Anda di halaman 1dari 11

NAMA : SEPTIAN PUTRA SANJAYA

KELAS : T7A

NRP : 562190393

NO ABSEN : 21

BAB II
LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA
Prinsip kerja sistem pendingin air tawar mesin generator di atas kapal yaitu dari
tangki ekspansi aliran air menuju ke pompa pendingin air tawar, dengan
menggunakan pompa sentrifugal. Pompa pendingin air tawar tersebut berfungsi
untuk mensirkulasi media pendingin air tawar pada mesin yang masuk melalui
jacket cooling.
1. Berikut adalah pengertian-pengertian yang penulis gunakan dalam penulisan
skripsi ( https://id.m.wikipedia.org ) :
a. Expantion Tank
Adalah tangki yang berfungsi untuk menampung dan menambah air tawar
untuk pendinginan mesin.
b. Fresh Water Cooler
Adalah pesawat bantu yang befungsi untuk mendinginkan suatu zat dari
suhu yang tinggi menjadi suhu yang rendah tanpa merubah bentuk dengan
menggunakan air laut sebagai media pendingin.
c. High Temperatur Cooler
Adalah pendingin suhu tinggi.
d. Low Temperatur Cooler
Adalah pendingin suhu rendah
e. Sea Water Cooling Pump
Adalah pesawat bantu yang berguna untuk memompa air laut untuk masuk
ke dalam fresh water cooler dari hisapan sea chest untuk mendinginkan air
tawar yang berada di pemindah panas ( high temperature cooler ).
f. Fresh Water Cooling Pump
Adalah pesawat bantu yang berguna untuk memompa dan sirkulasi air
tawar untuk mendinginkan mesin generator.
Untuk mencegah kenaikan temperatur dari mesin generator maka perlu di
lakukan pengawasan dan pengecekan kondisi pada fresh water cooler dan
komponen-komponen penunjangnya. Kurangnya pengawasan dari masinis dan
tidak adanya rasa disiplin dan tanggung jawab anak buah kamar mesin juga
merupakan salah satu faktor tidak lancarnya proses perawatan. Oleh karena hal
tersebut ditetapkan strategi perawatan yaitu dengan perawatan berencana, hal
tersebut dapat dilakukan dengan pemeriksaan dan pengecekan terhadap media
pendingin, pemberian bahan kimia (chemical) yang teratur guna mencegah
timbulnya korosi dan endapan keras (scale). Pengecekan air pada fresh water
cooler yang sedang beroperasi juga sangat penting, hal tersebut dimaksud agar
masinis dapat mengetahui apakah fresh water cooler berfungsi dengan baik
atau tidak dalam melakukan penyerapan panas. Instalasi penunjang fresh water
cooler diharapkan tidak mengalami kerusakan sehingga perbaikan-perbaikan
yang seharusnya tidak dilakukan dapat ditanggulangi dengan meningkatkan
perawatan pada sistem fresh water cooler mesin generator. Pada sistem
pendingin air tawar faktor yang paling penting dalam mengoptimalkan kinerja
dari sistem pendingin yaitu pada alat penukar panas.

Gambar 2.1.
System pendingin diesel engine
Keterangan :
o Hijau : air laut
o Biru : air tawar

