28.
Akreditasi Adalah Kegiatan Penilaian Kelayakan Program dan/ atau Satuan Pendidikan
Berdasarkan Kriteria Yang Telah Ditetapkan.

P a g e 29 | 75
3.1.6. Peraturan Menteri Pendidikan nomor 44 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Pasal 2
ayat (1) Standar Nasional Pendidikan Tinggi terdiri atas: a. Standar Nasional Pendidikan;
b. Standar Nasional Penelitian; dan c. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.
ayat (2) Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional
Pengabdian kepada Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.
Pasal 4
ayat (1) Standar Nasional Pendidikan terdiri atas:
a. standar kompetensi lulusan; b. standar isi pembelajaran; c. standar proses
pembelajaran; d. standar penilaian pembelajaran; e. standar dosen dan tenaga
kependidikan; f. standar sarana dan prasarana pembelajaran; g. standar pengelolaan
pembelajaran; dan h. standar pembiayaan pembelajaran.
Pasal 43
Ruang lingkup Standar Nasional Penelitian terdiri atas:
a. standar hasil penelitian; b. standar isi penelitian; c. standar proses penelitian; d.
standar penilaian penelitian; e. standar peneliti; f. standar sarana dan prasarana
penelitian; g. standar pengelolaan penelitian; dan h. standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian
Pasal 54
Ruang lingkup Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat terdiri atas:
a. standar hasil pengabdian kepada masyarakat; b. standar isi pengabdian kepada
masyarakat; c. standar proses pengabdian kepada masyarakat; d. standar penilaian
pengabdian kepada masyarakat; e. standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat;
f. standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat; g.standar pengelolaan
pengabdian kepada masyarakat; dan h. standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat.

3.1.7. Peraturan Menteri Pendidikan nomor 62 tahun 2016 tentang Sistem


Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti)
Pasal 3
ayat (1) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI); dan b. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
(SPME).
ayat (2) SPMI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan, dilaksanakan,
dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi.

P a g e 30 | 75
ayat (3) SPME sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan, dilaksanakan,
dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN PT dan/atau LAM melalui akreditasi sesuai
dengan kewenangan masing-masing.
ayat (4) Luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) digunakan oleh BAN-PT atau LAM untuk penetapan status dan peringkat terakreditasi
perguruan tinggi atau progam studi.
Pasal 4
ayat (1) Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan SPMI dan SPME
mengacu pada Standar Pendidikan Tinggi.
ayat (2) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a.
Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan b. Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan
oleh Perguruan Tinggi.
ayat (3) Standar Nasional Pendidikan Tinggi disusun dan dikembangkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan dan ditetapkan dalam peraturan Menteri.
Pasal 7
ayat (1) Data, informasi pelaksanaan, serta luaran SPMI dan SPME dilaporkan dan
disimpan oleh perguruan tinggi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

3.1. Batas Ruang Lingkup Penjaminan Mutu Politeknik Pariwisata Prima Internasional
dan Bisnis Proses
Kebijakan mutu yang dijalankan oleh Politeknik Pariwisata Prima Internasional
dilaksanakan dalam ruang lingkup akademik dan non akademik sejauh berhubungan dengan
proses belajar mengajar dan digunakan hanya untuk keperluan internal, sementara tidak
diperkenankan digunakan oleh dan untuk pihak luar Politeknik Pariwisata Prima Internasional.
Lingkup Kebijakan SPMI, yaitu Quality and Care mencakup keseluruh proses bisnis yang
berlaku di Politeknik Pariwisata Prima Internasional. Proses bisnis ini melibatkan mahasiswa
sebagai pelanggan, pengguna lulusan, dan pihak Prodi sebagai penyelenggara PBM.
Mahasiswa yang lolos proses seleksi (persyaratan) selanjutnya akan melakukan daftar
ulang, sehingga dari proses itu akan didapatkan data mahasiswa yang nantinya akan dipakai
sebagai salah satu acuan dalam menyusun pelaksanaan program misalnya jumlah kelas,
penetapan dosen Pembimbing Akademik, penyediaan fasilitas PBM, dll.
Pimpinan/ manajemen Politeknik Pariwisata Prima Internasional bertanggung jawab
terhadap kualitas pelayanan dalam proses PBM dengan teknik pengendalian keseluruh unit terkait
melalui :
1. Visi misi, Manual Mutu, kebijakan, standar dan sasaran mutu yang lalu diturunkan dalam
bentuk uraian pekerjaan masing-masing unit kerja beserta personelnya dengan
memperhatkan kompetensi.
2. Pelaksanaan program PBM ini akan dimonitoring dan diawasi secara berkala

P a g e 31 | 75
dengan mekanisme melalui pengawasan internal audit yang terjadwal minimal 1 kali
dalam setahun dan yang tidak terjadwal oleh Kepala Unit masing-masing dalam ruang
lingkup antara lain review/ dan perbaikan kurikulum dengan memperhatikan
perkembangan ilmu dan kebutuhan bagi pengguna lulusan. Juga melalui proses
pengukuran, analisa dan perbaikan mutu pendidikan dan layanan dengan cara
menangani setiap aduan baik melalui audit internal yang ditindak lanjuti dengan
tinjauan manajemen dimana diharapkan adaya pencapaian ukuran standar maksimal
bagi kepuasan pelanggan. Laporan dan ketidaksesuaian terhadap standar diproses
dan dianalisa serta dikendalikan melalui komunikasi internal guna mendapatkan solusi
berupa tindakan pencegahan dan koneksi.
3. Proses mekanisme tanggung jawab manajemen Politeknik Pariwisata Prima
Internasional, mengikuti dan mengawasi proses kegiatan akademik mulai dari proses
penarikan calon mahasiswa/ recruitment, pendaftaran, pembinaan mahasiswa baru,
setelah menjadi mahasiswa Politeknik Pariwisata Prima Internasional, Wakil direktur
I berperan sebagai wali mahasiswa selama PBM. Wakil direktur I melalui Prodi
mengawal proses belajar mengajar sampai mahasiswa selesai dan lulus.
4. PBM selalu diikuti dengan proses perencanaan akademik, diantaranya perencanaan
kurikulum. Perbaikan dan sosialisasi kepada seluruh sivitas akademika dan karyawan
/ tenaga kependidikan baik akademik maupun non akademik.
5. Selain pengembangan kurikulum upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan adalah dengan dengan mengadakan latihan atau pengembangan staf.
Hasil akhir dari proses ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan dari pengguna.
6. Didalam tujuan memberikan pelayanan pendidikan dan administrasi yang maksimal,
proses pendukung dan penunjang diharuskan terkendali untuk menjamin standar
kualitas.
7. Program penelitian merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan PBM,
dimana dosen wajib melakukan penelitian mandiri maupun bersama mahasiswa, baik
dalam bentuk ujicoba maupun skripsi analisis untuk syarat kelulusan maupun
pengembangan kelimuan. Pengabdian masyarakat mendukung PBM melalui
penguatan dan hasil penerapanya untuk memperkuat kurikulum Praktik dan
penelitian serta memperkuat materi pengajaran.
8. Pelaksanaan operasional kegiatan akademik dilaksanakan melalui proses yang
digambarkan melalui peta proses masing-masing unit kerja dengan melalui
perencanaan dan pendukung dari pengendalian dokumen dan arsip melalui masing-
masing unit kerja dan sekretariat serta dukungan supplier sebagai mitra bisnis
penyedia kebutuhan operasional PBM
9. Bisnis proses ini dijalankan berdasarkan PPEPP yang bertujuan untuk perbaikan
berkelanjutan untuk selalu meningkatkan mutu

P a g e 32 | 75
Gambar 2. Proses Bisnis

Penjelasan diagram proses bisnis.

1. Proses Perencanaan Akademik

Perencanaan Program Layanan Pendidikan


Prodi merencanakan program layanan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri
Dharma Perguruan Tinggi), pelatihan, konsultasi dan studi banding. Perencanaan pendidikan yang
dimaksud termasuk desain, pengembangan metode pembelajaran, pembukaan dan penutupan
program studi. Perencanaan program layanan Prodi secara rinci disampaikan dalam Program Kerja
yang mengacu pada Rencana Strategis Politeknik Pariwisata Prima Internasional.

P a g e 33 | 75
1.1. Desain dan Pengembangan Kurikulum
(Kepmendikbud No. 44 tahun 2015 tentang SNPT pasal 12, MRA/ Mutual
Recognation Agreement
Desain dan pengembangan Kurikulum Politeknik Pariwisata Prima Internasional telah diatur dalam
SOP tentang Disain dan Pengendalian Kurikulum.
Dalam perencanaan program studi dan kurikulumnya, harus mempertimbangkan
pengembangan program studi dan kurikulum untuk kepentingan pelayanan pada mahasiswa.
Pengendalian rancangan harus sesuai dengan lama studi pendidikan. Prosedur yang berlaku
harus memastikan bahwa materi pendidikan sesuai dengan persyaratan kurikulum. Analisis
kebutuhan harus mencakup keefektifan Satuan pendidikan dan kinerja organisasi untuk mencapai
kompetensi lulusan dan learning outcomes mahasiswa. Hal ini digunakan untuk menentukan agar
PBM dapat membantu mahasiswa menjadi kompeten, ukuran keefektifan suatu metode PBM yang
diterapkan, dan keahlian dan kompetensi yang sesuai dengan target kurikulum.
Dalam proses analisis, harus menyediakan informasi yang dapat digunakan dalam proses
evaluasi kurikulum. Laporan analisis kebutuhan harus menyediakan masukan untuk proses
rancangan kurikulum, menggambarkan hasil analisis kebutuhan dan menyatakan tujuan akhir
untuk rancangan kurikulum. Proses pengembangan kurikulum program studi harus
didokumentasikan dan digunakan oleh unit penyelenggara kegiatan akademik dengan
menggunakan media informasi yang sesuai. Laporan harus menjelaskan urutan tahap proses
pengembangan, personel yang terlibat, mekanisme evaluasi dan kriteria digunakan.

1.2. Masukan untuk Rancangan dan Pengembangan Kurikulum


Masukan diperoleh melalui evaluasi kurikulum yang dilakukan setiap semester, masukan dari
industri terkait, masukan dari umpan balik, laporan ketidaksesuaian dan informasi perkembangan
peraturan baik ditingkat Kopertis wilayah IV maupun Dikti dan sumber dari media lainnya, yang
tujuannya agar rancangan kurikulum dalam mengikuti kebutuhan dan perkembangan industri
baik secara khusus maupun umum.

1.3. Output Rancangan dan Pengembangan Kurikulum


Output rancangan dan pengembangan harus mencakup keahlian dan pengetahuan yang
dipersyaratkan pengguna lulusan pada suatu kurikulum, strategi PBM dan evaluasi kinerja
organisasi.

1.4. Tinjauan Rancangan dan Pengembangan Kurikulum


Tim evaluator pada setiap tahap evaluasi harus mengidentifikasi hasil rancangan dan
pengembangan kurikulum sesuai dengan persyaratan atau standar yang diacu (misalnya, profil
lulusan, kompetensi suatu profesi, sertifikasi kompetensi lulusan).

P a g e 34 | 75
1.5. Verifikasi Rancangan dan Pengembangan Kurikulum
Verifikasi rancangan harus dilakukan dalam satu atau beberapa tahap sesuai dengan rencana
rancangan dan pengembangan. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara internal oleh setiap pakar
yang tidak berpartisipasi dalam tinjauan rancangan secara independen (misalkan perwakilan dari
industri, dosen luar biasa, pihak kementrian pendidikan/ pariwisata). Tahap keluaran rancangan
dan pengembangan sebaiknya sesuai dengan spesifikasi masukan rancangan dan
pengembangan. Rekaman keluaran verifikasi dan setiap tindakan yang diperlukan harus
dipelihara.

1.6. Validasi rancangan dan pengembangan Kurikulum


Validasi ini dilaksanakan dengan pengesahan oleh Wakil Direktur Bidang Akademik, agar
karakteristik layanan pendidikan yang direncanakan dalam rancangan kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat dipastikan penerapannya. Secara umum,
validasi dilakukan pada tahap akhir suatu perencanaan. Akreditasi dan sertifikasi oleh berbagai
pihak di dalam dan luar unit kerja termasuk metode validasi. Rekaman adanya tindakan dan
keluaran validasi harus dipelihara.

