Bamboo Dome ini merupakan mahakarya kolaborasi Elwin Mok, visual creative
consultant KTT G20, Rubi Roesli, desainer Bamboo Dome, dan Ashar Saputra, pakar bambu
dari Universitas Gadjah Mada. Bamboo Dome dibangun menggunakan bambu apus atau
bamboo yang diawetkan dan dikembangkan UGM
Bambu Apus banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan bangunan, kerajinan, mebel
dan perabot nunah tangga. Bambu Apus mudah sekali diserang oleh organisme perusak
terutama kwnbang bubuk dan rayap. Oleh karena itu perIu dilakukan perlakuan tertentu agar
bambu lebih tahan terhadap organisme perusak tersebut. Pada penelitian ini telah dilakukan
pengawetan bambu dengan metode difhsi dan menggunakan bahan pengawet Lentrek 400 EC.
Tujuan dan penelitian ini untuk mengetahui interaksi antara konsentrasi bahan pengawet
Lentrek 400 EC dan lama difusi pada pengawetan bambu Apus terhadap penetrasi, absorbsi,
retensi, mortalitas rayap dan pengurangan berat contoh uji serta dapat mengetahui perIakuan
yang efektif untuk mencegah serangan rayap kayu kering Cryptotermes sp. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan bambu Apus segar dan utuh yang diawetkan secara difusi
dengan bahan pengawet Lentrek 400 EC selama 1, 3 dan 5 han pada konsentrasi 0,02%; 0,03%
dan 0,04%. Bambu yang telah diawetkan kemudian diambil sampel bagian ujung, tengah dan
pangkal yang teresapi dengan ukuran 3 em x 5 em x tebal bambu sebagai contoh uji. Contoh
uji tersebut kemudian diserangkan pada rayap kayu kering Cryptotermes sp sebanyak 50 ekor
selama 6 minggu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu
konsentrasi dan lama difusi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
interaksi antara faktor konsentrasi dan lama difusi berpengaruh nyata terhadap retensi bahan
pengawet, faktor konsentrasi berpengaruh sangat nyata pada tingkat mortalitas rayap
Cryptotermes .\P dan pengurangan berat sampel, faktor lama difusi berpengaruh nyata terhadap
penetrasi bahan pengawet, faktor konsentrasi dan lama difusi berpengaruh sangat nyata
terhadap absorbsi bahan pengawet. Pengawetan bambu Apus secara difusi dengan Lentrek 400
EC pada konsentrasi 0,04% dengan lama difusi Ihan sudah efektif untuk mencegah serangan
rayap kayu kering Cryptotermes sp.
MENGGUNAKAN ANGKUR
Metode ini lebih modern dibandingkan dengan menggunakan pasak. Menggunakan angkur
sebenernya susah susah gampang sob, karena kalau pemakaiannya terlalu kencang bisa
menyebabkan bambu retak loh. Maka harus hati hati sekali nih dalam pemasangannya.
MENGIKAT BAMBU MENGGUNAKAN TALI/IJUK
PENUTUP YANG DIGUNAKAN PADA KONSTRUKSI BAMBU
ATAP BAMBU
Atap dari bambu dapat dibuat dengan dua lapis bambu stengah bulat. Lapis pertama
bagian kulit luar berada di bawah, sedang lapis kedua kulit luar berada di atas. Menurut
Siopongo et al (1987) panjang maksimum atap semacam ini adalah tiga meter.
Masyarakat pedesaan telah sering membuat susunan rangka atap bambu, seperti yang
terlihat pada rumah-rumah tradisional. Biasanya, penutup atap dibuat dari rumbia, bisa
juga kelaka (bambu yang sudah dibelah dan telah mengalami proses pengawetan).
Sepantasnya memang jangan menggunakan penutup atap genteng, lantaran berat yang
dibebankan kepada struktur rangka bambunya cukup besar. Jika pakai bahan lain dapat
pula digunakan seng atau asbes gelombang yang sistem pemasangannya sama dengan
pengerjaan susunan pada atap konstruksi kayu.
ATAP RUMBIA