7
2. Berikut ini teori-teori yang terkait dalam penulisan skripsi ini mengenai fresh
water cooler yaitu:
a. Menurut D.A Taylor ( Introduction to Marine Engineering 1996:139)
Yang diterjemahkah penulis dalam bahasa Indonesia adalah fresh water
cooler type plate dibuat dari beberapa plat yang ditekan dan ditutupi oleh
seals dan ditahan dengan kerangkanya. Susunan dari seal antara plat diberi
jalur yang berdekatan antara air pendingin (air laut) dan air yang akan
didinginkan (air tawar). Plate pada fresh water cooler mempunyai bentuk
yang bergelombang yang membantu dalam peroses penyerapan panas.
Susunan seal yang berlapis dibuat pada setiap ujung cabang dengan lubang
drain untuk mendeteksi kebocoran dan mencegah terjadinya pencampuran
antara air laut dan air tawar. Untuk mengawasi temperatur dari
cooler biasanya didapat dengan mengatur katup outlet dari pendingin.
Katup masuk dibiarkan terbuka dan ini membuat tekanan yang tetap di
dalam cooler. Hal tersebut sangat penting terutama pada pendingin air
lautnya jika terjadi penurunan tekanan akan menyebabkan masuknya
angin atau bertambahnya udara pada cooler. Sisa udara di dalam cooler
akan sangat menurunkan efek dari pendinginan. Lubang angin (vent)
disediakan pada tempat paling atas dari cooler dan harus terbuka.
Bagian-bagian pada alat pemindah panas yang
bersih adalah persyaratan utama untuk pengoperasian yang
memuaskan. Masalah utama pada fresh water cooler adalah terdapat
kotoran pada bagian plat tersebut yang akan menimbulkan endapan
lumpur dan kerak yang akan menghambat dalam penyerapan panas.
Jenis – jenis perpindahan panas yaitu :
1) Konduksi
Konduksi adalah proses aliran panas bergerak dari tempat yang panas
ke tempat yang lebih dingin dan terjadi kontak fisik antara dua bahan
tersebut. Contohnya, sebatang besi yang ujungnya dipanaskan. Maka
dalam waktu singkat ujung yang lain dari batang yang tidak
dipanaskan akan menjadi panas juga.
2) Radiasi
Radiasi adalah proses pemindahan panas yang tidak membutuhkan
kontak fisik diantara bahan yang panas dengan bahan yang tidak

8
panas. Contohnya, panas dari matahari yang menghangatkan bumi
tanpa menghangatkan ruang yang dilewatinya.

3) Konveksi
Konveksi adalah perpindahan mekanik dari suatu zat cair dari satu
tempat ke tempat yang lain, disertai dengan perpaduan dari zat cair
yang lain. Ketika pencampuran zat cair, perpindahan panas terjadi
disatu bagian dari zat cair ke tempat yang lain dan diantara cairan lain
disekitarnya. Bagaimanapun, perpindahan panas ini terjadi oleh
konduksi dan radiasi.

Gambar 2.2
Kontruksi alat pemindah panas tipe plat

b. Menurut P. Van Maanen ( Motor Diesel Kapal jilid 1, 1997: 8.1)


Menjelaskan bahwa bagian motor berikut dalam rangka pembakaran, harus
mendapat pendinginan :

1) Bagian dari lapisan silinder.


2) Tutup silinder.
3) Bagian atas torak
4) Katup buang dan sejenis, termasuk juga katup buang.

9
5) Bagian dari katup bahan bakar disekeliling pengabut.
6) Rumah turbin gas.
7) Kepala silinder
Sebagai akibat dari gesekan panas yang terjadi, jalan hantar
pengisian suhu bilas dan suhu pembakaran udara akan meningkat
akibat kompresi. Udara tersebut setelah mengalami kompresi,
didinginkan untuk mendapatkan kepekatan udara yang sebesar-
besarnya, dan untuk menurunkan suhu gas pada waktu
pembakaran dan pembuangan keturbin gas buang.

c. Menurut P. Van Maanen ( Motor Diesel Kapal Jilid 1, 1997: 8.23, 8.24)
Sebagai keuntungan pemindah panas plat terhadap pemindah panas
pipa.
1) Material
Semua plat pemindah panas harus dibuat dari unsur titanium yang
memiliki tahanan besar terhadap corotion.
2) Konstruksi yang padat atau kompak.
Permukaan yang memindahkan panas ditempatkan dalam suatu
volume yang kecil. Sedangkan akibat plat yang tipis serta pusaran
intensif dari cairan akan menghasilkan pemindahan panas yang besar.
Pemindahan panas plat tidak memerlukan ruangan ekstra bila
dibandingkan dengan pemindahan panas pipa.
3) Dapat dicapai dengan mudah
Paket plat, diikat menjadi satu dengan baut penghubung, dapat dibuka
dalam beberapa menit sehingga sebuah plat yang rusak dapat diganti
dengan cepat, juga mudah ketika melakukan pembersihan permukaan
plat pendingin, terutama pada sisi air lautnya dari kotoran-kotoran
dan hewan-hewan laut.
4) Fleksibilitas
Pemindah panas plat terdiri dari sebuah modul dengan plat yang
variable dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Cara kerja dari pemindah panas plat dapat dilihat pada gambar 2.3. Bila
pemindah panas, misalnya diterapkan sebagai pendingin, maka air laut
10
dimasukkan dan dikeluarkan menurut panah merah. Dengan demikian
maka aliran air tawar berlawanan dengan arah air laut, lihat panah biru.
Oleh sebab bagian plat yang memindahkan panas dibuat dalam sebuah
model gelombang, maka akan terjadi pusaran kuat sehingga
memindahkan panas akan menjadi intensif .