1.7. Pengendalian perubahan rancangan dan pengembangan Kurikulum


Perubahan kurikulum dapat dilakukan sebelum waktu 5 (lima) tahun apabila dalam
perkembangannya ditemukan pesatnya perkembangan iptek dan kebutuhan masyarakat menjadi
prioritas tinjauan rancangan dan pengembangan Tri Dharma perguruan tinggi. Perubahan
tersebut diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak
terkait. Setiap perubahan harus mencakup keseluruhan kegiatan yang terkait dan rekamannya
harus dipelihara.

1.8. Dukungan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Ka. Prodi berkoordinasi dengan Puslitdimas merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan


penelitian sesuai dengan peta penelitian (road map) yang melibatkan multi disiplin ilmu serta
mensinergikan penelitian-penelitian di Prodi di Politeknik Pariwisata Prima Internasional agar
terjadi relevansi dan kesinambungan dari waktu ke waktu. Perencanaan kegiatan Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan Puslitdimas, Prodi dan laboratorium terkait road map,
payung penelitian berdasar pada kompetensi dan track record civitas akademika. Atas dasar
dinamika masyarakat yang selalu berubah-ubah, roadmap dalam penelitian dapat diupdate setiap
kurun waktu tertentu agar output-output penelitian memenuhi kebutuhan stake holder dan selalu
relevan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. evaluasi kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat harus meninjau rancangan dan pengembangan telah
mengarah pada pencapaian target Rencana Strategis.

P a g e 35 | 75
1.9. Proses Realisasi Kegiatan Akademik

1.9.1. Ketentuan Layanan Pendidikan


Politeknik Pariwisata Prima Internasional dan setiap unit kerja penyelenggara pendidikan
dan layanan pendukungnya harus menyediakan informasi layanan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, metode prosedur/instruksi yang diperlukan, fasilitas yang diberikan, kegiatan
pemantauan dan evaluasi pengukuran keberhasilan, yudisium/wisuda atau proses
penyerahan jasa layanan lainnya. Selain itu, Politeknik Pariwisata Prima Internasional
melalui bagian kemahasiswaan bekerja dengan Puslitdimas juga memiliki mekanisme
rutin untuk memantau daya saing lulusan (melalui tracer study) atau layanan lainnya
melalui evaluasi pasca kegiatan penelitian (melalui evaluasi situasi) maupun pengabdian
kepada masyarakat (melalui evaluasi kepuasan stakeholder). Direktur Politeknik
Pariwisata Prima Internasional dan Para Wakil direktur memastikan keseluruhan proses
terkendali melalui Monev Renstra sesuai prosedur yang berlaku.

1.9.2. Penentuan persyaratan terkait layanan tri dharma


Penentuan persyaratan pendidikan secara umum diketahui dari kebutuhan Prodi
untuk pemenuhan harapan masyarakat akademik, profesional dan umum. Persyaratan
kualifikasi mahasiswa dijelaskan dalam Pedoman Akademik Politeknik Pariwisata prima
Internasional sesuai rencana studi, kurikulum dan layanan pendidikan yang diberikan oleh
Prodi. Persyaratan terkait layanan juga mencakup persyaratan yang ditetapkan oleh Prodi
dalam memberikan layanan administrasi pendidikan kepada mahasiswa. Hal ini dapat
berupa bukti studi sebelumnya, aturan administrasi, NIM dan lain-lain. Layanan Tri
dharma perguruan tinggi harus memenuhi persyaratan hukum, peraturan yang berlaku
dan akreditasi sesuai strata pendidikan.
Penentuan persyaratan terkait kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat ditentukan berdasarkan track record, roadmap dan payung penelitian,
kepakaran, kebutuhan pengembangan Iptek sesuai Program studi, permasalahan di
masyarakat, Rencana Strategis Nasional/ Internasional pemberi dana (Dikti, Ristek, PT
luar negeri) dan standar mutu Prodi dan pusat penelitian dan pengabdian masyarakat.
Persyaratan terkait layanan tersebut juga mencakup persyaratan yang ditetapkan oleh
Prodi atau pemberi dana (hibah) dalam administrasi dan pengelolaan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.

1.9.3. Tinjauan Persyaratan Terkait Layanan Tri Dharma


Prodi harus meninjau persyaratan persyaratan yang terkait layanan Tri Dharma
Perguruan Tinggi untuk memastikan bahwa:
a. Persyaratan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi telah ditetapkan.
P a g e 36 | 75
b. Persyaratan yang berbeda dari sebelumnya telah diselesaikan.
c. Prodi hingga program studi memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan
yang ditetapkan.
d. Apabila persyaratan pendidikan diubah, Prodi harus memastikan bahwa dokumen
yang relevan telah diamandemen dan semua pihak yang terkait telah mengetahui
perubahan persyaratan.
e. Rekaman tinjauan persyaratan pengajaran ini harus dipelihara.

1.9.4. Komunikasi dengan Mahasiswa dan Pengguna Layanan Kampus


Prodi harus menentukan dan menerapkan pengaturan yang efektif dalam
berkomunikasi dengan mahasiswa dan pengguna lainnya, misalnya terkait dengan:
informasi program pendidikan, rencana pengajaran termasuk kurikulum, serta umpan
balik PBM dan termasuk keluhan mahasiswa. Keluhan mahasiswa harus ditampung dalam
form ketidaksesuaian atau Log book dan harus ditindaklanjuti dengan proses yang
ditetapkan dalam dokumen penjaminan mutu.
Komunikasi yang baik juga harus dijalin dengan pemberi dana hibah atau pengguna
(stakeholders) baik dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat juga
dengan pihak industri dalam kaitan training/ Praktik kerja lapangan maupun kerjasama
kerjasama lainnya dengan memberikan mereka dorm umpan balik.
Untuk meningkatkan dukungan layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Politeknik
Pariwisata Prima Internasional selain menggunakan form-form/ borang sesuai prosedur
juga menggunakan komunikasi interaktif melalui telpon, fax, email dan website Politeknik
Pariwisata Prima Internasional.

1.9.5. Pemantauan dan Pengukuran Layanan pendidikan


Monitoring dan evaluasi dalam menilai kinerja layanan pendidikan dilakukan oleh
Prodi secara mandiri dan/ atau melalui proses audit internal di semua unit kerja pelayanan
pendidikan.
Hasil monev tersebut dibahas dan dianalisa dalam rapat tinjauan manajemen Prodi
masing-masing dan dilaporkan kepada para Wakil direktur terkait dengan hasil monev
tersebut.

1.9.6. Pengendalian Alat Pemantauan dan Pengukuran


Para Wakil direktur melalui unit kerja di bawah kordinasinya harus menetapkan
instrumen penilaian (assessment) yang valid untuk mengukur keberhasilan pencapaian
target kinerja. Pemantauan dan pengukuran harus dilakukan dalam rangka menjamin
kesesuaian antara program kerja unit kerja dengan Rencana Strategis dan target yang
dicapai. Masing-masing unit kerja wajib memiliki sasaran mutu.

P a g e 37 | 75
Pemantauan serta pengukuran bidang pendidikan mencakup semua aspek mulai dari
input-proses-output, misalnya untuk unit kerja pelaksana akademik adalah profil kinerja
mahasiswa, ujian tertulis, latihan/tugas/kuis, presensi kehadiran dan ujian akhir.
Pemantauan kinerja dapat dilakukan oleh atasan melalui peta proses masing-masing unit
kerja sebagaimana terlampir pada buku manual mutu ini.
Prodi atau unit kerja menetapkan instrumen dan menjamin proses untuk
memastikan bahwa kuisioner penilaian kinerja atau soal ujian mahasiswa diberikan
dengan konsisten, aman tanpa kebocoran dan hasilnya valid. Apabila instrumen atau
perangkat lunak penilaian atau ujian ditemukan tidak valid. Prodi atau unit kerja
melakukan klarifikasi dan merekam tindakan perbaikan ketidakvalidan. Semua hasil
penilaian dan pengukuran kinerja direkam dan dipelihara, baik dalam bentuk cetak
ataupun soft copy sesuai ketentuan.

1.9.7. Tanggung Jawab Manajemen, Manajemen Sumber Daya

Politeknik Pariwisata Prima Internasional menetapkan Sistim Penjaminan Mutu


(SPM) sebagai perwakilan manajemen untuk keperluan audit internal maupun ekternal.
SPM bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua persyaratan SMM yang
diterapkan dan standar mutu yang telah ditentukan terpenuhi. SPM harus melapor
kepada Direktur Politeknik Pariwisata Prima Internasional serta mengkomunikasikan
kepada mahasiswa dan pelanggan lain terkait dengan Satuan Manajemen Mutu (SMM),
Standar Mutu Politeknik Pariwisata Prima Internasional dan hasil audit baik internal
maupun ekternal.
SPM harus mengembangkan keahlian dalam berkomunikasi dan hubungan antar
personel, serta mengerti tentang SMM dan standar akreditasi BAN-PT, prinsip perbaikan
berkelanjutan dan juga persyaratan pelanggan. Selain itu juga harus bersedia memberi
saran tentang implementasi standar mutu yang disepakati. Pimpinan harus mendorong
secara aktif komunikasi umpan-balik sebagai bentuk keterlibatan anggota organisasi dan
harus memastikan bahwa komunikasi ada antar tingkat organisasi, serta antar bidang
dan Prodi/program studi yang berbeda berjalan dengan baik.

2. Pengelolaan Sumber Daya


2.1. Penyediaan Sumber Daya
Manajemen melalui unit terkait mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk
penyediaan layanan pendidikan. Manajemen juga memastikan ketersediaan sumber daya untuk
fungsionalisasi SMM yang efektif, serta penyediaan sumber daya untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan melalui pemenuhan persyaratan pelanggan. Manajemen harus :
a. Menetapkan masukan untuk mendeteksi kebutuhan sumber daya;
b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya untuk jangka pendek, menengah dan panjang;

P a g e 38 | 75
c. Melakukan tindak lanjut verifikasi dan penilaian tugas; dan
d. Menyediakan sumber daya untuk berkomunikasi secara efektif dengan dosen, tenaga
kependidikan dan mahasiswa, untuk memelihara dan meningkatkan keefektifan SMM dan
untuk memastikan bahwa kebutuhan pelanggan terpenuhi.

2.1.1. Umum
Manajemen harus mengidentifikasi seluruh jenis sumber daya yang dibutuhkan untuk
ketentuan layanan dan memastikan ketersediaannya untuk kinerja Satuan manajemen
mutu yang efektif untuk tenaga pengajar dan tenaga penunjang pendidikan.

2.1.2. Sarana Prasarana dan Lingkungan Kerja


Prodi bersama bagian umum mengidentifikasi sarana prasarana, lingkungan dan
peralatan yang diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Prodi harus menetapkan tanggung jawab dan
wewenang untuk kegiatan pelaksanaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan,
perlindungan, instalasi, penggunaan dan pemeliharaan, berkordinasi dengan bagian
umum. Prodi harus menentukan program perencanaan, penyediaan dan pemeliharaan
sarana prasarana, dan analisis resiko terkait dengan keamanan, keselamatan dan
kebersihan di informasikan dan kordinasi dengan bagian umum. Sarana prasarana
mencakup antara lain gedung, ruang kerja, ruang kelas, laboratorium, bengkel,
perpustakaan, taman, perangkat online dan jasa terkait, seperti misalnya fasilitas
kesehatan, keamanan fisik, transportasi, perpustakaan, dan kafetaria, dan lain-lain.
Peralatan harus dipelihara secara rutin sehingga selalu siap jika akan digunakan.
Peralatan ukur harus dikalibrasi secara rutin agar akurasi dan validitas hasil pengukuran
terjamin, berkordinasi dengan bagian umum.

2.1.3. Pembelian
Proses dan prosedur pembelian maupun pengadaan barang atau jasa ditetapkan oleh
Tim Pengadaan Barang pada bagian umum Politeknik Pariwisata Prima Internasional
sesuai Manual Prosedur Pengadaan Barang/Jasa yang mencakup evaluasi kebutuhan dan
pengendalian layanan pendidikan yang harus disediakan sehingga proses tersebut betul-
betul memenuhi kebutuhan dan persyaratan lembaga dan/ atau unit kerja. Proses
pengadaan barang dan jasa yang dijalankan juga harus memenuhi persyaratan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

2.2. Sumber Daya Manusia


2.2.1. Kompetensi, kesadaran akan tanggungjawab dan pelatihan

P a g e 39 | 75
Prodi harus menyediakan dosen dan tenaga kependidikan yang kompeten, memiliki
kesadaran dan terlatih sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. Prodi harus
mengevaluasi kebutuhan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan dengan
tuntutan/kebutuhan kurikulum, program unit kerja dan persyaratan yang ditetapkan.
Pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja tiap dosen, dosen tersertifikasi dan tenaga
kependidikan harus terekam dan dimonev secara rutin.

2.2.2. Lingkungan Kampus dan Suasana Akademik


Prodi menjamin terselenggaranya kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi
keilmuan. Penyediaan layanan pendidikan termasuk menciptakan dan memelihara
suasana yang kondusif untuk lingkungan belajar dan penelitian yang memenuhi
persyaratan pelanggan. Prodi harus menyediakan bukti bahwa lingkungan kerja dan
suasana kampus dievaluasi secara periodik, serta bukti dari tindakan yang diambil terkait
dengan hal ini. Hasil evaluasi ini harus dijadikan materi dalam tinjauan manajemen dan
menjadi bagian penting dalam peningkatan mutu secara berkesinambungan.

2.3. Kepuasan Pelanggan

2.3.1. Survey kepuasan pelanggan


Dilakukan di bawah koordinasi Pusat Penelitian, dengan menunjuk beberapa dosen untuk
melakukan kegiatan tersebut sebagai penelitian bagi Politeknik Pariwisata Prima
Internasional Survey kepuasan pelanggan / mahasiswa dan/ orangtua dan/ industri
usaha dilakukan dengan konsep sebagai berikut :
1. Harapan stakeholder (orang tua) terhadap kualitas pengajaran dan fasilitas kampus,
diberikan kepada setiap orang tua mahasiswa angkatan baru, yang mewakili
keseluruhan orangtua mahasiswa, dimana harapan tersebut mencerminkan persepsi
mereka terhadap kampus dan harus diperhatikan oleh manajemen. Tanda ketidak
setujuan sekecil apapun harus dapat diakomodir dan tanda persetujuan terhadap
pernyataan-pernyataan yang diajukan harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan,
Dan hasil yang dirasakan stakeholder (orang tua dan mahasiswa yang telah lulus)
dalam waktu 2 tahun/ 4 semester dan pada akhir kelulusan mahasiswa (4 tahun/ 8
semester) ;
2. Harapan dan hasil yang dirasakan/ dialami stakeholder (mahasiswa) terhadap kualitas
Praktik yang diselenggarakan kampus dan hubungannya dengan yang dikerjakan oleh
mahasiswa dalam waktu Praktik kerja di industri (sejauh mana dan seberapa besar
hubungan antara Praktik yang diberikan di kampus dapat diterapkan di dunia industri,
apakah rendah atau tinggi),
3. Harapan stakeholder (dunia industri dan pemerintah) terhadap kualitas lulusan
mahasiswa Politeknik Pariwisata Prima Internasional.
P a g e 40 | 75
4. Harapan Dosen dan karyawan terhadap kualitas manajemen

2.3.2. Proses Terkait Mahasiswa


Politeknik Pariwisata Prima Internasional secara umum memberikan layanan yang
intangible, kepada pelanggan utama yaitu mahasiswa, maupun stakeholder lainnya.
Manajemen harus memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar iptek dan
belajar memPraktikkan penerapannya untuk mencapai learning outcomes dan
kompetensi yang telah ditetapkan. PBM sebagai bagian dari Tri Dharma perguruan
tinggi yang dilakukan di dalam/luar kampus, diharapkan minimal memenuhi hal-hal
sebagai berikut :
a. Kampus aman, sehat, bersih, berfungsi baik dan ada petugas yang bertanggung
jawab memeliharanya.
b. Prosedur komunikasi dua arah antara mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dan
pihak Prodi yang responsif.
c. Sivitas akademika dan tenaga kependidikan Politeknik Pariwisata Prima Internasional
memperlakukan semua orang dengan penuh hormat; dan
d. Kegiatan-kegiatan layanan dilaksanakan oleh dosen atau tenaga kependidikan yang
sesuai dengan kualifikasinya.

2.3.3. Kepuasan pelanggan


Berdasarkan SOP tentang Kepuasan Mahasiswa dan Stake Holder telah diatur masing-
masing unit kerja melalui kordinasi dengan Puslitdimas, melakukan evaluasi secara rutin
terhadap kepuasan mahasiswa berdasarkan harapan dan kinerja pelayanan di masing-
masing unit kerja dan dilaporkan hasil data dan analisanya kepada Pimpinan terkait dan
Pimpinan melakukan monev terhadap hasil data dan/ atau temuan yang ada dengan
tujuan perbaikan yang berkelanjutan.

2.4. Pengukuran dan Pemantauan

Permenristekdikti Nomor 62 tahun 2016 pasal 6


Politeknik Pariwisata Prima Internasional menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan
dan memelihara Sistim Manajemen Mutu dengan cara :
a. Mengidentifikasi dan menetapkan urutan dan interaksi proses-proses yang dibutuhkan dalam
penerapan Sistim Manajemen Mutu yang dituangkan dalam Proses Bisnis
b. Menetapkan pernyataan Kebijakan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu.
c. Menetapkan kriteria dan metode untuk memastikan kegiatan pelaksanaan dan pengendalian
Proses Sistim Manajemen Mutu berjalan efektif.
d. Memastikan ketersediaan sumber daya dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung
kegiatan operasi dan memantau proses Sistim Manajemen Mutu.
P a g e 41 | 75
e. Menetapkan dan memelihara sistim untuk komunikasi internal dan eksternal yang berkaitan
dengan penerapan Sistim Manajemen Mutu.
f. Memantau, mengukur dan menganalisa proses Sistim Manajemen Mutu.
g. Melakukan tindakan untuk mencapai hasil yang ditetapkan dalam penerapan sistim
Manajemen Mutu dan melakukan tindakan terus menerus.
h. Melakukan pengendalian untuk kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain diluar Politeknik
Pariwisata Prima Internasional, antara lain :
1. Penggunaan Dosen/tenaga pengajar luar biasa dimana sebelum pemilihan dan
penunjukkan dipastikan kompetensinya sesuai dengan persyaratan termasuk setiap
periode dilakukan re-evaluasi sebagaimana diberlakukan ke tenaga pengajar internal
Politeknik Pariwisata Prima Internasional (indeks kerja Dosen).
2. Penggunaan jasa yang merupakan bagian dalam kegiatan Politeknik Pariwisata Prima
Internasional akan dikendalikan sebagaimana mekanisme pengendalian rekaman.
Dalam penerapannya di Politeknik Pariwisata Prima Internasional, SPMI meliputi proses
penetapan standar, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi serta auidit mutu internal,
rumusan koreksi dan rekomendasi serta benchmarking untuk penetapan standar tahun
berikutnya.
Evaluasi oleh Tim anggaran dilakukan pada tahap perencanaan kegiatan dan anggaran
tahunan sedangkan monev internal dijadwalkan untuk dilakukan satu kali dalam setahun ketika
program kegiatan sedang dilaksanakan pada tahun berjalan sehingga hasil rumusan koreksi
maupun rekomendasi yang diperoleh dalam proses monev internal akan bermanfaat untuk
melanjutkan kegiatan yang sama.
Sementara itu, proses audit mutu internal yang dilakukan atas masing-masing unit kerja
paling lambat dua bulan setelah tahun akademik berakhir akan bermanfaat bagi dan berimplikasi
pada pelaksanaan kegiatan unit kerja tersebut pada tahun mendatang, sekaligus menjadi bagian
dari objek penilaian kinerja unit kerja yang hanya dilakukan sekali setahun setelah satu tahun
kegiatan berakhir.
Dalam pelaksanaan Penjaminan Mutu Internal di Politeknik Pariwisata Prima Internasional,
proses penyusunan dan peningkatan mutu berkelanjutan dikerjakan oleh Satuan Penjaminan
Mutu Internal.
Komponen Asesor Mutu Internal menjadi bagian penting dalam pelaksanaan program
Asesmen Mutu Internal. Para asesor internal yang berasal dari dalam Politeknik Pariwisata prima
Internasional sendiri akan direkrut, dilatih dan diseleksi dan diangkat melalui hasil tes dan surat
keputusan Direktur.
Tim mutu di tingkat program studi (bila nanti dibentuk) terdiri dari komponen Gugus
Kendali Mutu yang berasal dari Prodi dan unit kerja juga dibentuk sebagai suatu bagian yang
integral dalam SPMI Politeknik Pariwisata Prima Internasional yang akan bersama dengan SPMI

P a g e 42 | 75
menjaga, memelihara serta meningkatkan mutu pendidikan di Politeknik Pariwisata Prima
Internasional.

Unit Kerja Politeknik Pariwisata Prima Internasional terkait dalam proses bisnis

1. Unit Kerja Marketing/ Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)


2. Unit Kerja Administrasi Akademik
3. Unit Kerja Perkuliahan
4. Unit Kerja Program Studi
5. Unit Kerja Prakerin/ Praktik Kerja Lapangan
6. Unit Kerja Perpustakaan
7. Unit Kerja Pusat Komputer dan Informasi
8. Unit Kerja Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
9. Unit Kerja Keamanan
10. Unit Kerja Keuangan
11. Unit Kerja HUMAS
12. Unit Kerja Personalia
13. Unit Kerja UMUM
14. Unit Kerja Kerjasama
15. Unit Penjaminan Mutu
16. Unit Pengawasan Internal
17. Unit Lembaga Pengembangan Manajemen Kepariwisataan (LPMK)
18. Unit Kemahasiswaan
19. Unit Kesekretariatan

3. Pihak Yang Wajib Menerapkan Kebijakan SPMI Politeknik Pariwisata Prima Internasional
3.1. Penanggung jawab SPMI
Untuk melaksanakan penjaminan mutu di Politeknik Pariwisata Prima Internasional, maka dibentuk
struktur fungsional organisasi penjaminan mutu akademik yang terintegrasi dengan non akademik.
Struktur tersebut mencakup tingkat Prodi/program studi maupun unit kerja pendukung akademik.
Pimpinan unit kerja menjamin mutu kinerja organisasi yang menjadi tanggungjawabnya. Tugas
pokok dan fungsi serta koordinasi SPMI (Satuan Penjaminan Mutu Internal) secara rinci dapat di
lihat pada Gambar 3.

DIREKTUR POLITEKNIK
PARIWISATA PRIMA
INTERNASIONAL

Kepala SPMI

Lead Auditor

Anggota Tim Auditor


Internal

P a g e 43 | 75
Gambar 3. Struktur Organisasi SPMI Politeknik Pariwisata Prima Internasional

SPMI (Satuan Penjamin Mutu Internal) dibentuk berdasarkan SK Direktur. Direktur Politeknik
Pariwisata Prima Internasional mengangkat seorang Kepala SPMI dengan membentuk
management representative dalam proses ISO 9001 : 2015 dan IWA2 : 2007 yang bertugas secara
koordinasi dengan Kepala SPMI. Dalam pelaksanaan audit /evaluasi mutu internal, Direktur
mengangkat seorang Ketua Auditor, yang dipilih diantara para anggota yang terdiri dari Pimpinan,
anggota MR dan perwakilan dosen melalui surat keputusan Direktur. Dalam pelaksanaan audit
/evaluasi mutu internal, para anggota tim melaksanakan proses berdasarkan panduan yang dibuat
oleh Ketua Auditor dan melaporkan hasil audit kepada Ketua Auditor. Ketua Auditor bertugas
melaporkan hasil proses kepada Direktur Politeknik Pariwisata Prima Internasional dengan
mengetahui Kepala SPMI dalam bentuk RTM (Rapat Tinjauan Manajemen) dan laporan tertulis.