Gambar 2.3
Skema aliran air pendingin tipe plat

Setelah media pendingin air tawar masuk ke dalam mesin melalui jacket
cooling yang telah menyerap beban panas, aliran air tersebut akan
kembali lagi ke pendingin suhu tinggi (high temperature cooler) untuk
didinginkan oleh pendingin suhu rendah (low temperature cooler). Aliran
air laut yang berfungsi untuk mendinginkan media air tawar yang berasal
dari laut yang dipompakan oleh pompa air laut (sea water cooling pump)
menuju ke penukar panas air tawar (low temperature cooler). Tekanan
pompa air laut yang normal di atas kapal adalah 3 kg/cm2 .
High temperature cooler berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian
mesin induk seperti jaket cooling, cylinder head, injector. Sedangkan low
temperature cooler untuk pendingin minyak lumas dan pendingin udara,
mesin diesel generator dan media pendingin untuk high temperature
cooler.

11
1) Glue type gasket
Tipe glue ini memerlukan lem untuk memasang gasket pada plat
cooler. Lem yang digunakan hendaknya ialah lem yang mempunyai
ketahanan terhadap panas yang baik.

Gambat 2.4

Glue tipe gasket

2) Clip type gasket


Disisi luar gasket terdapat klip-klip, sehingga dalam pemasangannya
cukup menancapkan klip-klip tersebut kelubang yang terdapat pada
plat. Pemasangan gasket lebih mudah dan ringan jika dibandingkan
dengan tipe glue.

Gambar 2.5.

Clip tipe gasket

d. Menurut P. Van Maanen (Motor Diesel jilid 1, 1997: 8.2, 8.3, 8.4)
menjelaskan bahwa bahan pendingin ada beberapa macam yaitu :

12
1) Air laut.
Untuk kapal laut bahan pendingin tersebut dengan mudah sekali di
dapat, dan tersedia berlimpah-limpah. Air laut sebagai bahan pendingin,
memiliki beberapa sifat yang menguntungkan yang dihisap dari sea
chest, seperti panas jenis besar pada kepekatan relatif tinggi. Berarti
bahwa persatuan volume dapat ditampung panas yang besar, sehingga
kapasitas-kapasitas pompa dan dayanya dapat dibatasi. Ditinjau dari
tersedianya secara berlimpah-limpah, maka air laut dapat dibuang kelaut
setelah digunakan sebagai bahan pendingin sehingga system pendinginan
menjadi sederhana dalam penataannya. Meskipun memiliki sifat yang
menguntungkan tersebut diatas, air laut tidak secara langsung digunakan
untuk pendinginan dari bagian motor. Air tersebut mengandung antara
lain persentase tinggi mineral yang larut didalamnya (3 persen massa).
Mineral tersebut akan menjadi kristal sewaktu dipanasi yang akan
membentuk kerak keras dibagian permukaan yang didinginkan. Kerak
tersebut sangat keras sekali sehingga mengganggu perpindahan panas
dan akan membuntu saluran pendingin yang sempit. Disamping itu
dengan kadar chloride yang tinggi dari air laut, maka kemungkinan
korosi dari bagian motor yang didinginkan menjadi besar. Dengan alasan
tersebut, maka air laut sebagai bahan pendingin digunakan secara tidak
langsung, terkecuali kadang-kadang untuk pendinginan udara bilas dan
udara pembakaran. Dengan penggunaan material khusus, maka
pendingin dapat dijaga terhadap corotion dan oleh karena suhu air
pendingin yang relative rendah pengendapan dari kerak juga akan
berkurang. Air laut selalu digunakan sebagai bahan pendingin secara
tidak langsung, bahan pendingin (air laut atau minyak pelumas) yang
mengambil panas dari motor akan menyerahkan panas tersebut melalui
sebuah alat pemindah panas (alat pendingin) ke air laut lagi.
Ada beberapa faktor-faktor yang menghambat optimalnya proses
penyerapan panas dalam plat pendingin dengan media pendingin air laut
(heat exchanger low temperature cooler) yaitu :
a) Endapan lumpur dan pasir.
b) Timbulnya alga laut, rumput laut , lumpur liar, kerang kecil.
c) Batu endapan (kerak).