4. ISTILAH DAN DEFINISI


a. Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi
dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan
Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
b. Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkan kemampuannya dalam
memenuhi permintaan atau persyaratan yang ditetapkan customer (stakeholders), baik yang
tersurat (dinyatakan dalam kontrak ), maupun tersirat.
c. Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan
tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan
penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
d. Satuan Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk
menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian mutu program studi dan perguruan tinggi.
e. Jaminan mutu (quality assurance) adalah seluruh proses penetapan dan pemenuhan standar
mutu pengelolaan pendidikan secara konsisten dan perbaikan berkelanjutan, sehingga visi dan
misi Politeknik Pariwisata Prima Internasional dapat tercapai serta stakeholders memperoleh
kepuasan (pemenuhan janji kepada stakeholders). Kegiatan harus terencana yang dilaksanakan
dengan menggunakan Satuan Manajemen Mutu (SMM) untuk meyakinkan bahwa suatu produk
(hasil) akan memenuhi persyaratan mutu.
f. SPM adalah Sistim Penjaminan Mutu
g. Manual Mutu (MM) adalah dokumen yang menjadi panduan untuk menentukan Satuan
manajemen mutu dari organisasi Politeknik Pariwisata Prima Internasional
h. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) adalah rapat yang merupakan salah satu persyaratan dalam
proses Satuan manajemen mutu yang menjadi salah satu cara dalam penerapan konsep PPEPP,
yang dilaksanakan minimal 2 kali dalam setahun sebelum dilakukan eksternal audit, yang berisikan

P a g e 44 | 75
antara lain laporan pelaksanaan penerapan Satuan manajemen mutu di Politeknik Pariwisata Prima
Internasional.
i. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk tata cara dan metode
yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-
syarat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman, perkembangan masa
kini dan masa datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
j. Pelanggan secara umum adalah orang perorangan atau badan yang ikut menerima atau membeli
layanan pendidikan. Pelanggan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu mahasiswa ( learners)
atau peserta pelatihan sebagai pelanggan utama; orang tua mahasiswa atau lembaga yang
mengirim peserta pelatihan; dan pengguna lulusan.
k. Unit kerja penyelenggara pendidikan adalah Prodi atau lembaga selain Prodi yang
menyelenggarakan layanan pendidikan atau pelatihan.
l. Lembaga pendukung adalah lembaga selain Prodi yang mendukung terselenggaranya layanan
pendidikan atau pelatihan.
m. Dokumen adalah informasi dan media pendukungnya
n. Borang adalah lembar isian data yang memberikan informasi
o. Rekaman adalah dokumen atau catatan yang menyatakan hasil yang dicapai atau menunjukkan
bukti kegiatan yang dilakukan
p. Produk yang dihasilkan organisasi pendidikan ialah layanan pendidikan tinggi (Tri Dharma
Perguruan Tinggi) dimana dalam prosesnya terjadi peningkatan nilai ( creating value).
q. PPEPP adalah sistem yang digunakan dalam menjalankan penjaminan mutu yaitu dengan cara
Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan Standar Dikti di Politeknik
Pariwisata Prima Internasional
r. Stake Holder adalah Pemerintah, Industri terkait pendidikan, industri terkait dalam bursa kerja,
Orang tua.

5. GARIS BESAR KEBIJAKAN SPMI


5.1. Tujuan dan Strategi SPMI
5.1.1. Tujuan SPMI
1. SPMI bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi, melalui penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dalam rangka
mewujudkan visi serta memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan.
2. Pencapaian tujuan penjaminan mutu melalui SPMI, pada gilirannya akan diakreditasi
melalui sistem penjaminan mutu eksternal (SPME) oleh BAN-PT dan/atau lembaga
mandiri lainnya (nasional, regional dan internasional) yang diakui Pemerintah.

5.1.2. Strategi SPMI


Strategi yang dijalankan oleh SPMI dalam melaksanakan sistem manajemen mutu, terbagi

P a g e 45 | 75
dalam beberapa tahap, yaitu :
a. Tahap penetapan dan pelaksanaan standar
Menggunakan strategi (1). Mengikuti standar minimal SNPT, (2). Menetapkan standar
turunan dari standar minimal, (3). Menetapkan standar tambahan, (4). Melaksanakan
dalam setiap proses belajar mengajar.
b. Tahap Evaluasi standar
Melakukan (1). Audit/evaluasi mutu Internal terjadwal, (2). Audit/evaluasi mutu Internal
tidak terjadwal, (3). Audit Eksternal, (4). Rapat Tinjauan Manajemen.
c. Tahap Pengendalian
Dilakukan dengan cara (1). Penilaian terhadap tingkat pencapaian pelaksanaan standar,
(2). Pelaksanaan tindakan koreksi, (3). Pelaksanaan tindakan pencegahan, (4).
Pelaksanaan pemantauan.
d. Tahap Peningkatan
Pada tahap peningkatan, strategi yang digunakan adalah :
d.1. Quality first
Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus memrioritaskan
mutu.
d.2. Stakeholders-in
Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi harus ditujukan pada
kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan eksternal).
d.3. The next process is our stakeholder
Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan di Politeknik
Pariwisata Prima Internasional menganggap pihak lain yang menggunakan hasil
pelaksanaan tugasnya tersebut sebagai pemangku kepentingan yang harus
dipuaskan.
d.4. Speak with data
Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan di Politeknik
Pariwisata Prima Internasional didasarkan pada analisis data, bukan berdasarkan
pada asumsi atau rekayasa.
d.5. Upstream management
Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan di Politeknik
Pariwisata prima Internasional dilakukan secara partisipatif dan kolegial, bukan
otoritatif.

5.1.3. Prinsip/Asas Pelaksanaan SPMI


Operasional kerja SPMI Politeknik Pariwisata prima Internasional dijalankan dengan asas
sebagai berikut :

P a g e 46 | 75
5.1.3.1. Komitmen Manajemen
(BAN PT Standar Satu)
Pimpinan lembaga mempunyai tanggung jawab dan wewenang penuh untuk mengatur
lembaga. Dalam melaksanakan fungsi manajemen, pimpinan dibantu oleh Para Wakil
Direktur, Para Kepala Prodi, Para Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian.
Direktur berketetapan secara aktif terlibat untuk mengembangkan dan mencapai
efektivitas dan efisiensi Satuan manajemen mutu melalui :
1) Komunikasi dengan cara pertemuan dan instruksi manajemen antara lain dalam
bentuk RTM, rapat, sosialisasi dan brieifing operasi, baik lisan maupun tertulis,
ataupun penjelasan untuk pengendalian pencapaian pelanggan dan peraturan sesuai
dengan visi, misi kebijakan dan strategi organisasi.
2) Penetapan Kebijakan Mutu yang konsisten dengan visi misi organisasi.
3) Pemastian ditetapkannya Sasaran Mutu sesuai dengan visi misi, renstra dan program
kerja yang diperoleh dari umpan balik langsung dari efektivitas dan efisiensi Satuan
manajemen mutu, dan sasaran mutu menjadi salah satu indikator pengukuran
pencapaian hasil kerja orgaisasi sesuai kebijakan mutu yang ditetapkan.
4) Pemantauan hasil kerja organisasi dengan cara melakukan Tinjauan Manajemen
secara berkala terhadap penerapan Satuan manajemen mutu.
5) Pemastian tersedianya Sumber Daya sesuai standar kompetensi

6. STANDAR PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR YANG BERLAKU DI


POLITEKNIK PARIWISATA PRIMA INTERNASIONAL
1) Standar pendidikan, terdiri dari :
1.1.Standar Kompetensi Lulusan; 1.2. Standar isi pembelajaran; 1.3. Standar proses
pembelajaran; 1.4. Standar penilaian pembelajaran; 1.5. Standar dosen dan tenaga kependidikan;
1.6. Standar sarana dan prasarana pembelajaran; 1.7. Standar pengelolaan pembelajaran; 1.8.
Standar pembiayaan pembelajaran.

2) Standar Penelitian, terdiri dari :


2.1.Standar hasil penelitian; 2.2.Standar isi penelitian; 2.3.Standar proses penelitian; 2.4.Standar
penilaian penelitian; 2.5.Standar peneliti; 2.6. Standar sarana dan prasarana penelitian; 2.7.
Standar pengelolaan penelitian; dan 2.8. Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.

3) Standar Pengabdian kepada Masyarakat, terdiri dari :


3.1.Standar hasil pengabdian kepada masyarakat; 3.2.Standar isi pengabdian kepada
masyarakat; 3.3.Standar proses pengabdian kepada masyarakat; 3.4. Standar penilaian
pengabdian kepada masyarakat; 3.5. Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat;
3.6.Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat; 3.7.Standar pengelolaan

P a g e 47 | 75
pengabdian kepada masyarakat; dan 3.8. Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat.

Standar Tambahan, minimal terdapat 26 standar tambahan, antara lain :


1) Standar Pengelolaan Laboraturium.
2) Standar Bea Siswa dan Pembinaan Kemahasiswaan
3) Standar Kerjasama
4) Standar Komunikasi dan Sistem Informasi
5) Standar Sertifikasi Kemahasiswaan
6) Standar Penerimaan Mahasiswa Baru
7) Dan beberapa Standar Tambahan lainnya

6.1. Hubungan Kebijakan Manajemen Mutu dengan Dokumen Lain


1) Statuta

Kebijakan yang ditetapkan untuk mutu pengajaran Politeknik Pariwisata Prima Internasional,
mengacu pada statuta yang berlaku dan disahkan oleh Yayasan Prima Ardian Tana. Diturunkan
dalam bentuk visi misi Kebijakan mutu, budaya organisasi yang diberlakukan dalam proses
belajar mengajar dan kebijakan mutu yang diberlakukan dalam kegiatan operasional Politeknik
Pariwisata Prima Internasional (Quality and Care).

2) Renstra
Kebijakan renstra juga mempengaruhi dalam penetapan kebijakan mutu dalam SPMI,
bagaimana standar dapat ditetapkan untuk dapat mengakomodasi kebutuhan jangka pendek
dan jangka panjang Politeknik Pariwisata Prima Internasional

3) Prosedur
Prosedur kerja dalam bentuk SOP/ standar operasional prosedur, pedoman pelaksanaan kerja,
surat keputusan Direktur diberlakukan dengan mengacu pada statuta dan renstra yang berlaku.

==============================================================

P a g e 48 | 75
BAGIAN KEDUA

MANUAL MUTU

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

P a g e 49 | 75
Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................................. 50


TUJUAN DAN MAKSUD ................................................................................................. 51
MANUAL SPMI
1. LUAS LINGKUP MANUAL SPMI ................................................................... 51
2. RINCIAN TENTANG PIHAK YANG
BERTANGGUNG JAWAB MENGERJAKAN ................................................................... 54
SESUATU SESUAI MANUAL SPMI
3. RINCIAN
FORMULIR/BORANG/PERFORMA YANG ................................................................... 55
HARUS DI MUAT DAN DIGUNAKAN
SEBAGAI BAGIAN DARI MANUAL SPMI
4. SARANA YANG DIGUNAKAN ................................................................... 55
5. RINCIAN MANUAL STANDAR MUTU

5.1.1. Program Studi Perhotelan ................................................................... 56


Program Diploma Tiga
5.1.2. Program Studi Pengelolaan ................................................................... 60
Perhotelan Program Sarjana
Terapan
5.1.3. Program Studi Pengelolaan ................................................................... 63
Konvensi dan Acara Program
Sarjana Terapan

P a g e 50 | 75
TUJUAN DAN MAKSUD MANUAL SPMI

Manual SPMI ini merupakan panduan implementasi manajemen Politeknik Pariwisata Prima
Internasional dan merupakan persyaratan Satuan Manajemen Mutu yang harus dipenuhi oleh unit-
unit kerja di lingkungan Politeknik Pariwisata Prima Internasional. Manual SPMI ini disusun dengan
mengacu pada persyaratan standar dan klausul Satuan Manajemen Mutu dengan pedoman
implementasinya dalam layanan pendidikan, peraturan-peraturan pemerintah RI, BAN-PT dan
standar mutu pendidikan nasional Republik Indonesia.
Semua persyaratan di Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 mengenai BAN-PT,
Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi , Peraturan Menteri Pendidikan
nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi , ISO 9001 dan IWA 2 diterapkan
dalam Satuan Manajemen Mutu Politeknik Pariwisata Prima Internasional. Penerapan Satuan Mutu
dari beberapa peraturan yang berlaku tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan
Politeknik Periwisata secara konsisten dalam menghasilkan produk jasa pendidikan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggannya dan persyaratan hukum yang berlaku dan memberikan kepuasan kepada
para pelanggan, karyawan, dan pimpinan, melalui penerapan mutu yang efektif dan peningkatan
proses yang berkelanjutan pada semua unit di Politeknik Pariwisata Prima Internasional.

1. LUAS LINGKUP MANUAL SPMI


Ruang lingkup standar SPMI ditetapkan untuk penyelenggaraan pendidikan Prodi Perhotelan
Program Diploma Tiga, Prodi Pengelolaan Perhotelan Program Sarjana Terapan dan Prodi
Pengelolaan Konvensi dan Acara Program Sarjana Terapan, serta unit kerja lain Bidang III
(Kemahasiswaan dan Alumni) SPMI, Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Lembaga
Pengembangan Manajemen Kepariwisataan (LPMK), Perpustakaan, Bagian Administrasi Akademik
Kemahasiswaan (BAAK), Perkuliahan, Pusdatin, Bidang Umum dan Keuangan, Personalia, SPI,
Kerjasama, Marketing, Humas dan Keamanan, dengan penerapan 8 standar mutu dalam
penyelenggaraan proses belajar mengajar, melalui manual sebagai berikut :

a. Manual Penetapan Standar


Penetapan standar yang ada di SPMI didasarkan pada perundang-undangan yang pernah dan
masih berlaku, Statuta Politeknik Pariwisata Prima Internasional, Kebijakan pimpinan dan/ atau
keputusan Senat Politeknik Pariwisata Prima Internasional, SOP yang berlaku, buku-buku
panduan pelaksanaan yang telah diberlakukan di unit-unit kerja di lingkungan Politeknik
Pariwisata Prima Internasional.

b. Manual Pelaksanaan Standar


Pelaksanaan standar-standar yang berlaku di Politeknik Pariwisata Prima Internasional dikemas
dalam bentuk Standar Operasional Kerja masing-masing unit kerja, dimana 8 standar pendidikan
P a g e 51 | 75
dikembangkan menjadi standar 9 khusus untuk Prodi Perhotelan Program Diploma Tiga, Prodi
Pengelolaan Perhotelan Program Sarjana Terapan dan Prodi Pengelolaan Konvensi dan Acara
Program Sarjana Terapan (tentang standar pengelolaan laboratorium). Standar pendidikan di
jelaskan melalui standar pada masing-masing Prodi. Selain itu terdapat pula Standar Penelitian
dan standar Pengabdian kepada Masyarakat, serta standar tambahan pada Bea Siswa dan
Pembinaan mahasiswa di bagian Kemahasiswaan, Standar Sertifikasi mahasiswa di bagian
Lembaga Pengembangan Manajemen Kepariwisataan, Standar Komunikasi dan Sistem Informasi
di bagian Pusdatin, standar kerjasama dan standar Penerimaan Mahasiswa Baru. Standar Di
Politeknik Pariwisata Prima Internasional kemungkinan akan dapat bertambah dan berkembang
lagi, disesuaikan dengan kepentingan dan kebutuhan dari Politeknik Pariwisata Prima
Internasional serta stakeholders, perubahan perundang-undangan.

c. Manual Monitoring dan Evaluasi (Pelaksanaan) Standar


Evaluasi dilakukan melalui proses evaluasi/ audit internal yang terjadwal paling sedikit dilakukan
1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, selain audit internal terjadwal, melalui SPMI melakukan proses
audit tidak terjadwal secara acak mengevaluasi proses belajar mengajar dari awal proses sampai
dengan akhir proses. Hasil Monitoring di buat dalam bentuk laporan tertulis dan dilaporkan,
dibahas dan dievaluasi dalam Rapat Tinjauan Manajemen untuk monitoring terjadwal, dan melalui
laporan tertulis kepada Direktur Politeknik Pariwisata Prima Internasional untuk monitoring tidak
terjadwal. Evaluasi hasil dilakukan menggunakan penerapan kurva S. S-Curve atau Kurva S
adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
standar dengan nilai akumulasi hasil monitoring dan evaluasi progres pelaksanaan mulai dari awal
hingga evaluasi/ audit selesai, bertujuan untuk menemukan risiko yang kemudian digunakan
untuk di identifikasi sehingga pelaksanaan standar yang tidak/ belum sesuai akan dapat dievaluasi
berkelanjutan, dengan harapan akan ada peningkatan dalam pelaksanaannya dikemudian waktu.

d. Manual Pengendalian (Pelaksanaan) Standar


Pengendalian dilakukan guna mendapatkan perbaikan yang berkelanjutan sehingga dapat
menjamin kepastian mutu pendidikan. Pengendalian dilakukan dengan cara pemantauan hasil
kerja organisasi dilakukan dengan cara melakukan Tinjauan Manajemen secara berkala terhadap
penerapan Satuan Manajemen Mutu dan semua catatan yang berhubungan dengan Rapat
Tinjauan Manajemen dipelihara sebagai bagian Catatan Mutu. Selain evaluasi yang dilakukan
melalui rapat tinjauan manajemen, juga dilakukan melalui kontrol dari kepala unit kerja masing-
masing terhadap proses operasional yang menjadi tanggung jawab kerjanya. Misalkan, untuk
proses belajar mengajar dilakukan evaluasi setiap minggunya melalui kontrol pada berita acara
perkuliahan, untuk proses penyediaan penunjang pengajaran, dilakukan dengan cara kontrol
terhadap ketersediaan, kebersihan sarana dan prasarana penujuang PBM, untuk proses
pembinaan mahasiswa dilakukan dengan cara kontrol terhadap tingkat kedisiplinan, tingkat

P a g e 52 | 75
grooming, tingkah laku para mahasiswa, dengan pengaturan di buku pedoman akademik, buku
kedisiplinan kemahasiswaan, buku manual kepegawaian, dan SOP yang berlaku.

e. Manual Peningkatan Standar.


Manual peningkatan standar, diawali dengan pemantauan seluruh proses dan menentukan
alat pemantauannya. Para Wakil Direktur melalui unit kerja di bawah kordinasinya harus
menetapkan instrumen penilaian (assessment) yang valid untuk mengukur keberhasilan
pencapaian target kinerja. Pemantauan dan pengukuran harus dilakukan dalam rangka menjamin
kesesuaian antara program kerja unit kerja dengan Rencana Strategis dan target yang dicapai.
Masing-masing unit kerja wajib memiliki sasaran mutu yang harus dipantau oleh masing-masing
atasan.
Pemantauan serta pengukuran bidang pendidikan mencakup semua aspek mulai dari input-
proses-output, misalnya untuk unit kerja pelaksana akademik adalah profil kinerja mahasiswa,
ujian tertulis, latihan/ tugas/ kuis, presensi kehadiran dan ujian akhir. Pemantauan kinerja dapat
dilakukan oleh atasan melalui peta proses masing-masing unit kerja.
Prodi atau unit kerja menetapkan instrumen dan menjamin proses untuk memastikan
bahwa kuisioner penilaian kinerja atau soal ujian mahasiswa diberikan dengan konsisten, aman
tanpa kebocoran dan hasilnya valid. Apabila instrumen atau perangkat lunak penilaian atau ujian
ditemukan tidak valid. Prodi atau unit kerja terkait melakukan klarifikasi dan merekam tindakan
perbaikan ketidakvalidan. Semua hasil penilaian dan pengukuran kinerja direkam dan dipelihara,
baik dalam bentuk cetak ataupun soft copy sesuai ketentuan. Proses pemantauan yang dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya dengan cara audit intenal yang terjadwal, kontrol dari masing-
masing kepada unit kerja.
Monitoring dan evaluasi adalah kegiatan jangka pendek dan menengah yang terutama
dimaksudkan untuk menjamin perkembangan dan dilakukannya perbaikan. Tujuan pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi adalah:
a. Konfirmasi status pelaksanaan seluruh program di Politeknik Pariwisata Prima Internasional
yang diperoleh
dari masing-masing unit kerja.
b. Menilai kinerja dan kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan.
c. Indentifikasi masalah-masalah atau hambatan yang ada dan cara-cara
penanggulangan yang ditempuh.
d. Menilai pelaksanaan administrasi program, termasuk pelaporan dan tata cara
pembukuan keuangan.
Sementara itu, evaluasi diri adalah upaya terstruktur untuk menghimpun dan mengolah
data yang handal dan sahih sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat digunakan sebagai
landasan tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga atau program. Tujuan
evaluasi diri adalah adalah untuk peningkatan mutu sedangkan kegunaanya secara internal dan

P a g e 53 | 75
eksternal (seperti termuat dalam EPSBED) adalah untuk mengungkap mutu berupa efektifitas,
akuntabilitas, pruduktivitas, efisiensi, pengelolaan Satuan, dan suasana akademik.
Audit mutu internal Politeknik Pariwisata Prima Internasional adalah evaluasi/ audit
penjaminan dan konsultasi yang independent dan objektif terhadap, misalnya, kegiatan
operasional akademik atau proses akademik yang telah dilaksanakan. Proses evaluasi/ audit
internal mengikuti metode yang ditetapkan penjaminan mutu.
Unit kerja harus meningkatkan keefektifan Satuan Manajemen Mutu dan proses pendidikan
secara berkesinambungan dengan mendorong personel untuk mengidentifikasi dan menerapkan
usaha peningkatan sesuai dengan ruang lingkup bisnisnya. Metode yang sesuai digunakan untuk
mengidentifikasi peningkatan potensial yang didasarkan atas analisis mutu dan metode statistik.
Proses perbaikan harus juga mencakup tindakan yang diambil dalam penyelesaian laporan
ketidaksesuaian, umpan balik, kritik dan saran (mahasiswa dan pihak terkait). Walaupun kritik
dan saran dapat disampaikan melalui lisan, namun ada baiknya unit kerja yang mendapatkan
masukan tersebut mencatatkan dalam sebuah log book agar dapat terekam dan terdokumentasi
sampai kepada tindakan koreksinya. Unit kerja melalui SOP tentang Tindakan Koreksi telah
ditetapkan manual prosedur (prosedur terdokumentasi) untuk melaksanakan tindakan korektif
yang teridentifikasi dari analisis penyebab ketidaksesuaian dan peluang peningkatan.
Tindakan korektif sebaiknya diambil untuk mengeliminasi ketidaksesuaian yang terjadi
selama kinerja Satuan manajemen mutu dan proses pemberian layanan pelanggan. Tindakan
korektif harus dilakukan, dievaluasi dan didokumentasikan dengan baik.
Kalimat dalam mencerminkan tindakan koreksi dibuat dalam keadaan mengandung
ketegasan dari manajemen atas temuan yang terjadi dan/ atau kesalahan prosedur/ tidak sesuai
kebijakan mutu Politeknik Pariwisata Prima Internasional. Ketegasan tersebut dapat diarahkan
kepada suatu perintah dan/ atau suatu arahan untuk melakukan perbaikan tertentu.
Unit kerja melalui SOP tentang Tindakan Pencegahan telah ditetapkan manual prosedur
(prosedur terdokumentasi) untuk melaksanakan tindakan frekuentif yang dihasilkan dari analisis
ketidaksesuaian potensial dan peluang perbaikan dalam Satuan manajemen mutu dan layanan
pada pelanggan (mahasiswa dan pihak terkait).
Hasil dari perbaikan atas tindakan frekuentif dikomunikasikan keseluruhan organisasi
dalam suatu rapat terbatas maupun rapat pleno, dan dari hasil monitoring dan evaluasi ini akan
didapat data pencapaian kinerja dan standar masing-masing unit kerja, sehingga akan dapat
melakukan kebijakan, keputusan, ketetapan dalam peningkatan standar yang berlaku, menjadi
lebih tinggi bobot pencapaian targetnya atau/ dan bertambah jumlah standar yang ditetapkan.

2. RINCIAN TENTANG PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB MENGERJAKAN


SESUATU SESUAI MANUAL SPMI

P a g e 54 | 75
Unit kerja yang ada di Politeknik Pariwisata Prima Internasional dan mempunyai SOP serta tercatat
dalam daftar induk rekaman sebanyak 20 unit kerja, terdri dari :

No/ Kode Unit kerja


S1 Satuan Penjaminan Mutu Internal
S2 Bidang I (Prodi,Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan dan
Perkuliahan)
S3 Perpustakaan
S4 Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
S5 Keuangan
S6 Personalia
S7 Umum
S8 Kemahasiswaan
S9 Kelembagaan
S10 Kesekretariatan
S11 Marketing
S12 Hubungan Masyarakat
S13 Pusat Data dan Informasi / Pusdatin
S14 Praktik Kerja Lapangan/ Prakerin
S15 Lembaga pengembangan Manajemen Kepariwisataan/ LPMK
S16 Kantor Urusan Internasional/ KUI
S17 Kerjasama
S18 SPI/ Satuan Pengawas Internal

Dimana masing-masing uraian pekerjaan yang harus dilakukan telah tertuang dalam uraian
pekerjaannya masing-masing/ Job Description yang dikelola oleh unit kerja Personalia Politeknik
Pariwisata Prima Internasional. 18 unit kerja ini secara rutin dilakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian target sasaran mutu, pelaksanaan SOP, pelaksanaan dan pencapaian standar SNPT yang
telah diberlakukan.