13
d) Kontruksi plat yang terlalu tebal.
e) Adapun faktor faktor yang lain yang dapat menghambat kinerja dari
proses penyerapan panas low temperature cooler tipe pelat ini adalah
dari faktor manusia atau dalam prosedur perawatan dan pembersian
kurang baik
2) Air tawar.
Air tawar diatas kapal sangat mahal sekali harganya, sehingga tak
memiliki beberapa sifat yang kurang baik. Dengan menghilangkan udara
yang ada didalamnya sebaik-baiknya serta dilunakkan maka air tawar
akan mengakibatkan sedikit atau tidak sama sekali korosi dan juga tidak
mengakibatkan pengendapan kerak. Sehingga dapat digunakan untuk
pendinginan bagi semua bagian motor. Air tawar diatas kapal sangat
mahal sekali harganya dan susah ditemukan saat keadaan darurat habis
saat pelayaran, sehingga selalu diusahakan penggunaannya dalam satu
siklus tertutup untuk dapat digunakan berulang kali. Siklus tertutup
tersebut terdiri dari selain ruang pendingin dari bagian motor yang harus
didinginkan juga saluran, keran penutup, pompa dan pesawat pendingin.
Instruction manual nalfleet test equipment MV. C. UTOPIA Dalam
perawatan air tawar pendingin, diharuskan melakukan pengecekan dan
pengujian yang sesuai dengan buku petunjuk di atas kapal akan
keasaman (pH) serta chloride air tawar pendingin. Kekurangan nilai pH
dan tidak normalnya kadar chloride yang telah ditetapkan (ph 8,3 sampai
10 dan chloride 50 ppm) dapat menyebabkan terjadinya corotion dan
endapan kerak di tangki ekspansi. Oleh karenanya perlu dilakukan
pemberian chemical yang diberikan pada media pendingin air tawar
yang sesuai dengan jumlah yang tepat.

e. Menurut Jusak Johan Handoyo ( Perawatan dan Perbaikan Kapal,


2005:48,51 )
1) Perawatan Insidentil (Breakdown Repair) artinya kita membiarkan mesin
bekerja terus-menerus sampai rusak (Down time), baru kemudiar,
dilaksanakan perawatan dan perbaikan. Jika ingin menghemat biaya
perawatan dengan cara ini, maka suatu saat akan mengeluarkan biaya
yang jauh sangat besar untuk mempertahankan kapal tidak keluar dari

14
operasi (down time/delay) yaitu dengan terjadinya perbaikan besar
(overhaul) dan waktu kerusakan kapal yang sulit diprediksi (Corrective
Maintenance).
2) Perawatan Berencana adalah suatu Perawatan yang direncanakan
sebelumnya berdasarkan Manual Instruction Book dari setiap mesin atau
pesawat. Perawatan dilaksanakan berdasarkan Jam-kerja yang sudah dicapai,
walaupun kondisi material tersebut masih baik, tetap harus diganti baru.
Perawatan yang sudah mempersiapkan suku-cadang, sehingga kerusakan
dapat secepatnya diperbaiki dan mencegah terganggunya operasi kapal.

15

Anda mungkin juga menyukai