3. RINCIAN FORMULIR/BORANG/PROFORMA YANG HARUS DIBUAT DAN


DIGUNAKAN SEBAGAI BAGIAN DARI MANUAL SPMI
Sistim Operasional Prosedur (SOP) sebanyak 181 yang masih aktif diterapkan.
Daftar formulir yang tercatat dalam borang formulir dan telah digunakan, sebanyak 218 formulir dari
8 unit kerja adalah :
(1). SPMI (2). Unit kerja BAAK/ Bidang 1 (3). Umum
(4). Perpustakaan (5). P2PKM (6). Keuangan
(7). Kemahasiswaan (8). Marketing

4. SARANA YANG DIGUNAKAN

Prodi melalui unit kerja Perkuliahan bersama bagian umum mengidentifikasi sarana prasarana,
lingkungan dan peralatan yang diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat. Prodi harus menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk
kegiatan pelaksanaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, perlindungan, instalasi, penggunaan
P a g e 55 | 75
dan pemeliharaan, berkordinasi dengan bagian umum. Prodi harus menentukan program
perencanaan, penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana, dan analisis resiko terkait dengan
keamanan, keselamatan dan kebersihan di informasikan dan kordinasi dengan bagian umum. Sarana
prasarana mencakup antara lain gedung, ruang kerja, ruang kelas, laboratorium, bengkel,
perpustakaan, taman, perangkat online dan jasa terkait, seperti misalnya fasilitas kesehatan,
keamanan fisik, transportasi, perpustakaan, dan kafetaria, dan lain-lain. Peralatan harus dipelihara
secara rutin sehingga selalu siap jika akan digunakan. Peralatan ukur harus dikalibrasi secara rutin
agar akurasi dan validitas hasil pengukuran terjamin, berkordinasi dengan bagian umum.

5. RINCIAN MANUAL SNDIKTI 02 ISI PEMBELAJARAN

5.1.1. Program Studi Perhotelan Program Diploma Tiga


Penanggung jawab : Kepala Program Studi Perhotelan Program Diploma Tiga

5.1.1.1. Manual Standar Isi Pembelajaran

No. Parameter mutu Indikator

1 Eksistensi Ketersediaan kurikulum


Penetapan Kompetensi lulusan berdasarkan Visi Misi Politeknik Pariwisata Prima
Internasional ,
UU No 8/2012 tentang KKNI, tracer study, masukan industri,
stakeholder, standard MRA (ASEAN), Kompetensi lulusan berdasarkan
Skill, Knowledge, Attitude, capaian pembelajaran lulusan, capaian
pembelajaran mata kuliah.
Pelaksanaan 1. Sosialisasi Kurikulum dalam bentuk buku pedoman.
2. Kurikulum dilaksanakan berdasarkan kompetensi
3. Pembuatan RPS : Jumlah RPS sesuai dengan sebaran matakuliah,
mencakup capaian pembelajaran matakuliah sesuai dengan
kebutuhan industri dan SKKNI/MRA.
4. Pedoman Akademik.
Evaluasi 1. Pedoman Evaluasi Kurikulum.
2. Tracer Study.
3. Uji Kompetensi
4. Fokus Grup Diskusi dengan stakeholder.
Pengendalian 1. Review Kurikulum.
2. Revisi Kurikulum.
3. Dinyatakan dengan jelas dalam sebuah dokumen/buku Pedoman.
Peningkatan 1. Capaian pembelajaran matakuliah sesuai dengan kebutuhan
Industri.
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

No. Parameter mutu Indikator


2 Isi Memuat mata kuliah Pendidikan Agama, Pancasila dan
Kewarganegaraan, Olah Raga, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

P a g e 56 | 75
Penetapan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi
Pelaksanaan 1. Pendidikan Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan dan Olah Raga
dilaksanakan dalam kegiatan PK2MB (Pengenaalan Kehidupan
Kampus Mahasiswa Baru)
2. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dillaksanakan terjadwal di
kelas
Evaluasi 1. Pendidikan Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan, Olah Raga
dilihat dari hasil evaluasi belajar selama kegiatan PK2MB
2. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dilihat dari nilai proses
pembelajaran di kelas
Pengendalian 1. Pembuatan RPS
2. Pembuatan Kontrak Perkuliahan
3. Pedoman Penilaian Politeknik Pariwisata Prima Internasional
Peningkatan 1. Peningkatan kualitas pembelajaran
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

No. Parameter mutu Indikator


3 Isi Memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan
Penetapan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi
Pelaksanaan 1. Pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan dilaksanakan
dalam kegiatan PK2MB (Pengenaalan Kehidupan Kampus Mahasiswa
Baru).
2. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dillaksanakan terjadwal di
kelas.
Evaluasi 1. Pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan dilihat dari
hasil evaluasi belajar selama kegiatan PK2MB.
2. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dilihat dari nilai proses
pembelajaran di kelas.
Pengendalian 1. Pembuatan RPS
2. Pembuatan Kontrak Perkuliahan
3. Pedoman Penilaian Politeknik Pariwisata Prima Internasional
Peningkatan 1. Peningkatan kualitas pembelajaran
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

No. Parameter mutu Indikator


4 Beban & Masa Beban studi Program Diploma tiga paling sedikit 3.360 (Tiga ribu tiga
Studi ratus enam puluh) jam yang dijadwalkan 6 (enam) semester
Penetapan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi
Pelaksanaan 1. Pembuatan kurikulum
2. Pembuatan RPS
3. Pembuatan Kontrak Perkuliahan
Evaluasi 1. Evaluasi kurikulum
2. Evaluasi pembelajaran
3. Evaluasi ketercapaiannya
Pengendalian Laporan transkrip nilai mahasiswa
Peningkatan 1. Peningkatan kualitas pembelajaran
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

P a g e 57 | 75
No. Parameter mutu Indikator
5 Beban & Masa Masa studi maksimum untuk program DiplomaTiga adalah 8 (delapan)
Studi semester
Penetapan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi
Pelaksanaan 1. Pembuatan kurikulum
2. Pembuatan RPS
3. Pembuatan Kontrak Perkuliahan
4. Berita Acara Perkuliahan
Evaluasi 1. Evaluasi kurikulum
2. Evaluasi pembelajaran
3. Evaluasi ketercapaiannya
Pengendalian Laporan transkrip nilai mahasiswa
Peningkatan 1. Peningkatan kualitas pembelajaran
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

No. Parameter mutu Indikator


6 Kalender Akademik Semua kegiatan akademik didasarkan pada kalender akademik yang
dikeluarkan oleh Pimpinan setiap awal tahun ajaran.
Kalender akademik memuat jadwal seleksi penerimaan mahasiswa baru,
daftar ulang, perkuliahan, ujian (UTS, UAS, UP, Ujian Sidang KTA), rapat
Hasil Studi, Libur Semester, Yudisium dan Wisuda.
Penetapan 1. Rapat koordinasi bidang akademik
Pelaksanaan 1. Sosialisasi kalender akademik ke civitas academica
2. Pembuatan dokumen kalender akademik
3. Diunggah di website
Evaluasi Rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan akademik per triwulan
Pengendalian 1. Laporan kegiatan akademik per triwulan
2. Tindak lanjut laporan per triwulan
Peningkatan 1. Batas waktu penetapan kalender akademik 45 hari sebelum
kegiatan akademik
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

5.2.1. Program Studi Pengelolaan Perhotelan Program Sarjana Terapan


Penanggung jawab : Kepala Program Studi Pengelolaaan Perhotelan Program Sarjana
Terapan

5.2.1.1. Manual Standar Isi Pembelajaran

No. Parameter mutu Indikator


1 Eksistensi Ketersediaan kurikulum
Penetapan 1. Kompetensi lulusan berdasarkan Visi Misi Politeknik Pariwisata Prima
Internasional
2. Visi Misi Politeknik Pariwisata Prima Internasional
3. UU No 8/2012 tentang KKNI, tracer study
4. Masukan stakeholder
5. Standard MRA (ASEAN)
6. Kompetensi lulusan berdasarkan Skill, Knowledge, Attitude, capaian
pembelajaran lulusan, capaian pembelajaran mata kuliah
P a g e 58 | 75
Pelaksanaan 1. Sosialisasi Kurikulum dalam bentuk buku pedoman
2. Kurikulum dilaksanakan berdasarkan kompetensi
3. Pembuatan RPS : Jumlah RPS sesuai dengan sebaran matakuliah,
mencakup capaian pembelajaran matakuliah sesuai dengan
kebutuhan industri dan SKKNI/MRA
4. Pedoman Akademik
Evaluasi 1. Pedoman Evaluasi Kurikulum
2. Tracer Study
3. Uji Kompetensi
4. Fokus Grup Diskusi dengan stakeholder
Pengendalian 1. Review Kurikulum
2. Revisi Kurikulum
3. Dinyatakan dengan jelas dalam sebuah dokumen/buku pedoman
Peningkatan 1. Capaian pembelajaran matakuliah sesuai dengan kebutuhan Industri
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

No. Parameter mutu Indikator


2 Isi Memuat mata kuliah Pendidikan Agama, Pancasila Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Penetapan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi
Pelaksanaan 1. Pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan dilaksanakan
dalam kegiatan PK2MB (Pengenaalan Kehidupan Kampus Mahasiswa
Baru)
2. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dillaksanakan terjadwal di
kelas
Evaluasi 1. Pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan dilihat dari
hasil evaluasi belajar selama kegiatan PK2MB
2. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dilihat dari nilai proses
pembelajaran di kelas
Pengendalian 1. Pembuatan RPS
2. Pembuatan Kontrak Perkuliahan
3. Pedoman Penilaian Politeknik Pariwisata Prima Internasional
Peningkatan 1. Peningkatan kualitas pembelajaran
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

No. Parameter mutu Indikator


3 Isi Memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan
Penetapan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi
Pelaksanaan 1. Pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan dilaksanakan
dalam kegiatan PK2MB (Pengenaalan Kehidupan Kampus Mahasiswa
Baru)
2. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dillaksanakan terjadwal di
kelas
Evaluasi 1. Pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan dilihat dari
hasil evaluasi belajar selama kegiatan PK2MB
2. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dilihat dari nilai proses
pembelajaran di kelas
Pengendalian 1. Pembuatan RPS
2. Pembuatan Kontrak Perkuliahan
3. Pedoman Penilaian Politeknik Pariwisata Prima Internasional
Peningkatan 1. Peningkatan kualitas pembelajaran
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

P a g e 59 | 75
No. Parameter mutu Indikator
4 Beban & Masa Beban studi Program Sarjana Terapan paling sedikit 4.480 (Empatribu
Studi empat ratus delapanpuluh) jam yang dijadwalkan 8 (delapan) semester
Penetapan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi
Pelaksanaan 1. Pembuatan kurikulum
2. Pembuatan RPS
3. Pembuatan Kontrak Perkuliahan
Evaluasi 1. Evaluasi kurikulum
2. Evaluasi pembelajaran
3. Evaluasi ketercapaiannya
Pengendalian Laporan transkrip nilai mahasiswa
Peningkatan 1. Peningkatan kualitas pembelajaran
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

No. Parameter mutu Indikator


5 Beban & Masa Masa studi maksimum untuk program Sarjana Terapan adalah 14
Studi (empatbelas) semester
Penetapan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi
Pelaksanaan 1. Pembuatan kurikulum
2. Pembuatan RPS
3. Pembuatan Kontrak Perkuliahan
4. Berita Acara Perkuliahan
Evaluasi 1. Evaluasi kurikulum
2. Evaluasi pembelajaran
3. Evaluasi ketercapaiannya
Pengendalian Laporan transkrip nilai mahasiswa
Peningkatan 1. Peningkatan kualitas pembelajaran
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

No. Parameter mutu Indikator


6 Kalender Akademik Semua kegiatan akademik didasarkan pada kalender akademik yang
dikeluarkan oleh Pimpinan setiap awal tahun ajaran.
Kalender akademik memuat jadwal seleksi penerimaan mahasiswa baru,
daftar ulang, perkuliahan, ujian (UTS, UAS, UP, Ujian Sidang PA/KTA),
rapat Hasil Studi, Libur Semester, Yudisium dan Wisuda.
Penetapan 1. Rapat koordinasi bidang akademik
Pelaksanaan 1. Sosialisasi kalender akademik ke civitas academica
2. Pembuatan dokumen kalender akademik
3. Diunggahdi website
Evaluasi Rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan akademik per triwulan
Pengendalian 1. Laporan kegiatan akademik per triwulan
2. Tindak lanjut laporan per triwulan
Peningkatan 1. Batas waktu penetapan kalender akademik 45 hari sebelum
kegiatan akademik
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

P a g e 60 | 75
5.3.1. Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara Program Sarjana Terapan
Penanggung jawab : Kepala Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara Program
Sarjana Terapan

5.3.1.1. Manual Standar Isi Pembelajaran

No. Parameter mutu Indikator

1 Eksistensi Ketersediaan kurikulum


Penetapan 1. Kompetensi lulusan berdasarkan Visi Misi Politeknik Pariwisata Prima
Internasional
2. Visi Misi Politeknik Pariwisata Prima Internasional
3. UU No 8/2012 tentang KKNI, tracer study
4. Masukan stakeholder
5. Standard MRA (ASEAN)
6. Kompetensi lulusan berdasarkan Skill, Knowledge, Attitude, capaian
pembelajaran lulusan, capaian pembelajaran mata kuliah
Pelaksanaan 1. Sosialisasi Kurikulum dalam bentuk buku pedoman
2. Kurikulum dilaksanakan berdasarkan kompetensi
3. Pembuatan RPS : Jumlah RPS sesuai dengan sebaran matakuliah,
mencakup capaian pembelajaran matakuliah sesuai dengan
kebutuhan industri dan SKKNI/MRA
4. Pedoman Akademik
Evaluasi 1. Pedoman Evaluasi Kurikulum
2. Tracer Study
3. Uji Kompetensi
4. Fokus Grup Diskusi dengan stakeholder
Pengendalian 1. Review Kurikulum
2. Revisi Kurikulum
3. Dinyatakan dengan jelas dalam sebuah dokumen/buku pedoman
Peningkatan 1. Capaian pembelajaran matakuliah sesuai dengan kebutuhan Industri
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

No. Parameter mutu Indikator


2 Isi Memuat mata kuliah Pendidikan Agama, Pancasila Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Penetapan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi
Pelaksanaan 1. Pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan dilaksanakan
dalam kegiatan PK2MB (Pengenaalan Kehidupan Kampus Mahasiswa
Baru)
2. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dillaksanakan terjadwal di
kelas
Evaluasi 1. Pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan dilihat dari
hasil evaluasi belajar selama kegiatan PK2MB
2. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dilihat dari nilai proses
pembelajaran di kelas
Pengendalian 1. Pembuatan RPS
2. Pembuatan Kontrak Perkuliahan
3. Pedoman Penilaian Politeknik Pariwisata Prima Internasional
Peningkatan 1. Peningkatan kualitas pembelajaran
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

P a g e 61 | 75
No. Parameter mutu Indikator
3 Isi Memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan
Penetapan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi
Pelaksanaan 1. Pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan dilaksanakan
dalam kegiatan PK2MB (Pengenaalan Kehidupan Kampus Mahasiswa
Baru)
2. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dillaksanakan terjadwal di
kelas
Evaluasi 1. Pendidikan Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan dilihat dari
hasil evaluasi belajar selama kegiatan PK2MB
2. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dilihat dari nilai proses
pembelajaran di kelas
Pengendalian 1. Pembuatan RPS
2. Pembuatan Kontrak Perkuliahan
3. Pedoman Penilaian Politeknik Pariwisata Prima Internasional
Peningkatan 1. Peningkatan kualitas pembelajaran
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

No. Parameter mutu Indikator


4 Beban & Masa Beban studi Program Diploma empat paling sedikit 4.480 (Empatribu
Studi empatratus delapanpuluh) jam yang dijadwalkan 8 (delapan) semester
Penetapan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi
Pelaksanaan 1. Pembuatan kurikulum
2. Pembuatan RPS
3. Pembuatan Kontrak Perkuliahan
Evaluasi 1. Evaluasi kurikulum
2. Evaluasi pembelajaran
3. Evaluasi ketercapaiannya
Pengendalian Laporan transkrip nilai mahasiswa
Peningkatan 1. Peningkatan kualitas pembelajaran
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

No. Parameter mutu Indikator


5 Beban & Masa Masa studi maksimum untuk program Sarjana Terapan adalah 14
Studi (empatbelas) semester
Penetapan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi
Pelaksanaan 1. Pembuatan kurikulum
2. Pembuatan RPS
3. Pembuatan Kontrak Perkuliahan
4. Berita Acara Perkuliahan
Evaluasi 1. Evaluasi kurikulum
2. Evaluasi pembelajaran
3. Evaluasi ketercapaiannya

Pengendalian Laporan transkrip nilai mahasiswa


Peningkatan 1. Peningkatan kualitas pembelajaran
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

P a g e 62 | 75
No. Parameter mutu Indikator
6 Kalender Akademik Semua kegiatan akademik didasarkan pada kalender akademik yang
dikeluarkan oleh Pimpinan setiap awal tahun ajaran.
Kalender akademik memuat jadwal seleksi penerimaan mahasiswa baru,
daftar ulang, perkuliahan, ujian (UTS, UAS, UP, Ujian Sidang PA/KTA),
rapat Hasil Studi, Libur Semester, Yudisium dan Wisuda.
Penetapan Rapat koordinasi bidang akademik
Pelaksanaan 1. Sosialisasi kalender akademik ke civitas academica
2. Pembuatan dokumen kalender akademik
3. Diunggah di P3I-Access
Evaluasi Rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan akademik per triwulan
Pengendalian 1. Laporan kegiatan akademik per triwulan
2. Tindak lanjut laporan per triwulan
Peningkatan 1. Batas waktu penetapan kalender akademik 45 hari sebelum
kegiatan akademik
2. Melalui Evaluasi Mutu Internal

P a g e 63 | 75
BAGIAN KETIGA

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

P a g e 64 | 75
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 65
1. PENDAHULUAN 66
1.1. Manajemen pelaksanaan 66
2. PERNYATAAN ISI STANDAR SESUAI SNPT 66
3. STANDAR MUTU 66
3.1.1. Program Studi Perhotelan Program Diploma Tiga 66
3.1.2. Program Studi Pengelolaan Perhotelan Program Sarjana Terapan 67
3.1.3. Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara Program Sarjana Terapan 68
4. STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR DIKTI (APA/BAGAIMANA MENCAPAI STANDAR) 68
5. INDIKATOR PENCAPAIAN STANDAR DIKTI (APA YANG DIUKUR/DICAPAI, BAGAIMANA
MENGUKUR/MENCAPAI, DAN TARGET PENCAPAIAN) 69
6. PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PEMENUHAN STANDAR; 69

P a g e 65 | 75
1. PENDAHULUAN
1.1. Manajemen pelaksanaan
Manajemen pelaksanaan SPMI di Politeknik Pariwisata Prima Internasional menganut sistem
manajemen mutu dari siklus Penetapan- Pelaksanaan – Evaluasi – Pengendalian –Peningkatan
(PPEPP) yang akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvement mutu Pendidikan
Tinggi. Adapun prinsip pelaksanaan siklus ini adalah :
a. Quality First, Semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harus
memprioritaskan mutu
b. Stakeholders-in, Semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harus ditujukan
pada kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan eksternal)
c. The next process is our stakeholders, Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam
proses pendidikan pada perguruan tinggi harus menganggap pihak lain yang menggunakan
hasil pelaksanan tugasnya tersebut sebagai pemangku kepentingan yang harus dipuaskan
d. Speak with data, Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada
perguruan tinggi harus didasarkan pada analisis data; bukan berdasarkan asumsi atau
rekayasa
e. Upstream management, Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses
pendidikan pada perguruan tinggi harus dilakukan secara partisipatif dan kolegial; bukan
otoritatif

2. PERNYATAAN ISI STANDAR SESUAI SNPT


Isi standar yang berlaku di Politeknik Pariwisata Prima Internasional, terdiri dari 8 standar pendidikan
dengan penambahan 1 standar khusus untuk Program Studi Perhotelan Program Diploma Tiga,
Program Studi Pengelolaan Perhotelan Program Sarjana Terapan, dan Program Studi Pengelolaan
Konvensi dan Acara Program Sarjana Terapan untuk pengelolaan Laboraturium, 8 standar Penelitian,
8 standar Pengabdian kepada Masyarakat, serta standar tambahan, antara lain standar beasiswa dan
Pembinaan Mahasiswa, standar Kerjasama, standar Komunikasi dan Sistim Informasi, standar
Sertifikasi Kemahasiswaan dan standar Penerimaan Mahasiswa Baru.

3. STANDAR ISI PEMBELAJARAN

3.1.1. PROGRAM STUDI PERHOTELAN PROGRAAM DIPLOMA TIGA (D.III)


Penanggung jawab : Kepala Program Studi Perhotelan Program Diploma Tiga

3.1.1.1. Standar Isi Pembelajaran


No Para meter mutu Indikator
1 Eksistensi (1) Ketersediaan kurikulum
(2) Ketersediaan RPS sesuai jumlah sebaran mata kuliah /semester

P a g e 66 | 75
(3) Ketersediaan kontrak perkuliahan sesuai jumlah sebaran mata
kuliah / semester
2 Isi Memuat mata kuliah Pendidikan Agama, Pancasila dan
Kewarganegaraan, Olah Raga, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
3 Isi Memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan
4 Beban & Masa Studi Beban studi Program Diploma tiga paling sedikit 3.360 (Tiga ribu tiga
ratus enam puluh) jam yang dijadwalkan 6 (enam) semester
5 Beban & Masa Studi Masa studi maksimum untuk program DiplomaTiga adalah 8
(delapan) semester
6 Kalender Akademik Semua kegiatan akademik didasarkan pada kalender akademik yang
dikeluarkan oleh Pimpinan setiap awal tahun ajaran.
Kalender akademik memuat jadwal seleksi penerimaan mahasiswa
baru, daftar ulang, perkuliahan, ujian (UTS, UAS, Ujian Praktik, Ujian
Sidang KTA), rapat Hasil Studi, Libur Semester, Yudisium dan Wisuda

3.2.1. PROGRAM STUDI PENGELOLAAN PERHOTELAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


Penanggung jawab : Kepala Program Studi Pengelolaan Perhotelan Program Sarjana Terapan

3.2.1.1. Standar Isi Pembelajaran


No Parameter mutu Indikator
1 Eksistensi Ketersediaan kurikulum
2 Isi Memuat mata kuliah Pendidikan Agama, Pancasila
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
3 Isi Memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan
4 Beban & Masa Studi Beban studi Program Diploma empat paling sedikit 4.480 (Empat
ribu empatratus delapanpuluh) jam yang dijadwalkan 8 (delapan)
semester
5 Beban & Masa Studi Masa studi maksimum untuk program Diploma empat adalah 14
(empatbelas) semester
6 Kalender Akademik Kalender akademik memuat jadwal seleksi penerimaan mahasiswa
baru, daftar ulang, perkuliahan, ujian (UTS, UAS, UP, Ujian Sidang
PA), rapat Hasil Studi, Libur Semester, Yudisium dan Wisuda

3.3.1. PROGRAM STUDI PENGELOLAAN KONVENSI DAN ACARA PROGRAM SARJANA


TERAPAN
Penanggung jawab : Kepala Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara Program Sarjana Terapan

3.3.1.1. Standar Isi Pembelajaran


No Parameter mutu Indikator
1 Eksistensi Ketersediaan kurikulum
2 Isi Memuat mata kuliah Pendidikan Agama, Pancasila
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
3 Isi Memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan
4 Beban & Masa Studi Beban studi Program Diploma empat paling sedikit 4.480
(Empatribu empatratus delapanpuluh) jam yang dijadwalkan 8
(delapan) semester
P a g e 67 | 75
5 Beban & Masa Studi Masa studi maksimum untuk program Diploma empat adalah 14
(empatbelas) semester
6 Kalender Akademik Semua kegiatan akademik didasarkan pada kalender akademik
yang dikeluarkan oleh Pimpinan setiap awal tahun ajaran;
Kalender akademik memuat jadwal seleksi penerimaan
mahasiswa baru, daftar ulang, perkuliahan, ujian (UTS, UAS, UP,
Ujian Sidang PA), rapat Hasil Studi, Libur Semester, Yudisium dan
Wisuda.

4. STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR DIKTI (APA/BAGAIMANA MENCAPAI


STANDAR)

Strategi yang diupayakan sehingga keberhasilan pelaksanaan SPMI-PT tercapai diantaranya :


1. Melakukan mobilisasi sumberdaya yang dimiliki
2. Meningkatkan kerjasama antar multistakeholder secara sinergi
3. Sosialisasi program sehingga seluruh stakeholder memahami dokumen kebijakan yang dibuat
sehingga dapat diimplementasikan dengan baik pada setiap aras
2. Melakukan siklus SPMI dengan mengimplementasikan metode PPEPP.
Proses penjaminan mutu bukan hanya aktivitas untuk memastikan bahwa yang dijanjikan dapat
terpenuhi melainkan juga meliputi usaha peningkatan mutu berkelanjutan malalui perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi internal, evaluasi diri, audit, dan benchmarking.
Siklus penjaminan mutu dimulai dengan penetapan standar mutu yang ingin dicapai dalam kurun
waktu tertentu dan selanjutnya standar ini dilaksanakan dengan upaya semaksimal mungkin agar
dapat terpenuhi. Untuk melihat kemajuan pelaksanaan standar tadi dan untuk memastikan bahwa
arah pelaksanaan ini sesuai dengan rencana, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi. Evaluasi diri
dilakukan terutama untuk melihat kekuatan dan kelemahan satuan pendidikan kaitannya dengan
upaya pemenuhan standar. Tahapan selanjutnya adalah Evaluasi Mutu Internal (EMI) melihat dan
memantau tingkat kepatuhan terhadap standar mutu yang telah ditetapkan. Hasil-hasil yang diperoleh
dari tahapan monitoring dan evaluasi, evaluasi diri, dan audit mutu internal serta ditambah dengan
masukan dari seluruh stakeholders, digunakan sebagai pertimbangan di dalam melakukan
peningkatan mutu.
Ada dua macam peningkatan mutu yaitu peningkatan mutu untuk mencapai standar mutu yang
ditetapkan dan peningkatan mutu dalam konteks peningkatan standar mutu yang telah dicapai melalui
benchmarking/ quality Improvment. Apabila hasil evaluasi diri dan audit menunjukkan bahwa standar
mutu yang telah ditetapkan belum tercapai, maka harus segera dilakukan tindakan perbaikan untuk
mencapai standar tersebut. Sebaliknya apabila hasil evaluasi diri dan audit menyatakan bahwa standar
mutu yang ditetapkan telah tercapai, maka pada proses perencanaan berikutnya standar mutu
tersebut ditingkatkan melalui benchmarking. Benchmarking adalah upaya pembandingan standar, baik
antar bagian internal organisasi maupun dengan standar eksternal dengan tujuan untuk peningkatan
mutu secara berkelanjutan.

P a g e 68 | 75
Tujuan peningkatan mutu adalah untuk pencapaian standar mutu yang telah ditetapkan bagi unit
kerja yang belum memenuhi standar tersebut, sedangkan bagi unit kerja yang telah memenuhi standar
mutu, peningkatan mutu bertujuan untuk peningkatan standar baru, dan yang tidak kalah pentingnya
adalah dalam rangka kepuasan stakeholders.

5. INDIKATOR PENCAPAIAN STANDAR DIKTI (APA YANG DIUKUR/DICAPAI,


BAGAIMANA MENGUKUR/MENCAPAI, DAN TARGET PENCAPAIAN)

Indikator Pencapaian standar yang telah ditetapkan di Politeknik Pariwisata Prima Internasional, mengacu
kepada peraturan dan ketetapan dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 Tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, pada buku 5
dan 6 Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dan Borang Akreditasi Program Diploma, Sarjana dan
Pasca Sarjana.

6. PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PEMENUHAN STANDAR;

Pada prinsipnya, keseluruhan unit kerja ikut terlibat dalam pemenuhan standar baik dalam hal sebagai unit
kerja yang utama dalam pemenuhan standar SNPT maupun unit kerja sebagai penunjang pemenuhan
standar SNPT di Politeknik Pariwisata Prima Internasional (baik dalam hal support data, dokumen dll),
bahkan sivitas academica (mahasiswa dan dosen) dalam pemenuhan proses dari pelaksanaan standar di
Politeknik Pariwisata Prima Internasional, bahkan stakeholder Politeknik Pariwisata Prima Internasional
(Pemerintah, Industri dan Orang tua mahasiswa).

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

P a g e 69 | 75
BAGIAN KEEMPAT

FORMULIR

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

P a g e 70 | 75
Daftar Isi

Daftar Isi 71
I. PENDAHULUAN 72
II. DAFTAR FORMULIR POLITEKNIK PARIWISATA PRIMA INTERNASIONAL 72
III PENGENDALIAN DOKUMEN 73

P a g e 71 | 75
I. PENDAHULUAN
Formulir merupakan bagian dari dokumen, yang mempunyai beberapa fungsi diantaranya
sebagai alat komunikasi, alat bukti dan sebagai knowledge sharing. Sebagai alat komunikasi formulir
yang diberlakukan di Politeknik Pariwisata Prima Internasional, termuat informasi-informasi penting
untuk melaksanakan suatu pekerjaan, contohnya formulir yang berisi dokumen-dokumen rekaman
induk internal, formulir yang berisi hasil rapat tinjauan manajemen, formulir yang berisikan hasil
keputusan rapat, formulir berisikan berita acara dan lain-lain. Sebagai alat bukti, formulir merupakan
bukti dari hasil proses sebuah aturan dan pekerjaan. Sebagai knowledge sharing, formulir bisa
berisikan informasi berupa catatan terekam yang dapat dijadikan sumber data untuk monitoring dan
evaluasi serta menjadi rujukan dalam melakukan perbaikan, misalkan formulir soal, keluhan
pelanggan dan lain-lain.
Formulir yang diberlakukan di Politeknik Pariwisata Prima Internasional adalah lembaran
kartu/kertas dengan ukuran tertentu yang didalamnya terdapat data/informasi yang bersifat
tetap dan juga bagian lain yang diisi dengan bagian yang tidak tetap. Data/ informasi yang bersifat
tetap adalah data yang telah tertulis dalam formulir tersebut dan tidak berubah namun dapat
berkurang atau bertambah, sedangkan formulir dengan data/ informasi yang tidak tetap merupakan
formulir yang kosong, dimana data/ informasi akan di tulis sesuai kejadian tertentu.
Tujuan di tetapkan adanya formulir dalam proses bisnis/ proses belajar mengajar di Politeknik
Pariwisata Prima Internasional antara lain adalah menghemat waktu, menghemat tenaga dalam hal
penulisan serta biaya dalam hal penggunaan kertas memudahkan dalam hal menyimpan dan mencatat
adanya keseragaman sehingga mengurangi terjadinya penyimpanan dan semaksimal mungkin
mengurangi kegiatan fotocopy. Sedangkan fungsinya, formulir berfungi mempermudah pencarian
suatu keterangan tertentu yang menghimpun data yang sama, menyampaikan informasi yang sama
kepada bagian yang berbeda, sebagai bukti fisik dan sebagai dasar petunjuk untuk bekerja.
Di Politeknik Pariwisata Prima Internasional terdapat 327 formulir yang di keluarkan oleh 13
unit kerja yang ada di Politeknik Pariwisata Prima Internasional.

II. DAFTAR FORMULIR POLITEKNIK PARIWISATA PRIMA INTERNASIONAL


Formulir Standar isi pembelajaran :

1 (S2.07.030.2011) Formulir silabus matakuliah BAAK


Formulir Rencana pembelajaran
2 (S2.47.273.2015) BAAK
Semester (RPS)
3 (S2.10.033.2011) Formulir Kontrak Perkuliahan BAAK

P a g e 72 | 75
III. PENGENDALIAN DOKUMEN
Pembuatan dokumen antara lain berupa formulir di Politeknik Pariwisata Prima Internasional melalui
prosedur pengendalian dokumen, dengan tujuan memberi petunjuk dan penjelasan mengenai cara
yang harus dilakukan dalam mengelola dan mengendalikan dokumen termasuk pemberian nomor
sebagai identifikasi atas seluruh dokumen yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu. Prosedur
ini ditetapkan melalui SOP, diterapkan atas seluruh dokumen yang berhubungan dengan Sistem
Manajemen Mutu di Politeknik Pariwisata Prima Internasional yang dikendalikan oleh Satuan
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Politeknik Pariwisata Prima Internasional Jakarta, dengan target
mutu semua pembuatan dokumen dan pendistribusiannya terkendali. Seluruh formulir yang
dibutuhkan untuk melakukan verifikasi mutu terhadap kegiatan‐kegiatan yang saling berhubungan
harus dikendalikan dan diperlakukan sebagai bukti bahwa Sistem Manajemen Mutu telah dilakukan
secara efektif dan efisien, penomoran formulir dilakukan melalui Penjaminan Mutu sebagai kendali dan
unit kerja diharuskan mengikuti urutan penomoran yang telah ditentukan.

Formulir merupakan Dokumen Internal yang dikendalikan dengan tidak menggunakan tanggal
berlaku, tetapi dikendalikan dengan menggunakan judul. Checksheet yang dipakai untuk melakukan
pemeriksaan tahapan proses dikategorikan sebagai Formulir. Formulir yang digunakan dicatat dalam
Daftar Induk Formulir dan ditandatangani oleh Penjaminan Mutu Internal. Lembaga Penjaminan
Manajemen Mutu menyimpan formulir master untuk menunjukkan bahwa formulir tersebut yang
berlaku dan digunakan di unit kerja terkait. Hanya formulir dari prosedur Lembaga Manajemen Mutu
yang dilampirkan di dalam prosedurnya. Sedangkan formulir‐formulir yang berkaitan dengan proses
operasi disimpan di unit kerja masing‐masing. Setiap personel dapat mengajukan dokumen baru atau
mengusulkan perubahan atas dokumen mutu yang sudah ada (dengan menggunakan formulir
Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan) yang kemudian diserahkan kepada personel yang
berwenang untuk meninjau dan atau mengesahkannya. Formulir yang sudah disetujui harus
mencantumkan Unit Kerja atau fungsinya untuk kemudahan jika sewaktu‐waktu dibutuhkan.
Penjaminan Mutu harus menjamin bahwa dokumen mutu yang berlaku senantiasa tersedia di Unit
Kerja atau fungsi yang kegiatannya sangat erat kaitannya dengan sistem manajemen mutu.

Apabila ada usulan perubahan formulir dari unit kerja dan/ atau dari hasil audit tinjauan manajemen,
keluhan pelanggan, usulan perubahan tersebut ditungkan dalam formulir Permintaan Tindakan
Koreksi. Setiap perubahan terhadap dokumen mutu harus dicatat dalam Catatan Perubahan yang
menjelaskan perubahan‐perubahan yang dilakukan terhadap dokumen revisi sebelumnya (misalnya,
untuk dokumen dengan revisi 01 maka riwayat perubahan tersebut menjelaskan perubahan yang
terjadi antara revisi 00 dengan revisi 01, demikian juga untuk revisi 02 dengan revisi 01 dan
seterusnya).

P a g e 73 | 75
Sesuai dengan ketentuan pada SOP tentang pengendalian dokumen, dokumen berupa formulir tidak
melalui pengendalian dengan ‘cap’ master/terkendali/ tidak terkendali/kadaluarsa. Hanya Dokumen‐
dokumen seperti Manual Mutu, Standard Operating Procedure (SOP), Instruksi Kerja dan Dokumen
Eksternal harus dikendalikan melalui ‘cap’, yaitu :

- Cap MASTER dengan tulisan bewarna MERAH di belakang setiap halaman. Untuk dokumen
dalam bentuk soft copy disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
- Cap dengan tulisan DIKENDALIKAN bewarna BIRU untuk dokumen mutu yang dikendalikan
seperti Manual Mutu, Standard Operating Procedure (SOP), Instruksi Kerja;
- Cap dengan tulisan TIDAK DIKENDALIKAN bewarna HIJAU untuk dokumen mutu yang
tidak dikendalikan, Politeknik Pariwisata Prima Internasional menetapkan bahwa hanya Salinan
Manual Mutu dalam jumlah dan untuk keperluan terte ntu saja yang boleh tidak dikendalikan;
- Cap KADALUWARSA dengan tulisan bewarna MERAH untuk dokumen mutu master yang
sudah tidak berlaku lagi (kadaluwarsa).

P a g e 74 | 75

Anda mungkin juga menyukai